SlideShare a Scribd company logo
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 1
“ PERENCANAAN JARINGAN SERAT
OPTIK UNTUK LINK
MEDAN – LANGSA MENGGUNAKAN
PERANGKAT DWDM
Kelompok 7
Rizky Juliadi 12223709
Ferry Ardian 12223749
Septy Aditya 12223733
Ishak Fredi Panggabean 12223732
Afriandy Hardiputra 12223750
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 2
DWDM
(Dense Wavelength Division
Multiplexing)
suatu teknik transmisi yang yang memanfaatkan cahaya
dengan panjang gelombang yang berbeda-beda sebagai
kanal-kanal informasi, sehingga setelah dilakukan proses
multiplexing seluruh panjang gelombang tersebut dapat
ditransmisikan melalui sebuah serat optik
Konsep Dasar DWDM Dengan Penguat
• Optical Transmitter (Laser)
Berfungsi mengubah masing-masing sinyal informasi dan memancarkan
dalam panjang gelombang yang berbeda-beda λ 1, λ 2, λ 3,..λ n
• DWDM Multiplexer
berfungsi untuk menggabungkan sinyal-sinyal transmit yang mempunyai
panjang gelombang berbeda-beda menjadi satu, untuk kemudian
diteruskan ke satu satu optical fiber
• Optical Cable
Berfungsi untuk menyalurkan sinyal gabungan beberapa panjang
gelombang, yang datang dari DWDM Multiplexer
• Optical Amplifier
Berfungsi untuk menguatkan sinyal optik yang sudah mulai melemah
karena redaman sepanjang dalam perjalanan di dalam kabel serat optik.
Satu optical amplifier dapat menguatkan beberapa sinyal optik secara
bersamaan
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 6
Transmisi Fiber Optik
media transmisi fisik yang terbuat dari serat kaca yang dilapisi dengan
isolator dan pelindung yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dalam
bentuk gelombang cahaya
CORE
Gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan
mempunyai indeks bias
lebih besar dari lapisan kedua, dan terbuat dari kaca.
Inti (core) mempunyai
diameter yang bervariasi antara 5 – 50 µm
tergantung jenis serat optiknya
Stuktur Dasar Fiber Optik
Cladding
Bagian ini mengelilingi bagian inti dan
mempunyai indeks bias lebih kecil
dibanding dengan bagian inti, dan terbuat
dari kaca
Stuktur Dasar Fiber Optik
Coating
Bagian ini merupakan pelindung lapisan
inti dan selimut yang terbuat dari
bahan plastik elastik
Stuktur Dasar Fiber Optik
• Fibre Bending (Tekukan Serat) : Tekukan serat yang berlebihan (terlalu
kecil) dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss
• Cable Bending (Tekukan Kabel) : Tekukan kabel pada saat instalasi harus
di jaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat merusak serat sehingga
menambah optical loss
• Tensile Strength : Tensile strength yang berlebihan dapat merusakkan kabel
atau serat
• Crush : Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat
retak/patah, sehingga dapat menaikkan optical loss
• Impact : Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan
mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan
serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss
• Cable Torsion : Torsi yang diberikan kepada kabel dapat merusak selubung
kabel dan serat
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 12
Jenis Serat Optik
Serat Optik Multimode Step-Index memiliki core besar (50μm) dan
dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah
karena memiliki core yang besar terjadi dispersi. Hanya digunakan untuk
jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah
Multimode Step-Index
Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga
rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat. Core terdiri dari sejumlah
lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias
tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke
batas core-cladding
Graded Index Multimode
Serat single mode mempunyai ukuran diameter core yang sangat kecil
dan diameter cladding sebesar 125 μm dapat dilihat pada Gambar
berikut. Cahaya nya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar
dengan sumbu serat optik. Serat optik Single Mode Step-Index digunakan
dengan bit rate tinggi
