Dokumen tersebut membahas tentang revisi dari Aktivitas Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Neonatus (AMP). Ringkasan utamanya adalah:
1. AMP direvisi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya dengan menambah jenis formulir data dan mekanisme kerja yang lebih terstruktur.
2. Perubahan utama meliputi penggunaan delapan formulir baru, pemisahan antara pengkajian dan pembelajaran, serta keterlibatan pengk
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran RUJUKAN MASA HAMIL memberikan pedoman rujukan antar fasilitas kesehatan untuk menangani kasus kehamilan berisiko dan komplikasi untuk menurunkan angka kematian ibu. Pedoman ini mencakup kriteria rujukan berdasarkan kondisi kehamilan, proses rujukan, dan kompetensi fasilitas pelayanan rujukan.
Dokumen tersebut membahas pencatatan dan pelaporan berbagai indikator kesehatan ibu dan anak di rumah sakit, termasuk kematian ibu dan bayi, pelaksanaan skrining hipotiroid kongenital, serta pelayanan gizi melalui aplikasi-aplikasi seperti MPDN, RS Online, dan Sigizi Terpadu."
Dokumen tersebut membahas tentang revisi dari Aktivitas Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Kesehatan Ibu dan Neonatus (AMP). Ringkasan utamanya adalah:
1. AMP direvisi untuk meningkatkan kualitas pelaksanaannya dengan menambah jenis formulir data dan mekanisme kerja yang lebih terstruktur.
2. Perubahan utama meliputi penggunaan delapan formulir baru, pemisahan antara pengkajian dan pembelajaran, serta keterlibatan pengk
Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran RUJUKAN MASA HAMIL memberikan pedoman rujukan antar fasilitas kesehatan untuk menangani kasus kehamilan berisiko dan komplikasi untuk menurunkan angka kematian ibu. Pedoman ini mencakup kriteria rujukan berdasarkan kondisi kehamilan, proses rujukan, dan kompetensi fasilitas pelayanan rujukan.
Dokumen tersebut membahas pencatatan dan pelaporan berbagai indikator kesehatan ibu dan anak di rumah sakit, termasuk kematian ibu dan bayi, pelaksanaan skrining hipotiroid kongenital, serta pelayanan gizi melalui aplikasi-aplikasi seperti MPDN, RS Online, dan Sigizi Terpadu."
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang prakonsepsi dan pra nikah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa prakonsepsi adalah masa sebelum konsepsi atau hamil, yang meliputi persiapan fisik, gizi, dan psikologis untuk mendukung kehamilan yang sehat. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya skrining kesehatan dan konseling bagi pasangan usia subur sebelum menikah atau merencanakan ke
Dokumen tersebut membahas tentang prakonsepsi dan pra nikah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa prakonsepsi adalah masa sebelum konsepsi atau hamil, yang meliputi persiapan fisik, gizi, dan psikologis untuk mendukung kehamilan yang sehat. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya skrining kesehatan dan konseling bagi pasangan usia subur sebelum menikah atau merencanakan ke
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program Posbindu Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Program ini meliputi skrining penyakit, edukasi gaya hidup sehat, rujukan, dan monitoring yang bertujuan mencegah dan mengendalikan penyakit seperti stroke, diabetes, dan hipertensi.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan asuhan antenatal yang merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu hamil agar dapat bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Pelayanan antenatal terpadu memberikan layanan komprehensif yang terintegrasi dengan program kesehatan lainnya selama kehamilan untuk memenuhi hak ibu hamil mendapatkan pelayanan kehamilan berkualitas. Standar pelayanan antenatal meliputi 10 Tind
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan penyakit menular seksual, kanker payudara dan serviks, serta kesehatan reproduksi pada situasi khusus."
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas di Kabupaten Demak melalui program antenatal care (ANC), persalinan, dan pasca natal care (PNC) serta berbagai program pendukung seperti kader bumil, kader balita, dan jejaring bidan di klinik wilayah.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah, melalui program kesehatan lingkungan, KIA/KB, gizi, penyakit menular, dan pelayanan kesehatan primer.
POSYANDU DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER-1.pptxMatahariCahaya1
Dokumen tersebut membahas upaya integrasi layanan primer melalui Posyandu dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia. Posyandu direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi dengan memberikan layanan untuk seluruh sasaran usia hidup secara bersamaan. Standarisasi layanan kesehatan dasar dilakukan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk mencapai cakupan yang lebih luas.
Pelayanan kesehatan usia reproduksi mencakup berbagai layanan mulai dari remaja hingga lanjut usia yang meliputi kehamilan, kelahiran, kontrasepsi, hingga pencegahan penyakit."
