SlideShare a Scribd company logo
Victoria Agustina Purba

PAPER TEORI AKUNTANSI
AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

1
Victoria Agustina Purba

2
Victoria Agustina Purba
Oleh:
NAMA

:

VICTORIA AGUSTINA PURBA

NIM

:

10401376

PRODI :

AKUNTANSI

JENJANG :

STRATA SATU (S1)

DOSEN

Y. SIAHAAN SE, Ak, MSAc

:

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE)
SULTAN AGUNG
PEMATANGSIANTAR
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Asset yang paling berharga dalam perusahaan adalah Sumber Daya Manusia
(SDM) khususnya intellectual capital-nya. Karena kalau kita perhatikan dalam
perusahaan mulai dari perkiraan kas, aktiva tetap, aktiva berwujud sampai kepada aktiva
tidak berwujud nonmanusia, dikendalikan oleh manusia. Tanpa adanya manusia maka
sumber daya perusahaan tidak dapat dijalankan dan tidak mungkin akan menghasilkan
laba atau menambah nilainya sendiri.
3
Victoria Agustina Purba
Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup
pesat, saat ini akuntansi dituntut untuk lebih memberikan kontribusi yang positif
terhadap para pemakai dan penggunanya. Pihak-pihak yang berkepentingan
diantaranya adalah investor dan kreditor yang menggunakan akuntansi sebagai
sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan mereka. Karena itu, agar
kepentingan mereka bisa terpenuhi, informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan harus mencakup penjabaran yang lengkap. Asset merupakan salah satu
elemen dalam laporan keuangan tepatnya neraca. Dalam kerangka konseptualnya,
IASB mendefinisikan mengenai asset yaitu asset is a resource controlled by the
entity as a result of past events and from which future economic benefits are
expected to flow to the entity.
Sumber daya manusia (Human Resource) merupakan asset penting yang
harus dimiliki dan diperhatikan oleh manajemen. Human Resource adalah elemen
yang pasti ada dalam suatu organisasi. Perusahaan tidak dapat memaksimalkan
produktifitas dan laba tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten dan
berdedikasi terhadap tujuan perusahaan. Adanya gagasan baru di bidang akuntansi
yaitu Human Resource Accounting (HRA) yang dicetuskan oleh Likert (1967)
bahwa keputusan yang diambil oleh investor dan kreditor kadang-kadang keliru
sebab mengabaikan salah satu faktor yang penting yaitu sumber daya manusia.
Saat ini, informasi akuntansi konvensional belum mengungkapkan
sumber daya manusia. Tujuan menyajikan sumber daya manusia adalah untuk
mengindentifikasi perubahan nilai sumber daya manusia dengan demikian dapat
diketahui sumber daya manusia di perusahaan itu mengalami peningkatan atau

4
Victoria Agustina Purba
penurunan nilai pada periode tertentu.
Dari uraian diatas, penting untuk mengukur dan menyajikan human
resources dalam stetement keuangan. Teori elemen statemen keuangan tidak
terbatas pada penalaran tentang pendefinisian tetapi meliputi pula penalaran
tentang pengukuran, penilaian, pengakuan, penyajian, dan pengungkapan. Dalam
lingkup

perusahaan,

akuntansi

dapat

didefinisikan

sebagai

proses

pengindentifikasian, pengukuran, dan penyajian suatu objek pelaporan keuangan
dengan cara tertentu untuk menyediakan informasi relevan kepada pihak yang
berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga,
pengukuran diperlukan untuk menyajikan atau memberikan informasi kepada
pihak yang berkepentingan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1.

Apakah Sumber Daya Manusia itu ?

2.

Apakah Akuntansi Sumber Daya Manusia itu?

3.

Bagaimana pengukuran sumber daya manusia sebagai asset perusahaan?

4.

Bagaimana Akuntansi Sumber Daya Manusia itu disajikan dalam laporan

keuangan?

5
Victoria Agustina Purba
C. TUJUAN DAN MANFAAT PAPER
1. Tujuan Paper
Adapun tujuan berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat

diungkapakan

sebagai berikut :
a.

Untuk mengetahui mengenai arti pentingnya Sumber Daya Manusia

b. Untuk mengetahui arti Akuntansi Sumber Daya Manusia.
c. Untuk mengetahui pengukuran sumber daya manusia sebagai asset dalam
perusahaan
d. Untuk mengetahui penyajian Akuntansi Sumber Daya Manusia dalam

laporan

keuangan.
2.

Manfaat Paper

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari paper ini antara lain :
a.

Bagi penulis, untuk memenuhi salah satu syarat untuk tugas mata kuliah teori
Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE ) Sultan Agung Kota
Pematangsiantar.

b. Bagi pembaca, sebagai bahan masukan bagi pembaca yang berniat membahas
bagi pengguna laporan keuangan tersebut agar dapat mengambil keputusankeputusan yang tepat di masa yang akan datang.

6
Victoria Agustina Purba

BAB II
PEMBAHASAN
A.

PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA
Perencanaan Sumber Daya Manusia akan dapat dilakukan dengan baik dan

benar apabila kita mengetahui apa dan bagaimana sumber daya manusia itu. Sumber
Daya Manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia. Sumber
daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seorang manusia.
Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas
perusahaan yang dilakukan.
I.

Daya Pikir
Daya Pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar), sedangkan
kecakapan diperoleh dari suatu usaha yang dilakukannya baik melalui suatu
pembelajaran maupun pelatihan.
7
Victoria Agustina Purba
Intelegence

Quotient (IQ)

Sedangkan Emotion

merupakan

Quality (EQ)

adalah

tolak

ukur

kemampuan

kecerdasan.

manusia

untuk

mengendalikan emosi dan bersosialisasi (bermasyarakat). Apabila IQ didukung
EQ maka realisasi pendapat-pendapatnya akan disambut baiak dan antusias
oleh berbagai pihak baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan.
Fisis rasa dan fisis pikir selalu terdapat dalam diri setiap individu. Fisis dapat
diartikan sebagai cara seseorang dalam menilai lingkungannya (bawahannya)
Menurut arah perhatiannya manusia dapat dibedakan menjadi tiga golongan
yaitu :
1. Tipe Introverse, yaitu jika perhatiannya diarahkan ke dalam dirinya sendiri.
Orangnya disebut introvert dengan ciri-cirinya, egoistis, senang menyendiri,
pendiam, kurang bergaul dan selalu mengutamakan kepentingan pribadinya
diatas kepentingan umum.
2. Tipe Extroverse, yaitu jika perhatiannya terutama ditujukkan ke sekelilingnya.
Orang tipe ini disebut extrovert yang ciri-cirinya, berhati terbuka, gembira,
ramah-tamah dalam pergaulan, sosial dan menempatkan kepentingan
umum diatas kepentingan pribadinya.
3. Tipe

Ambriverse,

yaitu

orang-orang

yang

berada

diantara extrovert dan introvert.
II. Daya Fisik
Dimaksudkan sebagai kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan
pekerjaan yang berat dan bekerjanya lama, maupun

ketahanan

dalam

menghadapi serangan berbagai macam penyakit.
Kualitas Sumber Daya Manusia harus ditingkatkan supaya produktivitas

8
Victoria Agustina Purba
kerjanya meningkat sehingga kehidupan sejahteranya tercapai. Hidup
sejahtera diartikan secara relatif dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya
dan merasa aman dalam menikmatinya.
III.

Pendekatan Sumber Daya Manusia

a. Pendekatan Mikro
Pendekatan Mikro diartikan yaitu sumber daya manusia dianalisis dan dikaji dari
ruang lingkup yang lebih sempit dalam perusahaan. Masalah-masalah pokok
yang dianalisis dan dikaji pada pendekatan mokri yaitu :
1. Hubungan dan peranan tenaga kerja dalam perusahaan.
2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam perusahaan.
3. SDM dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan dan karyawan.
4. SDM dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
5. SDM dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan pemerintah.
b. Pendekatan Makro
Pendekatan makro atau Ekonomi SDM, dimana SDM dikaji dan dianalisis secara
luas dan menyeluruh baik secara nasional maupun secara internasional. Hal-hal
pokok yang dikaji dan dianalisis pada pendekatan makro diantaranya :
1. Kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia.
2. Perbandingan SDM dengan lapangan kerja yang ada.
3. Susunan umur dan tingkat pendidikan SDM.
4. Tingkat pertambahan penduduk dan penyebarannya.
5. Latar belakang kultur, budaya dan agama SDM.
6. Tingkat produktivitas SDM.
7. Pendidikan dan kesehatan SDM.

