SlideShare a Scribd company logo
Riris Amelia Putri (225100100111021)
Yohana G. Laura B. (225100107111075)
Analisis Kandungan
Pemanis Buatan pada
Serbuk Minuman Sachet
terhadap Kebutuhan
Gula pada Anak Usia 7-12
Tahun
Pendahuluan
Tujuan dan
Manfaat
Metode Penelitian
Hasil Penelitian
Penutup
01
02
03
04
05
PENDAHULUAN
01
Minuman sachet mengandung gula sintetis atau pemanis buatan diantaranya
ialah aspartam, siklamat, dan sakarin untuk memperkuat rasa dari minuman.
Minuman sachet merupakan wujud dari perkembangan zaman yang
menginginkan untuk hidup yang makin praktis.
Pemanis buatan yang terkandung dalam minuman sachet jika dikonsumsi
berlebihan akan berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia khususnya
pada anak usia 7-12 tahun.
Tujuan dan
Manfaat
02
Menjelaskan dampak
gula dalam minuman
sachet jika dikonsumsi
berlebihan.
Menjelaskan peran
gula dalam
mendukung
kecukupan gizi yang
seimbang.
Metode
Penelitian
03
Menjelaskan isi karya tulis secara deskriptif dengan
menggunakan analisis sumber data.
Metode Deskriptif
Hasil
Penelitian
04
Jenis-Jenis Gula
Gula alami
1
.
monosakarida :
glukosa (sayur, buah, madu
fruktosa (gula paling manis pada buah)
galaktosa (hasil pencernaan laktosa dalam
tubuh)
Gula merupakan salah satu dari banyaknya komponen penting dalam tubuh
manusia. Gula terkandung dalam karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber
energi dan pengatur metabolisme bagi tubuh. Gula terdiri dari gula alami dan gula
sintetis.
disakarida :
oligosakarida :
laktosa (gula yang ditemukan pada susu)
maltosa (produk pecahan pati, gula malt)
sukrosa (gula tebu)
polimer 2 sampai 10 monosakarida yang
sangat panjang
Gula sintetis Berfungsi untuk membuat makanan lebih
menarik.
Gula sintetis kerap kali ditemukan pada produk
cepat saji, dengan jenis-jenis gula sintetisnya
yakni aspartam, sakarin, dan siklamat.
Penelitian yang dilakukan oleh Novi dan Kiki pada tahun
2019 tentang kadar pemanis buatan, dihasilkan bahwa
penggunaan siklamat pada minuman sachet masih
memenuhi harga ambang batas, yakni 0,024 gram per 1
gram serbuk minuman.
Siklamat ialah pemanis buatan
berbahan dasar garam natrium dan
asam siklamat yang kemanisannya
30 kali sukrosa.
Sakarin merupakan pemanis
buatan yang kadar kemanisan lebih
tinggi dari siklamat yakni 200-700
kali sukrosa.
Batas konsumsi harian
siklamat menurut WHO ialah
11 mg. kg berat badan.
Peran Gula dalam Tubuh Sesuai
dengan Komposisi Gula
Gula alami
2
.
Gula alami jenis polisakarida (pati, dekstrin,
glikogen, dan polisakarida non pati) dan
disakarida dalam tubuh berperan sebagai
penghail sumber energi.
Jenis karbohidrat disakarida di usus akan
dipecah melalui fermentasi oleh mikroba yang
ada di usus untuk menghasilkan energi.
Mempertahankan kondisi bahan pangan
khususnya makanan cepat saji. diperkuat oleh
pernyataan FAO dan WHO dalam Kongres
Roma 1956
Gula sintetis
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan
pada Anak Usia 7-12 Tahun
3
.
Gula akan memberikan dampak baik jika dikonsumsi sesuai takaran. Namun, jika gula
dikonsumsi secara berlebihan justru akan memberkan dampak negatif terkhususkan pada
anak usia 7-12 tahun.
Konsumsi gula berlebihan (minuman dan makanan manis) pada anak dengan kelompok
usia 7-12 tahun akan menyebabkan kerusakan pada gigi.
Gigi anak usia 7-12 tahun mulai berganti dari gigi susu ke gigi permanen (Eddy dan Mutiara,
2015).
Penelitian yang telah dilakukan oleh Sumini pada tahun 2014 memperoleh hasil bahwa
karies gigi atau kerusakan gigi pada anak usia 7-12 tahun memiliki frekuensi yang cukup
tinggi.
Diperkuat oleh penelitian yang telah dilakukan Martapura (2012) yakni tingkat penyakit karies
gigi pada anak usia 1-12 tahun di Jawa Timur sebesar 66,7%.
Dampak Konsumsi Gula Berlebihan
pada Anak Usia 7-12 Tahun
3
.
Dampak lain yang disebabkan karena konsumsi gula berlebih ialah
obesitas. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan gula secara