Dokumen tersebut membahas tentang prakonsepsi dan pra nikah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa prakonsepsi adalah masa sebelum konsepsi atau hamil, yang meliputi persiapan fisik, gizi, dan psikologis untuk mendukung kehamilan yang sehat. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya skrining kesehatan dan konseling bagi pasangan usia subur sebelum menikah atau merencanakan ke
Dokumen tersebut membahas tentang prakonsepsi dan pra nikah. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa prakonsepsi adalah masa sebelum konsepsi atau hamil, yang meliputi persiapan fisik, gizi, dan psikologis untuk mendukung kehamilan yang sehat. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya skrining kesehatan dan konseling bagi pasangan usia subur sebelum menikah atau merencanakan ke
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai program Posbindu Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan. Program ini meliputi skrining penyakit, edukasi gaya hidup sehat, rujukan, dan monitoring yang bertujuan mencegah dan mengendalikan penyakit seperti stroke, diabetes, dan hipertensi.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan asuhan antenatal yang merupakan upaya untuk menjaga kesehatan ibu hamil agar dapat bersalin dengan selamat serta melahirkan bayi yang sehat. Pelayanan antenatal terpadu memberikan layanan komprehensif yang terintegrasi dengan program kesehatan lainnya selama kehamilan untuk memenuhi hak ibu hamil mendapatkan pelayanan kehamilan berkualitas. Standar pelayanan antenatal meliputi 10 Tind
Implementasi ILP di Prov Kalsel 2023.pptxSatria262387
Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan kementerian lain melakukan transformasi sistem pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk mendekatkan layanan kesehatan berkualitas kepada masyarakat melalui integrasi pelayanan kesehatan primer. Dengan mengintegrasikan semua program yang ada di Kementerian Kesehatan. Layanan primer adalah layanan dasar yang dilakukan oleh puskesmas. Integrasi dilakukan ke semua program termasuk FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) lainnya.
Integrasi pelayanan kesehatan primer merupakan lompatan besar dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dari tingkat desa hingga kelurahan. Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat diarahkan untuk menciptakan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dan menyeluruh, dengan fokus pada keluarga sebagai unit terkecil masyarakat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan penyakit menular seksual, kanker payudara dan serviks, serta kesehatan reproduksi pada situasi khusus."
Dokumen tersebut membahas tentang pelayanan kesehatan usia reproduksi yang mencakup berbagai layanan kesehatan untuk kelompok usia mulai dari remaja hingga lanjut usia seperti kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, pencegahan dan penanganan berbagai masalah kesehatan reproduksi lainnya."
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas di Kabupaten Demak melalui program antenatal care (ANC), persalinan, dan pasca natal care (PNC) serta berbagai program pendukung seperti kader bumil, kader balita, dan jejaring bidan di klinik wilayah.
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah, melalui program kesehatan lingkungan, KIA/KB, gizi, penyakit menular, dan pelayanan kesehatan primer.
POSYANDU DALAM INTEGRASI LAYANAN PRIMER-1.pptxMatahariCahaya1
Dokumen tersebut membahas upaya integrasi layanan primer melalui Posyandu dalam mendukung transformasi sistem kesehatan Indonesia. Posyandu direstrukturisasi menjadi lebih terintegrasi dengan memberikan layanan untuk seluruh sasaran usia hidup secara bersamaan. Standarisasi layanan kesehatan dasar dilakukan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu untuk mencapai cakupan yang lebih luas.
2. AMP ( AUDIT MATERNAL PERINATAL )
• SEMUA KEMATIAN Maternal dan
Perinatal di lakukan AMP
• Adanya REKOMENDASI hasil AMP
• Adanya tindak lanjut dari hasil
rekomedasi (RESPONS)
Serangkaian kegiatan penelusuran sebab kematian atau kesakitan
ibu, dan perinatal guna mencegah kesakitan dan kematian serupa di
masa yang akan datang
BERHASIL
4. 4
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL DAN BALITA
SRS Litbang 2016
PENYEBAB KEMATIAN NEONATAL PENYEBAB KEMATIAN BALITA
Kondisi perinatal; 36
Kelainan kongenital
lainnya; 7
Pneumonia; 10
Diare; 10
Kelainan jantung
kongenital;6
Sepsis;3
Kecelakaanlalu
lintas; 2
Tenggelam;1
Cedera lainnya; 3
Tetanus
neonatorum;1 Infeksi;7
Kanker; 1 Penyakit
lainnya; 13
5. 5
TEMPAT KEMATIAN IBU, NEONATAL, BALITA
Penguatan Rumah Sakit
KIE Masyarakat
SRS Litbang 2016
6. UU 36/2009 Kesehatan
Pasal 24 tenaga kesehatan harus
memenuhi standar profesi dan standar
pelayanan
UU 44/2009 2009 tentang Rumah Sakit
pasal 39 Audit Kinerja dan Audit Medik
PP No 61/2014 tentang Kesehatan
Reproduksi
Pasal 6-7: Pemda Prov/Kab/Kota Tanggungjawab
Dalam Penyelenggaraan AMP KEPMENKES No.604/MENKES/ SK/VII/2008
Pedoman Pelayanan Maternal Dan Perinatal Di RSU Tipe B, C Dan D :
AMP Masuk Dalam BAB Pencatatan Dan Pelaporan
PMK 97/2014
PMK 45/2014
P E R AT U R A N T E R K A I T P E L A K S A N A A N A U D I T M AT E R N A L P E R I N AT A L
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan Seksual diselenggarakan dengan
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh terpadu dan
berkesinambungan.