9
Victoria Agustina Purba
8. Disiplin dan Loyalitas SDM.
Perkembangan pendekatan SDM dipengaruhi oleh kemajuan kebudayaan, ilmu
pengetahuan dan hak asasi manusia. Sumner daya manusia adalah totalitas terpadu dari
daya pikir dan daya fisik yang bersumber dari manusia.

B.

PENGERTIAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN
RESOURCE ACCOUNTING)
Human Resource Accounting (HRA) adalah pencatatan manajemen dan

pelaporan personnel cost (Cashin dan Polimeni, 1981). Sedangkan menurut
Accounting Association Committee In Human Resource Accounting, HRA adalah
proses pengindentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia
dan pengkomunikasian informasi ini terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Dari definisi ini terkandung tiga pengertian HRA, yaitu:
1.

Identifikasi nilai-nilai sumber daya manusia

2.

Pengukuran cost dan nilai bagi organisasi itu

3.

Penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam perilaku sebagai akibat dari
informasi itu.
Menurut Flamholtz (1968), HRA itu berarti akuntansi untuk manusia

sebagai suatu organisasi. Hal ini menyangkut biaya-biaya yang dikeluarkan
perusahaan

untuk

merekrut,

memilih,

memperkerjakan,

melatih

dan

mengembangkan aset SDM, serta berhubungan dengan pengukuran nilai
ekonomis dari pekerja atau pegawai suatu organisasi atau perusahaan.

10
Victoria Agustina Purba

C. INFORMASI YANG DISAJIKAN AKUNTANSI
Adanya gagasan baru di bidang akuntansi yaitu Human Resource
Accounting (HRA) yang dicetuskan oleh Likert bahwa keputusan yang diambil
oleh investor dan kreditor kadang-kadang keliru sebab mengabaikan salah satu
faktor yang penting yaitu sumber daya manusia. Informasi akuntansi konvensional
belum mengungkapkan sumber daya manusia. Tujuan menyajikan sumber daya
manusia adalah untuk mengindentifikasi perubahan nilai sumber daya manusia,
dengan demikian dapat diketahui sumber daya manusia di perusahaan itu
mengalami peningkatan atau penurunan nilai pada periode tertentu.
Pengeluaran yang berkaitan dengan sumber daya manusia lebih tepat
dianggap sebagai investasi SDM. Sebab pengeluaran terdiri dari cost untuk
menarik, memilih, melatih, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya
manusia merupakan pengeluaran untuk pembentukan human capital. Pengeluran
tersebut seharusnya dikapitalisasi agar manfaatnya dapat diukur. Data yang diukur
dan dicatat, dan dilaporkan adalah data mengenai pengeluaran untuk sumber daya
manusia dalam organisasi. Serta mengukur hasil yang diharapkan diperoleh pada
masa mendatang dari berbagai investasi.
Tiga hal penting yang terdapat pada akuntansi sumber daya manusia, yaitu:
1.

Mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia secara konseptual lebih

dibenarkan daripada menganggapnya sebagai beban.
2.

Informasi sumber daya manusia memungkinkan lebih relevannya keputusan

11
Victoria Agustina Purba
yang diambil pihak intern atau ekstern perusahaan.
3.

Manusia merupakan sumber daya yang bernilai dan merupakan bagian
integral dari sumber daya perusahaan.

D. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA
MANUSIA
Akuntansi sumber daya manusia atau HRA merupakan cabang baru dari
akuntansi manajerial atau akuntansi biaya, hal ini ditekankan pada penerapan
konsep dan prosedur akuntansi untuk personnel (Cashin dan Polimeni, 1981).
Publikasi yang dilakukan oleh perusahaan dan adanya iklan melalui media televisi
sering menyatakan bahwa “our employees are our important asset”. Dikatakan
bahwa karyawan sebagai sumber daya perusahaan merupakan aset yang penting
bagi perusahaan. Namun pada kenyataannya, sebagian besar perusahaan tidak
menetapkan secara aktual dan pasti nilai dari aset SDM, dan bagian akuntansi
yang mereka miliki tidak banyak membantu dalam hal ini. Disisi lain timbul suatu
keyakinan untuk mengakui keberadaan akuntansi sumber daya manusia, dan
pengakuan tersebut dari beberapa akuntan senior.
Pada tahun 1922, Paton menyebutkan bahwa in the business enterprise, a
well organized and loyal personel may be a more important ‘asset’ than a stock
merchandise. at present there seem to be no way of measuring such factor in term
of dollar. but let us, accordingly, admit the serious limitation of the convensional
balance sheet as a statement of financial conditing. Pernyataan ini semakin
memperkuat konsep untuk mengakui human resource sebagai suatu aset dan
mendorong timbulnya penelitian-penelitian yang berhubungan dengan human
12
Victoria Agustina Purba
resource. Sejak tahun 1960-an, suatu badan yang berkembang untuk riset,
percobaan, dan teori di Amerika Serikat telah mengembangkan metode-metode
akuntansi untuk aset manusia suatu organisasi. Riset ini merupakan pengakuan
yang lebih besar bahwa human asset dan human capital memainkan peranan yang
lebih besar dalam ekonomi sekarang dari pada dimasa lalu.
Sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) biaya
sumber daya manusia itu diperlakukan sebagai biaya pada saat terjadinya. Hal
tersebut menimbulkan pertentangan atas kegagalan prinsip akuntansi memberikan
informasi yang relevan bagi investor dan manajemen. Seorang ahli jiwa sosial
Amerika Serikat yang bernama Rensist Linkert dan pihak-pihak lain yang
sepaham menyatakan keberatannya (1960an) bahwa kegagalan akuntansi untuk
mengakui human resource secara tepat telah menimbulkan kesimpulan yang tidak
akurat dan hal ini mempengaruhi laba perusahaan untuk jangka panjang,
efektifitas manajemen, dan motivasi karyawan atau tenaga kerja. Setelah itu,
muncul beberapa perdebatan dan keberatan terhadap prinsip akuntansi yang
dianggap gagal dalam menyediakan informasi yang relevan bagi decision makers.
Pernyataan keberatan kemudian muncul dari Participative School of Management
dan mendapat dukungan dari Likert yang menyebutkan bahwa pernyataan
keberatan yang diajukan sekolah-sekolah manajemen tersebut didukung pula oleh
peryataan atau teori dalam text book on management.
Likert menyatakan bahwa pada saat manajer berusaha untuk menurunkan
biaya produksi, manajemen cenderung mengurangi jumlah pesonel, menambah
supervisi, membatasi hak tenaga kerja dan menurunkan keuntungan yang

13
Victoria Agustina Purba
seharusnya diterima oleh karyawan. Laba akan meningkat untuk jangka pendek
karena adnya pemotongan biaya dan peningkatan produktifitas. Namun, menurut
Participative School of Management hal tersebut akan mendatangkan dampak
yang kurang menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Likert
menyebutkan bahwa kerugian tersebut akan muncul dalam beberapa hal yaitu:
a. Tingkat petentangan antara karyawan dan manajer (The Level Of Hostility)
b. Keinginan untuk membatasi produksi (The Desire to Restrict Production)
c. Ketidakpuasan (Grievances)
d. Ketidakhadiran (Absenteeism)
e. Perputaran (Turn over)
Kegagalan-kegagalan akuntansi konvensional yang dianggap bersifat prinsip
menurut para pendukung HRA, dapat dirangkum sebagai berikut:
1) Biaya sumber daya manusia diperlakukan sebagai biaya.
Sebagian biaya HRA sekaligus memiliki kompenen aset dan biaya. Untuk itu
manfaat (benefit) pada periode dimasa yang akan datang seperti biaya akuisisi
dan pengembangan harus dikapitalisasi dan dijabarkan berdasarkan product
life dari karyawan yang bersangkutan.
2) Biaya jangka panjang HRA diabaikan.
Tanpa adanya informasi HRA yang berkecukupan, manajemen hanya akan
memiliki ide atau gagasan yang kurang memadai tentang investasi total dalam
human resource.
3) Keterbatasan data yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengendalian.
Manajemen membutuhkan data personel sebagaimana mereka membutuhkan

14
Victoria Agustina Purba
data tentang material dan overhead, untuk perencanaan dan pengendalian.
Saat ini sistem akuntansi belum menyediakan data tersebut. Sebagai contoh,
HRA akan menyediakan informasi biaya yang sangat penting bagi
penganggaran, seperti biaya penarikan dan pelatihan bagi karyawan baru.
Pengendalian terhadap sumber daya manusia membantu memberikan
kepastian atau menjamin bahwa sasaran sumber daya manusia itu dapat
dicapai.
4) Keterbatasan pertanggungjawaban sosial.
Para pendukung HRA mengkritik beberapa perusahaan besar karena
keterbatasan tanggungjawab mereka. Para pendukung tersebut menyatakan
bahwa saat ini profit bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan yang harus
dipenuhi oleh perusahaan. Mereka juga harus mempertimbangkan adanya
aspek lingkungan sosial. Misalnya ada beberapa permasalahan yang harus
mereka perhatikan, apakah produk yang mereka hasilkan dapat meningkatkan
polusi udara dan dapat mengancam kesehatan konsumen atau manusia serta
alam sekitarnya.
5) Pengabaian terhadap kebutuhan karyawan.
Para pendukung HRA menyatakan bahwa manajer pada setiap tingkatan
harus memperhatikan kemampuan, keterampilan, dan kreativitas para
karyawannya. Para pekerja memiliki keinginan untuk berpartisipasi dan
memiliki kontribusi dalam manajemen perusahaan.
Pada tahun 1973, American Accounting Association (AAA) membentuk
komite yang disebut American Accounting Association on Human Resources

15
Victoria Agustina Purba
Accounting yang pada dasarnya menekankan pada tiga masalah utama yaitu:
a)

Memperkenalkan model-model pengukuran kos dan nilai sumber daya
manusia

b) Aplikasi HRA
c)

Mengidentifikasi dampak-dampak perilaku kognitif HRA.

