Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang akor (chord) dalam sistem musik, termasuk definisi akor, susunan akor mayor dan minor, pergerakan akor sederhana, penerapan chord pada lagu, akor substitusi, dan pola-pola chord dalam instrumen musik.
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
dibuat untuk memenuhi tugas biologi mengenai pengamatan terhadap berabagi sari buah dan makanan untuk diteliti kandungan vitamin c nya. dan dituangkan dalam bentuk hasil perolehan data dalam tabel, dan grafik.
seni tari, pengertian seni tari, sejarah tari di Indonesia, jenis tari, bentuk tari, unsur-unsur tari, gerak, musik, tata rias, tata busana, properti, tata pentas, tata cahaya, fungsi tari,
dibuat untuk memenuhi tugas biologi mengenai pengamatan terhadap berabagi sari buah dan makanan untuk diteliti kandungan vitamin c nya. dan dituangkan dalam bentuk hasil perolehan data dalam tabel, dan grafik.
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Perbedaan antara Pembelajaran dan Pengajaran dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Dalam slide presentasi ini dijelaskan tentang Perbedaan antara Pembelajaran dan Pengajaran dari Buku Teori Belajar dan Pembelajaran yang ditulis oleh Cecep Kustandi
Ritmik adalah menunjukkan bagaimana tekstur musik terbentuk. Dengan mengenal dan memainkan ritmik, semakin banyak memiliki referensi bentuk-bentuk musik.
Meng-arrange adalah pekerjaan yg tidak mudah. Pada dasarnya lagu adalah melodi. Untuk melengkapi lagu tersebut, lagu digubah atau diaransemen, seperti yang biasa dilakukan pada musik berformat Combo Band, Paduan Suara, Angklung, Ansamble Musik, Orkestra, dll.
Petunjuk Teknis Pimpinan Produksi PSP19 th 2014wing pandoe
Pimpinan Produksi sebuah karya seni kolektif dituntut memiliki kemampuan manajerial yang baik, agar karya yang diusung tim dapat menjalankan sesuai prosedur yang sudah ditetapkan.
Seni adalah suatu proses penciptaan dari keinginan manusia untuk berekspresi, menyampaikan gejolak jiwanya, dan menciptakan karya bersumber dari ekspresi tersebut, atas nilai etis (moral) dan estetis (keindahan) .
Indonesia memiliki keragaman budaya, berkilau bak zamrud khatulistiwa. Tak ada yang bisa membantah, Indonesia memang sungguh memiliki kekayaan budaya, dari ujung Aceh hingga Papua.
2. PENGERTIAN
Akor adalah 3 (tiga) nada atau lebih yang
dibunyikan secara bersamaan. Hubungan
antar nada harus dirasakan suatu bentuk
yang harmonis dan mengikat.
3. DALAM SISTEM TANGGA NADA
TANGGA NADA MAYOR
TN Tidak Mutlak
: 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1’
TN Mutlak/Absolut
: c - d - e - f - g - a - b - c’
Jarak Nada
:
1
1
½
1
1
1
½
TANGGA NADA MINOR
TN Tidak Mutlak
: 6 - 7 - 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6
TN Mutlak/Absolut
: a - b - c - d - e - f - g - a
Jarak Nada
:
1
½
1
1
½
1
1
4. SUSUNAN AKOR MAYOR
Kadensa
Nama
Nada
Interval
Jenis Akor
I
Tonika
1–3–5
3 B dan 5 m
Mayor
II
Super Tonika
2–4–6
3 K dan 5 m
Minor
III
Median
3–5–7
3 K dan 5 m
Minor
IV
Sub Dominan
4 – 6 – 1’
3 B dan 5m
Mayor
V
Dominan
5 – 7 – 2’
