SlideShare a Scribd company logo
Asal Mula Upacara Bekakak
Upacara Bekakak atau Saparan merupakan upacara adat masyarakat yang hingga kini masih
diperingati oleh masyarakat di Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bekakak berarti
korban penyembelihan hewan atau manusia. Hanya saja, manusia yang dimaksud dalam
upacara ini yaitu tiruan manusia yang berwujud sepasang boneka pengantin dalam posisi
duduk    bersila,   terbuat    dari   tepung    ketan   yang   berisi    cairan   gula   merah.
Disebut Saparan karena upacara ini dilaksanakan pada bulan Sapar (Syafar), bulan kedua
dalam kalender Hijriah (Islam). Menurut cerita, upacara Bekakak bermula dari sebuah
musibah yang menimpa dua orang abdi dalem (pegawai keraton) Sultan Hamengkubuwono I.
Peristiwa apakah itu? Berikut kisahnya dalam cerita Asal Mula Upacara Bekakak.


                                               ***


Pada    1755,   Pangeran      Mangkubumi   dinobatkan   sebagai   raja    pertama    Kasultanan
Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I. Sebagai raja baru, ia
bermaksud mendirikan sebuah istana atau keraton sebagai tempat kediaman. Sembarii
menunggu pembangunan keraton itu selesai, Sultan memilih untuk berisitrahat di sebuah
pesanggrahan yang terletak di Desa Ambarketawang, Sleman. Ketika itu, sebagian besar
penduduk Ambarketawang bermata pencaharian sebagai pengumpul batu-batu gamping dari
gunung kapur yang ada wilayah itu.


Sri Sultan Hamengkubuwono I tinggal di Ambarketawang bersama sejumlah abdi dalem. Dua
abdi yang paling setia adalah sepasang suami istri bernama Kyai dan Nyai Wirasuta. Keduanya
adalahabdi dalem penongsong, yaitu abdi dalem yang sehari-harinya bertugas memayungi Sri
Sultan Hamengkubuwono I. Ke mana pun sang Raja pergi, keduanya turut serta membawa
payung kebesaran keraton.


Selain setia, Kyai dan Nyai Wirasuta termasuk abdi dalem Sri Sultan yang paling rajin. Di sela-
sela menjalankan kewajibannya, keduanya memelihara beragam hewan seperti ayam, bebek,
burung puyuh, merpati, kelinci, dan landak. Mereka amat menyayangi dan rajin merawat
hewan-hewan peliharaan itu.


Hingga pada suatu ketika, datanglah utusan dari keraton hendak menemui Sri Sultan
Hamengkubuwono I di tempat peristirahatannya.


“Ampun, Kanjeng Gusti,” lapor utusan itu sambil memberi hormat.


“Bagaimana perkembangan keraton kita?” tanya sang Sultan.
“Pembangunan keraton telah selesai dan siap untuk ditempati,” jawab utusan itu.


“Bagus, kalau begitu, besok pagi-pagi sekali kami akan kembali ke keraton,” kata sang Sultan.


Keesokan harinya, Sri Sultan Hamengkubuwono I beserta para abdi delam bersiap-siap untuk
kembali ke keraton. Namun, Kyai Wirasuta dan istrinya masih merasa betah tinggal di
Ambarketawang.


“Ampun, Kanjeng Gusti. Bukannya hamba berdua tidak setia kepada Kanjeng Gusti. Izinkanlah
hamba berdua tinggal di tempat ini untuk merawat tempat peristirahatan Kanjeng Gusti.
Hamba berdua merasa betah tinggal di tempat ini. Lagipula, hewan peliharaan hamba sudah
banyak. Sayang sekali kalau ditinggalkan,” pinta Kyai Wirasuta sembari menghaturkan
sembah.


“Baiklah, jika itu sudah menjadi keinginan kalian. Rawatlah baik-baik pesanggrahan ini dan
hewan-hewan kalian,” ujar sang Sultan.


“Terima kasih, Kanjeng Gusti,” ucap Ki Wirasuta, “Tapi, jika diperkenankan, bolehkah hamba
membawa putra-putri hamba ke tempat ini?”.


