Analisis Simulasi Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia terhadap Perbandingan Kinerja Laporan Keuangan Pada Bank Panin menganalisis dampak penerapan akuntansi sumber daya manusia terhadap rasio keuangan Bank Panin pada tahun 2007 dan 2008. Penelitian ini menggunakan metode biaya aktiva sumber daya manusia dan membandingkan rasio profitabilitas sebelum dan sesudah penerapan akuntansi sumber daya manusia. Hasilnya menunjukkan
1. Analisis Simulasi Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia terhadap Perbandingan
Kinerja Laporan Keuangan Pada Bank Panin
Hardiansyah. A
Mahasiswa Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2009
Abstrak
Bagi suatu Bank secara keseluruhan khususnya pada Bank Panin yang bergerak dalam bidang
jasa keuangan selalu ingin mengharapkan laba atau keuntungan yang baik dari sumber daya-
sumber daya yang dimiliki Bank Panin, salah satunya adalah sumber daya manusia.
Dengan demikian, dapat dilihat bank-bank yang ada di Indonesia termasuk juga Bank Panin,
tidak menetapkan sumber daya manusia menjadi aktiva di dalam laporan keuanannya, melainkan
menetapkannya sebagai beban atau biaya. Oleh karena itu, penulis ingin mencoba menerapkan
akuntansi sumber daya manusia dalam akuntansi konvensional, dan hasil dari penerapan
akuntansi sumber daya manusia adalah timbulnya akun baru berupa aktiva SDM dan amortisasi
SDM. Selanjutnya akan dilakukan perbandingan analisa rasio keuangan sebelum dan sesudah
dilakukan penerapan akuntansi sumber daya manusia pada laporan neraca keuangan dan laporan
laba/rugi, dan untuk mendukung analisa ini akan digunakan hipotesis menggunakan Uji-t.
Kata Kunci : Akuntansi Sumber Daya Manusia
Latar Belakang
Pada perusahaan jasa dan industri yang struktur permodalan yang kuat dan Rasio
berskala besar, sumber daya manusia kecukupan Modal yang tinggi, Bank Panin
merupakan salah satu faktor penting dalam tidak harus direkapitalisasi oleh pemerintah
proses pencapaian tujuan perusahaan yaitu pasca krisis ekonomi pada tahun 1998. Bank
menghasilkan laba maksimum untuk jangka Panin tercatat sebagai Bank Ke-7 terbesar di
panjang. Menurut Amin Widjaja (2004), Indonesia dari segi total assets yang sebesar
sumber daya manusia yang berkualitas Rp 40,51 Triliun pada tahun 2006,
sangat berperan dalam menjalankan kegiatan sedangkan dari segi permodalan tercatat
operasional perusahaan, mendayagunakan sebagai Bank ke-5 terbesar Bank Panin
sumber daya-sumber daya lain dalam berhasil memposisikan diri sebagai salah
perusahaan, dan menjalankan strategi bisnis satu Bank Utama yang unggul dalam produk
secara optimal. jasa konsumen dan komersil. Dengan
kriteria diatas Bank Panin mempunyai
Bagi suatu perusahaan secara sumber daya manusia yang sangat berharga,
keseluruhan khususnya pada perusahaan jasa maka, kehilangan atau kepindahan sumber
keuangan seperti Bank Panin sumber daya daya manusia yang profesional merupakan
manusia merupakan kekayaan yang sangat suatu kerugian yang besar karena hal
berharga. Bank Panin merupakan salah satu tersebut akan membuang biaya yang telah
Bank komersial utama di Indonesia. dikeluarkan oleh perusahaan untuk membina
Didirikan pada tahun 1971 dan mencatatkan atau mendidik sumber daya manusia yang
sahamnya di Bursa Efek Jakarta tahun 1982 diperolehnya itu. Kerugian lainnya adalah
sebagai Go public yang pertama. Dengan hilangnya kesempatan memanfaatkan
1
2. sumber daya manusia untuk meningkatkan seberapa besar aktiva sumber daya manusia
keuntungan yang bisa diperoleh perusahaan yang dimiliki perusahaan. Terdapat dua
yang mungkin dapat juga mengancam metode pengukuran yang bisa diterapkan,
kelangsungan hidup perusahaan yang belum yaitu : Human Resource Cost Accounting
mempunyai sistem perekrutan serta dan Human Resource Value Accounting.
pendidikan sumber daya manusia yang baik. Menurut Arfan Ikhsan (2008) Ada tiga
Akuntansi sumber daya manusia merupakan konsep berbeda yang telah diusulkan untuk
suatu proses memanfaatkan jasa manusia mengukur biaya sumber daya manusia yakni
untuk mencapai misi organisasi. Akuntansi :
sumber daya manusia juga dapat membantu
para manajer memanfaatkan sumber daya (a) Biaya Dasar adalah mengacu
manusia secara efektif dan efesien untuk itu pada pengorbanan yang
diperlukannya analisis rasio keuangan pada sesungguhnya terjadi untuk
Bank. Pada umumnya rasio keuangan untuk memperoleh dan
mengukur kinerja keuangan pada bank, mengembangkan sumber
menurut Lukman Dendawijaya (2003) yaitu daya manusia.
: (a) Ratio Liquiditas, (b) Ratio (b) Biaya Pengganti merujuk kepada
Profitabilitas, (c) Ratio Solvabilitas. Rasio
pengorbanan yang akan atau
Liquiditas merupakan analisis yang
digunakan atau dilakukan terhadap harus terjadi sekarang ini
kemampuan bank dalam memenuhi untuk menggantikan sumber
kewajiban-kewajiban jangka daya manusia yang sedang
pendek/kewajiban yang sudah jatuh tempo. diperkerjakan.
