Prosedur perbicaraan dijelaskan dalam empat tahap: (1) pemeriksaan utama oleh plaintif dengan soal jawab saksi, (2) pemeriksaan balas oleh pihak lawan, (3) pemeriksaan semula oleh plaintif, dan (4) penyediaan hujahan oleh kedua-dua pihak berdasarkan bukti yang dikemukakan. Proses ini memastikan perbicaraan berjalan lancar dan keputusan mahkamah berasask
Kanun Prosedur Jenayah mengatur prosedur penangkapan, penahanan, dan pemeriksaan orang yang diduga melakukan kejahatan di Malaysia. Beberapa poin penting meliputi:
1) Polisi dan penghulu dapat menangkap tanpa surat perintah penangkapan jika ada alasan yang memadai untuk menduga seseorang telah melakukan kejahatan.
2) Orang yang ditangkap harus segera dibawa ke hadapan majistret dalam w
Prosedur perbicaraan dijelaskan dalam empat tahap: (1) pemeriksaan utama oleh plaintif dengan soal jawab saksi, (2) pemeriksaan balas oleh pihak lawan, (3) pemeriksaan semula oleh plaintif, dan (4) penyediaan hujahan oleh kedua-dua pihak berdasarkan bukti yang dikemukakan. Proses ini memastikan perbicaraan berjalan lancar dan keputusan mahkamah berasask
Kanun Prosedur Jenayah mengatur prosedur penangkapan, penahanan, dan pemeriksaan orang yang diduga melakukan kejahatan di Malaysia. Beberapa poin penting meliputi:
1) Polisi dan penghulu dapat menangkap tanpa surat perintah penangkapan jika ada alasan yang memadai untuk menduga seseorang telah melakukan kejahatan.
2) Orang yang ditangkap harus segera dibawa ke hadapan majistret dalam w
Di dalam sistem perundangan Islam di Malaysia perkataan faraq/istilah faraq digunakan bagi merujuk kepada sesuatu pembubaran perkahwinan bukan melalui talak. Pada sudut istilah faraq yang digunakan di dalam kitab-kitab fiqh membawa maksud pemisahan atau pembubaran bagi perkahwinan samada melalui talak atau selainnya
Muamalat, jenis jual beli haram serta tidak sah.jimoh370
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jual beli yang diharamkan dan tidak sah secara Islam. Antaranya menjual benih binatang, anak binatang yang masih dalam kandungan, buah-buahan yang belum masak, barang yang tidak dapat dilihat seperti burung di udara, menjual dengan syarat, bagian tubuh binatang dengan binatang lain, dan menjual barang sebelum diterima sepenuhnya.
Dokumen ini merupakan transkrip prosiding mahkamah berkaitan kes rogol. Ia menampilkan keterangan daripada mangsa, ibu mangsa, dan beberapa saksi lain termasuk jurugambar polis dan pegawai penyiasat. Mangsa menerangkan bahawa dia telah dirogol oleh OKT ketika dibawa ke rumahnya untuk 'ubatan'. Ibu mangsa membuat laporan polis berikutan aduan anaknya.
Pliding utk proses penguatkuasaan perintahmusa_awang
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan pliding untuk proses penguatkuasaan perintah di mahkamah syariah. Ia menjelaskan jenis-jenis penguatkuasaan dan pelaksanaan perintah, dokumen yang diperlukan dalam permohonan pelaksanaan, serta prosedur untuk mendapatkan perintah penyitaan, pemilikan, penghantarserahan, dan pengkomitan.
CONTOH MOOTING OLEH PELAJAR TAHUN AKHIR DI UUMASMAH CHE WAN
Appeal on criminal case which is a rape case. we are acting on behalf of appellant (accused). This case was based on real situation in the case of Azahan bin Aminallah v PP.
Dokumen tersebut membahas mengenai problematika akte kelahiran di Indonesia. Beberapa poin utama meliputi: (1) Belum maksimalnya pemahaman stelsel aktif pemerintah daerah dalam pencatatan kelahiran, (2) Masalah akses terhadap akte kelahiran oleh anak TKI di luar negeri, (3) Kendala biaya dan sosial dalam memperoleh akte kelahiran bagi anak yang lahir tanpa nikah resmi. Dokumen ini member
Di dalam sistem perundangan Islam di Malaysia perkataan faraq/istilah faraq digunakan bagi merujuk kepada sesuatu pembubaran perkahwinan bukan melalui talak. Pada sudut istilah faraq yang digunakan di dalam kitab-kitab fiqh membawa maksud pemisahan atau pembubaran bagi perkahwinan samada melalui talak atau selainnya
Muamalat, jenis jual beli haram serta tidak sah.jimoh370
Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis jual beli yang diharamkan dan tidak sah secara Islam. Antaranya menjual benih binatang, anak binatang yang masih dalam kandungan, buah-buahan yang belum masak, barang yang tidak dapat dilihat seperti burung di udara, menjual dengan syarat, bagian tubuh binatang dengan binatang lain, dan menjual barang sebelum diterima sepenuhnya.