Permintaan Kyai Wirasuta pun disetujui oleh sang Sultan. Sejak itulah, Kyai Wirasuta tinggal
di daerah itu bersama istri dan dua putra, Raden Bagus Gombak dan Raden Bagus Kuncung
serta dua putrinya, Roro Ambarsari dan Roro Ambarsekar. Selain itu, ia juga memboyong
kedua pembantu setianya yaitu Kyai dan Nyai Brengkut.


Suatu hari, tepatnya hari Jumat Kliwon di bulan Sapar, Kyai Wirasuta bersama istrinya sedang
membersihkan halaman pesanggrahan. Tanpa mereka duga sebelumnya, Gunung Gamping
yang berada di dekat pesanggerahan itu runtuh. Karena posisinya berada sangat dekat
dengan gunung itu, mereka pun tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimbun batu-
batu kapur. Ketika peristiwa itu terjadi, keempat putra-putri serta kedua pembantunya masih
sempat melarikan diri bersama sebagian warga lainnya sehingga selamat dari musibah.
Sementara hewan ternaknya hanya ada 3 ekor yang selamat yaitu seekor merpati
memakai sawangan, seekor burung puyuh bergelang emas, dan seekor landak berkalung sapu
tangan merah.


Mendengar kabar tentang musibah yang menimpa kedua abdi dalem kesayangannya itu, Sri
Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan para prajurinya untuk membongkar reruntuhan
batu-batu kapur yang ada di Gunung Gamping itu. Namun, hingga batu kapur itu selesai
disingkirkan, jasad Kyai Wirasuta dan istrinya tidak diketemukan. Kedua jasad tersebut
menghilang tanpa jejak.
Di istana Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengkubuwono I duduk termenung
mengenang kedua abdi dalem-nya itu. Hatinya sangat sedih karena kehilangan orang-orang
yang disayanginya. Kesedihan yang dirasakan sang Raja hingga berbulan-bulan lamanya.
Ketika kesedihan itu mulai lenyap, sang Raja kembali dikejutkan oleh laporan dari abdi dalem-
nya.


“Ampun, Kanjeng Gusti. Hamba baru saja mendapat kabar bahwa beberapa penduduk
Ambarketawang tertimbun reruntuhan batu kapur,” lapor abdi dalem itu.


Mendengar laporan itu, Sri Sultan Hamengkubuwono I kembali berduka. Musibah itu kembali
mengingatkannya kepada Kyai Wirasuta dan istrinya. Kebetulan, musibah itu juga terjadi pada
bulan Sapar. Demikian seterusnya, hampir setiap bulan Sapar, penduduk Ambarketawang
kerap mendapat musibah yang serupa. Oleh karena itulah, masyarakat meyakini bahwa
meskipun jasadnya telah menghilang, jiwa dan arwah Kyai dan Nyai Wirasuta masih tetap ada
di Gunung Gamping. Dengan keyakinan itu, mereka pun menjadi resah. Mereka pun khawatir
mengumpulkan batu-batu kapur di sekitar gunung itu, terutama pada bulan Sapar.


Mengetahui keresahan itu, Sri Sultan Hamengkubuwono I pun bertitah kepada masyarakat
Ambarketawang agar setiap bulan Sapar mengadakan upacara selamatan. Upacara itu juga
bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar melindungi masayarakat dari
musibah.   Adapun   wujud   upacara   selamatan   itu   berupa   penyembelihan bekakak yang
dilengkapi dengan beberapa perangkat upacara lainnya seperti tumpeng, ingkung ayam, jajan
pasar, dan lain sebagainya. Penyembelihan bekakak dimaksudkan untuk menggantikan Kyai
dan Nyai Wirasuta dan warga lain yang tertimpa musibah.


Hal yang menarik tentang latar: Hal yang menarik tentang latar dalam cerita rakyat asal-
usul upacara adat bekakak adalah upacara tersebut masih tetap dilaksanakan oleh
masyarakat Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta pada               hari Jumat, antara
tanggal 10 hingga 20 dalam bulan Syafar.




Hal yang menarik tentang tokoh: Hal yang menarik tentang tokoh dalam cerita rakyat
asal-usul upacara adat bekakak adalah atas kesetiaan dan pengabdiaan Kyai dan Nyai
Wirasuta, jasa-jasa mereka terus dikenang hingga saat ini.