Rasio Profitabilitas adalah alat untuk (c) Biaya Opportunity adalah
menganalisis/mengukur tingkat efisiensi merujuk kepada sumber
usaha dan profit yang dicapai oleh bank daya manusia dengan
yang bersangkutan, sedangkan Rasio menggunakan alternatifnya
Solvabilitas merupakan alat untuk mengukur yang paling mendukung.
kemampuan Bank dalam memenuhi Dalam penelitian sebelumnya
kewajiban jangka panjangnya/kemampuan tentang penerapan Akuntansi Sumber Daya
bank untuk memenuhi kewajiban-kewajiban Manusia yang dilakukan oleh Sulistyowati
jika terjadi likuidasi bank. Masalah (2003) menyatakan bahwa memunculkan
Akuntansi untuk nilai sumber daya manusia akun baru investasi bersih aktiva sumber
berbeda secara signifikan dari masalah daya manusia pada sisi aktiva lain-lain, akun
pengukuran biaya-biaya yang biasa. Pada hutang pajak ditangguhkan, dan laba ditahan
skala yang lebih luas pengukuran ini dari Aktiva sumber daya manusia. Selisih
merupakan proses historis bagi Perusahaan. pajak di neraca sebagai hutang pajak
Nilai berorientasi pada masa depan bukan penghasilan yang ditangguhkan dan selisih
pada masa lalu, dengan demikian akuntansi laba disajikan di neraca sebagai laba ditahan
sumber daya manusia memerlukan ramalan dari aktiva sumber daya manusia. Penelitian
dan tidak pasti. Sama dengan sumber daya ini menunjukkan laba Akuntansi sumber
lainnya, manusia memiliki nilai karena daya manusia lebih tinggi dibanding
mereka dapat memberikan jasa atau penggunaan Akuntansi Konvensional. Rasio
pelayanan dimasa depan. Maka nilai sumber profitabilitas juga lebih baik dibanding
daya manusia seperti nilai sumber daya Akuntansi Konvensional.
lainnya dapat didefinisikan sebagai nilai
sekarang dari jasa masa depan yang Penelitian ini sesuai dengan
diharapkan. penelitian Muzaqqi (2003) yang menyatakan
bahwa penyusunan laporan keuangan
Pengukuran Akuntansi sumber daya menggunakan Akuntansi sumber daya
manusia dimaksudkan untuk mengetahui manusia menunjukkan peningkatan
2
3. perolehan sisa hasil usaha yang ditransfer ke melakukan studi pada Bank hanya sebagian
neraca sehingga terdapat pertambahan mencoba pada perusahaan yang
modal. Namun Muzaqqi hanya memakai menghasilkan produk saja. Kelangsungan
satu periode saja dalam menyajikan kinerja perusahaan industri juga tergantung pada
keuangan perusahaannya. Sementara itu produk yang dihasilkan untuk kelangsungan
penelitian yang dilakukan oleh Pangesti perusahaan, sedangkan Bank dengan modal
(2003) menyatakan bahwa konsep akuntansi utama berupa jasa menempatkan sumber
sumber daya manusia sebaiknya diterapkan daya manusia sebagai modal dalam
di PT. IMDI karena dapat memberikan kelangsungan di masa depan dan oleh
informasi kuantitatif khususnya mengenai karena itu penulis ingin mengulangi
sumber daya manusia sehingga dapat penelitian Muzaqqi dan Pangesti dengan dua
digunakan sebagai pertimbangan dalam periode dan mencoba menerapkan
pengambilan keputusan manajemen. perhitungan akuntansi sumber daya manusia
Sebagian besar penelitian sebelumnya hanya dengan Metode biaya Akitva SDM pada
menggunakan satu-dua periode saja, dan Bank Panin.
juga penelitian sebelumnya belum pernah
Rumusan Masalah dan Batasan menjadi Bank Utama dalam pelayanan jasa
Masalah keuangan. Tapi apakah penerapan Akuntansi
Perusahaan jasa seperti Bank Panin sumber daya manusia ini sangat penting atau
yang bergerak dibidang keuangan, tidak dilakukan. Dengan demikian peneliti
menempatkan sumber daya manusia sebagai merumuskan masalah penelitian ke dalam
suatu masalah yang menyangkut dengan pertanyaan sebagai berikut :
masa depan perusahaan itu sendiri. Sumber
Daya Manusia adalah modal utama dari 1. Bagaimana perbandingan kinerja
pergerakan perusahaan itu sendiri. Bank Panin sebelum dan sesudah
Kebutuhan akan informasi yang tersusun diterapkannya akuntansi sumber daya
tentang sumber daya manusia meningkat manusia ?
kepentingannya, tidak hanya karena 2. Bagaimana profitabilitas (rentabilitas)
Akuntansi sumber daya manusia akan sebelum dan setelah diterapkannya
menyediakan informasi yang lebih baik akuntansi sumber daya manusia ?
tentang potensi masa depan yang secara Dengan Rumusan Masalah yang telah
umum dapat diterima oleh akal, tetapi juga diuraikan maka dengan keterbatasan waktu
berdasarkan pemahaman kinerja masa lalu. dan biaya peneliti akan membatasi
Penerapan Akuntansi sumber daya permasalahan sebagai berikut :
manusia dalam penyajian laporan keuangan
sekarang ini masih jarang dilakukan 1. Penelitian ini hanya membatasi
termasuk juga pada Bank-Bank di Jakarta. masalah tentang digunakannya
Namun sebenarnya di zaman globalisasi Akuntansi Sumber Daya
seperti ini persaingan semakin ketat Manusia atau tidak di Bank
termasuk dalam tenaga kerja, oleh karena itu Panin serta kinerja perusahaan
Bank Panin harus bisa mengatasi masalah setelah menerapkan Akuntansi
persaingan dibagian sumber daya manusia Sumber Daya Manusia.
ini dengan mencoba menerapakan Akuntansi 2. Data yang dipakai hanya data
sumber daya manusia pada kinerja laporan Laporan Keuangan, dan neraca
keuangannya untuk mengetahui potensi dari laba/rugi, 2007 dan 2008.
setiap pegawainya, guna mengetahui apakah 3. Profitabilitas (rentabilitas)
mereka masih mempunyai skill dalam menggunakan Rasio Profit
pelatihan yang dilakukan atau tidak, Margin, Assets Utilyzation,
sehingga dapat membuat Bank Panin Return On Assets, Equity
Multiplier, Return On Equity,
3
4. 4. Masa perhitungan amortisasi penelitian yaitu informasi mengenai
dengan umur ekonomis 5 tahun sumber daya manusia perusahaan
mengikuti SAK Per 1 juli 2009 berupa biaya sumber daya manusia
yang mengatakan bahwa (biaya perekrutan, biaya diklat).
amortisasi mengikuti kebijakan 2. Data Sekunder adalah data yang
manajemen Aset diperoleh melalui pihak lain atau
tidak langsung diperoleh peneliti
Tujuan Penelitian dari subyek penelitiannya yaitu data
Penelitian ini bertujuan untuk : yang dapat mendukung data primer.
