SlideShare a Scribd company logo
Angin, Awan, Iklim dan Musim
kelompok 1:
- Anna Sayyidah N (1162070015)
- Iis Rahmawati (1162070034)
Bahasan
Angin
01
Awan
02
Musim
03
Iklim
04
Pembahasan
ANGIN
Apa yang dimaksud angin ?
Udara yang bergerak atau berpindah dari daerah yang memiliki
tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan lebih rendah atau
dari daerah yang memiliki suhu (temperatur) rendah ke daerah
yang memiliki suhu lebih tinggi (Sakho, 2009, hal. 56).
Udara yang bergerak sejajar dengan permukaan bumi, dari daerah
bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin adalah
besaran vektor yang memiliki besar dan arah (Tjasyono, Bayong;,
2007).
Menurut Habibie (2011) dapat dikatakan bahwa angin yang bertiup
di permukaan bumi di pengaruhi oleh radiasi surya yang tidak
merata di permukaan bumi sehingga menyebabkan perbedaan
suhu udara di permukaan bumi (Habibie & Achmad, 2011).
Angin adalah udara yang bergerak yang dipengaruhi oleh suhu di
permukaan bumi, udara ini bergerak dari daerah yang bertekanan
tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
Angin dalam Al-Qur’an
 Kata angin juga disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai bentuk mufrad yaitu rih dan
dalam bentuk jamak sebagai riyah.
 Kata angin dalan Al’Qur’an disebutkan sebanyak 29 kali dalam 26 surat, 21 surat
diantanya merupakan surat Makkiyah dan 5 surat lainnya merupakan surat
Madaniyyah.
 Dalam bentul tunggal kata angin disebutkan sebanyak 19 kali sedangkan dalam
bentuk jamak sebanyak 10 kali
Penyebab terjadinya angin
2019
Angin yang berada di dekat katulistiwa akan lebih cepat dari
pada angin yang berada di daerah yang jauh dari garis
katulistiwa
Letak Tempat
Tinggi tempat
Gradien
barometris
Waktu
Semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin kencang angin
yang bertiup, dikarenakan laju udara yang dihambat oleh gaya
gesek. Semakin tinggi suatu tempat makan gaya geseknya akan
semakin kecil.
Merupakan bilangan yang menunjukan tekanan udara dari 2
isobar yang memiliki jarak 111 km. semakin besar gradien
barometri maka angin akan bertiup dengan cepat.
Angin akan bergerak lebih cepat di siang hari dari pada di
malam hari.
Jenis-jenis Angin
Angin
Lokal
Angin
musim
Angin
darat
& angin
laut
Angin
lembah
& Angin
Gunung
Angin
Fohn
Angin
Passat
Angin
Anti
Passat
Angin
Barat
Sebagian
Angin
Timur
Angin
Muson
Angin darat dan Angin laut
Angin darat atau angin malam adalah angin
yang bertiup dari daratan ke daerah lautan, dan
umum terjadi pada malam hari sekitar pukul
20.00- 06.00. angin jenis ini sering
dimanfaatkan para nelayan untuk pergi
berlayar (Sudarto, 2011, hal. 62).
Angin laut atau angin siang merupakan angin yang
bergerak dari daerah lautan ke daerah daratan dan
umum terjadi pada siang hari mulai dari pukul 09.00-
16.00 (Sudarto, 2011, hal. 62). angin jenis ini
biasanya di manfaatkan para nelayan untuk kembali
kedaratan.
Angin lembah dan Angin gunung
Angin lembah adalah angin yang berarah dari
lembah ke gunung, biasanya terjadi pada siang
hari. Angin lembah ini terjadi karena pada siang
hari udara yang terperangkap di dasar lembah
cenderung lebih cepat panas di bandingkan
udara di puncak gunung. Sehingga udara dari
lembah akan mengalir ke puncak gunung.
Angin gunung terjadi karena suhu di lereng
gunung akan lebih cepat dingin pada malam hari,
sehingga udara yang bergerak di lereng gunung
lebih cepat dingin dan udara dari gunung akan
bergerak menuju lembah. Peristiwa inilah yang
disebut sebagai angin gunung (Malik, 2014, hal. 87)
Angin Fohn
Angin fohn disebut juga sebagai
angin jatuh atau angin terjun. Angin
fohn merupakan angin yang
bergerak di suatu wilayah dengan
temperatur yang berbeda.
Angin Fohn
• Angin ini memiliki sifat merusak karena panas dan kering sehingga sering
menimbulkan korban jiwa.
• Angin ini terdapat di pegunungan Alpine. Di indonesia terdapat beberapa angin
sejenis ini yang diberi nama angin bahorok (Deli), angin kumbang (Cirebon),
angin gending (Pasuruan ), dan angin brubu (Sulawesi Selatan).
Angin Fohn
• Angin ini memiliki sifat merusak karena panas dan kering sehingga sering
menimbulkan korban jiwa.
• Angin ini terdapat di pegunungan Alpine. Di indonesia terdapat beberapa angin
sejenis ini yang diberi nama angin bahorok (Deli), angin kumbang (Cirebon),
angin gending (Pasuruan ), dan angin brubu (Sulawesi Selatan).
Angin Passat
 Angin pasat adalah angin yang bertiup
dari daerah subtropis ke daerah
ekuator (katulistiwa ).
 Angin passat terdiri dari angin passat
Timur Laut yang bergerak di belahan
bumi Utara dan angin passat
Tenggara yang berti di belahan bumi
Selatan.
Angin Anti Passat
Angin yang mengalir turun dari daerah tropis ke wilayah subtropis.
Angin passat udara di atas daerah ekuator yan mengalir ke
daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik disebut
angin anti passat.
Jika angin ini terjadi di belahan bumi Utara disebut angin anti
passat Barat Daya dan jika terjadi si bagian Selatan disebut angin
anti Passat Barat Laut. Terletak di sekitar 20o LU dan 30o LS.
angin anti pasat akan turun secara vertikal sebagai angin yang
kering.
Angin anti passat menyebabkan terbentuknya gurun.
Jenis Angin Musim
 Angin Barat sebagian berasal dari udara yang bergerak dari daerah
maksimum subtropik Utara dan Selatan menuju daerah sedang Utara dan
daerah sedang Selatan sebagai angin Barat.
 Angin monsun adalah angin atau sistem sirkulasi udara yang berbalik arah
secara musiman yang disebabkan oleh adanya perbedaan sifat termal
antara benua dan lautan (Wardoyo, 1996).
 Angin muson bertiup secara periodik selama (minimal 3 bulan) setiap
periode pola yang dilakukan angin ini akan berlawanan, dimana setiap
setengah tahun akan berganti arah.
 Angin Timur bertiup dari daerah Kutub, dimana pada daerah kutub Utara
dan kutub Selatan terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum.
Angin Muson
 Angin Muson Barat  Angin Muson Timur
Alat Pengukur Kecepatan angin
Kecepatan angin merupakan jarak tempuh
pergerakan udara per satuan waktu
Sebelum ada alat yang bisa digunakan
untuk mengukur kecepatan angin, dahulu
kecepatan angin di taksir dengan
menggunakan skala kekuatan angin yaitu
skala Beaufort.
Kecepatan angin diukur dengan
menggunakan alat yang bernama
Anemometer atau Anemograf.
Anemometer dapat di bagi menjadi 2 yaitu :
untuk mengukur kecepatan angin dan untuk
mengukur tekanan angin.
Alat Pengukur Kecepatan angin
skala Beaufort
Skala Beaufort Keadaan angin Gejala yang di amati
Kecepatan angin
knot ms-1 Km/j
0 Tenang Tenang, asap naik vertikal < 1 0-0,2 <1
1 Udara ringan
Arah angin ditunjukan oleh arah
hanyut asap, tetapi tidak oleh
pengukuran arah angin
1-3 0,3-1,5 1-3
2 Sepoi lemah
Anging terasa pada muka, daun-
daun menggeresik, alat pengukur
arah angin mulaia digerakan angin
4-6 1,6-3,3 4-7
3 Sepoi lembut
Daun dan ranting kecil tetap
bergerak, angin membentang
bendera ringan
7-10 3,4-5,4 12-19
4 Sepoi sedang
Debu dan kertas naik ke atas, cabang
kecil bergerak
11-16 5,5-7,9 20-28
5 Sepoi segar
Pohon kecil mulai bergoyang timbul
bentuk gelombnag kecil pada perairan
pedalaman
17-21 8,0-10,7 29-38
6 Sepoi kuat
Cabang besar bergerak, kawat telpon
kedengaran berdesing , sulit memakai
payung
22-27 10,3-13,8 39-49
7 Angin ribut lemah
Seluruh pohon bergerak, tidak mudah
berjalan melawan angin
