Makalah ini membahas tentang keanekaragaman budaya lokal di Batanghari, Jambi. Budaya lamaran tradisional di daerah ini masih dipertahankan meskipun mengalami sedikit perubahan, seperti penyerahan perlengkapan rumah alih-alih kayu. Budaya lain yang dipertahankan adalah masak bersama dan membawa rantang saat silaturahmi. Pelestarian budaya lokal penting untuk memperkuat identitas bangsa meskipun perlu diantis
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGNila Fauziah
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan yang memaparkan letak geografis Desa Sodong dan kondisi sosial ekonominya. Desa Sodong terletak di kawasan hutan dengan ketinggian 625 mdpl dan suhu 22-29 derajat, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pengrajin. Dokumen juga menjelaskan adat-istiadat dan kegiatan keagamaan di Desa Sodong.
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. Dokumen menjelaskan pentingnya menghargai dan menerima keragaman suku bangsa, budaya, dan tradisi yang ada di masyarakat. Dokumen juga memberikan contoh keragaman budaya seperti rumah adat, tarian daerah, makanan khas, dan tradisi di berbagai daerah di Indonesia.
Upacara adat tradisional di Bali seperti Mekotek dan Ngaben masih dipertahankan sebagai warisan budaya leluhur. Mekotek dilakukan di Desa Munggu untuk memohon keselamatan dan menolak bala, sedangkan di Desa Trunyan, jenasah diletakkan di tanah bukan dibakar seperti di tempat lain. Kedua upacara ini mencerminkan keanekaragaman budaya Bali yang dipengaruhi Hindu.
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dan budaya Indonesia. Kearifan lokal dijelaskan sebagai nilai-nilai yang turun temurun diwariskan untuk melindungi lingkungan, dan mencakup berbagai aspek seperti adat, seni, dan petuah. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh kearifan lokal, seperti gotong royong dan keragaman budaya yang diwadahi oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
LAPORAN KELOMPOK UIN WALISONGO SEMARANGNila Fauziah
Dokumen tersebut merupakan bagian pendahuluan yang memaparkan letak geografis Desa Sodong dan kondisi sosial ekonominya. Desa Sodong terletak di kawasan hutan dengan ketinggian 625 mdpl dan suhu 22-29 derajat, mayoritas penduduknya bekerja sebagai petani dan pengrajin. Dokumen juga menjelaskan adat-istiadat dan kegiatan keagamaan di Desa Sodong.
Dokumen tersebut membahas tentang keragaman sosial, ekonomi, budaya, etnis dan agama di provinsi setempat sebagai identitas bangsa Indonesia. Dokumen menjelaskan pentingnya menghargai dan menerima keragaman suku bangsa, budaya, dan tradisi yang ada di masyarakat. Dokumen juga memberikan contoh keragaman budaya seperti rumah adat, tarian daerah, makanan khas, dan tradisi di berbagai daerah di Indonesia.
Upacara adat tradisional di Bali seperti Mekotek dan Ngaben masih dipertahankan sebagai warisan budaya leluhur. Mekotek dilakukan di Desa Munggu untuk memohon keselamatan dan menolak bala, sedangkan di Desa Trunyan, jenasah diletakkan di tanah bukan dibakar seperti di tempat lain. Kedua upacara ini mencerminkan keanekaragaman budaya Bali yang dipengaruhi Hindu.
Dokumen tersebut membahas tentang kearifan lokal dan budaya Indonesia. Kearifan lokal dijelaskan sebagai nilai-nilai yang turun temurun diwariskan untuk melindungi lingkungan, dan mencakup berbagai aspek seperti adat, seni, dan petuah. Budaya Indonesia dipengaruhi oleh kearifan lokal, seperti gotong royong dan keragaman budaya yang diwadahi oleh semboyan Bhinneka Tunggal Ika.
KELOMPOK A3 PGP KAB. BLORA_ANGKATAN 8.pdfNihzaAlLutfi
Dokumen tersebut membahas implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan karakter yang sesuai dengan konteks sosial budaya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Beberapa nilai budaya lokal seperti kejujuran, religius, dan toleran diusulkan untuk menguatkan karakter siswa. Diskusi berfokus pada penerapan konsep unggah-ungguh dan kegiatan bakti sosial sesuai ajaran KHD.
