Dokumen tersebut membahas tentang pedoman pemberian hibah dan bantuan sosial berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011. Dokumen menjelaskan pengertian, kriteria, dan tata cara pemberian hibah dan bantuan sosial oleh pemerintah daerah kepada pemerintah, masyarakat, dan organisasi sesuai kemampuan keuangan daerah."
"[Ringkuman]"
Dokumen tersebut membahas tentang hukum dan pedoman pelaksanaan hibah serta bantuan sosial oleh pemerintah daerah, mencakup definisi, kriteria, mekanisme pelaksanaan, pertanggungjawaban, sanksi untuk penerima apabila pelanggaran terjadi, serta monitoring dan evaluasi.
Dokumen tersebut berisi contoh format-format surat permohonan hibah/bantuan sosial, naskah perjanjian hibah daerah, pakta integritas, dan laporan penggunaan dana hibah/bantuan sosial beserta lampirannya.
Peraturan ini mengatur pedoman umum penyaluran bantuan hibah di Kabupaten Pakpak Bharat. Hibah diberikan kepada organisasi semi pemerintah untuk mendukung fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Penerima hibah harus memenuhi persyaratan administrasi dan melaporkan penggunaan dana sesuai perjanjian.
TATA CARA PENGAJUAN HIBAH DAN PENERBITAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD)
Dalam penyelenggaraan Pilkada, Panwas Kab/Kota menerima hibah langsung dari Pemerintah Kab/Kota sehingga diperlukan pengaturan tambahan karena kedudukan Panwas bersifat ad hoc (panitia) bukan lembaga tetap (satuan kerja) sehingga secara normatif tidak dapat ditunjuk sebagai KPA
Dokumen tersebut membahas tentang teknis penyusunan anggaran bantuan keuangan (hibah dan bantuan sosial) di pemerintahan daerah. Hibah adalah pemberian uang/barang kepada pemerintah lain, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi untuk menunjang pemerintahan daerah, sedangkan bantuan sosial adalah pemberian untuk melindungi dari resiko sosial seperti bencana dan kemiskinan.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.08/2020 tentang tata cara pelaksanaan, penatausahaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pemberian hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing. Perubahan tersebut meliputi penentuan pejabat yang menjadi Kepala Pengelola Anggaran, tata cara pencairan hibah dalam bentuk uang tunai maupun untuk
"[Ringkuman]"
Dokumen tersebut membahas tentang hukum dan pedoman pelaksanaan hibah serta bantuan sosial oleh pemerintah daerah, mencakup definisi, kriteria, mekanisme pelaksanaan, pertanggungjawaban, sanksi untuk penerima apabila pelanggaran terjadi, serta monitoring dan evaluasi.
Dokumen tersebut berisi contoh format-format surat permohonan hibah/bantuan sosial, naskah perjanjian hibah daerah, pakta integritas, dan laporan penggunaan dana hibah/bantuan sosial beserta lampirannya.
Peraturan ini mengatur pedoman umum penyaluran bantuan hibah di Kabupaten Pakpak Bharat. Hibah diberikan kepada organisasi semi pemerintah untuk mendukung fungsi pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Penerima hibah harus memenuhi persyaratan administrasi dan melaporkan penggunaan dana sesuai perjanjian.
