P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1Agus Tri
Pertolongan pertama pada kecelakaan memberikan tindakan dasar untuk menyelamatkan nyawa korban sebelum rujukan medis lebih lanjut, meliputi penilaian kondisi umum, pemeriksaan fisik, dan tindakan sesuai gejala seperti pingsan, epilepsi, mimisan, kram kaki.
Sukatan PBSM Tahun 5 memberi tumpuan kepada topik pertolongan cemas untuk kanak-kanak muda. Ia meliputi prinsip dan cara memberi pertolongan cemas, jenis kecederaan dan rawatannya seperti luka, bebat, balutan, pitam dan patah tulang. Sukatan ini juga mengajar tentang gigitan haiwan dan cara menggunakan alat dalam peti pertolongan cemas serta teknik bantuan hidup asas seperti CPR
ada pengenalan mengenai pertolongan pertama yang terdiri dari pengertian pp penolong pertama,klasifikasi pelaku pp, kewajiban pelaku pp,apd, serta kasus umum yang sering terjadi di lapangan beserta penanganan nya
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai first aid, yang mencakupi definisi bantuan kecemasan dan tujuannya, empat prinsip dalam memberikan bantuan kecemasan, penilaian mangsa menggunakan mnemonic DRABC, tindakan berdasarkan penilaian, serta pengenalan konsep-konsep seperti renjatan, luka dan perdarahan, fraktur, dan terbakar. Dokumen tersebut juga memberikan gambaran mengenai gejala, tanda, dan tindakan yang per
P3 k (pertolongan pertama pada kecelakaan) ke 1Agus Tri
Pertolongan pertama pada kecelakaan memberikan tindakan dasar untuk menyelamatkan nyawa korban sebelum rujukan medis lebih lanjut, meliputi penilaian kondisi umum, pemeriksaan fisik, dan tindakan sesuai gejala seperti pingsan, epilepsi, mimisan, kram kaki.
Sukatan PBSM Tahun 5 memberi tumpuan kepada topik pertolongan cemas untuk kanak-kanak muda. Ia meliputi prinsip dan cara memberi pertolongan cemas, jenis kecederaan dan rawatannya seperti luka, bebat, balutan, pitam dan patah tulang. Sukatan ini juga mengajar tentang gigitan haiwan dan cara menggunakan alat dalam peti pertolongan cemas serta teknik bantuan hidup asas seperti CPR
ada pengenalan mengenai pertolongan pertama yang terdiri dari pengertian pp penolong pertama,klasifikasi pelaku pp, kewajiban pelaku pp,apd, serta kasus umum yang sering terjadi di lapangan beserta penanganan nya
Dokumen tersebut memberikan pengenalan mengenai first aid, yang mencakupi definisi bantuan kecemasan dan tujuannya, empat prinsip dalam memberikan bantuan kecemasan, penilaian mangsa menggunakan mnemonic DRABC, tindakan berdasarkan penilaian, serta pengenalan konsep-konsep seperti renjatan, luka dan perdarahan, fraktur, dan terbakar. Dokumen tersebut juga memberikan gambaran mengenai gejala, tanda, dan tindakan yang per
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi penanganan gawat darurat yang bersifat multi sektor dan multi profesi. Sistem ini meliputi tahapan pra rumah sakit, dalam rumah sakit, hingga rujukan antar rumah sakit. Dokumen juga membahas proses triase untuk menentukan prioritas pasien, serta prinsip-prinsip penanganan kegawatan darurat yang meliputi penjagaan saluran pernafasan, peredaran darah, dan
Modul ini membahas penanganan kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, meliputi upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian pasien, penanganan darurat jantung dan pembuluh darah, perdarahan, syok, serta trauma dan keracunan. Peserta diajarkan keterampilan dasar pertolongan pertama sebelum rujukan ke rumah sakit.