1. Untuk mengetahui hasil dari Laporan Data tersebut berupa laporan
Kinerja Perusahaan Sebelum dan keuangan Bank seperti neraca,
Setelah menerapkan Akuntansi laporan laba rugi pada tahun 2007,
Sumber Daya Manusia. dan 2008 serta data-data lain seperti
2. Untuk mengetahui hasil dari buku-buku yang memiliki relevansi
Profitabilitas (rentabilitas) sebelum dengan masalah penelitian.
dan setelah menerapkan Akuntansi
Sumber Daya Manusia.
Tehnik Pengumpulan Data
Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini metode dalam
pengumpulan data yang dilakukan oleh
Objek Penelitian penulis adalah dengan cara :
Objek Penelitian dalam penyusunan 1. Studi Pustaka
skripsi ini adalah pada Bank Panin. Penulis Studi pustaka merupakan penelitian
memakai Bank Panin sebagai objek yang dilakukan dengan cara
penelitian dikarenakan Posisi Bank Panin memperoleh, mempelajari dan
sebagai Bank yang terkemuka dan memahami referensi
merupakan salah satu Bank dengan kondisi jurnal,literature-literature serta
posisi keuangan yang baik. buku-buku yang erat kaitannya
dengan materi dalam skripsi ini.
Jenis Penelitian
2 Studi Lapangan
Penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian deskriptif kuantitatif karena Studi ini merupakan pengumpulan
bertujuan untuk mendapat informasi dan data-data yang berhubungan dengan
menggambarkan mengenai sumber daya penulisan skripsi ini dengan
manusia pada BANK PANIN serta langsung ke objek penelitian.
mengadakan orientasi pendahuluan terhadap
perlakuan dan penyajian akuntansi sumber PEMBAHASAN
daya manusia pada laporan keuangan. Hasil
selanjutnya dideskripsikan dalam bentuk Analisa Rasio Keuangan Sebelum
analisis yang lebih sempit sehingga dapat Penerapan Akuntansi SDM
diketahui dampaknya terhadap kinerja Analisa rasio keuangan sebelum
keuangan perusahaan. penerapan akuntansi sumber daya
manusia merupakan tolak ukur laporan
keuangan bank panin periode 2007 dan
Jenis Data Yang Digunakan 2008, dan berikut disajikan data yang
dibutuhkan untuk menghitung rasio
1. Data primer diperoleh adalah data keuangan dibawah
yang diperoleh langsung dari subjek ini :
4
5. Tabel 4.1 : Akun untuk 5 macam rasio sebelum penerapan Akuntansi SDM
(dalam jutaan rupiah)
BANK PANIN Dec-07 Dec-08
Total Asset Rp. 51.156.071 Rp. 63.231.511
Ekuitas Rp. 7.499.600 Rp. 8.385.356
Pendapatan Operasional Rp. 4.664.718 Rp. 4.664.718
Laba Operasional Rp. 1.216.971 Rp. 1.005.031
Laba Sebelum Pajak Rp. 1.277.141 Rp. 1.058.732
Sumber : Data Diolah
Ket : Pendapatan Operasional = (Pendapatan bunga + Pendapatan operasional lainnya).
Pada periode 2007 posisi rasio Pada periode 2007 posisi rasio
Profit Margin sebesar 26%, sedangkan Assets Utilyzation sebesar 9.11%,
periode 2008 sebesar 16.37%. Terlihat sedangkan periode 2008 sebesar 9.70%.
jelas bahwa rasio Profit Margin Terlihat jelas bahwa rasio Assets
mengalami penurunan yang sangat Utilyzation mengalami kenaikan yang
drastis, ini dikarenakan posisi laba sangat signifikan, ini dikarenakan posisi
operasional yang naik hanya sedikit pada pendapatan operasional yang naik cukup
periode 2008, sedangkan posisi bagus periode 2008, sedangkan posisi
pendapatan operasional naik cukup total aktiva naik cukup signifikan,
signifikan, sehingga pada rasio ini sangat sehingga pada rasio ini sangat terlihat
terlihat bahwa kemampuan pendapatan bahwa kemampuan untuk memutar harta
operasional untuk menghasilkan laba atau asset untuk menghasilkan
operasional tidak terlalu bagus, namun pendapatan operasional yang baik.
dilihat dari pendapatannya naik secara
signifikan.
Pada periode 2007 posisi rasio harta atau asset untuk menghasilkan laba
Return On Assets sebesar 2.49%, tidak terlalu baik
sedangkan periode 2008 sebesar 1.67%.
Terlihat jelas bahwa rasio Return On Pada periode 2007 posisi rasio
Assets mengalami penurunan yang Equity Multipier sebesar 682.1%,
cukup drastis, ini dikarenakan posisi laba sedangkan periode 2008 sebesar 754%.
sebelum pajak yang naik hanya sedikit Terlihat jelas bahwa rasio Equity
pada periode 2008, sedangkan posisi Multipier mengalami kenaikan yang
total asset naik cukup signifikan, sangat signifikan, ini dikarenakan posisi
sehingga pada rasio ini sangat terlihat total aktiva atau asset yang naik cukup
bahwa kemampuan mengoperasikan bagus periode 2008, diikuti dengan
posisi modal atau equity yang naik
5
6. cukup signifikan, sehingga pada rasio ini sangat terlihat bahwa kemampuan untuk
mengoperasikan suatu modal
yang ada untuk menghasilkan total asset
atau aktiva cukup baik
Namun, pengeluaran biaya untuk
merekrut dan mengembangkan
Pada periode 2007 posisi rasio karyawan dengan pelatihan tidak
Return Of Equity sebesar 17.02%, dianggap sebagai investasi atau dicatat
sedangkan periode 2008 sebesar 12.62%. sebagai aktiva sumber daya manusia
Terlihat jelas bahwa rasio Return Of pada laporan keuangan bank panin.
