SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
ANATOMI FISIOLOGISISTEM
REPRODUKSI
BY : ERNA SAFARIYAH
SISTEM REPRODUKSI PRIA
SKROTUM : kantong longgar yg membungkus dan
menopang testis u/ produksi sperma  kulit, fasia,
otot polos
∞ 2 kantong skrotal
∞ Otot dartos
TESTIS : p = 4 – 5 cm, d = ± 2,5 cm
∞ Tunika Albuginea
∞ Tunika Seminiferus : sel – sel batang, sel sertoli,
sel leydig (sekresi androgen)
Proses perkembangan spermatogonia menjadi
spermatozoa dan berlangsung sekitar ± 64 hari
1. Spermatogonia proliferasi  spermatosit primer
2. Spermatosit primer  2 spermatosit sekunder
 4 spermatid
3. Maturasi spermatosit  spermatozoa
SPERMA : p = 60 µm , kepala (akrosom), badan ( u/
pergerakan), flagellum (motilitas)
 Menyokong dan memberi nutrisi dalam proses
maturasi sperma
 Sekresi inhibitor duktus Murllerian
 Sekresi protein pengikat androgen  stimulasi
spermatogenesis
 Sekresi antigen H-Y  proses diferensiasi testis
SISTEM REPRODUKSI PRIA
Lanjutan…
Duktus pd saluran reproduksi laki2 :
1. Sperma  lumen tubulus seminiferus 
tubulus rekti  rete testis  duktus eferen
2. Epididmis  menyimpan sperma 
melakukan fertilisasi
3. Duktus Deferen  P.D, limfatik, saraf,
kremaster, jar.ikat
4. Duktus Ejakulator
5. Uretra  prostatik, membranosa, penis
Kelenjar Aksesoris
 Vesikel seminalis  Memberi nutrisi dan
melindungi sperma
 Kelenjar prostat  sekresi cairan 
menetralisir aciditas vagina
 Kelenjar bulbouretral (Cowper) 
sekresi cairan basa untuk melumasi dan
melindungi semen
Penis
 Prepusium, corona
 Badan penis : corpus cavernosum, corpus spongiosum,
tunika albuginea
 Ereksi : Stimulus parasimpatis  vasodilatasi arteriol 
distensi sinusoid corpus cavernosum  detumesensi
 Ejakulasi : Impuls simpatis  kontraksi duktus testis,
epididimis, d. deferen
impuls parasimpatis  kontraksi otot bulbokavernosum
Kontraksi vesikel seminalis, prostat, kelenjar bulbouretral 
sekresi sperma
Semen
 Volume = 1-10 ml, ± 3 ml mengandung 50 – 120
juta sperma/ml
 pH 6,8 – 8,8
 Prostaglandin, enzim proteolitik, inhibitor
enzim, vitamin, hormon steroid, gonadotropin
 Usia: 24-72 jam
Pengaturan Hormon
 Hormon testikular: Testosteron &
Dihidrotestosteron
 Fungsi testosteron: Meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan genitalia,
pendistribusian rambut, penebalan pita suara,
penebalan tekstur kulit, peningkatan aktivitas
kelenjar telinga, meningkatkan masa otot
tulang, meningkatkan jumlah sel darah merah.
Pengaturan Hormon
 Hormon Hipofisis: Gonadotropin hipofisis
(FSH, LH)
 Hipotalamus gonadotropin releasing hormon
∞ penurunan testosteron
∞ peningkatan kadar testosteron
Pubertas: Maturasi otak, penurunan sensitivitas
hipotalamus  peningkatan GNRH 
spermatogenesis, produksi testosteron,
karakteristik seks sekunder
SistemReproduksi Wanita
GENITALIA EKSTERNA
GENITALIA INTERNA
PAYUDARA
Struktur Genitalia Eksterna
Mons pubis / Mons Veneris
∞ bagian yang menonjol terdiri dari jaringan
lemak subkutan, lunak dan padat yang
ditunbuhi rambut pubis
∞ Banyak mengandung kelenjar sebasea
∞ Berperan dalam sensualitas dan melindungi
symphisis pubis saat koitus
Struktur Genitalia Eksterna
Labia Mayora
∞ Dua lipatan kulit panjang melengkung yang
menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu
dengan mons pubis, bagian bawah yang
merupakan batas perineum
∞ Bagian luar ditumbuhi rambut pubis dan berwarna
lebih gelap, bagian dalam licin, tebal, banyak
mengandung suplai kelenjar sebase, kel. Keringat,
dan pembuluh darah serta jaringan syaraf
∞ Sensitif terhadap suhu, tekanan, sentuhan
Struktur Genitalia Eksterna
Labia minora
∞ Lipatan kulit panjang, sempit, tidak berambut,
memanjang kearah bawah dari klitoris dan
menyatu dengan fourchette
∞ Banyak terdapat pembuluh darah dan kelenjar
untuk melumasi vulva