Step-Index Single mode
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 16
• Non Dispersion Shifted Fiber (NDSF)
Serat optik Non Dispersion Shifted Fiber (NDSF) merupakan
rekomendasi ITU-T seri G.652. NDSF memiliki nilai koefisien
dispersi kromatik mendekati nol di daerah panjang
gelombang 1310 nm
• Non Zero Dispersion Shifted Fiber (NZDSF)
Non Zero Dispersion Shifted Fiber (NZDSF) merupakan jenis
fiber yang sesuai dengan rekomendasi ITU-T seri G.655.
NZDSF memiliki perlakukan dispersi tidak nol namun juga
tidak lebar di daerah panjang gelombang 1550 nm
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 17
Analisa Perancangan
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 18
Perangkat & Parameter
DWDM
Kapasitas line transmisi dari sistem jaringan link Medan – Langsa adalah
sebesar 10G dengan menggunakan perangkat DWDM Huawei OSN 6800.
Perangkat Huawei OSN 6800 terdiri dari :
• Optical Multiplexer dan Demultiplexer Unit
• Optical Amplifier Unit
• SCC (System Control and Communication Unit)
• ROADM (Reconfiguration Optical Add/Drop Multiplexer)
Data Parameter Jaringan Serat Optik DWDM Link Medan - Langsa
Dalam perancangan jaringan serat optik diperlukan perencanaan awal rute atau
jalur serat optik yang merupakan tahap awal dalam pemilihan daerah jalur serat
optik. Pada saat perancangan jaringan serat optik ada beberapa hal yang
berkaitan yaitu jumlah sambungan kabel atau splice, jumlah terminal, jumlah
konektor yang diperlukan antar link , panjang kabel yang diperlukan serta penguat
yang akan diperlukan pada jaringan serat optik di terminal kanal
Topology Jaringan Optik DWDM Medan - Langsa
Data Pengukuran Optical Power DWDM Medan - Langsa
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 24
Link Power Budget
Simplify Your Branch Office Infrastructure
Pada perancangan jaringan serat optik DWDM link Medan – Langsa
membutuhkan penguat sinyal optik yang diletakkan di Pangkalan
Brandan. Jarak perancangan jaringan serat optik DWDM link Medan –
Langsa adalah 182 Km
Simplify Your Branch Office Infrastructure
Teknik penyambungan serat optik ada 2, yaitu penyambungan permanen
yang disebut splice dan penyambungan tak permanen dengan
menggunakan connector
Jumlah Splice dan Konektor Pada jaringan Optik Medan - Langsa
Total loss fiber = Total panjang kabel x Loss kabel
= 182 km x 0.22 dB/km
= 40.04 dB
Total loss konektor = Jumlah konektor x Loss konektor
= 14 x 0.5 dB/konektor = 7 dB
Total loss splice = Jumlah splice x Loss splice
= 57 x 0.15 dB/splice = 8.55 dB
Total loss daya = Total loss fiber + Total loss konektor + Total loss splice
= 40.04 + 7 + 8.55
= 55.59 dB
Pada perhitungan total loss daya merupakan penjumlahan antara total loss fiber,
total loss konektor dan total loss splice. Dari perhitungan di atas diperoleh total
loss daya sebesar 55.59 dB
Analisis rise time budget sangat tepat untuk menentukan batas dispersi sebuah
link serat optik, khusus dalam sistem digital. Perhitungan rise time sistem untuk
STM-64 (10 Gbps) sebagai berikut :
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 29
Kesimpulan
• Perancangan jaringan serat optik DWDM untuk kebutuhan kanal link
Medan – langsa menggunakan 1 repeater (penguat) yang berada di
P.Brandan dengan jarak tempuh 91 Km menuju Kota Langsa, nilai
power link budget berdasarkan perhitungan jarak transmisi maksimum
dengan 1 penguat EDFA adalah 113 Km dengan nilai rise time budget
62.8 ps.
• Pada perancangan jaringan serat optik DWDM link Medan – Langsa
menggunakan 14 konektor dimana masing-masing sublink
membutuhkan 2 konektor, jumlah sambungan 57 splice (sambungan)
dan total loss daya yang diperoleh dari perhitungan sebesar 55.59 dB
dan sudah memenuhi kriteria dan layak untuk beroperasi di lapangan.
• Berdasarkan dari data pengukuran optical power DWDM Ring 1 Medan
– Langsa terjadi degradasi level power transmit pada modul boster
tetapi penurunannya tidak terlalu besar.
© 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 31