sesuai standar. Pasal 31: AMP merupakan bagian dari surveilans kesehatan ibu dan anak
Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan
Pasal 4 ayat 6: KIA termasuk reproduksi merupakan sasaran penyelenggaraan surveilans
PMK 46/2015
PMK 34/2017
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, Dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi
Akreditasi Rumah Sakit 6
7. Menuju Persalinan Yang Aman
ANC Terpadu ( 10 T )
1. Timbang BB dan Ukur
TB
2. Ukur TD
3. Ukur Lila ( nilai status
Gizi)
4. Ukur TFU
5. Tentukan presentasi
Janin dan Djj
6. Skrening TT dan beri
Imunisasi TT
7. Pemberian Tablet FE
8. Test Laboratorium
(rutin dan Khusus)
9. Tatalaksana Kasus
10.Temu wicara(
konseling persalinan,
p4k dan KB)
Syarat sebagai
berikut:
1. Minimal 1 x
kontak pada tw
1
2. Minimal 1 x
kontak pada
TW 2
3. Minimal 2 x
kontak pada
TW 3
Persalinan Aman
Hindari
4 Terlalu:
1. Terlalu Muda
2. Terlalu Tua
3. Terlalu sering
4. Terlalu dekat jarak
kelahiran
3 Terlambat :
1. Terlambat kenal tanda
bahaya
2. Terlambat sampai di
faskes
3. Terlambat
penanganan
8. GAP DATA KEMATITERLAMBATAN DAN PENYEBAB KEMATIAN
TKEMATIAN MATERNAL DAN PERINATAL
31% terjadi keterlambatan di dalam
merujuk pasien dan hanya
9% pasien yang dirujuk dilakukan
stabilisasi pasien pra rujukan yang
memadai
KUALITAS
PRA RUJUKAN
KURANG
MEMADAI
53% pasien mengalami pengambilan keputusan klinik yang tidak tepat
47% terlambat dilakukan eksekusi/ operasi
47% mengalami ketidakakuratan di dalam monitoring
70% sebab kematian sesungguhnya DAPAT DICEGAH
Hanya 26% pasien meninggal dalam 6 jam setelah masuk di Rumah Sakit
Sisanya (74%) pasien meninggal setelah Golden Period dilewati
POGI & EMAS:11 RSUD dan 1RS swasta di 6 Provinsi
PRA RUMAH SAKIT
RUMAH SAKIT
9. AMP di Indonesia telah dilaksanakan sejak 1997.
Tetapi kegiatan AMP tidak selalu diikuti dengan
perbaikan pelayanan kesehatan maternal-perinatal
seperti yang diharapkan.
Beberapa kelemahan pelaksanaan AMP yang
terdeteksi, antara lain
Kesulitan analisis karena data tidak lengkap. Sistim pencatatan dan
Pelaporan kurang baik
Kurangnya keterlibatan lintas sektor dalam proses pengumpulan
data dan analisis
Terjadi Blaming, Shaming & Naming sehingga proses AMP tidak
langgeng
Tidak ada tindak lanjut terhadap rekomendasi dari proses AMP
Beberapa daerah ada yang belum mempunyai tim pengkaji.
AMP ( AUDIT MATERNAL PERINATAL )
11. Diperlukan
RUANG LINGKUP AMP
KABUPATEN
Pencatatan dan pelaporan kematian dan kesakitan
maternal dan perinatal yang menyeluruh
Pengisian rekam medis yang lengkap, benar dan
tepat di institusi pelayanan kesehatan (termasuk bidan
di desa)
Pelacakan sebab kematian oleh petugas puskesmas
dengan cara otopsi verbal
Identifikasi faktor non-medis termasuk informasi
rujukan dan masalah sosial ekonomi keluarga