Rangkaian Listrik merupakan mata kuliah wajib di teknik elektro. Modul ini hanya sebagai bahan untuk membantu anda dalam mempermudah mempelajari rangkaian listrik.
Tugas Fisika - Maulitsa Putriyono - 9.1 - 16 -Rangkaian Seri dan Paralel - Hukum kirchoff - Hukum Ohm - Kelas 9 - SMPN Negeri 5 Bekasi - Tugas Mandiri - Laporan Praktikum - Tugas Akhir-
Rangkaian Listrik merupakan mata kuliah wajib di teknik elektro. Modul ini hanya sebagai bahan untuk membantu anda dalam mempermudah mempelajari rangkaian listrik.
Tugas Fisika - Maulitsa Putriyono - 9.1 - 16 -Rangkaian Seri dan Paralel - Hukum kirchoff - Hukum Ohm - Kelas 9 - SMPN Negeri 5 Bekasi - Tugas Mandiri - Laporan Praktikum - Tugas Akhir-
Tugas Kelompok 4 - Teknik Tegangan Tinggi - Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D...Rio Afdhala
Tugas Pertemuan 5 Teknik Tegangan Tinggi
Dosen : Prof.Ir. Syamsir Abduh , MM, Ph.D
Disusun Oleh :
Addo Suryo 062.13.027
Andrew Jussac 062.13.029
Rio Afdhala 062.13.019
Thesar Pramanda 062.13.033
Analisis penggunaan swer untuk mengatasi masalah jatuhSimon Patabang
Dengan menggunakan sistem SWER, maka jatuh tegangan yang terjadi pada jaringan tegangan rendah untuk pedesaan Kapa’ dapat diperbaiki atau diturunkan menjadi 2,458 Volt atau 1,064 %. Hasil analisis menunjukkan bahwa sistem SWER sangat baik digunakan untuk melayani kebutuhan listrik di daerah pedesaan karena dapat meningkatkan kualitas pelayanan listrik ke konsumen.
2. Pengertian tegangan dc (direct curren)
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah. Pada
awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan mengalir dari ujung positif
menuju ujung negatif. Semakin kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan
oleh para ahli menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang
alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah aliran-aliran ini
menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat
mengalir dari positif ke negatif.
3. Transmisi arus DC memiliki banyak kelebihan
dibandingkan Transmisi AC yaitu:
• 1. Reaktansi
DC tidak menimbulkan adanya reaktansi di saluran transmisi, hal ini
menyebabkan saluran transmisi mampu menghantarkan daya aktif yang lebih
besar karena hanya daya aktif saja yang dihantarkan dan tidak ada daya
reaktif. Hal tersebut juga berdampak pada efisiensi penghantaran daya dari
pembangkitan ke pemanfaatan. Tidak adanya reaktansi juga dapat
menurunkan jatuh tegangan di line transmisi.
4. 2. Resistansi
Transmisi DC memiliki resistansi yang lebih rendah dibanding sistem AC, sehingga susutnya akan lebih rendah. Sistem
AC memiliki yang disebut "skin effect" karena adanya frekuensi 50 atau 60Hz yang menyebabkan tingginya resistansi di
line.
3. Daya
Pada sistem DC, daya hanya yang komponen realnya saja, sehingga operator grid tidak perlu mengkhawatirkan
kecukupan daya reaktif untuk memenuhi kestabilan sistem. Selain itu, sebagaimana disebutkan diatas, absennya daya
reaktif pada sistem DC menyebabkan kemampuan hantar daya aktif saluran transmisi menjadi lebih besar.
4. Frekuensi
Pada sistem DC, frekuensinya menjadi 0, sehingga tidak ada variasi frekuensi yang harus dimonitor. Koneksi generator
DC ke grid transmisi tidak akan memerlukan prosedur sinkronisasi. Permasalahan stabilitas saat transient juga tidak
muncul lagi. Yang paling penting adalah radiasi elektromagnetik dan interference tidak menjadi masalah.
5. 5. Susceptance
Dalam sistem DC tidak ada susceptance sehingga tidak ada efek charging dan over voltage pada sistem. Hal ini
juga berakibat pada kemampuan penyaluran transmisi yang lebih tinggi.
6. Analysis
Analisis sistem AC menggunakan bilangan kompleks sehingga lebih menyulitkan. Sistem DC tidak
menggunakan bilangan kompleks.
6. Apa itu Arus searah
• Ketika arus mengalir hanya dalam satu arah, hal itu disebut arus searah (DC).
Diagram di bawah menunjukkan bagaimana arus searah mengalir melalui
rangkaian sederhana. Contoh arus searah adalah arus yang mengalir melalui
senter bertenaga baterai. Selain baterai, sel surya dan sel bahan bakar juga
dapat memberikan arus searah.