Teknologi GPON merupakan teknologi jaringan akses optik pasif yang mampu menyediakan kapasitas hingga 2,4 Gbps. Arsitektur GPON terdiri dari OLT, ODN, dan ONU/ONT. GPON mendukung berbagai arsitektur FTTX dan memiliki karakteristik seperti bit rate hingga 2,4 Gbps, panjang gelombang 1480-1500 nm untuk downstream dan 1260-1360 nm untuk upstream, serta jarak hingga 20 km. Transmis
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknologi jaringan akses broadband berbasis serat optik yaitu GPON yang digunakan oleh PT. Gomeds Network.
2. Dokumen menjelaskan perangkat-perangkat GPON seperti OLT, ONU, ONT beserta spesifikasinya dan penawaran harga dari PT. Gomeds Network.
3. GPON dijelaskan sebagai teknologi yang efisien untuk menyediakan layanan triple play dan menurunkan biaya modal s
Dokumen tersebut merangkum tentang GPON (Gigabit Capable Passive Optical Network) yang merupakan teknologi akses node untuk menyediakan layanan multimedia ke pelanggan perumahan dan bisnis. GPON menggunakan arsitektur berbasis FTTx dan terdiri dari NMS, OLT, ODN, ODP, dan ONT. GPON memiliki keunggulan mendukung layanan triple play melalui satu inti serat optik dan mengurangi penggunaan kabel serta peralatan
Dokumen tersebut membahas arsitektur dan elemen-elemen jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang terdiri atas empat segmen yaitu feeder, distribusi, drop, dan indoor. Pada setiap segmennya dijelaskan komponen dan karakteristik kabel serat optik serta perangkat pendukungnya seperti ODF, ODC, ODP, dan ONT.
Multi Service Access Node adalah suatu akses gateway akses multimedia yang fleksibel yang memungkinkan operator untuk menyediakan layanan xDSL, narrowband/broadband berbasis TDM dan layanan Next Generation Network dalam suatu area layanan dari sebuah single node. End user dilayani dari akses node yang terdistribusi di sekitar pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Teknologi GPON merupakan teknologi jaringan akses optik pasif yang mampu menyediakan kapasitas hingga 2,4 Gbps. Arsitektur GPON terdiri dari OLT, ODN, dan ONU/ONT. GPON mendukung berbagai arsitektur FTTX dan memiliki karakteristik seperti bit rate hingga 2,4 Gbps, panjang gelombang 1480-1500 nm untuk downstream dan 1260-1360 nm untuk upstream, serta jarak hingga 20 km. Transmis
1. Dokumen tersebut membahas tentang teknologi jaringan akses broadband berbasis serat optik yaitu GPON yang digunakan oleh PT. Gomeds Network.
2. Dokumen menjelaskan perangkat-perangkat GPON seperti OLT, ONU, ONT beserta spesifikasinya dan penawaran harga dari PT. Gomeds Network.
3. GPON dijelaskan sebagai teknologi yang efisien untuk menyediakan layanan triple play dan menurunkan biaya modal s
Dokumen tersebut merangkum tentang GPON (Gigabit Capable Passive Optical Network) yang merupakan teknologi akses node untuk menyediakan layanan multimedia ke pelanggan perumahan dan bisnis. GPON menggunakan arsitektur berbasis FTTx dan terdiri dari NMS, OLT, ODN, ODP, dan ONT. GPON memiliki keunggulan mendukung layanan triple play melalui satu inti serat optik dan mengurangi penggunaan kabel serta peralatan
Dokumen tersebut membahas arsitektur dan elemen-elemen jaringan Fiber To The Home (FTTH) yang terdiri atas empat segmen yaitu feeder, distribusi, drop, dan indoor. Pada setiap segmennya dijelaskan komponen dan karakteristik kabel serat optik serta perangkat pendukungnya seperti ODF, ODC, ODP, dan ONT.
Multi Service Access Node adalah suatu akses gateway akses multimedia yang fleksibel yang memungkinkan operator untuk menyediakan layanan xDSL, narrowband/broadband berbasis TDM dan layanan Next Generation Network dalam suatu area layanan dari sebuah single node. End user dilayani dari akses node yang terdistribusi di sekitar pelanggan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
Generalized frequency division multiplexing (gfdm)Ari Jayati
Dokumen tersebut membahas tentang Generalized Frequency Division Multiplexing (GFDM) sebagai salah satu kandidat waveform untuk teknologi 5G. GFDM merupakan modulasi multi-carrier yang menggunakan pulse shaping untuk mengontrol radiasi out of band. Dokumen ini juga membandingkan GFDM dengan OFDM dan menjelaskan kelebihan serta tantangan penerapan GFDM.
Desain FTTH menjelaskan konsep dasar jaringan FTTH mulai dari feeder network, distribution network, hingga drop cable network. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam desain FTTH seperti ODF, ODC, ODP, serta standar-standar yang digunakan."
