Dokumen tersebut membahas tentang jaringan kabel dan nirkabel. Terdapat dua jenis medium komunikasi yaitu berbasis kabel (kabel twisted pair, kabel koaksial, serat optik) dan nirkabel yang memanfaatkan gelombang elektromagnetik. Dibahas pula karakteristik, aplikasi, dan perbandingan masing-masing jenis medium transmisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang media transmisi data, baik yang berkabel maupun nirkabel. Media berkabel mencakup pasangan anyaman, kabel koaksial, dan serat optik, sementara media nirkabel meliputi transmisi microwave, satelit, siaran radio, dan inframerah. Dokumen ini menjelaskan karakteristik, aplikasi, dan faktor-faktor perancangan setiap jenis media transmisi data.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis media transmisi untuk pengiriman sinyal dari pengirim ke penerima, baik media berkabel seperti kabel tembaga, kabel serat optik, maupun media nirkabel seperti gelombang radio dan mikro. Media transmisi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sehingga penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan komunikasi.
Media transmisi merupakan sarana untuk mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima. Terdapat dua jenis media transmisi yaitu guided yang menggunakan media fisik seperti kabel tembaga dan fiber optik, serta unguided yang tidak memerlukan media fisik seperti gelombang radio dan mikro."
Dokumen tersebut membahas tentang media transmisi data, baik yang berkabel maupun nirkabel. Media berkabel mencakup pasangan anyaman, kabel koaksial, dan serat optik, sementara media nirkabel meliputi transmisi microwave, satelit, siaran radio, dan inframerah. Dokumen ini menjelaskan karakteristik, aplikasi, dan faktor-faktor perancangan setiap jenis media transmisi data.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis media transmisi untuk pengiriman sinyal dari pengirim ke penerima, baik media berkabel seperti kabel tembaga, kabel serat optik, maupun media nirkabel seperti gelombang radio dan mikro. Media transmisi masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan tertentu sehingga penggunaannya disesuaikan dengan kebutuhan komunikasi.
Media transmisi merupakan sarana untuk mentransmisikan informasi dari pengirim ke penerima. Terdapat dua jenis media transmisi yaitu guided yang menggunakan media fisik seperti kabel tembaga dan fiber optik, serta unguided yang tidak memerlukan media fisik seperti gelombang radio dan mikro."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis media transmisi data, baik yang bersifat guided seperti kabel tembaga maupun unguided seperti gelombang radio. Media transmisi penting untuk menghubungkan antara transmitter dan receiver dalam sistem komunikasi data.
Kabel koaksial dan kabel pasangan berpilin merupakan jenis kabel yang umum digunakan dalam jaringan komputer. Kabel koaksial memiliki inti tembaga yang dikelilingi isolator dan digunakan untuk jaringan Ethernet, sedangkan kabel pasangan berpilin terdiri dari pasangan kabel yang dipilin dan dibungkus. Kabel serat optik juga populer karena mampu mentransmisikan sinyal dalam jarak jauh.
PC bisa berkomunikasi menggunakan kabel straight jika kedua perangkat yang dihubungkan mendukung fitur auto MDI/MDIX. Fitur ini akan mendeteksi apakah koneksi terbalik dan secara otomatis memilih konfigurasi MDI atau MDIX yang tepat untuk memastikan komunikasi berjalan dengan benar meski menggunakan kabel straight. Sementara itu, untuk koneksi gigabit, harus menggunakan kabel yang sesuai yaitu straight untuk hubungan yang sesu
PC bisa terhubung langsung menggunakan kabel straight jika kedua NIC mendukung fitur auto MDI/MDIX. Fitur ini akan mendeteksi apakah kabel terpasang dengan benar atau terbalik, dan secara otomatis mengkonfigurasi port menjadi MDI atau MDIX sesuai kebutuhan. Jadi untuk koneksi antar PC modern, kabel straight dapat digunakan asalkan kedua NIC mendukung auto MDI/MDIX.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis hardware jaringan dasar yang digunakan dalam jaringan komputer seperti kabel, ethernet card, hub, switch, repeater, bridge, router, serta fiber optic. Kabel yang dibahas meliputi kabel koaksial tebal, tipis, UTP dan STP beserta spesifikasinya. Perangkat jaringan seperti hub, switch dan repeater juga dijelaskan secara singkat.
Media transmisi dapat dibedakan menjadi kabel (terpandu) dan nirkabel (tidak terpandu). Kabel terdiri atas kabel tembaga seperti twisted pair dan koaksial, serta serat optik. Twisted pair dibedakan menjadi kategori kecepatan transmisi datanya. Koaksial menggunakan konektor BNC. Serat optik mampu mentransmisikan data dengan kecepatan dan jarak yang tinggi serta tahan terhadap gangguan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkakasan dan kabel rangkaian, termasuk jenis-jenis perkakasan seperti NIC, hub, switch, repeater, bridge, firewall, dan router. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis kabel seperti UTP, STP, kabel koaksial, dan kabel serat optik serta perbandingan antara kabel-kabel tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi jaringan komputer seperti Ethernet, Token Ring, FDDI, serta perbandingan berbagai jenis kabel seperti UTP, STP, koaksial dan serat optik. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang standar-standar jaringan, konsep domain tabrakan, evolusi Ethernet, standar 10BaseT, 100BASE-T, 1000BASE-T, perbedaan Ethernet dan Token Ring, deskripsi FDDI dan implementasinya menggunakan cincin ganda
LAN atau Local Area Network merupakan jaringan komputer yang menghubungkan perangkat-perangkat dalam suatu wilayah yang terbatas seperti satu gedung. Ada dua prinsip dasar membangun LAN yaitu prinsip fisik berupa topologi dan hubungan antar perangkat serta media, dan prinsip logik seperti protokol jaringan dan alamat IP.