28-33 13,9-17.1 50-61
8 Angin ribut
Ranting pohon patah, umumnya
menghalangi gerak maju
34-40 17,2-20,7 62-74
9 Angin ribut kuat Kerusakan ringan pada bangunan 41-47 20,8-24,4 75-88
10 Badai
Jarang terjadi di pedalaman, pohon
tumbang, kerusakan agak besar pada
bangunan
48-55 24,5-28,4 89-102
11 Badai amuk
Sangat jarang terjadi, disertai
kerusakan yang luas
56-63 28,5-32,6 103-117
Pemanfaatan angin
 Angin bisa digunakan untuk membantu pekerjaan manusia menjadi lebih
mudah.
Energi dari angin merupakan alternatif energi yang memiliki prospek baik
karena selalu tersedia di alam dan merupakan energi yang bersih dan
terbarukan kembali
Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit listrik.
Pengunaan angin darat dan angin laut oleh nelayan untuk melakukan
pelayaran.
PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu )
Apa yang dimaksud awan ?
Awan
Menurut Masrun (1986) awan didefinisikan sebagai
aerosol yang berada di atmosfer dengan medium
udara, dan memiliki ukuran 1-2000 nm (Malik, 2018,
hal. 231).
Menurut Tjasyono ( 2012) awan adalah kumpulan
butiran air dan kristal es yang sangat kecil atau
campuran keduanya dengan konsentrasi berorde
100 per centimeter kubik dan mempunyai radius
sekitar 10 mikrometer.
Awan merupakan gabungan dari titik-titik
air atau kristal es yang sangat kecil atau
gabungan dari keduanya dimana dasarnya
terdapat di permukaan bumi
Awan
Awan terbentuk jika volume udara lembap mengalami pendinginan sampai di
bawah temperatur titik embunnya.
Awan terbentuk karena adanya gaya vertikal udara seperti konveksi, gaya ke
atas melalui dataran tinggi, atau gerakan vertikal dalam skala besar yang
bergantung terhadap depresi dan front, pembentukan awan juga di akibatkan
keadaan laps rate dan kondisi lembab, atau gabungan dari hal-hal minor lain
Bentuk Awan
Bentuk utama awan terdiri dari 3 bentuk yaitu :
Cirrus
Bentuk awan cirrus
disebabkan karena kristal
es yang jatuh
Stratus
Bentuk awan Stratus
merupakan awan yang
pertumbuhannya dalam
arah horizontal
Cumulus
Bentuk gumpalan yang di sebabkan
oleh pertumbukan vertikal yang
sangat besar oleh konveksi lokal
(Tjasyono, 2012, hal. 12)
Klasifikasi Awan
Awan dapat di klasifikasikan kedalam beberapa jenis
berdasarkan beberapa faktor.
1. Awan berdasarkan pembentukannya
2. Awan berdasarkan ketinggian dasarnya
3. Awan berdasarkan partikel presipitasi
Awan berdasarkan pembentukannya
Gerakan udara vertikal akibat dari konveksi, efek orografik, konvergensi dan
front adalah hal yang mengendalikan sistem awan
Stratiform
Awan jenis ini menyebabkan hujan terus-menerus yang disebabkan oleh kenaikan udara pada
skala makro oleh front atau konvergensi dan topografi. Karakteristik hujan dari awan stratiform
ini adalah daerah hujan yang cukup luas, intensitas nya cukup kecil dari gerimis sampai hujan
sedang, arus udara ke atas dalam awan ini mencakup daerah yang luas tetapi lemah.
Cumuliform,
Awan jenis ini akan menyebabkan hujan lokal dikarenakan konveksi yang terjadi pada udara
yang labil. Karakteristik hjan yang dihasilkan yaitu hujan akan memiliki intensitas yang besar
mulai dari hujan normal sampai hujan lebat (shower) arus udara keatas awan ini mencakup
daerah yang cukup kecil dan kuat.
Awan berdasarkan ketinggian dasarnya
Gerakan udara vertikal akibat dari konveksi, efek orografik, konvergensi dan
front adalah hal yang mengendalikan sistem awan
Awan rendah
Ketinggian awan ini berada pada jarak kurang dari 2 km, biasanya penamaan awan pada jarak
rendah menggunakan kata “strato”. Awan yang termasuk kedalam awan rendah diantaranya :
Nimbostratus (Ns) = Lapisan tebal abu-abu, seringkali gelap, biasanya
disertai hujan atau salju komposisi penyusunnya es
berada pada jarak ≥ 7 km
Stratocumuluc (Sc) = Lapisan abu-abu atau agak putih dengan elemen-
elemen, disusun oleh air berada pada jarak ≤ 2 km
Stratus (St) = Lapisan abu-abu dengan dasar serba sama yang
cerah, kadang-kadang terjadi hujan gerimis (drizzle),
tersusun oleh air berada pada jarak ≤ 2 km
Awan berdasarkan ketinggian dasarnya
Awan menengah
Ketinggian awan ini berada pada jarak 2 km- 6 km. untuk penamaan awan pada awan rendah
biasanya digunakan kata “alto”. Awan yang termasuk jenis awan rendah adalah :
Altocumulus (Ac) = Lapisan putih atau abu-abu dari unsur-unsur
awan kecil teratur dan halus, tambalan elemen-
elemen kecil, tambalan halus dengan garis bentuk
yang tegas atau tumpukan / berkas lapisan
cumuliform berada pada jarak 2-7 km tersusun dari
air.
Altostratus (As) = Lapisan serabut agak abu-abu atau agak biru
atau tampak seragam, meliputi langit secara luas,
tersusun dari air berada pada jarak 2-7 km
Awan berdasarkan ketinggian dasarnya
Awan tinggi
Ketinggian awan jenis ini berada pada jarak lebih dari 6 km, penamaawa awan ini biasanya di
gunakan kata awalan “cirro”. Awan yang termasuk enis awan tinggi diantaranya :
Cirrostratus (Cs) = Tudung (veil) agak putih dengan bagianbagian sedikit
tersusun, meliputi langit secara luas dan merata berada
pada jarak ≥ 7 km dan tersusun dari es.
Cirrocumulus (Cc) = Tambalan putih atau lapisan elemenelemen
kecil yang teratur dalam bentuk butir-butir
(grains), ombak, dan sebagainya. Berada pada
jarak ≥ 7 km dan tersusun dari es .
Cirrus (Ci) = Pita putih atau serabut halus, atau tambalan
(potongan-potongan kecil) dengan serat atau tampak
kilap seperti sutera berada pada jarak ≥ 7 km dan
tersusun dari es.
Awan berdasarkan partikel presipitasi
Berdasarkan jenis partikel presipitasinya awan dibagi kedalam dua jenis, yaitu : awan tetes dan
awan es.
Awan Tetes
Partikel awan tetes sebagian besar terdiri dari tetes air. Awan ini juga sering di
sebut awan panas. Tetesan air pada awan ini berasal dari kondensasi uap
melalui inti kondensasi awan (IKA) yang berada di atmosfer bawah.
Awan Es
Partikel awan es sebagian besar tersusun dari kristal es. Awan jenis ini juga
sering disebut awan campuran. Pada ketinggian tertentu sekitar 4-5 km di atas
permukaan laut suhu dari awan es mulai lebiih rendah dari titik beku,
Kabut merupakan awan yang terajdi pada permukaan bumi yang cukup rendah.
Kabut terdiri dari berbagai macam, diantaranya
Kabut industri
Kabut yang terjadi di kawasan industri karena adanya asap-asap pabrik. Jumlah inti kondensasi
bertambah banyak sehingga uadara yang mengandung udara yang mengandung uap air di
kawasan industri akan membentuk kabut.
Kabut sawah (sloot mist)
Kabut ini ada pada malam hari ketika cuaca terang, ketika udara dingin melewati sungai, selokan
atau sawah. Kabut sawah terjadi karena air lebih panas maka udara dis ejkitar air memiliki suhu
yang tinggi sehingga terjadi penguapan dari air dan ketika uap air berada di udara akan
terpearngkap suhu yang dingin dan terjadilah kondensasi yang membentuk kabut.
Kabut pendingin (straling mist)
Kabut dingin terjadi paa malam hari karena pendinginan lapisan yang terbawah mencapai
kelembaban relatif 100% sehingga membentuk kabut.
Kabut adveksi (adveksi mist)
Kabut adveksi terjadi karena udara panas yang mengandung uapa air mengalir menjumpai daerah
dingin sehingga terjadi kondensasi yang menghasilkan kabut.
KABUT
MUSIM
Musim adalah kurun waktu tertentu yang
berulang secara tetap setiap tahun dengan cuaca
tidak berubah mencolok dari hari kehari
Tabel 1 Pembagian Musim di Belahan Bumi
Tanggal Belahan Bumi
Selatan
Belahan Bumi Utara
