ANALISA KECELAKAAN dan POLA PENANGANANNYA.pdf

Chryshnanda DL
ANALISA
KECELAKAAN
LALU LINTAS
DAN POLA
PENANGANANNYA

ANALISA KECELAKAAN LALU LINTAS DAN POLA PENANGANANNYA C h r y s h n a n d a D L
KECELAKAAN LALU LINTAS PADA UMUMNYA DISEBABKAN :
FAKTOR MANUSIA :
 PENGEMUDI (KOMPETENSI,
KONSENTRASI, REAKSI) YANG BERDAMPAK
KETIDAK MAMPUAN MENGENDALIKAN
KENDARAAN BERMOTOR MAUPUN MENG-
HINDARI TERJADINYA KECELAKAAN LALU
LINTAS
 ADANYA PELANGGARAN LALU LINTAS
 KECEPATAN DALAM BERKENDARA
FAKTOR JALAN
FAKTOR KENDARAAN
BERMOTOR
SOSIAL
KEMASYARAKATAN
FAKTOR ALAM
01 02
03
04
05

Faktor Penyebab Kecelakaan lalu Lintas
FAKTOR PENGEMUDI
 KECELAKAAN YANG DISEBABKAN KARENA PENGEMUDI TIDAK BERKONSENTRASI : LELAH,
BOSAN, NGANTUK, MENGEMUDI SAMBIL MENGGUNAKAN HP/ MENGUTAK ATIK AUDIO /
VIDEO, SAMBIL NGOBROL/MAKAN MAKANAN SEHINGGA MENGGANGGU KONSENTRASI.
 KECELAKAAN YANG DISEBABKAN KARENA PENGEMUDI TIDAK/KURANG MEMILIKI
KOMPETENSI UNTUK MENGENDARAI KENDARAAN BERMOTOR.
 KECELAKAAN YANG DISEBABKAN KARENA PENGAMBILAN KEPUTUSAN/ REAKSI PENGEMUDI
YANG BERDAMPAK TERJADINYA LAKA.
 PELANGGARAN-PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN PARA PENGEMUDI YANG
BERDAMPAK TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS : MELAWAN ARUS, MENEROBOS
LAMPU MERAH, MELANGGAR RAMBU-RAMBU LALU LINTAS/ MARKA JALAN/ PARKIR TIDAK
PADA TEMPATNYA/ BUKAN PERUNTUKANYA, MELEBIHI BATAS MUATAN, MENGABAIKAN
STANDAR KESELAMATAN (PENGEMUDI/ PENGENDARA, KENDARAAN BERMOTOR)
 TATKALA MELAKUKAN PELANGGARAN ADA PERTANYAAN KEMBALI, MENGAPA MELAKUKAN
PELANGGARAN? KARENA TIDAK TAHU, LALAI, MAUPUN SENGAJA MELAKUKAN. PERILAKU
PENGEMUDI MELAKUKAN PELANGGARAN-PELANGGARAN INI MERUPAKAN BEHAVIOUR
(PERILAKU DALAM BERKENDARA) YANG PERLU DIANALISA DAN DIPELAJARI MENGAPA
MEREKA MELAKUKAN PELANGGARAN:
A. APAKAH TIDAK TAHU?,
B. BANYAK KESEMPATAN UNTUK MELANGGAR?,
C. KURANGNYA PENGAWASAN?, DAN
D. SISTEM PENEGAKKAN HUKUM YANG LEMAH?.
 KECELAKAAN YANG DIAKIBATKAN KECEPATAN/ LAJU KENDARAAN YANG BEGITU TINGGI
SEHINGGA PENGEMUDI/ PENGENDARA TIDAK DAPAT MENGENDALIKAN PADA SAAT ADA
PERMASALAHAN (JALAN, KENDARAAN, PENGGUNA JALAN LAINYA).

FAKTOR JALAN
JALAN DAN LINGKUNGANYA
DENGAN KONDISI JALAN YANG :
A. RUSAK,
B. BERGELOMBANG,
C. GEOGRAFIS : KEMIRINGAN,
TIKUNGAN, TANJAKAN
MAUPUN TURUNAN JALAN
YANG MEMBAHAYAKAN,
D. KONDISI JALAN
LINGKUNGAN YANG ADA DI
SEKITAR JALANPUN BISA
MEMPENGARUHI BAIK DARI
BADAN JALAN,
E. LAMPU PENERANGAN JALAN
DAN SEBAGAINYA.

FAKTOR
KENDARAAN
BERMOTOR
 KELAYAKAN JALAN
KENDARAAN BERMOTOR
 KONDISI BODY KENDARAAN
BERMOTOR
 TRANSMISI KENDARAAN
BERMOTOR BAN DARI
KENDARAAN BERMOTOR
 PERUNTUKAN
 STANDAR-STANDAR SAFETY
LAINYA.
FAKTOR
PENGGUNA
JALAN LAINNYA
 PEJALAN KAKI
 PEDAGANG KAKI LIMA,
ASONGAN
 PENGENDARA SEPEDA
 PENGGUNAAN JALAN
BUKAN UNTUK LALU
LINTAS (PARKIR,
BERJUALAN, PASAR
TUMPAH DAN
SEBAGAINYA).
FAKTOR
ALAM
 FAKTOR BENCANA
ALAM (BANJIR,
GEMPA, TANAH
LONGSOR, TSUNAMI,
ANGIN TOPAN DAN
SEBAGAINYA)
 CUACA BURUK
(HUJAN LEBAT)
 BERKABUT TEBAL.