TATA CARA PENGAJUAN HIBAH DAN PENERBITAN NASKAH PERJANJIAN HIBAH DAERAH (NPHD)
Dalam penyelenggaraan Pilkada, Panwas Kab/Kota menerima hibah langsung dari Pemerintah Kab/Kota sehingga diperlukan pengaturan tambahan karena kedudukan Panwas bersifat ad hoc (panitia) bukan lembaga tetap (satuan kerja) sehingga secara normatif tidak dapat ditunjuk sebagai KPA
Dokumen tersebut membahas tentang teknis penyusunan anggaran bantuan keuangan (hibah dan bantuan sosial) di pemerintahan daerah. Hibah adalah pemberian uang/barang kepada pemerintah lain, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi untuk menunjang pemerintahan daerah, sedangkan bantuan sosial adalah pemberian untuk melindungi dari resiko sosial seperti bencana dan kemiskinan.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 84/PMK.08/2020 tentang tata cara pelaksanaan, penatausahaan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pemberian hibah kepada pemerintah asing/lembaga asing. Perubahan tersebut meliputi penentuan pejabat yang menjadi Kepala Pengelola Anggaran, tata cara pencairan hibah dalam bentuk uang tunai maupun untuk
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang hibah kepada daerah, mencakup sumber hibah dari dalam dan luar negeri, pengelolaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan hibah. Hibah dimaksudkan untuk mendukung peningkatan pelayanan publik dan pemberdayaan aparatur daerah.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang hibah daerah, yang mencakup hibah kepada pemerintah daerah dan hibah dari pemerintah daerah. Hibah daerah dapat berupa uang, barang, atau jasa dan sumbernya dapat berasal dari pemerintah pusat, luar negeri, atau pihak lain. Peraturan ini juga mengatur mekanisme perencanaan, penetapan, dan pelaksanaan hibah daerah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202Arif Efendi
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional
Dokumen tersebut membahas mengenai pengalihan aset dalam rangka implementasi UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dokumen tersebut mengatur mengenai ruang lingkup barang milik negara/daerah, siklus pengelolaannya, kewenangan dan tanggung jawab pengelolaannya, serta bentuk-bentuk pemindahtanganan barang milik negara/daerah antara pemerintah pusat dengan daerah dan antar daerah. Salah satu bent
Peraturan Bupati Pakpak Bharat mengatur pedoman pemberian hibah yang bersumber dari APBD. Hibah dapat diberikan kepada pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Calon penerima hibah mengajukan usulan secara tertulis kepada kepala daerah, kemudian dievaluasi oleh SKPD terkait.
Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dari APBD dengan mengubah beberapa ketentuan terkait penganggaran, penjabaran, dan pelaporan hibah serta bantuan sosial agar sesuai dengan peraturan terbaru.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Arif Efendi
Peraturan ini memperbarui ketentuan pengelolaan Dana Desa dengan mengubah definisi dan penggunaan Dana Desa untuk penanganan pandemi COVID-19 serta bantuan langsung tunai desa."
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi istilah, penambahan istilah baru, dan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana PerimbanganPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan sumber daya alam, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta Pajak Penghasilan tertentu. Peraturan ini mengatur pembagian dan alokasi Dana Bagi Hasil kepada pemerintah pusat dan daerah.
Asslmqm.wr.wb. Yth : Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan .Ketua Tim pelaksanaan kegiatan kelurahan. Dalam Rangka Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Bina Sosial TA . 2017 berdasarkan SK Gubernur 265 , bermaksud untuk memperkenalkan produk jasa pelatihan yang ada ditempat kami yaitu : 1. Hantaran Penganten . 2. Tata Boga . 3. Aclyric .4. Menjahit . 5. Menyulam .6. Tekhnisi Hand Phone . 7. Tekhnisi Komputer. 8. Reparasi AC. 9. Montir Motor. 10. Internet Marketing . 11. Aplikasi Perkantoran. 12. Membatik . 13. Desain Graphich Digital Printing ( Sablon ).14.Peningkatan Guru PAUD.15. Budidaya Tanaman : Hias / Hidroponik . 16. Budi Daya Cacing . 17. Kerajinan Tangan Menggunakan Sarana Daur Ulang Limbah. fasilitas : Spanduk, diktat , sertifikate , Dokumentasi kegiatan , Kenagan Perangkat Pelatihan buat peserta pelatihan ( Toolkit ) pihak kami yang menyediakan. Acara dapat dilaksanakan Di Aula Kelurahan , Sanggar Karang Taruna, Sanggar Ibu PKK . Pos RW. From : Faizal Yonafan .SE.S.Sos ( Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat Madani ) ( LPPM MADANI ) Contact Person :WA : 0822-8110-8228
Peraturan Pemerintah No. 57 Tahun 2005 tentang Hibah Kepada DaerahPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang hibah kepada daerah, mencakup sumber hibah dari dalam dan luar negeri, pengelolaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan hibah. Hibah dimaksudkan untuk mendukung peningkatan pelayanan publik dan pemberdayaan aparatur daerah.