21 Maret-21 Juni Musim Gugur Musim Semi
21juni-23 September Musim Dingin Musim Panas
23 September-22
Desember
Musim Semi Musim Gugur
22 Desember-21 Maret Musim Panas Musim Dingin
Perbedaan Musim di Bumi
Selama revolusi bumi akan membentuk sudut
66 ½ dan tidak lurus, sedangkan lintasannya
terimpit pada bidang eliptika. Sumbu bumi
yang mengelilingi matahari senantias sejajar
dengan dirinya sendiri, sehingga
mengakibatkan adanya pasnas matahiri yang
diterima oleh bumi lebih banyak dari tiap
tahun. Sebab lama penyinaran dan sudut
datangnya cahaya dari matahari tidak sama,
dengan demikian panas bumi dari matahari
tidak sama. Dengan demikian timbulah
bermacam-macam musim di bumi. Pada
daerah sebelah utara dan selatan khatulistiwa
terjadi pergantian musim, namun pada tempat
yang jauh dari khatulistiwa mengalami empat
IKLIM
Cuaca adalah kondisi atmosfer yang berlangsung dalam waktu
yang singkat dengan kurun waktu yang sempit.
iklim adalah keadaan atmosfer yang berlangsung dalam waktu
yang lama dan dalam cakupan wilayah yang luas.
Perbedaan cuaca dan iklim pada dasarnya pada waktu dan tempat. Pada
cuaca waktunya singkat dan tempatnya sempit, sedangkan pada iklim
waktunya lama hingga harus mengambil rata-rata dari daerah yang lebih luas.
Namun keduanya memiliki faktor penting yang sama pada saat menentukan
keadaan cuaca dan iklim yaitu suhu, tekanan udara, dan pengendapan air di
udara.
Pembagian Iklim
1. Iklim laut
Di daerah tropis dan subtropis sampai lintang bumi 400 , sifatnya yang penting
ialah:
Rata-rata suhu tahunan tidak begitu tinggi.
• Amplitude suhu (perbedaan suhu)harian tinggi).
• Banyak awan dan banyak hujan lebat, kadang-kadang disertai badai.
Di daerah sedang pengaruhnya dapat melunakan perbedaan musim pans dan
musim dingin, sifat-sifat pentingnya meliputi:
• Amplitudo harian kecil.
• Banyak awan dan hujan, terutama pada musim dingin namun kebanyakan
hanya hujan rintik-rintik saja.
• Pergantian musim tidak sekonyong-konyong.
Pembagian Iklim
Iklim darat atau iklim contimental
Di daerah tropis dan sub tropis sampai lintag bumi 400 mempunyai amplitudo suhu
harian sangat besar dan amlitudo suhu tahunannya kecil, oleh karena itu dikenal dengan
“malam itu winternya daerah tropis” yang beriklim darat.
• Hujan sedikit dan jatuhnya kadang-kadang sebentar disertai dengan taufan.
Didaerah sedang sifatnya:
• Rata-rata suhu pada musim panas tinggi, sedangkan pada musim dingin rendah, jadi
amplitude tahunan rendah.
• Ampluto harian besar, pada musim panas siang hari panas sekali, namun pada malam
hari terasa dingin.
• Hujan sangat sedikit terutama jatuhnya pada musim panas.
Elemen dan Kontrol Iklim
Kontrol iklim merupakan factor yang dapat memepengaruhi elemen-elemen
sehingga mengakibatkan perbedaan iklim antara tempat satu dengan tempat yang
lain. Kontrol iklim meliputi: matahari atau lintang geografi, distribusi daratan
dan air, sel-sel semi permanen dari tekanan tinggi kerendah, angin dan massa
udara, ketinggian tempat, barisan pegunungan, arus laut dan badai.
Elemen-elemen cuaca atau iklim ialah: temperature, endapan, angin, tekanan
udara, kelembababn udara, durasi sinar matahari dan beberapa elemen iklim
yang kurang penting
Sebab-sebab terjadinya iklim
Faktor yang mempengaruhi iklim ialah, suhu dan perpidahan
panas,curah hujan dan siklus air tekanan udara dan angin.
Pengemukaan iklim dapat dipahami karena adanya:
Rotasi dan revolusi bumi sehingga menyebabkan terjadi
pergeseran semu matahari harian dan tahunan.
Perbedaan lintang geografis dan lintang fisis yang
mengakibatkan perbedaan jangka waktu penerimaan dan jumlah
penyebaran panas matahari oleh bumi.
Curah hujan merupakan salah satu dari empat yang
mementukan sifat iklim, yaitu sinar matahari, suhu udara, hujan
dan ketinggian tempat.
Macam-macam iklim bedasarkan keadaanya
• Iklim matahari
Pada iklim ini untuk mengatahui pembagian daerah iklim matahari
kita dapat menghitungnya dengan banyaknya sinar matahari yang
diterima oleh permukaan bumi. Pada teori ini bahwa makin jauh
dari katulistiwa maka semakin besar sudut sinar datangnya matahari
dan semakin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima permukaan
bumi, akibatnya temperature makin rendah maka iklim ini disebut
dengan iklim tropis.
• Iklim Kodrat
Pembagiannya disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh-
tumbuhan. Sebagai batas daerah iklimnya ialah garis isotherm dari
bulan terpanas dan bulan terdingin selama setahun.
• Iklim Koppen
Pada tahun 1918 Dr Wladinir Koppen (ahli
ilmu iklim dari jerman) membuat klasifikasi
iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan
kelembapan udara.
Sub tipe iklim A Koppen
Af: iklim A dengan CH bulanan >60mm.
Aw: iklim A yang memiliki musim kering
yang panjang.
Am: peralihan antara Af dan Aw.
Iklim Schmidt dan Ferguson
Berdasarkan pada banyaknya
curah hujan tiap-tiap bulan,
yakni membandingkan antara
jumlah rata-rata bulan kering
dengan rata-ruta bulan basah
dikalikan 100%.
𝑄 =
Rata−rata jumlah bulan kering
Rata−rata jumlah bulan basah
×
100%
• Iklim fisis
Merupakan iklim yang sebenarnya atau kenyataan yang ada di daerah itu dan
dapat ditentuka degan pengaruh lingkungan fisis antara lain: permukaan bumi
berupa lautan dan daratan, bentang alam, relief dan daratan serta arah angin
(Rismunandar, 1984).
• Iklim Oldeman
Pada iklim ini lebih menitik beratkan pada jumlah bulan basah dan
bulan kering dengan berturut-turutdengan mengaitkan sistem
pertanian di daerah tertentu. Dalam pengelolaan iklimnya lebih
dikenal sebagai zona agroklima
Simbol
Subdiviasi
Bulan
kering
Bulan
Basah
Masa Tanam
Bulan
Keterangan
1 < 2 11-12 11-12 Kemungkinan penanaman tanaman pangan dapat
diusahakan sepanjang tahun.
2 2-3 9-10 9-10 Penanaman tanaman dapat diusahakan sepanjang
tahun melalui perencanaan yang teliti.
3 4-6 6-8 6-8 Periode bera tidak dapat dihindari tetapi penamaan 2
jenis tanaman secara bergantian masih mungkin
dapat dilakukan. Seperti sawah ditanami padi,
dilanjutkan dengan palawija.
4 7-8 3-5 3-5 Kemungkinan penanaman tanaman pangan hanya
satu kali.
5 9 3 3 Tidak sesuai untuk tanaman bahan pangan tanpa
penambahan sumber air berikut sistem irigasi yang
teratur baik.
Iklim Oldeman
• Klasifikasi Menurut Rubner
Klasifikasi menurut Rubner meliputi:
1)Iklim sub arkitis: 1-60 hari panas.
2)Iklim sejuk: 61-120 hari panas
3)Iklim sedang: 120-180 hari panas.
4)Iklim hangat: 181-240 hari panas.
5)Iklim panas: 241-300 hari panas.
Macam-macam iklim bedasarkan keadaanya
Ayat Al-Qur’an Tentang Angin, awan, iklim dan musim
Ayat Al-Qur’an Tentang Angin,
awan, iklim dan musim
Angin
1. Ar-Rum : 46
“Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
Awan
Q.S Al-Baqarah:164
“Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara
langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan
kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. al
Baqarah: 164).
Musim
1. Q.s Quraisy: 2
ۡ
‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬َٰ‫ۦل‬ِ‫إ‬
ۡ
‫ة‬‫ل‬‫ح‬ ِ
‫ر‬
ِۡ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ت‬ِ‫ٱلش‬
ِۡ‫ف‬‫ي‬َّ‫ص‬‫ٱل‬‫و‬
٢
Artinya: (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim
panas.
‫ا‬‫ن‬‫ل‬‫نز‬‫أ‬‫و‬
ۡ
‫ن‬ِ‫م‬
ِۡ‫ت‬ َٰ
‫ر‬ ِ
‫ص‬‫ع‬ُ‫م‬‫ٱل‬
ۡ
‫ء‬ٓ‫ا‬‫م‬
‫ا‬‫اج‬َّ‫ج‬‫ث‬
١٤
Artinya: Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak
tercurah