Media transmisi adalah media yang menghubungkan pengirim dan penerima informasi dengan mengubah data menjadi isyarat yang dapat ditransmisikan. Terdapat dua jenis media transmisi yaitu guided yang menggunakan kabel seperti kabel tembaga dan serat optik, serta unguided seperti gelombang radio dan satelit.
Media transmisi merupakan jalur fisik yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi. Dokumen ini membahas beberapa jenis media transmisi seperti kabel tembaga, serat optik, dan nirkabel beserta karakteristik dan penerapannya."
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis media transmisi data, baik yang bersifat guided seperti kabel tembaga maupun unguided seperti gelombang radio. Media transmisi penting untuk menghubungkan antara transmitter dan receiver dalam sistem komunikasi data.
Kabel koaksial dan kabel pasangan berpilin merupakan jenis kabel yang umum digunakan dalam jaringan komputer. Kabel koaksial memiliki inti tembaga yang dikelilingi isolator dan digunakan untuk jaringan Ethernet, sedangkan kabel pasangan berpilin terdiri dari pasangan kabel yang dipilin dan dibungkus. Kabel serat optik juga populer karena mampu mentransmisikan sinyal dalam jarak jauh.
PC bisa berkomunikasi menggunakan kabel straight jika kedua perangkat yang dihubungkan mendukung fitur auto MDI/MDIX. Fitur ini akan mendeteksi apakah koneksi terbalik dan secara otomatis memilih konfigurasi MDI atau MDIX yang tepat untuk memastikan komunikasi berjalan dengan benar meski menggunakan kabel straight. Sementara itu, untuk koneksi gigabit, harus menggunakan kabel yang sesuai yaitu straight untuk hubungan yang sesu
PC bisa terhubung langsung menggunakan kabel straight jika kedua NIC mendukung fitur auto MDI/MDIX. Fitur ini akan mendeteksi apakah kabel terpasang dengan benar atau terbalik, dan secara otomatis mengkonfigurasi port menjadi MDI atau MDIX sesuai kebutuhan. Jadi untuk koneksi antar PC modern, kabel straight dapat digunakan asalkan kedua NIC mendukung auto MDI/MDIX.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis hardware jaringan dasar yang digunakan dalam jaringan komputer seperti kabel, ethernet card, hub, switch, repeater, bridge, router, serta fiber optic. Kabel yang dibahas meliputi kabel koaksial tebal, tipis, UTP dan STP beserta spesifikasinya. Perangkat jaringan seperti hub, switch dan repeater juga dijelaskan secara singkat.
Media transmisi dapat dibedakan menjadi kabel (terpandu) dan nirkabel (tidak terpandu). Kabel terdiri atas kabel tembaga seperti twisted pair dan koaksial, serta serat optik. Twisted pair dibedakan menjadi kategori kecepatan transmisi datanya. Koaksial menggunakan konektor BNC. Serat optik mampu mentransmisikan data dengan kecepatan dan jarak yang tinggi serta tahan terhadap gangguan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkakasan dan kabel rangkaian, termasuk jenis-jenis perkakasan seperti NIC, hub, switch, repeater, bridge, firewall, dan router. Dokumen juga membahas tentang jenis-jenis kabel seperti UTP, STP, kabel koaksial, dan kabel serat optik serta perbandingan antara kabel-kabel tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi jaringan komputer seperti Ethernet, Token Ring, FDDI, serta perbandingan berbagai jenis kabel seperti UTP, STP, koaksial dan serat optik. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang standar-standar jaringan, konsep domain tabrakan, evolusi Ethernet, standar 10BaseT, 100BASE-T, 1000BASE-T, perbedaan Ethernet dan Token Ring, deskripsi FDDI dan implementasinya menggunakan cincin ganda
LAN atau Local Area Network merupakan jaringan komputer yang menghubungkan perangkat-perangkat dalam suatu wilayah yang terbatas seperti satu gedung. Ada dua prinsip dasar membangun LAN yaitu prinsip fisik berupa topologi dan hubungan antar perangkat serta media, dan prinsip logik seperti protokol jaringan dan alamat IP.
Media transmisi adalah media yang menghubungkan pengirim dan penerima informasi dengan mengubah data menjadi isyarat yang dapat ditransmisikan. Terdapat dua jenis media transmisi yaitu guided yang menggunakan kabel seperti kabel tembaga dan serat optik, serta unguided seperti gelombang radio dan satelit.