MSAN memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan layanan telepon, data dan video dari satu platform tunggal. MSAN menghubungkan pelanggan ke jaringan inti dan mendukung berbagai teknologi seperti telepon TDM, DSL, PON dan FTTx. MSAN memberikan fleksibilitas dalam penyediaan akses pelanggan dan layanan serta dapat beradaptasi dengan perkembangan jaringan.
An Introduction To LTE memberikan penjelasan singkat tentang arsitektur jaringan LTE, protokol radio interface, modulasi dan multiplexing yang digunakan, serta perencanaan link budget untuk menentukan cakupan sel. Dokumen ini membahas konsep dasar teknologi LTE mulai dari evolusi, tujuan, komponen jaringan hingga teknik-teknik pendukungnya.
LTE merupakan evolusi teknologi seluler generasi keempat yang dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator, serta layanan mobile broadband kualitas tinggi untuk pengguna. Teknologi ini menggunakan OFDM dan antena terdepan untuk meningkatkan kecepatan akses nirkabel hingga 100 Mbps.
Tutorial ini membahas sejarah perkembangan sistem jaringan seluler mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat. Generasi pertama menggunakan sistem analog, generasi kedua menggunakan sistem digital 2G seperti GSM, CDMA, dan PDC. Generasi ketiga mendukung multimedia dengan kecepatan lebih tinggi menggunakan standar 3G seperti UMTS dan CDMA2000. Generasi keempat adalah LTE dan LTE-Advanced yang menawarkan kecepatan yang lebi
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomeAndrean Yogatama
Dokumen tersebut membahas desain jaringan FTTH (Fiber to The Home) yang mencakup penjelasan tentang apa itu FTTH, perangkat-perangkat yang digunakan seperti OLT, ODF, ODC, ODP, roset, dan ONT, urutan warna kabel serat optik, perhitungan link budget, dan blok diagram jaringan FTTH.
WE2012 adalah perangkat jaringan pintar yang menyediakan layanan WiFi, USB, telepon, dan LAN dengan menggunakan kabel UTP. Perangkat ini memiliki fitur keamanan jaringan yang kuat untuk melindungi dari serangan, isolasi virus, dan kegagalan transaksi data serta kinerja yang handal dengan throughput tinggi dan daya dukung beban data yang besar. WE2012 juga ramah lingkungan dengan mengurangi beban listrik dan panas.
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan jaringan nirkabel yang terdiri dari perencanaan akses dan inti.
2. Perencanaan akses meliputi perhitungan cakupan dan kapasitas sedangkan perencanaan inti meliputi teknologi transport dan arsitektur jaringan.
3. Keluaran perencanaan akses digunakan sebagai masukan perencanaan inti.
LTE merupakan teknologi generasi ke-4 untuk sistem komunikasi seluler yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan. LTE mampu menyediakan kecepatan download hingga 100 Mbps dan upload 50 Mbps dengan latency rendah.
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft txSherly Toresia
Langkah-langkah pembuatan high level design distribusi dan feeder meliputi pengumpulan data koordinat, penentuan boundary ODC dan rute kabel, survei lapangan untuk menentukan lokasi peralatan dan homepass, serta penentuan kapasitas kabel.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi jaringan fiber optik, khususnya FTTx. FTTx adalah istilah umum untuk arsitektur jaringan broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan kabel tembaga pada bagian akhir jaringan. Ada beberapa jenis FTTx seperti FTTH, FTTB, FTTP dan FTTC yang membedakan jarak serat optik dari provider hingga titik akhir pelanggan. Dokumen ini juga
Teks ini membahas rekomendasi ITU-T G.652 tentang teknologi dan performansi kabel serat optik single mode. Rekomendasi ini menjelaskan karakteristik geometri, optik, dan mekanik kabel serat optik serta kategori atribut serat, kabel, dan link.
Generalized frequency division multiplexing (gfdm)Ari Jayati
Dokumen tersebut membahas tentang Generalized Frequency Division Multiplexing (GFDM) sebagai salah satu kandidat waveform untuk teknologi 5G. GFDM merupakan modulasi multi-carrier yang menggunakan pulse shaping untuk mengontrol radiasi out of band. Dokumen ini juga membandingkan GFDM dengan OFDM dan menjelaskan kelebihan serta tantangan penerapan GFDM.
Desain FTTH menjelaskan konsep dasar jaringan FTTH mulai dari feeder network, distribution network, hingga drop cable network. Dokumen ini juga menjelaskan komponen-komponen penting dalam desain FTTH seperti ODF, ODC, ODP, serta standar-standar yang digunakan."
MSAN memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan layanan telepon, data dan video dari satu platform tunggal. MSAN menghubungkan pelanggan ke jaringan inti dan mendukung berbagai teknologi seperti telepon TDM, DSL, PON dan FTTx. MSAN memberikan fleksibilitas dalam penyediaan akses pelanggan dan layanan serta dapat beradaptasi dengan perkembangan jaringan.
