SlideShare a Scribd company logo
Array
Pengantar
• Sebuah peubah hanya menyimpan sebuah nilai.
• Ia tidak dapat menyimpan beberapa buah nilai yang bertipe sejenis.
• Sekumpulan data yang bertipe sama dapat disimpan secara
beruntun di dalam memori komputer, setiap elemen data diacu
dengan menggunakan indeks.
• Indeks menyatakan posisi data relatif di dalam kumpulannya.
• Struktur penyimpanan data seperti ini dinamakan larik (array).
Mengenal Array
• Array adalah struktur data yang menyimpan
sekumpulan elemen yang bertipe sama.
• Setiap elemen diakses langsung melalui
indeksnya.
• Indeks array haruslah tipe data yang menyatakan
keterurutan, misalnya integer atau karakter.
Ilustrasi Array
• Misalkan kita ingin menyimpan data tinggi
badan 8 orang siswa (dalam cm).
• Kita definisikan sebuah array bernama A
dengan delapan buah elemen.
• Tinggi siswa pertama, 158
disimpan dalam A[1],
tinggi siswa kedua, 157
disimpan dalam A[2], dst.
A
1
2
3
4
5
6
7
8
158
157
162
169
172
155
170
163
Mendeklarasikan Array
• Array adalah struktur yang statis, artinya jumlah
elemen array harus sudah diketahui sebelum program
dieksekusi.
• Jumlah elemen array tidak dapat diubah, ditambah,
atau dikurangi selama pelaksanaan program.
• Deklarasi array:
– Mendefinisikan banyaknya elemen array (ukuran array)
• Komputer mengalokasikan sejumlah lokasi memori sebanyak
elemen array yang bersangkutan.
– Mendefinisikan tipe elemen array
• Menetapkan tipe nilai yang dapat disimpan oleh array.
Contoh Array sebagai Peubah
Misalkan:
• A adalah array yang berukuran 50 buah elemen yang bertipe integer.
Indeks array dimulai dari 1.
• NamaMhs adalah array yang berukuran 10 buah elemen yang bertipe
string. Indeks array dimulai dari 1.
• NilUjian adalah peubah array yang berukuran 75 buah elemen
yang bertipe real. Indeks array dimulai dari 0.
DEKLARASI
A : array[1..50] of integer
NamaMhs : array[1..10] of string
NilUjian : array[0..74] of real
Contoh Array sebagai Tipe Bentukan
• Misalkan ArrayInt didefinisikan sebagai nama
sebuah tipe baru untuk array yang bertipe integer.
• Ukuran array adalah 100 buah elemen.
• Kita bisa mendeklarasikan sebuah peubah yang
bertipe ArrayInt, misalnya peubah A.
DEKLARASI
type ArrayInt : array[1..100] of integer {nama tipe baru}
A : ArrayInt {A adalah sebuah peubah array integer dengan
100 elemen}
Contoh Array sebagai sebuah
Konstanta
• Misalkan ArrayInt dideklarasikan sebagai tipe bentukan untuk
array yang bertipe integer.
• Ukuran maksimum array adalah 100 buah elemen.
• Ukuran maksimum array dinyatakan sebagai konstanta.
• Kemudian kita bisa mendeklarasikan sebuah peubah yang bertipe
ArrayInt, misalnya peubah A.
DEKLARASI
const Nmaks = 100 {ukuran maksimum elemen array}
type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer
A : ArrayInt {A adalah sebuah peubah array integer
dengan 100 elemen}
Pendeklarasian Array yang salah
DEKLARASI
A : array[1..N] of integer
• Pendeklarasian array di atas tidak
diperbolehkan karena nilai N tidak diketahui di
awal program.
• Ingat bahwa Array adalah struktur statis.
Cara Mengacu Elemen Array
• Elemen array diacu melalui indeksnya.
• Contoh:
A[4] {mengacu elemen keempat dari array A}
NamaMhs[2] {mengacu elemen kedua dari array
NamaMhs}
A[i] {mengacu elemen ke-i dari array A,
asalkan nilai i sudah terdefinisi}
NamaMhs[i+1] {mengacu elemen ke-i+1 dari array
NamaMhs, asalkan nilai i sudah
terfefinisi}
Cara Memanipulasi atau Menggunakan Elemen Array
• Contoh :
A[4]  10 {mengisi elemen keempat
dari array A dengan
nilai 10}
NamaMhs[i]  ‘Achmad’ {mengisi elemen ke-i
dari array NamaMhs
dengan string ‘Achmad’}
read(A[i]) {membaca elemen ke-i
dari array A}
if A[i] <10 then
A[i]  A[i] + 10
else
… {pernyataan lainnya}
Pemrosesan Array
• Elemen array tersusun di memori secara
beruntun (sekuensial).
• Elemen array diproses secara beruntun melalui
indeksnya yang terurut.
• Memproses array artinya mengunjungi (traversal)
setiap elemen array dan memanipulasi nilai di
dalamnya.
• Kunjungan dimulai dari elemen pertama array,
berturut-turut pada elemen berikutnya, sampai
elemen terakhir dicapai, yaitu elemen dengan
indeks terbesar.
Skema Umum Pemrosesan Array
PROGRAM PemrosesanArray
{Skema pemrosesan array secara beruntun}
DEKLARASI
const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array}
type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer
A : ArrayInt
I : integer {indeks array}
ALGORITMA
inisialisasi
i  1 {mulai dari elemen pertama}
while i ≤ Nmaks do
pemrosesan terhadap A[i]
i  i + 1 {tinjauan elemen berikutnya}
endwhile
{i > Nmaks}
Terminasi
Merupakan aksi spesifik bergantung
pada persoalan yang akan dipecahkan.
Misalnya pengisian nilai, pembacaan,
penulisan, komputasi, atau manipulasi
lainnya.
Skema Umum Pemrosesan Array (2)
PROGRAM PemrosesanArray
{Skema pemrosesan array secara beruntun}
DEKLARASI
const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array}
type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer
A : ArrayInt
I : integer {indeks array}
ALGORITMA
for i  1 to Nmaks do
pemrosesan terhadap A[i]
endfor
Untuk memproses array,
lebih baik menggunakan
struktur FOR karena
jumlah elemen array
sudah diketahui di awal.
Ukuran Efektif Array
• Ukuran Efektif Array adalah banyaknya elemen array yang
digunakan.
• Misalkan ukuran maksimum array yang disajikan adalah 100, dan
ukuran efektif array yang digunakan kita simpan dalam peubah n.
DEKLARASI
const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array}
type ArrayInt: array[1..Nmaks] of integer
A : arrayInt
n : integer {mencatat ukuran
array yang digunakan}
Menginisialisasi Array
• Menginisialisasi Array adalah memberikan
nilai awal untuk seluruh elemen array atau
mungkin sebagian saja.
• Inisialisasi array mungkin diperlukan, misalnya
“mengosongkan” (memberikan nilai nol atau
karakter kosong(null)) elemen array sebelum
dipakai untuk proses tertentu, bergantung
pada permasalahan yang akan dipecahkan.
Menginisialisasi Elemen Array dengan
nilai 0
procedure InisDengan0(output A : ArrayInt, input n: integer)
{menginisialisasi setiap elemen array A[1..N] dengan nol}
{K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif array, nilainya
terdefinisi}
{K. Akhir : seluruh elemen array A bernilai nol}
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
ALGORITMA
for i  1 to n do
A[i]  0
endfor
Contoh Program Pemanggil Dengan 0
PROGRAM PemrosesanArray
{Program untuk mengisi elemen array dengan nilai 0}
DEKLARASI
const Nmaks = 1 {ukuran maksimum array}
type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer
A : ArrayInt
i : integer {indeks array}
n : integer {ukuran efektif array}
Procedure InisDengan0(output A : ArrayInt, input n : integer)
ALGORITMA:
read(n) {tentukan jumlah elemen yang akan digunakan dengan syarat 1≤n≤Nmaks}
InisDengan0(A, n)
{cetak hasil inisialisasi}
for i  1 to n do
write(A[i])
endfor
Hasil inisialisasi array A dengan 0
0
0
0
0
0
0
0
0
A
1
2
3
:
:
:
n
Menginisialisasi Elemen Array dengan
