Faktor penyebab kekerasan di lingkungan sekolah 2003
Akmal 1
1. Bapak Kepala Sekolah yang saya hormati Bapak/lbu Guru yang saya
hormati.
Siswa siswi kelas IX yang berbahagia.
Bismillahirahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah Swt, bahwasannya pada hari ini kita dapat
berkumpul dalam sebuah acara yang cukup penting, yakni seminar tentang
Pendidikan dan Kerawanan Sekolah. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih
kepada pihak panitia yang telah memberi kesempatan kepada saya, selaku
wakil dari kelas IX, untuk menyampaikan pidato saat ini.
Hadirin yang saya hormati,
Sekolah sebagai tempat pendidikan dan pengajaran bagi para siswa
memang tidak lepas dari berbagai bentuk kerawanan. Bahkan, terkadang
kerawanan itu begitu mudah masuk sejalan dengan perkembangan usia
para siswa yang juga mulai rawan, terutama usia ABG (anak baru gede).
Apalagi jika kontrol dari sekolah tidak ketat dan waspada.
Kita sendiri sangat menyesalkan dengan munculnya perilaku negatif
pelajar yang biasanya ditunjukkan dalam bentuk perkelahian antar pelajar,
penggunaan obat obat terlarang, serta mulai mencoba coba pergaulan
menyimpang lainnya.
Jelas, ini jadi tantangan bagi pihak sekolah dan para guru. Walau
bagaimanapun sekolah harus ikut bertanggung Jawab menjaga moral para
pelajar.
Hadirin yang saya hormati,
Harus diakui, akhir-akhir ini penyimpangan yang dilakukan oleh para
pelajar semakin meningkat. Berbagai pengaruh budaya barat yang sering
kali dipertontonkan di televisi ataupun media internet turut berperan
mempercepat dan meningkatkan kualitas negatif perilaku pelajar.
Jika kita hitung, berapa kasus yang muncul setiap hari akibat perilaku
pelajar yang tidak terpuji, dan itu yang terjadi di lingkungan sekolah.
Beberapa gejala kerawanan yang sering tampak di lingkungan sekolah, di
antaranya membolos, merusak sarana sekolah, menentang terhadap guru,
perkelahian, bahkan terjadi pelecehan dan penganiayaan.
Masalah kerawanan sekolah ini menjadi persoalan serius.
Penanggulangannya tentu tidak bisa hanya dilakukan oleh pihak sekolah.
2. Kesadaran pribadi siswa dan perhatian keluarga turut membantu mengatasi
kerawanan sekolah ini.
Hadirin yang saya hormati,
Ada beberapa jenis penyimpangan yang dapat dikategorikan sebagai
kerawanan sekolah. Di antaranya sebagai berikut.
Pertama, perbuatan-perbuatan yang melanggar hukum atau perbuatan
antisosial, seperti berada di tempat-tempat hiburan atau pusat perbelanjaan
saat jam belajar dan perilaku buruk yang dilakukan secara kolektif.
Biasanya pelajar usia remaja mulai membentuk kelompok kelompok
“gank” sebagai bentuk pencarian identitas dan menunjukkan eksistensinya
di lingkungan masyarakat.
Kedua, perbuatan perbuatan yang melanggar hak hak orang lain yang
bersifat kebendaan, seperti mengambil barang milik sekolah, teman
sekolah, atau pun milik umum; dan melakukan pemerasan di lingkungan
sekolah dan luar sekolah.
Pemerasan adalah segala tindakan yang bertujuan untuk menguntungkan
diri sendiri dengan melakukan penekanan terhadap orang lain. Biasanya
pemerasan terjadi oleh pelajar yang merasa diri lebih ‘kuat” terhadap
pihak yang lebih “lemah”.
Berbagai kemungkinan kerawanan sekolah tersebut harus selalu
diwaspadai. Banyaknya jumlah siswa di satu sekolah menunjukkan
banyaknya pula karakter yang harus dipahami. Belum lagi latar belakang
mereka berbeda beda.
Tidak semua siswa berlatar belakang dari keluarga yang harmonis. Begitu
juga tidak semua siswa berlatar belakang dari lingkungan masyarakat yang
agamis.
Hal ini pun menjadi tantangan berat bagi para siswa yang berkarakter baik.
Sebab, tidak menutup kemungkinan karakter yang sudah baik malah
menjadi buruk karena pengaruh lingkungan tempat dia bergaul.
Hadirin yang saya hormati,
Jadi, marilah kita bersama-sama membangun karakter dan akhlak yang
baik. Dengan demikian, akan lahir pribadi pribadi yang cerdas secara
3. intelektual dan moral. Jadikanlah momentum ini sebagai langkah awal
untuk mewujudkan harapan tersebut.
Hadirin yang saya hormati,
Demikianlah pidato dari saya. Mohon maaf jika ada kata kata yang kurang
berkenan.
Billahi taufik wal hidayah.
Wassalamu ‘alaikum warroh matullahi wa barrokatuh.
4. Adek - adek siswa SD pernah ikut lomba dacil belum? Bagi adek - adek yang mo ikutan lomba
dan kesulitan mencari materi mungkin tulisan saya ini bisa membantu......silahkan disimak
ya....Temanya " Berbakti Kepada Kedua Orang Tua ".
Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.....
Hamdan Wa Syukron Lillah.Sholaatan wa Salaman 'ala Rosulillah..amma
ba'du...
Yang terhormat segenap dewan juri
Yang saya hormati bapak Ibu Guru yang hadir pada acara ini
Hadirin Hadirat yang berbahagia
Serta teman - teman seperjuangan yang saya banggakan...
Perkenankan nama saya..............dari.......... Pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan pidato dengan tema Berbakti Kepada kedua Orang Tua atau
Birrul walidain...
Hadirin semua yang dirahmati Allah...
Marilah kita senantiasa panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan nikmat sehingga pada kesempatan pagi haari ini kita dapat
berkumpul dalam satu majlis dengan keadaan sehat waal afiat.
Tak lupa sholawat serta salam juga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Muhammad
SAW, salah satu Nabi pemimpin umat yang akan sanggup memberi Syaf'aat kepada
umatnya yang taat, tidak pandang rakyat atau pejabat. Semoga kelak kita termasuk umat
yang mendapat Syafaat Nya. Amin ya robbal alamin..........
Hadirin semua yang dirahmati Allah.....
Kita sebagai makhluk Allah yang paling sempurna, sudah menjadi kewajiban setiap
manusia untuk menjalankan semua perintahNya dan menjauhi laranganNya. Selain itu
kita harus selalu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada kita.
Kemudian islam juga mengajarkan kepada kita untuk menyayangi, mengasihi dan
menghormati sesama manusia. Agar bisa terjalin kerukunan hidup antara satu dengan
yang lainnya. Namun kenyataannya sekarang ini banyak kita jumpai generasi muda yang
sudah tidak lagi menghormati sesama saudaranya terutama kepada kedua orang tua.
Mereka tidak mau menghormati, menyayangi dan mengasihi lagi. Apalagi bila orang tua
tidak memiliki harta kekayaan yang banyak, maka anaknya tidak lagi hormat bahkan
menyia-nyiakannya. Karena mereka merasa sudah bisa cari uang sendiri tanpa bantuan
kedua orangtuanya, Kadang - kadang mereka memperlakukan orangtuanya seperti
pembantu. Dan adapula yang menitipkannya di panti jumpo.
Selain itu bahkan sekarang ini banyak kita jumpai juga seorang anak yang tega
menyakiti orang tuanya sampai membunuhnya hanya lantaran persoalan yang sepele.
Na'udzu billahi min dzalik....
Barangkali mereka telah lupa bahwa oang tuanyalah yang telah melahirkan dengan
taruan nyawa, menyussuinya, menyuapinya, melindungi dari panas dingin dan
mengasihinya dengan tulus ikhlas. Oleh karena itu kita wajib membalasnya dengan cara
menyayangi, menghormati, mematuhi serta merawatnya dengan penuh kesabaran dan
keikhlasan. Sebagaimana Firman Allah dalam surat Al isra ayat 23 yang intinya kita
dilarang menyekutukan Allah dan tidak diperbolehkan berkata kasar kepada kedua
orang tua.
5. Kemudian pada suatu hari Rosulullah di datangi oleh seorang laki - laki dengan bertanya
:
Ya...Rosulullah adakah yang masih bisa saya lakukan untuk berbakti kepada orang tua
saya yang sudah meninggal ?
Rosulullah lalu menjawab :
Ada, yaitu :
1. dengan cara mendoakannya
2. memintakan ampun kepada Allah
3. memenuhi janji mereka berdua
4. menyambung sanak saudaranya
Hadirin semua yang dirahmati Allah...
Marilah bersama-sama kita berdoa untuk kedua orang tua kita
" Bissmillahirrohmanirrohim....
Allahummaghfirli waliwa lidayya warkham humma kama robbayaani shoghiiro...."
Hadirin semua yang dirahmati Allah....
Demikianlah yang bisa saya sampaikan, mudah - mudahan bermanfaat bagi kita dan bila
ada kekeliruan kami mohon maaf yang sebesar - besarnya.
Akhirul kalam....
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh...
6. WAGE RUDOLF SUPRATMAN
Keikutsertaan WR Supratman di ajang konggres pemuda ini adalah satu-satunya perserta
yang hadir bukan dari kalangan tokoh pergerakan, ia mewakili dirinya atas nama sebagai
seorang seniman musik, seorang komponis. Kalau perserta konggres yang didaulat maju
semuanya tampil bicara menyampaikan pidato politiknya, tidak halnya dengan WR
Supratman. Ia memilih berpidato versi gayanya sendiri mewakili kapasitas pribadinya
sebagai seorang seniman musik yaitu melantunkan lagu Indonesia Raya dengan gesekan
biolanya. Siapa sangka, hanya dengan gesekan biola ternyata resonansi nada-nada;
‘Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya, untuk Indonesia Raya’, bagai magnet yang
memancarkan semangat kebangsaan peserta konggres.