langsung pada minuman sachet yang dikonsumsi oleh anak-anak.
Beberapa faktor pendukung obesitas ialah genetik, pola makan, dan pola
hidup. Namun, dalam penelitian ini yang dititikberatkan adalah pola makan
(konsumsi gula berlebihan).
Penutup
04
Gula berperan penting bagi tubuh manusia yakni sebagai sumber energi.
Gula sintesis biasanya terkandung dalam minuman sachet seperti
aspartam, sakarin, dan siklamat. Penggunaan gula sintetis jika berlebihan
akan memberikan dampak buruk pada tubuh manusia, khususnya pada
anak usia 7-12 tahun.
Kesimpulan
Gula dikelompokan dalam dua kategori yaitu gula alami dan gula sintetis.
Gula alami terbagi menjadi monosakarida, disakarida, dan oligosakarida.
Dampak yang terlihat pada anak usia 7-12 tahun ialah karies gigi dan
obesitas
Maka dari itu, perlu adanya pembatasan untuk konsumsi gula khususnya
bagi anak usia 7-12 tahun agar tidak gula tidak memberikan dampak buruk
bagi tubuh.
Berdasarkan penelitian dan hasil yang telah didapat,
disarankan bagi para pembaca, baik anak-anak, remaja, orang
tua, dan sebagainya untuk menjaga pola makan terutama
konsumsi gula agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan.
Saran
Terimakasih
DAFTAR PUSTAKA
Andriyani R. 2014. Pengaruh Minuman Kemasan Sachet dengan Frekuensi Berbeda terhadap Kadar
Kolesterol Darah Mencit (Mus musculus). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Eddy, F. N. A. E., & Mutiara, H. (2015). Peranan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan
status karies anak usia sekolah dasar. Jurnal Majority, 4(8), 1-6.
Haryanto B. 2017. Pengaruh Penambahan Gula Terhadap Karakteristik Bubuk Instan Daun Sirsak
(Annona muricata L.) dengan Metode Kristalisasi. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 3(14):
163-170
Henny E., Apoina K., dan Zen R. 2015. Hubungan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar dengan Konsumsi
Minuman Serbuk Instan di SD Negeri Sendang Mulyo 03 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(3): 263-270
Kemenkes. Tabel Angka Kecukupan Gizi Anak (Online). 2022.
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_
Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf. Diakses tanggal
17 November 2022
DAFTAR PUSTAKA
Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun (2004) tentang
Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan Dalam Produk Pangan.
Martapura.2012.Skripsi Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Gigi Dengan Kejadian Karies pada
Anak Prasekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal II Perumnas MadeLamongan.
Novita S., dan Adriyani R. 2013. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan Tentang Pemakaian
Natrium Siklamat dan Rhodamin B. Jurnal Promkes. 1(2): 192-200.
Novitasari, M., Nova, R., dan Kiki, P. 2019. Penetapan Kadar Pemanis Buatan (Na-Siklamat) pada Beberapa
Minuman Serbuk Instan di Kota Surakarta. Avicenna Journal of Health Research. 2(2): 135-141
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan
Pangan.
Pudyasmorowati, Kalis. 2019. Penetapan Kadar Gula Total Jus Buah Apel Rome Beauty (Maus sylvestris Mill)
dengan Metode Anthrone-Sulfat. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional : Surakarta.
DAFTAR PUSTAKA
Rumus Hitung. 2013. Rumus Kimia Gula Lengkap. (online). https://rumushitung.com/2013/01/15/rumus-
kimia-gula-lengkap/. Diakses Tanggal 24 November 2022.
Sajawandi, L. (2015). Pengaruh Obesitas pada Perkembangan Siswa Sekolah Dasar dan Penanganannya
dari Pihak Sekolah dan Keluarga. JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 1(2), 34-46.
Sari N.S. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. 13(2): 38-44.
Sumini, Bibi A., Devi Hurhayati. 2014. Hubungan Konsumsi Makanan Manis dengan Kejadian Karies
Gigi pada Anak Prasekolah di TK B RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan
Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Jurnal Delima Harapan. 3(2) : 20-27