PENANGANAN MASALAH KECELAKAAN PERLU DILAKUKAN SECARA HOLISTIK DAN SISTEMIK
MELALUI PROGRAM-PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN YANG TERTUANG DALAM RUNK
ROAD SAFETY MANAGEMENT
MANAJEMEN KESELAMATAN BERLALU LINTAS
DIMULAI DARI :
 PEMAHAMAN DAN PENJELASAN KONSEP-
KONSEP SAFETY ( STANDAR-STANDAR
SAFETY: BAGI JALAN, KENDARAAN BERMOTOR,
PENGEMUDI);
 SISTEM-SISTEM INFRASTRUKTUR PENDUKUNG
PADA BACK OFFICE UNTUK MONITORING,
KODAL, INFORMASI, QUICK RESPONSE TIME,
INFORMASI, PELAPORAN, DAN KOORDINASI;
 PEMETAAN WILAYAH, MASALAH, DAN POTENSI-
POTENSI;
 MEMANAGE UNTUK MEMBERIKAN PELAYANAN
PRIMA (PELAYANAN : INFORMASI,
ADMINISTRASI, KEAMANAN, KESELAMATAN,
HUKUM, KEMANUSIAAN) DALAM: 1) SISTEM
TRANSORTASI PUBLIK, 2) SISTEM PENANGANAN
MASALAH KONTIJENSI (FAKTOR MANUSIA,
FAKTOR MANUSIA, FAKTOR KERUSAKAN
INFRASTRUKTUR), 3) MEMANAGE UNTUK
PENANGANAN SECARA BERSINERGI ANTAR
PEMANGKU KEPENTINGAN (PERENCANAAN,
PELAKSANAAN, PENGAWASAN DAN
PENGENDALIANYA);
 MEMANAGE UNTUK KAPASITAS, PRIORITAS,
PEMBATASAN, DAN PENEGAKKAN HUKUM.
SAFER ROAD
STANDAR-STANDAR JALAN
BERKESELAMATAN :
 SECARA TEKNIS;
 SECARA INFORMATIF;
 SECARA EMERGENCY;
 STANDAR UNTUK KECEPATAN
PENANGANAN MASALAH;
 STANDAR UNTUK MONITORING;
 SISTEM-SISTEM PENDUKUNG
UNTUK : KAPASITAS,
PRIORITAS, PEMBATASAN, DAN
PENEGAKKAN HUKUM;
 SISTEM-SISTEM PENGHUBUNG
ANTAR MODA TRANSPORTASI
(STASIUN KERETA API,
TERMINAL, PELABUHAN,
BANDAR UDARA).
SAFER VEHICLE
 SISTEM PENDATAAN KENDARAAN
BERMOTOR DARI DOKUMEN
MAUPUN FISIK KENDARAAN
BERMOTOR;
 SISTEM UJI TIPE, KELAIKAN JALAN,
EMISI GAS BUANG;
STANDAR KESELAMATAN UNTUK
PENGOPERASIONALAN DAN
PERUNTUKAN;
 STANDAR TRANSPORTASI
ANGKUTAN UMUM;
 STANDAR TRANSPORTASI
ANGKUTAN UMUM;
 SISTEM-SISTEM INTERCHANGE
DAN INTER KONEKSI ANTAR MODA
TRANSPORTASI ANGKUTAN UMUM;
 STANDAR-STANDAR PADA SISTEM-
SISTEM PENDUKUNG LAINYA

SAFER PEOPLE
 FAKTOR MANUSIA MEMANG KOMPLEKS UNTUK MENDUKUNG
KESELAMATAN AKAN DILIHAT DARI KOMPETENSI, PERILAKU
 PENGEMUDI (PELANGGARAN), PENGAMBILAN KEPUTUSAN
SAAT BERKENDARA (KONSENTRASI, REAKSI). UNTUK
ITU PADA FAKTOR MANUSIA YANG BERKESELAMATAN
DILAKUKAN ADANYA :
1) STANDAR EDUKASI SECARA FORMAL MAUPUN NON
FORMAL,
2) STANDAR UJI UNTUK PARA PENGEMUDI/ CALON
PENGEMUDI YANG MENCAKUP :
A) UJI ADMINISTRASI,
B) UJI KESEHATAN,
C) UJI KESADARAN D) UJI TEORI (PENGETAHUAN:
ATURAN/PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN,
TEKNIS KENDARAAN BERMOTOR,
D) KESELAMATAN, DAN SEBAGAINYA),
E) UJI SIMULASI (KONSENTRASI, REAKSI, KOMPETENSI
TEKNIS), F. UJI PRAKTEK UNTUK MENGGABUNGKAN
KESADARAN, KOMPETENSI, PENGETAHUAN,
KONSENTRASI DAN REAKSI.
3) PENEGAKKAN HUKUM SECARA MANUAL MAUPUN
EKAKTRONIK (ELE).
POST CRASH
 PENANGANAN PASCA KECELAKAAN LALU LINTAS YANG
DITANGANI UNTUK PERADILAN DAN SECARA TERPADU
ANTAR PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERGABUNG
DALAM WADAH TAA UNTUK MENGHASILKAN LANGKAH
TINDAK PENCEGAHAN, PERBAIKAN, PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK DAN PEMBANGUNAN/ MODERNISASI.
STANDAR-STANDAR YANG DILAKUKAN ADALAH :
1) SISTEM PENDATAAN LAKA LANTAS,
2) SISTEM PENANGANAN LAKA CEPAT DAN TERPADU,
3) SISTEM PENANGANAN KORBAN LAKA TERUTAMA
KORBAN FATALITAS,
4) SISTEM ANALISA DATA,
5) BACK UP TIM TAA,
6) PRODUK- PRODUK : PENCEGAHAN, PERBAIKAN,
PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK,
PEMBANGUNAN/MODERNISASI.
PENANGANAN MASALAH KECELAKAAN PERLU DILAKUKAN SECARA HOLISTIK DAN SISTEMIK
MELALUI PROGRAM-PROGRAM DEKADE AKSI KESELAMATAN YANG TERTUANG DALAM RUNK