An Introduction To LTE memberikan penjelasan singkat tentang arsitektur jaringan LTE, protokol radio interface, modulasi dan multiplexing yang digunakan, serta perencanaan link budget untuk menentukan cakupan sel. Dokumen ini membahas konsep dasar teknologi LTE mulai dari evolusi, tujuan, komponen jaringan hingga teknik-teknik pendukungnya.
LTE merupakan evolusi teknologi seluler generasi keempat yang dirancang untuk menyediakan efisiensi spektrum yang lebih baik, peningkatan kapasitas radio, latency dan biaya operasional yang rendah bagi operator, serta layanan mobile broadband kualitas tinggi untuk pengguna. Teknologi ini menggunakan OFDM dan antena terdepan untuk meningkatkan kecepatan akses nirkabel hingga 100 Mbps.
Tutorial ini membahas sejarah perkembangan sistem jaringan seluler mulai dari generasi pertama hingga generasi keempat. Generasi pertama menggunakan sistem analog, generasi kedua menggunakan sistem digital 2G seperti GSM, CDMA, dan PDC. Generasi ketiga mendukung multimedia dengan kecepatan lebih tinggi menggunakan standar 3G seperti UMTS dan CDMA2000. Generasi keempat adalah LTE dan LTE-Advanced yang menawarkan kecepatan yang lebi
Pengetahuan Dasar Jaringan FTTH / Fiber To The HomeAndrean Yogatama
Dokumen tersebut membahas desain jaringan FTTH (Fiber to The Home) yang mencakup penjelasan tentang apa itu FTTH, perangkat-perangkat yang digunakan seperti OLT, ODF, ODC, ODP, roset, dan ONT, urutan warna kabel serat optik, perhitungan link budget, dan blok diagram jaringan FTTH.
WE2012 adalah perangkat jaringan pintar yang menyediakan layanan WiFi, USB, telepon, dan LAN dengan menggunakan kabel UTP. Perangkat ini memiliki fitur keamanan jaringan yang kuat untuk melindungi dari serangan, isolasi virus, dan kegagalan transaksi data serta kinerja yang handal dengan throughput tinggi dan daya dukung beban data yang besar. WE2012 juga ramah lingkungan dengan mengurangi beban listrik dan panas.
1. Dokumen tersebut membahas perencanaan jaringan nirkabel yang terdiri dari perencanaan akses dan inti.
2. Perencanaan akses meliputi perhitungan cakupan dan kapasitas sedangkan perencanaan inti meliputi teknologi transport dan arsitektur jaringan.
3. Keluaran perencanaan akses digunakan sebagai masukan perencanaan inti.
LTE merupakan teknologi generasi ke-4 untuk sistem komunikasi seluler yang dirancang untuk meningkatkan kapasitas dan kecepatan jaringan. LTE mampu menyediakan kecepatan download hingga 100 Mbps dan upload 50 Mbps dengan latency rendah.
Modul 5 guidance hld & survey lapangan ft txSherly Toresia
Langkah-langkah pembuatan high level design distribusi dan feeder meliputi pengumpulan data koordinat, penentuan boundary ODC dan rute kabel, survei lapangan untuk menentukan lokasi peralatan dan homepass, serta penentuan kapasitas kabel.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi jaringan fiber optik, khususnya FTTx. FTTx adalah istilah umum untuk arsitektur jaringan broadband yang menggunakan serat optik untuk menggantikan kabel tembaga pada bagian akhir jaringan. Ada beberapa jenis FTTx seperti FTTH, FTTB, FTTP dan FTTC yang membedakan jarak serat optik dari provider hingga titik akhir pelanggan. Dokumen ini juga
Teks ini membahas rekomendasi ITU-T G.652 tentang teknologi dan performansi kabel serat optik single mode. Rekomendasi ini menjelaskan karakteristik geometri, optik, dan mekanik kabel serat optik serta kategori atribut serat, kabel, dan link.
Media transmisi adalah media yang menghubungkan pengirim dan penerima informasi dengan mengubah data menjadi isyarat yang dapat ditransmisikan. Terdapat dua jenis media transmisi yaitu guided yang menggunakan kabel seperti kabel tembaga dan serat optik, serta unguided seperti gelombang radio dan satelit.
Makalah ini membahas tentang sinyal komunikasi, perangkat transmisi, dan media transmisi dalam telekomunikasi. Topik utama yang dibahas adalah sinyal analog dan digital, modulasi sinyal, jenis media nirkabel dan fisik, serta metode transmisi baseband dan broadband.
Dokumen ini membahas perencanaan jaringan serat optik DWDM untuk link Medan-Langsa menggunakan perangkat Huawei OSN 6800. Perangkat ini terdiri dari optical multiplexer dan demultiplexer, optical amplifier, dan ROADM. Perencanaan ini mempertimbangkan topologi, panjang kabel 182 km, 14 konektor, 57 sambungan, dan 1 penguat di Pangkalan Brandan. Analisis power budget dan rise time memenuhi kriteria untuk operasi link 10 Gbps ini.