Dokumen ini merupakan transkrip prosiding mahkamah berkaitan kes rogol. Ia menampilkan keterangan daripada mangsa, ibu mangsa, dan beberapa saksi lain termasuk jurugambar polis dan pegawai penyiasat. Mangsa menerangkan bahawa dia telah dirogol oleh OKT ketika dibawa ke rumahnya untuk 'ubatan'. Ibu mangsa membuat laporan polis berikutan aduan anaknya.
Pliding utk proses penguatkuasaan perintahmusa_awang
Dokumen tersebut membahas tentang penyediaan pliding untuk proses penguatkuasaan perintah di mahkamah syariah. Ia menjelaskan jenis-jenis penguatkuasaan dan pelaksanaan perintah, dokumen yang diperlukan dalam permohonan pelaksanaan, serta prosedur untuk mendapatkan perintah penyitaan, pemilikan, penghantarserahan, dan pengkomitan.
CONTOH MOOTING OLEH PELAJAR TAHUN AKHIR DI UUMASMAH CHE WAN
Appeal on criminal case which is a rape case. we are acting on behalf of appellant (accused). This case was based on real situation in the case of Azahan bin Aminallah v PP.
Dokumen tersebut membahas mengenai problematika akte kelahiran di Indonesia. Beberapa poin utama meliputi: (1) Belum maksimalnya pemahaman stelsel aktif pemerintah daerah dalam pencatatan kelahiran, (2) Masalah akses terhadap akte kelahiran oleh anak TKI di luar negeri, (3) Kendala biaya dan sosial dalam memperoleh akte kelahiran bagi anak yang lahir tanpa nikah resmi. Dokumen ini member
Isu kehamilan di luar nikah remaja menular dengan cepat dan memberi kesan negatif fizikal, psikologi, dan sosial. Inisiatif telah diambil seperti Baby Hatch, kempen kesedaran, dan kaunseling, tetapi usaha pencegahan secara holistik perlu dilaksanakan oleh semua pihak.
Dokumen tersebut membahas tentang kehamilan pada remaja dan faktor-faktor risikonya. Kehamilan remaja memiliki risiko komplikasi kehamilan dan persalinan yang lebih tinggi karena faktor biologis dan sosial ekonomi. Faktor biologis meliputi tubuh ibu yang belum matang dan kecil. Faktor sosial ekonomi meliputi dukungan sosial dan ekonomi yang kurang. Komplikasi umum kehamilan remaja adalah
Teenage pregnancy is defined as a girl aged 13-19 becoming pregnant. In Malaysia, most first sexual encounters occur between ages 15-19, putting girls at risk of unwanted pregnancy, STDs, and long-term health issues. While the teenage birth and pregnancy rates in Malaysia have decreased in recent years, they remain a public health issue, especially among unmarried, low-income, and rural adolescents. Unwanted pregnancies often lead to abandoned babies and unsafe or illegal abortions, which can result in medical complications. Experts recommend increasing access to sexual education and family planning services to prevent unintended pregnancies and support services for teenage mothers and their children.
The document discusses the causes and issues surrounding teenage pregnancy. It notes that lack of sex education, lack of parental guidance, and peer pressure can lead to early pregnancy. Teen mothers often feel afraid and ashamed to tell their parents about an unexpected pregnancy. Having a baby as a teen can negatively impact the child's development and poses health risks, as young mothers' bodies may not be fully developed. Raising a child as a teen mother can also be difficult without the support of a spouse or partner. Interviews with teen mothers reveal feelings of panic upon discovering the pregnancy but also a sense of personal growth from the responsibility of parenthood.
Teen pregnancy can lead teens to drop out of school, with 30% of teen mothers citing pregnancy as a reason for dropping out. Only 40% of teen mothers finish high school and less than 2% finish college. In 2012, over 305,000 teenage girls gave birth in the US. Adoption is an option for pregnant teens, which can be open or closed. Open adoptions allow birth parents to visit the child, while closed adoptions keep the birth parent's identity confidential. 80% of young teen moms end up in poverty requiring welfare. The rate of teen pregnancy has decreased overall from 2011 to 2012, though it decreased more for some racial groups than others.
Jamaica has the fourth highest teen pregnancy rate in the region despite declines in fertility rates among teenagers. Each day, 20,000 girls under 18 give birth in Jamaica. Teen pregnancies can lead to medical complications for both mother and baby like anemia, toxemia, premature birth, and low birth weight. Teen mothers may also face emotional and financial difficulties caring for a baby and pursuing their education and career goals. Ongoing medical care is important to prevent complications and ensure healthy pregnancies and deliveries.