PENYIDIKAN LAKA LANTAS

PENYIDIKAN LAKA LANTAS
1. MEMBUAT REKONSTRUKSI ATAS TERJADINYA KECELAKAAN
BAIK SEBELUM, SESAAT MAUPUN SETELAH KEJADIAN UNTUK
MENUNJUKKAN ADANYA FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
KECELAKAAN DARI UNSUR:
A. FAKTOR MANUSIA (HUMAN ERROR)
B. FAKTOR KENDARAAN BERMOTOR (VEHICLE ERROR)
C. FAKTOR JALAN (BLACK SPOT/ BROKEN ROAD)
D. FAKTOR ALAM (ENVIRONMENTAL EFFECT)
E. FAKTOR KEHIDUPAN SOSIAL KEMASYARAKATAN
DISEKITAR TEMPAT KEJADIAN (SOCIAL EFFECT)
DI DALAM PROSES PENYIDIKAN LAKA LANTAS,
KELIMA FAKTOR INI DIHUBUNG-HUBUNGKAN
SEHINGGA DAPAT DIKETAHUI ADANYA FAKTA-
FAKTA APA YANG MEMPENGARUHI DAN APA YANG
MENJADI PENYEBAB PALING DOMINAN
FAKTOR
JALAN
FAKTOR
ALAM
LAKA
LANTAS
FAKTOR
SOSIAL
KEMASYARA-
KATAN
FAKTOR
MANUSIA
FAKTOR
KBM

LANGKAH AWAL DI TKP
1. MENOLONG KORBAN
INI SEBAGAI LANGKAH PERTAMA SEBAGAI TINDAKAN
KEMANUSIAAN
2. MENGAMANKAN SEGALA SESUATU YANG TERKAIT
DENGAN LAKA LANTAS
3. MEMBUAT TANDA-TANDA ATAS TKP:
- TANDA-TANDA DI TKP INI AKAN MENJADI DASAR
INPUT UNTUK SKET TKP
- PENENTUAN TANDA-TANDA DAN INPUTING DATA INI
SECARA CEPAT, TEPAT DAN AKURAT DPT DILAKUKAN
DENGAN ALAT/ TEKNOLOGI (SAYA ANALOGIKAN
KETIKA KITA CEK MATA, SETELAH DI CEK DENGAN
KOMPUTER MAKA ADA PENGECEKAN SECARA
MANUAL SEBAGAI BENTUK CROSS CHECK NYA)
HASIL OLAH TKP INI AKAN DI DIPEROLEH REKONSTRUKSI
KEJADIAN PRA, SAAT DAN PASCA

PENGECEKAN DAN PENELITIAN SEBELUM KEJADIAN
PENGECEKAN PENGEMUDI (DARI SEMUA KENDARAAN
BERMOTOR YG TERLIBAT LAKA)
1. CEK KELENGKAPAN ADMINISTRASI PENGEMUDI (SIM
DAN SURAT-SURAT YANG BERKAITAN DENGAN
IDENTITAS DAN KONDISI PENGEMUDI)
2. CEK KESEHATAN PENGEMUDI
3. CEK KONDISI PENGEMUDI (APA YANG DILAKUKANNYA
DAN APA KONDISINYA)
4. CEK SECARA PSIKOLOGIS ATAS TINDAKAN
PENGEMUDI
5. CEK HAL-HAL LAIN DARI PENGEMUDI YANG
BERKAITAN DENGAN KEJADIAN KECELAKAAN
CEK SEMUA KENDARAAN BERMOTOR YG TERLIBAT LAKA
1. IDENTITAS KENDARAAN BERMOTOR
2. ADMINISTRASI KENDARAAN BERMOTOR
3. KEUR
4. PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR
5. KONDISI KENDARAAN BERMOTOR
6. HAL-HAL LAIN YANG BERKAITAN DENGAN
KENDARAAN BERMOTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADINYA LAKA

CEK KONDISI JALAN CEK KONDISI ALAM
1. GEOGRAFIS JALAN
2. GEOMETRI JALAN
3. KONDISI JALAN
 LICIN,
 RUSAK DAN SEBAGAINYA
4. BENTUK JALAN
 LURUS
 MENIKUNG
 TANJAKAN
 TURUNAN DAN SEBAGAINYA
1. BERKABUT
2. HUJAN
3. TANAH LONGSOR
4. BANJIR
5. GEMPA DAN SEBAGAINYA
5. KELENGKAPAN
JALAN
 LAMPU JALAN
 RAMBU
 MARKA
 GUARD RAIL
 TANDA-TANDA
LAIN

CEK KONDISI SOSIAL KEMASYARAKATAN
WARGA
YANG PARKIR
SEMBARANGAN
PASAR
TUMPAH
JALAN
DIGUNAKAN
UNTUK
BERJUALAN
KEGIATAN-
KEGIATAN SOSIAL
KEMASYARAKATAN
YG MENYEBABKAN
TERGANGGUNYA
FUNGSI JALAN

TABEL PENGECEKAN
NO. FAKTORPENYEBAB ANALISA
1. MANUSIA 1. PRA KEJADIAN:
2. SAAT KEJADIAN:
3. PASCAKEJADIAN:
2. KENDARAAN
BERMOTOR
1. PRA KEJADIAN:
2. SAAT KEJADIAN:
3. PASCAKEJADIAN:
3. JALAN 1. PRA KEJADIAN:
2. SAAT KEJADIAN:
3. PASCAKEJADIAN:
4. ALAM 1. PRA KEJADIAN:
2. SAAT KEJADIAN:
3. PASCAKEJADIAN:
5. SOSIAL
KEMASYARAKATAN
1. PRA KEJADIAN:
2. SAAT KEJADIAN:
3. PASCAKEJADIAN:

REM BLONG?

