Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk berdasarkan pemakaian, media, pokok pembicaraan, dan situasi pemakaian. Terdapat beberapa jenis ragam bahasa antara lain ragam bahasa undang-undang, ilmiah, sastra, lisan seperti cakapan dan pidato, serta tulis seperti teknis dan surat.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaiannya: ragam bahasa resmi/formal, semi formal, dan non formal/santai. Ragam bahasa resmi digunakan dalam situasi resmi dan mengikuti aturan bahasa baku, sedangkan ragam non formal digunakan dalam situasi tidak resmi seperti pergaulan. Ragam semi formal memiliki ciri antara resmi dan non formal.
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk berdasarkan pemakaian, media, pokok pembicaraan, dan situasi pemakaian. Terdapat beberapa jenis ragam bahasa antara lain ragam bahasa undang-undang, ilmiah, sastra, lisan seperti cakapan dan pidato, serta tulis seperti teknis dan surat.
Dokumen tersebut membahas tiga jenis ragam bahasa berdasarkan situasi pemakaiannya: ragam bahasa resmi/formal, semi formal, dan non formal/santai. Ragam bahasa resmi digunakan dalam situasi resmi dan mengikuti aturan bahasa baku, sedangkan ragam non formal digunakan dalam situasi tidak resmi seperti pergaulan. Ragam semi formal memiliki ciri antara resmi dan non formal.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai ragam bahasa dan unsur-unsur yang terkandung dalam sistem bahasa. Terdapat ragam bahasa lisan, tulis, ilmiah, pidato, sastra, dan berita yang memiliki ciri khas masing-masing. Sistem bahasa meliputi tujuh fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi, integrasi, kontrol sosial, ekspresi diri, dan memahami lingkungan.
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)deywoon
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan penggunaan kata baku dan non baku dalam bahasa Indonesia. Diksi didefinisikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan agar diperoleh efek tertentu. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia sedangkan kata non baku tidak memenuhi standar baku. Dokumen ini memberikan contoh perbedaan penggunaan kata baku dan non baku
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bahasa yaitu bahasa standar, non-standar, dan ilmiah. Bahasa standar adalah bahasa yang menjadi acuan dan digunakan dalam situasi resmi. Bahasa non-standar dipakai dalam situasi tidak resmi. Bahasa ilmiah digunakan dalam tulisan ilmiah untuk menyampaikan informasi secara objektif, jelas, dan tepat.
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia KeilmuanYunita Siswanti
Ragam formal adalah ragam bahasa yang mengikuti aturan kebahasaan dan digunakan dalam situasi resmi seperti komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Ciri ragam formal antara lain penggunaan kosakata dan bentuk kata yang lebih baku serta kejelasan unsur kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku dan tidak baku. Definisi bahasa baku adalah ragam bahasa yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah standar, sedangkan bahasa tidak baku tidak memenuhi kaidah tersebut. Fungsi bahasa baku adalah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, kerangka acuan, dan pembawa kewibawaan bagi penuturnya.
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan faktor seperti daerah, pendidikan, situasi formalitas, dan bidang pemakaian. Terdapat berbagai jenis ragam bahasa lisan dan tulis, serta ragam baku dan tidak baku yang digunakan sesuai konteks komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang ragam dan laras bahasa Indonesia. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda menurut topik, hubungan pembicara, dan medium. Terdapat ragam lisan dan tulis yang memiliki ciri khas masing-masing. Dokumen juga menjelaskan pengelompokan laras bahasa menjadi laras ilmiah, iklan, hukum, dan sastra yang masing-masing memiliki ciri khas penggunaan bahasanya.
Dokumen ini membahas tentang ragam bahasa Indonesia yang dibedakan menurut topik, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, dan medium pembicara. Jenis ragam bahasa diantaranya berdasarkan pokok pembicaraan seperti undang-undang, jurnalistik, ilmiah, dan sastra, serta berdasarkan media seperti lisan dan tulisan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai ragam bahasa dan unsur-unsur yang terkandung dalam sistem bahasa. Terdapat ragam bahasa lisan, tulis, ilmiah, pidato, sastra, dan berita yang memiliki ciri khas masing-masing. Sistem bahasa meliputi tujuh fungsi bahasa sebagai sarana komunikasi, integrasi, kontrol sosial, ekspresi diri, dan memahami lingkungan.