∞ Banyak terdapat serabut syaraf
∞ Sensitif terhadap rangsangan emosi dan fisik serta
berfungsi untuk sensualitas
Struktur Genitalia Eksterna
Klitoris
∞ Berbentuk silinder dan erektil, ukuran 6x6 mm, bagian
ujung dinamakan glans. Glans dan klitoris membesar
ketika dirangsang
∞ Kelenjar serbasea sekresi smegma: substansi lemak
yang memiliki aroma khas (feromon) yang merupakan
stimulus erotis pada pria
∞ Banyak terdapat syaraf sensoris, dan pembuluh darah
∞ Fungsi: menstimulasi dan meningkatkan ketegangan
seksual
Struktur Genitalia Eksterna
Vestibulum
∞ Rongga berbentuk perahu dibatasi oleh labia minora, klitoris,
dan fourchette
∞ Terdapat muara vagina: muara uretra, skene, bartholini
∞ Bagian dari vestibulum:
- kelenjar vestibulum minora (skene) memproduksi lendir
sebagai pelumas
- himen (selaput dara) : bersifat elastis, kuat, berupa lipatan
yang sebagian menutupi introitus vagina. Biasanya
berlubang sebesar ibu jari sehingga darah haid dapat
keluar
Struktur Genitalia Eksterna
- Kelenjar vestibulum mayora (bartholini)
menyekresi sejumlah lendir selama koitus
Perineum
∞ Daerah muskular (fasia, ligamen, diagfragma
pelvis atas bawah) yang ditutupi kulit antara
introitus vagina dan anus
∞ Meregang seiring pergerakan janin melalui jalan
lahir
STRUKTUR GENITALIA INTERNA
Vagina
∞ Saluran muskulo–membranosa yang menghubungkan
uterus dengan vulva memanjang dari introitus sampai
serviks
∞ Panjang dinding anterior 7,5-9 cm, panjang dinding
posterior 9-11 cm. Pd dinding vagina terdapat rugae
∞ Portio: bagian dari serviks yang menonjol kedalam
vagina disekelilingnya terdapat forniks anterior,
posterior, lateral kanan dan kiri
Struktur Genitalia Interna
∞ Fungsi: Saluran keluar dari uterus untuk mengalirkan
darah haid dan sekret, untuk koitus dan jalan lahir
∞ pH vagina 4-4,5 untuk proteksi terhadap mikroorganisme
Serviks
∞ Bagian bawah uterus (leher rahim), p = 2,5-3 cm
∞ Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serabut
elastis dan serabut otot yang mampu meregang saat
persalinan per vagina
Struktur Genitalia Interna
Uterus
∞ Berbentuk seperti buah pir terbalik dengan
berat 60 gr. Ukuran uterus pada anak 2-3 cm,
pada nullipara 6-8 cm, pada multipara 8-9 cm.
∞ Terdiri dari fundus uteri, corpus uteri, dan
istmus
∞ Fungsi: siklus menstruasi, kehamilan, dan
persalinan
STRUKTUR GENITALIAINTERNA
Struktur Genitalia Interna
 Posisi uterus:
∞ Anteversi: Sumbu vagina dan sumbu uterus
membentuk sudut membuka kedepan. Retroversi
sumu vegina dan sumbu uterus membentuk sudut
membuka kebelakang
∞ Antefleksi sumbu serviks dan sumbu korpus uterus
membentuk sudut membuka kedepan. Retrofleksi
sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk
sudut membuka kebelakang.
∞ Positio uterus tidak terletak tepat pada sumbu
panggul, sinistra, dekstra, antero, dan dorso porsitio
∞ Torsio letak uteruk agak terputar
Struktur Genitalia Interna
Dinding uterus:
∞ Endometrium: Banyak mengandung pembuluh dara,
terdiri dari lapisan padat, jaringan ikat berongga, lapisan
basal. tebal endometrium sebelum menstruasi 5-6 mm.
∞ Miometrium: tersusun atas lapisan otot polos
(longitudinal, transversa, dan oblique) yang berfungsi
mengontrol kehilangan darah saat persalinan atau
abortus
∞ Perimetrium: peritonium parietalis merupakan
membran serosa melapisi korpus uteri
Struktur Genitalia Interna
Tuba falopii
∞ Memanjang kearah lateral, mengelilingi ovarium,
panajang 10-12 cm, diameter 3-8 mm
∞ Bagian tuba falopii:
- Infundibulum: Bagian paling distal, terdapat fimbria
yang akan menarik ovum ke tuba dengan silia dan
gerakan peristaltik
- Ampula: Bagian tuba antara isthmus dan
infundibulum, bagian yang paling panjang, tempat
pertemuan antara ovum dan sperma
Struktur Genitalia Interna
- Isthmus: terletak proksimal terhadap