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang hibah daerah, yang mencakup hibah kepada pemerintah daerah dan hibah dari pemerintah daerah. Hibah daerah dapat berupa uang, barang, atau jasa dan sumbernya dapat berasal dari pemerintah pusat, luar negeri, atau pihak lain. Peraturan ini juga mengatur mekanisme perencanaan, penetapan, dan pelaksanaan hibah daerah.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 35/PMK.07/202Arif Efendi
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 35/PMK.07/2020 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa Tahun Anggaran 2020 Dalam Rangka Penanganan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Dan/Atau Menghadapi Ancaman Yang Membahayakan Perekonomian Nasional
Dokumen tersebut membahas mengenai pengalihan aset dalam rangka implementasi UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah. Dokumen tersebut mengatur mengenai ruang lingkup barang milik negara/daerah, siklus pengelolaannya, kewenangan dan tanggung jawab pengelolaannya, serta bentuk-bentuk pemindahtanganan barang milik negara/daerah antara pemerintah pusat dengan daerah dan antar daerah. Salah satu bent
Peraturan Bupati Pakpak Bharat mengatur pedoman pemberian hibah yang bersumber dari APBD. Hibah dapat diberikan kepada pemerintah, pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat, dan organisasi kemasyarakatan. Calon penerima hibah mengajukan usulan secara tertulis kepada kepala daerah, kemudian dievaluasi oleh SKPD terkait.
Peraturan ini memperbarui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial dari APBD dengan mengubah beberapa ketentuan terkait penganggaran, penjabaran, dan pelaporan hibah serta bantuan sosial agar sesuai dengan peraturan terbaru.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 240/PMK.07/2020Arif Efendi
Peraturan ini memperbarui ketentuan pengelolaan Dana Desa dengan mengubah definisi dan penggunaan Dana Desa untuk penanganan pandemi COVID-19 serta bantuan langsung tunai desa."
Peraturan ini mengatur perubahan kedua atas peraturan sebelumnya tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah. Perubahan tersebut meliputi penyesuaian definisi istilah, penambahan istilah baru, dan pengaturan mengenai pengelolaan keuangan daerah.
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2005 tentang Dana PerimbanganPenataan Ruang
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang Dana Perimbangan yang terdiri dari Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus. Dana Bagi Hasil bersumber dari pajak dan sumber daya alam, termasuk Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, serta Pajak Penghasilan tertentu. Peraturan ini mengatur pembagian dan alokasi Dana Bagi Hasil kepada pemerintah pusat dan daerah.
Asslmqm.wr.wb. Yth : Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan .Ketua Tim pelaksanaan kegiatan kelurahan. Dalam Rangka Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Bina Sosial TA . 2017 berdasarkan SK Gubernur 265 , bermaksud untuk memperkenalkan produk jasa pelatihan yang ada ditempat kami yaitu : 1. Hantaran Penganten . 2. Tata Boga . 3. Aclyric .4. Menjahit . 5. Menyulam .6. Tekhnisi Hand Phone . 7. Tekhnisi Komputer. 8. Reparasi AC. 9. Montir Motor. 10. Internet Marketing . 11. Aplikasi Perkantoran. 12. Membatik . 13. Desain Graphich Digital Printing ( Sablon ).14.Peningkatan Guru PAUD.15. Budidaya Tanaman : Hias / Hidroponik . 16. Budi Daya Cacing . 17. Kerajinan Tangan Menggunakan Sarana Daur Ulang Limbah. fasilitas : Spanduk, diktat , sertifikate , Dokumentasi kegiatan , Kenagan Perangkat Pelatihan buat peserta pelatihan ( Toolkit ) pihak kami yang menyediakan. Acara dapat dilaksanakan Di Aula Kelurahan , Sanggar Karang Taruna, Sanggar Ibu PKK . Pos RW. From : Faizal Yonafan .SE.S.Sos ( Lembaga Pengkajian Pemberdayaan Masyarakat Madani ) ( LPPM MADANI ) Contact Person :WA : 0822-8110-8228
Dokumen tersebut membahas struktur APBD yang mencakup pendapatan, belanja, dan pembiayaan daerah. Pendapatan daerah terdiri dari PAD, dana perimbangan, dan sumber lain. Belanja daerah dikelompokkan menjadi belanja tidak langsung dan langsung yang mencakup berbagai jenis seperti pegawai, barang, modal, bunga dan lainnya. APBD harus seimbang antara pendapatan dan belanjanya."
Permendagri 21 2011 perubahan kedua permendagri 13-2006 (syukriy)Syukriy Abdullah
Peraturan ini memperbarui aturan pengelolaan keuangan daerah terkait perubahan undang-undang dan peraturan terkini seperti penganggaran tahun jamak, pengelolaan dana BOS, dan penanganan belanja tanggap darurat bencana.
Perencanaan dan Penganggaran Keuangan PemerintahSujatmiko Wibowo
Tiga kalimat ringkasan:
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan dan penganggaran keuangan pemerintah pusat dan daerah di Indonesia berdasarkan undang-undang dan peraturan terkait, mencakup prinsip-prinsip perencanaan dan penganggaran serta struktur anggaran pemerintah pusat dan daerah.