Media transmisi merupakan jalur fisik yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi. Dokumen ini membahas beberapa jenis media transmisi seperti kabel tembaga, serat optik, dan nirkabel beserta karakteristik dan penerapannya."
ANALISIS DAMPAK DAN SOLUSI HUJAN ASAM: PENGARUH PEMBAKARAN BAHAN BAKAR FOSIL ...d1051231079
Hujan asam merupakan kombinasi ringan dari asam sulfat dan asam nitrat. Hujan asam biasanya terjadi di daerah-daerah yang padat penduduk dan banyaknya aktivitas manusia dalam kegiatan transportasi. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari kegiatan industri dan transportasi merupakan penyebab terjadinya peristiwa hujan asam apabila emisi gas tersebut bereaksi dengan air hujan, dimana senyawa yang bersifat asam terbentuk. Emisi gas SO2 dan NO2 yang berasal dari aktivitas manusia dapat berubah menjadi nitrat (NO3 - ) dan sulfat (SO4 2-) melalui proses fisika dan kimia yang kompleks. Sulfat dan nitrat lebih banyak berbentuk asam yang terlarut dalam air hujan. Keasaman air hujan berhubungan erat dengan konsentrasi SO2 dan NO2 yang terlarut di dalam air hujan. Semakin tinggi konsentrasi SO2 dan NO2 , maka dapat mengakibatkan nilai keasaman air hujan semakin asam .Deposisi asam yang berasal dari emisi antropogenik SO2 dan NOx , memiliki pengaruh besar pada biogeokimia, dan menyebabkan pengasaman tanah dan air permukaan, eutrofikasi ekosistem darat dan air dan penurunan keanekaragaman hayati di banyak wilayah.
Pengelolaan Lahan Gambut Sebagai Media Tanam Dan Implikasinya Terhadap Konser...d1051231053
Gambut merupakan tanah yang memiliki karakteristik unik. Lahan gambut yang begitu luas di beberapa pulau besar di Indonesia, menjadikan pengelolaan lahan gambut sering dilakukan, terutama dalam peralihan fungsi menjadi perkebunan, pertanian, hingga pemukiman. Pada studi kasus ini lebih berfokus pada degradasi lahan gambut menjadi media tanam, proses, dampak, serta upaya pemulihan dampak yang dihasilkan dari degradasi lahan gambut tersebut
DAMPAK KEBAKARAN LAHAN GAMBUT TERHADAP KUALITAS AIR DAN KESEHATAN MASYARAKAT.pdfd1051231031
Kebakaran hutan dan lahan gambut merupakan kebakaran permukaan dimana api membakar bahan bakar yang ada di atas permukaan seperti pepohonan maupun semak-semak, kemudian api menyebar tidak menentu secara perlahan di bawah permukaan (Ground fire), membakar bahan organicmelalui pori-pori gambut dan melalui akar semak belukar ataupun pohon yang bagian atasnya terbakar. Selanjutnya api menjalar secara vertical dan horizontal berbentuk seperti kantong asap dengan pembakaran yang tidak menyala (smoldering) sehingga hanya asap yang berwarna putih saja yang Nampak di atas permukaan, yang sering dikenal dengan kabut asap yang terjadi akibat kebakaran hutan yang bersifat masiv. Oleh karena peristiwa kebakaran tersebut terjadi di bawah tanah dan tidak nampak di permukaanselain itu tanahnya merupakan tanah basah/gambut yang mengandung air maka proses kegiatan pemadamannya tentu akan menimbulkan kesulitan.
“ANALISIS DINAMIKA DAN KONDISI ATMOSFER AKIBAT PENINGKATAN POLUTAN DAN EMISI...aisyrahadatul14
Pencemaran udara adalah pelepasan zat-zat berbahaya ke atmosfer, seperti polusi industri, kendaraan bermotor, dan pembakaran sampah. Dampaknya terhadap lingkungan sangat serius. Udara yang tercemar dapat merusak lapisan ozon, memicu perubahan iklim, dan mengurangi kualitas udara yang kita hirup setiap hari. Bagi makhluk hidup, pencemaran udara dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, iritasi mata, dan bahkan kematian. Lingkungan juga terdampak dengan terganggunya ekosistem dan berkurangnya keanekaragaman hayati.
DAMPAK PIRIT ANTARA MANFAAT DAN BAHAYA BAGI LINGKUNGAN DAN KESEHATAN.pdfd1051231033
Tanah merupakan bagian terpenting dalam bidang pertanian, peranan tanah juga sangat kompleks bagi media perakaran tanaman. Tanah mampu menopang dan menyediakan unsur hara yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan vegetatif dan generatif. Tanah tersusun dari bahan mineral, bahan organik, udara dan air. Bahan mineral tersusun dari hasil aktivitas pelapukan bebatuan, sedangkan bahan organik berasal dari pelapukan serasah tumbuhan akibat adanya aktivitas mikroorganisme di dalam tanah. Salah satu jenis tanah adalah tanah sulfat masam. Tanah sulfat masam ini keberadaannya di daerah rawa pasang surut. Sering kali tanah sulfat masam dijumpai pada lahan gambut terdegradasi yang mengakibatkan tanah mengandung pirit (FeS2) naik kepermukaan. Tanah sulfat masam yang mengandung pirit ini juga mengganggu pertumbuhan tanaman. Terganggunya pertumbuhan tanaman menyebabkan lahan ini nantinya akan ditinggalkan petani bila tidak dilakukan usaha perbaikan atau menjadi lahan bongkor.