Presentasi kata baku dan non baku (AKADEMI KEPERAWATAN dr.soedono Madiun)deywoon
Dokumen tersebut membahas tentang diksi dan penggunaan kata baku dan non baku dalam bahasa Indonesia. Diksi didefinisikan sebagai pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan agar diperoleh efek tertentu. Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia sedangkan kata non baku tidak memenuhi standar baku. Dokumen ini memberikan contoh perbedaan penggunaan kata baku dan non baku
Bahasa standar,nonstandar, dan bahasa ilmiahNanda Saragih
Dokumen tersebut membahas tiga jenis bahasa yaitu bahasa standar, non-standar, dan ilmiah. Bahasa standar adalah bahasa yang menjadi acuan dan digunakan dalam situasi resmi. Bahasa non-standar dipakai dalam situasi tidak resmi. Bahasa ilmiah digunakan dalam tulisan ilmiah untuk menyampaikan informasi secara objektif, jelas, dan tepat.
Ciri Kebahasaan Ragam Formal Bahasa Indonesia KeilmuanYunita Siswanti
Ragam formal adalah ragam bahasa yang mengikuti aturan kebahasaan dan digunakan dalam situasi resmi seperti komunikasi resmi, wacana teknis, pembicaraan di depan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Ciri ragam formal antara lain penggunaan kosakata dan bentuk kata yang lebih baku serta kejelasan unsur kalimat.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku dan tidak baku. Definisi bahasa baku adalah ragam bahasa yang pengucapan dan penulisannya sesuai dengan kaidah standar, sedangkan bahasa tidak baku tidak memenuhi kaidah tersebut. Fungsi bahasa baku adalah sebagai pemersatu, pemberi kekhasan, kerangka acuan, dan pembawa kewibawaan bagi penuturnya.
Ragam bahasa merupakan variasi bahasa berdasarkan faktor seperti daerah, pendidikan, situasi formalitas, dan bidang pemakaian. Terdapat berbagai jenis ragam bahasa lisan dan tulis, serta ragam baku dan tidak baku yang digunakan sesuai konteks komunikasi.
Dokumen tersebut membahas tentang ragam dan laras bahasa Indonesia. Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang berbeda menurut topik, hubungan pembicara, dan medium. Terdapat ragam lisan dan tulis yang memiliki ciri khas masing-masing. Dokumen juga menjelaskan pengelompokan laras bahasa menjadi laras ilmiah, iklan, hukum, dan sastra yang masing-masing memiliki ciri khas penggunaan bahasanya.
Dokumen ini membahas tentang ragam bahasa Indonesia yang dibedakan menurut topik, hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, dan medium pembicara. Jenis ragam bahasa diantaranya berdasarkan pokok pembicaraan seperti undang-undang, jurnalistik, ilmiah, dan sastra, serta berdasarkan media seperti lisan dan tulisan.
Makalah ini membahas tentang bahasa baku dan bahasa nonbaku. Secara garis besar makalah ini membahas pengertian bahasa baku, bahasa nonbaku, dan bahasa Indonesia baku serta membandingkan ciri-ciri kedua jenis bahasa tersebut beserta contoh-contoh pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar.
1. Penerjemahan merupakan proses penting dalam era globalisasi untuk memfasilitasi komunikasi antarbangsa. Namun, terdapat berbagai kesulitan yang dihadapi penerjemah.
2. Kesulitan utama meliputi perbedaan makna kata antarbahasa dan konteks sosial-budaya yang berbeda. Penerjemah harus mampu menangkap makna sebenarnya dari teks sumber dan menerjemahkannya secara tepat ke bahasa sasaran.
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
Makalah ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa gaul semakin berkembang di kalangan remaja dan telah mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Makalah ini menjelaskan pengertian bahasa, bahasa baku, dan bahasa gaul serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul.
Dokumen tersebut membahas tentang bahasa baku Indonesia. Secara umum, bahasa baku adalah bahasa standar yang ditetapkan pemerintah untuk menyatukan berbagai dialek di Indonesia. Bahasa baku memiliki fungsi sebagai alat komunikasi resmi dan pemersatu bangsa. Pemakaian bahasa baku harus sesuai dengan aturan gramatika dan kaidah yang telah ditetapkan.
Bab pertama membahas pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku. Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang bentuknya telah dikodifikasi, diterima, dan dijadikan model oleh masyarakat Indonesia secara luas. Sedangkan bahasa Indonesia nonbaku adalah ragam yang tidak dikodifikasi, tidak diterima sebagai model, dan dipakai di lingkungan tidak resmi. Bab ini juga membahas perkembangan bahasa Indonesia baku dan nonbaku seiring dengan ko
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan bahasa Indonesia sejak sebelum kemerdekaan hingga sekarang, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan nasional, serta ragam-ragam bahasa Indonesia berdasarkan penutur, pemakaian, dan sarana.
Dokumen tersebut membahas tentang ragam bahasa Indonesia, termasuk ragam bahasa berdasarkan media, standar, cara pandang penutur, dan topik pembicaraan. Ragam bahasa dapat berupa lisan atau tulisan, terpelajar atau tidak, resmi atau tidak resmi, serta beragam ragam untuk topik seperti hukum, bisnis, agama, ilmu pengetahuan, dan lainnya.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku
Bahasa baku adalah ragam bahasa yang
cara pengucapan dan penulisannya sesuai
dengan kaidah-kaidah standar. Kaidah standar
dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa
baku, dan kamus umum. Sebaliknya, bahasa
tidak baku adalah ragam bahasa yang cara
pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi
kaidah-kaidah sandar tersebut.