REM BLONG
MENJADI STATEMENT
MUDAH, DALAM MENENTUKAN
PENYEBAB KECELAKAAN YANG
TERJADI DI LOKASI TANJAKAN
ATAU TURUNAN TAJAM
BERLIKU.
SINGKAT, JELAS DAN TANPA
PIKIR PANJANG MENJADI
PEMBENAR ATAS SUATU
KEJADIAN.

PERTANYAANYA
ADALAH MENGAPA
TERJADI REM BLONG?
BUKANKAH SAAT DI POOL
OKE-OKE SAJA DAN TIDAK
ADA MASALAH

KEMBALI LAGI
MASALAH UJI KELAIKAN
MENJADI DASAR DAN MENJADI
ALAT TUDING MENUDING LEMPAR
TANGGUNG JAWAB, SALING
MENYALAHKAN. BENARKAH
HANYA MASALAH UJI TIPE?
ATAU KELALAIAN PENGEMUDI?
ATAU PENGUSAHA YANG TDK
MEMILIKI KOMPETEMSI BERBISNIS
ANGKUTAN? ATAU PENYIDIKAN
SEBATAS PRO JUSTITIA SUDAH
MENCUKUPI ?

PERTANYAAN-
PERTANYAAN DI
ATAS MEMERLUKAN
TINDAKAN- TINDAKAN
YANG TERPADU
SEHINGGA TDK LAGI
BERULANG ATAU
SETIDAKNYA MULAI
SADAR BAHWA
KENDARAAN PÈRLU
DIRAWAT DAN DIJAGA
KESEHATANYA.
TERMASUK JUGA PENGEMUDINYA. PENGUSAHA DAN PENGGUNAPUN
MENYADARIBAHWAPENGABAIANATASSTANDAR-STANDARSAFETY
DAN SECURITY AKAN MENJADI PETAKA TATKALA DIABAIKAN DAN
AKAN TERUS BERULANG DARI WAKTU KE WAKTU.

KENDARAAN BERMOTOR BISA KITA
ANALOGIKAN SEBAGAI TUBUH
MANUSIA, YANG HARUS DILAKUKAN
GENERAL CHECK UP DAN MEMILIKI
MEDICAL RECORD UNTUK MENJAGA
KESEHATANYA.
BISA SAJA KEDEPAN ADA SISTEM
ASURANSI MODEL BPJS BAGI
KENDARAAN BERMOTOR. TATKALA
DIOPERASIONALKAN MEDICAL
RECORD DAN GENERAL CHECK UP
MENJADI JAMINAN KESEHATAN
KENDARAANYA.

BENGKEL, SERINGKALI MENJADI BAGIAN YANG TERABAIKAN ATAU
DIBIARKAN SEMAUNYA TANPA STANDAR KOMPETETENSI. BENGKEL
YANG MERAWAT KENDARAAN INI BAGAI DOKTER ATAU RUMAH
SAKIT YANG JUGA IKUTVBERTANGGUNG JWAB ATAS KESEHATAN
KENDARAAN YANG DIRAWATNYA.

PEMILIK ATAU
PENGUSAHA JUGA
BERTANGGUNG JAWAB
ATAS KESELAMATAN
PENGGUNA DAN
PELANGGANYA.
CARANYA
MENUNJUKKAN SOP BAGI
PENGOPERASIONALANYA
DAN KOMPETENSI
PENGEMUDI SERTA
JAMINAN ASURANSINYA.

STANDAR-STANDAR
BISNIS TRANSPORTASI
SERING DIABAIKAN
DAN PERIJINAN SERING
SEBATAS STEMPEL ATAU
MALAHAN JADI LAHAN
PEMALAKAN.
BAGI PENGEMUDI KENDARAAN BESAR SECARA HIPOTESIS DAPAT
DIKATAKAN MANTAN KERNET YANG MEMILIKI KETRAMPILAN
MENGEMUDI. NAMUN YANG BERKAITAN DENGAN SAFETY DAN
SECURITY DAPAT DIKATAKAN TIDAK PERNAH DIPEROLEH DALAM
PENDIDIKAN. TATKALA MENYATAKAN AKAN MEMBANGUN SAFETY
DRIVING CENTRE SEBAGAI WADAH EDUKASI DAN SOLUSI URUSAN
BIROKRASI ADMINISTRASI LAGI-LAGI MELILIT RUMIT DENGAN
BERBAGAI ATURAN YANG KADANG TIDAK RASIONAL.

BAGI PENGGUNA JUGA ASAL
MURAH MUDAH SUDAH
CUKUP. KLONTONGAN
BODY OK SIP DIPILIHNYA.
KETIDAKPAHAMAN INI
MENJADI PENYESATAN
DAN MENJADI PETAKA DAN
KEDUKAAN.
ASURANSI YANG BELUM
BISA MENGCOVER
SECARA KEUTUHAN PUN
MENYBABKAN SEBATAS
PEMBAYAR SANTUNAN
BELUM BERFUNGSI SEBAGAI
BAGIAN INVESTASI
KESELAMATAN.

POINT-POINT DI ATAS
TATKALA TERUS
TERABAIKAN MAKA
AKAN BERULANG DAN
REM BLONG MENJADI
JAWABAN SINGKAT,
JELAS, PADAT,
LEMPAR TANGAN
UNTUK MENGKAMBING
HITAMKAN
ATAS KEJADIAN
KECELAKAAN.