Equity mengalami penurunan yang
cukup drastis, ini dikarenakan posisi laba 4.3.1 Kapitalisasi Biaya Aktiva
operasional yang naik hanya sedikit pada SDM, Amortisasi SDM,
periode 2008, dan tidak mengikuti Investasi Bersih Aktiva SDM
kenaikan posisi modal yang cukup Biaya-biaya yang dikeluarkan
signifikan, sehingga pada rasio ini sangat untuk pelatihan atau pengembangan
terlihat bahwa kemampuan serta perekrutan karyawan oleh Bank
mengoperasikan modal untuk Panin dicatat sebagai beban atau biaya
menghasilkan laba operasional tidak operasional per periode, maka sumber
terlalu baik secara signifikan. daya manusia yang dimiliki tidak dapat
menjadi suatu investasi yang dimiliki
oleh Bank Panin.
Oleh karena itu, penulis ingin
memasukkan biaya-biaya yang
4.3 Perhitungan Aktiva SDM dan dikeluarkan tahun 2007 dan tahun 2008
Perhitungan Rasio Bila yang kemudian akan menjadi kapitalisasi
Dilakukan Penerapan aktiva dari biaya diklat dan akuisisi, lalu
Akuntansi SDM mengamortisasi sesuai dengan metode
amortisasi dengan garis lurus, yang umur
Dalam awal berdirinya Bank ekonomisnya adalah 5 tahun, kemudian
Panin selalu ingin terus meningkatkan akan dijadikan sebagai investasi bersih
usaha pelayanannya kepada masyarakat, aktiva SDM yang nantinya investasi
dan dapat dilihat dari beberapa tahun tersebut akan dicatat sebagai aktiva
terakhir dari 2004-2008 terjadi sumber daya manusia pada tahun 2007
peningkatan jumlah karyawan Bank dan 2008. Adapun jenis-jenis dari biaya
Panin, dilihat dari tahun 2006 jumlah akuisisi (perekrutan) dan biaya diklat
karyawan Bank Panin sebesar 3.199 dan (pelatihan atau pengembangan )
bertambah sebesar 561 karyawan pada karyawan yang dilakukan oleh Bank
tahun 2007 yang kemudian menjadi Panin dari tahun ke tahun adalah sebagai
3.760 karyawan. Pada tahun 2008 Bank berikut:
Panin juga melakukan perekrutan 1. Biaya Akuisisi (perekrutan)
karyawan baru sebesar 501, dan total Bank Panin dalm perkembangannya
karyawan Bank Panin sampai akhir melakukan perekrutan dan
tahun 2008 menjadi 4.261 karyawan. menyaleksi penerimaan sarjana
6
7. lulusan baru melalui Officer Jadi, investasi bersih tahun 2007
Development Program (ODP), adalah sebesar Rp. 15.552.000.000 dan
perekrutan yang dilakukan Bank tahun 2008 setelah dibulatkan sebesar
Panin menghasilkan tenaga Rp. 32.233.000.000. untuk investasi
karyawan baru dari tahun ke tahun. bersih aktiva SDM akan dicatat sebagai
2. Biaya Diklat (pengembangan & Aktiva SDM senilai kapitalisasi biaya
Pelatihan) aktiva pada laporan neraca per periode
• Manajer Senior, Melakukan tahun 2007 dan 2008. Pencatatan pada
seminar-seminar nasional dan posisi aktiva dilakukan karena konsep
program-program tentang Akuntansi SDM menilai dari biaya-biaya
perbankan. yang dikeluarkan baik biaya akuisisi
• Manajer Seksi, Melakukan maupun biaya diklat dijadikan menjadi
Kursus Kepemimpinan seperti suatu asset atau aktiva baru yang berupa
ketrampilan manajerial dan penliaian terhadap sumberdaya manusia
motivasi Staff. dan juga manfaat yang diharapkan
• Staff Divisi seperti : Kredit berkaitan dengan periode masa yang
korporasi, komersial dan akan datang.
consumer/ritel. Melakukan
pelatihan tentang program- 4.3.2 Perbandingan Kinerja
program sertifikasi dibidang Laporan Neraca dan
manajemen resiko dan reksadana. Laba/Rugi Sebelum dan
• Petugas Garda, Melakukan Sesudah Penerapan Akuntansi
Pelatihan Mengenai kualitas SDM
pelayanan dan negoisasi, Dll. Pada konsep Akuntansi SDM
Berikut perhitungannya : dengan metode cost (biaya), yang
1. Kapitalisasi Aktiva SDM adalah menilai suatu sumberdaya manusia
total dari biaya akuisisi dan biaya dilihat dari biaya yang dikeluarkan dari
diklat. suatu perusahaan terutama pada Bank
• Total biaya akuisisi dan biaya Panin. Biaya yang dikeluarkan tersebut
diklat yang dikeluarkan oleh dikenal dengan nama biaya akuisisi dan
Bank Panin pada tahun 2007 biaya diklat. Bank panin mengeluarkan
sebesar Rp. 19.440.000.000,- biaya tersebut tetapi tidak menjadikan
yang akan menjadi biaya tersebut menjadi suatu modal atau
kapitalisasi Aktiva SDM investasi dimasa depan, melainkan
2007. hanya sebagai beban pada setiap periode
• Total biaya akuisisi dan biaya laporan keuangan.
