Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaAldonSinaga
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pertanian Indonesia yang saat ini didominasi oleh petani skala kecil dengan modal dan teknologi yang terbatas, mengakibatkan produktivitas dan pendapatan petani rendah. Dokumen tersebut juga membahas tantangan yang dihadapi pertanian Indonesia akibat perubahan ekonomi, iklim, kebijakan, dan globalisasi."
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet DhuafaDompet Dhuafa
Program pemberdayaan klaster kebun pertanian terpadu di Cirangkong, Subang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan taraf hidup petani melalui agribisnis terpadu dan berkelanjutan. Program ini akan mengembangkan kebun buah naga, jambu kristal, dan peternakan domba seluas 10 hektar dengan melibatkan 20 petani pengelola. Diharapkan program ini dapat meningkatkan pendapatan petani menjadi dua kali lipat U
Dokumen ini membahas implementasi sistem pertanian terpadu (Sitandu) dalam rangka meningkatkan efisiensi sumber daya lahan. Sitandu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai subsektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dokumen ini menjelaskan definisi, prinsip, keunggulan, dan contoh-contoh penerapan Sitandu. Juga
Dokumen tersebut membahas kondisi dan permasalahan pembangunan pertanian di Indonesia, termasuk pendapatan petani yang rendah, keterbatasan lahan dan infrastruktur, serta perlunya strategi baru untuk menciptakan nilai tambah dalam pertanian.
Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Ia berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan devisa negara, serta menjadi penyedia pangan utama bagi masyarakat. Namun, sektor ini menghadapi berbagai hambatan seperti keterbatasan lahan dan teknologi. Pemerintah perlu meningkatkan produktivitas melalui kebijakan harga, penyediaan lahan, dan penyuluhan petani.
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxTPPP3MDMunaBarat
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas pentingnya kebijakan yang mendukung petani dan nelayan perempuan serta pertanian dan kelautan berkelanjutan, dampak negatif dari industrialisasi pertanian, dan langkah yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi kebijakan di tingkat desa seperti berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa.
Strategi kemandirian pangan Indonesia menganalisis sistem rantai pasok beras nasional. Dokumen ini mengidentifikasi masalah seperti produktivitas petani rendah dan pedagang yang mendominasi rantai pasok, serta merumuskan strategi seperti Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi dan pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Potensi sumber daya alam dan pertanian Indonesia yang besar
2. Sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani
3. Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut membahas tentang sektor pertanian di Indonesia, termasuk pengertian dan lingkupnya, perkembangan dan peranannya dalam perekonomian, permasalahan yang dihadapi, serta kebijakan dan strategi pengembangannya. Sektor pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia meskipun kontribusinya terhadap PDB mengalami penurunan. Berbagai tantangan seperti ketersediaan lahan
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan pertanian dan kesejahteraan di pedesaan, termasuk struktur pedesaan progresif, teori-teori pembangunan, dan pertanian modern. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pembangunan pertanian yang berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup petani melalui investasi, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Tinjauan ketahanan pangan dan kedulatan pangan dalam nawa citaAldonSinaga
Dokumen tersebut membahas tentang struktur pertanian Indonesia yang saat ini didominasi oleh petani skala kecil dengan modal dan teknologi yang terbatas, mengakibatkan produktivitas dan pendapatan petani rendah. Dokumen tersebut juga membahas tantangan yang dihadapi pertanian Indonesia akibat perubahan ekonomi, iklim, kebijakan, dan globalisasi."