More Related Content

What's hot

Hikayat Si Miskin
Hikayat Si MiskinHikayat Si Miskin
Hikayat Si Miskin
Satria
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
Ivanz Ramadhanz
 
PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4
PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4 PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4
PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4
Nabil Ahmad
 
Dinasti isana di Jawa Timur
Dinasti isana di Jawa TimurDinasti isana di Jawa Timur
Dinasti isana di Jawa Timur
Muhammad Rahman
 
Kerajaan singasari dan majapahit
Kerajaan singasari dan majapahitKerajaan singasari dan majapahit
Kerajaan singasari dan majapahit
Aura Pelangi
 
kerajaan singosari
kerajaan singosarikerajaan singosari
kerajaan singosari
Misael Pratama
 
SalakaNagara Pulosari
SalakaNagara PulosariSalakaNagara Pulosari
SalakaNagara Pulosari
darulquthni
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
Gunk Sofyan
 
Kerajaan singosari
Kerajaan singosariKerajaan singosari
Kerajaan singosari
kutungy
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
Ressa
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
Sweet Angel Weismann
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
Shella Novilasari
 
Bab 3 hang tuah
Bab 3  hang tuahBab 3  hang tuah
Bab 3 hang tuah
Didamin
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
Faradina Tshania Laily
 
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan MajapahitKerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan Majapahit
Grace N. Roselina
 
Kerajaan pajajaran ready
Kerajaan pajajaran readyKerajaan pajajaran ready
Kerajaan pajajaran ready
gifariwk
 
Kerajaan singosari
Kerajaan singosariKerajaan singosari
Kerajaan singosari
Arta Rizki
 
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
ElisabethYesi
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
Meliana Siboro
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasariilmal
 

What's hot (20)

Hikayat Si Miskin
Hikayat Si MiskinHikayat Si Miskin
Hikayat Si Miskin
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
 
PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4
PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4 PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4
PPT Sejarah Kelompok 2 X MIA 4
 
Dinasti isana di Jawa Timur
Dinasti isana di Jawa TimurDinasti isana di Jawa Timur
Dinasti isana di Jawa Timur
 
Kerajaan singasari dan majapahit
Kerajaan singasari dan majapahitKerajaan singasari dan majapahit
Kerajaan singasari dan majapahit
 
kerajaan singosari
kerajaan singosarikerajaan singosari
kerajaan singosari
 
SalakaNagara Pulosari
SalakaNagara PulosariSalakaNagara Pulosari
SalakaNagara Pulosari
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Kerajaan singosari
Kerajaan singosariKerajaan singosari
Kerajaan singosari
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Bab 3 hang tuah
Bab 3  hang tuahBab 3  hang tuah
Bab 3 hang tuah
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan MajapahitKerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan Majapahit
Kerajaan Singosari ( Singhasari / Singasari )dan Kerajaan Majapahit
 
Kerajaan pajajaran ready
Kerajaan pajajaran readyKerajaan pajajaran ready
Kerajaan pajajaran ready
 
Kerajaan singosari
Kerajaan singosariKerajaan singosari
Kerajaan singosari
 
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
Kerajaan singasari, sejarah wajib kelas 10
 
Kerajaan singasari
Kerajaan singasariKerajaan singasari
Kerajaan singasari
 
Kerajaan Singasari
Kerajaan SingasariKerajaan Singasari
Kerajaan Singasari
 

Viewers also liked

Sekaten
SekatenSekaten
Nama Nama Al Quran
Nama Nama Al QuranNama Nama Al Quran
Nama Nama Al Quran
Yanasta Pratama
 
Cerita rakyat candi prambanan
Cerita rakyat candi prambananCerita rakyat candi prambanan
Cerita rakyat candi prambanan
Yanasta Pratama
 
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UIINavigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Yanasta Pratama
 
Program kerja pmr 2011
Program kerja pmr 2011Program kerja pmr 2011
Program kerja pmr 2011
Yanasta Pratama
 
Irregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia
Irregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa IndonesiaIrregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia
Irregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia
Yanasta Pratama
 
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Yanasta Pratama
 
Materi sumber-hukum-islam pdf
Materi sumber-hukum-islam pdfMateri sumber-hukum-islam pdf
Materi sumber-hukum-islam pdf
agyana_nadian
 
Hukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdfHukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdfMahyul Ikmal
 
PPT Sumber Hukum Islam
PPT  Sumber Hukum IslamPPT  Sumber Hukum Islam
PPT Sumber Hukum Islam
Dewwii Casono
 

Viewers also liked (11)

Sekaten
SekatenSekaten
Sekaten
 
Nama Nama Al Quran
Nama Nama Al QuranNama Nama Al Quran
Nama Nama Al Quran
 
Cerita rakyat candi prambanan
Cerita rakyat candi prambananCerita rakyat candi prambanan
Cerita rakyat candi prambanan
 
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UIINavigasi Darat TBMM Humerus FK UII
Navigasi Darat TBMM Humerus FK UII
 
Program kerja pmr 2011
Program kerja pmr 2011Program kerja pmr 2011
Program kerja pmr 2011
 
Irregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia
Irregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa IndonesiaIrregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia
Irregular Verb terlengkap beserta arti Bahasa Indonesia
 
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)Husnuzan (Perilaku Terpuji)
Husnuzan (Perilaku Terpuji)
 
Sumber hukum islam
Sumber hukum islam Sumber hukum islam
Sumber hukum islam
 
Materi sumber-hukum-islam pdf
Materi sumber-hukum-islam pdfMateri sumber-hukum-islam pdf
Materi sumber-hukum-islam pdf
 
Hukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdfHukum wadh'i bentuk pdf
Hukum wadh'i bentuk pdf
 
PPT Sumber Hukum Islam
PPT  Sumber Hukum IslamPPT  Sumber Hukum Islam
PPT Sumber Hukum Islam
 

Similar to Asal mula upacara bekakak

Islamic kingdom in kalimatan island
Islamic kingdom in kalimatan islandIslamic kingdom in kalimatan island
Islamic kingdom in kalimatan islandAyi Milanisti
 
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-Budha
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-BudhaPeninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-Budha
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-Budha
Euodia Prastika
 
bab penyembelihan
bab penyembelihanbab penyembelihan
bab penyembelihan
abidin1961
 
Bukti keberadaan kerajaan kutai
Bukti keberadaan kerajaan kutaiBukti keberadaan kerajaan kutai
Bukti keberadaan kerajaan kutai
Eko wahyudi
 
Kelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasariKelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasari
Nopita Sasmita
 
X - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
X - Sejarah Indonesia - Mataram kunoX - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
X - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
Ratih Juniarti Maulida
 
Tugas Kesultanan cirebon
 Tugas Kesultanan cirebon Tugas Kesultanan cirebon
Tugas Kesultanan cirebon
Suratno Ratno Miharjo
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Nadia Eva
 
kerajaan singhasari
kerajaan singhasarikerajaan singhasari
kerajaan singhasari
Mutiarasafitri
 
Planet saturnus
Planet saturnusPlanet saturnus
Planet saturnus
MuhamadfardhanAlfari
 
Kutai dan tarumaregara
Kutai dan tarumaregaraKutai dan tarumaregara
Kutai dan tarumaregara
Satriawiditama
 
Kerajaan Cirebon
Kerajaan CirebonKerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon
NSS Slide
 
kerajaan pada masa hindu-buddha
kerajaan pada masa hindu-buddhakerajaan pada masa hindu-buddha
kerajaan pada masa hindu-buddha
dianayujuliana
 
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIKANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
Normarjana Ibrahim
 
Presentasi tentang kerajaan Hindu Buddha
Presentasi tentang kerajaan Hindu BuddhaPresentasi tentang kerajaan Hindu Buddha
Presentasi tentang kerajaan Hindu Buddha
anargyasigit9
 
Sejarahjawadwipa
SejarahjawadwipaSejarahjawadwipa
Sejarahjawadwipa
Ali Mashduqi
 
Kerajaan Tarumanagara
Kerajaan TarumanagaraKerajaan Tarumanagara
Kerajaan Tarumanagara
Frandy Feliciano
 
New microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentationNew microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentationLaksmana Recka
 
sejarah kerajaan kutai
sejarah kerajaan kutaisejarah kerajaan kutai
sejarah kerajaan kutai
NSS Slide
 
Periodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan BaliPeriodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan Bali
SMK Negeri 2 Denpasar, Bali
 