PENANGANAN LAKA
 DI DALAM MENANGANI LAKA LANTAS KITA
HARUS MULAI MELIHAT UNSUR-UNSUR
PENYEBAB LAKA TERUTAMA PENGEMUDI,
JALAN DAN KENDARAAN BERMOTOR SEPERTI
MANUSIA, YANG BISA DIJADIKAN BAGIAN
IMPLEMENTASI ROAD SAFETY.
 SALAH SATUNYA PADA KENDARAAN
BERMOTOR BAGAIMANAN GENERAL CHECK
UP NYA (KEUR DSB). MEDICAL RECORD
(PERAWATAN KENDARAAN BERMOTOR DI
BENGKEL MANA DAN BAGAIMANA). BENGKEL
IBARAT RUMAH SAKIT, PUSKESMAS, BALAI
PENGOBATAN ATAU DUKUN. JADI ADA
KLASIFIKASI DAN ASURANSI NANTINYA BISA
BERFUNGSI SEPERTI BPJS.
 DEMIKIAN HALNYA PENGEMUDINYA DARI
TINGKATAN DASAR, MADYA, UTAMA TINGKAT
KEMAHIRANYA.

PENANGANAN LAKA
 PERUSAHAANYA JUGA DILIHAT
KEMAMPUAN- KEMAMPUAN DALAM
MEMANAGE KENDARAAN BERMOTOR DAN
PENGEMUDI SERTA AKUNTABILITASNYA
KEPADA PUBLIK.
 UNTUK PEDOMAN PENYIDIKAN PERLU
DIBUAT TABEL PENYIDIKAN LAKA SEPERTI
TILANG ADA 5 LEMBAR :
1. LEMBAR PENGEMUDI PRA, SAAT DAN
PASCA,
2. LEMBAR KBM PRA, SAAT DAN PASCA,
3. LEMBAR JALAN PRA, SAAT DAN PASCA,
4. LEMBAR FAKTOR ALAM TERUTAMA PRA KEJADIAN,
5. LEMBAR DARI FAKTOR SOSIAL KEMASYARAKATAN PRA KEJADIAN.
DARI MANUAL INI BISA DIBON LINE KAN YANG AKAN MENJADI BAGIAN DARI
PENYEMPURNAAN SISTEM DATA IRSMS . JUGA UNTK KERJA ALAT PENYIDIKAN TKP
SECARA COMPUTERIZE DAN UNTUK MENDUKUNG PROGRAM CATATAN PERILAKU
BERLALU LINTAS MAUPUN DE MERIT POINT SYSTEM.

SISTEM UJI SIM UJI ADMINISTRASI
PROGRAM
PENYADARAN
UJI TEORI
UJI SIMULATOR
UJI PRAKTEK

TRAFFIC ATTIDUDE RECORD (APLIKASI CATATAN PERILAKU BERLALU LINTAS)
 PERILAKU BERLALU LINTAS, MEREFLEKSIKAN BUDAYA MASYARAKATNYA. KESADARAN, TANGGUNGJWAB,
KEPEKAAN DAN KEPEDULIAN DALAM BERLALU LINTAS, AKAN TERCERMIN DARI TINGKAT DISIPLINNYA MEMATUHI
ATURAN /PERATURAN BERLALU LINTAS.
 PENCATATAN PERILAKU BERLALU LINTAS DILIHAT DARI SISTEM PENINDAKAN PELANGGARAN LALU LINTAS.
PELANGGARAN LALU LINTAS MERUPAKAN SALAH SATU PENYEBAB TERJADINYA KECELAKAAN MAUPUN MASALAH
LALU LINTAS LAINYA.
 MENGAPA PERILAKU BERLALU LINTAS PERLU DI REKAM/ DICATAT? CATATAN PERILAKU BERLALU LINTAS (CPB)
MERUPAKAN DATA ATAS PELANGGARAN LALU LINTAS YANG DILAKUKAN ATAU KETERLIBATANNYA PADA SUATU
KECELAKAAN LALU LINTAS.
 DENGAN SISTEM ‎CPB MERUPAKAN BAGIAN MEMBANGUN BUDAYA TERTIB BERLALU LINTAS, SISTEM ANALISA DATA
DAN DASAR ATAS SISTEM UJI SIM (KHUSUSNYA UNTUK PERPANJANGAN SIM). CPB TATKALA DIKAITKAN DG SISTEM E
TILANG ( ELECTRONIC LAW ENFORCEMENT) AKAN SEMAKIN AKURAT SISTEM PENCATATANYA YANG DI RECORD PD
SIM, MAUPUN PADA STNK.
 PENINDAKKAN PELANGGARAN LALU LINTAS BERTUJUAN UNTUK :
 MENCEGAH KECELAKAAN, KEMACETAN + BERBAGAI MASALAH LALU LINTAS LAINYA,
 MELINDUNGI, MENGAYOMI + MELAYANI PENGGUNA JALAN LAINYA,
 MENURUNKAN TINGKAT FATALITAS KORBAN KECELAKAAN (SALAH SATUNYA PENINDAKAN PELANGGARAN
BATAS KECEPATAN MAKSIMAL),
 MENINGKATKAN KUALITAS KESELAMATAN (TERBANGUNYA BUDAYA PATUH HUKUM (SADAR, BERTANG JAWAB
DAN DISIPLIN DALAM BERLALU LINTAS).
 SEBAGAI BENTUK PELAYANAN KEPADA PUBLIK YAITU TERWUJUD + TERPELIHARANYA KAMSELTIBCARLANTAS.
SISTEM PENINDAKAN PELANGGARAN INIPUN DPT DIKAITKAN PADA PROGRAM DEMERYT POINT SYSTEM
(SISTEM PERPANJANGAN SIM) YANG MEMBERI POINT-POINT PADA PELANGGARAN LALU LINTAS (RINGAN,
SEDANG DAN BERAT).