1. Pemberian sumber Penerimaan Daerah berupa Pajak dan Retribusi serta pengelolaan Transfer ke Daerah seperti Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus merupakan bagian penting dari Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2022.
Undang-undang Keuangan Negara mengatur tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD serta sanksi bagi pelanggaran. Pertanggungjawaban dilakukan melalui laporan keuangan yang diperiksa oleh BPK, sedangkan sanksi berupa pidana penjara dan denda bagi pejabat yang melakukan penyimpangan anggaran. Undang-undang juga mengatur peralihan pengakuan pendapatan dan belanja berbasis akrual dalam 5 tahun.
Strategi Penetapan Kebijakan Anggaran Pembangunan DaerahDadang Solihin
Dokumen tersebut membahas strategi penyusunan kebijakan anggaran pembangunan daerah yang mencakup proses perencanaan, penganggaran, dan evaluasi anggaran pembangunan daerah. Dibahas pula analisis potensi pendapatan dan belanja daerah, prioritas pembangunan, prinsip penyusunan anggaran, serta alur dan langkah-langkah penyusunan rancangan anggaran pembangunan daerah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengaturan penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban hibah serta bantuan sosial di pemerintahan daerah, termasuk definisi istilah, proses pengajuan proposal, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan, pertanggungjawaban, sanksi, dan monitoring evaluasi.
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang tata cara penyaluran hibah kepada pemerintah daerah. Dokumen utama yang diatur adalah rencana komprehensif, rencana tahunan, rencana alokasi hibah, dan daftar isian pelaksanaan anggaran hibah. Kepala daerah bertanggung jawab atas penetapan dan perhitungan biaya serta penggunaan dana hibah.
[Ringkasan]
Surat perjanjian kerjasama antara Biro Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai pihak pertama dengan SMK Nusantara Akhfas sebagai pihak kedua mengenai pemberian bantuan sebesar Rp35.000.000 untuk rehabilitasi/pembangunan gedung sekolah. Piha kedua bertanggung jawab atas penggunaan dana bantuan dan akan mengembalikan dana bila terjadi penyalahgunaan.
2. PEMOHON
MENYAMPAIKAN
USULAN
MENUNJUK
UTK
EVALUASI USULAN
MELAPORKAN
HASIL EVALUASI $
REKOMENDASI
MEMBERIKAN
PERTIMBANGAN
REKOM DR SKDP
SESUAI
KEMAMPUAN
KEUANGAN DAERAH
DASAR PENCANTUMAN ALOKASI
ANGGARAN HIBAH DLM R-KUA & PPAS
HIBAH UANG RKA-PPKD
RKA-SKPD
HIBAH BARJAS
DASAR
PENGGANGGARA
N HIBAH DLM
APBD
KEPUTUSAN KEPALA DAERAH
BERDASARKAN
PERDA TTG APBD
PERKA DAERAH TTG PENJABARAN APBD
1 2
3
4
5
6
8
7
Alur awal
3. LANDASAN YURIDIS TENTANG HIBAH
UNDANG-UNDANG NO. 17 TAHUN 2003 TENTANG KEUANGAN
NEGARA
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 2004 , TENTANG
PERBENDAHARAAN NEGARA
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO. 32 TAHUN 2011
TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH DAN BANTUAN SOSIAL.
PERGUB / PERBUP / PERWAL
4. PENGERTIAN :
HIBAH adalah Pemberian uang / barang / jasa dari PEMDA kepada Pemerintah atau PEMDA
lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan ormas, yang “secara spesifik telah ditetapkan
peruntukannya”, bersifat tidak wajib dan tidak mengikat, serta tidak secara terus menerus yang
bertujuan untuk menunjang penyelengaraan urusan PEMDA
KEUANGAN DAERAH : semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan
pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk didalamnya segala bentuk
kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut
PPKD [Pejabat Pengelola Keuangan Daerah] : Kasatker Pengelola Keuangan Daerah yang
mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan APBD dan bertindak sebagai bendahara umum
daerah.