Konsep Program Pertanian Terpadu Dompet DhuafaDompet Dhuafa
Program pemberdayaan klaster kebun pertanian terpadu di Cirangkong, Subang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan dan taraf hidup petani melalui agribisnis terpadu dan berkelanjutan. Program ini akan mengembangkan kebun buah naga, jambu kristal, dan peternakan domba seluas 10 hektar dengan melibatkan 20 petani pengelola. Diharapkan program ini dapat meningkatkan pendapatan petani menjadi dua kali lipat U
Dokumen ini membahas implementasi sistem pertanian terpadu (Sitandu) dalam rangka meningkatkan efisiensi sumber daya lahan. Sitandu merupakan sistem pertanian yang mengintegrasikan berbagai subsektor pertanian untuk meningkatkan produktivitas lahan secara berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Dokumen ini menjelaskan definisi, prinsip, keunggulan, dan contoh-contoh penerapan Sitandu. Juga
Dokumen tersebut membahas kondisi dan permasalahan pembangunan pertanian di Indonesia, termasuk pendapatan petani yang rendah, keterbatasan lahan dan infrastruktur, serta perlunya strategi baru untuk menciptakan nilai tambah dalam pertanian.
Sektor pertanian memainkan peran penting dalam perekonomian Indonesia. Ia berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan devisa negara, serta menjadi penyedia pangan utama bagi masyarakat. Namun, sektor ini menghadapi berbagai hambatan seperti keterbatasan lahan dan teknologi. Pemerintah perlu meningkatkan produktivitas melalui kebijakan harga, penyediaan lahan, dan penyuluhan petani.
MENDORONG KEBIJAKAN YANG BERPIHAK PADA PETANI.pptxTPPP3MDMunaBarat
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas pentingnya kebijakan yang mendukung petani dan nelayan perempuan serta pertanian dan kelautan berkelanjutan, dampak negatif dari industrialisasi pertanian, dan langkah yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi kebijakan di tingkat desa seperti berpartisipasi dalam perencanaan pembangunan desa.
Strategi kemandirian pangan Indonesia menganalisis sistem rantai pasok beras nasional. Dokumen ini mengidentifikasi masalah seperti produktivitas petani rendah dan pedagang yang mendominasi rantai pasok, serta merumuskan strategi seperti Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis Korporasi dan pemanfaatan lahan untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri.
Dokumen tersebut membahas tentang:
1. Potensi sumber daya alam dan pertanian Indonesia yang besar
2. Sebagian besar masyarakat Indonesia bekerja sebagai petani
3. Upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan sektor pertanian
Makalah permasalahan dan strategi pengembangan sektor pertanianOpissen Yudisyus
Dokumen tersebut membahas tentang sektor pertanian di Indonesia, termasuk pengertian dan lingkupnya, perkembangan dan peranannya dalam perekonomian, permasalahan yang dihadapi, serta kebijakan dan strategi pengembangannya. Sektor pertanian masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi sebagian besar penduduk Indonesia meskipun kontribusinya terhadap PDB mengalami penurunan. Berbagai tantangan seperti ketersediaan lahan
Dokumen tersebut membahas tentang pembangunan pertanian dan kesejahteraan di pedesaan, termasuk struktur pedesaan progresif, teori-teori pembangunan, dan pertanian modern. Dokumen ini menjelaskan pentingnya pembangunan pertanian yang berkelanjutan untuk meningkatkan taraf hidup petani melalui investasi, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat pedesaan.
