Dokumen tersebut memberikan informasi tentang anggota organisasi bernama Al-Wakiil dan pengertian dari Al-Wakiil. Al-Wakiil berarti Dzat yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhluk-Nya. Allah adalah wakil tertinggi yang dapat menyelesaikan segala sesuatu tanpa bantuan lain. Tawakal atau berserah diri kepada Allah merupakan contoh penerapan Al-Wakiil dalam kehidupan sehari
1. “AL – WAKIIL”
Nama Anggota :
1 . CLARA PUS P I TA K IRANA ( 1 1 )
2 . MAUL YDA NURANNI SA ( 1 1 )
3 . ME Y L INDA SULUH PRAT IWI ( 1 1 )
4 . MUHAMMAD IQBAL ARROS Y ID ( 1 1 )
5 . MUHAMMAD MAKKATA MADINATA ( 1 1 )
6 . UL FA AIMATUL SHOL EKHAH ( 1 1 )
2. Pengertian Al - Wakiil
Al – Wakiil yaitu Dzat yang maha memelihara, yaitu Dia yang
memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam
urusan dunia maupun urusan akherat.
ALLAH adalah wakil tertinggi dan jujur. Dia menyelesaikan segala
sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apapun terbengkalai.
ALLAH tidak memerlukan banyak pihak untuk melakukan segala hal. DIA
dapat menggantikan segala sesuatu yang ada di alam semesta tetapi tak
ada yang dapat menggantikan NYA. ALLAH berdiri sendiri tanpa
bergantung pada apapun, sedangkan para rasul dan nabi nabi bukanlah
wakil-wakil nya. Dia mewujudkan pesan dan amanatnya melalui mereka,
karena mereka adalah hamba hambaNya karena Dialah Tuhan pemilik
segalanya.
Orang yang mempercayakan segala urusan kepada Allah, akan memiliki
kepastian bahwa semua akan diselesaikan dengan sebaik baiknya. Dialah
yang berkehendak dan bertindak sesuai dengan “kehendak” manusia yang
menyerahkan perwakilan itu kepada-Nya.
3. Dalil-dalil Tentang Al - Wakiil
Siapa yang diwakilkan atau diandalkan peranannya dalam satu
urusan, maka perwakilan tersebut boleh jadi menyangkut hal-hal
tertentu dan boleh jadi juga dalam segala hal. Allah dapat
diandalkan dalam segala hal. “ Dia (Allah) atas segala sesuatu
menjadi wakiil”. (Q.s. Al-An’am 6:102).
Yang mewakilkan boleh jadi berhasil memenuhi semua harapan yang
diwakilkannya, sehingga yang mewakilkan merasa cukup dengan
wakiilnya itu, dan boleh jadi juga tidak maka ketika itu yang
mewakilkan mendambakanwakiil lain. Allah Maha Kuasa memenuhi
semua harapan yang mewakilkan-Nya, karena itu Dia menegaskan
bahwa, “Cukuplah Allah sebagaiwakiil”. (Q.s. An-Nisa 4:81).
4. Tawakal Merupakan Salah Satu Contoh Penerapan
Al – Wakiil Dalam Kehidupa Sehari-hari
TAWAKAL atau berserah diri kepada Allah, namun bukan berarti
mengabaikan sebab-sebab dari suatu kejadian. Berdiam diri dan
tidak peduli terhadap sebab itu dan adalah sikap malas. Tawakal
adalah suatu kewajiban dalam Islam, sedangkan sifat malas itu
adalah dosa. Seorang sahabat Nabi menemui beliau di masjid tanpa
menambatkan untanya terlebih dahulu. Ketika Nabi Saw menanyakan
tentang untanya, dia menjawab, “Aku telah bertawakkal kepada
Allah”. Nabi meluruskan kekeliruannya tentang arti tawakal dengan
bersabda, “Iqilha Tsumma Tawakkal” (Tambatkanlah terlebih dahulu
(untamu), kemudian setelah itu bertawakkallah) -(H.R. Attirmizi).
Manusia harus menyadari bahwa semua usahanya adalah sebua doa
yang aktif, dan harapan adanya pertolongan dari Allah sesuai
dengan firman Allah yaitu " Mintalah kepada Ku, niscaya akan Ku
beri”.