RKA-PPKD : Renja dan anggaran badan/dinas/biro keuangan/bagian keuangan selaku
Bendahara Umum Daerah
5. TAPD [ Tim Anggaran Pendapatan Daerah ] : tim yang dibentuk dengan
keputusan kepala daerah dan dipimpin oleh sekretaris daerah yang mempunyai
tugas menyiapkan serta melaksanakan kebijakan kepala daerah dalam rangka
penyusunan APBD yang anggotanya terdiri dari pejabat perencana daerah,
dan pejabat lainnya sesuai dengan kebutuhan
DPA-SKPD : Dokumen yang memuat pendapatan dan belanja setiap SKPD yang
digunakan sebagai dasar pelaksanaan oleh pengguna anggaran.
NPHD : Naskah perjanjian hibah yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Daerah antara pemerintah daerah dengan penerima hibah
6. PENERIMA HIBAH
Pemerintah;
Pemerintah daerah lainnya;
Perusahaan daerah;
Masyarakat; dan/atau
Organisasi kemasyarakatan.
7. KRITERIA PENERIMA HIBAH
Hibah kepada Pemerintah diberikan kepada satuan kerja dari kementerian / lembaga pemerintah non
kementerian yang wilayah kerjanya berada dalam daerah yang bersangkutan.
Hibah kepada pemerintah daerah lainnya diberikan kepada daerah otonom baru hasil pemekaran
daerah sebagaimana diamanatkan peraturan perundang-undangan;
Hibah kepada perusahaan daerah diberikan kepada Badan Usaha Milik Daerah dalam rangka
penerusan hibah yang diterima pemerintah daerah dari Pemerintah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
Hibah kepada masyarakat diberikan kepada kelompok orang yang memiliki kegiatan tertentu dalam
bidang perekonomian, pendidikan, kesehatan, keagamaan, kesenian, adat istiadat, dan keolahragaan
non-profesional; & memiliki Persyaratan Paling sedikit memiliki kepengurusan yang jelas dan
berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang bersangkutan.
Hibah kepada organisasi kemasyarakatan diberikan kepada organisasi kemasyarakatan yang dibentuk
berdasarkan peraturan perundang-undangan. & memiliki persyaratan paling sedikit telah terdaftar
pada pemerintah daerah setempat sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perundang-undangan, berkedudukan dalam wilayah administrasi pemerintah daerah yang
bersangkutan, serta memiliki sekretariat tetap.
8. ALUR HIBAH
1. Pemohon menyampaikan usulan hibah secara tertulis kepada kepala daerah yang kemudian Kepala daerah
menunjuk SKPD terkait untuk melakukan evaluasi terhadap usulan.
2. Kepala SKPD terkait menyampaikan hasil evaluasi berupa rekomendasi kpd kepala daerah melalui TAPD &
TAPD memberikan pertimbangan atas rekomendasi sesuai dg prioritas dan kemampuan keuangan daerah.
3. Rekomendasi kepala SKPD & pertimbangan TAPD tsb menjadi dasar pencantuman alokasi anggaran hibah
dalam Rancangan KUA-PPAS yang meliputi : anggaran hibah berupa uang yang dicantumkan didalam RKA-
PPKD, serta hibah barang dan/atau jasa yang dicantumkan didalam RKA-SKPD. Yang dengan kedua hal
tersebut dijadikan dasar penganggaran hibah dalam APBD sesuai peraturan perundang-undangan;
Hibah uang dicantumkan dalam RKA-PPKD,
Sedangkan untuk Hibah barang / jasa dicantumkan
dalam RKA-SKPD.
Kedua hal tersebut menjadi dasar penganggaran
hibah dalam APBD sesuai peraturan perundang-
undangan.
HIBAH UANG : dianggarkan dlm
Kelompok belanja tidak langsung
Hibah Barjas dianggarkan dlm
katagori belanja langsung
Rincian objek
belanja
dicantumkan
nama penerima
& besaran hibah.
9. PELAKSANAAN
Pelaksanaan Hibah Uang berdasarkan DPA-PPKD & Untuk Hibah Barjas berdasarkan DPA-SKPD;
Kepala daerah menetapkan daftar penerima hibah beserta besaran uang / jenis barang / jasa yang
akan dihibahkan dengan keputusan kepala daerah berdasarkan peraturan daerah tentang APBD
dan peraturan kepala daerah tentang penjabaran APBD. Dan hal tersebut menjadi dasar
penyaluran/penyerahan hibah;
Penyaluran/penyerahan hibah dari pemerintah daerah kepada penerima hibah dilakukan setelah
penandatanganan NPHD. Dengan mekanisme pembayaran langsung (LS) terhadap Pencairan hibah
uang;
Pemberian hibah dituangkan dalam NPHD yang ditandatangani bersama oleh kepala daerah (atau
yang ditunjuknya) dan penerima hibah. Yang mana NPHD Tsb memuat ketentuan mengenai
pemberi dan penerima hibah, tujuan pemberian hibah, besaran/rincian penggunaan hibah, hak dan
kewajiban, tata cara penyaluran/penyerahan hibah, dan tata cara pelaporannya.