Dokumen tersebut membahas tentang jaringan telekomunikasi, mulai dari mode transfer data, elemen jaringan, aspek perencanaan jaringan, penggunaan jaringan catu langsung dan tidak langsung, jaringan mata jala, fungsi signalling, protokol SIGTRAN untuk mentransmisikan sinyal SS7 melalui jaringan IP, serta latar belakang dan target teknologi LTE.
Dokumen tersebut membahas perkembangan teknologi jaringan dan perangkat jaringan, mulai dari jaringan seluler, wireless, kabel, hingga fiber optic beserta standarnya. Juga dijelaskan berbagai perangkat pendukung jaringan seperti router, switch, modem, antena, kabel UTP, dan lainnya beserta kinerja masing-masing perangkat.
Dokumen ini membahas tentang pengkabelan dan jaringan lokal nirkabel. Secara ringkas, dokumen ini menjelaskan tentang dua jenis kabel UTP untuk menghubungkan komputer ke jaringan, deskripsi pin ethernet, hubungan antara perangkat keras, gigabit ethernet, dan berbagai teknologi jaringan nirkabel beserta konfigurasinya.
Dokumen tersebut merangkum perencanaan jaringan seluler LTE yang mencakup tujuan perencanaan, arsitektur jaringan LTE, alur perencanaan meliputi pengumpulan data, perhitungan coverage, kapasitas, penentuan jumlah base station, perhitungan dan penempatan EPC, analisis jaringan, dan referensi.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas arsitektur jaringan FTTH MNC Play yang meliputi komponen-komponen jaringan seperti OLT, ODF, ODC, ODP, kabel-kabel optik, perangkat pengukur, dan alat-alat pendukung lainnya. Dokumen tersebut juga menjelaskan fungsi dan cara kerja masing-masing komponen serta link budget yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkakasan dan kabel rangkaian, termasuk jenis-jenis perkakasan seperti NIC, hub, switch, repeater, bridge, firewall, dan router. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis kabel seperti UTP, STP, kabel koaksial, dan kabel serat optik serta perbandingan antara kabel-kabel tersebut.
Modul ini membahas konsep OFDM/OFDMA dan desain lapisan fisik downlink LTE. Topik utama meliputi konsep OFDM, struktur frame dan grid sumber daya LTE, prosedur lapisan fisik seperti pencarian sel dan sinkronisasi, adaptasi tautan, penjadwalan, dan saluran fisik downlink dan uplink."
Dokumen tersebut memberikan panduan desain untuk penerapan jaringan FTTH (Fiber To The Home) yang mencakup penentuan moda penggelaran, konfigurasi kabel feeder, distribusi dan drop serta standar perangkat yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis media transmisi data, baik yang bersifat guided seperti kabel tembaga maupun unguided seperti gelombang radio. Media transmisi penting untuk menghubungkan antara transmitter dan receiver dalam sistem komunikasi data.
This document summarizes the key standards for Passive Optical Network (PON) technologies, including GPON, XG-PON1, NG-PON2, and XGS-PON. It provides information on the nominal line rates, split ratios, maximum distances, wavelength ranges, and service mappings supported by each standard. The standards were developed by the ITU-T to support the evolution of PON technologies and enable higher speeds, longer reach, and greater user bandwidth capacities over optical fiber networks.
Terdapat beberapa tipe server untuk yang digunakan dalam sistem IPTV dan internet video. Server video bisa besar atau kecil, tersentralisasi atau terdistribusi.
Iptv dan internet video . network overviewAmbar Erna
Ringkasan dari e-book :
IPTV and Internet Video:Expanding the Reach of Television Broadcasting2nd edition, chapter 4 : Perbedaan Network IPTV dengan Network Internet Video
Buku ini membahas tentang teknologi dan isu-isu terkait pengiriman video melalui jaringan Internet Protocol (IP). Pada Chapter 1 dijelaskan alasan mengirimkan video melalui jaringan IP dan penjelasan tentang Internet Protocol. Chapter 2 membedah empat sistem yang digunakan untuk pengiriman video melalui jaringan IP.
Pembahasan osk komputer sma 2014 - algoritma Ambar Erna
Fungsi bincin dapat mengkonversi bilangan desimal menjadi bilangan biner. Fungsi tersebut bekerja dengan mengambil sisa bagi bilangan desimal terhadap 4, kemudian menambahkan hasilnya ke string yang dikembalikan fungsi rekursif bincin untuk bilangan desimal setelah dibagi 2. Pembahasan soal menjelaskan cara kerja fungsi tersebut untuk menghasilkan konversi bilangan desimal 73 menjadi string biner 1011011.
Cara Kerja Internet Group Management Protocom (Igmp) versi 2Ambar Erna
IGMP adalah protokol manajemen grup yang membantu router multicast memperbarui daftar anggota loyal untuk setiap antarmuka router. IGMP bekerja dengan mengirim pesan query dan report. Ada tiga tipe pesan IGMP versi 2 yaitu membership query, membership join/report, dan membership leave group.