4. • Medium transmisi atau media transmisi yaitu media
yang digunakan sebagai perantara yang
menghubungkan 2 atau lebih titik untuk saling
berhubungan atau mengakses akan suatu informasi
satu dengan lainnya.
• Terdapat dua jenis medium komunikasi yang dikenal.
– Komunikasi terarah atau yang diarahkan (kabel)
– Komunikasi memanfaatan gelombang elektromagnetik dan
tidak menggunakan kabel (nirkabel).
• Medium transmisi atau media transmisi yaitu media
yang digunakan sebagai perantara yang
menghubungkan 2 atau lebih titik untuk saling
berhubungan atau mengakses akan suatu informasi
satu dengan lainnya.
• Terdapat dua jenis medium komunikasi yang dikenal.
– Komunikasi terarah atau yang diarahkan (kabel)
– Komunikasi memanfaatan gelombang elektromagnetik dan
tidak menggunakan kabel (nirkabel).
4
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
6. UTP (Unshield Twisted Pair)
a.Categori 3 UTP
– Kedua pasang dibungkus jadi satu untuk
proteksi.
– Supports voice and data transfer, 10Base-T and
100Base-T4
– 16MHz bandwidth
UTP (Unshield Twisted Pair)
a.Categori 3 UTP
– Kedua pasang dibungkus jadi satu untuk
proteksi.
– Supports voice and data transfer, 10Base-T and
100Base-T4
– 16MHz bandwidth
6
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
7. UTP (Unshield Twisted Pair)
b. Categori 5
– lebih rapat per sentimeter
– semakin kurang lilitan, kualitas lebih baik
– Sinyal dapat mencapai jarak jauh
– mendukung untuk komunikasi komputer
kecepatan tinggi.
– 100MHz bandwidth
UTP (Unshield Twisted Pair)
b. Categori 5
– lebih rapat per sentimeter
– semakin kurang lilitan, kualitas lebih baik
– Sinyal dapat mencapai jarak jauh
– mendukung untuk komunikasi komputer
kecepatan tinggi.
– 100MHz bandwidth
7
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
8. UTP (Unshield Twisted Pair)
b. Categori 5
– lebih rapat per sentimeter
– semakin kurang lilitan, kualitas lebih baik
– Sinyal dapat mencapai jarak jauh
– Mendukung untuk komunikasi komputer
kecepatan tinggi.
– 100MHz bandwidth
UTP (Unshield Twisted Pair)
b. Categori 5
– lebih rapat per sentimeter
– semakin kurang lilitan, kualitas lebih baik
– Sinyal dapat mencapai jarak jauh
– Mendukung untuk komunikasi komputer
kecepatan tinggi.
– 100MHz bandwidth
8
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
11. Aplikasi Twisted Pair :
• Paling banyak digunakan untuk jaringan saluran
telepon dalam ruangan. Biasanya antara rumah
dan local exchange (subscriber loop). Jika dalam
bangunan juga untuk private branch exchange
(PBX) sering dikenal dengan hunting atau nomor
telepon dan masukan kode pesawat. Paling sering
dengan nomer 3-4 digit identitas pesawat.
• Pemanfaatan juga Local area networks (LAN)
dengan transfer data yang terjadi mulai 10Mbps
atau 100Mbps
Aplikasi Twisted Pair :
• Paling banyak digunakan untuk jaringan saluran
telepon dalam ruangan. Biasanya antara rumah
dan local exchange (subscriber loop). Jika dalam
bangunan juga untuk private branch exchange
(PBX) sering dikenal dengan hunting atau nomor
telepon dan masukan kode pesawat. Paling sering
dengan nomer 3-4 digit identitas pesawat.
• Pemanfaatan juga Local area networks (LAN)
dengan transfer data yang terjadi mulai 10Mbps
atau 100Mbps
11
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
12. Keuntungan Twisted Pair
• Harganya murah
• Mudah dalam hal penanganan
• Mempropagasi dengan data rate rendah.
• Memiliki rentang pemanfaatan pada area
sempit/jarak pendek.
Keuntungan Twisted Pair
• Harganya murah
• Mudah dalam hal penanganan
• Mempropagasi dengan data rate rendah.
• Memiliki rentang pemanfaatan pada area
sempit/jarak pendek.