E. METODE PENGUKURAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA
Terdapat dua pandangan dalam pengukuran sumber daya manusia, yaitu
pendangan dari segi biaya (cost based) dan segi nilai (value based).
1.

Pandangan dari segi biaya (cost based)
Definisi biaya dalam arti luas adalah “pengorbanan sumber ekonomi yang

diukur dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan terjadi
dimasa yang akan datang” (Mulyadi, 2000).
Konsep yang digunakan dalam metode pengukuran dari akuntansi sumber
daya manusia meliputi:
a. Mencari investasi sumber daya manusia melalui proses kapitalisasi
b. Mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah dikonsumsi dengan menggunakan
metode amorisasi yang di tentukan
c. Mencatat dan mengakui kerugian bila keahlian dari pengetahuan sumber daya
manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi atau mengakui
kerugian akibat perputaran yang tinggi.

16
Victoria Agustina Purba
d. Melaporkan dan membicarakan dengan pihak-pihak yang berkepentingan
mengenai perubahan dan kondisi investasi akuntansi sumber daya manusia.
Aktiva manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi, mencatat
bagian dari kapitalisasi yang telah terpakai dengan menggunakan metode
amortisasi tertentu.
1) Metode pengukuran non moneter
Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting
(HRA) menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi
mengenai nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan
kemampuan pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya. Pengukuran ini
lebih relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi
kerja level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas.
Bagi karyawan penilaian prestasi kerja dapat menimbulkan perasaan puas
dalam diri mereka. Mereka merasa bahwa dengan cara ini hasil kerja dinilai oleh
perusahaan dengan sewajarnya dan sekaligus kelemahan-kelemahan yang ada
dapat diketahui dengan demikian penilaian prestasi kerja karyawan selalu
bertujuan untuk memindahkan secara vertikal (promosi atau demosi) atau
horizontal. Pemberhentian dan perbaikan mutu karyawan dapat pula untuk
memperbaiki moral karyawan dan kepercayaan kepada pimpinan dan perusahaan.
Ringkasnya penilaian prrestasi kerja harus memberikan manfaat bagi karyawan
dan berguna untuk perusahaan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan program
17
Victoria Agustina Purba
kepegawaian pada masa yang akan datang. Dengan metode moneter dilakukan
untuk mengetahui seberapa besar pengeluaran yang terjadi dan dapat dilakukan
dengan dua metode, yaitu mengukur besarnya biaya (cost) yang terjadi (Human
Resource Cost Accounting) dan besarnya nilai (value) yang terjadi (Human
Resource Value Accounting), sementara itu dengan motode non moneter dikaitkan
untuk mengetahui prestasi kerja karyawan dan evaluasi atas karyawan.
2) Metode pengukuran moneter
Metode pengukuran moneter yang akan dibahas oleh penulis adalah
metode pengukuran moneter Human Resource Accounting dengan menggunakan
Human Resource Cost Accounting (HRCA). “Human Resource Cost Accounting
merupakan metode pengukuran HRA yang mengukur dan melaporkan seluruh
biaya yang timbul untuk pencarian, pengembangan dan pengantian tenaga sebagai
sumber daya organisasi” Amin dalam Tunggal (1994).
Pada dasarnya metode HRCA ini terdapat dua metode pengukuran yaitu
Metode Biaya Historis (Historical Cost of Human Resource) dan Metode Biaya
Pengganti (Replacement Cost of Human Resource).
a. Metode biaya historis
Metode pengukuran biaya historis ini menghitung dan mengkapitalisasi
seluruh biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan pengembangan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya
diadakan pengamortisasian biaya-biaya tersebut selama estimasi umur
manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut, dan dengan mengakui
18
Victoria Agustina Purba
kerugian dalam hal penghapusan aktiva atau mempertinggi nilai aktiva
bila terdapat tambahan biaya apapun yang dapat memperbesar manfaat
potensi aktiva.
Metode ini mempunyai keunggulan yaitu perlakuan perhitungan untuk
menghitung nilai sumber daya manusia yang konsisten dengan penerapan
akuntansi konvensional, memungkinkan untuk menghitung biaya yang
sebenarnya termasuk dalam usaha perolehan pegawai dan metode
historical cost ini praktis dan dapat diuji kebenaran datanya. Namun pada
metode ini juga terdapat beberapa kelemahan antara lain pertama, nilai
ekonomi aktiva yang berupa manusia tidak harus sesuai dengan biaya
historisnya. Kedua, setiap apresiasi atau amortisasi kemungkinan akan
bersifat subyektif karena tidak menghubungkan setiap kenaikan ataupun
penurunan dengan produktifitas aktiva manusia tersebut. Ketiga, oleh
karena biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan biaya pengembangan
tiap individu berbeda-beda maka historical cost tidak memberikan nilai
human resource yang dapat diperbandingkan.
b. Metode biaya pengganti
Metode ini terdiri dari penaksiran biaya pengganti sumber daya manusia
yang sudah ada dalam perusahaan, biaya-biaya tersebut akan meliputi
seluruh biaya penerimaan pegawai, penyeleksian, penggajian pendidikan
dan pelatihan, penempatan, dan pengembangan karyawan baru untuk
mencapai tingkat keterampilan yang sudah ada.

19
Victoria Agustina Purba
Keunggulan utama metode ini adalah metode ini merupakan suatu
pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva karena berdasarkan
pertimbangan pasar untuk menentukan hasil akhir. Hasil akhir ini
umumnya dimaksudkan untuk secara konseptual sebagai ekuivalen dengan
nilai ekonomis seseorang.
Namun pada metode biaya pengganti ini juga terdapat beberapa
kelemahan, antara lain:
a)

Suatu perusahaan mungkin mempunyai seorang karyawan yang
nilainya

b)

dianggap lebih besar dari pada biaya pengganti untuknya.

Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan untuk suatu aktiva
manusia tertentu.

c)

Setiap manajer yang diminta untuk menaksir biaya pengganti seluruh
organisasi manusia kemungkinan akan kesulitan untuk melaksanakan
dan manajer yang berbeda akan memperoleh taksiran yang berbeda
pula.

2. Pandangan dari segi nilai (value based)
Flamholtz dalam Tunggal (1994), menyebutkan bahwa nilai adalah potensi
yang dimiliki oleh objek tersebut dalam menyumbang manfaat atau jasa. Konsep
nilai sumber daya manusia dijabarkan dari konsep yang berasal dari ilmu tersebut
dalam menyumbang dan jasa. Nilai sumber daya sebagaimana sumber daya
lainnya, tergantung pada kemampuannya dalam memberikan kontribusi jasa,

20
Victoria Agustina Purba
tepatnya adalah nilai sekarang dari kontribusi jasa yang diterapkan pada masa
yang akan datang.
a.

Metode pengukuran konpensasi (compensasi model)
Model kompensasi didasari oleh teori konsep ekonomi human capital,

yaitu bahwa sumber daya manusia merupakan sumber arus pendapatan dan
nilainya adalah besar nilai sekarang yang didiskonto dengan rate tertentu bagi
pemilik sumber daya tersebut.
b.