Protocol Address Resolution Protocol (ARP) digunakan untuk memetakan alamat IP ke alamat MAC. Komputer pengirim mengirimkan permintaan ARP secara broadcast untuk mendapatkan alamat MAC tujuan, yang dibalas secara unicast oleh komputer penerima. Peta antara alamat IP dan MAC disimpan sementara di cache ARP.
2. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 1
Daftar Isi
1 Pendahuluan....................................................................................................... 2
2 Karakteristik NG-PON2....................................................................................... 2
2.1 NG-PON2 TWDM dan Point to Point WDM.................................................. 2
2.2 Bonding Capable........................................................................................... 3
2.3 Bit rate Symmetric dan asymmetric............................................................... 3
2.4 Tunable ......................................................................................................... 4
2.5 Co-existence ................................................................................................. 4
3 Physical Architecture NG-PON2 ......................................................................... 4
3.1 Kapasitas Feeder.......................................................................................... 4
3.2 ODN Classes ................................................................................................ 4
3.3 Panjang Gelombang ..................................................................................... 5
3.4 Line Rate....................................................................................................... 5
3.5 Fibre reach (Gbps passive and active).......................................................... 5
3.6 Split ratio (ONU per ODN)............................................................................. 6
4 Logical Architecture NG-PON2 ........................................................................... 6
4.1 Logical Architecture dan Reference Point ..................................................... 6
4.1.1 Interface NG-PON2 ................................................................................ 7
5 Arsitektur Time and wavelength division multiplexing ......................................... 8
5.1 Downstream TWDM...................................................................................... 8
5.2 Upstream TWDM .......................................................................................... 9
5.3 Service NG-PON2....................................................................................... 10
6 Kesimpulan ....................................................................................................... 12
7 Referensi........................................................................................................... 13
3. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 2
1 Pendahuluan
Sebagian besar jaringan akses yang memberikan layanan yang membutuhkan
bandwidth yang tinggi, saat ini menggunakan teknologi GPON/XG-PON1.
Salah satu pemicu tingginya kebutuhan bandwidth adalah penggunakan layanan
IPTV dan streaming. Perkembangan smart phone, televisi dan internet content
yang menggunakan display 1080p.
Setelah XG-PON1 dengan kapasitas bandwidth 10 Gbps digelar, kebutuhan akan
bandwidth terus meningkat seiring dengan banyaknya layanan yang
membutuhkan bandwidth yang besar, seperti ultra high video dengan video
recorder dan 8K TV ( resolusi 7,680 x 4,320) , 16 kali dari Full HD (1920 x 1080)
TV. Dan juga new-generation mobile communication technologies seperti Pre5G
and 5G, semuanya membutuhkan bandwidth yang tinggi
Seiring dengan perkembangan layanan, teknologi jaringan akses juga
berkembang dengan cepat.
Operator telekomunikasi umumnya akan mengikuti trend perkembangan layanan
dan permintaan user serta teknologi yang sesuai untuk diimplementasikan.
Berbeda dengan generasi PON sebelumnya, NG-PON2 mempunyai karakteristik
terrsendiri. Teknik multiplexing yang meningkatkan jumlah channel, kemampuan
untuk interoperability dengan teknologi PON sebelumnya menggunakan ODN
yang sama, pengaturan panjang gelombang dan lain-lain. i.
Selain itu, NG-PON2 mempunyai arsitektur fisik (physical architecture) dan logis
(logical) yang berbeda dengan teknologi PON sebelumnya.
2 Karakteristik NG-PON2
NG-PON2 mempunyai karakteristik : TWDM, PtP WDM, Bonding Capable, Bit
rate Symmetric dan Assymmetric, Tunable dan Coexistence.
2.1 NG-PON2 TWDM dan Point to Point WDM
Awal tahun 2009, FSAN (Full Service Access Network) mulai melakukan
research untuk Next Generation Passive Optical Network yaitu NG-PON2 (40-
4. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 3
Gigabit-capable passive optical networks) dan pada tahun 2012 memilih
teknologi mainstream TWDM PON, dan sebagai pelengkap dipilih PtP WDM
PON untuk NG-PON2, yang distandardkan pada ITU-T G.989.x
Ide utama tentang TWDM-PON adalah menggabungkan mekanisme WDM
dengan mekanisme TDM yang ada pada PON.
TWDM PON adalah solusi multiple wavelength PON di mana masing-masing
panjang gelombang dibagi antara beberapa ONU dengan menggunakan Time
Division Multiplexing dan mekanisme Multiple Access , sedangkan PtP WDM
PON adalah solusi multiple wavelength PON yang menyediakan panjang
gelombang secara dedicated per ONU pada kedua arah downstream dan
upstream
Sistem NG-GPON2, dapat berisi channel-channel TWDM atau channel-channel
PtP WDM atau dapat juga berisi keduanya.