This document discusses teenage pregnancy, including demographics, key issues facing pregnant teenagers and midwives, and local and national strategies. It provides statistics on teenage pregnancy rates in Scotland and discusses challenges such as lack of family support, mental health, continuing education, and involvement of the father. National strategies aim to halve teenage pregnancy rates through education and support programs. Local support organizations and midwifery guidelines also aim to address the holistic needs of pregnant teenagers.
This document discusses teen pregnancy rates and factors in the US and around the world. In the US, 1/3 of teenage girls become pregnant, and daughters of teen mothers are more likely to also become teen mothers. African American and Hispanic teenagers have higher pregnancy rates than whites. Globally, 16 million teenagers give birth each year. The top 5 countries for teen pregnancy rates are Niger, Chad, Mozambique, Mali, and Liberia. These countries often have high rates of child marriage and lack of sexual education and healthcare access. The document also discusses resources and programs available to support teen mothers.
Teenage pregnancy is defined as pregnancy in females aged 13 to 19. It is associated with social, economic, cultural, educational, and political issues. When a teenage girl becomes a parent, it can negatively impact her education and employment opportunities while increasing dependence on family or the community. Prevention of unplanned teenage pregnancy has become an international priority, and the UK introduced the Teenage Pregnancy Strategy in 1999 to halve pregnancies in under-18s by 2010, achieving a 13.3% reduction in the rate. The strategy has two strands and aims to reduce unplanned pregnancies and abortions while supporting teenage mothers.
The document discusses the causes of teen pregnancy such as lack of information on safe sex, lack of education on birth control methods, peer pressure, lack of parental guidance, and lack of sex education in schools. It provides statistics on teen pregnancy rates over time and for different ethnic groups in the US. It discusses ways to reduce teen pregnancy such as improving sex education programs in schools and communities to teach teens about safe sex practices and birth control. The overall message is that comprehensive sex education is needed to inform teens' decisions and reduce rates of unintended pregnancy.
Dokumen tersebut membahas tentang cara seseorang menjadi warga negara Indonesia, termasuk bagaimana Christian Gonzales memperoleh kewarganegaraan Indonesia. Ada dua asas kewarganegaraan yaitu ius soli yang mengacu pada tempat kelahiran dan ius sanguinis yang mengacu pada pertalian darah. Berdasarkan UU No. 12/2006, Indonesia menganut asas ius sanguinis meskipun ada tiga poin yang mengatur tentang asas ius soli.
Kebijakan Layanan Adminduk Bagi Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME.pptcapil1
Dokumen tersebut membahas kebijakan layanan administrasi kependudukan bagi penghayat kepercayaan terhadap Tuhan YME, mencakup pengaturan pencatatan data dan penerbitan dokumen kependudukan seperti KK dan KTP untuk penghayat kepercayaan.
Dokumen tersebut merupakan ringkasan ketentuan umum dari UU No. 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. Ia menjelaskan definisi warga negara, kewarganegaraan, dan pewarganegaraan. Dokumen tersebut juga menjelaskan siapa saja yang termasuk warga negara Indonesia berdasarkan asal usul orang tua, tempat kelahiran, dan pengakuan kewarganegaraan ganda.
Undang-undang ini mengatur tentang kewarganegaraan Republik Indonesia. Ada beberapa cara untuk memperoleh kewarganegaraan Indonesia, yaitu secara otomatis bagi keturunan orang tua Indonesia, atau melalui proses pewarganegaraan bagi orang asing yang telah memenuhi syarat tertentu seperti tinggal di Indonesia selama 5-10 tahun dan menyatakan sumpah atau janji setia kepada Indonesia. Undang-undang ini juga mengatur hak dan ke
Artikel wasiat wajibah bagi anak diluar perkawinan yang sahmoliiceman
Teks tersebut membahas tentang wasiat wajibah bagi anak di luar perkawinan yang sah. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa anak di luar perkawinan yang sah kehilangan hak-hak keperdataannya terhadap ayah, seperti hak mewarisi, nafkah, dan perwakilan hukum. Hal ini dianggap bertentangan dengan prinsip keadilan menurut beberapa pendekatan seperti teori korban dan ketentuan
Hukum perdata internasional asas perkawinan dan kebendaanAdhy Djr
Makalah ini membahas prinsip-prinsip hukum perdata internasional khususnya mengenai kewarganegaraan dan kebendaan dalam perkawinan campuran. Pembahasan mencakup asas-asas kewarganegaraan seperti ius sanguinis, ius soli, dan kewarganegaraan tunggal/ganda serta akibat hukum perkawinan dan perceraian berdasarkan hukum negara mana perkawinan atau perceraian terjadi
1. KOD KURSUS
SKPW 2073
NAMA KURSUS
KEBAJIKAN KANAK-KANAK
TAJUK TUGASAN
AKTA PENDAFTARAN KELAHIRAN AN KEMATIAN 1957
NAMA PENSYARAH
DR. NOR JANA BINTI SAIM
AHLI KUMPULAN
ATHIRAH BINTI OTHAMAN-A145401
NORSHAHIDAH BINTI HAMDAN-A145409
MUHAMMAD HUSSEIN BIN NIZAM-A145412
NUR HAZWANI BINTI MOHD NADZIR-A145415
NORHAYATI BINTI ZOLKEPLI-A145422
2. BAHAGIAN I – PERMULAAN
1. Tajuk ringkas dan pemakaian
Akta ini bolehlah dinamakan Akta Pendaftaran Kelahiran dan Kematian 1957.
