SlideShare a Scribd company logo
1
Pelaksanaan Siklus
Hasil penelitian diperoleh dari proses penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi. Untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar matematika siswa
kelas I SD Negeri 98 palembang
1. Siklus I
Pada pertemuan ini, penyajian materi dilaksanakan oleh peneliti di kelas I dengan jumlah
siswa 34 siswa dan semuanya hadir. Kegiatan pertama membahas tentang membandingkan
lebih banyak (lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil) dengan berpedoman pada silabus, RPP,
didukung oleh penggunaan LKS dan evaluasi. Selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung
observer (teman sejawat) mengisi lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam
penerapan pendekatan PMRI. Sebelum pembelajaran dimulai siswa disiapkan oleh ketua kelas,
merapikan tempat duduknya, dan berdoa. Selanjutnya guru mengabsen kehadiran siswa. Pada
pertemuan pertama ini semua siswa hadir.
Pada tahap ini guru mereview pemahaman siswa yang berkaitan dengan masalah
kontekstual yang ada di sekitar siswa. Di dalam kegiatan ini guru menanyakan tentang berapa
banyak buku yang ada di meja guru, dan berapa banyak pensil yang ada di meja guru, dan mana
yang lebih banyak? Sebagian besar siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan tersebut
selanjutnya guru menginformasikan materi pelajaran yaitu membandingkan lebih banyak
(lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil). Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yaitu siswa mampu melakukan membandingkan banyaknya satu kumpulan benda dengan
kumpulan benda lainnya dan memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar
membandingkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
Guru memperlihatkan alat peraga berupa buku, pena, pensil, permen dan kelereng.
Selanjutnya menyampaikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan materi pelajaran
pada pertemuan ini. Pertanyaan kontekstual yang disampaikan guru adalah : Ilham mempunyai
12 kelereng dan Irvan mempunyai 15 kelereng, Kelereng siapa yang paling banyak? Ada
beberapa siswa yang berhasil menjawab dengan benar, yaitu Aditya yang mempunyai 15
kelereng. Setelah itu guru meminta salah seorang siswa yang berhasil menjawab dengan benar
untuk menjelaskan petunjuk mengerjakan masalah kontekstual tersebut kepada temannya.
Guru membimbing siswa tersebut saat menjelaskan petunjuk mengerjakan masalah
kontekstual. Namun sebagian siswa terlihat tidak antusias mengikuti pengerjaan masalah
kontekstual menggunakan alat peraga, bahkan menertawakan temannya yang maju ke depan
kelas. Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan temannya. Kemudian guru
2
mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok yaitu berpasangan dengan kelompok
belajarnya. Masing-masing perwakilan kelompok yang telah ditunjuk, diminta untuk
mengambil alat peraga berupa potongan sedotan, kelereng, pensil dan permen ke depan kelas
dengan berbaris rapi. Setelah setiap perwakilan kelompok kembali duduk dalam kelompoknya,
guru membagikan LKS. Siswa di suruh mendiskusikan permasalahan didalam LKS dengan
menggunakan alat peraga yang diberikan guru ditiap kelompok. Pada saat guru membagi LKS
beberapa siswa terlihat bermain dan bercerita dengan pasangannya.
Pada tahap ini guru mereview pemahaman siswa yang berkaitan dengan masalah
kontekstual yang ada di sekitar siswa. Di dalam kegiatan ini guru menanyakan tentang berapa
banyak buku yang ada di meja guru, dan berapa banyak pensil yang ada di meja guru, dan mana
yang lebih banyak?. Sebagian besar siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan tersebut
selanjutnya guru menginformasikan materi pelajaran yaitu membandingkan lebih banyak
(lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil). Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran
yaitu siswa mampu melakukan membandingkan banyaknya satu kumpulan benda dengan
kumpulan benda lainnya dan memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar
membandingkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mendengarkan dan memperhatikan
penjelasan guru namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru.
Guru meminta siswa mendiskusikan masalah kontekstual yang ada di LKS dengan
menggunakan alat peraga berupa sedotan plastik. Beberapa siswa terlihat bingung mengerjakan
LKS yang diberikan yaitu pada cara mengisi LKS untuk menyelesaikan masalah kontekstual.
Guru menjelaskan cara menggunakan alat peraga kepada setiap kelompok dan cara menulis
jawaban di LKS yaitu dapat menggunakan gambar yang disukai siswa misalnya garis, bulat,
bintang, dll. Selain itu, masih ada kelompok yang belum dapat berbagi tugas dengan
pasangannya. Hanya siswa yang pintar saja yang mendominasi pengerjaan LKS. Saat diskusi
kelompok masih ada siswa yang sering bertanya pada guru dan kelas sedikit ribut. Guru
berusaha mengendalikan kelas agar tetap kondusif dengan berkeliling mengamati dan
membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. Ada siswa yang tidak ikut serta dalam
pengerjaan LKS dan biasanya lebih memilih bercerita dengan temannya yang lain yang bukan
kelompoknya. Guru menegur siswa tersebut agar tetap tenang dan tetap membantu
pasangannya dalam mengerjakan LKS. Selain itu, ada juga siswa yang berjalan-jalan untuk
melihat hasil kerja kelompok lain.
Setelah selesai mengerjakan LKS, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Hanya beberapa kelompok yang bersemangat
menampilkan hasil diskusinya, kelompok lain terlihat pasif. Selanjutnya guru menanyakan
3
kepada kelompok lainnya yang tidak tampil apakah cara pengerjaan ataupun jawaban di
kelompok mereka berbeda dengan hasil presentasi yang ada di depan kelas. Kelompok lain
tidak dapat memberikan tanggapan berbeda. Hal ini disebabkan guru kurang dapat memancing
reaksi siswa dalam mengeluarkan pendapatnya. Berdasarkan hasil presentasi di depan kelas
guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk membuat kesepakatan kelas tentang
penyelesaian yang tepat, siswa berpartisipasi menyampaikan pendapatnya dan menyetujui
kesepakatan kelas. Setelah selesai, guru meminta siswa mengumpulkan LKS.
Selanjutnya guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan mengajukan
beberapa pertanyaan pada siswa. Siswa terlihat pasif, hanya beberapa siswa yang berani
menyampaikan pendapatnya. Hal ini disebabkan karena guru kurang dapat memancing siswa
untuk mengeluarkan pendapatnya. Kemudian guru menyimpulkan pelajaran secara utuh.
Untuk memantapkan pemahaman siswa guru menberikan evaluasi kepada siswa. Ketika
mengerjakan evaluasi masih ada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah waktu habis, siswa
disuruh mengumpulkan evaluasinya.
Pada pertemuan pertama, proses pembelajaran kurang berjalan sesuai dengan rencana
guru. Hal ini disebabkan karena masih ada siswa yang masih melakukan kegiatan lain dalam
proses belajar mengajar seperti mengganggu konsentrasi siswa lain, tidak memperhatikan
penjelasan guru dan lain-lain. Saat mengerjakan LKS dengan kelompok, siswa sedikit ribut.
Selain itu, sebagian siswa masih terlihat bingung menggunakan alat peraga dalam
menyelesaikan masalah kontekstual. Selain itu, ada beberapa kelompok yang belum dapat
membagi tugas dalam kelompok. Hanya siswa yang pintar saja yang mendominasi pengerjaan
LKS. Siswa masih belum terbiasa dengan pendekatan pembelajaran PMRI yang diberikan oleh
guru. Observer (teman sejawat) mengatakan untuk tahap awal sudah cukup baik walaupun
pelaksanaannya kurang memuaskan. Sebagai refleksi dari observer pada pertemuan pertama
ini, guru harus berusaha untuk menguasai kelas dan memotivasi siswa, agar siswa bisa
memperhatikan materi yang diajarkan, menenangkan siswa agar tidak ribut dan mencegah
siswa tidak melakukan kegiatan lain. Yang kedua, jika masalah dipecahkan secara kelompok,
sebaiknya guru memberikan arahan mengenai cara berkelompok yang baik agar semua anggota
kelompok aktif mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi kelompok agar tidak ada lagi siswa
pintar saja yang mendominasi diskusi kelompok. Selain itu, guru harus mengarahkan siswa
pintar agar sebaiknya menerima pendapat lain dari teman sekelompoknya. Yang ketiga, guru
harus lebih aktif memancing reaksi siswa dalam menyimpulkan pembelajaran agar siswa berani
mengeluarkan pendapatnya. Guru juga harus memberikan penjelasan yang lebih jelas lagi agar
saat pengerjaan LKS siswa tidak bingung.
4
Dari hasil refleksi siklus I, maka perencanaan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus
II adalah :
1) Memotivasi siswa dengan memberikan pengertian supaya siswa aktif dalam proses
pembelajaran,
2) Memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa dan membimbing siswa dalam
menyelesaikan tahap-tahap yang ada dalam LKS,
3) Mengarahkan dan memotivasi siswa agar saling bekerja sama dan membagi tugas dalam
melaksanakan tugas bersama kelompok,
4) Memotivasi siswa supaya tidak terlalu ribut dalam melakukan kegiatan.
2. Siklus II
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021. dengan keadaan pembelajaran
(PTM) pertemuan tatap muka terbatas. Dengan melanjutkan materi pada siklus I.
Berdasarkan refleksi dari siklus I yang direkomendasikan, perlu dilakukan tahapan
perbaikan perencanaan tindakan ulang (replanning) pada siklus II. Pada prinsipnya, semua
kegiatan siklus II adalah kelanjutan materi pembelajaran pada siklus I.
1) Tahapan tetap; yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
2) Materi pembelajaran berkelanjutan (materi membandingkan lebih banyak (lebih dari) dan
lebih sedikit (lebih kecil)).
3) Diharapkan, efektivitas kerja kelompok, motivasi dan hasil belajar siswa harus semakin
tinggi.
4) Di akhir pembelajaran guru dan peneliti memberikan penilaian berupa tes kepada siswa.
Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II.