Similar to AGROPOLITAN dalam perencanaan wilayah dan kota (20)
Pembukaan Materi POP terkait kaidah pertambangan yang baik kepmen esdm 1827HadisHasyimiMiftahul
terkait kebijakan publik pada bidang pertambangan. berisi tentang dasar hukum dan asas asas yang digunakan untuk membuat peraturan terkait good mining practice atau kaidah pertambangan yang baik
2. KONSEP
• Agropolitan adalah adalah kota pertanian yang tumbuh dan
berkembang karena berjalannya sistem dan usaha agribisnis serta
mampu melayani, mendorong, menarik, menghela kegiatan
pembangunan pertanian (http://id.wikipedia.org/wiki/Agropolitan ,
2014)
• Kawasan agropolitan adalah kawasan yang terdiri atas satu atau lebih
pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi
pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang
ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki
keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agrobisnis. (UU
Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang – Pasal 1 Ayat 24)
2
3. KENDALA DALAM PERTANIAN
• Modal kecil
• Pertanian bersifat biologis
• Teknologi yang digunakan sederhana
• Lahan sempit
• Bukan pemilik tapi penggarap
4. TANTANGAN PERTANIAN DAN DESA
Pertanian
Tradisional
•Skala kecil
•Subsisten
•Teknologi
rendah
•Struktur sosial
tradisional
•Produktivitas
rendah
Pembangunan
Desa
•Land reform
•Pendidikan
•Fasilitas
•Sarana pra
sarana
•Perubahan
struktur sosial
Pertanian Modern
•Skala besar
•Modern
•Teknologi
tinggi
•Produktivitas
tinggi
5. TEORI PEMBANGUNAN
• Sektor Tradisional
• Tradisional
• Tidak efisien
• Tidak menghasilkan akumulasi kapital
• Sektor Moderen
• Moderen
• Efisien
• Menghasilkan akumulasi kapital
• Akumulasi kapital mempengaruhi pembangunan
5
6. PERTANIAN TRADISIONAL DAN MODEREN
TRADISIONAL
• Tujuannya untuk
pendapatan keluarga
• Tidak berbentuk hukum
• Luas usahatani keluarga
umumnya sempit
• Modal usahatani keluarga
kecil
• Tenaga kerja utamanya
keluarga
• Berbentuk subsisten
MODERN
• Tujuannya untuk
mendapatkan laba
• Berbentuk hukum
• Perusahaan pertanian
berlahan luas
• Modal besar
• Tenaga kerja karyawan
yang dibayar
• Berbentuk komersil
6
(Ken Suratiyah, 2006)
7. STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN
• Peningkatan teknologi dan institusi untuk peningkatan output
• Insentif harga hasil pertanian
• Peningkatan permintaan hasil pertanian dari penduduk kota
• Diversifikasi pekerjaan di luar sektor pertanian
8. HAL UTAMA PEMBANGUNAN PERTANIAN
• Peningkatan produktivitas pertanian membantu para petani kecil dan
menunjang ketersediaan pangan bagi penduduk kota
• Transformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern yang
produktivitas tinggi
• Merubah cara hidup yang lebih modern
• Mengurangi risiko perubahan cara hidup
• Insentif untuk perubahan struktural dan kelembagaan
• Peningkatan produktivitas untuk kesejahteraan
• (Michael Todaro, 2002)
9. JENIS PERTANIAN
NEGARA MAJU
• Efisiensi tinggi
• Lahan luas
• Teknologi tinggi
• Petani sedikit tapi
dapat menyediakan
makanan yang banyak
• Seorang petani dapat
menghasilkan output
pertanian 34.370 US
$/ tahun
NEGARA BERKEMBANG
• Efisiensi rendah
• Lahan sempit
• Teknologi rendah
• Petani banyak tapi
menyediakan bahan
makanan sedikit
• Seorang petani dapat
menghasilkan 346
US$/tahun
(Michael Todaro, 2002)
10. PENGHAMBAT PERTANIAN NEGARA
BERKEMBANG
• Lahan per petani sempit
• Pada lahan sempit alat pertanian modern tidak efektif
• Kelembagaan masih tradisional
• Pendidikan kurang memadai untuk pertanian modern
• Sifat pertanian yang musiman menghasilkan di satu saat
kekurangan tenaga kerja di satu saat banyak yang menganggur
11. STRATEGI PEMBANGUNAN PERTANIAN
UNTUK USAHATANI SKALA KECIL
• Land Reform
• Memperluas lahan petani kecil
• Dukungan pemerintah
• Dukungan pemerintah untuk beralih ke pertanian modern
• Pembangunan terpadu
• Peningkatan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, fasilitas dlsb
12. SYARAT MUTLAK PEMBANGUNAN
PERTANIAN
• Adanya pasar untuk hasil pertanian
• Tanpa pasar yang menyerap peningkatan produksi itu maka hal
tersebut akan menurunkan harga hasil pertanian
• Teknologi yang senantiasa berkembang.