Similar to Asal mula upacara bekakak (20)

Islamic kingdom in kalimatan island
Islamic kingdom in kalimatan islandIslamic kingdom in kalimatan island
Islamic kingdom in kalimatan island
 
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-Budha
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-BudhaPeninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-Budha
Peninggalan Sejarah Kerajaan Hindu-Budha
 
bab penyembelihan
bab penyembelihanbab penyembelihan
bab penyembelihan
 
Bukti keberadaan kerajaan kutai
Bukti keberadaan kerajaan kutaiBukti keberadaan kerajaan kutai
Bukti keberadaan kerajaan kutai
 
Kelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasariKelompok 6 kerajaan singasari
Kelompok 6 kerajaan singasari
 
X - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
X - Sejarah Indonesia - Mataram kunoX - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
X - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
 
Tugas Kesultanan cirebon
 Tugas Kesultanan cirebon Tugas Kesultanan cirebon
Tugas Kesultanan cirebon
 
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan TarumanegaraKerajaan Kutai dan Tarumanegara
Kerajaan Kutai dan Tarumanegara
 
kerajaan singhasari
kerajaan singhasarikerajaan singhasari
kerajaan singhasari
 
Planet saturnus
Planet saturnusPlanet saturnus
Planet saturnus
 
Kutai dan tarumaregara
Kutai dan tarumaregaraKutai dan tarumaregara
Kutai dan tarumaregara
 
Kerajaan Cirebon
Kerajaan CirebonKerajaan Cirebon
Kerajaan Cirebon
 
kerajaan pada masa hindu-buddha
kerajaan pada masa hindu-buddhakerajaan pada masa hindu-buddha
kerajaan pada masa hindu-buddha
 
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIKANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
ANTOLOGI SEJADAH RINDU : PROSA KLASIK
 
Presentasi tentang kerajaan Hindu Buddha
Presentasi tentang kerajaan Hindu BuddhaPresentasi tentang kerajaan Hindu Buddha
Presentasi tentang kerajaan Hindu Buddha
 
Sejarahjawadwipa
SejarahjawadwipaSejarahjawadwipa
Sejarahjawadwipa
 
Kerajaan Tarumanagara
Kerajaan TarumanagaraKerajaan Tarumanagara
Kerajaan Tarumanagara
 
New microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentationNew microsoft office power point presentation
New microsoft office power point presentation
 
sejarah kerajaan kutai
sejarah kerajaan kutaisejarah kerajaan kutai
sejarah kerajaan kutai
 
Periodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan BaliPeriodisasi kasusastraan Bali
Periodisasi kasusastraan Bali
 

More from Yanasta Pratama

Materi Kuliah Online Serial 11
Materi Kuliah Online Serial 11Materi Kuliah Online Serial 11
Materi Kuliah Online Serial 11
Yanasta Pratama
 
Materi Kuliah Online Serial 9
Materi Kuliah Online Serial 9Materi Kuliah Online Serial 9
Materi Kuliah Online Serial 9
Yanasta Pratama
 
Idzhar halqi
Idzhar halqiIdzhar halqi
Idzhar halqi
Yanasta Pratama
 
Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...
Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...
Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...Yanasta Pratama
 
Serat Tripama
Serat TripamaSerat Tripama
Serat Tripama
Yanasta Pratama
 
Palang Merah Remaja
Palang Merah RemajaPalang Merah Remaja
Palang Merah Remaja
Yanasta Pratama
 
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Yanasta Pratama
 

More from Yanasta Pratama (7)

Materi Kuliah Online Serial 11
Materi Kuliah Online Serial 11Materi Kuliah Online Serial 11
Materi Kuliah Online Serial 11
 
Materi Kuliah Online Serial 9
Materi Kuliah Online Serial 9Materi Kuliah Online Serial 9
Materi Kuliah Online Serial 9
 
Idzhar halqi
Idzhar halqiIdzhar halqi
Idzhar halqi
 
Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...
Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...
Bse-biologi-kls-12-metabolisme-materi-genetik-reproduksi-as-evolusi-bioteknol...
 