ampula, bagian tuba yang lurus dan sempit
- Pars intramural: berbentuk lumen yang
berukuran paling kecil < 1 cm
∞ Fungsi: membawa ovum yang dilepaskan
ovarium ke uteri
Struktur Genitalia Interna
Ovarium:
∞ Wanita memiliki dua ovarium, masing-masing
berukuran panjang 4 cm, tebal 1,5 cm
∞ Struktur ovarium :
- Korteks
- Medula
∞ Fungsi: menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi
hormon
Kelenjar Mammae
Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam
Dua pertiga bagian payudara terletak diatas M.pektoralis
mayor, antara sternum dan garis aksilaris tengah
Spertiga bagian bawah terletak diantara M.serratus
anterior
Payudara terdiri dari jaringan kelenjar perenkim, jaringan
penunjang, lemak dan jaringan ikat fibrosa stroma
Payudara tersusun atas 15-20 lobus  lobulus cluster
asini yang merupakan bagian terminal kelenjar seperti
kantong yang mengosongkan isi melalui duktus berupa
lumen yang sempit
Kelenjar Mammae
Asini terdiri dari sel-sel epitel yang mensekresi
kolostrum dan susu. Terdapat miooepitelium
yang berkontraksi untuk mengeluarkan susu
Setelah duktus terisi akan berdilatasi  sinus
laktiferus yang berfungsi sebagai reservoir
susu
Payudara ditopang oleh ligamentum
suspensori fibrosa cooper
Kelenjar Mammae
Puting (Nipple)
 Mengandung 15-20 muara duktus laktiferus
dikelilingi oleh jaringan fibromuskular
 Memiliki pigmen yang lebih gelap, mengandung
kelenjar sebasea ‘tuberkel montgomery’ yang
menyekresi substansi lemak untuk melumasi puting
susu
 Terdapat serabut otot polos yang berkontraksi untuk
memudahkan bayi menghisap
Kelenjar Mammae
Fungsi: laktasi dan perangsangan seksual
Respon terhadap siklus ovarium
 Vaskularisasi meningkat, induksi
perumbuhan duktus asini, retensi air (+)
 Sel-sel epitel berproliferasi, dilatasi duktus,
distensi lobulus, asini membesar  sekresi
Pengaturan Hormonal
Fisiologis estrogen
Merangsang pertumbuhan semua organ
reproduksi
Konfigurasi tubuh total
Efek metabolik
Pengaturan Suhu dan pusat vasomotorik
hipotalamus
Sekresi serviks
Pengaturan Hormonal
Efek fisiologi progresteron:
Merangsang pertumbuhan endometrium uterus
Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-
sel alveolar kelenjar mammae
Meningkatkan viskositas mukus serviks
Peningkatan suhu tubuh basal
SIKLUS
MENSTRUASI
SIKLUS MENSTRUASI
 Menarche: periode menstruasi pertama
 Menstruasi: pendarahan periodik/bulanan pada
uterus yang dimulai 14 hari setelah ovulasi
terjadi jika bagian endometrium uterus luruh
dan dikeluarkan melalui vagina
 Berlangsung 3-6 hari atau 2-8 hari, rentang
siklus 18-40 hari (normal 28 atau 30 hari)
SIKLUS MENSTRUASI
 Fase Menstruasi/Deskuamosa
 Keluarnya darah haid disertai dengan potongan-
potongan endometrium, lendir, dan serviks.
PEngeluaran hormon-hormon ovarium paling
rendah, berlangsung 3-6 hari
 Fase proliferasi
 Periode pertumbuhan cepat hari kelima s/d ovulasi,
tebal endometrium ± 3,5 mm
 Dipengaruhi estrogen
SIKLUS MENSTRUASI
 Fase sekresi
 Setelah ovulasi s/d 3 hari sebelum menstruasi
 Tebal endometrium 4-6 mm: stratum basale, stratum
spongiosum, stratum kompaktum
 Mempersiap suplai nutrisi dan perkembangan ovum,
dipengaruhi oleh progresteron
 Fase prementruasi
 Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut,
estrogen dan progresteron menurun  A.spiral spasme
 Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti  nekrosis
 lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal  siklus
menstruasi berulang
SIKLUS OVARIUM
Setiap 28 hari GnRH akan menstimulasi
pertumbuhan folikel
Hari ke-14 folikel matur atau berovulasi
Setelah ovulasi korpus luteum yang
menghasilkan estrogen dan progresteron
Setelah 2 minggu, korpus luteum akan
degenerasi  estrogen dan progresteron (-)
Terjadi menstruasi
LET US
NOT BECOME TIRED
IN DOING GOOD