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Deskripsi singkat tentang makalah ini memberikan informasi tentang analisis kebudayaan di Desa Rempung, Lombok. Makalah ini menjelaskan sejarah desa Rempung, kebudayaan yang ada seperti adat pernikahan, acara besar keagamaan, dan gotong royong, serta pengaruh kebudayaan terhadap masyarakat dengan dampak positif seperti silaturahmi erat dan dampak negatif seperti perbedaan ekonomi.
Makalah ini membahas pengaruh aspek budaya Karo dalam proses pernikahan, kehamilan, persalinan dan nifas. Proses pernikahan pada suku Karo meliputi lima tahap yaitu melamar, memberitahukan tanggal pesta pernikahan, pendidikan calon suami istri, upacara adat pernikahan, dan masa penyesuaian. Aspek budaya juga mempengaruhi proses kehamilan dan persalinan seperti pelarangan makanan dan aktivitas tertentu bagi i
Ada 14 contoh kearifan lokal di Jawa Timur, termasuk seni tari, musik, rumah adat, pakaian adat, kerajinan tangan, adat perkawinan, festival bandeng, upacara kasodo, parikan, ketoprak, reog ponorogo, karapan sapi, bersih deso, dan wewaler.
Dakwah Islam dan toleransi beragama di Desa Linggoasri
Dalam tiga kalimat:
Islam mulai disebarkan di Desa Linggoasri pada tahun 1987 oleh beberapa da'i dari Pekalongan. Walaupun sebelumnya masyarakatnya beragama Hindu, Islam berkembang dengan baik dan diikuti oleh banyak penduduk. Masyarakat Desa Linggoasri menunjukkan toleransi beragama yang tinggi, terlihat dari kerukunan antarpengan
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antar budaya dan prosesi pernikahan adat Batak. Secara ringkas, dibahas hubungan timbal balik antara komunikasi dan budaya, fungsi komunikasi antar budaya baik pribadi maupun sosial, serta tahapan-tahapan ritual pernikahan adat Batak mulai dari mangarasika, marhori-hori, hingga maningkir tangga.
Dokumen tersebut membahas tentang suku Bugis di Sulawesi Selatan. Suku Bugis memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Ugi, menggunakan aksara lontara pada kesusastraan kuno, dan mempelajari bahasa daerah di sekolah. Masyarakat Bugis menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan memiliki sistem kekerabatan, pernikahan, kematian, rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, makanan khas,
Adat merupakan warisan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang dan merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Bali. Adat juga terdapat di berbagai daerah lain di Indonesia dengan ciri khas masing-masing daerah. Meskipun ada beberapa aspek adat yang perlu disesuaikan dengan zaman, adat secara keseluruhan tetap perlu dilestarikan karena merepresentasikan nilai-nilai budaya leluhur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Analisis perubahan sosial budaya masyarakat Desa Cihideung setelah menjadi desa wisata, khususnya berkurangnya interaksi sosial dan solidaritas sosial akibat bertambahnya penduduk dan wisatawan.
2) Masyarakat awalnya petani namun sekarang mata pencaharian menjadi heterogen dengan adanya lapangan pekerjaan non-pertanian di desa wisata.
3) Ter
KELOMPOK A3 PGP KAB. BLORA_ANGKATAN 8.pdfNihzaAlLutfi
Dokumen tersebut membahas implementasi pemikiran Ki Hajar Dewantara mengenai pendidikan karakter yang sesuai dengan konteks sosial budaya di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Beberapa nilai budaya lokal seperti kejujuran, religius, dan toleran diusulkan untuk menguatkan karakter siswa. Diskusi berfokus pada penerapan konsep unggah-ungguh dan kegiatan bakti sosial sesuai ajaran KHD.
Dokumen tersebut membahas tentang karakter masyarakat Indonesia yang ditinjau dari budaya dan etnisnya, dengan menjelaskan berbagai aspek budaya dari berbagai suku di Indonesia seperti Suku Jawa, Bali, Aceh, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Kalimantan Tengah, dan Lombok."