Terdapat 8 channel dimana channel 1 sampai dengan 4 dialokasikan untuk
TWDM dengan empat panjang gelombang pada arah downstream. Channel 5
sampai dengan 8 dapat digunakan untuk PtP WDM atau dapat disediakan
sebagai pengembangan TWDM.
NG-PON TWDM saat ini mendukung bit rate 40 Gbps menggunakan 4 panjang
gelombang, dan setiap panjang gelombang mempunyai bit rate 10 Gbps . Bit
rate dapat ditingkatkan menjadi 8 x 80 Gbps
2.2 Bonding Capable
Dengan adanya Bonding Capable, beberapa panjang gelombang dapat
digabung (channel-bonded). Ini dilakukan untuk menyediakan layanan dengan
bit rate lebih dari 10 Gbps.
2.3 Bit rate Symmetric dan asymmetric
Beberapa layanan terutama untuk korporesi membutuhkan bit rate symmetric.
Penentuan bit rate symmetric atau asymmetric disesuaikan dengan layanan.
NG-PON2 mendukung bit rate arah downstream sebesar 10 Gbps pada setiap
panjang gelombang dan bit rate upstream sebesar 10 Gbps atau 2,5 Gbps pada
setiap panjang gelombang
5. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 4
2.4 Tunable
Karakteristik tunable, membuat ONU dapat mengatur panjang gelombang
secara dynamic.
Setiap ONU dilengkapi dengan tunable transmitter dan tunable receiver. ONU
transmitter harus dapat menyesuaikan panjang gelombang upstream untuk
channel TWDM atau PtP WDM . ONU receiver harus dapat menyesuaikan
panjang gelombang downstream untuk channel TWDM atau PtP WDM.
2.5 Co-existence
Dengan adanya co-exixtence element, NG-PON2 dapat beroperasi secara
bersamaan dengan teknologi sebelumnya (XG-PON, GPON) menggunakan
single fiber didalam ODN. Hal ini, membuat proses migrasi berjalan dengan
halus.
Tanpa adanya kemampuan co-existence, pelanggan bisa menunggu waktu yang
lama jika terjadi proses migrasi bahkan layanan akan mengalami gangguan.
3 Physical Architecture NG-PON2
3.1 Kapasitas Feeder
Sistem NG-PON2 mampu memberikan lebih banyak kapasitas dibanding sistem
GPON dan XG-PON1. NG-PON2 mendukung kapasitas setiap feeder fiber
sebesar 40 Gbps dan bisa mencapai batas 80 Gbps pada arah upstream, serta
160 Gbps pada arah downstream .
ONU NG-PON2 harus mendukung layanan 10 Gbps, dimana kapabilitas ONU
yang sebenarnya tergantung pada pemilihan split ratio dan aplikasi yang
digunakan yang dapat berupa FTTH, FTTB atau Mobile Fronthaul/Backhaul.
3.2 ODN Classes
NG-PON2 dapat menggunakan beberapa Class ODN yang mempunyai
standard Optical Path Loss sebagai berikut :
6. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 5
ODN Class Optical Path Loss Differential ODN Loss
N1 14 dB – 29 dB 15 dB
N2 16 dB – 31 dB 15 dB
E1 18 dB – 32 dB 15 dB
E2 20 dB – 35 dB 15 dB
Tabel 1 : Optical Path Loss
3.3 Panjang Gelombang
TWDM PON menggunakan Panjang gelombang :
o downstream : 1596 – 1603 nm
o upstream : 1524-1544 nm , Reduced band option 1528-1540 nm dan
Narrow band option 1532-1540 nm.
PtP WDM PON menggunakan Panjang gelombang pada arah
downstream/upstream : Expanded spectrum 1524-1625 nm dan Shared
spectrum 1603-1625 nm.
3.4 Line Rate
Nominal line rate downstream dan upstream per channel :
o 10 Gbps downstream dan 10 Gbps upstream
o 10 Gbps downstream dan 2.5 Gbps upstream
o 2.5 Gbps downstream dan 2.5 Gbps upstream
3.5 Fibre reach (Gbps passive and active)
Sistem NG-PON2 harus mendukung fibre reach 40 km tanpa mid-span reach
extenders. Dan mampu mencapai 60 km dengan jangkauan extender jika
diperlukan. Bahkan jangkauan yang lebih panjang (misalnya, 60-100 km. Sistem
ini juga mendukung maximum differential fibre distance sampai dengan 40 km.
Pada teknologi ini, differential fiber distance dapat dikonfigurasi maksimum 20
km dan 40 km.
7. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 6
Sistem NG-PON2 harus backward compatible dengan infrastruktur yang sudah
dikembangkan (CO locations, ducts, fibre cables, dll)
3.6 Split ratio (ONU per ODN)
Sistem NG-PON2 dapat berjalan menggunakan legacy power split ODN,
wavelength routing atau kombinasi dari wavelength routing dan power splitting.