More Related Content

Similar to Anatomi fis sistem reproduksi.ppt

Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Hana Yoshimasa
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananFajarHaetami1
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananFajarHaetami1
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfyeniap1
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxBaiqadeliadwisavitri
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganneng elis
 
Organ Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docxOrgan Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docxEvaMPane
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaRina Trifani
 
Anatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanitaAnatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanitaEndha EmostyLe
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusiaunisparklezz
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaEgi Praginanta
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksiDio Altha
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxRestuundefined
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi iTya Saputri
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxBaiqadeliadwisavitri
 
Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem ReroduksiTugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksizia mujahidah
 

Similar to Anatomi fis sistem reproduksi.ppt (20)

Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v Sistem reproduksi manusia :v
Sistem reproduksi manusia :v
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidanan
 
Anatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidananAnatomi fisiologi kebidanan
Anatomi fisiologi kebidanan
 
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdfSISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
SISTEM_REPRODUKSI_SISTEM_REPRODUKSI_MANU.pdf
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1) (1).pptx
 
Anatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandunganAnatomi fisiologi alat kandungan
Anatomi fisiologi alat kandungan
 
Alat reproduksi
Alat reproduksi Alat reproduksi
Alat reproduksi
 
Sistem repro akper
Sistem repro akperSistem repro akper
Sistem repro akper
 
Organ Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docxOrgan Reproduksi Manusia.docx
Organ Reproduksi Manusia.docx
 
Vestibulum
VestibulumVestibulum
Vestibulum
 
Sistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusiaSistem reproduksi manusia
Sistem reproduksi manusia
 
Anatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanitaAnatomi dan hormonal wanita
Anatomi dan hormonal wanita
 
Sistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi ManusiaSistem Reproduksi Manusia
Sistem Reproduksi Manusia
 
Sistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginantaSistem reproduksi-egi praginanta
Sistem reproduksi-egi praginanta
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Sistem Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi WanitaSistem Reproduksi Wanita
Sistem Reproduksi Wanita
 
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptxAlat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
Alat reproduksi laki-laki dan wanita.pptx
 
Sistem reproduksi i
Sistem reproduksi iSistem reproduksi i
Sistem reproduksi i
 
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptxPPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
PPT_SISTEM_REPRODUKSI_WANITTA_SMA (1).pptx
 
Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem ReroduksiTugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
Tugas UAS MedTek 'Sistem Reroduksi
 

More from NengSuryani

ANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.ppt
ANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.pptANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.ppt
ANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.pptNengSuryani
 
Presentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.ppt
Presentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.pptPresentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.ppt
Presentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.pptNengSuryani
 
Motor Gradersurat iji layak operasi alat berat
Motor Gradersurat iji layak operasi alat beratMotor Gradersurat iji layak operasi alat berat
Motor Gradersurat iji layak operasi alat beratNengSuryani
 