• Peningkatan produksi tak mungkin dilaksanakan tanpa teknologi yang
senantiasa berkembang
• Tersedianya bahan-bahan dan alat-alat produksi secara lokal
• Tanpa tersedianya bahan dan alat-alat produksi secara lokal maka penggunaan
teknologi untuk meningkatkan produksi pertanian sukar untuk dilakukan
• Adanya perangsang produksi bagi petani
• Petani harus terus dirangsang untuk meningkatkan produksinya
• Tersedianya pengangkutan yang lancar dan kontinyu
• Pertanian memerlukan tempat usahatani yang tersebar, karena membutuhkan
kondisi iklim dan lahan yang sesuai. Dengan demikian karena tempat
produksi usahatani yang tersebar maka jaringan pengangkutan sangat
diperlukan 12
A.T. Mosher dalam Mubyarto (1996)
13. SYARAT PELANCAR PEMBANGUNAN PERTANIAN
• Pendidikan pembangunan.
• Petani memerlukan pendidikan agar dapat menerima alih
teknologi.
• Kredit produksi
• Petani memerlukan kredit produksi yang murah untuk
meningkatkan produksi
• Kegiatan gotong royong petani.
• Melalui kegiatan gotong royong maka efektivitas dan efisiensi
dalam peningkatan produksi akan lebih baik.
• Perbaikan dan perluasan tanah pertanian.
• Pembangunan pertanian untuk peningkatan produksi perlu
didukung oleh perbaikan lahan pertanian.
• Perencanaan
• Pembangunan pertanian perlu direncanakan dengan baik oleh
13
A.T. Mosher dalam Mubyarto (1996)
14. PERBANDINGAN PROPORSI PENDUDUK 2012
14
50.1
31.6
49.9
68.4
0
10
20
30
40
50
60
70
80
Jawa dan Bali Di luar Jawa dan Bali
Persentase Penduduk
Kota
Desa
Sumber BPS 2013 (http://www.bps.go.id)
15. PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS PERTANIAN
ANTARA JAWA & BALI DAN LUAR JAWA
15
58
40 45 43
10 12 14
169 174
42
26
44 38
11 12 12
112
171
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
200
Padi Padi ladang Padi sawah Jagung Kacang hijau Kacang tanah Kedelai Ubijalar Ubikayu
Produktivitas Tanaman Pangan
Jawa dan Bali Luar Jawa dan Bali
Sumber : http://www.Deptan.go.od (2014)
16. PERKEMBANGAN AGROPOLITAN
• Dikembangkan oleh Jhon Friedman dan Mike Douglas tahun
1978
• Konsep pengembangan dari atas melahirkan pertumbuhan
kota yang pesat tetapi perkembangan desa tertinggal
sehingga kemiskinan lebih banyak di desa.