Demeryt Point System
 MENGINGAT KEJADIAN KECELAKAAN
LALU LINTAS DENGAN KORBAN
FATALITAS YANG MENINGKAT
MAKA UPAYA-UPAYA YANG PERLU
DIBANGUN ADALAH DENGAN
MENERAPKAN BERBAGAI POLA
DAN PROGRAM-PROGRAM SAFETY
BAIK DALAM PENEGAKKAN HUKUM
MAUPUN PADA SISTEM UJI SIM DAN
PERPANJANGAN SIM. DEMERYT POINT
SYSTEM ADALAH BAGIAN DR SISTEM
TILANG DAN PERPANJANGAN SIM.
DENGAN MEMBERIKAN POINT KEPADA
PARA PELANGGAR LALU LINTAS :
1. PELANGGARAN ADMINISTRASI
DEKANAKAN POINT 1
2. PELANGGARAN YG BERDAMPAK
PD KEMACETAN DIKENAKAN
POINT 3
3. PELANGGARAN YG BERDAMPAK
KECELAKAAN DIKENAKAN POINT
5
POINT-POINT INI DIKAITAN DENGAN SISTEM
PERPANJANGAN SIM, BAGI PELANGGAR
YANG POINTNYA LEBIH DARI 12 DI
KENAKAN UJI ULANG.

SISTEM PENEGAKAN HUKUM
PENEGAKAN HUKUM
Tindakan penegakan hukum yang
dilakukan petugas kepolisian adalah untuk
memberikan efek jera, yurisprudensi,
pencegahan, perbaikan, peningkatan dan
pembangunan. Kesemua itu dilakukan
dengan program-program:
Data IRSMS
TAEW
ETLE
TAR

IRSMS TARGET
APLIKASI IRSMS
BISNIS
INTELEGEN

GPS Camera
Alur Kerja Pengumpulan Data
Gar dan Laka

Integrasi Data Dengan Stakeholder saat ini

TRAFFIC ACCIDENT EARLY WARNING (TAEW)

PRA ELE
 ELE MERUPAKAN TAHAPAN
MENUJU ELE DENGAN MENYIAPKAN
PETUGASNYA, INFRASTRUKUR
DAN SISTEM-SISTEMNYA SERTA
PEMAHAMAN MASYARAKAT AKAN
KAMSELTIBCARLANTAS.
PRA ELE MERUPAKAN PROGRAM
UNGGULAN POLANTAS DI BIDANG
PENEGAKAN HUKUM YANG DILAKUKAN
UNTUK MENUNJUKKAN BAHWA POLISI
PEDULI AKAN KAMSELTIBCAR LANTAS
YANG MAMPU MENYELESAIKAN
MASALAH-MASALAH PELANGGARAN
LALU LINTAS DENGAN TEGAS DALAM
RANGKA PEMBANGUNAN PERADABAN.
SELAIN ITU JUGA MENUNJUKKAN
BAHWA POLISI DI ERA DIGITAL MAMPU
MENGIMPLEMENTASIKAN PEMOLISIAN
SECARA PROAKTIF, PROBLEM SOLVING, DIMANA KESEMUANYA ITU DILAKUKAN DENGAN MENGUTAMAKAN
PENCEGAHAN UNTUK MENCAPAI AMANAH UNDANG-UNDANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN.
 DENGAN PRA ELE INI DIHARAPKAN TIMBULNYA BUDAYA MALU APABILA MELANGGAR. SELAIN ITU KITA JUGA
MELAKUKAN PENINDAKAN TERHADAP PELANGGARAN KECEPATAN KARENA MENINGKATNYA KECELAKAAN DENGAN
FAKTOR FATALITAS DISEBABKAN KARENA PELANGGARAN BATAS KECEPATAN. KEDEPAN DIHARAPKAN SISTEM
DENDA TILANG, PENINDAKAN PELANNGGARAN KECEPATAN DAN SEBAGAINYA DAPAT DILAKUKAN SECARA ONLINE
SEHINGGA KITA DAPAT MENINGKATKAN KUALITAS KESELAMATAN DAN MENURUNKAN TINGKAT FATALITAS KORBAN
LAKA SEHINGGA PRODUKTIVITAS MASYARAKAT DAPAT MENINGKAT.

ELECTRONIC LAW ENFORCEMENT ELE ADALAH PROSES
PENEGEGAKKAN HUKUM
YANG DILAKUKAN
OLEH SYSTEM YANG
TERINTEGRASI,
TERKOORDINASI,
SYSTEMATIS DAN
TERAUTOMATISASI

ELE BEKERJA
BERDASARKAN
BASIS DATA ERI
(ELECTRONIC
REGISTRASI &
IDENTIFICATION)
SERTA SDC
(SECURITY
DRIVING CENTRE)
3). Petugas Back Office
memperoleh informasi
detail status kendaraan
beserta pemilik
lengkap dengan DATA
PELANGGARAN yang
pernah dilakukan
sebelumnya.
1). System Menerima laporan
adanya Pelanggaran dari
PERALATAN, ANGGOTA DI
LAPANGAN, DAN MASYARAKAT
via MEDSOS & CALL CENTRE
2). Petugas Back Office
melakukan Identifikasi
pelanggar Dari sumber
data ERI dan SDC

ELECTRONIC LAW ENFORCEMENT
1). Surat Tilang ke Alamat jika
pelanggar masuk kategori
pelanggaran kecepatan
biasa, lengkap dengan
pemberitahuan sanksi adm
2). ATAU Dilakukan Pengejaran jika
pengemudi di Identifikasi masuk
kategory BLACK LIST dan harus
dihentikan. Pengejaran Melibatkan
semua unit patroli yang berada dekat
dg posisi pelanggar