IKLIM
Q.s An-Naba:14
TERIMAKASIH
ADA PERTANYAAN???

More Related Content

What's hot

Iklim di indonesia
Iklim di indonesiaIklim di indonesia
Iklim di indonesia
KandaSachanst
 
El nino dan la nina
El nino dan la ninaEl nino dan la nina
El nino dan la nina
Fathia Rosatika
 
La Nina dan El Nino
La Nina dan El NinoLa Nina dan El Nino
La Nina dan El Nino
Dadang E. Budi
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
yuliartiramli
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Nurul Afdal Haris
 
Ekosistem Sabana
Ekosistem SabanaEkosistem Sabana
Ekosistem Sabana
Ardi Setyo W
 
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Rheza Wiryawan
 
BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)
BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)
BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)
Isna Nusa Kumalasari
 
Geo ppt atmosfer
Geo ppt atmosferGeo ppt atmosfer
Geo ppt atmosfer
Tunung Subroto
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Jeung Titiez
 
Bumi sebagai planet
Bumi sebagai planetBumi sebagai planet
Bumi sebagai planet
Galih Pratama
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Aar Riana
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas X
Zhafirah Yumna
 
Ppt penampakan alam
Ppt penampakan alamPpt penampakan alam
Ppt penampakan alam
Ermayana Megawati
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Walter Malau
 

What's hot (20)

Iklim di indonesia
Iklim di indonesiaIklim di indonesia
Iklim di indonesia
 
El nino dan la nina
El nino dan la ninaEl nino dan la nina
El nino dan la nina
 
Makalah iklim tropis
Makalah iklim tropisMakalah iklim tropis
Makalah iklim tropis
 
Ppt cuaca
Ppt cuacaPpt cuaca
Ppt cuaca
 
La Nina dan El Nino
La Nina dan El NinoLa Nina dan El Nino
La Nina dan El Nino
 
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran FaunaFaktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persebaran Fauna
 
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
Materi Mata Kuliah Gemorfologi Indonesia (Geomorfologi Maluku)
 
Ekosistem Sabana
Ekosistem SabanaEkosistem Sabana
Ekosistem Sabana
 
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
Presentasi Ekosistem Darat(School Work)
 
BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)
BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)
BIoma Gurun, Padang Rumput, dan Sabana (Geografi)
 
Geo ppt atmosfer
Geo ppt atmosferGeo ppt atmosfer
Geo ppt atmosfer
 
Powerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata SuryaPowerpoint: Tata Surya
Powerpoint: Tata Surya
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia Letak Wilayah Indonesia
Letak Wilayah Indonesia
 