nilai i
procedure InisDengan(output A : ArrayInt, input n: integer)
{menginisialisasi setiap elemen array A[1..N] dengan nilai i =
1, 2, 3, … n}
{K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif array, nilainya
terdefinisi}
{K. Akhir : A[1] = 1, A[2] = 2, … A[n] = n}
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
ALGORITMA
for i  1 to n do
A[i]  i
endfor
Hasil inisialisasi array A dengan nilai i
1
2
3
n
A
1
2
3
:
:
:
n
Mengisi Elemen Array dengan Pembacaan
procedure BacaArray1(output A : ArrayInt, input n: integer)
{mengisi setiap elemen array A[1..N] dengan pembacaan}
{K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif array, nilainya
terdefinisi}
{K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen array A
berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan}
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
ALGORITMA
for i  1 to n do
read(A[i])
endfor
Versi 1 : Jika jumlah elemen efektif ditentukan di awal :
Mengisi Elemen Array dengan Pembacaan
procedure BacaArray2(output A : ArrayInt, output n: integer)
{mengisi setiap elemen array A[1..N] dengan pembacaan}
{K. Awal : sembarang
{K. Akhir : sebanyak n buah elemen array A berisi nilai-nilai
yang dibaca; n berisi jumlah elemen array yang diisi.
DEKLARASI
jawab : char
ALGORITMA
n  0
repeat
n  n + 1
read(A[n])
write(‘Lagi? (y/t)’)
read(jawab)
until jawab=‘t’
Versi 2 : Jika jumlah elemen efektif baru diketahui di akhir pembacaan
Mencetak Elemen Array
procedure CetakArray(input A : ArrayInt, input n : integer)
{mencetak elemen-elemen array A[1..n]}
{K. Awal : n sudah berisi jumlah elemen array yang dipakai.
Elemen-elemen array A sudah terdefinisi}
{K. Akhir : elemen-elemen array A tercetak }
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
ALGORITMA
for i  1 to n do
write (A[i])
endfor
Menghitung Nilai Rata-Rata
procedure HitungRataRata(input A : ArrayInt, input n : integer,
output u : real)
{menghitung nilai rata-rata elemen array A}
{K. Awal : Elemen-elemen array A sudah terdefinisi; n adalah jumlah elemen
array, nilainya sudah terdefinisi}
{K. Akhir : u berisi nilai rata-rata seluruh elemen }
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
jumlah : real {jumlah total seluruh nilai}
ALGORITMA
i  1 {dimulai dari elemen pertama}
jumlah  0 {jumlah total nilai mula-mula}
for i  1 to n do
jumlah  jumlah + A[i]
endfor
U  jumlah/N
Pemanggil Prosedur Menghitung Nilai Rata-Rata
PROGRAM Rerata
{Program utama untuk menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array}
DEKLARASI
const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array}
type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer
A : ArrayInt
n : integer
u : real
procedure BacaArray1(output A: ArrayInt, input n : integer)
{mengisi elemen array A[1..n] dengan pembacaan}
procedure HitungRataRata(input A: ArrayInt, input n: integer, output
u : real) {menghitung nilai rata-rata array A}
ALGORITMA:
read(n) {tentukan jumlah elemen array yang akan digunakan}
BacaArray1(A, n) {baca elemen-elemen array}
HitungRataRAta(A, n, u) {hitung nilai rata-rata}
write(u)
KAPAN MENGGUNAKAN ARRAY?
 … jika kita mempunyai sejumlah data yang bertipe sama yang perlu
disimpan sementara untuk kemudian diproses.
 Dengan array, kita dapat menghindari penggunaan nama-nama peubah
yang banyak.
Contoh Menghitung Nilai Rata-Rata tanpa Array
PROGRAM HitungRerata_TanpaArray
{Program yang membaca 6 buah data,
mencetaknya, dan menghitung rata-
ratanya. Tanpa menggunakan array}
DEKLARASI
x1, x2, x3, x4, x5, x6 : integer
u : real
ALGORITMA:
{Baca 6 buah nilai integer, simpan
di x1, x2,.., x6}
read(x1)
read(x2)
read(x3)
read(x4)
read(x5)
read(x6)
{cetak nilai x1, x2,.., x6}
write(x1)
write(x2)
write(x3)
write(x4)
write(x5)
write(x6)
{hitung nilai rata-rata}
u  (x1+x2+x3+x4+x5+x6)/6
write(u)
Contoh Menghitung Nilai Rata-Rata dengan Array
PROGRAM HitungRerata_DenganArray
{Program yang membaca 6 buah data,
mencetaknya, dan menghitung rata-
ratanya}
DEKLARASI
x : array[1..6] of integer
i, jumlah : integer
u : real
ALGORITMA:
{Baca 6 buah nilai integer, simpan
di x[i]= 1, 2,.., 6}
for i  1 to 6 do
read(x[i])
endfor
{cetak nilai x[i]=1,2,..,6}
for i  1 to 6 do
write(x[i])
endfor
{hitung nilai rata-rata}
jumlah  0
for i  1 to 6 do
jumlah  jumlah + x[i]
endfor
u  jumlah/6
write(u)
Mencari Nilai Maksimum Array
procedure CariMaks(input A: ArrayInt, input n : integer, output
maks : integer)
{mencari elemen terbesar di dalam array A[1..n]}
{K. awal : n sudah berisi ukuran efektif array, seluruh elemen
array A[1..n] sudah terdefinisi}
{K. akhir: maks berisi elemen array yang bernilai maksimum}
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
ALGORITMA:
maks  A[1] {nilai maksimum sementara}
for i  2 to n do
if A[i] > maks then
maks  A[i]
endif
endfor
LATIHAN SOAL
Buatlah algoritma untuk mencari nilai minimum dalam array!
(Lihat algoritma mencari nilai maksimum sebagai referensi)
Penyelesaian Mencari Nilai Minimum Array
procedure CariMin(input A: ArrayInt, input n : integer, output
min : integer)
{mencari elemen terbesar di dalam array A[1..n]}
{K. awal : n sudah berisi ukuran efektif array, seluruh elemen
array A[1..n] sudah terdefinisi}
{K. akhir: maks berisi elemen array yang bernilai terkecil}
DEKLARASI
i : integer {pencatat indeks array}
ALGORITMA:
min  A[1] {nilai minimum sementara}
for i  2 to n do
if A[i] < min then
min  A[i]
endif
endfor
Menyalin Array
procedure SalinArray(input A : ArrayInt, input n :
integer, output B : ArrayInt)
{Menyalin (copy) array A[1..n] ke dalam array B[1..n]}
{K. Awal : Array A[1..n] sudah terdefinisi}
{K. Akhir : B[1..n] adalah array yang elemen-elemennya
sama dengan array A[1..n]}
DEKLARASI
i : integer
ALGORITMA
for i  1 to n do
B[i]  A[i]
endfor
Menguji Kesamaan Dua Buah Array
function ArraySama(input A,B : ArrayInt, input n : integer)  boolean
{Memberika nilai true jika array A[1..n] dan B[1..n] sama, atau false
jika tidak sama}
DEKLARASI
i : integer
sama : boolean
ALGORITMA:
i  1
sama  true
while (i ≤ n) and (sama) do
if A[i] = B[i] then
i  i + 1 {tinjau elemen berikutnya}
else {A[i] ≠ B[i], maka dapat disimpulkan A dan B tidak sama}
sama  false
endif
endwhile
{i > n or not sama}
return sama
TRANSLASI NOTASI ALGORITMIK
ARRAY KE DALAM BAHASA C*
*bahasa C memulai indeks array dari 0
Sebagai Peubah
/* DEKLARASI */
int A[101];
char NamaMhs[13][25]; /* panjang string = 25 karakter */
float NilUjian[75]
Elemen array A adalah A[0], A[1], A[2], ..., A[100]
Array NamaMhs terdiri atas 13 buah elemen, setiap elemen bertipe string yang
panjangnya 25 karakter.
Elemen array NamaMhs adalah NamaMhs[0], NamaMhs[1],
NamaMhs[2],...., NamaMhs[12].
Cara Mengacu Elemen Array
A[4] /* mengacu elemen keempat dari
array A */
NamaMhs[2] /* mengacu elemen kedua dari
array NamaMhs */
A[i] /* mengacu elemen ke-i dari array
A, asalkan nilai i sudah
terdefinisi */
NilUjian[i+1] /* mengacu elemen ke-i + 1
dari array NilUjian asalkan nilai