Baru pada saat pembubaran panitia Konggres Pemuda Indonesia kedua, Desember 1928, lagu
Indonesia Raya dinyanyikan secara koor diiringi biola. Lagu ini kembali dikumandangkan di
pembukaan Konggres Partai Nasional Indonesia (PNI) kedua, 18 – 20 Desember 1929,
sekaligus Indonesia Raya ditetapkan sebagai lagu kebangsaan bangsa Indonesia. Sebelum
kemerdekaan Republik Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, lagu Indonesia
Rayatelah dinyatakan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
7. SARMIDI MANGUNSARKORO
Perjuangan Ki Sarmidi Mangunsarkoro dalam bidang pendidikan, di antaranya pada tahun 1930-1938
menjadi Anggota Pengurus Besar Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) dan penganjur gerakan
Kepanduan Nasional yang bebas dari pengaruh kolonialisme Belanda. Selanjutnya pada tahun 1932-
1940 ia menjabat sebagai Ketua Departemen Pendidikan dan Pengajaran Majelis Luhur Tamansiswa
merangkap Pemimpin Umum Tamansiswa Jawa Barat. Pada tahun 1933 Ki Sarmidi Mangunsarkoro
memegang Kepemimpinan Taman Dewasa Raya di Jakarta yang secara khusus membidangi bidang
Pendidikan dan Pengajaran.
Ki Sarmidi Mangunsarkoro semakin dikenal di lingkungan pendidikan maupun di lingkungan politik
melalui Partai Nasional Indonesia (PNI). Pada tahun 1928, Ki Sarmidi Mangunsarkoro ikut tampil
sebagai pembicara dalam Kongres Pemuda 28 Oktober 1928 menyampaikan pidato tentang
Pendidikan Nasional, yang mengemukakan bahwa anak harus mendapat pendidikan kebangsaan dan
dididik secara demokratis, serta perlunya keseimbangan antara pendidikan di sekolah dan di rumah.
Ki Sarmidi Mangunsarkoro pernah terpilih menjadi Ketua PNI Pertama sebagai hasil Kongres Serikat
Rakyat Indonesia (SERINDO) di Kediri dan menentang politik kompromi dengan Belanda (Perjanjian
Linggarjati dan Renvile). Sewaktu terjadi agresi Belanda II di Yogyakarta, Ki Sarmidi
Mangunsarkoro pernah ditahan IVG dan dipenjara di Wirogunan.
8. Dalam Kongres Pemuda II, Yamin memiliki peran penting. Di hadapan ribuan
pemuda dari pelbagai daerah, ia berpidato pemberi semangat perjuangan.
Tak cuma itu, Yamin juga ikut dalam rapat marathon yang digelar Sabtu sore
hingga Ahad malam, 27-28 Oktober 1928. Ia ikut urun rembuk bersama utusan
dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Indonesia, Sekar Rukun, Jong
Islamieten Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, Pemuda Kaum Betawi,
dan lainnya.
Dari hasil diskusi itu, para pemuda sepakat untuk mencetuskan Ikrar pamuda.
Yamin-lah yang bertugas meramu rumusannya. “Rancangan sumpah itu ditulis
Yamin sewaktu Mr Sunario berpidato di sesi terakhir kongres,” tulis Majalah
Tempo edisi 2 November 2008 dalam artikel "Secarik Kertas untuk Indonesia".
“Dalam kongres, Yamin menjabat sebagai sekretaris.”
Tak perlu lama bagi Yamin untuk menumpahkan buah pikirannya. Belum lagi Mr
Sunario selesai berpidato, rumusan ikrar sudah diselesaikan Yamin. Ia pun
serahkan kertas itu ke ketua kongres, Soegondo Djojopoespito, yang duduk di
sebelahnya.
9. “Saya punya rumusan resolusi yang elegan,” kata Yamin sembari berbisik ke
Soegondo. Menerima kertas dari Yamin, sang ketua langsung membaca isinya.
Tak lama, kemudian ia memandang Yamin. Yang dilihat membalas dengan
senyuman.
Tanpa komentar, Soegondo memparaf rancangan dari Yamin. Lalu ia teruskan
carikan kertas itu ke Amir Sjarifuddin. Awalnya Amir sempat bingung. Dia
pandang Soegondo dengan tatapan bertanya-tanya. Soegondo kemudian
menjawab dengan anggukan.
“Amir pun memberikan paraf, setuju. Dua paraf itu diikuti dengan tanda setuju
dari seluruh utusan organisasi pemuda.” Awalnya, perjanjian itu tak bernama
Sumpah Pemuda, melainkan Ikrar Pemuda. Dan Yamin lah yang mengubah kata
ikrar menjadi sumpah. Dan isinya adalah,
Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah
Indonesia.
Kami putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa
Indonesia.
Kami putera dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia.
13. DAFTAR PENERIMA UPAH PUNGUT RETRIBUSI
TRIWULAN PERTAMA TAHUN 2020
NO NAMA JABATAN JUMLAH TANDA TANGAN
1 REFI ISDIANTI, SE
BENDAHARA
PENERIMAAN
RP. 67.500,00 ............................
KEPALA DINAS PARIWISATA
KABUPATEN LAHAT
H.M.SAFRANI, SH
NIP.196912181998031009