Bumi sebagai planet
Bumi sebagai planetBumi sebagai planet
Bumi sebagai planet
 
Dinamika atmosfer
Dinamika  atmosferDinamika  atmosfer
Dinamika atmosfer
 
Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6Mitigasi bencana kelompok 6
Mitigasi bencana kelompok 6
 
Angin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas XAngin (geografi) kelas X
Angin (geografi) kelas X
 
Ppt penampakan alam
Ppt penampakan alamPpt penampakan alam
Ppt penampakan alam
 
Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7Cuaca dan iklim kelas 7
Cuaca dan iklim kelas 7
 

Similar to ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx

Angin
AnginAngin
Angin
AnginAngin
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Meliagustin12
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Shinta R Naibaho
 
fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Angin
athox zoemanta
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6isanuri
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Ferli Dian SAputra
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Ranti Priyanti
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Feni Malviowita
 
Tekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginTekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginAsmawi Abdullah
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
muhammad riezky
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
jopiwildani
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
sabah16
 
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MarnitaGracyaSiagian
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferSelvie Lokito
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
haralhaj
 

Similar to ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx (20)

Angin
AnginAngin
Angin
 
Angin
AnginAngin
Angin
 
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptxMateri BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
Materi BAB 2 Unsur Cuaca dan Iklim.pptx
 
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa NaibahoLaporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
Laporan Praktikum Klimatologi Acara 5 & 6 Shinta Rebecaa Naibaho
 
fisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Anginfisika lingkungan Angin
fisika lingkungan Angin
 
Laporan 5&6
Laporan 5&6Laporan 5&6
Laporan 5&6
 
Laporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi anginLaporan praktikum agroklimatologi angin
Laporan praktikum agroklimatologi angin
 
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan IklimPertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
Pertemuan 2- Unsur Cuaca dan Iklim
 
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomiGroup 1 angin dan badai fk ekonomi
Group 1 angin dan badai fk ekonomi
 
Tekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem anginTekanan udara dan sistem angin
Tekanan udara dan sistem angin
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
Atmosfer ok
Atmosfer okAtmosfer ok
Atmosfer ok
 
Atmosfer
AtmosferAtmosfer
Atmosfer
 
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer7. modul sakti utbk sbmptn   geografi-ppt atmosfer
7. modul sakti utbk sbmptn geografi-ppt atmosfer
 
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosferbahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
bahan kuliah metklim bahasan Atmosfer
 
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptxMATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
MATERI_PEMBELAJARAN_CUACA_DAN_IKLIM.pptx
 
Nusriatul hidayah
Nusriatul hidayahNusriatul hidayah
Nusriatul hidayah
 
Geografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosferGeografi bab 6 atmosfer
Geografi bab 6 atmosfer
 
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosferaTekanan udara dan edaran umum atmosfera
Tekanan udara dan edaran umum atmosfera
 
Hidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklimHidrologi 2. iklim
Hidrologi 2. iklim
 