Deskripsi singkat tentang makalah ini memberikan informasi tentang analisis kebudayaan di Desa Rempung, Lombok. Makalah ini menjelaskan sejarah desa Rempung, kebudayaan yang ada seperti adat pernikahan, acara besar keagamaan, dan gotong royong, serta pengaruh kebudayaan terhadap masyarakat dengan dampak positif seperti silaturahmi erat dan dampak negatif seperti perbedaan ekonomi.
Makalah ini membahas pengaruh aspek budaya Karo dalam proses pernikahan, kehamilan, persalinan dan nifas. Proses pernikahan pada suku Karo meliputi lima tahap yaitu melamar, memberitahukan tanggal pesta pernikahan, pendidikan calon suami istri, upacara adat pernikahan, dan masa penyesuaian. Aspek budaya juga mempengaruhi proses kehamilan dan persalinan seperti pelarangan makanan dan aktivitas tertentu bagi i
Ada 14 contoh kearifan lokal di Jawa Timur, termasuk seni tari, musik, rumah adat, pakaian adat, kerajinan tangan, adat perkawinan, festival bandeng, upacara kasodo, parikan, ketoprak, reog ponorogo, karapan sapi, bersih deso, dan wewaler.
Dakwah Islam dan toleransi beragama di Desa Linggoasri
Dalam tiga kalimat:
Islam mulai disebarkan di Desa Linggoasri pada tahun 1987 oleh beberapa da'i dari Pekalongan. Walaupun sebelumnya masyarakatnya beragama Hindu, Islam berkembang dengan baik dan diikuti oleh banyak penduduk. Masyarakat Desa Linggoasri menunjukkan toleransi beragama yang tinggi, terlihat dari kerukunan antarpengan
Dokumen tersebut membahas tentang komunikasi antar budaya dan prosesi pernikahan adat Batak. Secara ringkas, dibahas hubungan timbal balik antara komunikasi dan budaya, fungsi komunikasi antar budaya baik pribadi maupun sosial, serta tahapan-tahapan ritual pernikahan adat Batak mulai dari mangarasika, marhori-hori, hingga maningkir tangga.
Dokumen tersebut membahas tentang suku Bugis di Sulawesi Selatan. Suku Bugis memiliki bahasa sendiri yaitu bahasa Ugi, menggunakan aksara lontara pada kesusastraan kuno, dan mempelajari bahasa daerah di sekolah. Masyarakat Bugis menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan memiliki sistem kekerabatan, pernikahan, kematian, rumah adat, pakaian adat, senjata tradisional, makanan khas,
Adat merupakan warisan budaya yang diwariskan oleh nenek moyang dan merupakan bagian penting dari identitas masyarakat Bali. Adat juga terdapat di berbagai daerah lain di Indonesia dengan ciri khas masing-masing daerah. Meskipun ada beberapa aspek adat yang perlu disesuaikan dengan zaman, adat secara keseluruhan tetap perlu dilestarikan karena merepresentasikan nilai-nilai budaya leluhur.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Analisis perubahan sosial budaya masyarakat Desa Cihideung setelah menjadi desa wisata, khususnya berkurangnya interaksi sosial dan solidaritas sosial akibat bertambahnya penduduk dan wisatawan.
2) Masyarakat awalnya petani namun sekarang mata pencaharian menjadi heterogen dengan adanya lapangan pekerjaan non-pertanian di desa wisata.
3) Ter
Similar to Adat Lamaran Daerah Batanghari-Jambi (20)
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
1. KEANEKARAGAMAN BUDAYA LOKAL
PASAR BARU
Guru Pembimbing : Zuryati, S.Pd
Di susun oleh : 1. Anisa
2. Asri Solehatun
3. Hasan Basar
4. Luthfiana Nur Cahya
5. Raudatul Jannah
6. Safitri Pangestu
7. Via Novita Sari
Kelas : XII Akuntansi 2
Narasumber : Abdullah S
SMK NEGERI 1 BATANGHARI
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
2. Bab 1 : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Budaya,satu kata yangtidakdapat dipisahkandari sebuahnegaraterlebihuntuk
Indonesiayangdikenalsebagai negaramultikultural.Budayaataukebudayaan
berasal dari bahasa Sansekertayaitubuddhayah,yangmerupakanbentukjamakdari
buddhi (budi atauakal) diartikansebagai hal-hal yangberkaitandenganbudi dan
akal manusia.Budayatidakdapat dipisahkandari kehidupanmasyarakatkarena
semuaaspekdalamkehidupanmasyaraktdapatdikatakansebagai wujuddari
kebudayaan,misalnyagagasanataupikiranmanusia,aktivitasmanusia,ataukarya
yang dihasilkanmanusia.