Model stochastic rewards
Model ini dikembangkan oleh Flamholtz dengan dasar pemikiran ekonomi

tentang nilai dari suatu proses kemungkinan menurut teori ekonomi nilai sesuatu
itu bernilai apabila memiliki kemampuan untuk memberikan manfat atau
kegunaan yang dimanfaatkan di kemudian hari dengan adanya proses
kemungkinan diatas maka nilai sumber daya manusia yang diharapkan dapat
direalisasi oleh perusahan.
Flamholtz dalam Tunggal (1994), meyatakan bahwa pengukuran nilai bagi
organisasi melibatkan kegiatan:
1) Menaksir jangka waktu atau masa kerja pegawai bagi perusahaan.
2) Mengidentifikasi jabatan yang dapat diduduki pegawai yang bersangkutan
3) Mengukur nilai yang diberikan perusahan jika pegawai menduduki jabatan
tersebut selama ukuran waktu tertentu

21
Victoria Agustina Purba
4) Menaksir probabilitas seseorang menduduki masing-masing jabatan tersebut
selama ukuran waktu tertentu.
Hasil akhir dari penerapan model ini, yaitu nilai sekarang dari jiwa pegawai
yang diharapkan diperoleh perusahaan selama masa kerja yang diperkirakan.
F. PENYAJIAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi keuangan yang
disajikan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik yang ada di
dalam maupun di luar perusahaan. Penyajian laporan keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga merupakan apa yang
telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manjemen atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.
Pada saat ini laporan keuangan yang disusun sesuai dengan “Akuntansi
yang berlaku umum” (GAAP/General Accepted Accounting Principle), yang di
Indonesia dinamakan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia tidak menunjukkan
nilai manusia dalam organisasi. Laporan keuangan melaporkan biaya yang
didepresiasi dari aktiva sebagai suatu pengganti untuk nilai. Lagi pula laporan
keuangan tidak memberikan informasi pada pihak luar yang berkepentingan
misalnya investor dari suatu organisasi mengenai investasi dalam aktiva manusia.
Akuntansi konvensional memperlakukan investasi dalam sumber daya manusia
22
Victoria Agustina Purba
sebagai biaya (cost) dari pada aktiva (asset).
Akuntansi sumber daya manusia dalam laporan keuangan disajikan
dalam sisi aktiva pada pos investasi sumber daya manusia dan pada sisi kewajiban
dan modal. Pada pos modal, sumber daya manusia dicatat sebesar nilai total
investasi sumber daya manusia. Sedangkan nilai amortisasi sumber daya manusia
masuk ke dalam Laporan Laba Rugi perusahaan sebagai pengurang biaya
operasional perusahaan yang diakui sebesar jumlah biaya untuk pengembangan
sumber daya manusia dibagi taksiran umur ekonomis sumber daya manusia pada
periode bersangkutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat suatu tingkatan
ketidakpastian yang berkaitan sejauh mana “futue service potensial” dari seorang
karyawan akan benar benar direalisasi. Masalah akuntansi yang timbul adalah
bagaimana caranya mengukut tingkat ketidakpastian dari realisasi jasa karyawan
tersebut dalam laporan keuangan. Alternatif yang diusulkan untuk menghitung
tingkat ketidakpastian realisasi jasa investasi sumber daya manusia ini adalah
dengan menggunakan akutansi untuk piutang dagang.
Praktek akuntansi yang memperlakukan investasi dalam sumber daya
manusia sebagai biaya dari pada sebagai aktiva, berakibat pada perhitungan laba
rugi dan neraca menjadi tidak akurat. Dalam perhitungan rugi laba, nominal yang
disajikan sebagai laba bersih menjadi tidak akurat, karena akuntansi
memperlakukan semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh atau
mengembangkan sumber daya manusia sebagai biaya selama periode terjadi, dari
pada mengkapitalisasi dan mengamortisasi biaya-biaya tersebut selama masa
manfaatnya. Neraca menjadi tidak akurat karena nominal yang diberi nama “Total
23
Victoria Agustina Purba
Aktiva” tidak termasuk aktiva manusia organisasi. Sebab tidak ada indikasi dari
investasi actual organisasi dalam aktiva manusia. Akuntansi memperlakukan
setiap rupiah yang dilakukan oleh manajemen untuk mendapatkan aktiva manusia
sebagai biaya, walaupun masa manfaat melebihi periode pengeluarannya.
Ketidakakuratan dalam penyajian informasi laporan keuangan diatas
menyebabkan tidakakuratnya pengukuran ROI (Return On Investment). Konsep
ROI adalah variabel yang krusial dalam keputusan rasio laba bersih terhadap
aktiva total. “Laba bersih dalam analisis ROI mencerminkan kamampuan pihak
manajemen dalam mengelola biaya, penjualan dan perubahan investasi” Helfert
dalam Tunggal (1994). ROI menjadi tidak akurat dapat menyebabkan investor
melakukan penilaian yang keliru dalam melihat kinerja pihak manajemen.

BAB III
KESIMPULAN

24
Victoria Agustina Purba
Berdasarkan uraian diatas, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1.

Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang yang

terdiri dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seorang manusia
unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas perusahaan

2.

yang menjadi
yang dilakukan..

Akuntansi Sumber Daya Manusia (Human Resource Accounting)
merupakan identifikasi dari nilai-nilai sumber daya manusia, pengukuran
biaya dan nilai bagi organisasi itu serta penyelidikan mengenai dampak
kognitif dalam perilaku sebagai akibat dari informasi itu.

3. Pengukuran sumber daya manusia sebagai asset perusahaan dinilai

berdasarkan:

a. Pandangan dari segi biaya (cost based)

Sumber daya manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang
mempunyai manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi,
mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah terpakai dengan
menggunakan metode amortisasi tertentu.
b. Pandangan dari segi nilai (value based)
Nilai sumber daya sebagaimana sumber daya lainnya, tergantung pada
kemampuannya dalam memberikan kontribusi jasa, tepatnya adalah
nilai sekarang dari kontribusi jasa yang diterapkan pada masa yang
akan datang.

4.

Akuntansi sumber daya manusia dalam laporan keuangan disajikan dalam sisi
aktiva pada pos investasi sumber daya manusia dan pada sisi kewajiban dan

25
Victoria Agustina Purba
modal.

DAFTAR PUSTAKA
Andreas Loko, 1995, Akuntansi Sumber Daya Manusia: Pengakuan dan
Pelaporan Sumber Daya Manusia Sebagai Asset Organisasi, UPP –AMP
YKPN, Yogakarta.

26
Victoria Agustina Purba
Belkaouni, 1996, Akuntansi Sumber Daya Manusia, edisi Bahasa Indonesia, PT.
Prehallindo, Jakarta.
Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta.
http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/05/31/akuntansi-sumber-daya-manusia/
tahun akses 2013.
http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2167118-akuntansi-sumberdaya-manusia/ tahun akses 2013.

Salemba Empat.Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9th Edition. Jakarta.

27

More Related Content

Viewers also liked

Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Mitha Viani
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilansellyhood
 
Merger dan akuisi
Merger dan akuisiMerger dan akuisi
Merger dan akuisistiemb
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanDunia Pendidikan
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiYusuf Darismah
 
Proposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsiProposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsiAlisubkhan0711
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Lisca Ardiwinata
 
12 6 surface area & volume of spheres
12 6 surface area & volume of spheres12 6 surface area & volume of spheres
12 6 surface area & volume of spheresgwilson8786
 
Jonathan Jones Mae377 Project04
Jonathan Jones Mae377 Project04Jonathan Jones Mae377 Project04
Jonathan Jones Mae377 Project04spiffyjj115
 
Synthesis quest level 3 bookmarking
Synthesis quest level 3 bookmarkingSynthesis quest level 3 bookmarking
Synthesis quest level 3 bookmarkingadriennetrio
 
employees-endangered-species
employees-endangered-speciesemployees-endangered-species
employees-endangered-speciesCliff Justice
 

Viewers also liked (19)

Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
Biaya Akuisisi, Maintenance, Depresiasi (Accounting For Non Accountant)
 
Akuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilanAkuntansi pajak penghasilan
Akuntansi pajak penghasilan
 
Merger dan akuisi
Merger dan akuisiMerger dan akuisi
Merger dan akuisi
 
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak PenghasilanAkuntansi Untuk Pajak Penghasilan
Akuntansi Untuk Pajak Penghasilan
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Proposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsiProposal pengajuan-judul-skripsi
Proposal pengajuan-judul-skripsi
 
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
Contoh Soal dan Jawaban untuk MSDM
 
Contoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsiContoh proposal skripsi
Contoh proposal skripsi
 
Manajemen keuangan
Manajemen keuanganManajemen keuangan
Manajemen keuangan
 
学校Air
学校Air学校Air
学校Air
 
Personal computer
Personal computerPersonal computer
Personal computer
 
12 6 surface area & volume of spheres
12 6 surface area & volume of spheres12 6 surface area & volume of spheres
12 6 surface area & volume of spheres
 
Sales presentation
Sales presentationSales presentation
Sales presentation
 
Villa San José
Villa San JoséVilla San José
Villa San José
 
Slideshare
SlideshareSlideshare
Slideshare
 
Jonathan Jones Mae377 Project04
Jonathan Jones Mae377 Project04Jonathan Jones Mae377 Project04
Jonathan Jones Mae377 Project04
 
Synthesis quest level 3 bookmarking
Synthesis quest level 3 bookmarkingSynthesis quest level 3 bookmarking
Synthesis quest level 3 bookmarking
 
La motivación
La motivaciónLa motivación
La motivación
 
employees-endangered-species
employees-endangered-speciesemployees-endangered-species
employees-endangered-species
 

Similar to AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...Desikoes
 
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdfANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdfBinsar Hamidi
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanNhofa Eriana
 
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupSumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupYusni Sinaga
 
Bab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Bab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya ManusiaBab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Bab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya ManusiaHarniza Ulfa
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaburhanudin047
 

Similar to AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA (20)

11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
11, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, manajemen sumber daya m...
 