Akta ini hendaklah terpakai bagi Semenanjung Malaysia sahaja.
2. Tafsiran
Menerangkan tentang tafsiran setiap perkataan yang digunakan dalam akta ini
dengan maksud yang lebih spesifik.
3. Pelantikan pegawai
Yang di-Pertuan Agong boleh melantik seorang pegawai awam untuk menjadi
Pendaftar Besar Kelahiran dan Kematian serta Timbalan atas permintaan Pendaftar
Besar sekiranya mahukan Timbalan.
Pendaftar besar boleh melantik Pendaftar setiap negeri, Penguasa serta seberapa
banyak pegawai yang dia mahu.
Pendaftar Besar boleh menjalankan tugas sebagai Pendaftar Besar, Penguasa atau
Pegawai.
4. Peruntukan dan penyenggaraan daftar
Pendaftar Besar perlu mempunyai rekod, bilangan daftar dalam boring kelahiran
dan kematian.
Pendaftaran perlu dibuat dua salinan untuk rujukan Pendaftar Besar serta
Penguasa.
Sekiranya ada kecacatan atau pun rosak maklumat, atas alas an apa sekalipun
mereka boleh membuat pendaftaran baru untuk melengkapkan maklumat yang
rosak tersebut sekiranya dibenarkan oleh Pendaftar Besar.
5. Laporan tahunan
Pendaftar Besar perlu membuat satu laporan am dalam tamatnya satu-satu tempoh
masa mengenai pertambahan dan pengurangan penduduk di Malaysia.
6. Daftar tidak dibuka untuk pemeriksaan awam
Segala maklumat yang disimpan oleh Pendaftar Besar tidak boleh digunakan
secara sesuka hati kerana ia merupakan rahsia kerajaan.
3. BAHAGIAN II- PENDAFTARAN KELAHIRAN
Butir-butir kelahiran hendaklah didaftarkan
7. (1) Tertakluk kepada peruntukan Bahagian ini, kelahiran tiap-tiap kanak-kanak yang lahir di
Malaysia hendaklah didaftarkan oleh Pendaftar bagi kawasan pendaftaran di mana kanak-kanak
itu dilahirkan dengan mencatatkan ke dalam daftar dalam pendua dengan cara menetapkan butir-butir
yang berkenaan dengan kelahiran itu sebagaimana yang ditetapkan; dan daftar yang
berlainan hendaklah digunakan dan butir-butir yang berlainan boleh ditetapkan bagi lahir hidup
dan lahir mati masing-masingnya;
Dengan syarat bahawa, jika kanak-kanak yang hidup dijumpai terdedah dan tiada maklumat
mengenai tempat lahirnya didapati, Pendaftaran Kelahiran dan Kematian 13 maka kelahiran itu
hendaklah didaftarkan oleh Pendaftar bagi kawasan pendaftaran di mana kanak-kanak itu
dijumpai.
(2) Orang yang berikut adalah layak memberi maklumat berkenaan dengan sesuatu kelahiran,
iaitu–
(a) bapa kanak-kanak itu;
(b) ibu kanak-kanak itu;
(c) penduduk rumah di mana kanak-kanak itu pada pengetahuan penduduk itu dilahirkan;
(d) mana-mana orang yang ada ketika kelahiran itu; dan
(e) mana-mana orang yang menjaga kanak-kanak itu.
(3) Dalam hal kanak-kanak berketurunan Cina Pendaftar boleh, selepas mencatatkan dalam
daftar butir-butir yang ditetapkan mengenai kanak-kanak tersebut, membenarkan pemberitahu
yang layak untuk memasukkan dengan cara yang boleh ditetapkan nama kanak-kanak itu dan
nama bapanya dan ibu kanak-kanak tersebut dalam tulisan Cina.