diklat yang dikeluarkan oleh Pada penerapan Akuntansi SDM
Bank Panin pada tahun 2008 perhitungan terhadap biaya-biaya yang
sebesar Rp. 25.710.000.000,- dikeluarkan akan dikapitalisasi atau
yang akan menjadi dijumlahkan dari masing-masing biaya
kapitalisasi Aktiva SDM seperti biaya akuisisi (perekrutan) dan
2008. biaya diklat (pengembangan) yang akan
2. Amortisasi SDM menjadi kapitalisasi aktiva SDM pada
Dengan metode garis lurus dan masing-masing periode laporan
umur ekonomis adalah 5 tahun. keuangan Bank Panin yang belum
diaudit. Kemudian hasil kapitalisasi
7
8. aktiva SDM ini akan diamortisasi selama penerapan akutansi SDM, maka
5 tahun. Pengamortisasian ini dilakukan investasi yang dilakukan sejak awal
menurut Amin Widjaja untuk penerapan diharapkan akan berpengaruh
menyesuaikan penilaian suatu aktiva terhadap modal yang ada. Untuk itu
SDM namun dalam pengukurannya sulit diperlukan penyesuaian pada saldo laba
untuk diperhitungkan, karena sangat (rugi) berjalan. Maka pada laporan laba
sulit untuk memprediksi kondisi dimana (rugi) akan ditambah akun baru berupa
suatu asset yaitu sumberdaya manusia penyesuaian Aktiva SDM (amortisasi)
bisa keluar (pengunduran diri), pada posisi beban operasional yang
pemecatan atau pensiun dari perusahaan. kemudian akan mempengaruhi saldo
Menurut Amin penilaian amortisasi ini laba (rugi) operasional dan saldo laba
dapat dilakukan dengan menggunakan (rugi) akhir periode. Nilai yang
kebijakan dari perusahaan, terutama mempengaruhi saldo laba (rugi) akhir
untuk perekrutan karyawan baru, dalam periode sebesar nilai aktiva SDM yang
hal ini bank panin menggunakan batas ada pada posisi aktiva. Perubahan saldo
kontrak kerja selama kurang lebih 5 yang terjadi pada periode 2007 dan 2008
tahun. Untuk itu pengamortisasian atas akan berdampak pada ekuitas (modal)
biaya yang dikeluarkan selama 5 tahun pada posisi passiva, sehingga modal
dan untuk periode berikutnya juga sama yang ada sebelumnya juga akan
ditambah amortisasi periode lalu. bertambah sebesar nilai aktiva SDM.
Hasil setelah dilakukannya Dan hasilnya posisi aktiva dan passiva
kapitalisasi aktiva dan amortisasi SDM akan balance atau sama.
maka perhitungan terakir adalah Pencantuman yang dilakukan
investasi bersih aktiva SDM yang akan sesuai denan prinsip Akuntansi SDM
menjadi akun baru pada posisi aktiva yang menilai suatu biaya yang
berupa aktiva SDM. Aktiva SDM akan dikeluarkan akan menjadi akun baru
dicatat pada posisi dibawah Aktiva lain- berupa aktiva dan menjadi suatu
lain dan amortisasi dicatat dibawah investasi yang akan mempengaruhi
aktiva SDM untuk menginformasikan modal yang ada, guna manfaat yang
bahwa aktiva SDM yang dicantumkan diharapkan dimasa periode yang akan
sudah diamortisasi terlebih dahulu. datang. (untuk jelasnya perubahan
Penambahan akun baru berupa aktiva laporan neraca dan laporan laba (rugi)
SDM pada posisi aktiva jelas akan dapat dilihat pada lampiran).
menambah suatu aktiva atau asset dari
bank panin, penambahan ini sebesar Rp.
15.552.000.000 pada periode 2007 dan
pada periode 2008 aktiva bertambah
sebesar Rp. 32.233.000.000. nilai aktiva
tersebut diperhitungkan dari biaya yang
dikeluarkan lalu diamortisasi sesuai
dengan prinsip akuntansi SDM dengan
metode Cost Human Accounting.
Dengan penambahan asset atau
aktiva pada periode 2007 dan 2008 maka
posisi passiva akan tidak sama dengan
posisi aktiva setelah dilakukan
8
9. Analisa Rasio Keuangan Bila keuangan sebelum penerapan akuntansi
Dilakukan Penerapan Akuntansi sumberdaya manusia. Berikut disajikan
SDM data yang dibutuhkan untuk menghitung
Analisa rasio keuangan setelah rasio keuangan dibawah ini :
penerapan akuntansi sumber daya Tabel 4.2: Akun untuk 5 macam
manusia merupakan tolak ukur yang rasio bila dilakukan penerapan
akan dibandingkan dengan analisa rasio Akuntansi SDM
(dalam jutaan rupiah)
BANK PANIN Dec-07 Dec-08
Total Asset Rp. 51.171.623 Rp. 63.263.744
Ekuitas Rp. 7.515.152 Rp. 8.417.589
Pendapatan Operasional Rp. 4.664.718 Rp. 4.664.718
Laba Operasional Rp. 1.232.523 Rp. 1.037.264
Laba Sebelum Pajak Rp. 1.292.693 Rp. 1.090.965
Sumber : Data Diolah
Pada periode 2007 posisi rasio drastis, namun terlihat bahwa ada
Profit Margin sebesar 26.40%, penambahan pada laba operasional
sedangkan periode 2008 sebesar 16.90%. sebesar 1.560.600 pada 2007 dan 2008
Terlihat jelas bahwa rasio Profit Margin sebesar 3.223.300. tidak dengan
juga mengalami penurunan setelah pendapatan operasional yang tidak
penerapan Akuntansi SDM yang cukup dipengaruhi oleh timbulnya aktiva SDM.
setelah penerapan Akuntansi SDM yang
cukup drastis, terlihat bahwa ada
Pada periode 2007 posisi rasio penambahan total aktival sebesar
Assets Utilyzation sebesar 9.11%, 15.552.000 pada 2007 dan 2008 sebesar
sedangkan periode 2008 sebesar 9.69%. 32.233.000. tidak dengan pendapatan
Terlihat jelas bahwa rasio Assets operasional yang tidak dipengaruhi oleh
Utilyzation juga mengalami kenaikan timbulnya aktiva SDM.