Budayajuga merupakanidentitasbangsayangharusdihormati dandijagadengan
baikolehpara penerusbangsa.Budayalokal Indonesiaberanekaragamsesuai
denganpotensi yangdimilikiIndonesiasebagai negaramajemukyangterdiri dari
banyakpulau,suku,dansumberdaya lainnya.
Hal ini menjadi satukebanggaansekaligussuatutantanganbagi seluruhrakyat
Indonesiauntukdapatmempertahankanbudayalokal yangadadi tengahbanyaknya
pengaruhbudayaasingyangdapat merusakbudayalokal.Tugasini tentunya
dikhususkanbagi generasipenerusbangsayangmulai mengabaikanpentingnya
perananbudayalokal untukmemperkokohketahananbudayabangsa.Padahal
ketahananbudayabangsamerupakansalahsatuidentitasnegaradi mata
Internasional.
1.2 Tujuan
Karenamenjaga,memeliharadanmelestarikankebubayaanmerupakankewajiban
setiapindividu,makadalamrealisasinyakami mencobamenyusunmakalahyang
berjudul ‘AdatLamaran Daerah Batanghari Jambi’ yang didalamnyamengulas
tentangtata cara bagaimanaprosesi acaralamaran yangada berasal dari daerah
Jambi terutamadi kabupatenBatanghari.PenyusunanmakalahyangberjudulAdat
Lamaran Daerah Batanghari Jambi ini bertujuanagarpembacamengetahui bahwa
masyarakatBatanghari sangat memegangadatprosesi lamaranyangturuntemurun
dari leluhurnyatersebutsertamenyadari bahwamenjagadanmelestarikan
kebudayaandaerahmerupakankewajibandari setiaporangdandaerahnyasendiri.
3. 1.3 Manfaat
Dengan adanya makalah tentang adat istiadat kebudayaan daerah Batanghari
ini maka kita dapat mempelajari dan mengetahui bahwa masyarakat yang
bertempat tinggal di daerah Jambi khususnya di kabupaten Batanghari masih
sangat mengutamakan adat daerah dalam acara prosesi lamaran pra-nikah.
Bab 2 : Pembahasan
2.1 Sejarah Budaya Setempat (prosesi lamaran pra-nikah)
Prosesi lamaran para-nikah yang ada di Kabupaten Batanghari merupakan
budaya lokal yang sudah turun-menurun dari zaman dahulu. Proses lamaran
ini mempunyai kebiasaan yang mutlak harus dilakukan, mulai dari serah
terima yang dilakukan oleh keluarga mempelai laki-laki dan mempelai
perempuan.Pada zaman dahulu proses ini di awali dengan penyerahan kayu
atau amben oleh mempelai laki-laki kepada mempelai perempuan. Mempelai
laki-laki meyerahkan amben karena pada zaman dahulu belum ada sofa.
Setelah serah terima dilakukan, satu minggu sebelum resepsi dilakukan,
diadakan gotong royong, masak bersama (ngerewang, lagan), khosidahan
untuk menghibur ibu-ibu yang masak bersama. Setelah itu, barulah resepsi
diadakan. Namun, pada zaman sekarang, kebiasaan-kebiasaan itu lambat
laun sudah mulai ditinggalkan oleh masyarakat Batanghari karena dianggap
kuno, meskipun sebagian dari kebiasaan itu masih ada yang dipertahankan.