i sudah terdefinisi */
Sebagai Tipe Bentukan
/* DEKLARASI */
typedef int ArrayInt[101];
ArrayInt A; /* A adalah sebuah array integer
dengan 100 elemen */
typedef char String[25];
String NamaMhs[13];
Mendeklarasikan Ukuran Array sebagai Konstanta
/* DEKLARASI */
#define Nmaks 100; /* ukuran
maksimum array */
typedef int ArrayInt[Nmaks+1];
ArrayInt A; /* A adalah sebuah
array integer
dengan 100 elemen
*/
PROGRAM RERATA
Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak
elemen-elemen array, dan menghitung nilai rata-ratanya
/* Program Rerata */
/* Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak
elemen-elemen array,dan menghitung nilai rata-ratanya */
/* Deklarasi prosedur yang digunakan */
#include <stdio.h>
#define Nmaks 100 /* ukuran maksimum array */
typedef int ArrayInt[101];
void BacaArray(ArrayInt A, int n);
/* mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */
void CetakArray(ArrayInt A, int n);
/* mencetak elemen-elemen array[1..n] */
void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u);
/* menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A. */
deklarasi tipe bentukan, deklarasi prosedur yang digunakan...
/* PROGRAM UTAMA */
main()
{
/* DEKLARASI */
ArrayInt A;
int k; /* indeks array */
int n; /* banyaknya elemen array yang dipakai */
float u; /* nilai rata-rata */
/*ALGORITMA:*/
printf("Baca jumlah data (n): "); scanf("%d", &n);
printf("Baca data : n");
BacaArray(A, n);
printf("Cetak data: n");
CetakArray(A, n);
printf("Hitung Rata-rata: n");
HitungRataRata(A, n, &u);
printf("Rata-rata data = %.2f n", u);
system("PAUSE");
}
... program utama...
void BacaArray(ArrayInt A, int n)
/* Mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */
/* K. Awal : n adalah ukuran efektif array, nilainya
terdefinisi */
/* K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen array A
berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan. */
{
/* DEKLARASI */
int i; /* pencatat indeks array */
/* ALGORITMA: */
for (i=1; i<=n; i++)
{
printf("Masukkan nilai A[%d] : ", i);
scanf("%d", &A[i]);
}
}
... Definisi Prosedur BacaArray...
void CetakArray(ArrayInt A, int n)
/* Mencetak elemen-elemen array A[1..n] */
/* K. Awal : n sudah berisi jumlah elemen array yang dipakai.
Elemen-elemen array A sudah terdefinisi */
/* K. Akhir : elemen-elemen array A tercetak */
{
/* DEKLARASI */
int i; /* pencatat indeks array */
/* ALGORITMA: */
for (i=1; i<=n; i++)
printf("A[%d] = %d n", i, A[i]);
}
... Definisi Prosedur CetakArray...
void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u)
/* Menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A */
/* K. Awal : elemen-elemen array A sudah terdefinisi; n
adalah jumlah elemen array, nilainya sudah terdefinisi */
/* K. Akhir : u berisi nilai rata-rata seluruh elemen */
{
/* DEKLARASI */
int i; /* pencatat indeks array */
float jumlah;/* jumlah total seluruh nilai */
/* ALGORITMA: */
i = 1; /* dimulai dari elemen pertama */
jumlah = 0; /* jumlah total nilai mula-mula */
for (i=1; i<=n; i++)
jumlah = jumlah + A[i];
/* endfor */
*u = jumlah/n;
}
... Definisi Prosedur HitungRataRata.
TRANSLASI NOTASI ALGORITMIK
ARRAY KE DALAM BAHASA C*
*bahasa C memulai indeks array dari 0
Sebagai Peubah
/* DEKLARASI */
int A[101];
char NamaMhs[13][25]; /* panjang string = 25 karakter */
float NilUjian[75]
Elemen array A adalah A[0], A[1], A[2], ..., A[100]
Array NamaMhs terdiri atas 13 buah elemen, setiap elemen bertipe string yang
panjangnya 25 karakter.
Elemen array NamaMhs adalah NamaMhs[0], NamaMhs[1],
NamaMhs[2],...., NamaMhs[12].
Cara Mengacu Elemen Array
A[4] /* mengacu elemen keempat dari
array A */
NamaMhs[2] /* mengacu elemen kedua dari
array NamaMhs */
A[i] /* mengacu elemen ke-i dari array
A, asalkan nilai i sudah
terdefinisi */
NilUjian[i+1] /* mengacu elemen ke-i + 1
dari array NilUjian asalkan nilai
i sudah terdefinisi */
Sebagai Tipe Bentukan
/* DEKLARASI */
typedef int ArrayInt[101];
ArrayInt A; /* A adalah sebuah array integer
dengan 100 elemen */
typedef char String[25];
String NamaMhs[13];
Mendeklarasikan Ukuran Array sebagai Konstanta
/* DEKLARASI */
#define Nmaks 100; /* ukuran
maksimum array */
typedef int ArrayInt[Nmaks+1];
ArrayInt A; /* A adalah sebuah
array integer
dengan 100 elemen
*/
PROGRAM RERATA
Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak
elemen-elemen array, dan menghitung nilai rata-ratanya
/* Program Rerata */
/* Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak
elemen-elemen array,dan menghitung nilai rata-ratanya */
/* Deklarasi prosedur yang digunakan */
#include <stdio.h>
#define Nmaks 100 /* ukuran maksimum array */
typedef int ArrayInt[101];
void BacaArray(ArrayInt A, int n);
/* mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */
void CetakArray(ArrayInt A, int n);
/* mencetak elemen-elemen array[1..n] */
void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u);
/* menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A. */
deklarasi tipe bentukan, deklarasi prosedur yang digunakan...
/* PROGRAM UTAMA */
main()
{
/* DEKLARASI */
ArrayInt A;
int k; /* indeks array */
int n; /* banyaknya elemen array yang dipakai */
float u; /* nilai rata-rata */
/*ALGORITMA:*/
printf("Baca jumlah data (n): "); scanf("%d", &n);
printf("Baca data : n");
BacaArray(A, n);
printf("Cetak data: n");
CetakArray(A, n);
printf("Hitung Rata-rata: n");
HitungRataRata(A, n, &u);
printf("Rata-rata data = %.2f n", u);
system("PAUSE");
}
... program utama...
void BacaArray(ArrayInt A, int n)
/* Mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */
/* K. Awal : n adalah ukuran efektif array, nilainya
terdefinisi */
/* K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen array A
berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan. */
{
/* DEKLARASI */
int i; /* pencatat indeks array */
/* ALGORITMA: */
for (i=1; i<=n; i++)
{
printf("Masukkan nilai A[%d] : ", i);
scanf("%d", &A[i]);
}
}
... Definisi Prosedur BacaArray...
void CetakArray(ArrayInt A, int n)
/* Mencetak elemen-elemen array A[1..n] */
/* K. Awal : n sudah berisi jumlah elemen array yang dipakai.
Elemen-elemen array A sudah terdefinisi */
/* K. Akhir : elemen-elemen array A tercetak */
{
/* DEKLARASI */
int i; /* pencatat indeks array */
/* ALGORITMA: */
for (i=1; i<=n; i++)
printf("A[%d] = %d n", i, A[i]);
}
... Definisi Prosedur CetakArray...
void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u)
/* Menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A */
/* K. Awal : elemen-elemen array A sudah terdefinisi; n
adalah jumlah elemen array, nilainya sudah terdefinisi */
/* K. Akhir : u berisi nilai rata-rata seluruh elemen */
{
/* DEKLARASI */
int i; /* pencatat indeks array */
float jumlah;/* jumlah total seluruh nilai */
/* ALGORITMA: */
i = 1; /* dimulai dari elemen pertama */
jumlah = 0; /* jumlah total nilai mula-mula */
for (i=1; i<=n; i++)
jumlah = jumlah + A[i];
/* endfor */
*u = jumlah/n;
}
... Definisi Prosedur HitungRataRata.