ELECTRONIC LAW ENFORCEMENT
 Aplikasi (SDC, ERI, NVR)
 Alat Komunikasi
 Display
 Network
 Mobile Camera
 NVR Mobile
 Radar Speeding Detector
 Radio HT
 Kamera dengan ANPR (Automatic
Number Plate Recognition)
 Radar Speed Detector (InfraRed)
 NVR(Network Video Recording)
BACK
OFFICE
MOBILE
SPEED
DETECTOR
Gentry Sensor
Speeding
HENDLING
SPEED Detector
PERALATAN
APA YANG
DIPERLUKAN
DALAM
IMPLEMENTASI
ELE ?
 SpeedGun
 SERVER RECORDING
 Aplikasi

KITA MENCATAT ADA BANYAK KEJADIAN KECELAKAAN YANG HAMPIR
MIRIP YAITU KECELAKAAN BUS PARIWISATA DI LEMBANG, KECELAKAAN
DI SELARONG PUNCAK DAN MEGA MENDUNG, KECELAKAAN DI TANJAKAN
KOPENG, KECELAKAAN DI TANJAKAN EMEN SUBANG, KECELAKAAN
DI JL RAYA PURWODADI PASURUHAN, KECELAKAAN BERUNTUN DI
TOL CIPULARANG KM 91.300 DARI ARAH BANDUNG KE JAKARTA YANG
MELIBATKAN 10 KENDARAAN DAN MASIH AKAN BANYAK LAGI TERJADI.
SEMUA KECELAKAAN TERSEBUT SERUPA YANG DISEBABKAN OLEH :
1. HAMPIR SETIAP WEEK END MASYARAKAT AKAN BERWISATA KE
TEMPAT TEMPAT SEJUK YANG ADA DI PEGUNUNGAN SEPERTI
KAWASAN PUNCAK, LEMBANG, BATU MALANG, KOPENG DI
MAGELANG/SALATIGA, CIATER SUBANG, DLL SEHINGGA BANYAK
BERMUNCULAN BUS BUS PARIWISATA ECEK ECEK, ALA KADARNYA,
BODONG DAN TDK LAYAK .HAL INI SEMAKIN RAMAI SAAT LIBURAN
ANAK SEKOLAH, MUSIM ZIARAH, NYADRAN, LEBARAN DAN AGENDA
AKHIR TAHUN/TAHUN BARU.
2. PENGAWASAN LAIK DAN LAYAK KENDARAAN PARIWISATA MASIH
BELUM OPTIMAL DENGAN BERBAGAI SEBAB . BANYAK BUS PARIWISATA BODONG SHG DINAS PERHUBUNGAN
TIDAK BISA MENJANGKAU HAL TERSEBUT, KETERBATASAN PERSONEL DLL.
3. PENGAWASAN LAIK DAN LAYAK KENDARAAN ANGKUTAN BARANG/TRUK JUGA BLM MAKSIMAL DENGAN
BERBAGAI SEBAB ANTARA LAIN ANGKUTAN BARANG BANYAK DIMILIKI PRIBADI SEHINGGA RAMP CEK HANYA
DISANDARKAN PADA SAAT UJI KIR YANG DILAKSANAKAN 2 KALI DALAM SETAHUN, DIMANA DALAM PRAKTEK
MASIH JUGA ADA KELEMAHAN DI PENANGGUNG JAWAB KIR. SEMENTARA TENTANG JAWAB PEMILIK BAIK
PERORARANGAN DAN PERUSAHAAN TERHADAP MEDIKAL CEK KENDARAAN TIDAK BERJALAN MAKSIMAL ALIAS
ALA KADARNYA DAN KANIBAL.
4. BELUM ADA PENGATURAN PEMBATASAN BEROPERASINYA KENDARAAN ANGKUTAN BARANG DAN BUS
PARIWISATA PADA DAERAH WISATA BAIK DG TAHUN PEMBUATAN, DEMENSI, TONASE MAUPUN KELENGKAPAN
KIR .

DARI KEJADIAN KEJADIAN TERSEBUT PALING TIDAK HARUS DI AUDIT :
2. DI AUDIT PERUSAHAAN-PERUSAHAAN YANG MEMILIKI
BUS PARIWISATA DAN ANGKUTAN TENTANG KEWAJIBAN
MEMELIHARA BERKALA KENDARAAN YANG JADI
TANGGUNG JAWABNYA.
1. TENTANG MEDICAL/GENERAL CEK UP BERKALA KE
BENGKEL KENDARAAN BAIK YANG PERUSAHAAN MAUPUN
YANG PERORANGAN
3. PENEGAKAN HUKUM DI JALAN HARUS NOL TOLERAN
TERHADAP ANGKUTAN PARIWISATA DAN BARANG YANG
TIDAK LAIK DAN TIDAK LAYAK JALAN DENGAN TAHAP
AWAL MENETAPKAN SEMUA KAWASAN JALAN YANG
MENURUN BAIK PEGUNUNGAN DAN JALAN TOL UNTUK
MENJADI KAWASAN BERBAHAYA SEHINGA PENEGAKAN
HUKUMNYA NOL TOLERAN.
4. DENGAN DEMIKIAN KESALAHAN TIDAK HANYA DI
BEBANKAN KEPADA PENGEMUDI TETAPI PENYIDIK HARUS
MENGGALI KESALAHAN PERUSAHAAN ANGKUTAN YAITU
TENTANG JADWAL RUTIN PENGECEKAN KE BENGKEL/
JANGAN SOPIR MERANGKAP BENGKEL, JADWAL TUGAS
SOPIR, PEMERIKSAAN KESEHATAN SOPIR DLL