Penggunaan ragam bahasa baku dan tidak baku
berkaitan dengan situasi dan kondisi
pemakaiannya. Raga bahasa baku biasanya
digunakan dalam situasi resmi, seperti acara
seminar, pidato, temu karya ilmiah, dan lain-lain.
Adapun ragam bahasa tidak baku umumnya
digunakan dalam komunikasi sehari-hari yang
tidak bersifat resmi.
4. Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku
Bahasa Indonesia Baku adalah salah satu
ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima dan
difungsikan atau dipakai sebagai alat
kumunikasih oleh masyarakat Indonesia
secara luas.
Contoh :” Pengunjung yang membawa telepon
genggam harap segera mematikan telepon
genggamnya.’’
Bahasa Indonesia Nonbaku adalah salah satu
ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak
difungsikan sebagai alat komunikasih
masyarakat Indonesia secara luas, tetapi
dipakai oleh masyarakat secara khusus.
5. Ciri-ciri ragam bahasa baku,
yaitu, sebagai berikut.
1. Digunakan dalam situasi formal, wacana teknis, dan
forum-forum resmi seperti seminar atau rapat.
2. Memiliki kemantapan dinamis artinya kaidah dan
aturannya tetap dan tidak dapat berubah.
3. Bersifat kecendekiaan, artinya wujud dalam
kalimat, paragraf, dan satuan bahasa yang
lain mengungnkapkan penalaran yang teratur.
4. Memiliki keseragaman kaidah, artinya kebakuan
bahasa bukan penyamaan
ragam bahasa, melainkan kesamaan kaidah.
5. Dari segi pelafalan, tidak memperlihatkan unsur
kedaerahan atau asing.
6. 1.Hiperkorek
Hiperkorek adalah kesalahan berbahasa
karena “membetulkan” bentuk yang
sudah benar sehingga menjadi salah.
Contoh:
•utang (betul) menjadi hutang
(hiperkorek)
•insaf (betul) menjadi insyaf
(hiperkorek)
CONTOH KESALAHAN
BERBAHASA
7. 2. Pleonasme
Pleonasme adalah kesalahan berbahasa karena
kelebihan dalam pemakaian kata yang sebenarnya
tidak diperlukan. Pleonasme ada tiga macam :
a. Penggunaan dua kata yang bersinonim dalam
satu kelompok kata.
zaman dahulu (benar)
dahulu kala (benar)
zaman dahulu kala (pleonasme)
b. Bentuk jamak dinyatakan dua kali.
ibu-ibu (benar)
para ibu (benar)
parai bu-ibu (pleonasme)
tolong-menolong (benar)
saling menolong (benar)
saling tolong-menolong (pleonasme).
8. 3.Kontaminasi
Istilah kontaminasi dipungut dari bahasa
Inggris contamination (pencemaran). Dalam
ilmu bahasa, kata itu diterjemahkan dengan
‘kerancuan’. Rancu artinya ‘kacau’ dan
kerancuan artinya ‘kekacauan’.
Yang dimaksud kacau ialah susunan unsur
bahasa yang tidak tepat, seperti morfem dan
kata.
Morfem-morfem yang salah disusun
menimbulkan kata yang salah bentuk.
Kata yang salah disusun menimbulkan frase
yang kacau atau kalimat yang kacau.
Kontaminasi terjadi karena salah nalar,
penggabungan dua hal yang berbeda sehingga
menjadi suatu hal yang tumpang tindih.
Contoh kontaminasi imbuhan:
(meng+kesamping+kan) →
mengesampingkan (benar)
(men+samping+kan)
→ menyampingkan (benar)
↓
9. 4. Perombakan Bentuk Pasif
Perombakan bentuk pasif ada tiga:
a. Pemakaian awalan di-untuk bentuk pasif yang
seharusnya tidak berawalan di-.
b.
Contoh:
•Buku itu dibaca oleh saya. (tidakbaku)
•Buku itu saya baca. (baku)
5 .Kesalahan berbahasa sayang berhubungan
dengan pemakaian / penghilangan kata tugas
Kesalahan pemakaian kata tugas dalam berbahasa
Indonesia
6. Pengaruh Bahasa Daerah
Pengaruh bahasa daerah yang
menimbulkan kesalahan dalam
berbahasa Indonesia ada dua
macam.
a. Pengaruh dalam pembentukan
kata, yaitu pemakaian awalan ke-
(yang seharusnya awalan ter-) dan
penghilangan imbuhan.