ANGIN, AWAN, MUSIM, IKLIM.pptx

  • 1. Angin, Awan, Iklim dan Musim kelompok 1: - Anna Sayyidah N (1162070015) - Iis Rahmawati (1162070034)
  • 3. ANGIN Apa yang dimaksud angin ? Udara yang bergerak atau berpindah dari daerah yang memiliki tekanan tinggi ke daerah yang memiliki tekanan lebih rendah atau dari daerah yang memiliki suhu (temperatur) rendah ke daerah yang memiliki suhu lebih tinggi (Sakho, 2009, hal. 56). Udara yang bergerak sejajar dengan permukaan bumi, dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah. Angin adalah besaran vektor yang memiliki besar dan arah (Tjasyono, Bayong;, 2007). Menurut Habibie (2011) dapat dikatakan bahwa angin yang bertiup di permukaan bumi di pengaruhi oleh radiasi surya yang tidak merata di permukaan bumi sehingga menyebabkan perbedaan suhu udara di permukaan bumi (Habibie & Achmad, 2011). Angin adalah udara yang bergerak yang dipengaruhi oleh suhu di permukaan bumi, udara ini bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah.
  • 4. Angin dalam Al-Qur’an  Kata angin juga disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai bentuk mufrad yaitu rih dan dalam bentuk jamak sebagai riyah.  Kata angin dalan Al’Qur’an disebutkan sebanyak 29 kali dalam 26 surat, 21 surat diantanya merupakan surat Makkiyah dan 5 surat lainnya merupakan surat Madaniyyah.  Dalam bentul tunggal kata angin disebutkan sebanyak 19 kali sedangkan dalam bentuk jamak sebanyak 10 kali
  • 5. Penyebab terjadinya angin 2019 Angin yang berada di dekat katulistiwa akan lebih cepat dari pada angin yang berada di daerah yang jauh dari garis katulistiwa Letak Tempat Tinggi tempat Gradien barometris Waktu Semakin tinggi suatu tempat maka akan semakin kencang angin yang bertiup, dikarenakan laju udara yang dihambat oleh gaya gesek. Semakin tinggi suatu tempat makan gaya geseknya akan semakin kecil. Merupakan bilangan yang menunjukan tekanan udara dari 2 isobar yang memiliki jarak 111 km. semakin besar gradien barometri maka angin akan bertiup dengan cepat. Angin akan bergerak lebih cepat di siang hari dari pada di malam hari.
  • 6. Jenis-jenis Angin Angin Lokal Angin musim Angin darat & angin laut Angin lembah & Angin Gunung Angin Fohn Angin Passat Angin Anti Passat Angin Barat Sebagian Angin Timur Angin Muson
  • 7. Angin darat dan Angin laut Angin darat atau angin malam adalah angin yang bertiup dari daratan ke daerah lautan, dan umum terjadi pada malam hari sekitar pukul 20.00- 06.00. angin jenis ini sering dimanfaatkan para nelayan untuk pergi berlayar (Sudarto, 2011, hal. 62). Angin laut atau angin siang merupakan angin yang bergerak dari daerah lautan ke daerah daratan dan umum terjadi pada siang hari mulai dari pukul 09.00- 16.00 (Sudarto, 2011, hal. 62). angin jenis ini biasanya di manfaatkan para nelayan untuk kembali kedaratan.
  • 8. Angin lembah dan Angin gunung Angin lembah adalah angin yang berarah dari lembah ke gunung, biasanya terjadi pada siang hari. Angin lembah ini terjadi karena pada siang hari udara yang terperangkap di dasar lembah cenderung lebih cepat panas di bandingkan udara di puncak gunung. Sehingga udara dari lembah akan mengalir ke puncak gunung. Angin gunung terjadi karena suhu di lereng gunung akan lebih cepat dingin pada malam hari, sehingga udara yang bergerak di lereng gunung lebih cepat dingin dan udara dari gunung akan bergerak menuju lembah. Peristiwa inilah yang disebut sebagai angin gunung (Malik, 2014, hal. 87)
  • 9. Angin Fohn Angin fohn disebut juga sebagai angin jatuh atau angin terjun. Angin fohn merupakan angin yang bergerak di suatu wilayah dengan temperatur yang berbeda.
  • 10. Angin Fohn • Angin ini memiliki sifat merusak karena panas dan kering sehingga sering menimbulkan korban jiwa. • Angin ini terdapat di pegunungan Alpine. Di indonesia terdapat beberapa angin sejenis ini yang diberi nama angin bahorok (Deli), angin kumbang (Cirebon), angin gending (Pasuruan ), dan angin brubu (Sulawesi Selatan).
  • 11. Angin Fohn • Angin ini memiliki sifat merusak karena panas dan kering sehingga sering menimbulkan korban jiwa. • Angin ini terdapat di pegunungan Alpine. Di indonesia terdapat beberapa angin sejenis ini yang diberi nama angin bahorok (Deli), angin kumbang (Cirebon), angin gending (Pasuruan ), dan angin brubu (Sulawesi Selatan).
  • 12. Angin Passat  Angin pasat adalah angin yang bertiup dari daerah subtropis ke daerah ekuator (katulistiwa ).  Angin passat terdiri dari angin passat Timur Laut yang bergerak di belahan bumi Utara dan angin passat Tenggara yang berti di belahan bumi Selatan.
  • 13. Angin Anti Passat Angin yang mengalir turun dari daerah tropis ke wilayah subtropis. Angin passat udara di atas daerah ekuator yan mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik disebut angin anti passat. Jika angin ini terjadi di belahan bumi Utara disebut angin anti passat Barat Daya dan jika terjadi si bagian Selatan disebut angin anti Passat Barat Laut. Terletak di sekitar 20o LU dan 30o LS. angin anti pasat akan turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin anti passat menyebabkan terbentuknya gurun.
  • 14. Jenis Angin Musim  Angin Barat sebagian berasal dari udara yang bergerak dari daerah maksimum subtropik Utara dan Selatan menuju daerah sedang Utara dan daerah sedang Selatan sebagai angin Barat.  Angin monsun adalah angin atau sistem sirkulasi udara yang berbalik arah secara musiman yang disebabkan oleh adanya perbedaan sifat termal antara benua dan lautan (Wardoyo, 1996).  Angin muson bertiup secara periodik selama (minimal 3 bulan) setiap periode pola yang dilakukan angin ini akan berlawanan, dimana setiap setengah tahun akan berganti arah.  Angin Timur bertiup dari daerah Kutub, dimana pada daerah kutub Utara dan kutub Selatan terdapat daerah dengan tekanan udara maksimum.
  • 15. Angin Muson  Angin Muson Barat  Angin Muson Timur
  • 16. Alat Pengukur Kecepatan angin Kecepatan angin merupakan jarak tempuh pergerakan udara per satuan waktu Sebelum ada alat yang bisa digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dahulu kecepatan angin di taksir dengan menggunakan skala kekuatan angin yaitu skala Beaufort. Kecepatan angin diukur dengan menggunakan alat yang bernama Anemometer atau Anemograf. Anemometer dapat di bagi menjadi 2 yaitu : untuk mengukur kecepatan angin dan untuk mengukur tekanan angin.
  • 17. Alat Pengukur Kecepatan angin skala Beaufort Skala Beaufort Keadaan angin Gejala yang di amati Kecepatan angin knot ms-1 Km/j 0 Tenang Tenang, asap naik vertikal < 1 0-0,2 <1 1 Udara ringan Arah angin ditunjukan oleh arah hanyut asap, tetapi tidak oleh pengukuran arah angin 1-3 0,3-1,5 1-3 2 Sepoi lemah Anging terasa pada muka, daun- daun menggeresik, alat pengukur arah angin mulaia digerakan angin 4-6 1,6-3,3 4-7 3 Sepoi lembut Daun dan ranting kecil tetap bergerak, angin membentang bendera ringan 7-10 3,4-5,4 12-19
  • 18. 4 Sepoi sedang Debu dan kertas naik ke atas, cabang kecil bergerak 11-16 5,5-7,9 20-28 5 Sepoi segar Pohon kecil mulai bergoyang timbul bentuk gelombnag kecil pada perairan pedalaman 17-21 8,0-10,7 29-38 6 Sepoi kuat Cabang besar bergerak, kawat telpon kedengaran berdesing , sulit memakai payung 22-27 10,3-13,8 39-49 7 Angin ribut lemah Seluruh pohon bergerak, tidak mudah berjalan melawan angin 28-33 13,9-17.1 50-61 8 Angin ribut Ranting pohon patah, umumnya menghalangi gerak maju 34-40 17,2-20,7 62-74 9 Angin ribut kuat Kerusakan ringan pada bangunan 41-47 20,8-24,4 75-88 10 Badai Jarang terjadi di pedalaman, pohon tumbang, kerusakan agak besar pada bangunan 48-55 24,5-28,4 89-102 11 Badai amuk Sangat jarang terjadi, disertai kerusakan yang luas 56-63 28,5-32,6 103-117