4. Maklumat berkenaan dengan kelahiran hendaklah diberi kepada Pendaftar dalam tempoh
empat belas hari
8. Maka hendaklah menjadi tugas tiap-tiap pemberitahu yang layak untuk memberi maklumat
yang ditetapkan berkenaan dengan kelahiran itu kepada Pendaftar, sebelum habis tempoh empat
belas hari dari tarikh kelahiran itu, dan untuk menandatangani daftar itu di hadapan Pendaftar:
Dengan syarat bahawa pemberian maklumat dan penandatanganan daftar oleh salah seorang
pemberitahu yang berkelayakan hendaklah merupakan sebagai perlepasan apa-apa tugas di
bawah seksyen ini oleh setiap pemberitahu yang layak yang lain. 14 Undang-Undang Malaysia
AKTA 299
Maklumat berkenaan dengan perjumpaan kanak-kanak baharu lahir hendaklah diberi
kepada Pendaftar dalam tempoh empat belas hari
9. Jika mana-mana kanak-kanak baharu lahir yang hidup dijumpai terdedah, maka hendaklah
menjadi tugas orang yang menjumpai kanak-kanak itu, dan juga mana-mana orang yang kanak-kanak
itu diletakkan di bawah jagaannya untuk memberitahu kepada Pendaftar sepanjang
pengetahuannya dan kepercayaannya, sebelum habis tempoh empat belas hari dari tarikh kanak-kanak
itu dijumpai, maklumat mengenai butir-butir yang dikehendaki itu untuk didaftarkan
berkenaan dengan kelahiran kanak-kanak itu sebagaimana yang dipunyai oleh pemberitahu itu,
dan untuk menandatangani daftar itu di hadapan Pendaftar:
Dengan syarat bahawa, pemberian dan penandatanganan daftar itu oleh salah seorang dari orang
tersebut hendaklah merupakan sebagai pelepasan apa-apa tugas di bawah seksyen ini oleh mana-mana
dari mereka yang lain.
Peruntukan khas mengenai pendaftaran lahir mati
10. Mana-mana pemberitahu yang layak, yang memberikan maklumat kepada Pendaftar
mengenai butir-butir yang dikehendaki untuk didaftarkan berkenaan dengan lahir mati hendaklah
apabila memberi maklumat itu sama ada–
(a) menyerah kepada Pendaftar suatu perakuan bertulis yang ditandatangani oleh pengamal
perubatan berdaftar atau bidan berdaftar yang telah membuat rawatan semasa kelahiran itu atau
5. yang telah memeriksa tubuh kanak-kanak itu bahawasanya kanak-kanak itu tidak dilahirkan
hidup; atau
(b) membuat suatu perisytiharan dalam borang yang ditetapkan yang bermaksud bahawa tiada
pengamal perubatan berdaftar atau bidan berdaftar yang ada semasa kelahiran itu atau telah
memeriksa tubuh itu dan bahawa satu perakuan dari pengamal perubatan berdaftar atau bidan
berdaftar tidak dapat diperoleh dan kanak-kanak itu tidak dilahirkan hidup.
Pendaftaran Kelahiran dan Kematian 15
Penangguhan pendaftaran
11. (1) Jika selepas habis tempoh empat belas hari dan sebelum hari yang ke empat puluh tiga
dari tarikh kelahiran atau kelahiran mati seseorang kanak-kanak permohonan dibuat untuk
mendaftarkan butir-butir kelahiran tersebut, Pendaftar boleh dengan pembayaran fi yang
ditetapkan bagi pendaftaran yang tertangguh, mendaftarkan butir-butir yang ditetapkan itu.
(2) Maklumat berkenaan dengan kanak-kanak baharu lahir yang hidup yang dijumpai terdedah
hendaklah diberikan semasa tempoh yang disebut dalam subseksyen (1) di atas didaftarkan oleh
Pendaftar tanpa mengenakan fi.
Kuasa Pendaftar Besar dikehendaki bagi pendaftaran lewat
12. (1) Jika, selepas habis tempoh empat puluh dua hari dari tarikh kelahiran mana-mana kanak-kanak
atau dari tarikh apabila mana-mana kanak-kanak baharu lahir yang hidup dijumpai
terdedah, kelahiran kanak-kanak itu telah tidak didaftarkan, kelahiran itu tidak boleh didaftarkan
kecuali dengan kuasa bertulis dari Pendaftar Besar dan dengan cara tertentu dan dengan tertakluk
kepada syarat-syarat tertentu yang boleh ditetapkan bagi pendaftaran lewat, dan hakikat bahawa
kuasa dari Pendaftar Besar telah diperoleh, hendaklah dicatatkan ke dalam daftar.
(2) Seksyen ini tidak terpakai dalam hal sesuatu kelahiran mati.