More Related Content

Similar to ABSTRAK yani.docx

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
Interest_Matematika_2011
 
Paradigma baru (kepengawasan)
Paradigma baru (kepengawasan)Paradigma baru (kepengawasan)
Paradigma baru (kepengawasan)200409190711
 
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
OktaIskandar3
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtre_devan
 
Teachers Lessons Study Experience
Teachers Lessons Study Experience Teachers Lessons Study Experience
Teachers Lessons Study Experience
Indra Indihira Trimasty
 
Aksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdf
Aksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdfAksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdf
Aksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdf
MohSolahuddin
 
Laporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolahLaporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolah
taufiq hasibuan
 
Permasalahan Pembelajaran dan Inovasi
Permasalahan Pembelajaran dan InovasiPermasalahan Pembelajaran dan Inovasi
Permasalahan Pembelajaran dan Inovasi
Dana Andrya Donavan
 
Modul_Matematika_KelasX_Arina.docx
Modul_Matematika_KelasX_Arina.docxModul_Matematika_KelasX_Arina.docx
Modul_Matematika_KelasX_Arina.docx
rinasuenji
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaranHari Pramono
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaranHari Pramono
 

Similar to ABSTRAK yani.docx (20)

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH (Gina Nur Hidayani 0903655))
 
Paradigma baru (kepengawasan)
Paradigma baru (kepengawasan)Paradigma baru (kepengawasan)
Paradigma baru (kepengawasan)
 
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
EVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASIEVALUASI
 
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nhtSkripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
Skripsi model pembelajaran_kooperatif_tipe_nht
 
Lesson study
Lesson studyLesson study
Lesson study
 
Karya tulis ilmiah wiwin wulandari la ode
Karya tulis ilmiah wiwin wulandari la odeKarya tulis ilmiah wiwin wulandari la ode
Karya tulis ilmiah wiwin wulandari la ode
 
Ptk
PtkPtk
Ptk
 
REFLEKSI
REFLEKSIREFLEKSI
REFLEKSI
 
Teachers Lessons Study Experience
Teachers Lessons Study Experience Teachers Lessons Study Experience
Teachers Lessons Study Experience
 
Aksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdf
Aksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdfAksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdf
Aksi Nyata modul 1.1 20240328_554432.pdf
 
Laporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolahLaporan observasi sekolah
Laporan observasi sekolah
 
My dear
My dearMy dear
My dear
 
Obervasi smp,l&k
Obervasi smp,l&kObervasi smp,l&k
Obervasi smp,l&k
 
Obervasi smp,l&k
Obervasi smp,l&kObervasi smp,l&k
Obervasi smp,l&k
 
Permasalahan Pembelajaran dan Inovasi
Permasalahan Pembelajaran dan InovasiPermasalahan Pembelajaran dan Inovasi
Permasalahan Pembelajaran dan Inovasi
 
Modul_Matematika_KelasX_Arina.docx
Modul_Matematika_KelasX_Arina.docxModul_Matematika_KelasX_Arina.docx
Modul_Matematika_KelasX_Arina.docx
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaran
 
Model modlpembelajaran
Model modlpembelajaranModel modlpembelajaran
Model modlpembelajaran
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 

Recently uploaded

A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
MhdFadliansyah1
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
afaturooo
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
MiliaSumendap
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
mtsarridho
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
deamardiana1
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 

Recently uploaded (14)

A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
manajer lapangan pelaksana gedung SKK JENJANG 6
 
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasiAnalisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
Analisis Korelasi dan penjelasannya juga bedanya dengan korelasi
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdfModul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan  - Fase B.pdf
Modul Ajar Seni Rupa - Melukis Pemandangan - Fase B.pdf
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
Kisi-Kisi Asesmen Madrasah Akidah Akhlak MTs Arridho Tahun Pelajaran 2023-202...
 
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera PendidikanTransformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
Transformasi Desa Vokasi Tata Kelola dan Penguatan Pera Pendidikan
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 