Serat Tripama
Serat TripamaSerat Tripama
Serat Tripama
 
Palang Merah Remaja
Palang Merah RemajaPalang Merah Remaja
Palang Merah Remaja
 
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
Pelajaran Geografi (Tipe tipe iklim)
 

Asal mula upacara bekakak

  • 1. Asal Mula Upacara Bekakak Upacara Bekakak atau Saparan merupakan upacara adat masyarakat yang hingga kini masih diperingati oleh masyarakat di Gamping, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Bekakak berarti korban penyembelihan hewan atau manusia. Hanya saja, manusia yang dimaksud dalam upacara ini yaitu tiruan manusia yang berwujud sepasang boneka pengantin dalam posisi duduk bersila, terbuat dari tepung ketan yang berisi cairan gula merah. Disebut Saparan karena upacara ini dilaksanakan pada bulan Sapar (Syafar), bulan kedua dalam kalender Hijriah (Islam). Menurut cerita, upacara Bekakak bermula dari sebuah musibah yang menimpa dua orang abdi dalem (pegawai keraton) Sultan Hamengkubuwono I. Peristiwa apakah itu? Berikut kisahnya dalam cerita Asal Mula Upacara Bekakak. *** Pada 1755, Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai raja pertama Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dengan gelar Sri Sultan Hamengkubuwono I. Sebagai raja baru, ia bermaksud mendirikan sebuah istana atau keraton sebagai tempat kediaman. Sembarii menunggu pembangunan keraton itu selesai, Sultan memilih untuk berisitrahat di sebuah pesanggrahan yang terletak di Desa Ambarketawang, Sleman. Ketika itu, sebagian besar penduduk Ambarketawang bermata pencaharian sebagai pengumpul batu-batu gamping dari gunung kapur yang ada wilayah itu. Sri Sultan Hamengkubuwono I tinggal di Ambarketawang bersama sejumlah abdi dalem. Dua abdi yang paling setia adalah sepasang suami istri bernama Kyai dan Nyai Wirasuta. Keduanya adalahabdi dalem penongsong, yaitu abdi dalem yang sehari-harinya bertugas memayungi Sri Sultan Hamengkubuwono I. Ke mana pun sang Raja pergi, keduanya turut serta membawa payung kebesaran keraton. Selain setia, Kyai dan Nyai Wirasuta termasuk abdi dalem Sri Sultan yang paling rajin. Di sela- sela menjalankan kewajibannya, keduanya memelihara beragam hewan seperti ayam, bebek, burung puyuh, merpati, kelinci, dan landak. Mereka amat menyayangi dan rajin merawat hewan-hewan peliharaan itu. Hingga pada suatu ketika, datanglah utusan dari keraton hendak menemui Sri Sultan Hamengkubuwono I di tempat peristirahatannya. “Ampun, Kanjeng Gusti,” lapor utusan itu sambil memberi hormat. “Bagaimana perkembangan keraton kita?” tanya sang Sultan.
  • 2. “Pembangunan keraton telah selesai dan siap untuk ditempati,” jawab utusan itu. “Bagus, kalau begitu, besok pagi-pagi sekali kami akan kembali ke keraton,” kata sang Sultan. Keesokan harinya, Sri Sultan Hamengkubuwono I beserta para abdi delam bersiap-siap untuk kembali ke keraton. Namun, Kyai Wirasuta dan istrinya masih merasa betah tinggal di Ambarketawang. “Ampun, Kanjeng Gusti. Bukannya hamba berdua tidak setia kepada Kanjeng Gusti. Izinkanlah hamba berdua tinggal di tempat ini untuk merawat tempat peristirahatan Kanjeng Gusti. Hamba berdua merasa betah tinggal di tempat ini. Lagipula, hewan peliharaan hamba sudah banyak. Sayang sekali kalau ditinggalkan,” pinta Kyai Wirasuta sembari menghaturkan sembah. “Baiklah, jika itu sudah menjadi keinginan kalian. Rawatlah baik-baik pesanggrahan ini dan hewan-hewan kalian,” ujar sang Sultan. “Terima kasih, Kanjeng Gusti,” ucap Ki Wirasuta, “Tapi, jika diperkenankan, bolehkah hamba membawa putra-putri hamba ke tempat ini?”