More Related Content

Similar to Slide Desistel.pptx

Fiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptxFiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptx
ruangtkj
 
Pengertian fiber optik
Pengertian fiber optikPengertian fiber optik
Pengertian fiber optik
Mang Yudi
 
Tugas Jarkom Kel.2
Tugas Jarkom Kel.2Tugas Jarkom Kel.2
Tugas Jarkom Kel.2
Maharani Savitri
 
Jurnal kelompok
Jurnal kelompokJurnal kelompok
Jurnal kelompok
Luthfi Fauzi
 
Fiber optic cable
Fiber optic cableFiber optic cable
Fiber optic cable
jemoet
 
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasModul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
WarstekTV
 
Nama kelompok
Nama kelompokNama kelompok
Nama kelompok
Mahfuan Udi Anang
 
Teknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdf
Teknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdfTeknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdf
Teknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdf
ErickyBenna1
 
Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber OptikKabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik
hermawan25
 
Fiber optik
Fiber optikFiber optik
Fiber optik
Ahmad Baihaqi
 
Skso
SksoSkso
Module Optical Networking.pptx
Module  Optical Networking.pptxModule  Optical Networking.pptx
Module Optical Networking.pptx
JEFFRIHUNTER
 
Serat.Optik.ppt
Serat.Optik.pptSerat.Optik.ppt
Serat.Optik.ppt
SNTEITeknikElektroPN
 
21060111120005 mkp
21060111120005 mkp21060111120005 mkp
21060111120005 mkp
Hendi Gunawan
 
MAkalah Seminar
MAkalah SeminarMAkalah Seminar
MAkalah Seminar
Hendi Gunawan
 
199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx
199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx
199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx
alvinputra20
 
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptxTopik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
NurulIzzahIsmail1
 
Data tranmisi
Data tranmisiData tranmisi
Data tranmisi
Tiong DTiong
 
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandungPerancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Ipunk Prasetyo
 

Similar to Slide Desistel.pptx (20)

Fiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptxFiber_Optik.pptx
Fiber_Optik.pptx
 
Pengertian fiber optik
Pengertian fiber optikPengertian fiber optik
Pengertian fiber optik
 
Tugas Jarkom Kel.2
Tugas Jarkom Kel.2Tugas Jarkom Kel.2
Tugas Jarkom Kel.2
 
Jurnal kelompok
Jurnal kelompokJurnal kelompok
Jurnal kelompok
 
Fiber optic cable
Fiber optic cableFiber optic cable
Fiber optic cable
 
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitasModul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
Modul fiber optik untuk mahasiswa tingkat universitas
 
Nama kelompok
Nama kelompokNama kelompok
Nama kelompok
 
Teknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdf
Teknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdfTeknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdf
Teknologi Berbasis Luas WAN 11 TKJ.pdf
 
Kabel Fiber Optik
Kabel Fiber OptikKabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik
 
Fiber optik
Fiber optikFiber optik
Fiber optik
 
Skso
SksoSkso
Skso
 
Module Optical Networking.pptx
Module  Optical Networking.pptxModule  Optical Networking.pptx
Module Optical Networking.pptx
 