Mengelola SDM
Mengelola SDMMengelola SDM
Mengelola SDM
 
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdfANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
ANALISI AKUNTANSI KEPERILAKUAN PADA SIJ.pdf
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuanSoftskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
Softskil 3 sumberdaya konsumen dan pengetahuan
 
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya HidupSumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
Sumber Daya Konsumen & Pengetahuan, Kepribadian Nilai & Gaya Hidup
 
Jawaban uas
Jawaban uasJawaban uas
Jawaban uas
 
Bab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Bab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya ManusiaBab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
Bab I Pentingnya Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Devi
DeviDevi
Devi
 
tugas MSDM
tugas MSDMtugas MSDM
tugas MSDM
 
Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusiaManajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia
 

AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA

  • 1. Victoria Agustina Purba PAPER TEORI AKUNTANSI AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA 1
  • 3. Victoria Agustina Purba Oleh: NAMA : VICTORIA AGUSTINA PURBA NIM : 10401376 PRODI : AKUNTANSI JENJANG : STRATA SATU (S1) DOSEN Y. SIAHAAN SE, Ak, MSAc : SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) SULTAN AGUNG PEMATANGSIANTAR 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Asset yang paling berharga dalam perusahaan adalah Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya intellectual capital-nya. Karena kalau kita perhatikan dalam perusahaan mulai dari perkiraan kas, aktiva tetap, aktiva berwujud sampai kepada aktiva tidak berwujud nonmanusia, dikendalikan oleh manusia. Tanpa adanya manusia maka sumber daya perusahaan tidak dapat dijalankan dan tidak mungkin akan menghasilkan laba atau menambah nilainya sendiri. 3
  • 4. Victoria Agustina Purba Perkembangan akuntansi saat ini telah mengalami kemajuan yang cukup pesat, saat ini akuntansi dituntut untuk lebih memberikan kontribusi yang positif terhadap para pemakai dan penggunanya. Pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya adalah investor dan kreditor yang menggunakan akuntansi sebagai sumber informasi utama untuk pengambilan keputusan mereka. Karena itu, agar kepentingan mereka bisa terpenuhi, informasi yang disajikan dalam laporan keuangan harus mencakup penjabaran yang lengkap. Asset merupakan salah satu elemen dalam laporan keuangan tepatnya neraca. Dalam kerangka konseptualnya, IASB mendefinisikan mengenai asset yaitu asset is a resource controlled by the entity as a result of past events and from which future economic benefits are expected to flow to the entity. Sumber daya manusia (Human Resource) merupakan asset penting yang harus dimiliki dan diperhatikan oleh manajemen. Human Resource adalah elemen yang pasti ada dalam suatu organisasi. Perusahaan tidak dapat memaksimalkan produktifitas dan laba tanpa adanya sumber daya manusia yang kompeten dan berdedikasi terhadap tujuan perusahaan. Adanya gagasan baru di bidang akuntansi yaitu Human Resource Accounting (HRA) yang dicetuskan oleh Likert (1967) bahwa keputusan yang diambil oleh investor dan kreditor kadang-kadang keliru sebab mengabaikan salah satu faktor yang penting yaitu sumber daya manusia. Saat ini, informasi akuntansi konvensional belum mengungkapkan sumber daya manusia. Tujuan menyajikan sumber daya manusia adalah untuk mengindentifikasi perubahan nilai sumber daya manusia dengan demikian dapat diketahui sumber daya manusia di perusahaan itu mengalami peningkatan atau 4
  • 5. Victoria Agustina Purba penurunan nilai pada periode tertentu. Dari uraian diatas, penting untuk mengukur dan menyajikan human resources dalam stetement keuangan. Teori elemen statemen keuangan tidak terbatas pada penalaran tentang pendefinisian tetapi meliputi pula penalaran tentang pengukuran, penilaian, pengakuan, penyajian, dan pengungkapan. Dalam lingkup perusahaan, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pengindentifikasian, pengukuran, dan penyajian suatu objek pelaporan keuangan dengan cara tertentu untuk menyediakan informasi relevan kepada pihak yang berkepentingan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sehingga, pengukuran diperlukan untuk menyajikan atau memberikan informasi kepada pihak yang berkepentingan. B. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas dapat diidentifikasi sebagai berikut : 1. Apakah Sumber Daya Manusia itu ? 2. Apakah Akuntansi Sumber Daya Manusia itu? 3. Bagaimana pengukuran sumber daya manusia sebagai asset perusahaan? 4. Bagaimana Akuntansi Sumber Daya Manusia itu disajikan dalam laporan keuangan? 5
  • 6. Victoria Agustina Purba C. TUJUAN DAN MANFAAT PAPER 1. Tujuan Paper Adapun tujuan berdasarkan identifikasi masalah diatas dapat diungkapakan sebagai berikut : a. Untuk mengetahui mengenai arti pentingnya Sumber Daya Manusia b. Untuk mengetahui arti Akuntansi Sumber Daya Manusia. c. Untuk mengetahui pengukuran sumber daya manusia sebagai asset dalam perusahaan d. Untuk mengetahui penyajian Akuntansi Sumber Daya Manusia dalam laporan keuangan. 2. Manfaat Paper Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari paper ini antara lain : a. Bagi penulis, untuk memenuhi salah satu syarat untuk tugas mata kuliah teori Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ( STIE ) Sultan Agung Kota Pematangsiantar. b. Bagi pembaca, sebagai bahan masukan bagi pembaca yang berniat membahas bagi pengguna laporan keuangan tersebut agar dapat mengambil keputusankeputusan yang tepat di masa yang akan datang. 6
  • 7. Victoria Agustina Purba BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN SUMBER DAYA MANUSIA Perencanaan Sumber Daya Manusia akan dapat dilakukan dengan baik dan benar apabila kita mengetahui apa dan bagaimana sumber daya manusia itu. Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang manusia. Sumber daya manusia terdiri dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seorang manusia. Sumber daya manusia menjadi unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas perusahaan yang dilakukan. I. Daya Pikir Daya Pikir adalah kecerdasan yang dibawa sejak lahir (modal dasar), sedangkan kecakapan diperoleh dari suatu usaha yang dilakukannya baik melalui suatu pembelajaran maupun pelatihan. 7
  • 8. Victoria Agustina Purba Intelegence Quotient (IQ) Sedangkan Emotion merupakan Quality (EQ) adalah tolak ukur kemampuan kecerdasan. manusia untuk mengendalikan emosi dan bersosialisasi (bermasyarakat). Apabila IQ didukung EQ maka realisasi pendapat-pendapatnya akan disambut baiak dan antusias oleh berbagai pihak baik dalam perusahaan maupun diluar perusahaan. Fisis rasa dan fisis pikir selalu terdapat dalam diri setiap individu. Fisis dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam menilai lingkungannya (bawahannya) Menurut arah perhatiannya manusia dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : 1. Tipe Introverse, yaitu jika perhatiannya diarahkan ke dalam dirinya sendiri. Orangnya disebut introvert dengan ciri-cirinya, egoistis, senang menyendiri, pendiam, kurang bergaul dan selalu mengutamakan kepentingan pribadinya diatas kepentingan umum. 2. Tipe Extroverse, yaitu jika perhatiannya terutama ditujukkan ke sekelilingnya. Orang tipe ini disebut extrovert yang ciri-cirinya, berhati terbuka, gembira, ramah-tamah dalam pergaulan, sosial dan menempatkan kepentingan umum diatas kepentingan pribadinya. 3. Tipe Ambriverse, yaitu orang-orang yang berada diantara extrovert dan introvert. II. Daya Fisik Dimaksudkan sebagai kekuatan dan ketahanan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang berat dan bekerjanya lama, maupun ketahanan dalam menghadapi serangan berbagai macam penyakit. Kualitas Sumber Daya Manusia harus ditingkatkan supaya produktivitas 8