12
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
13. Karakteristik :
• Analog
– Sinyal dikuatkan setiap 5km sampai 6km
• Digital
– Menggunakan analog atau digital signals
– Dikuatkan 2km atau 3km
• Terbatas oleh Jarak
• Terbatas bandwidth (1MHz)
• Terbatas data rate (100MHz)
• Rentan terhadap interferensi dan noise
Karakteristik :
• Analog
– Sinyal dikuatkan setiap 5km sampai 6km
• Digital
– Menggunakan analog atau digital signals
– Dikuatkan 2km atau 3km
• Terbatas oleh Jarak
• Terbatas bandwidth (1MHz)
• Terbatas data rate (100MHz)
• Rentan terhadap interferensi dan noise
13
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
14. • Lebih dalam pembungkus dibanding TP dan jarak jangkauan
lebih jauh dengan kecepatan tinggi.
• Terdapat 2 jenis
– 50-ohm untuk digital
– 75-ohm untuk analog dan kabel televisi.
• Kombinasi terbaik dari high bandwidth dan ketahanan
terhadap noise.
• Bandwidth (1GHz) tergantung kualitas kabel, panjang, SNR
(signal to noise ratio).
• Lebih dalam pembungkus dibanding TP dan jarak jangkauan
lebih jauh dengan kecepatan tinggi.
• Terdapat 2 jenis
– 50-ohm untuk digital
– 75-ohm untuk analog dan kabel televisi.
• Kombinasi terbaik dari high bandwidth dan ketahanan
terhadap noise.
• Bandwidth (1GHz) tergantung kualitas kabel, panjang, SNR
(signal to noise ratio).
14
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
16. Aplikasi Coaxial
• Merupakan medium yang baik untuk transmisi
• Distribusi pertelevisian
– Cable TV / televisi berbayar/berlangganan.
• Transmisi telepon jarak jauh
– Dapat memuat 10,000 panggilan secara simultan
– Hanya bisa digantikan serat optis dalam masalah kualitas
– Link untuk komputer jarak pendek.
• Banyak dimanfaatkan untuk keperluan jaringan LAN
Aplikasi Coaxial
• Merupakan medium yang baik untuk transmisi
• Distribusi pertelevisian
– Cable TV / televisi berbayar/berlangganan.
• Transmisi telepon jarak jauh
– Dapat memuat 10,000 panggilan secara simultan
– Hanya bisa digantikan serat optis dalam masalah kualitas
– Link untuk komputer jarak pendek.
• Banyak dimanfaatkan untuk keperluan jaringan LAN
16
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
17. Karakteristik Transmisi Coax
• Analog
– Harus ada penguat tiap beberapa Km
– Frekuensi Tinggi
– Mencapai 500MHz
• Digital
– Repeater setiap 1 km
– Data rates tinggi.
Karakteristik Transmisi Coax
• Analog
– Harus ada penguat tiap beberapa Km
– Frekuensi Tinggi
– Mencapai 500MHz
• Digital
– Repeater setiap 1 km
– Data rates tinggi.
17
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
18. • Bandwidth mencapai lebih dari 50Tbps
• Rasio sinyal ~10Gbps dibatasi oleh electrical-
optical signal
• Sistem transmisi optis’
– Sumber cahaya (pulsa cahaya atau sejenisnya)
– Medium Transmisi (ultra-thin fibre of glass)
– Detektor (semacam pulsa elektrik ketika cahaya
sewaktu-waktu drop)
• Bandwidth mencapai lebih dari 50Tbps
• Rasio sinyal ~10Gbps dibatasi oleh electrical-
optical signal
• Sistem transmisi optis’
– Sumber cahaya (pulsa cahaya atau sejenisnya)
– Medium Transmisi (ultra-thin fibre of glass)
– Detektor (semacam pulsa elektrik ketika cahaya
sewaktu-waktu drop)
18
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
20. • Multimode fiber: terdapat perbedaan cahaya yang berbeda
sudut pantul.
• Single-mode fiber
– Diameter sangat kecil, melakukan wave-guide, propagasi cahaya dalam
suatu jalur
– Lebih Mahal
– Digunakan secara luas untuk jarak jauh: 50Gbps untuk 100Km tanpa
penguatan.
• Multimode fiber: terdapat perbedaan cahaya yang berbeda
sudut pantul.
• Single-mode fiber
– Diameter sangat kecil, melakukan wave-guide, propagasi cahaya dalam
suatu jalur
– Lebih Mahal
– Digunakan secara luas untuk jarak jauh: 50Gbps untuk 100Km tanpa
penguatan.
20
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
21. Transmisi Serat Optis
• Penurunan daya cahaya melewati glass bergantung panjang
gelombang dan sifat fisika glass
• Penurunan daya dalam dB = 10 log10 (power
ditransmisi/power diterima)
• Sifat :
– Kapasitas besar
– Data rates mencapai ratusan Gbps
– Ukuran Kecil, Berat
– Penurunan daya kecil.
– Isolasi secara Elektromagnetik.
• Jarak penggunaan repeater setiap 10 Km
Transmisi Serat Optis
• Penurunan daya cahaya melewati glass bergantung panjang
gelombang dan sifat fisika glass
• Penurunan daya dalam dB = 10 log10 (power
ditransmisi/power diterima)
• Sifat :
– Kapasitas besar
– Data rates mencapai ratusan Gbps
– Ukuran Kecil, Berat
– Penurunan daya kecil.
