Puasa itu tidak hanya puasa ramadhan saja, ada berbagai macam puasa seperti puasa arafah, puasa senin - kamis, dan puasa lainnya. Semoga presentasi yang dibuat oleh kelompok saya ini dapat bermanfaat bagi kawan - kawan.
Menjelaskan tentang puasa, baik hukumnya, rukunnya, sunahnya, dan lain sebagainya, menurut syari'at islam. Referensi ini bersumber dari Kitab At-Tazhib dan Buku Panduan Ibadah Sehari-hari karangan Ust. Isa Iskandar
Puasa itu tidak hanya puasa ramadhan saja, ada berbagai macam puasa seperti puasa arafah, puasa senin - kamis, dan puasa lainnya. Semoga presentasi yang dibuat oleh kelompok saya ini dapat bermanfaat bagi kawan - kawan.
Menjelaskan tentang puasa, baik hukumnya, rukunnya, sunahnya, dan lain sebagainya, menurut syari'at islam. Referensi ini bersumber dari Kitab At-Tazhib dan Buku Panduan Ibadah Sehari-hari karangan Ust. Isa Iskandar
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
Arkan buletin 3
1. Edisi 01
1 Ramadhan 1438 H/ 28 Mei 2017
Jangandibacasaat khutbahsedangberlangsung
Edisi 01
Halaman 4
Assalamu'alaikumwr.wb Beberapa hal yang perlu kita ketahui tentang
bulan Ramadhan
Segala puji bagi Allah Rabbul 'alamin,
shalawat dan salam semoga dilimpahkan
kepada Rasulullah, keluarganya, para
sahabatnya dan orang-orang yang
mengikutinyahinggahari kiamat, amma ba'd.
Ada beberapa yang diperhatikan oleh setiap kaum
muslimin tentang bulan Ramadhan. Diantaranya
adalah :
1. Untuk mengetahui awal dan akhir bulan
Ramadhan dengan dua cara: Pertama,
terlihatnya hilal (bulan sabit yang
menunjukkan tanggal satu Ramadhan)
oleh orang, meskipun yang melihatnya
hanyaseorang(yakni orangyang adil), jika
belum nampak maka dengan
menyempurnakan bulan Sya’ban menjadi
30 hari.
2. Kita dilarang melakukan puasa di hari
yang masih meragukan karena khawatir
bulan Ramadhan sudah tiba, Ammar bin
Yasir radhiyallahu 'anhu berkata:
Jangandibacasaat khutbahsedangberlangsung Halaman1
Informasi :
- 081808056352,
- 082112309280,
- 08561080941
2. Edisi 01
Halaman 2
Jangandibacasaat khutbahsedangberlangsung
ْنَمَْامَصَْموَياليِذَّالْكُشَيِْيهِفَُّْاسالنْدَقَفىَصَعَْبَأِْمِاسَقالىَّلَصَُّْاّللِْهيَلَعَْمَّلَسَو
Barangsiapa yang berpuasa pada hari yang manusia masih ragu-ragu
terhadapnya, maka sungguh ia telah bermaksiat kepada Abul. Qaasim
(Rasulullah shallallahu'alaihiwa sallam).”(HR.Tirmidzi,AbuDawud dan Ibnu
Majah, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Ibnu Majah 1645)
Hari yang masih meragukan adalah hari yang masih belum terlihat hilal di
malam harinya seperti karena mendung dsb, hari tersebut adalah hari yang
berkemungkinan masih bulan Sya’ban dan berkemungkinan sudah masuk
awal Ramadhan. Jika ternyata sudah masuk awal Ramadhan, maka hari yang
meragukan tersebut diqadha’ setelah bulan Ramadhan.
d. Hendaknyakitamelakukanpuasatidaksendiri tetapi bersama dengan orang-
orang, demikian juga jika berbuka (di akhir Ramadhan), maka hendaknya
berbuka/berhari raya (baik ‘Idul Fithri maupun ‘Idul Adh-ha) berjama’ah
dengan orang-orang. Hal ini untuk menjaga persatuan umat, sebagaimana
dijelaskan oleh Imam Tirmidzi setelah ia menyebutkan hadits “Ash Shaumu
yauma tashuumuun…dst.
Lajnah Daa'imah pernah ditanya tentang sikap yang harus dilakukan ketika
terjadi khilaf dalam penentuan awal puasa dan berakhirnya, sedangkan
masing-masing pihak memiliki dalil, maka dijawabnya bahwa hal tersebut
termasukmasalahyangdiperselisihkan juga di zaman dahulu, dan bahwa hal
itutidakmembawadampakburukselamamasing-masingpihak memiliki niat
baik dan menghormati mujtahid yang lain, akan tetapi sikap yang harus
dilakukan adalah
menyelesaikan masalah tersebut kepada waliyyul amri, karena hukmul
haakimyarfa'ul khilaf (ketetapanhakimdapatmenyelesaikanmasalah),hal ini
untuk menjaga persatuan.
e. Syarat-syarat puasa adalah: Muslim, baligh, berakal, sehat dan tidak safar.
Bagi wanita ditambah lagi dengan suci dari haidh dan nifas.
Edisi 01
Halaman 3
Jangandibacasaat khutbahsedangberlangsung
3. Jika orang yang sakit dan orang yang safar tidak merasakan kepayahan
dalam berpuasa, maka berpuasa lebih utama, namun jika keduanya
merasakan kepayahan maka berbuka lebih utama. (dan orang yang
hendak safar boleh berbuka meskipun belum berangkat safar).
Adapun orang yang safar disyaratkan sebagai berikut :
a. Safar harus memenuhi jarak atau kebiasaan perjalanan jauh (sesuai
pendapat para ulama di dalam pemabatasannya)
b. Safar harus melampaui negerinya dan pinggirannya
c. Safar harusbukanuntuk tujuankemaksiatan(sebagaimana pendapat
jumhur ulama)
d. Safar tidak boleh dimaksudkan untuk mencari alas an supaya boleh
berbuka (tidak puasa)
Boleh berbuka bagi musafir sebagaimana disepakati para ulama, baik ia
mampu berpuasa ataupun tidak, apakah sulit baginya berpuasa ataupun
tidak, sampai sekalipun kepergiannya itu selalu ada dibawah naungan
(ruang AC) dan banyak air serta disertai seorang pembantu, tetap
diperbolehkan tidak berpuasa dan mengqasar shalat.
4. Rukun puasa adalah:
a. Berniat di hati untuk berpuasa sebelum fajar setiap malam (tanpa
perlu diucapkan),
b. Menahan diri dari hal yang membatalkan ((yaitu makan dan minum
dengansengaja, Muntahdengansengaja,mengeluarkanmani dengan
sengaja, berjima’ dan datang haidh atau nifas meskipun datangnya
ketika matahari mau tenggelam)),
c. Mulai dari terbit fajar hingga tenggelam matahari.
Abu Fathin Akum, S.Pd.I