More Related Content

Similar to Array 1

Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
doudomblogspot
 
Algoritma2...........................pptx
Algoritma2...........................pptxAlgoritma2...........................pptx
Algoritma2...........................pptx
andidwi20
 
2 Array
2 Array2 Array
Array C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxArray C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptx
KemangKres
 
4 pengolahan data array
4 pengolahan data array4 pengolahan data array
4 pengolahan data array
Simon Patabang
 
Array lanjutan
Array lanjutanArray lanjutan
Array lanjutan
Akmal Fajar
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
MULTIMEDIA 'n BROADCASTING SMKN 1 PUNGGING MOJOKERTO
 
Chapter 3 array
Chapter 3   arrayChapter 3   array
Chapter 3 array
Muhammad Najib
 
Array [Larik]
Array [Larik]Array [Larik]
Array
ArrayArray
Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++
Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++
Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++
FujiAdam
 
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptxSLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
Orangeranger1
 
Array multi dimensi
Array multi dimensiArray multi dimensi
Array multi dimensi
Taufik Saefuddin
 
Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
Melina Krisnawati
 
Array
ArrayArray
Struktur data chapter_03
Struktur data chapter_03Struktur data chapter_03
Struktur data chapter_03
Sejahtera Affif
 
Array 22
Array 22Array 22
Array 22
Visnu Candra
 
Materi 7 c++ array
Materi 7 c++ arrayMateri 7 c++ array
Materi 7 c++ array
imroneffendi1
 
2. Pendahuluan array.pdf
2. Pendahuluan array.pdf2. Pendahuluan array.pdf
2. Pendahuluan array.pdf
andifarmadi2
 

Similar to Array 1 (20)

Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
Array searching sorting_pert_11,12,13,14,15
 
Sd bab 2 (array)
Sd bab 2 (array)Sd bab 2 (array)
Sd bab 2 (array)
 
Algoritma2...........................pptx
Algoritma2...........................pptxAlgoritma2...........................pptx
Algoritma2...........................pptx
 
2 Array
2 Array2 Array
2 Array
 
Array C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptxArray C++ MG3.pptx
Array C++ MG3.pptx
 
4 pengolahan data array
4 pengolahan data array4 pengolahan data array
4 pengolahan data array
 
Array lanjutan
Array lanjutanArray lanjutan
Array lanjutan
 
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
PEMROGRAMAN DASAR KD. Menganalisis penggunaan array untuk penyimpanan data di...
 