13. Peruntukan Mengenai Bapa Kepada Anak Tidak Sah Taraf
- Tiada seorang pun sebagai bapa kepada kanak-kanak tersebut dikehendaki memberi
maklumat berkenaan dengan kelahiran kanak-kanak tersebut, dan pendaftar hendaklah tidak
6. mencatatkan mana-mana orang sebagai bapa kecuali di atas permintaan bersama oleh ibu dan
orang yang mengaku dirinya sebagai bapa kanak-kanak itu. Mereka berdua haruslah
menandatangani perjanjian itu bersama-sama.
13 A. Nama Keluarga Kanak-Kanak
- Bagi anak sah taraf, nama bapa kandung akan dijadikan nama keluarganya.
- Bagi anak tidak sah taraf, nama ibu (ibu yang secara sukarela memberi maklumat tentang
dirinya) boleh diletakkan sebagai nama keluarga dengan syarat orang yang mengaku
dirinya menjadi bapa kanak-kanak itu mengikut seksyen 13 meminta sedemikian.
14. Perakuan Kelahiran
- Semasa mendaftar kelahiran, Pendaftar hendlah member kepada pemberitahu suatu
Perakuan Kelahiran dalam borang yang ditetapkan dan diperakui sebagaimana dikehendaki oleh
subseksyen 32(2).
15. Pendaftaran Nama Kanak-Kanak Atau Mengenai Pengubahan Nama
- 1) Sebelum habis tempoh 1 tahun dari tarikh kelahiran kanak-kanak, nama yang
didaftarkan boleh diubah atau jika kanak-kanak itu didaftarkan tanpa nama, suatu nama bolehlah
diberikan kepadanya. Suatu perakuan dalam borang perlu diserahkan kepada Penguasa Pendaftar
yang menyatakan nama yang telah diubah itu atau nama yang telah diberi itu dengan tandatangan
bapa atau ibu atau penjaga. Setelah fi dikenakan, maklaumat baru perlu dicatatkan di dalam
daftar nama tanpa apa-apa pemadaman. Perakuan seterusnya perlu diserahkan kepada Pendaftar
Besar.
- 2) Jika kanak-kanak didaftarkan tanpa nama, suatu nama boleh didaftarkan. Bagi kanak-kanak
yang telah mencapai umur 1 tahun, suatu perakuan perlu diserahkan kepada Pendaftar
besar dengan menyatakan nama yang diberikan. Bagi yang sudah mencapai umur 21 tahun,
bayaran fi akan dikenakan, perakuan berserta nama yang diberikan perlu diserahkan kepada
7. Pendaftara Besar juga. Orang yang menyerahkan perakuan itu perlulah mengemukakan
keterangan kepada Pendaftar Besar yang memuaskan bahawa orang tersebuat adalah oaring yang
didaftarkan tanpa nama.
16. Pendaftaran Nama Yang Tidak Disukai Atau Diingini
- Hal sebegini perlu dirujuk kepada Pendaftar Besar dan Pendaftar Besar akan menentukan
nama itu didaftarkan atau tidak didaftarkan sebagaimana difikirkannya patut.
17. Pendaftaran Semula Kelahiran Orang Yang Disahtarafkan
- 1) Mana-mana kelahiran yang didaftarkan di Malaysia, keterangan yang memuaskan perlu
dikemukakan kepada Pendaftar Besar bahawa orang itu telah disahtarafkan seperti dalam Akta
Kesahtarafan 1961 (Akta 60) maka Pendaftar Besar boleh membenarkan pendaftaran semula itu.
Syarat-syarat yang tidak membenarkan pendaftaran semula dilakukan :
a) nama orang yang mengaku dirinya bapa kepada oaring yang disahtarafkan telah dicatatkan di
dalam daftar menurut seksyen 13 akta ini.
b) kebapaan oaring yang disahtarafkan itu telah dietapkan oleh pemerintah penyenggaraan
dibawah Akta Perempuan Bersuami dan Anak-anak (Nafkah) 1950.
- 2) Jika mana-mana orang yang akan menjadi orang yang disahtarafkan atau ibu atau bapa
gagal hadir memberikan maklumat dalam tempoh 3 bulan dari tarikh perkahwinan, Pendaftar
Besar berhak mengeluarkan notis yang ditandatanganinya supaya salah seorang hadir
memberikan maklumat ke Pejabat Pendaftar atau mana-mana tempat yang yang telah ditentukan.
- 3) Tiada fi dikenakan sebelum habis tempoh 3 bulan tersebut.
- 4) Seksyen ini hendaklah digunapakai dengan ubah suaian yang ditetapkan berkaitan
kelahiran di laut atau dalam pesawat udara.