Nihongo_Rakuraku[1].pdf
Nihongo_Rakuraku[1].pdfNihongo_Rakuraku[1].pdf
Nihongo_Rakuraku[1].pdfNengSuryani
 
power point laporan fika.pptx
power point laporan fika.pptxpower point laporan fika.pptx
power point laporan fika.pptxNengSuryani
 
FORM 5 JURNAL.docx
FORM 5 JURNAL.docxFORM 5 JURNAL.docx
FORM 5 JURNAL.docxNengSuryani
 
CV Komar Eduar Irfanudin.pdf
CV Komar Eduar Irfanudin.pdfCV Komar Eduar Irfanudin.pdf
CV Komar Eduar Irfanudin.pdfNengSuryani
 

More from NengSuryani (9)

ANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.ppt
ANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.pptANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.ppt
ANALISIS KEBUTUHAN TENAhGA PERAWATAN.ppt
 
Presentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.ppt
Presentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.pptPresentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.ppt
Presentasi keperawatan Advokasi PERKESMAS.ppt
 
Motor Gradersurat iji layak operasi alat berat
Motor Gradersurat iji layak operasi alat beratMotor Gradersurat iji layak operasi alat berat
Motor Gradersurat iji layak operasi alat berat
 
Nihongo_Rakuraku[1].pdf
Nihongo_Rakuraku[1].pdfNihongo_Rakuraku[1].pdf
Nihongo_Rakuraku[1].pdf
 
1.ppt
1.ppt1.ppt
1.ppt
 
03_Range.ppt
03_Range.ppt03_Range.ppt
03_Range.ppt
 
power point laporan fika.pptx
power point laporan fika.pptxpower point laporan fika.pptx
power point laporan fika.pptx
 
FORM 5 JURNAL.docx
FORM 5 JURNAL.docxFORM 5 JURNAL.docx
FORM 5 JURNAL.docx
 
CV Komar Eduar Irfanudin.pdf
CV Komar Eduar Irfanudin.pdfCV Komar Eduar Irfanudin.pdf
CV Komar Eduar Irfanudin.pdf
 

Recently uploaded

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptAnggitBetaniaNugraha
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxMuhammadSatarKusumaS
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...rofinaputri
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )RifkiAbrar2
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024SDNTANAHTINGGI09
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...TitinSolikhah2
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energiZulfiWahyudiAsyhaer1
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbaiqtryz
 

Recently uploaded (10)

MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI pptMATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
MATERI IPA KELAS 9 SMP: BIOTEKNOLOGI ppt
 
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docxPERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
PERCOBAAN 3 Dissolved Oxygen-Kimia Lingkungan.docx
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
PPT KLONING (Domba Dolly), perkembangan kloning hewan, mekanisme kloning hewa...
 
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )Dana Setiawan   (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
Dana Setiawan (Paparan terkait Konstruksi Jalan )
 
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
Petunjuk Teknis Penggunaan Aplikasi OSNK 2024
 
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
Lampiran 4 _ Lembar Kerja Rencana Pengembangan Kompetensi DIri_Titin Solikhah...
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
tranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energitranformasi energi atau perubahan energi
tranformasi energi atau perubahan energi
 
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampelbagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
bagian 2 pengujian hipotesis deskriptif 1 sampel
 