Chapter 3 array
Chapter 3   arrayChapter 3   array
Chapter 3 array
 
Array [Larik]
Array [Larik]Array [Larik]
Array [Larik]
 
Array
ArrayArray
Array
 
Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++
Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++
Penggunaan Prosedur dalam array dengan pemrograman c++
 
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptxSLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
SLIDE ARRAY pemrograman dasar PART 1.pptx
 
Array multi dimensi
Array multi dimensiArray multi dimensi
Array multi dimensi
 
Algoritma - Array
Algoritma - ArrayAlgoritma - Array
Algoritma - Array
 
Array
ArrayArray
Array
 
Struktur data chapter_03
Struktur data chapter_03Struktur data chapter_03
Struktur data chapter_03
 
Array 22
Array 22Array 22
Array 22
 
Materi 7 c++ array
Materi 7 c++ arrayMateri 7 c++ array
Materi 7 c++ array
 
2. Pendahuluan array.pdf
2. Pendahuluan array.pdf2. Pendahuluan array.pdf
2. Pendahuluan array.pdf
 

More from Akmal Fajar

Modularisasi – function dalam c++
Modularisasi – function dalam c++Modularisasi – function dalam c++
Modularisasi – function dalam c++
Akmal Fajar
 
Function
FunctionFunction
Function
Akmal Fajar
 
Konsep dasar sistem operasi
Konsep dasar sistem operasiKonsep dasar sistem operasi
Konsep dasar sistem operasi
Akmal Fajar
 
Pengantar pemrograman modular
Pengantar pemrograman modularPengantar pemrograman modular
Pengantar pemrograman modular
Akmal Fajar
 
Intruksi Fundamental Lanjutan
Intruksi Fundamental LanjutanIntruksi Fundamental Lanjutan
Intruksi Fundamental Lanjutan
Akmal Fajar
 
Intruksi Fundamental
Intruksi FundamentalIntruksi Fundamental
Intruksi Fundamental
Akmal Fajar
 
Pengantar Algoritma Dan Program
Pengantar Algoritma Dan ProgramPengantar Algoritma Dan Program
Pengantar Algoritma Dan Program
Akmal Fajar
 
Toolbox yang ada pada aplikasi multimedia
Toolbox yang ada pada aplikasi multimediaToolbox yang ada pada aplikasi multimedia
Toolbox yang ada pada aplikasi multimedia
Akmal Fajar
 
Penggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimedia
Penggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimediaPenggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimedia
Penggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimedia
Akmal Fajar
 
Fungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimediaFungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimedia
Akmal Fajar
 

More from Akmal Fajar (10)

Modularisasi – function dalam c++
Modularisasi – function dalam c++Modularisasi – function dalam c++
Modularisasi – function dalam c++
 
Function
FunctionFunction
Function
 
Konsep dasar sistem operasi
Konsep dasar sistem operasiKonsep dasar sistem operasi
Konsep dasar sistem operasi
 
Pengantar pemrograman modular
Pengantar pemrograman modularPengantar pemrograman modular
Pengantar pemrograman modular
 
Intruksi Fundamental Lanjutan
Intruksi Fundamental LanjutanIntruksi Fundamental Lanjutan
Intruksi Fundamental Lanjutan
 
Intruksi Fundamental
Intruksi FundamentalIntruksi Fundamental
Intruksi Fundamental
 
Pengantar Algoritma Dan Program
Pengantar Algoritma Dan ProgramPengantar Algoritma Dan Program
Pengantar Algoritma Dan Program
 
Toolbox yang ada pada aplikasi multimedia
Toolbox yang ada pada aplikasi multimediaToolbox yang ada pada aplikasi multimedia
Toolbox yang ada pada aplikasi multimedia
 
Penggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimedia
Penggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimediaPenggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimedia
Penggunaan teks dan hypertext pada aplikasi multimedia
 
Fungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimediaFungsi teks dalam multimedia
Fungsi teks dalam multimedia
 

Recently uploaded

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
muhamadsufii48
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
DrEngMahmudKoriEffen
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
NiaTazmia2
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 

Recently uploaded (20)

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudahrefleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
refleksi tindak lanjut d pmm agar lebih mudah
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
Kebijakan PPDB Siswa SMA dan SMK DIY 2024
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdekaSOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
SOAL ASAS SENI MUSIK kelas 2 semester 2 kurikulum merdeka
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 