Serat.Optik.ppt
Serat.Optik.pptSerat.Optik.ppt
Serat.Optik.ppt
 
21060111120005 mkp
21060111120005 mkp21060111120005 mkp
21060111120005 mkp
 
MAkalah Seminar
MAkalah SeminarMAkalah Seminar
MAkalah Seminar
 
199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx
199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx
199899052-Presentasi-PTT-Fiber-Optic.pptx
 
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptxTopik 1 - Network Cable Technology.pptx
Topik 1 - Network Cable Technology.pptx
 
Fiber optik instrumen
Fiber optik instrumenFiber optik instrumen
Fiber optik instrumen
 
Data tranmisi
Data tranmisiData tranmisi
Data tranmisi
 
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandungPerancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
Perancanganjaringanfibertothehomeftthdiperumahantamankopoindah5 bandung
 

Slide Desistel.pptx

  • 1. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 1 “ PERENCANAAN JARINGAN SERAT OPTIK UNTUK LINK MEDAN – LANGSA MENGGUNAKAN PERANGKAT DWDM Kelompok 7 Rizky Juliadi 12223709 Ferry Ardian 12223749 Septy Aditya 12223733 Ishak Fredi Panggabean 12223732 Afriandy Hardiputra 12223750
  • 2. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 2 DWDM (Dense Wavelength Division Multiplexing)
  • 3. suatu teknik transmisi yang yang memanfaatkan cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda sebagai kanal-kanal informasi, sehingga setelah dilakukan proses multiplexing seluruh panjang gelombang tersebut dapat ditransmisikan melalui sebuah serat optik
  • 4. Konsep Dasar DWDM Dengan Penguat
  • 5. • Optical Transmitter (Laser) Berfungsi mengubah masing-masing sinyal informasi dan memancarkan dalam panjang gelombang yang berbeda-beda λ 1, λ 2, λ 3,..λ n • DWDM Multiplexer berfungsi untuk menggabungkan sinyal-sinyal transmit yang mempunyai panjang gelombang berbeda-beda menjadi satu, untuk kemudian diteruskan ke satu satu optical fiber • Optical Cable Berfungsi untuk menyalurkan sinyal gabungan beberapa panjang gelombang, yang datang dari DWDM Multiplexer • Optical Amplifier Berfungsi untuk menguatkan sinyal optik yang sudah mulai melemah karena redaman sepanjang dalam perjalanan di dalam kabel serat optik. Satu optical amplifier dapat menguatkan beberapa sinyal optik secara bersamaan
  • 6. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 6 Transmisi Fiber Optik
  • 7. media transmisi fisik yang terbuat dari serat kaca yang dilapisi dengan isolator dan pelindung yang berfungsi untuk menyalurkan informasi dalam bentuk gelombang cahaya
  • 8. CORE Gelombang cahaya yang dikirim akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua, dan terbuat dari kaca. Inti (core) mempunyai diameter yang bervariasi antara 5 – 50 µm tergantung jenis serat optiknya Stuktur Dasar Fiber Optik
  • 9. Cladding Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibanding dengan bagian inti, dan terbuat dari kaca Stuktur Dasar Fiber Optik