  • 9. Victoria Agustina Purba kerjanya meningkat sehingga kehidupan sejahteranya tercapai. Hidup sejahtera diartikan secara relatif dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya dan merasa aman dalam menikmatinya. III. Pendekatan Sumber Daya Manusia a. Pendekatan Mikro Pendekatan Mikro diartikan yaitu sumber daya manusia dianalisis dan dikaji dari ruang lingkup yang lebih sempit dalam perusahaan. Masalah-masalah pokok yang dianalisis dan dikaji pada pendekatan mokri yaitu : 1. Hubungan dan peranan tenaga kerja dalam perusahaan. 2. Fungsi-fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia dalam perusahaan. 3. SDM dipelajari dari sudut kepentingan perusahaan dan karyawan. 4. SDM dipelajari dari produktivitas dan kesejahteraan karyawan. 5. SDM dikaji dari peraturan-peraturan perburuhan pemerintah. b. Pendekatan Makro Pendekatan makro atau Ekonomi SDM, dimana SDM dikaji dan dianalisis secara luas dan menyeluruh baik secara nasional maupun secara internasional. Hal-hal pokok yang dikaji dan dianalisis pada pendekatan makro diantaranya : 1. Kualitas dan kuantitas SDM yang tersedia. 2. Perbandingan SDM dengan lapangan kerja yang ada. 3. Susunan umur dan tingkat pendidikan SDM. 4. Tingkat pertambahan penduduk dan penyebarannya. 5. Latar belakang kultur, budaya dan agama SDM. 6. Tingkat produktivitas SDM. 7. Pendidikan dan kesehatan SDM. 9
  • 10. Victoria Agustina Purba 8. Disiplin dan Loyalitas SDM. Perkembangan pendekatan SDM dipengaruhi oleh kemajuan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan hak asasi manusia. Sumner daya manusia adalah totalitas terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang bersumber dari manusia. B. PENGERTIAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA (HUMAN RESOURCE ACCOUNTING) Human Resource Accounting (HRA) adalah pencatatan manajemen dan pelaporan personnel cost (Cashin dan Polimeni, 1981). Sedangkan menurut Accounting Association Committee In Human Resource Accounting, HRA adalah proses pengindentifikasian dan pengukuran data mengenai sumber daya manusia dan pengkomunikasian informasi ini terhadap pihak-pihak yang berkepentingan. Dari definisi ini terkandung tiga pengertian HRA, yaitu: 1. Identifikasi nilai-nilai sumber daya manusia 2. Pengukuran cost dan nilai bagi organisasi itu 3. Penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam perilaku sebagai akibat dari informasi itu. Menurut Flamholtz (1968), HRA itu berarti akuntansi untuk manusia sebagai suatu organisasi. Hal ini menyangkut biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk merekrut, memilih, memperkerjakan, melatih dan mengembangkan aset SDM, serta berhubungan dengan pengukuran nilai ekonomis dari pekerja atau pegawai suatu organisasi atau perusahaan. 10
  • 11. Victoria Agustina Purba C. INFORMASI YANG DISAJIKAN AKUNTANSI Adanya gagasan baru di bidang akuntansi yaitu Human Resource Accounting (HRA) yang dicetuskan oleh Likert bahwa keputusan yang diambil oleh investor dan kreditor kadang-kadang keliru sebab mengabaikan salah satu faktor yang penting yaitu sumber daya manusia. Informasi akuntansi konvensional belum mengungkapkan sumber daya manusia. Tujuan menyajikan sumber daya manusia adalah untuk mengindentifikasi perubahan nilai sumber daya manusia, dengan demikian dapat diketahui sumber daya manusia di perusahaan itu mengalami peningkatan atau penurunan nilai pada periode tertentu. Pengeluaran yang berkaitan dengan sumber daya manusia lebih tepat dianggap sebagai investasi SDM. Sebab pengeluaran terdiri dari cost untuk menarik, memilih, melatih, mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya manusia merupakan pengeluaran untuk pembentukan human capital. Pengeluran tersebut seharusnya dikapitalisasi agar manfaatnya dapat diukur. Data yang diukur dan dicatat, dan dilaporkan adalah data mengenai pengeluaran untuk sumber daya manusia dalam organisasi. Serta mengukur hasil yang diharapkan diperoleh pada masa mendatang dari berbagai investasi. Tiga hal penting yang terdapat pada akuntansi sumber daya manusia, yaitu: 1. Mengkapitalisasi biaya sumber daya manusia secara konseptual lebih dibenarkan daripada menganggapnya sebagai beban. 2. Informasi sumber daya manusia memungkinkan lebih relevannya keputusan 11
  • 12. Victoria Agustina Purba yang diambil pihak intern atau ekstern perusahaan. 3. Manusia merupakan sumber daya yang bernilai dan merupakan bagian integral dari sumber daya perusahaan. D. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA Akuntansi sumber daya manusia atau HRA merupakan cabang baru dari akuntansi manajerial atau akuntansi biaya, hal ini ditekankan pada penerapan konsep dan prosedur akuntansi untuk personnel (Cashin dan Polimeni, 1981). Publikasi yang dilakukan oleh perusahaan dan adanya iklan melalui media televisi sering menyatakan bahwa “our employees are our important asset”. Dikatakan bahwa karyawan sebagai sumber daya perusahaan merupakan aset yang penting bagi perusahaan. Namun pada kenyataannya, sebagian besar perusahaan tidak menetapkan secara aktual dan pasti nilai dari aset SDM, dan bagian akuntansi yang mereka miliki tidak banyak membantu dalam hal ini. Disisi lain timbul suatu keyakinan untuk mengakui keberadaan akuntansi sumber daya manusia, dan pengakuan tersebut dari beberapa akuntan senior. Pada tahun 1922, Paton menyebutkan bahwa in the business enterprise, a well organized and loyal personel may be a more important ‘asset’ than a stock merchandise. at present there seem to be no way of measuring such factor in term of dollar. but let us, accordingly, admit the serious limitation of the convensional balance sheet as a statement of financial conditing. Pernyataan ini semakin memperkuat konsep untuk mengakui human resource sebagai suatu aset dan mendorong timbulnya penelitian-penelitian yang berhubungan dengan human 12
  • 13. Victoria Agustina Purba resource. Sejak tahun 1960-an, suatu badan yang berkembang untuk riset, percobaan, dan teori di Amerika Serikat telah mengembangkan metode-metode akuntansi untuk aset manusia suatu organisasi. Riset ini merupakan pengakuan yang lebih besar bahwa human asset dan human capital memainkan peranan yang lebih besar dalam ekonomi sekarang dari pada dimasa lalu. Sesuai dengan GAAP (Generally Accepted Accounting Principles) biaya sumber daya manusia itu diperlakukan sebagai biaya pada saat terjadinya. Hal tersebut menimbulkan pertentangan atas kegagalan prinsip akuntansi memberikan informasi yang relevan bagi investor dan manajemen. Seorang ahli jiwa sosial Amerika Serikat yang bernama Rensist Linkert dan pihak-pihak lain yang sepaham menyatakan keberatannya (1960an) bahwa kegagalan akuntansi untuk mengakui human resource secara tepat telah menimbulkan kesimpulan yang tidak akurat dan hal ini mempengaruhi laba perusahaan untuk jangka panjang, efektifitas manajemen, dan motivasi karyawan atau tenaga kerja. Setelah itu, muncul beberapa perdebatan dan keberatan terhadap prinsip akuntansi yang dianggap gagal dalam menyediakan informasi yang relevan bagi decision makers. Pernyataan keberatan kemudian muncul dari Participative School of Management dan mendapat dukungan dari Likert yang menyebutkan bahwa pernyataan keberatan yang diajukan sekolah-sekolah manajemen tersebut didukung pula oleh peryataan atau teori dalam text book on management. Likert menyatakan bahwa pada saat manajer berusaha untuk menurunkan biaya produksi, manajemen cenderung mengurangi jumlah pesonel, menambah supervisi, membatasi hak tenaga kerja dan menurunkan keuntungan yang 13
  • 14. Victoria Agustina Purba seharusnya diterima oleh karyawan. Laba akan meningkat untuk jangka pendek karena adnya pemotongan biaya dan peningkatan produktifitas. Namun, menurut Participative School of Management hal tersebut akan mendatangkan dampak yang kurang menguntungkan bagi perusahaan dalam jangka panjang. Likert menyebutkan bahwa kerugian tersebut akan muncul dalam beberapa hal yaitu: a. Tingkat petentangan antara karyawan dan manajer (The Level Of Hostility) b. Keinginan untuk membatasi produksi (The Desire to Restrict Production) c. Ketidakpuasan (Grievances) d. Ketidakhadiran (Absenteeism) e. Perputaran (Turn over) Kegagalan-kegagalan akuntansi konvensional yang dianggap bersifat prinsip menurut para pendukung HRA, dapat dirangkum sebagai berikut: 1) Biaya sumber daya manusia diperlakukan sebagai biaya. Sebagian biaya HRA sekaligus memiliki kompenen aset dan biaya. Untuk itu manfaat (benefit) pada periode dimasa yang akan datang seperti biaya akuisisi dan pengembangan harus dikapitalisasi dan dijabarkan berdasarkan product life dari karyawan yang bersangkutan. 2) Biaya jangka panjang HRA diabaikan. Tanpa adanya informasi HRA yang berkecukupan, manajemen hanya akan memiliki ide atau gagasan yang kurang memadai tentang investasi total dalam human resource. 3) Keterbatasan data yang dibutuhkan dalam perencanaan dan pengendalian. Manajemen membutuhkan data personel sebagaimana mereka membutuhkan 14