Seorang pria berusia 40 tahun jatuh pingsan sambil memegangi dada kirinya. Penolong melakukan pemeriksaan nadi dan pernafasan, kemudian memulai CPR karena korban tidak bernapas dan tidak berdetak jantung. Setelah 5 siklus CPR, AED dibawa untuk menganalisis kondisi dan memberikan sok listrik jika diperlukan. Penolong terus melakukan CPR hingga bantuan tiba.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang merupakan upaya pertolongan sementara untuk korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan medis lebih lanjut. Dibahas pula tahapan memberikan P3K, teknik-tekniknya seperti pembalutan, bidai, dan evakuasi, serta kesalahan yang sering terjadi dalam memberikan P3K.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup penjelasan tentang gangguan umum, khusus, dan lokal serta teknik melewati halang rintang dalam penanganan korban kecelakaan. Secara garis besar dibahas tentang penanganan awal korban kecelakaan, gejala gangguan umum seperti lena, syok, dan pingsan beserta tindakan pertolongannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD). Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dalam kondisi darurat dengan melakukan tindakan secepat mungkin karena waktu sangat berharga. Langkah-langkah dasar dalam PPGD adalah mengamati saluran napas, pernapasan dan sirkulasi pasien serta menangani masalah tersebut.
Semua tindakan yang harus segera dilakukan dan bertujuan untuk menghentikan proses yang menuju kematian. Tindakan pertama adalah memanggil bantuan, membebaskan jalan nafas, memberikan nafas buatan dan pijatan jantung jika korban tidak bernafas, serta menjaga korban dalam kondisi stabil hingga bantuan medis tiba.
Serangan jantung merupakan kondisi darurat medis yang disebabkan oleh gangguan aliran oksigen ke jantung, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan jantung dan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala serangan jantung antara lain nyeri dada, keringat dingin, nafas pendek, dan pusing. Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah menenangkan pasien, melonggarkan pakaian, seger
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik penanganan pertolongan pertama oleh Palang Merah Indonesia, mulai dari teori dasar, penilaian korban, peralatan, penanganan kedaruratan medis, hingga keracunan. Informasi kunci yang disampaikan adalah cara-cara dasar memberikan pertolongan pertama seperti menilai kondisi korban, menjaga napas dan sirkulasi, serta meminta bantuan medis secepat mungkin.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem koordinasi penanganan gawat darurat yang bersifat multi sektor dan multi profesi. Sistem ini meliputi tahapan pra rumah sakit, dalam rumah sakit, hingga rujukan antar rumah sakit. Dokumen juga membahas proses triase untuk menentukan prioritas pasien, serta prinsip-prinsip penanganan kegawatan darurat yang meliputi penjagaan saluran pernafasan, peredaran darah, dan
Modul ini membahas penanganan kegawatdaruratan sehari-hari dan bencana, meliputi upaya perlindungan diri dari infeksi, penilaian pasien, penanganan darurat jantung dan pembuluh darah, perdarahan, syok, serta trauma dan keracunan. Peserta diajarkan keterampilan dasar pertolongan pertama sebelum rujukan ke rumah sakit.
Seorang pria berusia 40 tahun jatuh pingsan sambil memegangi dada kirinya. Penolong melakukan pemeriksaan nadi dan pernafasan, kemudian memulai CPR karena korban tidak bernapas dan tidak berdetak jantung. Setelah 5 siklus CPR, AED dibawa untuk menganalisis kondisi dan memberikan sok listrik jika diperlukan. Penolong terus melakukan CPR hingga bantuan tiba.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang merupakan upaya pertolongan sementara untuk korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan medis lebih lanjut. Dibahas pula tahapan memberikan P3K, teknik-tekniknya seperti pembalutan, bidai, dan evakuasi, serta kesalahan yang sering terjadi dalam memberikan P3K.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat dan bencana, mencakup aspek-aspek seperti pertolongan pertama, penanganan korban, komunikasi, dan kerja sama berbagai pihak untuk menyelamatkan korban.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang mencakup penjelasan tentang gangguan umum, khusus, dan lokal serta teknik melewati halang rintang dalam penanganan korban kecelakaan. Secara garis besar dibahas tentang penanganan awal korban kecelakaan, gejala gangguan umum seperti lena, syok, dan pingsan beserta tindakan pertolongannya.
Dokumen tersebut membahas tentang Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD). Prinsip utama PPGD adalah menyelamatkan pasien dalam kondisi darurat dengan melakukan tindakan secepat mungkin karena waktu sangat berharga. Langkah-langkah dasar dalam PPGD adalah mengamati saluran napas, pernapasan dan sirkulasi pasien serta menangani masalah tersebut.
Semua tindakan yang harus segera dilakukan dan bertujuan untuk menghentikan proses yang menuju kematian. Tindakan pertama adalah memanggil bantuan, membebaskan jalan nafas, memberikan nafas buatan dan pijatan jantung jika korban tidak bernafas, serta menjaga korban dalam kondisi stabil hingga bantuan medis tiba.