  • 10. Coating Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik elastik Stuktur Dasar Fiber Optik
  • 11. • Fibre Bending (Tekukan Serat) : Tekukan serat yang berlebihan (terlalu kecil) dapat mengakibatkan bertambahnya optical loss • Cable Bending (Tekukan Kabel) : Tekukan kabel pada saat instalasi harus di jaga agar tidak terlalu kecil, karena hal ini dapat merusak serat sehingga menambah optical loss • Tensile Strength : Tensile strength yang berlebihan dapat merusakkan kabel atau serat • Crush : Crush atau tekanan yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak/patah, sehingga dapat menaikkan optical loss • Impact : Impact adalah beban dengan berat tertentu yang dijatuhkan dan mengenai kabel optik. Berat beban yang berlebihan dapat mengakibatkan serat retak / patah, sehingga dapat menaikkan optical loss • Cable Torsion : Torsi yang diberikan kepada kabel dapat merusak selubung kabel dan serat
  • 12. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 12 Jenis Serat Optik
  • 13. Serat Optik Multimode Step-Index memiliki core besar (50μm) dan dilapisi cladding yang sangat tipis. Penyambungan kabel lebih mudah karena memiliki core yang besar terjadi dispersi. Hanya digunakan untuk jarak pendek dan transmisi data bit rate rendah Multimode Step-Index
  • 14. Cahaya merambat karena difraksi yang terjadi pada core sehingga rambatan cahaya sejajar dengan sumbu serat. Core terdiri dari sejumlah lapisan gelas yang memiliki indeks bias yang berbeda, indeks bias tertinggi terdapat pada pusat core dan berangsur-angsur turun sampai ke batas core-cladding Graded Index Multimode
  • 15. Serat single mode mempunyai ukuran diameter core yang sangat kecil dan diameter cladding sebesar 125 μm dapat dilihat pada Gambar berikut. Cahaya nya merambat dalam satu mode saja yaitu sejajar dengan sumbu serat optik. Serat optik Single Mode Step-Index digunakan dengan bit rate tinggi Step-Index Single mode
  • 16. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 16 • Non Dispersion Shifted Fiber (NDSF) Serat optik Non Dispersion Shifted Fiber (NDSF) merupakan rekomendasi ITU-T seri G.652. NDSF memiliki nilai koefisien dispersi kromatik mendekati nol di daerah panjang gelombang 1310 nm • Non Zero Dispersion Shifted Fiber (NZDSF) Non Zero Dispersion Shifted Fiber (NZDSF) merupakan jenis fiber yang sesuai dengan rekomendasi ITU-T seri G.655. NZDSF memiliki perlakukan dispersi tidak nol namun juga tidak lebar di daerah panjang gelombang 1550 nm
  • 17. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 17 Analisa Perancangan
  • 18. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 18 Perangkat & Parameter DWDM
  • 19. Kapasitas line transmisi dari sistem jaringan link Medan – Langsa adalah sebesar 10G dengan menggunakan perangkat DWDM Huawei OSN 6800. Perangkat Huawei OSN 6800 terdiri dari : • Optical Multiplexer dan Demultiplexer Unit • Optical Amplifier Unit • SCC (System Control and Communication Unit) • ROADM (Reconfiguration Optical Add/Drop Multiplexer)