  • 15. Victoria Agustina Purba data tentang material dan overhead, untuk perencanaan dan pengendalian. Saat ini sistem akuntansi belum menyediakan data tersebut. Sebagai contoh, HRA akan menyediakan informasi biaya yang sangat penting bagi penganggaran, seperti biaya penarikan dan pelatihan bagi karyawan baru. Pengendalian terhadap sumber daya manusia membantu memberikan kepastian atau menjamin bahwa sasaran sumber daya manusia itu dapat dicapai. 4) Keterbatasan pertanggungjawaban sosial. Para pendukung HRA mengkritik beberapa perusahaan besar karena keterbatasan tanggungjawab mereka. Para pendukung tersebut menyatakan bahwa saat ini profit bukan lagi menjadi satu-satunya tujuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan. Mereka juga harus mempertimbangkan adanya aspek lingkungan sosial. Misalnya ada beberapa permasalahan yang harus mereka perhatikan, apakah produk yang mereka hasilkan dapat meningkatkan polusi udara dan dapat mengancam kesehatan konsumen atau manusia serta alam sekitarnya. 5) Pengabaian terhadap kebutuhan karyawan. Para pendukung HRA menyatakan bahwa manajer pada setiap tingkatan harus memperhatikan kemampuan, keterampilan, dan kreativitas para karyawannya. Para pekerja memiliki keinginan untuk berpartisipasi dan memiliki kontribusi dalam manajemen perusahaan. Pada tahun 1973, American Accounting Association (AAA) membentuk komite yang disebut American Accounting Association on Human Resources 15
  • 16. Victoria Agustina Purba Accounting yang pada dasarnya menekankan pada tiga masalah utama yaitu: a) Memperkenalkan model-model pengukuran kos dan nilai sumber daya manusia b) Aplikasi HRA c) Mengidentifikasi dampak-dampak perilaku kognitif HRA. E. METODE PENGUKURAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA Terdapat dua pandangan dalam pengukuran sumber daya manusia, yaitu pendangan dari segi biaya (cost based) dan segi nilai (value based). 1. Pandangan dari segi biaya (cost based) Definisi biaya dalam arti luas adalah “pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan yang telah terjadi ataupun yang kemungkinan akan terjadi dimasa yang akan datang” (Mulyadi, 2000). Konsep yang digunakan dalam metode pengukuran dari akuntansi sumber daya manusia meliputi: a. Mencari investasi sumber daya manusia melalui proses kapitalisasi b. Mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah dikonsumsi dengan menggunakan metode amorisasi yang di tentukan c. Mencatat dan mengakui kerugian bila keahlian dari pengetahuan sumber daya manusia tidak dapat mengikuti perkembangan teknologi atau mengakui kerugian akibat perputaran yang tinggi. 16
  • 17. Victoria Agustina Purba d. Melaporkan dan membicarakan dengan pihak-pihak yang berkepentingan mengenai perubahan dan kondisi investasi akuntansi sumber daya manusia. Aktiva manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi, mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah terpakai dengan menggunakan metode amortisasi tertentu. 1) Metode pengukuran non moneter Metode pengukuran non moneter pada Human Resource Accounting (HRA) menggunakan variabel-variabel tertentu dalam menyajikan informasi mengenai nilai sumber daya manusia, seperti inventarisasi keterampilan dan kemampuan pekerja, dan pengukuran sikap atau tingkah lakunya. Pengukuran ini lebih relevan digunakan untuk pihak intern terutama untuk mengukur prestasi kerja level manajemen dari tingkat bawah sampai tingkat atas. Bagi karyawan penilaian prestasi kerja dapat menimbulkan perasaan puas dalam diri mereka. Mereka merasa bahwa dengan cara ini hasil kerja dinilai oleh perusahaan dengan sewajarnya dan sekaligus kelemahan-kelemahan yang ada dapat diketahui dengan demikian penilaian prestasi kerja karyawan selalu bertujuan untuk memindahkan secara vertikal (promosi atau demosi) atau horizontal. Pemberhentian dan perbaikan mutu karyawan dapat pula untuk memperbaiki moral karyawan dan kepercayaan kepada pimpinan dan perusahaan. Ringkasnya penilaian prrestasi kerja harus memberikan manfaat bagi karyawan dan berguna untuk perusahaan dalam menetapkan kebijakan-kebijakan program 17
  • 18. Victoria Agustina Purba kepegawaian pada masa yang akan datang. Dengan metode moneter dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengeluaran yang terjadi dan dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu mengukur besarnya biaya (cost) yang terjadi (Human Resource Cost Accounting) dan besarnya nilai (value) yang terjadi (Human Resource Value Accounting), sementara itu dengan motode non moneter dikaitkan untuk mengetahui prestasi kerja karyawan dan evaluasi atas karyawan. 2) Metode pengukuran moneter Metode pengukuran moneter yang akan dibahas oleh penulis adalah metode pengukuran moneter Human Resource Accounting dengan menggunakan Human Resource Cost Accounting (HRCA). “Human Resource Cost Accounting merupakan metode pengukuran HRA yang mengukur dan melaporkan seluruh biaya yang timbul untuk pencarian, pengembangan dan pengantian tenaga sebagai sumber daya organisasi” Amin dalam Tunggal (1994). Pada dasarnya metode HRCA ini terdapat dua metode pengukuran yaitu Metode Biaya Historis (Historical Cost of Human Resource) dan Metode Biaya Pengganti (Replacement Cost of Human Resource). a. Metode biaya historis Metode pengukuran biaya historis ini menghitung dan mengkapitalisasi seluruh biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan pengembangan sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan yang selanjutnya diadakan pengamortisasian biaya-biaya tersebut selama estimasi umur manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut, dan dengan mengakui 18
  • 19. Victoria Agustina Purba kerugian dalam hal penghapusan aktiva atau mempertinggi nilai aktiva bila terdapat tambahan biaya apapun yang dapat memperbesar manfaat potensi aktiva. Metode ini mempunyai keunggulan yaitu perlakuan perhitungan untuk menghitung nilai sumber daya manusia yang konsisten dengan penerapan akuntansi konvensional, memungkinkan untuk menghitung biaya yang sebenarnya termasuk dalam usaha perolehan pegawai dan metode historical cost ini praktis dan dapat diuji kebenaran datanya. Namun pada metode ini juga terdapat beberapa kelemahan antara lain pertama, nilai ekonomi aktiva yang berupa manusia tidak harus sesuai dengan biaya historisnya. Kedua, setiap apresiasi atau amortisasi kemungkinan akan bersifat subyektif karena tidak menghubungkan setiap kenaikan ataupun penurunan dengan produktifitas aktiva manusia tersebut. Ketiga, oleh karena biaya yang berkaitan dengan penerimaan dan biaya pengembangan tiap individu berbeda-beda maka historical cost tidak memberikan nilai human resource yang dapat diperbandingkan. b. Metode biaya pengganti Metode ini terdiri dari penaksiran biaya pengganti sumber daya manusia yang sudah ada dalam perusahaan, biaya-biaya tersebut akan meliputi seluruh biaya penerimaan pegawai, penyeleksian, penggajian pendidikan dan pelatihan, penempatan, dan pengembangan karyawan baru untuk mencapai tingkat keterampilan yang sudah ada. 19