Sistem NG-PON2 harus fleksibel untuk mendukung pengembangan dengan
variasi ODN, seperti Optical distribution networks yang dapat menggunakan
power splitters dengan rasio antara 1:16 to 1:128. Dan OLT NG-PON2 dapat
mendukung split ratio 1:256
4 Logical Architecture NG-PON2
Pada sistem multiple wavelength PON system, seperti NG-PON2, OLT terdiri
dari multiple OLT channel terminations yang dikoneksikan melalui wavelength
multiplexer (WM).
4.1 Logical Architecture dan Reference Point
Logical architecture dan reference point diilustrasikan sebagai berikut :
Gambar 1 : Logical Arsitektur NG-PON2
Berikut ini merupakan penjelasan dari istilah pada gambar :
o OLT PtP WDM Channel Termination : Fungsi logis yang berada pada
elemen network OLT dan menterminasi sebuah channel PtP WDM
didalam system PtP WDM
8. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 7
o OLT TWDM Channel Termination : Fungsi logis yang berada pada
elemen network OLT dan menterminasi sebuah channel TWDM
didalam system TWDM
o Wavelength Multiplexer adalah Elemen Fungsional yang digunakan
untuk multiplex/ demultiplex antara NG-PON2 wavelength channel pairs
dan channel groups
o Channel Pair : Satu set yang berisi satu channel panjang gelombang
downstream dan satu channel panjang gelombang upstream yang
menyediakan koneksi antara OLT dengan satu atau beberapa ONU
o Channel Group : Satu set channel pair yang dibawa melalui fiber.
o S : Interface untuk mengirim (Send) ke arah Network
o R : Interface untuk menerima (Receive) dari arah Network
o S/R, R/S : Kombinasi dari titik S dan R secara bersamaan dalam single
fiber, saat beroperasi dalam mode bidirectional. Titik S/R direferensikan
ke sisi OLT dan titik R/S direferensikan ke sisi ONU
o Optical Distribution Network (ODN) : Infrastruktur fiber optik point to
multi point
4.2 Interface NG-PON2
Interface NG-PON2 terdiri dari UNI, SNI dan ANI
4.2.1 User Network Interface (UNI)
UNI didefinisikan sebagai interface yang mempunyai kondisi sebagai berikut:
o Interkoneksi antara Access Network dan Customer
o Dideskripsikan dalam well-known standard
o Terdapat aspek physical layer
4.2.2 Service Node Interface (SNI)
SNI didefinisikan sebagai interface yang mempunyai kondisi sebagai berikut:
9. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 8
o Interkoneksi antara access network dan service node
o Dideskripsikan dalam well-known standard
o Terdapat aspek physical layer
o Terdapat aspek physical layer
4.2.3 Access Network Interface (ANI)
Konfigurasi sistem yang flexible diperlukan untuk memperbaiki utilisasi
perangkat dan menurunkan capital dan inventory cost.
Untuk tujuan ini, sistem NG-PON2 harus mendukung interface agnostic dan
flexible kearah optical access network yang memungkinkan network elemen
untuk mengakomodasi teknologi multiple access. Ini dapat dicapai
menggunakan interface pluggable
5 Arsitektur Time and wavelength division multiplexing
Wavelength division multiplexing dari system TWDM PON dinyatakan dengan
multiple OLT TWDM channel terminations (CT), dimana setiap OLT CT
diasosiasikan dengan channel TWDM yang spesifik.
Arsitektur TWDM pada arah downstream berbeda dengan arsitektur pada arah
upstream. Pada arah upstream terdapat alloc-id.
5.1 Downstream TWDM
Downstream multiplexing didalam TWDM digambarkan sebagai berikut :
10. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 9
Gambar 2 : Downstream Multiplexing didalam TWDM PON
Pada arah downstream channel TWDM, fungsi trafik multiplexing terpusat. OLT
CT memultiplex frame-frame XGEM kedalam media transmisi menggunakan
XGEM Port-ID sebagai kunci untuk mengidentifikasi frame-frame XGEM yang
mempunyai koneksi logis berbeda untuk arah downstream. Setiap ONU
memfilter frame-frame downstream berdasarkan pada XGEM Port-ID dan
memproses frame-frame XGEM yang hanya menuju kearah ONU yang
bersangkutan. Sebuah port XGEM multicast digunakan untuk membawa frame-
frame ke beberapa ONU.
5.2 Upstream TWDM
Upstream multiplexing didalam TWDM PON digambarkan sebagai berikut :
11. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 10
Gambar 3 : Upstream Multiplexing didalam TWDM PON
Pada arah upstream dari channel TWDM, fungsi traffic multiplexing terdistribusi.