Array 1

  • 2. Pengantar • Sebuah peubah hanya menyimpan sebuah nilai. • Ia tidak dapat menyimpan beberapa buah nilai yang bertipe sejenis. • Sekumpulan data yang bertipe sama dapat disimpan secara beruntun di dalam memori komputer, setiap elemen data diacu dengan menggunakan indeks. • Indeks menyatakan posisi data relatif di dalam kumpulannya. • Struktur penyimpanan data seperti ini dinamakan larik (array).
  • 3. Mengenal Array • Array adalah struktur data yang menyimpan sekumpulan elemen yang bertipe sama. • Setiap elemen diakses langsung melalui indeksnya. • Indeks array haruslah tipe data yang menyatakan keterurutan, misalnya integer atau karakter.
  • 4. Ilustrasi Array • Misalkan kita ingin menyimpan data tinggi badan 8 orang siswa (dalam cm). • Kita definisikan sebuah array bernama A dengan delapan buah elemen. • Tinggi siswa pertama, 158 disimpan dalam A[1], tinggi siswa kedua, 157 disimpan dalam A[2], dst. A 1 2 3 4 5 6 7 8 158 157 162 169 172 155 170 163
  • 5. Mendeklarasikan Array • Array adalah struktur yang statis, artinya jumlah elemen array harus sudah diketahui sebelum program dieksekusi. • Jumlah elemen array tidak dapat diubah, ditambah, atau dikurangi selama pelaksanaan program. • Deklarasi array: – Mendefinisikan banyaknya elemen array (ukuran array) • Komputer mengalokasikan sejumlah lokasi memori sebanyak elemen array yang bersangkutan. – Mendefinisikan tipe elemen array • Menetapkan tipe nilai yang dapat disimpan oleh array.
  • 6. Contoh Array sebagai Peubah Misalkan: • A adalah array yang berukuran 50 buah elemen yang bertipe integer. Indeks array dimulai dari 1. • NamaMhs adalah array yang berukuran 10 buah elemen yang bertipe string. Indeks array dimulai dari 1. • NilUjian adalah peubah array yang berukuran 75 buah elemen yang bertipe real. Indeks array dimulai dari 0. DEKLARASI A : array[1..50] of integer NamaMhs : array[1..10] of string NilUjian : array[0..74] of real
  • 7. Contoh Array sebagai Tipe Bentukan • Misalkan ArrayInt didefinisikan sebagai nama sebuah tipe baru untuk array yang bertipe integer. • Ukuran array adalah 100 buah elemen. • Kita bisa mendeklarasikan sebuah peubah yang bertipe ArrayInt, misalnya peubah A. DEKLARASI type ArrayInt : array[1..100] of integer {nama tipe baru} A : ArrayInt {A adalah sebuah peubah array integer dengan 100 elemen}
  • 8. Contoh Array sebagai sebuah Konstanta • Misalkan ArrayInt dideklarasikan sebagai tipe bentukan untuk array yang bertipe integer. • Ukuran maksimum array adalah 100 buah elemen. • Ukuran maksimum array dinyatakan sebagai konstanta. • Kemudian kita bisa mendeklarasikan sebuah peubah yang bertipe ArrayInt, misalnya peubah A. DEKLARASI const Nmaks = 100 {ukuran maksimum elemen array} type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer A : ArrayInt {A adalah sebuah peubah array integer dengan 100 elemen}
  • 9. Pendeklarasian Array yang salah DEKLARASI A : array[1..N] of integer • Pendeklarasian array di atas tidak diperbolehkan karena nilai N tidak diketahui di awal program. • Ingat bahwa Array adalah struktur statis.
  • 10. Cara Mengacu Elemen Array • Elemen array diacu melalui indeksnya. • Contoh: A[4] {mengacu elemen keempat dari array A} NamaMhs[2] {mengacu elemen kedua dari array NamaMhs} A[i] {mengacu elemen ke-i dari array A, asalkan nilai i sudah terdefinisi} NamaMhs[i+1] {mengacu elemen ke-i+1 dari array NamaMhs, asalkan nilai i sudah terfefinisi}
  • 11. Cara Memanipulasi atau Menggunakan Elemen Array • Contoh : A[4]  10 {mengisi elemen keempat dari array A dengan nilai 10} NamaMhs[i]  ‘Achmad’ {mengisi elemen ke-i dari array NamaMhs dengan string ‘Achmad’} read(A[i]) {membaca elemen ke-i dari array A} if A[i] <10 then A[i]  A[i] + 10 else … {pernyataan lainnya}
  • 12. Pemrosesan Array • Elemen array tersusun di memori secara beruntun (sekuensial). • Elemen array diproses secara beruntun melalui indeksnya yang terurut. • Memproses array artinya mengunjungi (traversal) setiap elemen array dan memanipulasi nilai di dalamnya. • Kunjungan dimulai dari elemen pertama array, berturut-turut pada elemen berikutnya, sampai elemen terakhir dicapai, yaitu elemen dengan indeks terbesar.
  • 13. Skema Umum Pemrosesan Array PROGRAM PemrosesanArray {Skema pemrosesan array secara beruntun} DEKLARASI const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array} type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer A : ArrayInt I : integer {indeks array} ALGORITMA inisialisasi i  1 {mulai dari elemen pertama} while i ≤ Nmaks do pemrosesan terhadap A[i] i  i + 1 {tinjauan elemen berikutnya} endwhile {i > Nmaks} Terminasi Merupakan aksi spesifik bergantung pada persoalan yang akan dipecahkan. Misalnya pengisian nilai, pembacaan, penulisan, komputasi, atau manipulasi lainnya.
  • 14. Skema Umum Pemrosesan Array (2) PROGRAM PemrosesanArray {Skema pemrosesan array secara beruntun} DEKLARASI const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array} type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer A : ArrayInt I : integer {indeks array} ALGORITMA for i  1 to Nmaks do pemrosesan terhadap A[i] endfor Untuk memproses array, lebih baik menggunakan struktur FOR karena jumlah elemen array sudah diketahui di awal.
  • 15. Ukuran Efektif Array • Ukuran Efektif Array adalah banyaknya elemen array yang digunakan. • Misalkan ukuran maksimum array yang disajikan adalah 100, dan ukuran efektif array yang digunakan kita simpan dalam peubah n. DEKLARASI const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array} type ArrayInt: array[1..Nmaks] of integer A : arrayInt n : integer {mencatat ukuran array yang digunakan}
  • 16. Menginisialisasi Array • Menginisialisasi Array adalah memberikan nilai awal untuk seluruh elemen array atau mungkin sebagian saja. • Inisialisasi array mungkin diperlukan, misalnya “mengosongkan” (memberikan nilai nol atau karakter kosong(null)) elemen array sebelum dipakai untuk proses tertentu, bergantung pada permasalahan yang akan dipecahkan.
  • 17. Menginisialisasi Elemen Array dengan nilai 0 procedure InisDengan0(output A : ArrayInt, input n: integer) {menginisialisasi setiap elemen array A[1..N] dengan nol} {K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif array, nilainya terdefinisi} {K. Akhir : seluruh elemen array A bernilai nol} DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} ALGORITMA for i  1 to n do A[i]  0 endfor
  • 18. Contoh Program Pemanggil Dengan 0 PROGRAM PemrosesanArray {Program untuk mengisi elemen array dengan nilai 0} DEKLARASI const Nmaks = 1 {ukuran maksimum array} type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer A : ArrayInt i : integer {indeks array} n : integer {ukuran efektif array} Procedure InisDengan0(output A : ArrayInt, input n : integer) ALGORITMA: read(n) {tentukan jumlah elemen yang akan digunakan dengan syarat 1≤n≤Nmaks} InisDengan0(A, n) {cetak hasil inisialisasi} for i  1 to n do write(A[i]) endfor
  • 19. Hasil inisialisasi array A dengan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 A 1 2 3 : : : n