  • 20. Victoria Agustina Purba Keunggulan utama metode ini adalah metode ini merupakan suatu pengganti yang baik bagi nilai ekonomi aktiva karena berdasarkan pertimbangan pasar untuk menentukan hasil akhir. Hasil akhir ini umumnya dimaksudkan untuk secara konseptual sebagai ekuivalen dengan nilai ekonomis seseorang. Namun pada metode biaya pengganti ini juga terdapat beberapa kelemahan, antara lain: a) Suatu perusahaan mungkin mempunyai seorang karyawan yang nilainya b) dianggap lebih besar dari pada biaya pengganti untuknya. Kemungkinan tidak ada pengganti yang sepadan untuk suatu aktiva manusia tertentu. c) Setiap manajer yang diminta untuk menaksir biaya pengganti seluruh organisasi manusia kemungkinan akan kesulitan untuk melaksanakan dan manajer yang berbeda akan memperoleh taksiran yang berbeda pula. 2. Pandangan dari segi nilai (value based) Flamholtz dalam Tunggal (1994), menyebutkan bahwa nilai adalah potensi yang dimiliki oleh objek tersebut dalam menyumbang manfaat atau jasa. Konsep nilai sumber daya manusia dijabarkan dari konsep yang berasal dari ilmu tersebut dalam menyumbang dan jasa. Nilai sumber daya sebagaimana sumber daya lainnya, tergantung pada kemampuannya dalam memberikan kontribusi jasa, 20
  • 21. Victoria Agustina Purba tepatnya adalah nilai sekarang dari kontribusi jasa yang diterapkan pada masa yang akan datang. a. Metode pengukuran konpensasi (compensasi model) Model kompensasi didasari oleh teori konsep ekonomi human capital, yaitu bahwa sumber daya manusia merupakan sumber arus pendapatan dan nilainya adalah besar nilai sekarang yang didiskonto dengan rate tertentu bagi pemilik sumber daya tersebut. b. Model stochastic rewards Model ini dikembangkan oleh Flamholtz dengan dasar pemikiran ekonomi tentang nilai dari suatu proses kemungkinan menurut teori ekonomi nilai sesuatu itu bernilai apabila memiliki kemampuan untuk memberikan manfat atau kegunaan yang dimanfaatkan di kemudian hari dengan adanya proses kemungkinan diatas maka nilai sumber daya manusia yang diharapkan dapat direalisasi oleh perusahan. Flamholtz dalam Tunggal (1994), meyatakan bahwa pengukuran nilai bagi organisasi melibatkan kegiatan: 1) Menaksir jangka waktu atau masa kerja pegawai bagi perusahaan. 2) Mengidentifikasi jabatan yang dapat diduduki pegawai yang bersangkutan 3) Mengukur nilai yang diberikan perusahan jika pegawai menduduki jabatan tersebut selama ukuran waktu tertentu 21
  • 22. Victoria Agustina Purba 4) Menaksir probabilitas seseorang menduduki masing-masing jabatan tersebut selama ukuran waktu tertentu. Hasil akhir dari penerapan model ini, yaitu nilai sekarang dari jiwa pegawai yang diharapkan diperoleh perusahaan selama masa kerja yang diperkirakan. F. PENYAJIAN AKUNTANSI SUMBER DAYA MANUSIA DALAM LAPORAN KEUANGAN Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk informasi keuangan yang disajikan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, baik yang ada di dalam maupun di luar perusahaan. Penyajian laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga merupakan apa yang telah dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manjemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pada saat ini laporan keuangan yang disusun sesuai dengan “Akuntansi yang berlaku umum” (GAAP/General Accepted Accounting Principle), yang di Indonesia dinamakan Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia tidak menunjukkan nilai manusia dalam organisasi. Laporan keuangan melaporkan biaya yang didepresiasi dari aktiva sebagai suatu pengganti untuk nilai. Lagi pula laporan keuangan tidak memberikan informasi pada pihak luar yang berkepentingan misalnya investor dari suatu organisasi mengenai investasi dalam aktiva manusia. Akuntansi konvensional memperlakukan investasi dalam sumber daya manusia 22
  • 23. Victoria Agustina Purba sebagai biaya (cost) dari pada aktiva (asset). Akuntansi sumber daya manusia dalam laporan keuangan disajikan dalam sisi aktiva pada pos investasi sumber daya manusia dan pada sisi kewajiban dan modal. Pada pos modal, sumber daya manusia dicatat sebesar nilai total investasi sumber daya manusia. Sedangkan nilai amortisasi sumber daya manusia masuk ke dalam Laporan Laba Rugi perusahaan sebagai pengurang biaya operasional perusahaan yang diakui sebesar jumlah biaya untuk pengembangan sumber daya manusia dibagi taksiran umur ekonomis sumber daya manusia pada periode bersangkutan. Tidak dapat dipungkiri bahwa terdapat suatu tingkatan ketidakpastian yang berkaitan sejauh mana “futue service potensial” dari seorang karyawan akan benar benar direalisasi. Masalah akuntansi yang timbul adalah bagaimana caranya mengukut tingkat ketidakpastian dari realisasi jasa karyawan tersebut dalam laporan keuangan. Alternatif yang diusulkan untuk menghitung tingkat ketidakpastian realisasi jasa investasi sumber daya manusia ini adalah dengan menggunakan akutansi untuk piutang dagang. Praktek akuntansi yang memperlakukan investasi dalam sumber daya manusia sebagai biaya dari pada sebagai aktiva, berakibat pada perhitungan laba rugi dan neraca menjadi tidak akurat. Dalam perhitungan rugi laba, nominal yang disajikan sebagai laba bersih menjadi tidak akurat, karena akuntansi memperlakukan semua pengeluaran yang dilakukan untuk memperoleh atau mengembangkan sumber daya manusia sebagai biaya selama periode terjadi, dari pada mengkapitalisasi dan mengamortisasi biaya-biaya tersebut selama masa manfaatnya. Neraca menjadi tidak akurat karena nominal yang diberi nama “Total 23
  • 24. Victoria Agustina Purba Aktiva” tidak termasuk aktiva manusia organisasi. Sebab tidak ada indikasi dari investasi actual organisasi dalam aktiva manusia. Akuntansi memperlakukan setiap rupiah yang dilakukan oleh manajemen untuk mendapatkan aktiva manusia sebagai biaya, walaupun masa manfaat melebihi periode pengeluarannya. Ketidakakuratan dalam penyajian informasi laporan keuangan diatas menyebabkan tidakakuratnya pengukuran ROI (Return On Investment). Konsep ROI adalah variabel yang krusial dalam keputusan rasio laba bersih terhadap aktiva total. “Laba bersih dalam analisis ROI mencerminkan kamampuan pihak manajemen dalam mengelola biaya, penjualan dan perubahan investasi” Helfert dalam Tunggal (1994). ROI menjadi tidak akurat dapat menyebabkan investor melakukan penilaian yang keliru dalam melihat kinerja pihak manajemen. BAB III KESIMPULAN 24
  • 25. Victoria Agustina Purba Berdasarkan uraian diatas, penulis menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Sumber Daya Manusia merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seorang yang terdiri dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki seorang manusia unsur pertama dan utama dalam setiap aktivitas perusahaan 2. yang menjadi yang dilakukan.. Akuntansi Sumber Daya Manusia (Human Resource Accounting) merupakan identifikasi dari nilai-nilai sumber daya manusia, pengukuran biaya dan nilai bagi organisasi itu serta penyelidikan mengenai dampak kognitif dalam perilaku sebagai akibat dari informasi itu. 3. Pengukuran sumber daya manusia sebagai asset perusahaan dinilai berdasarkan: a. Pandangan dari segi biaya (cost based) Sumber daya manusia harus dikapitalisasi seperti aktiva lainnya yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun atau satu periode akuntansi, mencatat bagian dari kapitalisasi yang telah terpakai dengan menggunakan metode amortisasi tertentu. b. Pandangan dari segi nilai (value based) Nilai sumber daya sebagaimana sumber daya lainnya, tergantung pada kemampuannya dalam memberikan kontribusi jasa, tepatnya adalah nilai sekarang dari kontribusi jasa yang diterapkan pada masa yang akan datang. 4. Akuntansi sumber daya manusia dalam laporan keuangan disajikan dalam sisi aktiva pada pos investasi sumber daya manusia dan pada sisi kewajiban dan 25
  • 26. Victoria Agustina Purba modal. DAFTAR PUSTAKA Andreas Loko, 1995, Akuntansi Sumber Daya Manusia: Pengakuan dan Pelaporan Sumber Daya Manusia Sebagai Asset Organisasi, UPP –AMP YKPN, Yogakarta. 26
  • 27. Victoria Agustina Purba Belkaouni, 1996, Akuntansi Sumber Daya Manusia, edisi Bahasa Indonesia, PT. Prehallindo, Jakarta. Belkaoui, Ahmed Riahi. (2001). Teori Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta. http://dwiermayanti.wordpress.com/2011/05/31/akuntansi-sumber-daya-manusia/ tahun akses 2013. http://id.shvoong.com/business-management/accounting/2167118-akuntansi-sumberdaya-manusia/ tahun akses 2013. Salemba Empat.Hendriksen. (2000). Accounting Theory. 9th Edition. Jakarta. 27