10. PERTANGUNGJAWABAN :
Penerima hibah uang melaporkan penggunaan hibahnya kepada kepala daerah melalui PPKD (hibah
tsb dicatat sebagai realisasi jenis belanja hibah pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan) dengan
tembusan SKPD terkait. SEDANGKAN Penerima hibah BARJAS melaporkan penggunaan hibahnya
kepada kepala daerah melalui kepala SKPD terkait (terhadap hibah tsb dicatat sebagai realisasi obyek
belanja hibah pada jenis belanja barang dan jasa dalam program dan kegiatan pada SKPD terkait).
PERTANGGUNGJAWABAN PEMDA atas pemberian hibah meliputi : [usulan dari calon penerima hibah
kepada kepala daerah, keputusan kepala daerah tentang penetapan daftar penerima hibah, NPHD,
pakta integritas dari penerima hibah yang menyatakan bahwa hibah yang diterima akan digunakan
sesuai dengan NPHD, dan bukti transfer uang atas pemberian hibah berupa uang atau bukti serah
terima barjas atas pemberian hibah berupa barjas.
PERTANGGUNGJAWABAN PENERIMA hibah bertanggungjawab secara formal dan material atas
penggunaan hibah yang diterimanya, meliputi : Laporan penggunaan hibah, surat pernyataan
tanggung jawab yang menyatakan bahwa hibah yang diterima telah digunakan sesuai NPHD, & bukti-
bukti pengeluaran yang lengkap dan sah sesuai peraturan perundang2an bagi penerima hibah berupa
uang / salinan bukti serah terima barang/jasa bagi penerima hibah berupa barang/jasa. Yang
disampaikan kepada Kepala daerah paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran
berikutnya, kecuali ditentukan lain sesuai peraturan perundang-undangan.
12. LANDASAN
YURIDIS
PASAL 22 – 39 PERMENDAGRI NO 23 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN PEMBERIAN HIBAH
DAN BANTUAN SOSIAL
13. PENGERTIAN :
Bantuan sosial merupakan pemberian bantuan berupa uang/barang dari
pemerintah daerah kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat
yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif yang bertujuan untuk
melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial.
Resiko sosial adalah kejadian atau peristiwa yang dapat menimbulkan potensi terjadinya kerentanan sosial
yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial,
krisis ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan belanja bantuan
sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar
14. PEMDA dapat memberikan Bansos kepada anggota / kelompok masyarakat sesuai kemampuan
keuangan daeraH dan dilakukan setelah memprioritaskan pemenuhan belanja urusan wajib
dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, rasionalitas dan manfaat untuk masyarakat;
Yang dimaksud dengan anggota / kelompok masyarakat yaitu individu, keluarga, dan/atau
masyarakat yang mengalami keadaan yang tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi,
politik, bencana, atau fenomena alam agar dapat memenuhi kebutuhan hidup minimum,
lembaga non pemerintahan bidang pendidikan, keagamaan, dan bidang lain yang berperan
untuk melindungi individu, kelompok, dan/atau masyarakat dari kemungkinan terjadinya resiko
sosial;
KRITERIA PENERIMA BANSOS :
1. Selektif, yaitu Bansos hanya diberikan kepada calon penerima yang ditujukan untuk melindungi dari
kemungkinan resiko sosial;
2. Memenuhi kriteria persyaratan : memiliki identitas yang jelas, berdomisili dalam wilayah administratif
Pemda berkenaan.
3. Bersifat sementara dan tidak terus menerus, diartikan bahwa pemberian Bansos tidak wajib dan tidak harus
diberikan setiap tahun anggaran
4. Keadaan tertentu dapat berkelanjutan diartikan Bansos dapat diberikan setiap tahun anggaran sampai
penerima bantuan telah lepas dari resiko sosial
5. Sesuai tujuan penggunaan meliputi : rehabilitasi sosial, perlindungan sosial, pemberdayaan sosial, jaminan
sosial, penanggulangan kemiskinan, penanggulangan bencana.