  • 20. Data Parameter Jaringan Serat Optik DWDM Link Medan - Langsa
  • 21. Dalam perancangan jaringan serat optik diperlukan perencanaan awal rute atau jalur serat optik yang merupakan tahap awal dalam pemilihan daerah jalur serat optik. Pada saat perancangan jaringan serat optik ada beberapa hal yang berkaitan yaitu jumlah sambungan kabel atau splice, jumlah terminal, jumlah konektor yang diperlukan antar link , panjang kabel yang diperlukan serta penguat yang akan diperlukan pada jaringan serat optik di terminal kanal
  • 22. Topology Jaringan Optik DWDM Medan - Langsa
  • 23. Data Pengukuran Optical Power DWDM Medan - Langsa
  • 24. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 24 Link Power Budget
  • 25. Simplify Your Branch Office Infrastructure Pada perancangan jaringan serat optik DWDM link Medan – Langsa membutuhkan penguat sinyal optik yang diletakkan di Pangkalan Brandan. Jarak perancangan jaringan serat optik DWDM link Medan – Langsa adalah 182 Km
  • 26. Simplify Your Branch Office Infrastructure Teknik penyambungan serat optik ada 2, yaitu penyambungan permanen yang disebut splice dan penyambungan tak permanen dengan menggunakan connector Jumlah Splice dan Konektor Pada jaringan Optik Medan - Langsa
  • 27. Total loss fiber = Total panjang kabel x Loss kabel = 182 km x 0.22 dB/km = 40.04 dB Total loss konektor = Jumlah konektor x Loss konektor = 14 x 0.5 dB/konektor = 7 dB Total loss splice = Jumlah splice x Loss splice = 57 x 0.15 dB/splice = 8.55 dB Total loss daya = Total loss fiber + Total loss konektor + Total loss splice = 40.04 + 7 + 8.55 = 55.59 dB Pada perhitungan total loss daya merupakan penjumlahan antara total loss fiber, total loss konektor dan total loss splice. Dari perhitungan di atas diperoleh total loss daya sebesar 55.59 dB
  • 28. Analisis rise time budget sangat tepat untuk menentukan batas dispersi sebuah link serat optik, khusus dalam sistem digital. Perhitungan rise time sistem untuk STM-64 (10 Gbps) sebagai berikut :
  • 29. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 29 Kesimpulan
  • 30. • Perancangan jaringan serat optik DWDM untuk kebutuhan kanal link Medan – langsa menggunakan 1 repeater (penguat) yang berada di P.Brandan dengan jarak tempuh 91 Km menuju Kota Langsa, nilai power link budget berdasarkan perhitungan jarak transmisi maksimum dengan 1 penguat EDFA adalah 113 Km dengan nilai rise time budget 62.8 ps. • Pada perancangan jaringan serat optik DWDM link Medan – Langsa menggunakan 14 konektor dimana masing-masing sublink membutuhkan 2 konektor, jumlah sambungan 57 splice (sambungan) dan total loss daya yang diperoleh dari perhitungan sebesar 55.59 dB dan sudah memenuhi kriteria dan layak untuk beroperasi di lapangan. • Berdasarkan dari data pengukuran optical power DWDM Ring 1 Medan – Langsa terjadi degradasi level power transmit pada modul boster tetapi penurunannya tidak terlalu besar.
  • 31. © 2010 Cisco and/or its affiliates. All rights reserved. Cisco Confidential 31