• Perpindahan penduduk dari desa ke kota
• Membengkaknya sektor informal di perkotaan, sehingga
terjadi involusi (penurunan produktivitas) di usaha kecil
• Kelaparan dan gizi buruk menimpa desa
16
(Siti Sutriah Nurzaman, 2012)
17. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DESA
KURANG DIRENCANAKAN
• Insentif berkarier di kota lebih baik
• Rendahnya apresiasi bidang pertanian
• Kurang nyaman tinggal di desa
• Risiko lebih tinggi
• Enggan untuk bertanya masalah desa pada pimpinan
setempat
17
(Chambers, 1985 dalam Rustiandi 2010)
18. PENGEMBANGAN AGROPOLITAN
• Pengembangan suatu kawasan disebut agropolitan dimana banyak
kebutuhan terpenuhi (pasar, toko, pendidikan, infrastruktur, dlsb)
• Pertanian sebagai sektor utama
• Pemenuhan pangan secara mandiri
• Pengurangan ketimpangan
• Prioritas pembelian produk yang dihasilkan petani
• Pembangunan industri yang berkaitan dengan pertanian
18
19. KELEMAHAN DESA SEBAGAI SENTRA
PRODUKSI PERTANIAN
• Kekurangan akses
• Fisik (misal : Jalan angkutan)
• Infrastruktur (misal : listrik )
• Institusi (misal : Bank)
• Kekurangan sumberdaya
• Sumberdaya keuangan
• Sumberdaya manusia
• Sumberdaya kelembagaan
19
20. KEADAAN DESA
• Penduduk desa sangat terkait dengan usahataninya
• Mata pencaharian tidak berdiversifikasi umumnya hanya bertani
• Bila warga bertambah dan hanya mengenal pertanian maka terjadilah involusi pertanian
• Akses dan infrastruktur sangat minim di desa
• Investasi tidak menguntungkan di desa
• Pendapatan rendah di desa
• Keadaan membosankan
• Sumberdaya manusia terdidik dan terlatih jarang mau tinggal di desa
• Produktivitas pertanian di desa rendah
20
23. TIGA PRASYARAT KEBERHASILAN
AGROPOLITAN
• Proteksi terhadap produk dari agropolitan
• Produk yang dihasilkan dari ddaerah agropolitan harus
diproteksi dari persaingan, terutama pada waktu masih
berkembang
• Komunalisasi hasil kekayaan wilayah tersebut
• Hasil kekayaan yang dihasiilkan daerah tersebut harus dinikmati
masyarakat komunal daerah tersebut bukan perorangan atau
orang luar.
• Pemerataan akses kekuatan sosial
• Pemerataan akses pada semua orang mengakibatkan semua
orang berdaya dan mempunyai kekuatan sosial yang merata
23
Friedman & Weaver dalam Nurzaman (2012)
24. PRINSIP PENGEMBANGAN AGROPOLITAN
• Diversifikasi Ekonomi
• Pengembangan agroplolitan adalah mendiversifikasi ekonomi yang asalnya
hanya bertumpu pada sektor pertanian menjadi berbagai subsektor seperti
agroindustri, agrobisnis, jasa dlsb.
• Perkembangan yang sustainael
• Pengembangan agropolitan harus memperhatikan lingkungan hidup agar tetap
sustainabel
• Perluasan pasar regional dan interregional
• Peningkatan produksi daerah agropolitan di kembangkan berdasarpan
permintaan pasar regional dan interregional
• Berpegang pada prinsip membiayai sendiri
• Biaya pengembangan diusahakan dari diri sendiri melalui tabungan
• Pembelajaran sosial
• Masyarakat harus belajar dari masalah yang dihadapi agar semakin berhasil
24
Friedman & Weaver dalam Nurzaman (2012)
25. PENATAAN AGROPOLITAN
• Penataan ruang
• Penataan aktivitas sosial ekonomi
• Penataan jaringan kegiatan aktvitas sosial ekonomi
• Pengembangan infrastruktur
25
(Ernan Rustiadi, 2011)
26. INFRASTRUKTUR SEBAGAI LANDASAN
AGROPOLITAN
• Semakin baik infrastruktur semakin baik pembangunan ekonomi di wilayah tersebut
(Deryk dalam Rustiadi, 2011)
• Infrastruktur Keras
• Jalan
• Listrik
• Pasar
• Transportasi dlsb
• Infrastruktur lunak
• Lembaga keuangan dan bisnis
• Pemasaran
• Keamanan dlsb
26
27. KONSEP PEMIKIRAN TRANSFORMASI
PERTANIAN
27
Tahap 1
Membangun
kebutuhan
Tahap 2
Membidik
Pasar
Tahap 3
Pemanenan
Produktivitas
Pertanian
Rendah
Pembangunan
Infrastruktur
Penerapan Teknologi
Pemasaran yang handal
Produktivitas
Pertanian tinggi
Peningkatan
pendapatan dan
pertumbuhan
ekonomi