. Permintaan Kyai Wirasuta pun disetujui oleh sang Sultan. Sejak itulah, Kyai Wirasuta tinggal di daerah itu bersama istri dan dua putra, Raden Bagus Gombak dan Raden Bagus Kuncung serta dua putrinya, Roro Ambarsari dan Roro Ambarsekar. Selain itu, ia juga memboyong kedua pembantu setianya yaitu Kyai dan Nyai Brengkut. Suatu hari, tepatnya hari Jumat Kliwon di bulan Sapar, Kyai Wirasuta bersama istrinya sedang membersihkan halaman pesanggrahan. Tanpa mereka duga sebelumnya, Gunung Gamping yang berada di dekat pesanggerahan itu runtuh. Karena posisinya berada sangat dekat dengan gunung itu, mereka pun tidak sempat menyelamatkan diri sehingga tertimbun batu- batu kapur. Ketika peristiwa itu terjadi, keempat putra-putri serta kedua pembantunya masih sempat melarikan diri bersama sebagian warga lainnya sehingga selamat dari musibah. Sementara hewan ternaknya hanya ada 3 ekor yang selamat yaitu seekor merpati memakai sawangan, seekor burung puyuh bergelang emas, dan seekor landak berkalung sapu tangan merah. Mendengar kabar tentang musibah yang menimpa kedua abdi dalem kesayangannya itu, Sri Sultan Hamengkubuwono I memerintahkan para prajurinya untuk membongkar reruntuhan batu-batu kapur yang ada di Gunung Gamping itu. Namun, hingga batu kapur itu selesai disingkirkan, jasad Kyai Wirasuta dan istrinya tidak diketemukan. Kedua jasad tersebut menghilang tanpa jejak.
  • 3. Di istana Ngayogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan Hamengkubuwono I duduk termenung mengenang kedua abdi dalem-nya itu. Hatinya sangat sedih karena kehilangan orang-orang yang disayanginya. Kesedihan yang dirasakan sang Raja hingga berbulan-bulan lamanya. Ketika kesedihan itu mulai lenyap, sang Raja kembali dikejutkan oleh laporan dari abdi dalem- nya. “Ampun, Kanjeng Gusti. Hamba baru saja mendapat kabar bahwa beberapa penduduk Ambarketawang tertimbun reruntuhan batu kapur,” lapor abdi dalem itu. Mendengar laporan itu, Sri Sultan Hamengkubuwono I kembali berduka. Musibah itu kembali mengingatkannya kepada Kyai Wirasuta dan istrinya. Kebetulan, musibah itu juga terjadi pada bulan Sapar. Demikian seterusnya, hampir setiap bulan Sapar, penduduk Ambarketawang kerap mendapat musibah yang serupa. Oleh karena itulah, masyarakat meyakini bahwa meskipun jasadnya telah menghilang, jiwa dan arwah Kyai dan Nyai Wirasuta masih tetap ada di Gunung Gamping. Dengan keyakinan itu, mereka pun menjadi resah. Mereka pun khawatir mengumpulkan batu-batu kapur di sekitar gunung itu, terutama pada bulan Sapar. Mengetahui keresahan itu, Sri Sultan Hamengkubuwono I pun bertitah kepada masyarakat Ambarketawang agar setiap bulan Sapar mengadakan upacara selamatan. Upacara itu juga bertujuan untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa agar melindungi masayarakat dari musibah. Adapun wujud upacara selamatan itu berupa penyembelihan bekakak yang dilengkapi dengan beberapa perangkat upacara lainnya seperti tumpeng, ingkung ayam, jajan pasar, dan lain sebagainya. Penyembelihan bekakak dimaksudkan untuk menggantikan Kyai dan Nyai Wirasuta dan warga lain yang tertimpa musibah. Hal yang menarik tentang latar: Hal yang menarik tentang latar dalam cerita rakyat asal- usul upacara adat bekakak adalah upacara tersebut masih tetap dilaksanakan oleh masyarakat Ambarketawang, Gamping, Sleman, Yogyakarta pada hari Jumat, antara tanggal 10 hingga 20 dalam bulan Syafar. Hal yang menarik tentang tokoh: Hal yang menarik tentang tokoh dalam cerita rakyat asal-usul upacara adat bekakak adalah atas kesetiaan dan pengabdiaan Kyai dan Nyai Wirasuta, jasa-jasa mereka terus dikenang hingga saat ini.