Serangan jantung merupakan kondisi darurat medis yang disebabkan oleh gangguan aliran oksigen ke jantung, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan jantung dan kematian jika tidak ditangani dengan cepat. Gejala serangan jantung antara lain nyeri dada, keringat dingin, nafas pendek, dan pusing. Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan adalah menenangkan pasien, melonggarkan pakaian, seger
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai teknik penanganan pertolongan pertama oleh Palang Merah Indonesia, mulai dari teori dasar, penilaian korban, peralatan, penanganan kedaruratan medis, hingga keracunan. Informasi kunci yang disampaikan adalah cara-cara dasar memberikan pertolongan pertama seperti menilai kondisi korban, menjaga napas dan sirkulasi, serta meminta bantuan medis secepat mungkin.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Modul
Apa itu pertolongan cemas
4 langkah utama
Cara memindahkan mangsa
Memeriksa mangsa sedar & tidak
sedar
Pembalutan luka
Posisi pemulihan (recovery position)
3. PENGENALAN
Kes-kes kecemasan berlaku saban
hari tanpa mengira tempat dan masa
◦ Kemalangan jalan raya
◦ Lemas
◦ Tercekik
◦ Serangan jantung
◦ Angin ahmar (stroke)
◦ dll
5. 4 LANGKAH UTAMA
1. Kenalpasti masalah kecemasan
2. Membuat keputusan utk bertindak
3. Menghubungi pasukan kecemasan
4. Memberi rawatan kecemasan hingga
bantuan sampai
6. Langkah No. 1: Kenal pasti masalah
kecemasan
Adakah benar2 ada situasi
kecemasan?
Bunyi bising melampau/hiruk pikuk
Pemandangan luar kebiasaan
Bau yang tidak biasa
Perangai atau kelakuan aneh
Maklumat orang sekeliling
7.
8. Langkah No. 2: Membuat keputusan utk
bertindak
Halangan:-
Panik atau takut buat salah
Tidak pasti keadaan mangsa dan apa perlu
dibuat
Anggap orang lain akan menolong
Tidak selesa dgn keadaan kecederaan
Takut dijangkiti penyakit
Takut disaman
Tidak pasti utk menghubungi 999
9. Walaupun tidak mampu menolong
mangsa..
Sekurang-kurangnya hubungi 999
supaya bantuan sampai..
13. SEMASA MEMBERI
BANTUAN..
Elakkan dari menyentuh darah, dan
cairan mangsa
Guna sarung tangan (gloves)
Jika anda sendiri ada luka, balut dulu
dgn bandage
Jangan makan, minum atau sentuh
mulut, mata, hidung anda
17. RINGKASAN
Check : Pastikan keselamatan diri
dan org sekeliling (bystanders)
Call : 999
Care: terutama ABC, sehingga
bantuan sampai
18. Memindahkan Mangsa
Umumnya mangsa tidak perlu
dipindahkan kerana ini mungkin
menambahkan kecederaan
Dalam situasi tertentu, pemindahan
terpaksa dilakukan, cth:-
◦ Kebakaran, risiko letupan, kekurangan
oksigen
◦ Anda terpaksa merawat mangsa yg lebih
serius
◦ Mangsa terpaksa dialihkan dari tilam ke
lantai, utk membuat CPR
27. Temu bual
◦ Apa yang berlaku
◦ Ada sakit/tidak selesa di mana-mana bhg
badan?
◦ Ada apa2 alahan?
◦ Ada sebarang penyakit apa2 sebelum ini?
28. Memeriksa dari kepala hingga kaki
◦ Kepala, muka, telinga, mulut, hidung
◦ Perhatikan sebarang luka, pendarahan,
lebam, bengkak atau lekukan
◦ Tahap kesedaran mangsa
◦ Pernafasan
◦ Kulit-sejuk, kering, basah dsb
◦ Perhatikan badan mangsa
Minta mangsa cuba gerakkan bahagian yg tidak
sakit
Minta mangsa menarik nafas dalam-dalam
Cuba minta mangsa gerakkan jari2 tangan serta
jari2 kaki
29. Fisiologi Normal
Kesihatan tubuh yang normal perlu 3
faktor utama utk pengaliran darah
Jantung (mengepam darah)
Darah yang mempunyai oksigen yang
cukup
Salur darah (utk mengalirkan darah)
30. Pembebatan dan Pembalutan
Pembebatan digunakan untuk
menutup luka dan mengawal
pendarahan.
Pembalut dilakukan untuk membantu
pembebatan.