Pada periode 2007 posisi rasio Pada periode 2007 posisi rasio
Return On Assets sebesar 2.52%, Equity Multipier sebesar 680%,
sedangkan periode 2008 sebesar 751.5%.
sedangkan periode 2008 sebesar Terlihat jelas bahwa rasio Equity
1.72%. Terlihat jelas bahwa rasio Return Multipier juga mengalami kenaikan
On Assets juga mengalami penurunan setelah penerapan Akuntansi SDM yang
setelah penerapan Akuntansi SDM yang cukup drastis, terlihat bahwa ada
cukup signifikan, namun terlihat bahwa penambahan total aktival sebesar
ada penambahan pada laba sebelum 15.552.000 pada 2007 dan 2008 sebesar
pajak, diikuti dengan total aktiva yang 32.233.000.
bertambah sebesar 15.552.000 pada
2007 dan 2008 sebesar 32.233.000
9
10. dan kenaikan pada modal atau Pada periode 2007 posisi rasio
ekuitas sebesar total aktiva SDM pada Return Of Equity sebesar 17.21%,
periode 2007 dan 2008. sedangkan periode 2008 sebesar 12.96%.
Terlihat jelas bahwa rasio
Return Of Equity juga mengalami sedangkan pada 2008 terjadi penurunan
penurunan setelah penerapan Akuntansi yang sedikit yaitu sebesar 0.01%,
SDM yang cukup signifikan, namun penurunan ini dikarenakan salah satu
terlihat bahwa ada penambahan pada akun tidak dipengaruhi oleh penerapan
laba, diikuti dengan ekuity atau modal akuntansi SDM. Untuk rasio ROA
yang bertambah sebesar 15.552.000 pada periode 2007 dan 2008 terjadi kenaikan
2007 dan 2008 sebesar 32.233.000 berkisar 0.03% tahun 2007 dan 0.05%
tahun 2008. Rasio EM mengalami
4.4 Perbandingan Rasio Keuangan penurunan yang cukup signifikan pada
sebelum dan bila dilakukan periode 2007 terjadi penurunan sebesar
penerapan Akuntansi SDM 2.1% dan periode 2008 sebesar 2.5%,
Dibawah ini dapat dilihat penurunan ini dikarenakan semua akun
perbandingan rasio keuangan periode dalam rasio ini bertambah oleh adanya
2007 dan 2008 sebelum dan sesudah penerapan akuntansi SDM. Untuk rasio
penerapan akuntansi SDM, berikut ROE periode 2007 dan 2008 teradi
daftar tabel dan gambar perbandingan kenaikan berkisar 0.19%. dan 0.34%
kinerja rasio keuangan yang disajikan : Dari keseluruhan kinerja rasio keuangan
yang dilakukan tiga dari lima rasio
Tabel 4.3 : Perbandingan Rasio keuangan diantaranya mengalami
Keuangan sebelum dan sesudah kenaikan setelah diterapkannya
Akuntansi SDM (%) Akuntansi Sumberdaya Manusia.
Hasil sebelum penerapan Hasil sesudah penerapan
akuntansi SDM akuntansi SDM
Rasio Dec-07 Dec-08 Dec-07 Dec-08
Profit Margin (PM) 26 16.37 26.40 16.90
Assets Utilyzation (AU) 9.11 9.70 9.11 9.69
Return On Assets (ROA) 2.49 1.67 2.52 1.72
Equity Multiplier (EM) 682.10 754 680 751.50
Return On Equity (ROE) 17.02 12.62 17.21 12.96
Sumber : Data Diolah
Pada tabel 4.4 terlihat Analisa Statistik
perbandingan rasio keuangan yang Statistik Deskriptif
dilakukan sebelum dan sesudah Tabel 4.5 menyajikan statistik deskriptif
penerapan akutansi SDM. Pada rasio sebelum dan setelah penerapan akuntansi
profit margin periode 2007 dan 2008 SDM. Pada kolom pertama yaitu tolok
mengalami kenaikan ini dikarenakan ukur berdasarkan kelima rasio sebelum
adanya akun yang dipengaruhi oleh dan setelah Akutansi SDM. Kolom
penerapan akuntansi SDM. Pada rasio kedua dan ketiga menggambarkan nilai
assets utilyzation periode 2007 sama minimal dan nilai maximal pada masing-
sekali tidak mengalami perubahan,
10
11. masing indikator sebelum dan setelah
penerapan. Sedangkan kolom mean
statistic dan yang menunjukan nilai rata-
rata pada masing-masing indikator
sebelum dan setelah penerapan
Akuntansi SDM.
Tabel 4.4 : Statistik Deskriptif
Minimum Maximum Mean
Kinerja Statistic Statistic Statistic
Profit Margin
Sebelum 16,37 26,00 21,185
Setelah 16,90 26,40 21,650
Asset Utilyzations
Sebelum 9,11 9,70 9,405
Setelah 9,11 9,69 9,400
Return On Asset
Sebelum 1,67 2,49 2,080
Setelah 1,72 2,52 2,120
Equity Multiplier
Sebelum 682,10 754 7,180
Setelah 680 751,50 7,157
Return Of Equity
Sebelum 12,62 17,02 14,820
Setelah 12.96 17.2 15.085
Sumber : Data Diolah
4.5.2 Statistik Inferensial sesudah penerapan Akutansi SDM pada
1 Uji Normalitas masing-masing indikator rasio keuangan
Pengujian statistic inferensial yang disajikan normal atau tidak.(Hasil
ada 2 yaitu uji normalitas dan hipotesis. pengujian SPSS Q-Q plot uji normalitas
Dalam uji normalitas data dengan menunjukkan bahwa data terdistribusi
menggunakan analisis Q-Q plot akan normal dan lebihjelas dapat dilihat di
menunjukkan apakah data sebelum dan lampiran).