  • 20. Menginisialisasi Elemen Array dengan nilai i procedure InisDengan(output A : ArrayInt, input n: integer) {menginisialisasi setiap elemen array A[1..N] dengan nilai i = 1, 2, 3, … n} {K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif array, nilainya terdefinisi} {K. Akhir : A[1] = 1, A[2] = 2, … A[n] = n} DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} ALGORITMA for i  1 to n do A[i]  i endfor
  • 21. Hasil inisialisasi array A dengan nilai i 1 2 3 n A 1 2 3 : : : n
  • 22. Mengisi Elemen Array dengan Pembacaan procedure BacaArray1(output A : ArrayInt, input n: integer) {mengisi setiap elemen array A[1..N] dengan pembacaan} {K. Awal : n adalah jumlah elemen efektif array, nilainya terdefinisi} {K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen array A berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan} DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} ALGORITMA for i  1 to n do read(A[i]) endfor Versi 1 : Jika jumlah elemen efektif ditentukan di awal :
  • 23. Mengisi Elemen Array dengan Pembacaan procedure BacaArray2(output A : ArrayInt, output n: integer) {mengisi setiap elemen array A[1..N] dengan pembacaan} {K. Awal : sembarang {K. Akhir : sebanyak n buah elemen array A berisi nilai-nilai yang dibaca; n berisi jumlah elemen array yang diisi. DEKLARASI jawab : char ALGORITMA n  0 repeat n  n + 1 read(A[n]) write(‘Lagi? (y/t)’) read(jawab) until jawab=‘t’ Versi 2 : Jika jumlah elemen efektif baru diketahui di akhir pembacaan
  • 24. Mencetak Elemen Array procedure CetakArray(input A : ArrayInt, input n : integer) {mencetak elemen-elemen array A[1..n]} {K. Awal : n sudah berisi jumlah elemen array yang dipakai. Elemen-elemen array A sudah terdefinisi} {K. Akhir : elemen-elemen array A tercetak } DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} ALGORITMA for i  1 to n do write (A[i]) endfor
  • 25. Menghitung Nilai Rata-Rata procedure HitungRataRata(input A : ArrayInt, input n : integer, output u : real) {menghitung nilai rata-rata elemen array A} {K. Awal : Elemen-elemen array A sudah terdefinisi; n adalah jumlah elemen array, nilainya sudah terdefinisi} {K. Akhir : u berisi nilai rata-rata seluruh elemen } DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} jumlah : real {jumlah total seluruh nilai} ALGORITMA i  1 {dimulai dari elemen pertama} jumlah  0 {jumlah total nilai mula-mula} for i  1 to n do jumlah  jumlah + A[i] endfor U  jumlah/N
  • 26. Pemanggil Prosedur Menghitung Nilai Rata-Rata PROGRAM Rerata {Program utama untuk menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array} DEKLARASI const Nmaks = 100 {ukuran maksimum array} type ArrayInt : array[1..Nmaks] of integer A : ArrayInt n : integer u : real procedure BacaArray1(output A: ArrayInt, input n : integer) {mengisi elemen array A[1..n] dengan pembacaan} procedure HitungRataRata(input A: ArrayInt, input n: integer, output u : real) {menghitung nilai rata-rata array A} ALGORITMA: read(n) {tentukan jumlah elemen array yang akan digunakan} BacaArray1(A, n) {baca elemen-elemen array} HitungRataRAta(A, n, u) {hitung nilai rata-rata} write(u)
  • 27. KAPAN MENGGUNAKAN ARRAY?  … jika kita mempunyai sejumlah data yang bertipe sama yang perlu disimpan sementara untuk kemudian diproses.  Dengan array, kita dapat menghindari penggunaan nama-nama peubah yang banyak.
  • 28. Contoh Menghitung Nilai Rata-Rata tanpa Array PROGRAM HitungRerata_TanpaArray {Program yang membaca 6 buah data, mencetaknya, dan menghitung rata- ratanya. Tanpa menggunakan array} DEKLARASI x1, x2, x3, x4, x5, x6 : integer u : real ALGORITMA: {Baca 6 buah nilai integer, simpan di x1, x2,.., x6} read(x1) read(x2) read(x3) read(x4) read(x5) read(x6) {cetak nilai x1, x2,.., x6} write(x1) write(x2) write(x3) write(x4) write(x5) write(x6) {hitung nilai rata-rata} u  (x1+x2+x3+x4+x5+x6)/6 write(u)
  • 29. Contoh Menghitung Nilai Rata-Rata dengan Array PROGRAM HitungRerata_DenganArray {Program yang membaca 6 buah data, mencetaknya, dan menghitung rata- ratanya} DEKLARASI x : array[1..6] of integer i, jumlah : integer u : real ALGORITMA: {Baca 6 buah nilai integer, simpan di x[i]= 1, 2,.., 6} for i  1 to 6 do read(x[i]) endfor {cetak nilai x[i]=1,2,..,6} for i  1 to 6 do write(x[i]) endfor {hitung nilai rata-rata} jumlah  0 for i  1 to 6 do jumlah  jumlah + x[i] endfor u  jumlah/6 write(u)
  • 30. Mencari Nilai Maksimum Array procedure CariMaks(input A: ArrayInt, input n : integer, output maks : integer) {mencari elemen terbesar di dalam array A[1..n]} {K. awal : n sudah berisi ukuran efektif array, seluruh elemen array A[1..n] sudah terdefinisi} {K. akhir: maks berisi elemen array yang bernilai maksimum} DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} ALGORITMA: maks  A[1] {nilai maksimum sementara} for i  2 to n do if A[i] > maks then maks  A[i] endif endfor
  • 31. LATIHAN SOAL Buatlah algoritma untuk mencari nilai minimum dalam array! (Lihat algoritma mencari nilai maksimum sebagai referensi)
  • 32. Penyelesaian Mencari Nilai Minimum Array procedure CariMin(input A: ArrayInt, input n : integer, output min : integer) {mencari elemen terbesar di dalam array A[1..n]} {K. awal : n sudah berisi ukuran efektif array, seluruh elemen array A[1..n] sudah terdefinisi} {K. akhir: maks berisi elemen array yang bernilai terkecil} DEKLARASI i : integer {pencatat indeks array} ALGORITMA: min  A[1] {nilai minimum sementara} for i  2 to n do if A[i] < min then min  A[i] endif endfor
  • 33. Menyalin Array procedure SalinArray(input A : ArrayInt, input n : integer, output B : ArrayInt) {Menyalin (copy) array A[1..n] ke dalam array B[1..n]} {K. Awal : Array A[1..n] sudah terdefinisi} {K. Akhir : B[1..n] adalah array yang elemen-elemennya sama dengan array A[1..n]} DEKLARASI i : integer ALGORITMA for i  1 to n do B[i]  A[i] endfor
  • 34. Menguji Kesamaan Dua Buah Array function ArraySama(input A,B : ArrayInt, input n : integer)  boolean {Memberika nilai true jika array A[1..n] dan B[1..n] sama, atau false jika tidak sama} DEKLARASI i : integer sama : boolean ALGORITMA: i  1 sama  true while (i ≤ n) and (sama) do if A[i] = B[i] then i  i + 1 {tinjau elemen berikutnya} else {A[i] ≠ B[i], maka dapat disimpulkan A dan B tidak sama} sama  false endif endwhile {i > n or not sama} return sama
  • 35. TRANSLASI NOTASI ALGORITMIK ARRAY KE DALAM BAHASA C* *bahasa C memulai indeks array dari 0
  • 36. Sebagai Peubah /* DEKLARASI */ int A[101]; char NamaMhs[13][25]; /* panjang string = 25 karakter */ float NilUjian[75] Elemen array A adalah A[0], A[1], A[2], ..., A[100] Array NamaMhs terdiri atas 13 buah elemen, setiap elemen bertipe string yang panjangnya 25 karakter. Elemen array NamaMhs adalah NamaMhs[0], NamaMhs[1], NamaMhs[2],...., NamaMhs[12].
  • 37. Cara Mengacu Elemen Array A[4] /* mengacu elemen keempat dari array A */ NamaMhs[2] /* mengacu elemen kedua dari array NamaMhs */ A[i] /* mengacu elemen ke-i dari array A, asalkan nilai i sudah terdefinisi */ NilUjian[i+1] /* mengacu elemen ke-i + 1 dari array NilUjian asalkan nilai i sudah terdefinisi */