  • 19. Pemanfaatan angin  Angin bisa digunakan untuk membantu pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Energi dari angin merupakan alternatif energi yang memiliki prospek baik karena selalu tersedia di alam dan merupakan energi yang bersih dan terbarukan kembali Energi angin dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pembangkit listrik. Pengunaan angin darat dan angin laut oleh nelayan untuk melakukan pelayaran. PLTB (pembangkit listrik tenaga bayu )
  • 20. Apa yang dimaksud awan ? Awan Menurut Masrun (1986) awan didefinisikan sebagai aerosol yang berada di atmosfer dengan medium udara, dan memiliki ukuran 1-2000 nm (Malik, 2018, hal. 231). Menurut Tjasyono ( 2012) awan adalah kumpulan butiran air dan kristal es yang sangat kecil atau campuran keduanya dengan konsentrasi berorde 100 per centimeter kubik dan mempunyai radius sekitar 10 mikrometer. Awan merupakan gabungan dari titik-titik air atau kristal es yang sangat kecil atau gabungan dari keduanya dimana dasarnya terdapat di permukaan bumi
  • 21. Awan Awan terbentuk jika volume udara lembap mengalami pendinginan sampai di bawah temperatur titik embunnya. Awan terbentuk karena adanya gaya vertikal udara seperti konveksi, gaya ke atas melalui dataran tinggi, atau gerakan vertikal dalam skala besar yang bergantung terhadap depresi dan front, pembentukan awan juga di akibatkan keadaan laps rate dan kondisi lembab, atau gabungan dari hal-hal minor lain
  • 22. Bentuk Awan Bentuk utama awan terdiri dari 3 bentuk yaitu : Cirrus Bentuk awan cirrus disebabkan karena kristal es yang jatuh Stratus Bentuk awan Stratus merupakan awan yang pertumbuhannya dalam arah horizontal Cumulus Bentuk gumpalan yang di sebabkan oleh pertumbukan vertikal yang sangat besar oleh konveksi lokal (Tjasyono, 2012, hal. 12)
  • 23. Klasifikasi Awan Awan dapat di klasifikasikan kedalam beberapa jenis berdasarkan beberapa faktor. 1. Awan berdasarkan pembentukannya 2. Awan berdasarkan ketinggian dasarnya 3. Awan berdasarkan partikel presipitasi
  • 24. Awan berdasarkan pembentukannya Gerakan udara vertikal akibat dari konveksi, efek orografik, konvergensi dan front adalah hal yang mengendalikan sistem awan Stratiform Awan jenis ini menyebabkan hujan terus-menerus yang disebabkan oleh kenaikan udara pada skala makro oleh front atau konvergensi dan topografi. Karakteristik hujan dari awan stratiform ini adalah daerah hujan yang cukup luas, intensitas nya cukup kecil dari gerimis sampai hujan sedang, arus udara ke atas dalam awan ini mencakup daerah yang luas tetapi lemah. Cumuliform, Awan jenis ini akan menyebabkan hujan lokal dikarenakan konveksi yang terjadi pada udara yang labil. Karakteristik hjan yang dihasilkan yaitu hujan akan memiliki intensitas yang besar mulai dari hujan normal sampai hujan lebat (shower) arus udara keatas awan ini mencakup daerah yang cukup kecil dan kuat.
  • 25. Awan berdasarkan ketinggian dasarnya Gerakan udara vertikal akibat dari konveksi, efek orografik, konvergensi dan front adalah hal yang mengendalikan sistem awan Awan rendah Ketinggian awan ini berada pada jarak kurang dari 2 km, biasanya penamaan awan pada jarak rendah menggunakan kata “strato”. Awan yang termasuk kedalam awan rendah diantaranya : Nimbostratus (Ns) = Lapisan tebal abu-abu, seringkali gelap, biasanya disertai hujan atau salju komposisi penyusunnya es berada pada jarak ≥ 7 km Stratocumuluc (Sc) = Lapisan abu-abu atau agak putih dengan elemen- elemen, disusun oleh air berada pada jarak ≤ 2 km Stratus (St) = Lapisan abu-abu dengan dasar serba sama yang cerah, kadang-kadang terjadi hujan gerimis (drizzle), tersusun oleh air berada pada jarak ≤ 2 km
  • 26. Awan berdasarkan ketinggian dasarnya Awan menengah Ketinggian awan ini berada pada jarak 2 km- 6 km. untuk penamaan awan pada awan rendah biasanya digunakan kata “alto”. Awan yang termasuk jenis awan rendah adalah : Altocumulus (Ac) = Lapisan putih atau abu-abu dari unsur-unsur awan kecil teratur dan halus, tambalan elemen- elemen kecil, tambalan halus dengan garis bentuk yang tegas atau tumpukan / berkas lapisan cumuliform berada pada jarak 2-7 km tersusun dari air. Altostratus (As) = Lapisan serabut agak abu-abu atau agak biru atau tampak seragam, meliputi langit secara luas, tersusun dari air berada pada jarak 2-7 km
  • 27. Awan berdasarkan ketinggian dasarnya Awan tinggi Ketinggian awan jenis ini berada pada jarak lebih dari 6 km, penamaawa awan ini biasanya di gunakan kata awalan “cirro”. Awan yang termasuk enis awan tinggi diantaranya : Cirrostratus (Cs) = Tudung (veil) agak putih dengan bagianbagian sedikit tersusun, meliputi langit secara luas dan merata berada pada jarak ≥ 7 km dan tersusun dari es. Cirrocumulus (Cc) = Tambalan putih atau lapisan elemenelemen kecil yang teratur dalam bentuk butir-butir (grains), ombak, dan sebagainya. Berada pada jarak ≥ 7 km dan tersusun dari es . Cirrus (Ci) = Pita putih atau serabut halus, atau tambalan (potongan-potongan kecil) dengan serat atau tampak kilap seperti sutera berada pada jarak ≥ 7 km dan tersusun dari es.
  • 28. Awan berdasarkan partikel presipitasi Berdasarkan jenis partikel presipitasinya awan dibagi kedalam dua jenis, yaitu : awan tetes dan awan es. Awan Tetes Partikel awan tetes sebagian besar terdiri dari tetes air. Awan ini juga sering di sebut awan panas. Tetesan air pada awan ini berasal dari kondensasi uap melalui inti kondensasi awan (IKA) yang berada di atmosfer bawah. Awan Es Partikel awan es sebagian besar tersusun dari kristal es. Awan jenis ini juga sering disebut awan campuran. Pada ketinggian tertentu sekitar 4-5 km di atas permukaan laut suhu dari awan es mulai lebiih rendah dari titik beku,
  • 29. Kabut merupakan awan yang terajdi pada permukaan bumi yang cukup rendah. Kabut terdiri dari berbagai macam, diantaranya Kabut industri Kabut yang terjadi di kawasan industri karena adanya asap-asap pabrik. Jumlah inti kondensasi bertambah banyak sehingga uadara yang mengandung udara yang mengandung uap air di kawasan industri akan membentuk kabut. Kabut sawah (sloot mist) Kabut ini ada pada malam hari ketika cuaca terang, ketika udara dingin melewati sungai, selokan atau sawah. Kabut sawah terjadi karena air lebih panas maka udara dis ejkitar air memiliki suhu yang tinggi sehingga terjadi penguapan dari air dan ketika uap air berada di udara akan terpearngkap suhu yang dingin dan terjadilah kondensasi yang membentuk kabut. Kabut pendingin (straling mist) Kabut dingin terjadi paa malam hari karena pendinginan lapisan yang terbawah mencapai kelembaban relatif 100% sehingga membentuk kabut. Kabut adveksi (adveksi mist) Kabut adveksi terjadi karena udara panas yang mengandung uapa air mengalir menjumpai daerah dingin sehingga terjadi kondensasi yang menghasilkan kabut. KABUT