Pada zaman sekarang, tradisi serah terima masih dilakukan, namun mempelai
laki-laki bukan menyerahkan kayu atau amben, melainkan menyerahkan
perlengkapan rumah yang sudah jadi dan lebih modern. Kebiasaan lain yang
masih dilakukan yaitu masak bersama, namun kebiasaan ini hanya dilakukan
tiga hari sebelum respsi dilakukan. Setelah resepsi dilakukan dan kedua
mempelai resmi menjadi suami istri, tradisi selanjutnya adalah silaturahmi
dengan membawa rantang. Apabila mempelai laki-laki ingin membawa
mempelai perempuan menuju lingkungan baru, maka kedua mempelai harus
4. melakukan silaturahmi kepada tetangga dengan membawa rantang.
Kemudian, ketika kedua mempelai ingin pulang, rantang diisi kembali oleh
para tetangga dengan kain maupun uang.
2.2 Budaya Yang Masih Dipertahankan
Budaya lokal yang masih dipertahankan di daerah Batanghari adalah :
Serah terima lamaran
Proses ini dimulai dengan pembukaan berupa pantun. Pantun harus
menggunakan bahasa Jambi dan di ucapkan oleh Ketua Adat.
Selanjutnya, mempelai laki-laki menyerahkan beberapa syarat, yaitu :
1. Tempat Pesirihan, yang berisi :
Sirih
Rokok
Kapur
Gambir
Pinang ( dibelah kecil-kecil)
2. Cincin Sebentuk (satu)
3. Perlengkapan Tidur lengkap, berupa :
Ranjang
Bantal
Lemari
Pakaian lengkap
Kelambu
4. Makan Sari (uang belanja) serba 25, meliputi :
25 gantang beras ( 1 gantang = 3 kg)
25 buah kelapa
25 kg ayam besrta selemak semanis (bumbu-bumbu)
Namun, apabila anak Pejabat serba 50.
5. Uang Adat Rp 30.000
5. 2.3 Pelestarian Budaya Daerah
Beragamwujudwarisanbudayalokal memberi kitakesempatanuntukmempelajari
kearifanlokal dalammengatasi masalah-masalahyangdihadapidi masalalu.
Masalahnyakearifanlocal tersebutseringkali diabaikan,dianggaptidakada
relevansinyadenganmasasekarangapalagi masadepan.Dampaknyaadalahbanyak
warisanbudayayang lapukdimakanusia,terlantar,terabaikanbahkan dilecehkan
keberadaannya.Padahal banyakbangsayangkurangkuatsejarahnyajustru
mencari-cari jatidirinyadari tinggalansejarahdanwarisanbudayanyayangsedikit
jumlahnya.Kitasendiri,bangsaIndonesia,yangkayadenganwarisanbudayajustru
mengabaikanassetyangtidakternilai tersebut.Sungguhkondisi yangkontradiktif.
Kitasebagai bangsadenganjejakperjalanansejarahyangpanjangsehinggakaya
dengankeanekaragamanbudayalokal seharusnyamati-matianmelestarikan
warisanbudayayang sampai kepadakita.Melestarikantidakberarti membuat
sesuatumenjadi awetdantidakmungkinpunah.Melestarikanberarti memelihara
untukwaktuyang sangatlama. Jadi upayapelestarianwarisanbudayalokalberarti
upayamemeliharawarisanbudayalokal untukwaktuyangsangatlama.
Karenaupaya pelestarianmerupakanupayamemeliharauntukwaktuyangsangat
lamamaka perludikembangkanpelestariansebagai upayayangberkelanjutan
(sustainable).
BAB 3 : Penutup
3.1 Kesimpulan
Dari bahasan-bahasansebelumnyadapat disimpulkanbahwaIndonesiamemiliki
budayalokal yangbervariasi.Budayalokal tersebutharusdijagaagardapat
memperkokohketahananbudayabangsa.Selainitukitaharusmemahami arti
kebudayaansertamenjadikankeanekaragamanbudayayangadadi Indonesia
sebagai sumberkekuatanuntukketahananbudayabangsa.Selainitudiperlukan
pulaantisipasi ataucara-cara agar budaya lokal tidakbercampurdenganbudaya
asing.
3.2 Dokumentasi