1. SEMUA JAJARAN DI DORONG BERSAMA DISHUB DAERAH
UTK RAM CEK KEPADA PEMILIK BUS PARIWISATA DAN
BARANG BAIK PERUSAHAAN ATAU PERORANGAN
DG MENGGANDENG BENGKEL RESMI APM SELAMA
SATU BULAN INI MENJELANG LEBARAN BULAN RAMP
CEK NASIONAL. HASIL PENGECEKAN DI DATA DAN DI
PUBLIKASIKAN KE MASYARAKAT DG KRITERIA LAYAK/
LAIK PERUSAHAAN TSB.
2. MASYARAKAT DI EDUKASI UTK BERANI MEMILIH
KENDARAAN WISATA YANG LAYAK DAN LAIK SAAT AKAN
BERWISATA
3. PERUSAHAAN ANGKUTAN FOREWARDER LOGISTIK DIBERI
KELAS STANDAR : YAITU KELAS LAIK LAYAK ATAU TDK
SHG ITU BERDAMPAK PADA ORDER ANGKUTAN KALAU
TDK LAYAK YA DI BACK LIST TIDAK BOLEH TERIMA
ORDER.
4. PERUSAHAAN SEMEN, BAHAN BANGUNAN, BESI BAJA, DLL
DIHARUSKAN MEMILIH ANGKUTAN LOGISTIK YANG LAIK.
INI HARUS DIBUAT SEMINAR ATAU FGD MENGAJAK PERAN
PEMILIK BARANG
5. KITA PERLU MENGUNDANG APM MERCY, HINO, DLL UNTUK
MEMBERI PEMAHAMAN KPD KITA DI KORLANTAS DAN
JAJARAN TENTANG STANDAR KEAMANAN , INSTRUMEN
KESELAMATAN KENDARAAN BUS WISATA DAN BARANG.
DARI KEJADIAN TERSEBUT BEBERAPA KEMIRIPAN YAITU :
KENDARAAN DALAM KONDISI BERJALAN DARI KETINGGIAN,
KONDISI KENDARAAN TIDAK LAYAK. ARAH PERBAIKAN KEDEPAN :

MEMAKNAI MENCERDASKAN
WARGA MASYARAKAT DALAM
BERLALU LINTAS ADALAH
TERWUJUDNYA:
1. BUDAYA PATUH HUKUM,
2. KETERATURAN SOSIAL,
3. PROBLEM SOLVING DAN
4. MENINGKATNYA KUALITAS
HIDUP MASYARAKAT.
PELAYANAN
PUBLIK YANG
MENCERDASKAN
WARGA MASYARAKAT

PELAYANAN PUBLIK YANG MENCERDASKAN WARGA MASYARAKAT
TERWUJUDNYA BUDAYA PATUH HUKUM: WARGA MASYARAKAT
MENYADARI UNTUK MEMATUHI ATURAN /PERATURAN-
PERATURAN YANG BERLAKU. SEMAKIN SEDIKIT/ KECIL
PELUANG UNTUK MELANGGAR/ ADANYA PELANGGARAN (DI
DUKUNG DENGAN SISTEM-SISTEM PENGAWASAN TERPADU DAN
INFRASTRUKTUR YANG MEMBATASI ATAU BAHKAN MEMAKSA
MAU TIDAK MAU WARGA MASYARAKAT MENTAATINYA.
PENEGAKKAN HUKUM YANG TIDAK TEBANG PILIH/ MENJADI
TEBANG HABIS DENGAN SISTEM DENDA/ PERADILAN CEPAT.
TERWUJUDNYA KETERATURAN SOSIAL YAITU
TERTATANYA SISTEM-SISTEM PELAYANAN
PUBLIK YANG MEMENUHI STANDAR PELAYANAN
PRIMA (CEPAT, TEPAT, AKURAT, TRANSPARAN,
AKUNTABEL, INFORMATIF DAN MUDAH DIAKSES).
SELAIN ITU JUGA DAPAT MENJADI KEBANGGAAN
DAN KEUNGGULAN.
PELAYANAN PUBLIK SELAIN SEBAGAI STANDAR PROFESIONALISME, MODERNISME, AKUNTABILITAS,
JUGA KEBANGGAAN YANG DIPERHITUNGKAN DAN DITUNJUKKAN KEMAMPUANYA DALAM
MENYADARKAN DAN MAMPU MENCERDASKAN KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA.
TERWUJUDNYA POLA-POLA PROBLEM
SOLVING, YAITU SISTEM-SISTEM MANAGERIAL
MAUPUN OPERASIONALNYA MAMPU UNTUK
PENCEGAHAN, PERBAIKAN, KESIAPAN DI MASA
KINI DAN PENYIAPAN MASA DEPAN YANG
LEBIH BAIK. SEMUA ITU TERSTANDAR PADA
KECEPATAN, KUALITAS, DAN TERCAPAINYA
TUJUAN (KEPUASAN PUBLIK).
MENINGKATNYA KUALITAS HIDUP MASYARAKAT. MAKNANYA
WALAUPUN KOMPLEKS NAMUN SETIDAKNYA DAPAT DIPAHAMI
ADANYA STANDAR-STANDAR TARAF HIDUP WARGA YANG
MENINGKAT KUALITASNYA (TIDAK SEBATAS BISA HIDUP,
MELAINKAN BISA MENIKMATI, MENGAPRESIASI UNTUK
DAPAT TUMBUH DAN BERKEMBANG. YANG SEMUA INI DAPAT
DIKATAKAN STANDAR KEHIDUPAN SOSIAL DAN TINGKAT
PERADABANYA SEMAKIN TINGGI.

ANALISA KECELAKAAN dan POLA PENANGANANNYA.pdf

Recommended

Recommended

More Related Content

Recently uploaded

Recently uploaded (10)

Featured

Featured (20)

ANALISA KECELAKAAN dan POLA PENANGANANNYA.pdf