OLT CT memberikan alokasi bandwidth upstream atau waktu untuk transmisi
upstream, ke entitas traffic-bearing dimana penerima alokasi bandwidth
upstream diidentifikasi dengan allocation ID (Alloc-ID). Alokasi bandwidth untuk
Alloc-ID yang berbeda, dimultiplex didalam waktu yang spesifik oleh OLT CT
didalam bandwidth maps yang dikirim ketika transmisi downstream. Didalam
setiap alokasi bandwidth, ONU menggunakan XGEM Port-ID sebagai kunci
multiplexing untuk mengidentifikasi frame-frame XGEM yang termasuk koneksi
logis upstream yang berbeda
5.3 Service NG-PON2
Service Provider dapat menggunakan teknologi NG-PON2 pada ODN yang
sama untuk pelanggan Bisnis, Korporasi dan Residensial.
Dengan adanya co-existence elemen, Teknologi GPON/XG-PON1 pada
generasi sebelumnya dapat menggunakan ODN yang sama.
Implementasi service NG-PON2 adalah :
o Mobile Fronthaul dan Mobile/ Small Cell Backhaul
12. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 11
Perkembangan aplikasi dan banyaknya streaming yang diakses oleh user
mengakibatkan permintaan data berbasis wireless mobile terus meningkat.
Hal ini mengakibatkan kebutuhan bandwidth untuk backhaul maupun
fronthaul semakin tinggi. Teknologi NG-PON2 lebih cocok digunakan
sebagai fronthaul maupun backhaul mobile / small cell karena jika
dibandingkan dengan teknologi PON sebelumnya, mempunyai bandwidth
yang lebih tinggi dan latency yang lebih rendah.
o Business Service dan Small Enterprise
Untuk mendukung kebutuhan layanan yang membutuhkan bandwidth
tinggi, NG-PON2 dapat menyediakan bandwidth sampai dengan 10 Gbps
dan dengan lambda bonding dapat mencapai 40/80 Gbps. NG-PON2 dapat
menberikan layanan berbasis lambda serta mendukung redundancy.
o Residential services
Pada sebuah port PON memberikan bandwidth yang lebih tinggi
dibandingkan dengan generasi PON sebelumnya. Hal ini, dapat
memberikan split ratio yang lebih tinggi sehingga dapat di share ke lebih
banyak pelanggan Residensial. Dengan demikian dapat memberikan ARPU
yang lebih tinggi.
Jika dikoneksikan ke multi-dwelling Unit (MDU), dapat memberikan 10 Gbps
ke ONU pada gedung sebagai terminasi fiber optik. Kemudian didalam
gedung dapat menggunakan standard G.fast (fast access to subscriber
terminals) melalui kabel tembaga.
13. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 12
Gambar 4 : Implementasi service NG-PON2
o Beberapa service yang lain yang dapat diberikan antara lain : Smart City
Applications, Smart Home/ Building Application dan Passive over LANs
(POL)
6 Kesimpulan
o Teknologi NG-PON2 dapat memenuhi kebutuhan layanan yang
membutuhkan bandwidth tinggi sampai dengan 40 Gbps.
o NG-PON2 mempunyai karakteristik TWDM, PtP WDM, bonding capable, Bit
rate symmetric dan asymmetric, Tunable dan Coexistence.
o ONU NG-PON2 harus mendukung layanan 10 Gbps, dimana kapabilitas
ONU yang sebenarnya tergantung pada pemilihan split ratio dan aplikasi
yang digunakan yang dapat berupa FTTH, FTTB atau Mobile
Fronthaul/Backhaul
14. Ambar – Arsitektur dan Service NG-PON2 13
o Berbeda dengan teknologi sebelumnya (GPON, XG-PON1), pada arsitektur
logis NG-PON2 terdapat Channel Pair dan Channel Group dan untuk
melakukan multiplex/demultiplex diantara keduanya , digunakan
Wavelength Multiplexer.
o Pada arah downstream channel TWDM, fungsi trafik multiplexing terpusat
dan pada arah upstream dari channel TWDM, fungsi traffic multiplexing
terdistribusi
o Dengan mengimplementasikan NG-PON2, terjadi konvergensi terhadap
semua layanan untuk bisnis, residensial, wireless dan wireline
menggunakan single fiber.
7 Referensi
o Recommendation ITU-T G.989.1 (03/2013), 40-Gigabit-capable passive
optical networks (NG-PON2): General requirements
o Recommendation ITU-T G.989.2 (12/2014) , 40-Gigabit-capable passive
optical networks 2 (NG-PON2): Physical media dependent (PMD) layer
specification
o Recommendation ITU-T G.989.3, 40-Gigabit-capable passive optical
networks (NG-PON2): Transmission convergence layer specification,
(10/2015)
o Creating a brighter future, FTTH Handbook Edition 7, D&O Committee,
Revision date: 16/02/2016, Fiber to the Home Council Europe.
o FSAN highlights and NG-PON2 standard update , FSAN and IEEE NG-
EPON/1904 ANWG, Joint Session, hosted by CableLabs, February 4, 2015
o https://en.wikipedia.org/wiki/1080p
o Broadband Forum, NG-PON2 The future of Passive Optical Networking is
Here