11
12. 2. Uji Paired Sample Test (Uji T)
Tabel 4.5 : Uji 2 Sampel Berpasangan Sebelum dan Setelah Akuntansi SDM
Sig.
Mean Correlation Correlation t Sig.
RASIO (2-tailed)
PM -0,465 1,00 0,00 -7,154 0,08
AU 0,005 1,00 0,00 1,00 0,50
ROA -0,040 1,00 0,00 -4,00 0,15
EM 2,300 1,00 0,00 11,50 0,05
ROE -0,265 1,00 0,00 -3.53 0,17
Sumber : Data Diolah
Hipotesis dirumuskan sebagai berikut : sesudah penerapan akuntansi
sumber daya manusia adalah
Ho : rata-rata analisa rasio keuangan tidak sama.
bank sebelum dan sesudah Dasar pengambilan keputusannya
penerapan akuntansi sumber adalah apabila :
daya manusia adalah sama Jika, signifikan > 0,05, maka Ho
(identik). diterima
Ha : rata-rata analisa rasio Jika, signifikan < 0,05, maka Ho
keuangan bank sebelum dan ditolak (Ha diterima)
1. Profit Margin. dan sesudah penerapan akuntansi
Berdasarkan tabel 4.6 uji paired SDM adalah sama, dengan tingkat
sample test, dijelaskan bahwa tidak korelasi adalah 1 dan sig correlation
terjadi perubahan secara signifikan 0,00.
pada rasio Profit Margin, karena Analisa hasil perhitungan rasio
diperoleh nilai signifikan 0,08>0,05 Profit Margin meningkat sebesar
maka Ho diterima yaitu rata-rata 0,4%, periode
analisa rasio Profit Margin sebelum
2007 sebelum
diterapkan akuntansi SDM sesudah penerapan akuntansi SDM
sebesar 26% dan naik menjadi tidak terjadi perubahan secara
sebesar 26,40% setelah signifikan pada rasio Assets
diterapkannya akuntansi SDM. Utilyzation, karena diperoleh nilai
Sedangkan tahun 2008 sebelum signifikan 0,50>0,05 maka Ho
diterapkan akuntansi SDM nilai ratio diterima, dengan tingkat korelasi
Profit Margin sebesar 16,37% dan adalah 1 dan sig correlation 0,00.
sesudah diterapkannya akuntansi Analisa hasil perhitungan rasio
SDM naik menjadi 16,90%, berarti Assets Utilyzation tidak terjadi
terjadi peningkatan sebesar 0,53%. peningkatan penurunan yang tidak
2. Assets Utilyzation. terlalu signifikan pada 2007 dan
Berdasarkan uji paired sample 2008 sebelum dan sesudah
test, dijelaskan bahwa sebelum dan diterapkannya akuntansi SDM.
12
13. Namun pada periode 2008 yang diterima), dengan tingkat korelasi
terjadi penurunan hasil rasio yang adalah 1 dan sig correlation 0,00.
tidak signifikan. Pada ratio Assets Namun perubahan yang terjadi tidak
Utilyzation ini tidak terjadi meningkatkan rasio Equity
peningkatan disebabkan karena Multiplier pada 2007 dan 2008
pembanding yaitu pendapatan namun adanya penurunan yang
operasioanal tidak dipengaruhi hasilnya dapat dilihat pada tabel
langsung oleh akuntansi SDM statistik deskriptif.
sehingga nilainya tidak mengalami Analisa pada hasil perhitungan
perubahan, sedangkan yang dibagi ratio Equity Multiplier, tidak terjadi
yaitu Total Assets dipengaruhi peningkatan melainkan penurunan
langsung oleh Akuntansi SDM rasio pada periode 2007 dan 2008,
sehingga nilai total aktiva terus alasan mungkin Ha diterima
bertambah, dan hasil yang diperoleh disebabkan penurunan yang sangat
terjadi penurunan yang tidak terlalu signifikan mencapai 2,1% pada 2007
signifikan. dan 2008 mencapai 2,5%.
3. Return On Assets.
Hasil uji paired sample test, KESIMPULAN
menjelaskan bahwa terdapat
perubahan secara signifikan sebelum 1. Bahwa penerapan Akuntansi
dan sesudah penerapan akuntansi sumberdaya manusia dengan metode
SDM pada rasio Return On Assets, cost (biaya) akan menjadikan suatu
karena diperoleh nilai signifikan biaya yang dikeluarkan menjadi
0,15>0,05 maka Ho diterima, dengan suatu investasi aktiva sumberdaya
tingkat korelasi adalah 1 dan sig manusia. Biaya yang dikeluarkan
correlation 0,00. Bank Panin untuk pengembangan
Analisa hasil perhitungan rasio dan perekrutan karyawan dijadikan
Return On Assets memang suatu asset atau aktiva dalam
menunjukkan peningkatan namun penyajian pada laporan keuangan.
tidak terlalu signifikan. Terbukti Akun yang timbul dari penerapan
periode 2007 sebelum diterapkan akuntansi sumberdaya manusia
akuntansi SDM sebesar 2,37% dan berupa aktiva SDM yang telah
naik sebesar 0,15% menjadi 2,52% diamortisasi pada sisi aktiva lain-lain
setelah diteapkannya akuntansi (aktiva) dan dilakukan penyesuaian
SDM. Sedangkan tahun 2008 aktiva sumberdaya manusia pada
sebelum diterapkan akuntansi SDM laporan laba/rugi yang akan
nilai ratio Return On Assets sebesar berpengaruh pada perubahan saldo
1,58% dan sesudah diterapkannya laba dan saldo modal pada posisi
akuntansi SDM naik menjadi 1,72% passiva di neraca.