– Isolasi secara Elektromagnetik.
• Jarak penggunaan repeater setiap 10 Km
21
Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com
23. Aplikasi Serat Optis
• Biasanya berupa backbone
• Metropolitan backbone
• Subscriber loops
• LAN.
• Biasanya berupa backbone
• Metropolitan backbone
• Subscriber loops
• LAN.
24. Karakteristik Transmisi Serat Optis
• Pengarah gelombang untuk 1014 - 1015 Hz
– Porsi dalam infrared dan visible spectrum
• Light Emitting Diode (LED)
– Murah
– Jarak lebih panjang
• Injection Laser Diode (ILD)
– Lebih Efisien
– Data rate lebih besar
• Wavelength Division Multiplexing
• Pengarah gelombang untuk 1014 - 1015 Hz
– Porsi dalam infrared dan visible spectrum
• Light Emitting Diode (LED)
– Murah
– Jarak lebih panjang
• Injection Laser Diode (ILD)
– Lebih Efisien
– Data rate lebih besar
• Wavelength Division Multiplexing
25. Jenis Cahaya Transmisi
Item LED ILD
Data Rate Rendah Tinggi
Tipe Fiber Multimode Multimode dan Single
mode
Multimode dan Single
mode
Jarak Pendek Panjang
Lifetime Longlife Shortlife
Sensitifitas Suhu Minor Tergantung Substansi
Biaya Biaya rendah Mahal
28. Sejarah nirkabel/wireless
• Sinyal menggunakan asap pada masa lalu.
• Pemanfaatan gelombang radio oleh marconi
(1880 an)
• Pemanfaatan sistem radio secara luas berbasis
Time Division
• Sistem seluler dengan pertumbuhan
eksponensial sejak 1988.
– Pemanfaatan lebih dari 2 milyar orang.
• Sinyal menggunakan asap pada masa lalu.
• Pemanfaatan gelombang radio oleh marconi
(1880 an)
• Pemanfaatan sistem radio secara luas berbasis
Time Division
• Sistem seluler dengan pertumbuhan
eksponensial sejak 1988.
– Pemanfaatan lebih dari 2 milyar orang.
29. Visi
• Dapat dilakukan akses pada tiap format informasi
setiap waktu pada setiap tempat secara nyaman.
• Sehingga membangun jalinan :
– Wireless voice dan akses data.
– Wireless network
– Sensor Network
– Sistem Kendali Terdistribusi
– SmartHome
– Automated Highway
– Dll.
• Dapat dilakukan akses pada tiap format informasi
setiap waktu pada setiap tempat secara nyaman.
• Sehingga membangun jalinan :
– Wireless voice dan akses data.
– Wireless network
– Sensor Network
– Sistem Kendali Terdistribusi
– SmartHome
– Automated Highway
– Dll.
31. Gelombang Elektromagnetik
• Perpindahan elektron menghasilkan gelombang
elektromagnetik yang dapat dipropagasi dalam suatu space
atau dalam vacuum.
– Diprediksi oleh James Clerk Maxwell 1865
– Dibuktikan Heinrich Hertz 1887.
• Frequency (Hz) dan Wavelength (λ)
• Gelombang elektromagnetik merambat dalam vacuum pada
kecepatan cahaya (c),secara konstan tidak terpengaruh
frekwensi
– Dalam medium copper atau fiber, kecepatan terkurangi.
• Hubungan fundamental antara f, λ dan c: f* λ= c
– Ketika f dalam MHz dan λ dalam meter, f* λ= 300.
• Perpindahan elektron menghasilkan gelombang
elektromagnetik yang dapat dipropagasi dalam suatu space
atau dalam vacuum.
– Diprediksi oleh James Clerk Maxwell 1865
– Dibuktikan Heinrich Hertz 1887.
• Frequency (Hz) dan Wavelength (λ)
• Gelombang elektromagnetik merambat dalam vacuum pada
kecepatan cahaya (c),secara konstan tidak terpengaruh
frekwensi
– Dalam medium copper atau fiber, kecepatan terkurangi.
• Hubungan fundamental antara f, λ dan c: f* λ= c
– Ketika f dalam MHz dan λ dalam meter, f* λ= 300.
32. Gel Elektromagnetik VS Data Rate
• Beberapa bits/sec pada frekwensi rendah, meningkat
8bits/Hz pada frekwensi tinggi.
– Contoh: coaxial (750MHz, beberapa Gbps), Fo pada 1.3
micron band dan 8bits/Hz = 240Tbps.
• Sebagian besar transmisi menggunakan narrow
frequency band untuk menampung data.
• Kecuali:
– frequency-hopping (FH) spread spectrum
– direct sequence (DS) spread spectrum (digunakan dalam
2G/3G dan WLAN ; bagus dalam efisiensi spektrum,
tangkal noise, dll)
• Beberapa bits/sec pada frekwensi rendah, meningkat
8bits/Hz pada frekwensi tinggi.