3 B dan 5 m
Mayor
VI
Sub Median
6 – 1 – 3’
3 K dan 5 m
Minor
VII
Leading Not
7 – 2’ – 4’
3 K dan 5 -
Diminished
5. SUSUNAN AKOR DALAM TANGGA NADA BERUBAH
TANGGA NADA MAYOR
TN Tidak Mutlak
: 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 1’
TN Mutlak/Absolut
: c - d - e - f - g - a - b - c’
Jarak Nada
:
1
1
½
1
1
1
½
I - II - III - IV - V - VI - VII
C – Dm – Em – F – G – Am – Bdim
D – Em – F#m– G – A – Bm – C#dim
F – Gm – Am – Bb – C – Dm – Edim
G – Am – Bm – C
– D - Em – F#dim
A – Bm - C#m – D – E – F#m – G#dim
E – F#m – G#m – A – B – C#m – D#dim
6. SUSUNAN AKOR MINOR
Kadensa
Nama
Nada
Jenis Akor
I
II
III
IV
V
VI
VII
Tonika
Super Tonika
Median
Sub Dominan
Dominan
Sub Median
Leading Not
6–1–3
7–2–4
1–3–5
2–4–6
3 – 5+ – 7
4 – 6 – 1’
5 – 7 – 2’
Minor
Diminished
Mayor
Minor
Mayor
Mayor
Mayor
Catatan : pada tk.V, nada 5 berubah menjadi 5+
7. SUSUNAN AKOR DALAM TANGGA NADA BERUBAH
TANGGA NADA MINOR
TN Tidak Mutlak
: 6 - 7 - 1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6
TN Mutlak/Absolut
: a - b - c - d - e - f - g - a
Jarak Nada
:
1
½ 1
1
½
1
1
I
- II
-
III - IV - V - VI - VII
Am – Bdim – C – Dm – E – F – G
Dm – Edim – F – Gm – A – Bb – C
Em – F#dim– G – Am – B – C - D
Cm – Ddim – Eb – Fm – G – Ab - Bb
8. PERGERAKAN AKOR SEDERHANA
AKOR MAYOR
I – IV – I , contoh : C – F – C / G – C - G
I – V – I, contoh : C – G – C / G – D - G
I – IV – V – I, contoh : C – F – G – C / G – C – D - G
I – V – IV – I , contoh : C – G – F – C / G – D – C - G
AKOR MINOR
I – IV – I , contoh : Am – Dm – Am
I – V – I , contoh : Am – E – Am
I – IV – V – I , contoh : Am – Dm – E - Am
9. MENERAPKAN CHORD PADA LAGU
Pada lagu ada yang dinamakan KADENSA, yakni
perasaan jatuhnya perpindahan akor pada lagu. Untuk
mementukan kadensa pada lagu (dalam notasi),
dilakukan cara :
1. Nyanyikan terlebih dahulu notasi lagu.
2. Rasakan jatuhnya kadens (perpindahan akor). Biasanya
kadens terdapat pada hitungan 1 atau 3 (thesis) dalam
setiap biramanya.
3. Akor Tonika (tk. I) selalu menjadi akor pembuka
(kadens awal).
4. Lagu selalu ditutup dengan akor Tonika (not terakhir).
10. AKOR SUBSTITUSI
Akor – akor Tingkat II , III, VI, dan VII merupakan
akor substitusi, yang digunakan untuk memperluas
harmoni musik.
11. BEBERAPA POLA SUBSTITUSI CHORD
– VI – II – V- I
2. I – II – III – IV - V - I
3. I – II – V – I
4. I – III – IV – V - I
5. I – III – II – V – I
6. I – IV – III – VI – II – V – I
7. I – VII – VI – V – IV – III – II – V – I
8. I – VII – VI – III – IV – V - I
9. I – VII – III – VI – II – V - I
1. I
13. POLA CHORD DALAM INSTRUMEN
MUSIK
X May = 1 – 3 – 5
X May 7 = 1 – 3 – 5 – 7
X May 9 = 1 – 3 – 5 – 7 – 9
X dominant 7 (X 7) = 1 – 3 – 5 – 7(-)
X augment (aug) = 1 – 3 – 5(+)
X minor = 1 – 3(-) – 5
X m7 = 1 – 3(-) – 5 – 7(-)
X diminished (dim) = 1 – 3(-) – 5(-) – 6
X sus = 1 – 4 – 5
X sus 7 = 1 – 4 – 5 – 7(-)
14. ANALISIS CHORD
Chord dalam lagu pada umumnya diawali
dengan menggunakan akoe Tingkat I, dan
diakhiri dengan tingkat I pula.
Pada bagian refrain, seringkali terjadi
modulasi atau perpindahan nada dasar
menuju ke Tingkat IV.