berarti terjadi peningkatan sebesar
0,14%. 2. Perbandingan rasio keuangan
4. Equity Multiplier. profitabilitas (rentabilitas) yang
Hasil uji paired sample test (uji- dilakukan sebelum dan sesudah
t), diperoleh nilai signifikan penerapan akuntansi sumberdaya
0,05=0,05 maka ditolak (ha manusia menunjukkan tiga dari
lima rasio keuangan mengalami
13
14. kenaikan walaupun tidak secara memerlukkan data non-financial
signifikan, dan pengujian daripada financial. Penilaian
hipotesis (uji-t) berbanding suatu sumberdaya manusia juga
terbalik dengan hasil bermanfaat dalam menjaga asset
perbandingan rasio keuangan, dalam persaingan terhadap kualitas
menunjukkan bahwa rata-rata sumberdaya manusia yang semakin
rasio keuangan sebelum dan menuntut profesionalisme
sesudah penerapan akutansi karyawan.
sumberdaya manusia adalah 2. Biaya-biaya yang dikeluarkan
sama secara tidak signifikan, untuk dimasa periode yang akan
penolakan hipotesis dikarenakan datang sebaiknya terus
periode yang digunakan hanya dikeluarkan untuk
dua periode dalam pengeluaran pengembangan dan perekrutan
suatu biaya sumberdaya manusia karyawan baru dalam rangka
yang dijadikan suatu asset yaitu mengembangkan bisnis jasa
2007 dan 2008 dan belum perbankan, dan biaya yang
menunjukkan perubahan yang dikeluarkan tersebut secara
secara signifikan. Namun hasil konstan dinilai sebagai asset
yang menunjukkan bahwa sumberdaya manusia dalam
memang ada perubahan terdapat rangka menjaga agar suatu asset
pada uji statistic deskriptif yang yang telah dinilai dengan
disajikan dengan mencari rata- mengamortisasi terlebih dahulu
rata nilai minimum dan Bank Panin tidak merasa
maximum pada masing-masing mengalami kerugian apabila
rasio sebelum dan sesudah kehilangan atas keluarnya dan
penerapan akuntansi sumber daya pindahnya karyawan yang telah
manusia. direkrut dengan biaya yang
SARAN dikeluarkan tersebut.
1. Pihak manajemen Bank Panin 5. Return On Equity.
dapat menerapkan metode human Berdasarkan uji paired sample
resource cost accounting untuk test, menjelaskan bahwa terdapat
menjadikan biaya sumberdaya perubahan secara signifikan sebelum
manusia yang dikeluarkan dinilai dan sesudah penerapan akuntansi
tidak sebagai suatu beban lagi SDM pada rasio Return On Equity,
melainkan dijadikan suatu karena diperoleh nilai signifikan
investasi asset sumberdaya 0,17>0,05 maka Ho diterima, dengan
manusia. Penilaian biaya ini tingkat korelasi adalah 1 dan sig
menjadi suatu investasi berguna correlation 0,00.
untuk menilai asset yang ada Analisa hasil perhitungan rasio
pada bank berupa sumberdaya Return On Equity memang
manusia dilaporkan atau menunjukkan namun tidak terlalu
disajikan pada laporan keuangan signifikan. Terbukti periode 2007
untuk penginformasian kepada sebelum diterapkan akuntansi SDM
investor, karena dizaman sebesar 17,02%dan naik sebesar
sekarang ini investor lebih
14
15. 0,19% menjadi 17,21% setelah Prastowo, Dwi. 2005. Analisis Laporan
diterapkannya akuntansi SDM. Keuangan, konsep dan aplikasi.
Sedangkan tahun 2008 sebelum Edisi kedua. UPP STIM YKPN
diterapkan akuntansi SDM nilai ratio
Return On Equity sebesar 12,96% Samsudin, H. Sadili. 2009. Manajemen
dan sesudah diterapkannya akuntansi Sumber Daya Manusia,Bandung :
SDM naik menjadi 12,96% berarti Pustaka Setia.
terjadi peningkatan sebesar 0,34%.
Suktritono. 1997. Perencanaan Strategi
Bank, Edisi 3. Lembaga
DAFTAR PUSTAKA Pengembangan Perbankan Indonesia
(LPPI). Institut Bankir Indonesia.
Chariri, Anis dan imam Ghozali. 2001. Sulistyo, Erna. 2003. Aplikasi Akuntansi
Teori Akutansi. Badan Penerbit
Sumber Daya Manusia Terhadap
Universitas Diponegoro.
Biaya Pelatihan (Training Cost)
Gomes, Fautinus Cordoso. 2001. (Studi pada Perum Jasa Tirta I
Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang). Skripsi Tidak Diterbitkan.
Yogyakarta: Andi Offset. Malang: Fakultas Ilmu Administrasi
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2007. Universitas Brawijaya Malang.
Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat. Sutojo, Siswanto. 2007. Analisis Kredit
Bank Umum. Damar Mulia Pustaka
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009.
Standar Akuntansi Keuangan.
Jakarta: Salemba Empat.
Umar, Husein. 2003. Metode Riset Akutansi
Ikhsan Arfan. 2008. Akuntansi Sumber Daya terapan. Jakarta : Ghalia Indonesia.
Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Widodo, Eko. 1998. Manajemen Keuangan
Dendawijaya, Lukman. 2003. Manajemen
Perbankan, edisi revisi. Ghalia I. Universitas Gunadarma.
Indonesia
Widjaja, Amin. 2004. Akuntansi Sumber
Muzaqqi, Fuat. 2003. Penerapan Akuntansi Daya Manusia. Jakarta : Rineka
Sumber Daya Manusia di Rumah Cipta.
Sakit Kristen Mojowarno Jombang.
Skripsi Tidak Diterbitkan. Malang: Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Fakultas Ekonomi Univeristas No. 31/61/KEP/DIR tanggal 9
Negeri Malang. Juli 1988. Tentang Batas
Pangesti, Vivit Eza. 2003. Analisa Biaya
Maksimum Pemberian Kredit
Pengembangan Sumber Daya
Manusia Sebagai Dasar Penerapan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia
Akuntansi Sumber Daya Manusia No. 30/12/KEP/DIR tanggal 30
pada PT. IMDI (Indo Murni Dairy April 1987. Tentang Cara
Industry). Skripsi Tidak Diterbitkan. Penilaian Kesehatan Bank
Malang: Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya Malang.
15