8. BAHAGIAN III - PENDAFTARAN KEMATIAN
18. Butir-butir kematian hendaklah didaftarkan.
Maksudnya setiap kematian itu perlu mempunyai butiran diri yang lengkap dan sebab
kematian si mati dicatatkan dalam pendaftaran.Bagi mayat yang dijumpai dan tiada
maklumat diri,mayat itu hendaklah di daftarkan kepada Pendaftar bagi kawasan pendaftaran
di mana kematian itu berlaku dengan butiran di mana mayat itu dijumpai.
19. Maklumat mengenai kematian
Orang yang berikut adalah layak untuk memberikan maklumat berkenaan dengan kematian
iaitu :
a) Mana-mana saudara si mati yang ada pada masa kematian atau merawati semasa sakitnya
yang terakhir
b) Mana-mana saudara lain si mati yng bermastautin atau barada dalam kawasan
pendaftaran di mana kematian itu berlaku
c) Mana-mana orang yang ada pada masa kematian
d) Penduduk rumah itu jika dia mengetahui tentang kematian itu
e) Mana-mana orang yang menjumpai atau yang menjaga mayat itu
f) Orang yang menyebabkan pengurusan mayat itu
Maka menjadi kewajipan bagi senarai-senarai di atas untuk memaklumkan dan mendaftarkan
kematian si mati. Tambahan pula mereka perlu melaporkan kematian dalam tempoh masa 12
jam (tidak termasuk perjalanan dan sebarang masalah) dari masa kematian.
20. Penagguhan pendaftaran
Jika tiada permohonan bagi pendaftaran dalam tempoh 12 jam tadi, maka ianya akan
dilanjutkan sehingga 3 hari selepas kematian.Kematian boleh didaftarkan selepas membayar
fi yang dikenakan. Seterusnya, jika dalam masa tempoh 3 hari itu juga kematian gagal
didaftarkan,maka kematian si mati tidak boleh didaftarkan lagi kecuali dengan kebenaran
bertulis daripada Pendaftar Besar dan dalam sijil kematian itu perlu dicatatkan bahawa ianya
adalah daripada kebenaran Pendaftar Besar.
9. 21. Tugas pengamal perubatan mengeni perakuan
Tiap-tiap pengamal perubatan berdaftar yang bertanggungjawab atas kematian pesakit yang
dirawatnya hendaklah menandatangani dan menyerahkan dalam tempoh 12 jam kematian itu
kepada seorang daripada orang yang dikehendaki(waris) oleh Akta ini untuk memberikan
butir-butir kematian itu atau kepada Pendaftar satu perakuan dalam boring yang ditetapkan.
Jika si mati meninggal dunia akibat penyakit wabak,taun,cacar atau penyakit bahaya yang
berjangkit,pengamal perubatan perlu memaklumkan terus kepada Penguasa Pendaftar dan
Pegawai Kesihatan kawasan di mana si mati meninggal dunia. Ini kerana terdapat kes-kes di
mana waris mangsa tidak percaya dan malu untuk menyatakan kebenaran sebab kematian si
mati.Justeru itu,untuk keselamatan bersama tanggungjawab digalaskan kepada pengamal
perubatan untuk memaklumkan kepada Pegawai kesihatan agar tindakan lanjut dapat
dilakukan dengan segera.
22. Bila pemeriksaan post-mortem diadakan
Apabila pengamal perubatan menjalankan post-mortem ke atas tubuh mayat hendaklah dalam
tempoh 24 jam selepas tamatnya pemeriksaan itu mengemukakan perakuan dalam borang
yang ditetapkan kepada Pendaftar dan sebab kematian itu berlaku bersama-sama dengan
nama pengamai perubatan yang bertugas.
23. Tugas Koroner atau Majistret yang mengadakan siasatan untuk mengemukakan
salinan dapatan itu
Dalam tempoh 24 jam selepas tamat menjalankan siasatan ke atas si mati, Koroner atau
Majistret perlu mengemukakan kepada Penguasa Pendaftar bagi kawasan di mana kematian
itu terjadi atau mayat dijumpai suatu perakuan yang menyatakan sebab kematian
sebagaimana yang ditentukan dalam siasatan dan hendaklah dicatatkan dalam pendaftaran
kematian itu.
10. 25. Perakuan kematian
Pendaftar ataupun Pendaftar Besar, apabila mendaftarkan mana-mana kematian,hendaklah
seterusnya memberikan kepada orang yang memberi maklumat berkenaan dengan kematian
itu satu perakuan kematian.
Bahagian IV- (AM)
Daftar hendaklah dikemukakan oleh Penguasa Pendaftar dan Pendaftar Besar.
26. (1) Setiap Pendaftar perlulah menyerahkan dan menyimpan semua catatan yang lengkap
kepada Penguasa Pendaftar.