ABSTRAK yani.docx

  • 1. 1 Pelaksanaan Siklus Hasil penelitian diperoleh dari proses penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Untuk mengetahui tingkat kemampuan belajar matematika siswa kelas I SD Negeri 98 palembang 1. Siklus I Pada pertemuan ini, penyajian materi dilaksanakan oleh peneliti di kelas I dengan jumlah siswa 34 siswa dan semuanya hadir. Kegiatan pertama membahas tentang membandingkan lebih banyak (lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil) dengan berpedoman pada silabus, RPP, didukung oleh penggunaan LKS dan evaluasi. Selama pelaksanaan pembelajaran berlangsung observer (teman sejawat) mengisi lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam penerapan pendekatan PMRI. Sebelum pembelajaran dimulai siswa disiapkan oleh ketua kelas, merapikan tempat duduknya, dan berdoa. Selanjutnya guru mengabsen kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama ini semua siswa hadir. Pada tahap ini guru mereview pemahaman siswa yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang ada di sekitar siswa. Di dalam kegiatan ini guru menanyakan tentang berapa banyak buku yang ada di meja guru, dan berapa banyak pensil yang ada di meja guru, dan mana yang lebih banyak? Sebagian besar siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan tersebut selanjutnya guru menginformasikan materi pelajaran yaitu membandingkan lebih banyak (lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil). Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu melakukan membandingkan banyaknya satu kumpulan benda dengan kumpulan benda lainnya dan memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar membandingkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Guru memperlihatkan alat peraga berupa buku, pena, pensil, permen dan kelereng. Selanjutnya menyampaikan masalah kontekstual yang berhubungan dengan materi pelajaran pada pertemuan ini. Pertanyaan kontekstual yang disampaikan guru adalah : Ilham mempunyai 12 kelereng dan Irvan mempunyai 15 kelereng, Kelereng siapa yang paling banyak? Ada beberapa siswa yang berhasil menjawab dengan benar, yaitu Aditya yang mempunyai 15 kelereng. Setelah itu guru meminta salah seorang siswa yang berhasil menjawab dengan benar untuk menjelaskan petunjuk mengerjakan masalah kontekstual tersebut kepada temannya. Guru membimbing siswa tersebut saat menjelaskan petunjuk mengerjakan masalah kontekstual. Namun sebagian siswa terlihat tidak antusias mengikuti pengerjaan masalah kontekstual menggunakan alat peraga, bahkan menertawakan temannya yang maju ke depan kelas. Guru mengingatkan siswa untuk memperhatikan temannya. Kemudian guru
  • 2. 2 mengintruksikan siswa untuk membentuk kelompok yaitu berpasangan dengan kelompok belajarnya. Masing-masing perwakilan kelompok yang telah ditunjuk, diminta untuk mengambil alat peraga berupa potongan sedotan, kelereng, pensil dan permen ke depan kelas dengan berbaris rapi. Setelah setiap perwakilan kelompok kembali duduk dalam kelompoknya, guru membagikan LKS. Siswa di suruh mendiskusikan permasalahan didalam LKS dengan menggunakan alat peraga yang diberikan guru ditiap kelompok. Pada saat guru membagi LKS beberapa siswa terlihat bermain dan bercerita dengan pasangannya. Pada tahap ini guru mereview pemahaman siswa yang berkaitan dengan masalah kontekstual yang ada di sekitar siswa. Di dalam kegiatan ini guru menanyakan tentang berapa banyak buku yang ada di meja guru, dan berapa banyak pensil yang ada di meja guru, dan mana yang lebih banyak?. Sebagian besar siswa terlihat antusias menjawab pertanyaan tersebut selanjutnya guru menginformasikan materi pelajaran yaitu membandingkan lebih banyak (lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil). Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa mampu melakukan membandingkan banyaknya satu kumpulan benda dengan kumpulan benda lainnya dan memotivasi siswa dengan menyampaikan manfaat belajar membandingkan dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan guru namun ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru. Guru meminta siswa mendiskusikan masalah kontekstual yang ada di LKS dengan menggunakan alat peraga berupa sedotan plastik. Beberapa siswa terlihat bingung mengerjakan LKS yang diberikan yaitu pada cara mengisi LKS untuk menyelesaikan masalah kontekstual. Guru menjelaskan cara menggunakan alat peraga kepada setiap kelompok dan cara menulis jawaban di LKS yaitu dapat menggunakan gambar yang disukai siswa misalnya garis, bulat, bintang, dll. Selain itu, masih ada kelompok yang belum dapat berbagi tugas dengan pasangannya. Hanya siswa yang pintar saja yang mendominasi pengerjaan LKS. Saat diskusi kelompok masih ada siswa yang sering bertanya pada guru dan kelas sedikit ribut. Guru berusaha mengendalikan kelas agar tetap kondusif dengan berkeliling mengamati dan membimbing siswa dalam mengerjakan LKS. Ada siswa yang tidak ikut serta dalam pengerjaan LKS dan biasanya lebih memilih bercerita dengan temannya yang lain yang bukan kelompoknya. Guru menegur siswa tersebut agar tetap tenang dan tetap membantu pasangannya dalam mengerjakan LKS. Selain itu, ada juga siswa yang berjalan-jalan untuk melihat hasil kerja kelompok lain. Setelah selesai mengerjakan LKS, salah satu perwakilan kelompok diminta untuk mempresentasikan hasil kerjanya di depan kelas. Hanya beberapa kelompok yang bersemangat menampilkan hasil diskusinya, kelompok lain terlihat pasif. Selanjutnya guru menanyakan