Anatomi fis sistem reproduksi.ppt

  • 2. SISTEM REPRODUKSI PRIA SKROTUM : kantong longgar yg membungkus dan menopang testis u/ produksi sperma  kulit, fasia, otot polos ∞ 2 kantong skrotal ∞ Otot dartos TESTIS : p = 4 – 5 cm, d = ± 2,5 cm ∞ Tunika Albuginea ∞ Tunika Seminiferus : sel – sel batang, sel sertoli, sel leydig (sekresi androgen)
  • 3.
  • 4. Proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa dan berlangsung sekitar ± 64 hari 1. Spermatogonia proliferasi  spermatosit primer 2. Spermatosit primer  2 spermatosit sekunder  4 spermatid 3. Maturasi spermatosit  spermatozoa SPERMA : p = 60 µm , kepala (akrosom), badan ( u/ pergerakan), flagellum (motilitas)
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.  Menyokong dan memberi nutrisi dalam proses maturasi sperma  Sekresi inhibitor duktus Murllerian  Sekresi protein pengikat androgen  stimulasi spermatogenesis  Sekresi antigen H-Y  proses diferensiasi testis
  • 10. SISTEM REPRODUKSI PRIA Lanjutan… Duktus pd saluran reproduksi laki2 : 1. Sperma  lumen tubulus seminiferus  tubulus rekti  rete testis  duktus eferen 2. Epididmis  menyimpan sperma  melakukan fertilisasi 3. Duktus Deferen  P.D, limfatik, saraf, kremaster, jar.ikat 4. Duktus Ejakulator 5. Uretra  prostatik, membranosa, penis
  • 11.
  • 12. Kelenjar Aksesoris  Vesikel seminalis  Memberi nutrisi dan melindungi sperma  Kelenjar prostat  sekresi cairan  menetralisir aciditas vagina  Kelenjar bulbouretral (Cowper)  sekresi cairan basa untuk melumasi dan melindungi semen
  • 13. Penis  Prepusium, corona  Badan penis : corpus cavernosum, corpus spongiosum, tunika albuginea  Ereksi : Stimulus parasimpatis  vasodilatasi arteriol  distensi sinusoid corpus cavernosum  detumesensi  Ejakulasi : Impuls simpatis  kontraksi duktus testis, epididimis, d. deferen impuls parasimpatis  kontraksi otot bulbokavernosum Kontraksi vesikel seminalis, prostat, kelenjar bulbouretral  sekresi sperma
  • 14.
  • 15. Semen  Volume = 1-10 ml, ± 3 ml mengandung 50 – 120 juta sperma/ml  pH 6,8 – 8,8  Prostaglandin, enzim proteolitik, inhibitor enzim, vitamin, hormon steroid, gonadotropin  Usia: 24-72 jam
  • 16. Pengaturan Hormon  Hormon testikular: Testosteron & Dihidrotestosteron  Fungsi testosteron: Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan genitalia, pendistribusian rambut, penebalan pita suara, penebalan tekstur kulit, peningkatan aktivitas kelenjar telinga, meningkatkan masa otot tulang, meningkatkan jumlah sel darah merah.
  • 17. Pengaturan Hormon  Hormon Hipofisis: Gonadotropin hipofisis (FSH, LH)  Hipotalamus gonadotropin releasing hormon ∞ penurunan testosteron ∞ peningkatan kadar testosteron Pubertas: Maturasi otak, penurunan sensitivitas hipotalamus  peningkatan GNRH  spermatogenesis, produksi testosteron, karakteristik seks sekunder
  • 19. Struktur Genitalia Eksterna Mons pubis / Mons Veneris ∞ bagian yang menonjol terdiri dari jaringan lemak subkutan, lunak dan padat yang ditunbuhi rambut pubis ∞ Banyak mengandung kelenjar sebasea ∞ Berperan dalam sensualitas dan melindungi symphisis pubis saat koitus
  • 20. Struktur Genitalia Eksterna Labia Mayora ∞ Dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan ikat yang menyatu dengan mons pubis, bagian bawah yang merupakan batas perineum ∞ Bagian luar ditumbuhi rambut pubis dan berwarna lebih gelap, bagian dalam licin, tebal, banyak mengandung suplai kelenjar sebase, kel. Keringat, dan pembuluh darah serta jaringan syaraf ∞ Sensitif terhadap suhu, tekanan, sentuhan
  • 21. Struktur Genitalia Eksterna Labia minora ∞ Lipatan kulit panjang, sempit, tidak berambut, memanjang kearah bawah dari klitoris dan menyatu dengan fourchette ∞ Banyak terdapat pembuluh darah dan kelenjar untuk melumasi vulva ∞ Banyak terdapat serabut syaraf ∞ Sensitif terhadap rangsangan emosi dan fisik serta berfungsi untuk sensualitas