More Related Content

Similar to analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuhan gula pada anak usia 7-12 tahun

Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Sii AQyuu
 
BAB 1-5.pdf
BAB 1-5.pdfBAB 1-5.pdf
BAB 1-5.pdf
Abdulkharis19
 
Resti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptx
Resti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptxResti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptx
Resti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptx
ANDRIESNOVIANTO
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
CindyElvinaRatnaDewa
 
Soft drink
Soft drinkSoft drink
Soft drink
noviana anjar
 
Makalah zat kimia berbahaya pada makanan
Makalah zat kimia berbahaya pada makananMakalah zat kimia berbahaya pada makanan
Makalah zat kimia berbahaya pada makanan
Linda Rosita
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Putri shyafira El - maryam
 
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
Repository Ipb
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...Sii AQyuu
 
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada RemajaPerilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada RemajaSii AQyuu
 
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
ellyaniabadi1
 
Gizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan AnemiaGizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan Anemia
Fakhriyah Elita
 
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Rindang Abas
 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...Sii AQyuu
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
FakhrotunNisaSsiSpd
 
Sains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakatSains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakatAmad Fuad
 
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxMATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
PkmtndMovie
 
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxPPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
ridiputra
 
PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...
PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...
PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...
Hanissa Rafee
 
Fenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatan
Fenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatanFenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatan
Fenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatan
nyongkoh
 

Similar to analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuhan gula pada anak usia 7-12 tahun (20)

Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota DenpasarKonsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
Konsumsi Serat pada Anak Sekolah Dasar Kota Denpasar
 
BAB 1-5.pdf
BAB 1-5.pdfBAB 1-5.pdf
BAB 1-5.pdf
 
Resti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptx
Resti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptxResti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptx
Resti_Gizi Seimbang dan Keamanan Pangan.pptx
 
PPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptxPPT STUNTING.pptx
PPT STUNTING.pptx
 
Soft drink
Soft drinkSoft drink
Soft drink
 
Makalah zat kimia berbahaya pada makanan
Makalah zat kimia berbahaya pada makananMakalah zat kimia berbahaya pada makanan
Makalah zat kimia berbahaya pada makanan
 
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
Hubungan Karakteristik Anak, Karakteristik Orang tua, Pola Makan, Aktivitas F...
 
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
PENGARUH PEMBERIAN ZAT MULTI GIZI MIKRO DAN PENDIDIKAN GIZI TERHADAP PENGETAH...
 
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN GIZI LEBIH PADA REMAJA DI PERK...
 
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada RemajaPerilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
Perilaku Gizi Seimbang Pada Remaja
 
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
316-Article Text-1650-2-10-20200523.pdf
 
Gizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan AnemiaGizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan Anemia
 
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
Panel modul mep (tumbang) skenario 1 kel.6
 
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN KADAR GULA DARAH PUASA PADA MASYARAKAT KEL...
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
 
Sains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakatSains , teknologi dan masyarakat
Sains , teknologi dan masyarakat
 
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptxMATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
MATERI POWER POINT STUNTING PKM TINONDO.pptx
 
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptxPPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
PPT SEMPRO SAMSURI DIABETES MELLITUS.pptx
 
PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...
PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...
PROPOSAL Kajian Tentang Tahap Pengetahuan, Sikap dan Amalan Pelajar Universit...
 
Fenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatan
Fenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatanFenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatan
Fenomena makanan siap saji dan dampaknya terhadap kesehatan
 

Recently uploaded

Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnyaMikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
Syartiwidya Syariful
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Syartiwidya Syariful
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Syartiwidya Syariful
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Syartiwidya Syariful
 

Recently uploaded (7)

Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi PanganMateri Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
Materi Kuliah Kristalisasi - Teknologi Pangan
 
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTALKRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
KRISTALISASI DAN PROSES PEMBENTUKAN KRISTAL
 
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganismeTeknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
Teknik biakan dan Pewarnaan mikroorganisme
 
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnyaMikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
Mikroorganisme pangan : Virus dan Jamur, dan manfaatnya
 
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannyaAngka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
Angka Kecukupan Gizi dan cara perhitungannya
 
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri panganMikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
Mikroorganisme pangan : bakteri dan manfaatnya di industri pangan
 
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di IndonesiaKebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
Kebijakan penyediaan pangan dan gizi di Indonesia
 

analisis kandungan pemanis buatan pada serbuk minuman sachet terhadap kebutuhan gula pada anak usia 7-12 tahun