  • 30. MUSIM Musim adalah kurun waktu tertentu yang berulang secara tetap setiap tahun dengan cuaca tidak berubah mencolok dari hari kehari Tabel 1 Pembagian Musim di Belahan Bumi Tanggal Belahan Bumi Selatan Belahan Bumi Utara 21 Maret-21 Juni Musim Gugur Musim Semi 21juni-23 September Musim Dingin Musim Panas 23 September-22 Desember Musim Semi Musim Gugur 22 Desember-21 Maret Musim Panas Musim Dingin
  • 31. Perbedaan Musim di Bumi Selama revolusi bumi akan membentuk sudut 66 ½ dan tidak lurus, sedangkan lintasannya terimpit pada bidang eliptika. Sumbu bumi yang mengelilingi matahari senantias sejajar dengan dirinya sendiri, sehingga mengakibatkan adanya pasnas matahiri yang diterima oleh bumi lebih banyak dari tiap tahun. Sebab lama penyinaran dan sudut datangnya cahaya dari matahari tidak sama, dengan demikian panas bumi dari matahari tidak sama. Dengan demikian timbulah bermacam-macam musim di bumi. Pada daerah sebelah utara dan selatan khatulistiwa terjadi pergantian musim, namun pada tempat yang jauh dari khatulistiwa mengalami empat
  • 32. IKLIM
  • 33. Cuaca adalah kondisi atmosfer yang berlangsung dalam waktu yang singkat dengan kurun waktu yang sempit. iklim adalah keadaan atmosfer yang berlangsung dalam waktu yang lama dan dalam cakupan wilayah yang luas. Perbedaan cuaca dan iklim pada dasarnya pada waktu dan tempat. Pada cuaca waktunya singkat dan tempatnya sempit, sedangkan pada iklim waktunya lama hingga harus mengambil rata-rata dari daerah yang lebih luas. Namun keduanya memiliki faktor penting yang sama pada saat menentukan keadaan cuaca dan iklim yaitu suhu, tekanan udara, dan pengendapan air di udara.
  • 34. Pembagian Iklim 1. Iklim laut Di daerah tropis dan subtropis sampai lintang bumi 400 , sifatnya yang penting ialah: Rata-rata suhu tahunan tidak begitu tinggi. • Amplitude suhu (perbedaan suhu)harian tinggi). • Banyak awan dan banyak hujan lebat, kadang-kadang disertai badai. Di daerah sedang pengaruhnya dapat melunakan perbedaan musim pans dan musim dingin, sifat-sifat pentingnya meliputi: • Amplitudo harian kecil. • Banyak awan dan hujan, terutama pada musim dingin namun kebanyakan hanya hujan rintik-rintik saja. • Pergantian musim tidak sekonyong-konyong.
  • 35. Pembagian Iklim Iklim darat atau iklim contimental Di daerah tropis dan sub tropis sampai lintag bumi 400 mempunyai amplitudo suhu harian sangat besar dan amlitudo suhu tahunannya kecil, oleh karena itu dikenal dengan “malam itu winternya daerah tropis” yang beriklim darat. • Hujan sedikit dan jatuhnya kadang-kadang sebentar disertai dengan taufan. Didaerah sedang sifatnya: • Rata-rata suhu pada musim panas tinggi, sedangkan pada musim dingin rendah, jadi amplitude tahunan rendah. • Ampluto harian besar, pada musim panas siang hari panas sekali, namun pada malam hari terasa dingin. • Hujan sangat sedikit terutama jatuhnya pada musim panas.
  • 36. Elemen dan Kontrol Iklim Kontrol iklim merupakan factor yang dapat memepengaruhi elemen-elemen sehingga mengakibatkan perbedaan iklim antara tempat satu dengan tempat yang lain. Kontrol iklim meliputi: matahari atau lintang geografi, distribusi daratan dan air, sel-sel semi permanen dari tekanan tinggi kerendah, angin dan massa udara, ketinggian tempat, barisan pegunungan, arus laut dan badai. Elemen-elemen cuaca atau iklim ialah: temperature, endapan, angin, tekanan udara, kelembababn udara, durasi sinar matahari dan beberapa elemen iklim yang kurang penting
  • 37. Sebab-sebab terjadinya iklim Faktor yang mempengaruhi iklim ialah, suhu dan perpidahan panas,curah hujan dan siklus air tekanan udara dan angin. Pengemukaan iklim dapat dipahami karena adanya: Rotasi dan revolusi bumi sehingga menyebabkan terjadi pergeseran semu matahari harian dan tahunan. Perbedaan lintang geografis dan lintang fisis yang mengakibatkan perbedaan jangka waktu penerimaan dan jumlah penyebaran panas matahari oleh bumi. Curah hujan merupakan salah satu dari empat yang mementukan sifat iklim, yaitu sinar matahari, suhu udara, hujan dan ketinggian tempat.
  • 38. Macam-macam iklim bedasarkan keadaanya • Iklim matahari Pada iklim ini untuk mengatahui pembagian daerah iklim matahari kita dapat menghitungnya dengan banyaknya sinar matahari yang diterima oleh permukaan bumi. Pada teori ini bahwa makin jauh dari katulistiwa maka semakin besar sudut sinar datangnya matahari dan semakin sedikit jumlah sinar matahari yang diterima permukaan bumi, akibatnya temperature makin rendah maka iklim ini disebut dengan iklim tropis. • Iklim Kodrat Pembagiannya disesuaikan dengan batas kehidupan tumbuh- tumbuhan. Sebagai batas daerah iklimnya ialah garis isotherm dari bulan terpanas dan bulan terdingin selama setahun.
  • 39. • Iklim Koppen Pada tahun 1918 Dr Wladinir Koppen (ahli ilmu iklim dari jerman) membuat klasifikasi iklim seluruh dunia berdasarkan suhu dan kelembapan udara. Sub tipe iklim A Koppen Af: iklim A dengan CH bulanan >60mm. Aw: iklim A yang memiliki musim kering yang panjang. Am: peralihan antara Af dan Aw.
  • 40. Iklim Schmidt dan Ferguson Berdasarkan pada banyaknya curah hujan tiap-tiap bulan, yakni membandingkan antara jumlah rata-rata bulan kering dengan rata-ruta bulan basah dikalikan 100%. 𝑄 = Rata−rata jumlah bulan kering Rata−rata jumlah bulan basah × 100%
  • 41. • Iklim fisis Merupakan iklim yang sebenarnya atau kenyataan yang ada di daerah itu dan dapat ditentuka degan pengaruh lingkungan fisis antara lain: permukaan bumi berupa lautan dan daratan, bentang alam, relief dan daratan serta arah angin (Rismunandar, 1984). • Iklim Oldeman Pada iklim ini lebih menitik beratkan pada jumlah bulan basah dan bulan kering dengan berturut-turutdengan mengaitkan sistem pertanian di daerah tertentu. Dalam pengelolaan iklimnya lebih dikenal sebagai zona agroklima
  • 42. Simbol Subdiviasi Bulan kering Bulan Basah Masa Tanam Bulan Keterangan 1 < 2 11-12 11-12 Kemungkinan penanaman tanaman pangan dapat diusahakan sepanjang tahun. 2 2-3 9-10 9-10 Penanaman tanaman dapat diusahakan sepanjang tahun melalui perencanaan yang teliti. 3 4-6 6-8 6-8 Periode bera tidak dapat dihindari tetapi penamaan 2 jenis tanaman secara bergantian masih mungkin dapat dilakukan. Seperti sawah ditanami padi, dilanjutkan dengan palawija. 4 7-8 3-5 3-5 Kemungkinan penanaman tanaman pangan hanya satu kali. 5 9 3 3 Tidak sesuai untuk tanaman bahan pangan tanpa penambahan sumber air berikut sistem irigasi yang teratur baik. Iklim Oldeman
  • 43. • Klasifikasi Menurut Rubner Klasifikasi menurut Rubner meliputi: 1)Iklim sub arkitis: 1-60 hari panas. 2)Iklim sejuk: 61-120 hari panas 3)Iklim sedang: 120-180 hari panas. 4)Iklim hangat: 181-240 hari panas. 5)Iklim panas: 241-300 hari panas. Macam-macam iklim bedasarkan keadaanya
  • 44. Ayat Al-Qur’an Tentang Angin, awan, iklim dan musim
  • 45. Ayat Al-Qur’an Tentang Angin, awan, iklim dan musim Angin 1. Ar-Rum : 46 “Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan
  • 46. Awan Q.S Al-Baqarah:164 “Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. al Baqarah: 164).
  • 47. Musim 1. Q.s Quraisy: 2 ۡ ‫م‬ِ‫ه‬ِ‫ف‬َٰ‫ۦل‬ِ‫إ‬ ۡ ‫ة‬‫ل‬‫ح‬ ِ ‫ر‬ ِۡ‫ء‬ٓ‫ا‬‫ت‬ِ‫ٱلش‬ ِۡ‫ف‬‫ي‬َّ‫ص‬‫ٱل‬‫و‬ ٢ Artinya: (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. ‫ا‬‫ن‬‫ل‬‫نز‬‫أ‬‫و‬ ۡ ‫ن‬ِ‫م‬ ِۡ‫ت‬ َٰ ‫ر‬ ِ ‫ص‬‫ع‬ُ‫م‬‫ٱل‬ ۡ ‫ء‬ٓ‫ا‬‫م‬ ‫ا‬‫اج‬َّ‫ج‬‫ث‬ ١٤ Artinya: Dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah IKLIM Q.s An-Naba:14