  • 3. 3 kepada kelompok lainnya yang tidak tampil apakah cara pengerjaan ataupun jawaban di kelompok mereka berbeda dengan hasil presentasi yang ada di depan kelas. Kelompok lain tidak dapat memberikan tanggapan berbeda. Hal ini disebabkan guru kurang dapat memancing reaksi siswa dalam mengeluarkan pendapatnya. Berdasarkan hasil presentasi di depan kelas guru mengarahkan dan membimbing siswa untuk membuat kesepakatan kelas tentang penyelesaian yang tepat, siswa berpartisipasi menyampaikan pendapatnya dan menyetujui kesepakatan kelas. Setelah selesai, guru meminta siswa mengumpulkan LKS. Selanjutnya guru membimbing siswa menyimpulkan materi pelajaran dengan mengajukan beberapa pertanyaan pada siswa. Siswa terlihat pasif, hanya beberapa siswa yang berani menyampaikan pendapatnya. Hal ini disebabkan karena guru kurang dapat memancing siswa untuk mengeluarkan pendapatnya. Kemudian guru menyimpulkan pelajaran secara utuh. Untuk memantapkan pemahaman siswa guru menberikan evaluasi kepada siswa. Ketika mengerjakan evaluasi masih ada siswa yang mengalami kesulitan. Setelah waktu habis, siswa disuruh mengumpulkan evaluasinya. Pada pertemuan pertama, proses pembelajaran kurang berjalan sesuai dengan rencana guru. Hal ini disebabkan karena masih ada siswa yang masih melakukan kegiatan lain dalam proses belajar mengajar seperti mengganggu konsentrasi siswa lain, tidak memperhatikan penjelasan guru dan lain-lain. Saat mengerjakan LKS dengan kelompok, siswa sedikit ribut. Selain itu, sebagian siswa masih terlihat bingung menggunakan alat peraga dalam menyelesaikan masalah kontekstual. Selain itu, ada beberapa kelompok yang belum dapat membagi tugas dalam kelompok. Hanya siswa yang pintar saja yang mendominasi pengerjaan LKS. Siswa masih belum terbiasa dengan pendekatan pembelajaran PMRI yang diberikan oleh guru. Observer (teman sejawat) mengatakan untuk tahap awal sudah cukup baik walaupun pelaksanaannya kurang memuaskan. Sebagai refleksi dari observer pada pertemuan pertama ini, guru harus berusaha untuk menguasai kelas dan memotivasi siswa, agar siswa bisa memperhatikan materi yang diajarkan, menenangkan siswa agar tidak ribut dan mencegah siswa tidak melakukan kegiatan lain. Yang kedua, jika masalah dipecahkan secara kelompok, sebaiknya guru memberikan arahan mengenai cara berkelompok yang baik agar semua anggota kelompok aktif mengeluarkan pendapatnya dalam diskusi kelompok agar tidak ada lagi siswa pintar saja yang mendominasi diskusi kelompok. Selain itu, guru harus mengarahkan siswa pintar agar sebaiknya menerima pendapat lain dari teman sekelompoknya. Yang ketiga, guru harus lebih aktif memancing reaksi siswa dalam menyimpulkan pembelajaran agar siswa berani mengeluarkan pendapatnya. Guru juga harus memberikan penjelasan yang lebih jelas lagi agar saat pengerjaan LKS siswa tidak bingung.
  • 4. 4 Dari hasil refleksi siklus I, maka perencanaan perbaikan yang akan dilakukan pada siklus II adalah : 1) Memotivasi siswa dengan memberikan pengertian supaya siswa aktif dalam proses pembelajaran, 2) Memberikan petunjuk yang jelas kepada siswa dan membimbing siswa dalam menyelesaikan tahap-tahap yang ada dalam LKS, 3) Mengarahkan dan memotivasi siswa agar saling bekerja sama dan membagi tugas dalam melaksanakan tugas bersama kelompok, 4) Memotivasi siswa supaya tidak terlalu ribut dalam melakukan kegiatan. 2. Siklus II Siklus II dilaksanakan pada tanggal 8 November 2021. dengan keadaan pembelajaran (PTM) pertemuan tatap muka terbatas. Dengan melanjutkan materi pada siklus I. Berdasarkan refleksi dari siklus I yang direkomendasikan, perlu dilakukan tahapan perbaikan perencanaan tindakan ulang (replanning) pada siklus II. Pada prinsipnya, semua kegiatan siklus II adalah kelanjutan materi pembelajaran pada siklus I. 1) Tahapan tetap; yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. 2) Materi pembelajaran berkelanjutan (materi membandingkan lebih banyak (lebih dari) dan lebih sedikit (lebih kecil)). 3) Diharapkan, efektivitas kerja kelompok, motivasi dan hasil belajar siswa harus semakin tinggi. 4) Di akhir pembelajaran guru dan peneliti memberikan penilaian berupa tes kepada siswa. Hasil refleksi siklus I digunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus II.