Editor's Notes

  1. WAAS Express – A small-footprint, cost-effective IOS-based WAN optimization solution Key component of Cisco WAAS product portfolio Extend WAN Optimization solution across the entire ISR G2 family Increase the amount of available bandwidth for small to medium branch offices and remote locations, while accelerating TCP-based application operating in a WAN environment Natively use the capabilities of IOS software Fully interoperable with WAAS on SM-SRE modules, WAAS appliances, and are managed by a common WAAS Central Manager WAAS on the SRE platform - deployment flexibility, reducing the cost of operating WAAS at the branch office. The software deployment model enable remote and on-demand deployment at any time. You can deploy SRE in the branch office without any application when the router is being installed, and quickly provision WAAS at a later time, whenever customers are ready to turn WAAS on, or whenever the implementation plan calls for it. WAAS service can be turned on without on-site visit. One key benefit is that of modularity. All of the Cisco SRE hardware is independent of the host router resources. No router reboot is needed when installing WAAS on the SRE platform, reducing downtime and impact on network operations. New Branch appliances On the branch side, we have three different models. Everything now is called a WAVE or wide area virtualization engine. These platforms bring in more WAN bandwidth and provide more resources in terms of disc memory CPU for the Virtual Blades capability in the branch office. Additional resources allow more services to be virtualized in the branch. Both new Branch and Data Center platforms accept the high performance I/O connectivity options.
  2. WAAS Express – A small-footprint, cost-effective IOS-based WAN optimization solution Key component of Cisco WAAS product portfolio Extend WAN Optimization solution across the entire ISR G2 family Increase the amount of available bandwidth for small to medium branch offices and remote locations, while accelerating TCP-based application operating in a WAN environment Natively use the capabilities of IOS software Fully interoperable with WAAS on SM-SRE modules, WAAS appliances, and are managed by a common WAAS Central Manager WAAS on the SRE platform - deployment flexibility, reducing the cost of operating WAAS at the branch office. The software deployment model enable remote and on-demand deployment at any time. You can deploy SRE in the branch office without any application when the router is being installed, and quickly provision WAAS at a later time, whenever customers are ready to turn WAAS on, or whenever the implementation plan calls for it. WAAS service can be turned on without on-site visit. One key benefit is that of modularity. All of the Cisco SRE hardware is independent of the host router resources. No router reboot is needed when installing WAAS on the SRE platform, reducing downtime and impact on network operations. New Branch appliances On the branch side, we have three different models. Everything now is called a WAVE or wide area virtualization engine. These platforms bring in more WAN bandwidth and provide more resources in terms of disc memory CPU for the Virtual Blades capability in the branch office. Additional resources allow more services to be virtualized in the branch. Both new Branch and Data Center platforms accept the high performance I/O connectivity options.
  3. WAAS Express – A small-footprint, cost-effective IOS-based WAN optimization solution Key component of Cisco WAAS product portfolio Extend WAN Optimization solution across the entire ISR G2 family Increase the amount of available bandwidth for small to medium branch offices and remote locations, while accelerating TCP-based application operating in a WAN environment Natively use the capabilities of IOS software Fully interoperable with WAAS on SM-SRE modules, WAAS appliances, and are managed by a common WAAS Central Manager WAAS on the SRE platform - deployment flexibility, reducing the cost of operating WAAS at the branch office. The software deployment model enable remote and on-demand deployment at any time. You can deploy SRE in the branch office without any application when the router is being installed, and quickly provision WAAS at a later time, whenever customers are ready to turn WAAS on, or whenever the implementation plan calls for it. WAAS service can be turned on without on-site visit. One key benefit is that of modularity. All of the Cisco SRE hardware is independent of the host router resources. No router reboot is needed when installing WAAS on the SRE platform, reducing downtime and impact on network operations. New Branch appliances On the branch side, we have three different models. Everything now is called a WAVE or wide area virtualization engine. These platforms bring in more WAN bandwidth and provide more resources in terms of disc memory CPU for the Virtual Blades capability in the branch office. Additional resources allow more services to be virtualized in the branch. Both new Branch and Data Center platforms accept the high performance I/O connectivity options.
  4. [self explaining] UCSE bundles provide router and server solution ES24-UCSE bundle provides router, server, and switch solution
  5. [self explaining] UCSE bundles provide router and server solution ES24-UCSE bundle provides router, server, and switch solution
  6. [self explaining] UCSE bundles provide router and server solution ES24-UCSE bundle provides router, server, and switch solution
  7. [self explaining] UCSE bundles provide router and server solution ES24-UCSE bundle provides router, server, and switch solution
  8. Cisco WAAS enables organizations to accomplish these primary IT objectives: Cisco WAAS enhances productivity by mitigating the effects of WAN latency. Applications perform better. Data is transferred faster. Cisco WAAS reduces bandwidth consumption, delaying or eliminating increased recurring bandwidth costs. Cisco WAAS enables IT consolidation, reducing both capital and recurring expenses for branch IT infrastructure. Cisco WAAS delivers increased business agility by enabling IT consolidation and enhanced application rollouts without the risk of degraded productivity or added complexity. Ultimate agility is available with Cisco ISR G2 and the Services-Ready Engine (SRE), offering WAN optimization “on demand” as business needs arise. WAAS Express which provides “on demand” basic WAN optimization on Cisco routers may be considered on th ebarnch side as well. Cisco WAAS is deployed on an appliance, router-integrated service module on each side of the WAN to provide application-specific acceleration and WAN optimization capabilities. Cisco WAAS appliances can be deployed out of the data path or physically in-path in the data center or in the remote branch office, and Cisco WAAS network modules can be deployed out-of-path in the branch office. Regardless of the deployment model, Cisco WAAS provides application performance improvements and enables centralization without compromising high availability and scalability by providing intelligent load-distribution and fail-through operation.