– Contoh: coaxial (750MHz, beberapa Gbps), Fo pada 1.3
micron band dan 8bits/Hz = 240Tbps.
• Sebagian besar transmisi menggunakan narrow
frequency band untuk menampung data.
• Kecuali:
– frequency-hopping (FH) spread spectrum
– direct sequence (DS) spread spectrum (digunakan dalam
2G/3G dan WLAN ; bagus dalam efisiensi spektrum,
tangkal noise, dll)
33. Jaringan Nirkabel
• Bukan medium arahan (Unguided)
• Transmisi dan penerima via antenna
• Directional
– Sinyal terfokus
– Perlu kehati-hatian untuk dimanipulasi
• Omnidirectional
– Sinyal disebar kesegala arah
– Dapat diterima oleh banyak antena
• Bukan medium arahan (Unguided)
• Transmisi dan penerima via antenna
• Directional
– Sinyal terfokus
– Perlu kehati-hatian untuk dimanipulasi
• Omnidirectional
– Sinyal disebar kesegala arah
– Dapat diterima oleh banyak antena
34. Frekwensi Nirkabel
• 2GHz sampai 40GHz
– Microwave
– Highly directional
– Point to point
– Satellite
• 30MHz sampai 1GHz
– Omnidirectional
– Broadcast radio
• 3 x 1011 to 2 x 1014
– Infrared
– Local
• 2GHz sampai 40GHz
– Microwave
– Highly directional
– Point to point
– Satellite
• 30MHz sampai 1GHz
– Omnidirectional
– Broadcast radio
• 3 x 1011 to 2 x 1014
– Infrared
– Local
36. Nirkabel Saat Ini
• Sistem Selular
• Wireless Lan
• Sistem Satelit
• Broadcast Radio
• Infrared
• Cordless Phone
• Paging System
• Short Range Data System : Bluetooth & ZigBee
• Sistem Selular
• Wireless Lan
• Sistem Satelit
• Broadcast Radio
• Infrared
• Cordless Phone
• Paging System
• Short Range Data System : Bluetooth & ZigBee
37. Sistem Selular
• Hirarki jaringan selular dalam topologi jangkauan
terbagi atas :
– Picocell
• Mengkover sekitar 100m area
• Digunakan untuk aplikasi wireless/cordless (PDA suatu
rumah/kantor)
– Microcell
• Mengkover sekitar 1 Km.
– Cell
• Mengkover sekitar 10 Km.
– Macrocell
• Penanganan dengan radius sangat luas.(telepon satelit).
• Hirarki jaringan selular dalam topologi jangkauan
terbagi atas :
– Picocell
• Mengkover sekitar 100m area
• Digunakan untuk aplikasi wireless/cordless (PDA suatu
rumah/kantor)
– Microcell
• Mengkover sekitar 1 Km.
– Cell
• Mengkover sekitar 10 Km.
– Macrocell
• Penanganan dengan radius sangat luas.(telepon satelit).
39. Wireless Lan
• Short Range Data Transfer
• Membagi data-data kedalam paket-paket.
• Akses channel secara random
• Unjuk kerja kurang baik pada aplikasi real time
video dan real time percakapan.
• Short Range Data Transfer
• Membagi data-data kedalam paket-paket.
• Akses channel secara random
• Unjuk kerja kurang baik pada aplikasi real time
video dan real time percakapan.
40. WLAN Standar
• 802.11
– Standar awal wlan
– Dikembangkan oleh IEEE 802.11 working group.
– Spesifikasi dalam MAC dan PHY layer.
– Untuk local area beberapa ratus kaki persegi.
– ISM frekwensi 2.4 GHz
– Tambahan Cahaya infra merah untuk komunikasi Indoor 10 – 20 m.
– Data rate 1 Mbps – 2 Mbps
• 802.11b
– Perbaikan dari 802.11
– 2.4 GHz ISM Band
– Spread Spectrum
– 11 Mbps, Untuk Local 100m, 3 akses point.
• 802.11
– Standar awal wlan
– Dikembangkan oleh IEEE 802.11 working group.
– Spesifikasi dalam MAC dan PHY layer.
– Untuk local area beberapa ratus kaki persegi.
– ISM frekwensi 2.4 GHz
– Tambahan Cahaya infra merah untuk komunikasi Indoor 10 – 20 m.
– Data rate 1 Mbps – 2 Mbps
• 802.11b
– Perbaikan dari 802.11
– 2.4 GHz ISM Band
– Spread Spectrum
– 11 Mbps, Untuk Local 100m, 3 akses point.
41. WLAN Standar
• 802.11a
– 5 GHz Band
– OFDM
– 54 Mbps, Untuk Local 30m, 12 akses point.
– Digunakan pada Kampus, Bandara, conference center, dll.
• 802.11g
– Standar 2.4 GHz
– OFDM
– Kecepatan akses mencapai 54 Mbps
• 802.11e
– Standar terbaru
– MAC(Medium Acces Control) perbaikan dalam QoS dikhususkan pada
transmisi suara(Voice) dan Video.
• 802.11a
– 5 GHz Band
– OFDM
– 54 Mbps, Untuk Local 30m, 12 akses point.