  • 1. Riris Amelia Putri (225100100111021) Yohana G. Laura B. (225100107111075) Analisis Kandungan Pemanis Buatan pada Serbuk Minuman Sachet terhadap Kebutuhan Gula pada Anak Usia 7-12 Tahun
  • 2. Pendahuluan Tujuan dan Manfaat Metode Penelitian Hasil Penelitian Penutup 01 02 03 04 05
  • 4. Minuman sachet mengandung gula sintetis atau pemanis buatan diantaranya ialah aspartam, siklamat, dan sakarin untuk memperkuat rasa dari minuman. Minuman sachet merupakan wujud dari perkembangan zaman yang menginginkan untuk hidup yang makin praktis. Pemanis buatan yang terkandung dalam minuman sachet jika dikonsumsi berlebihan akan berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia khususnya pada anak usia 7-12 tahun.
  • 6. Menjelaskan dampak gula dalam minuman sachet jika dikonsumsi berlebihan. Menjelaskan peran gula dalam mendukung kecukupan gizi yang seimbang.
  • 8. Menjelaskan isi karya tulis secara deskriptif dengan menggunakan analisis sumber data. Metode Deskriptif
  • 10. Jenis-Jenis Gula Gula alami 1 . monosakarida : glukosa (sayur, buah, madu fruktosa (gula paling manis pada buah) galaktosa (hasil pencernaan laktosa dalam tubuh) Gula merupakan salah satu dari banyaknya komponen penting dalam tubuh manusia. Gula terkandung dalam karbohidrat yang berfungsi sebagai sumber energi dan pengatur metabolisme bagi tubuh. Gula terdiri dari gula alami dan gula sintetis. disakarida : oligosakarida : laktosa (gula yang ditemukan pada susu) maltosa (produk pecahan pati, gula malt) sukrosa (gula tebu) polimer 2 sampai 10 monosakarida yang sangat panjang
  • 11. Gula sintetis Berfungsi untuk membuat makanan lebih menarik. Gula sintetis kerap kali ditemukan pada produk cepat saji, dengan jenis-jenis gula sintetisnya yakni aspartam, sakarin, dan siklamat. Penelitian yang dilakukan oleh Novi dan Kiki pada tahun 2019 tentang kadar pemanis buatan, dihasilkan bahwa penggunaan siklamat pada minuman sachet masih memenuhi harga ambang batas, yakni 0,024 gram per 1 gram serbuk minuman. Siklamat ialah pemanis buatan berbahan dasar garam natrium dan asam siklamat yang kemanisannya 30 kali sukrosa. Sakarin merupakan pemanis buatan yang kadar kemanisan lebih tinggi dari siklamat yakni 200-700 kali sukrosa. Batas konsumsi harian siklamat menurut WHO ialah 11 mg. kg berat badan.
  • 12. Peran Gula dalam Tubuh Sesuai dengan Komposisi Gula Gula alami 2 . Gula alami jenis polisakarida (pati, dekstrin, glikogen, dan polisakarida non pati) dan disakarida dalam tubuh berperan sebagai penghail sumber energi. Jenis karbohidrat disakarida di usus akan dipecah melalui fermentasi oleh mikroba yang ada di usus untuk menghasilkan energi. Mempertahankan kondisi bahan pangan khususnya makanan cepat saji. diperkuat oleh pernyataan FAO dan WHO dalam Kongres Roma 1956 Gula sintetis
  • 13. Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak Usia 7-12 Tahun 3 . Gula akan memberikan dampak baik jika dikonsumsi sesuai takaran. Namun, jika gula dikonsumsi secara berlebihan justru akan memberkan dampak negatif terkhususkan pada anak usia 7-12 tahun. Konsumsi gula berlebihan (minuman dan makanan manis) pada anak dengan kelompok usia 7-12 tahun akan menyebabkan kerusakan pada gigi. Gigi anak usia 7-12 tahun mulai berganti dari gigi susu ke gigi permanen (Eddy dan Mutiara, 2015). Penelitian yang telah dilakukan oleh Sumini pada tahun 2014 memperoleh hasil bahwa karies gigi atau kerusakan gigi pada anak usia 7-12 tahun memiliki frekuensi yang cukup tinggi. Diperkuat oleh penelitian yang telah dilakukan Martapura (2012) yakni tingkat penyakit karies gigi pada anak usia 1-12 tahun di Jawa Timur sebesar 66,7%.
  • 14. Dampak Konsumsi Gula Berlebihan pada Anak Usia 7-12 Tahun 3 . Dampak lain yang disebabkan karena konsumsi gula berlebih ialah obesitas. Hal ini disebabkan karena adanya penambahan gula secara langsung pada minuman sachet yang dikonsumsi oleh anak-anak. Beberapa faktor pendukung obesitas ialah genetik, pola makan, dan pola hidup. Namun, dalam penelitian ini yang dititikberatkan adalah pola makan (konsumsi gula berlebihan).