  • 38. Sebagai Tipe Bentukan /* DEKLARASI */ typedef int ArrayInt[101]; ArrayInt A; /* A adalah sebuah array integer dengan 100 elemen */ typedef char String[25]; String NamaMhs[13];
  • 39. Mendeklarasikan Ukuran Array sebagai Konstanta /* DEKLARASI */ #define Nmaks 100; /* ukuran maksimum array */ typedef int ArrayInt[Nmaks+1]; ArrayInt A; /* A adalah sebuah array integer dengan 100 elemen */
  • 40. PROGRAM RERATA Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak elemen-elemen array, dan menghitung nilai rata-ratanya
  • 41. /* Program Rerata */ /* Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak elemen-elemen array,dan menghitung nilai rata-ratanya */ /* Deklarasi prosedur yang digunakan */ #include <stdio.h> #define Nmaks 100 /* ukuran maksimum array */ typedef int ArrayInt[101]; void BacaArray(ArrayInt A, int n); /* mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */ void CetakArray(ArrayInt A, int n); /* mencetak elemen-elemen array[1..n] */ void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u); /* menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A. */ deklarasi tipe bentukan, deklarasi prosedur yang digunakan...
  • 42. /* PROGRAM UTAMA */ main() { /* DEKLARASI */ ArrayInt A; int k; /* indeks array */ int n; /* banyaknya elemen array yang dipakai */ float u; /* nilai rata-rata */ /*ALGORITMA:*/ printf("Baca jumlah data (n): "); scanf("%d", &n); printf("Baca data : n"); BacaArray(A, n); printf("Cetak data: n"); CetakArray(A, n); printf("Hitung Rata-rata: n"); HitungRataRata(A, n, &u); printf("Rata-rata data = %.2f n", u); system("PAUSE"); } ... program utama...
  • 43. void BacaArray(ArrayInt A, int n) /* Mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */ /* K. Awal : n adalah ukuran efektif array, nilainya terdefinisi */ /* K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen array A berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan. */ { /* DEKLARASI */ int i; /* pencatat indeks array */ /* ALGORITMA: */ for (i=1; i<=n; i++) { printf("Masukkan nilai A[%d] : ", i); scanf("%d", &A[i]); } } ... Definisi Prosedur BacaArray...
  • 44. void CetakArray(ArrayInt A, int n) /* Mencetak elemen-elemen array A[1..n] */ /* K. Awal : n sudah berisi jumlah elemen array yang dipakai. Elemen-elemen array A sudah terdefinisi */ /* K. Akhir : elemen-elemen array A tercetak */ { /* DEKLARASI */ int i; /* pencatat indeks array */ /* ALGORITMA: */ for (i=1; i<=n; i++) printf("A[%d] = %d n", i, A[i]); } ... Definisi Prosedur CetakArray...
  • 45. void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u) /* Menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A */ /* K. Awal : elemen-elemen array A sudah terdefinisi; n adalah jumlah elemen array, nilainya sudah terdefinisi */ /* K. Akhir : u berisi nilai rata-rata seluruh elemen */ { /* DEKLARASI */ int i; /* pencatat indeks array */ float jumlah;/* jumlah total seluruh nilai */ /* ALGORITMA: */ i = 1; /* dimulai dari elemen pertama */ jumlah = 0; /* jumlah total nilai mula-mula */ for (i=1; i<=n; i++) jumlah = jumlah + A[i]; /* endfor */ *u = jumlah/n; } ... Definisi Prosedur HitungRataRata.
  • 46. TRANSLASI NOTASI ALGORITMIK ARRAY KE DALAM BAHASA C* *bahasa C memulai indeks array dari 0
  • 47. Sebagai Peubah /* DEKLARASI */ int A[101]; char NamaMhs[13][25]; /* panjang string = 25 karakter */ float NilUjian[75] Elemen array A adalah A[0], A[1], A[2], ..., A[100] Array NamaMhs terdiri atas 13 buah elemen, setiap elemen bertipe string yang panjangnya 25 karakter. Elemen array NamaMhs adalah NamaMhs[0], NamaMhs[1], NamaMhs[2],...., NamaMhs[12].
  • 48. Cara Mengacu Elemen Array A[4] /* mengacu elemen keempat dari array A */ NamaMhs[2] /* mengacu elemen kedua dari array NamaMhs */ A[i] /* mengacu elemen ke-i dari array A, asalkan nilai i sudah terdefinisi */ NilUjian[i+1] /* mengacu elemen ke-i + 1 dari array NilUjian asalkan nilai i sudah terdefinisi */
  • 49. Sebagai Tipe Bentukan /* DEKLARASI */ typedef int ArrayInt[101]; ArrayInt A; /* A adalah sebuah array integer dengan 100 elemen */ typedef char String[25]; String NamaMhs[13];
  • 50. Mendeklarasikan Ukuran Array sebagai Konstanta /* DEKLARASI */ #define Nmaks 100; /* ukuran maksimum array */ typedef int ArrayInt[Nmaks+1]; ArrayInt A; /* A adalah sebuah array integer dengan 100 elemen */
  • 51. PROGRAM RERATA Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak elemen-elemen array, dan menghitung nilai rata-ratanya
  • 52. /* Program Rerata */ /* Program utama untuk membaca elemen-elemen array, mencetak elemen-elemen array,dan menghitung nilai rata-ratanya */ /* Deklarasi prosedur yang digunakan */ #include <stdio.h> #define Nmaks 100 /* ukuran maksimum array */ typedef int ArrayInt[101]; void BacaArray(ArrayInt A, int n); /* mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */ void CetakArray(ArrayInt A, int n); /* mencetak elemen-elemen array[1..n] */ void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u); /* menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A. */ deklarasi tipe bentukan, deklarasi prosedur yang digunakan...
  • 53. /* PROGRAM UTAMA */ main() { /* DEKLARASI */ ArrayInt A; int k; /* indeks array */ int n; /* banyaknya elemen array yang dipakai */ float u; /* nilai rata-rata */ /*ALGORITMA:*/ printf("Baca jumlah data (n): "); scanf("%d", &n); printf("Baca data : n"); BacaArray(A, n); printf("Cetak data: n"); CetakArray(A, n); printf("Hitung Rata-rata: n"); HitungRataRata(A, n, &u); printf("Rata-rata data = %.2f n", u); system("PAUSE"); } ... program utama...
  • 54. void BacaArray(ArrayInt A, int n) /* Mengisi elemen-elemen array A[1..n] dengan pembacaan */ /* K. Awal : n adalah ukuran efektif array, nilainya terdefinisi */ /* K. Akhir : setelah pembacaan, seluruh elemen array A berisi nilai-nilai yang dibaca dari piranti masukan. */ { /* DEKLARASI */ int i; /* pencatat indeks array */ /* ALGORITMA: */ for (i=1; i<=n; i++) { printf("Masukkan nilai A[%d] : ", i); scanf("%d", &A[i]); } } ... Definisi Prosedur BacaArray...
  • 55. void CetakArray(ArrayInt A, int n) /* Mencetak elemen-elemen array A[1..n] */ /* K. Awal : n sudah berisi jumlah elemen array yang dipakai. Elemen-elemen array A sudah terdefinisi */ /* K. Akhir : elemen-elemen array A tercetak */ { /* DEKLARASI */ int i; /* pencatat indeks array */ /* ALGORITMA: */ for (i=1; i<=n; i++) printf("A[%d] = %d n", i, A[i]); } ... Definisi Prosedur CetakArray...
  • 56. void HitungRataRata(ArrayInt A, int n, float *u) /* Menghitung nilai rata-rata seluruh elemen array A */ /* K. Awal : elemen-elemen array A sudah terdefinisi; n adalah jumlah elemen array, nilainya sudah terdefinisi */ /* K. Akhir : u berisi nilai rata-rata seluruh elemen */ { /* DEKLARASI */ int i; /* pencatat indeks array */ float jumlah;/* jumlah total seluruh nilai */ /* ALGORITMA: */ i = 1; /* dimulai dari elemen pertama */ jumlah = 0; /* jumlah total nilai mula-mula */ for (i=1; i<=n; i++) jumlah = jumlah + A[i]; /* endfor */ *u = jumlah/n; } ... Definisi Prosedur HitungRataRata.