  • 22. Struktur Genitalia Eksterna Klitoris ∞ Berbentuk silinder dan erektil, ukuran 6x6 mm, bagian ujung dinamakan glans. Glans dan klitoris membesar ketika dirangsang ∞ Kelenjar serbasea sekresi smegma: substansi lemak yang memiliki aroma khas (feromon) yang merupakan stimulus erotis pada pria ∞ Banyak terdapat syaraf sensoris, dan pembuluh darah ∞ Fungsi: menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual
  • 23. Struktur Genitalia Eksterna Vestibulum ∞ Rongga berbentuk perahu dibatasi oleh labia minora, klitoris, dan fourchette ∞ Terdapat muara vagina: muara uretra, skene, bartholini ∞ Bagian dari vestibulum: - kelenjar vestibulum minora (skene) memproduksi lendir sebagai pelumas - himen (selaput dara) : bersifat elastis, kuat, berupa lipatan yang sebagian menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang sebesar ibu jari sehingga darah haid dapat keluar
  • 24. Struktur Genitalia Eksterna - Kelenjar vestibulum mayora (bartholini) menyekresi sejumlah lendir selama koitus Perineum ∞ Daerah muskular (fasia, ligamen, diagfragma pelvis atas bawah) yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus ∞ Meregang seiring pergerakan janin melalui jalan lahir
  • 25. STRUKTUR GENITALIA INTERNA Vagina ∞ Saluran muskulo–membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva memanjang dari introitus sampai serviks ∞ Panjang dinding anterior 7,5-9 cm, panjang dinding posterior 9-11 cm. Pd dinding vagina terdapat rugae ∞ Portio: bagian dari serviks yang menonjol kedalam vagina disekelilingnya terdapat forniks anterior, posterior, lateral kanan dan kiri
  • 26. Struktur Genitalia Interna ∞ Fungsi: Saluran keluar dari uterus untuk mengalirkan darah haid dan sekret, untuk koitus dan jalan lahir ∞ pH vagina 4-4,5 untuk proteksi terhadap mikroorganisme Serviks ∞ Bagian bawah uterus (leher rahim), p = 2,5-3 cm ∞ Terdiri dari jaringan ikat yang mengandung serabut elastis dan serabut otot yang mampu meregang saat persalinan per vagina
  • 27. Struktur Genitalia Interna Uterus ∞ Berbentuk seperti buah pir terbalik dengan berat 60 gr. Ukuran uterus pada anak 2-3 cm, pada nullipara 6-8 cm, pada multipara 8-9 cm. ∞ Terdiri dari fundus uteri, corpus uteri, dan istmus ∞ Fungsi: siklus menstruasi, kehamilan, dan persalinan
  • 29. Struktur Genitalia Interna  Posisi uterus: ∞ Anteversi: Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut membuka kedepan. Retroversi sumu vegina dan sumbu uterus membentuk sudut membuka kebelakang ∞ Antefleksi sumbu serviks dan sumbu korpus uterus membentuk sudut membuka kedepan. Retrofleksi sumbu serviks dan sumbu korpus uteri membentuk sudut membuka kebelakang. ∞ Positio uterus tidak terletak tepat pada sumbu panggul, sinistra, dekstra, antero, dan dorso porsitio ∞ Torsio letak uteruk agak terputar
  • 30. Struktur Genitalia Interna Dinding uterus: ∞ Endometrium: Banyak mengandung pembuluh dara, terdiri dari lapisan padat, jaringan ikat berongga, lapisan basal. tebal endometrium sebelum menstruasi 5-6 mm. ∞ Miometrium: tersusun atas lapisan otot polos (longitudinal, transversa, dan oblique) yang berfungsi mengontrol kehilangan darah saat persalinan atau abortus ∞ Perimetrium: peritonium parietalis merupakan membran serosa melapisi korpus uteri
  • 31. Struktur Genitalia Interna Tuba falopii ∞ Memanjang kearah lateral, mengelilingi ovarium, panajang 10-12 cm, diameter 3-8 mm ∞ Bagian tuba falopii: - Infundibulum: Bagian paling distal, terdapat fimbria yang akan menarik ovum ke tuba dengan silia dan gerakan peristaltik - Ampula: Bagian tuba antara isthmus dan infundibulum, bagian yang paling panjang, tempat pertemuan antara ovum dan sperma