  • 16. Gula berperan penting bagi tubuh manusia yakni sebagai sumber energi. Gula sintesis biasanya terkandung dalam minuman sachet seperti aspartam, sakarin, dan siklamat. Penggunaan gula sintetis jika berlebihan akan memberikan dampak buruk pada tubuh manusia, khususnya pada anak usia 7-12 tahun. Kesimpulan Gula dikelompokan dalam dua kategori yaitu gula alami dan gula sintetis. Gula alami terbagi menjadi monosakarida, disakarida, dan oligosakarida. Dampak yang terlihat pada anak usia 7-12 tahun ialah karies gigi dan obesitas Maka dari itu, perlu adanya pembatasan untuk konsumsi gula khususnya bagi anak usia 7-12 tahun agar tidak gula tidak memberikan dampak buruk bagi tubuh.
  • 17. Berdasarkan penelitian dan hasil yang telah didapat, disarankan bagi para pembaca, baik anak-anak, remaja, orang tua, dan sebagainya untuk menjaga pola makan terutama konsumsi gula agar tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Saran
  • 19. DAFTAR PUSTAKA Andriyani R. 2014. Pengaruh Minuman Kemasan Sachet dengan Frekuensi Berbeda terhadap Kadar Kolesterol Darah Mencit (Mus musculus). Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Eddy, F. N. A. E., & Mutiara, H. (2015). Peranan ibu dalam pemeliharaan kesehatan gigi anak dengan status karies anak usia sekolah dasar. Jurnal Majority, 4(8), 1-6. Haryanto B. 2017. Pengaruh Penambahan Gula Terhadap Karakteristik Bubuk Instan Daun Sirsak (Annona muricata L.) dengan Metode Kristalisasi. Jurnal Penelitian Pascapanen Pertanian. 3(14): 163-170 Henny E., Apoina K., dan Zen R. 2015. Hubungan Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar dengan Konsumsi Minuman Serbuk Instan di SD Negeri Sendang Mulyo 03 Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(3): 263-270 Kemenkes. Tabel Angka Kecukupan Gizi Anak (Online). 2022. http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_ Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf. Diakses tanggal 17 November 2022
  • 20. DAFTAR PUSTAKA Keputusan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Tahun (2004) tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan Dalam Produk Pangan. Martapura.2012.Skripsi Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan Gigi Dengan Kejadian Karies pada Anak Prasekolah di TK Aisyiyah Bustanul Athfal II Perumnas MadeLamongan. Novita S., dan Adriyani R. 2013. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pedagang Jajanan Tentang Pemakaian Natrium Siklamat dan Rhodamin B. Jurnal Promkes. 1(2): 192-200. Novitasari, M., Nova, R., dan Kiki, P. 2019. Penetapan Kadar Pemanis Buatan (Na-Siklamat) pada Beberapa Minuman Serbuk Instan di Kota Surakarta. Avicenna Journal of Health Research. 2(2): 135-141 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 033 Tahun 2012 tentang Bahan Tambahan Pangan. Pudyasmorowati, Kalis. 2019. Penetapan Kadar Gula Total Jus Buah Apel Rome Beauty (Maus sylvestris Mill) dengan Metode Anthrone-Sulfat. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional : Surakarta.
  • 21. DAFTAR PUSTAKA Rumus Hitung. 2013. Rumus Kimia Gula Lengkap. (online). https://rumushitung.com/2013/01/15/rumus- kimia-gula-lengkap/. Diakses Tanggal 24 November 2022. Sajawandi, L. (2015). Pengaruh Obesitas pada Perkembangan Siswa Sekolah Dasar dan Penanganannya dari Pihak Sekolah dan Keluarga. JPsd (Jurnal Pendidikan Sekolah Dasar), 1(2), 34-46. Sari N.S. 2014. Karbohidrat. Jurnal Ilmu Keolahragaan. 13(2): 38-44. Sumini, Bibi A., Devi Hurhayati. 2014. Hubungan Konsumsi Makanan Manis dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak Prasekolah di TK B RA Muslimat PSM Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Nguntoronadi Kabupaten Magetan. Jurnal Delima Harapan. 3(2) : 20-27