(2) Pada masa tersebut Penguasa Pendaftar perlu menyerahkan semua catatan daftar yang
lengkap kepada Pendaftar Besar.
Pembetulan kesilapan dan pengubahan dalam daftar.
27. (1) Tiada perubahan terhadap semua catatan asal mana-mana daftar.
(2) Sebarang kesilapan yang ditulis mungkin dari semasa ke semasa akan ditemui segala
kesilapan dalam mana-mana daftar boleh diperbetulkan oleh Penguasa Pendaftar sebagaimana
yang diarahkan oleh Pendaftar Besar.
(3) Kesilapan fakta atau bahan dalam mana-mana daftar boleh diperbetulkan oleh Penguasa
Pendaftar Besar dengan catatan dengan pembayaran fi yang ditetapkan dengan mengemukakan
suatu akaun berkanun oleh orang yang berkehendakkan kesilapan tersebut ingin diperbetulkan
oleh dua orang yang dikehendaki oleh Akta untuk memberi maklumat mengenai kelahiran dan
kematian berkenaan dengan mana-mana kesilapan (tanpa mengubah catatan asal).
(4) Sebarang kesilapan fakta atau bahan yang didapati dalam maklumat yang dikemukakan oleh
seorang Koroner atau Majistret di bawah seksyen 24, Koroner atau Majistret jika telah berpuas
hati bahawa kesilapan tersebut wujud, boleh memperakui di bawah tandatangannya kepada
Penguasa Pendaftar berkenaan dengan sifat kesilapan itu boleh selepas itu dibetulkan oleh
11. Penguasa Pendaftar dan akan meletakkan tandatangan di sebelah catatan di mana kesilapan itu
berlaku dan hendaklah menambah kepadanya hari dan bulan dan tahun pembetulan itu dibuat.
(5) Peruntukan terdahulu seksyen ini ;
(a) Apa-apa catatan yang telah dibuat dalam mana-mana daftar yang menggunakan
tarikh atau nama tempat dalam bahasa Jepun atau Thai, maka Penguasa Pendaftar atau Pendaftar
Besar yang menjaga daftar itu boleh memperbetulkan tarikh atau nama tempat (tanpa
pengubahan catatan asal) supaya selaras dengan kalendar British yang digunakan sebelum
pendudukan Jepun atau Thai dan hendaklah menandatangani apa-apa pembetulan apabila dibuat.
(b) Sebarang catatan dalam sesuatu daftar adalah dalam apa-apa bahasa selain Bahasa
Inggeris, maka Pendaftar Besar dan Penguasa Pendaftar yang menjaga daftar tersebut boleh
menambah (tanpa mengubah catatan asal itu) suatu penterjemahan ke atas catatan dalam bahasa
Inggeris atau transkripsi catatan tersebut dalam skrip Rumi dengan sebagaimana cara oleh
Pendaftar Besar.
(6) Jika seseorang pegawai yang menjaga daftar membuat catatan ke dalamnya menurut
peruntukan seksyen ini, dia hendaklah mengemukakan kepada pegawai yang menjaga salinan
pendua daftar, suatu perakuan dalam borang yang ditetapkan dengan menyenaraikan butir-butir
catatan dan pegawai yang menjaga salinan pendua tersebut.
Tugas Penguasa Pendaftar dan Pendaftar untuk mendapat pendaftaran.
28. (1) Walaupun terdapat apa-apa ketinggalan untuk melaporkan atau mengemukakan
maklumat mengenai mana-mana kelahiran, kelahiran mati atau kematian dalam tempoh yang
ditetapkan oleh peruntukan terdahulu Akta ini, maka hendaklah menjadi tugas Penguasa
Pendaftar dan Pendaftar untuk mendapatkan dengan segala cara yang ada dalam kuasa mereka,
maklumat yang paling baik dan tepat mengenai man-mana kelahiran dan kematian yang mungkin
berlaku dalam kawasan pendaftaran mereka dan menyebabkan butir-butir yang bersamaan
direkodkan (setakat yang dipraktikkan) dalam cara yang ditetapkan.
(2) Tugas pegawai polis, penghulu atau ketua kampung untuk mendapatkan maklumat mengenai
tiap-tiap kelahiran dan kematian dalam kawasan masing-masing dan juga maklumat mengenai
12. ibu bapa yang sah bagi setiap kanak-kanak yang dilahirkan untuk memberi notis kepada
Pendaftar.
(3) Mana-mana pegawai polis, penghulu atau ketua kampung yang mempunyai maklumat
mengenai kelahiran dan kematian dengan sengaja mengaibkan atau gagal untuk memberitahunya
kepada Pendaftar adalah bersalah dan mereka ini telah melakukan suatu kesalahan dan boleh
disabitkan dengan denda yang tidak melebihi lima puluh ringgit.