  • 32. Struktur Genitalia Interna - Isthmus: terletak proksimal terhadap ampula, bagian tuba yang lurus dan sempit - Pars intramural: berbentuk lumen yang berukuran paling kecil < 1 cm ∞ Fungsi: membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke uteri
  • 33. Struktur Genitalia Interna Ovarium: ∞ Wanita memiliki dua ovarium, masing-masing berukuran panjang 4 cm, tebal 1,5 cm ∞ Struktur ovarium : - Korteks - Medula ∞ Fungsi: menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi hormon
  • 34. Kelenjar Mammae Terletak diantara tulang iga kedua dan keenam Dua pertiga bagian payudara terletak diatas M.pektoralis mayor, antara sternum dan garis aksilaris tengah Spertiga bagian bawah terletak diantara M.serratus anterior Payudara terdiri dari jaringan kelenjar perenkim, jaringan penunjang, lemak dan jaringan ikat fibrosa stroma Payudara tersusun atas 15-20 lobus  lobulus cluster asini yang merupakan bagian terminal kelenjar seperti kantong yang mengosongkan isi melalui duktus berupa lumen yang sempit
  • 35. Kelenjar Mammae Asini terdiri dari sel-sel epitel yang mensekresi kolostrum dan susu. Terdapat miooepitelium yang berkontraksi untuk mengeluarkan susu Setelah duktus terisi akan berdilatasi  sinus laktiferus yang berfungsi sebagai reservoir susu Payudara ditopang oleh ligamentum suspensori fibrosa cooper
  • 36. Kelenjar Mammae Puting (Nipple)  Mengandung 15-20 muara duktus laktiferus dikelilingi oleh jaringan fibromuskular  Memiliki pigmen yang lebih gelap, mengandung kelenjar sebasea ‘tuberkel montgomery’ yang menyekresi substansi lemak untuk melumasi puting susu  Terdapat serabut otot polos yang berkontraksi untuk memudahkan bayi menghisap
  • 37. Kelenjar Mammae Fungsi: laktasi dan perangsangan seksual Respon terhadap siklus ovarium  Vaskularisasi meningkat, induksi perumbuhan duktus asini, retensi air (+)  Sel-sel epitel berproliferasi, dilatasi duktus, distensi lobulus, asini membesar  sekresi
  • 38.
  • 39. Pengaturan Hormonal Fisiologis estrogen Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi Konfigurasi tubuh total Efek metabolik Pengaturan Suhu dan pusat vasomotorik hipotalamus Sekresi serviks
  • 40. Pengaturan Hormonal Efek fisiologi progresteron: Merangsang pertumbuhan endometrium uterus Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel- sel alveolar kelenjar mammae Meningkatkan viskositas mukus serviks Peningkatan suhu tubuh basal
  • 42.
  • 43. SIKLUS MENSTRUASI  Menarche: periode menstruasi pertama  Menstruasi: pendarahan periodik/bulanan pada uterus yang dimulai 14 hari setelah ovulasi terjadi jika bagian endometrium uterus luruh dan dikeluarkan melalui vagina  Berlangsung 3-6 hari atau 2-8 hari, rentang siklus 18-40 hari (normal 28 atau 30 hari)
  • 44. SIKLUS MENSTRUASI  Fase Menstruasi/Deskuamosa  Keluarnya darah haid disertai dengan potongan- potongan endometrium, lendir, dan serviks. PEngeluaran hormon-hormon ovarium paling rendah, berlangsung 3-6 hari  Fase proliferasi  Periode pertumbuhan cepat hari kelima s/d ovulasi, tebal endometrium ± 3,5 mm  Dipengaruhi estrogen
  • 45. SIKLUS MENSTRUASI  Fase sekresi  Setelah ovulasi s/d 3 hari sebelum menstruasi  Tebal endometrium 4-6 mm: stratum basale, stratum spongiosum, stratum kompaktum  Mempersiap suplai nutrisi dan perkembangan ovum, dipengaruhi oleh progresteron  Fase prementruasi  Jika tidak terjadi pembuahan, korpus luteum akan menyusut, estrogen dan progresteron menurun  A.spiral spasme  Suplai darah ke endometrium fungsional berhenti  nekrosis  lapisan fungsional terpisah dari lapisan basal  siklus menstruasi berulang
  • 46. SIKLUS OVARIUM Setiap 28 hari GnRH akan menstimulasi pertumbuhan folikel Hari ke-14 folikel matur atau berovulasi Setelah ovulasi korpus luteum yang menghasilkan estrogen dan progresteron Setelah 2 minggu, korpus luteum akan degenerasi  estrogen dan progresteron (-) Terjadi menstruasi
  • 47.
  • 48. LET US NOT BECOME TIRED IN DOING GOOD