– Digunakan pada Kampus, Bandara, conference center, dll.
• 802.11g
– Standar 2.4 GHz
– OFDM
– Kecepatan akses mencapai 54 Mbps
• 802.11e
– Standar terbaru
– MAC(Medium Acces Control) perbaikan dalam QoS dikhususkan pada
transmisi suara(Voice) dan Video.
43. Sistem Komunikasi Satelit
• Mirip Base Station tetapi dapat menangani daerah yang lebih
luas.
• Tergantung ketinggian jarak orbit satelit :
– GEO (40.000 Km)
– MEO (9000 Km)
– LEO (2000 Km)
• Terbaik pada transmisi satu jalur.
– DAB (Digital Audio Broadcast)
– DVB (Digital Video Broadcast).
• Pada transmisi 2 jalur tidak menguntungkan secara ekonomi :
– Biaya tinggi, banyak unit bulk, Gagal berkompetisi pada penyedia jasa
terresterial. (Kasus Iridium 1998-agustus 1999).
• Mirip Base Station tetapi dapat menangani daerah yang lebih
luas.
• Tergantung ketinggian jarak orbit satelit :
– GEO (40.000 Km)
– MEO (9000 Km)
– LEO (2000 Km)
• Terbaik pada transmisi satu jalur.
– DAB (Digital Audio Broadcast)
– DVB (Digital Video Broadcast).
• Pada transmisi 2 jalur tidak menguntungkan secara ekonomi :
– Biaya tinggi, banyak unit bulk, Gagal berkompetisi pada penyedia jasa
terresterial. (Kasus Iridium 1998-agustus 1999).
44. Sistem Komunikasi Satelit
• Satelite menerima dalam satu frekwensi,
memperkuat sinyal dan mentransmisikan pada
frekwensi lain
• Televisi
• Telepon satelite (jarak jauh)
• Jaringan Bisnis bersifat private, Keamanan, dll.
• Satelite menerima dalam satu frekwensi,
memperkuat sinyal dan mentransmisikan pada
frekwensi lain
• Televisi
• Telepon satelite (jarak jauh)
• Jaringan Bisnis bersifat private, Keamanan, dll.
46. Radio Spektrum
Band Range Propagation Application
VLF 3-30 KHz Ground Long-range navigation,
submarines
LF 30-300 KHz Ground Navigation beacons
MF 300 KHz – 3 MHz Sky AM radio
HF 3 MHz – 30 MHz Sky Marine / aircraft radio, CB
radio
HF 3 MHz – 30 MHz Sky Marine / aircraft radio, CB
radio
VHF 30 MHz – 300
MHz
Line of sight TV channels 2-13, FM
radio, emergency
services, air traffic
control
UHF 300 MHz – 3 GHz Line of sight TV channels 14+,
wireless phones
SHF 3 GHz – 30 GHz Line of sight Satellites
EHF 30 – 300 GHz Line of sight Radar, satellites
47. Infrared
• Modulasi secara noncoherent.
• Jalur terlihat atau terefleksi
• Terpantul tembok
• TV remote control, IRD port, infrared
Keyboard, dll.
• Modulasi secara noncoherent.
• Jalur terlihat atau terefleksi
• Terpantul tembok
• TV remote control, IRD port, infrared
Keyboard, dll.
48. Cordless Phone
• Pertama kali muncul sektar akhir tahun 70 an.
• Jangkauan kurang dari 100m
• Menggunakan ISM Band.
49. Paging System
• Pendukung Penanganan pesan pendek.
• Di Broadcast dari setiap base station.
• 1 (satu) jalur transmisi.
50. Bluetooth & ZigBee
• Bluetooth
– Protocol baru untuk komunikasi nirkabel jarak pendek (Piconet).
– Menggunakan FH Spread Spectrum.
– Cakupan Area 10m (100M..?)
– 2.4 GHz ISM band full duplex, terdapat 79 frekwensi dalam 1 MHz.
– Pendukung pada konsumen elektronik.
• ZigBee
– IEEE 802.15.4
• Low rate untuk jangkauan komunikasi data pendek.
• Rasio data hanya : 20, 40, 250 kbps.
– Range lebih sempit dibanding Bluetooth
– Menggunakan channel Carrier Sense Multiple Acces – Channel
Assignment.
– Pemakaian energi rendah.
– Beroperasi pada ISM band.
• Bluetooth
– Protocol baru untuk komunikasi nirkabel jarak pendek (Piconet).
– Menggunakan FH Spread Spectrum.
– Cakupan Area 10m (100M..?)
– 2.4 GHz ISM band full duplex, terdapat 79 frekwensi dalam 1 MHz.
– Pendukung pada konsumen elektronik.
• ZigBee
– IEEE 802.15.4
• Low rate untuk jangkauan komunikasi data pendek.
• Rasio data hanya : 20, 40, 250 kbps.
– Range lebih sempit dibanding Bluetooth
– Menggunakan channel Carrier Sense Multiple Acces – Channel
Assignment.
– Pemakaian energi rendah.
– Beroperasi pada ISM band.