Analisis kritis jurnal ini membahas peran filsafat pendidikan dalam pembentukan moralitas siswa, mengkaji hubungan antara bahasa dan filsafat dalam konteks filsafat bahasa, serta menyoroti pentingnya pendidikan karakter yang melibatkan peran aktif orang tua dan guru. Artikel ini juga menekankan kompleksitas bahasa sebagai sistem simbol yang memengaruhi persepsi kita tentang realitas, serta pentingnya analisis kritis terhadap bahasa dalam memahami konsep-konsep filosofis.
perumusan visi, misi dan tujuan sekolah.pptAryLisawaty
perumusan dalam membuat visi, misi dan tujuan di sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Visi lembaga pendidikan adalah citra nilai dan kepercayaan ideal.
Visi adalah “apa?”, yaitu gambaran masa depan yang ingin kita capai.
Visi adalah gambaran masa depan organisasi yang realistis, kredibel, dan atraktif.Mengkaji makna visi yang lebih tinggi untuk digunakan sebagai acuan.
Menginventarisasi rumusan tugas yang tercantum dalam struktur dan tata kerja organisasi.
Rumusan tugas tersebut dirangkum dan dirumuskan kembali.
4. Latar Belakang : Agenda Rutin Bulan Oktober
4
2018 2019 2020 2021
HUT Sekolah HUT Sekolah HUT Sekolah HUT Sekolah
Bln Pemuda
(Pemilu Raya)
Bln Pemuda
(Pemilu Raya)
Bln Pemuda
(Pemilu Raya)
Bln Pemuda
(Pemilu Raya)
Bazar Kuliner Pameran Virtual Pameran Virtual
Hibrid (daring dan
streaming)
Hibrid (daring dan
streaming)
Osaka Student Fair (OSF)
5. OSF TAHUN 2022
+ HUT SEKOLAH
+ BULAN PEMUDA (Pemilu
Raya)
+ PAMERAN
+ PAGELARAN
+ BAZAR KULINER
+ GELAR KARYA P5
+ MELIBATKAN ORANG TUA,
TOKOH MASYARAKAT,
INSTANSI TERKAIT,
LEMBAGA MITRA, SEKOLAH
SEKITAR, INTERNAL DAN
EKSTERNAL
+ WAKTU LEBIH PANJANG
+ SMAN 3 KUTA SELATAN
5
6. Latar Belakang
+ Permasalahan
1. Jumlah dan kompetensi SDM
terbatas
2. Sarpras tidak memadai
3. GLS belum Optimal, kunjungan
perpustakaan minim
4. Pembelajaran Doble shift,
5. Titipan sekolah baru (tugas
rangkap), jumlah siswa berlebih
6. Biaya terbatas
+ Harapan / seharusnya
1. SDM dengan jumlah dan kompetensi memadai
2. Sarpras (ruangan kelas+ luas lahan
memadai+lapangan olah raga+parkir + toilet)
memadai
3. GLS optimal, perpustakaan memadai
4. Pengaturan jadwal bisa sesuai +beban
mengajar guru
5. Anggaran mencukupi untuk pengembangan
dan penataan lingkungan sekolah
6
FOKUSKAN ASET YANG DIMILIKI
8. AWAL = analisis Potensi dan perencanaan
8
SDM
Sarpras
pembelajaran
Lingkungan
Raport
Pendidikan
1. Studi Tiru ke SMAN 3 Singaraja
2. Pelajari Pedoman
3. Berdayakan Tim
4. Webinar Mandiri
5. EDS
6. Sesuaikan Visi Misi
7. Sosialisasikan IKM ke Guru(rapat),
Siswa (MPLS), dan Orang Tua (rapat
Komite)
8. Susun Draft KOSP dan Program
9. Inventarisasi program rutin sekolah
yang menjadi branding sekolah
10.Assesment diagnostic awal
11.Penyusunan Agenda OSF (Penyiapan
di masing-masing bidang)
9. TANTANGAN dan Solusi
9
Intervensi Tantangan Solusi
1. Pendampingan
konsultatif asimetris
Waktu pendampingan
terbatas,
Proaktif berkoordinasi dengan
instansi terkait dan fasilitator
2. Penguatan SDM
Sekolah
Perubahan mindset (guru dan
siswa), kebiasaan, keluar dari
zona nyaman, kurangnya
pemahaman terkait IKM
Pelatihan PMM, IHT, FGD, coaching,
pendampingan intensif, kolaborasi,
3. Pembelajaran
dengan Paradigma
Baru
Jumlah guru terbatas, doble
shift, ruang kelas dan lahan
terbatas, Banyaknya program
kegiatan, Partisipasi Instansi
(tak teragenda), Waktu efektif
sekolah singkat
Rotasi pembelajaran Pagi dan siang,
pilih tema P5 sesuai yg sudah
dipahami guru, dan pelaksanan
system Rotasi, Optimalkan
Kerjasama tokoh masyarakat, Rajut
beberapa kegiatan dalam satu
bingkai
10. TANTANGAN dan Solusi
10
Intervensi Tantangan Solusi
4. Perencanaan
berbasis Data
Kurang mampu
mensinergikan hasil raport
Pendidikan ke program
prioritas, dan menyesuaikan
visi misi sekolah
Mengikuti pelatihan, optimalkan
Tim Pengembang, pelibatan
orang tua dan komite,
pendampingan,
5. Digitalisasi sekolah Kurang jumlah SDM
pengelola SIM, Tim Publikasi,
Perpustakaan, Kurangnya
Perangkat
Optimalkan Siswa ekstra Club
IT, OSIS, Broadcasting, Tugas
tambahan Guru, Kerjasama
Kampus, pembelian perangkat
23. Dampak kegiatan
23
Merajut Kreativitas dalam Bingkai Kebhinekaan dengan strategi ATAP berdampak
posistif diantaranya:
Bagi Siswa
1. menguatkan Karakter Siswa sesuai profil pelajar Pancasila
2. Memberdayakan potensi diri siswa dan lingkungan sekolah sekitar
3. Memberikan pembelajaran bermakna dalam melaksanakan kegiatan secara
kolaboratif (proses HOTS)
Bagi Guru dan Sekolah
1. Menguatkan ekosistem sekolah (keterlibatan stakeholder dan pemangku
kepentingan), meningkatnya kepercayaan kepada sekolah
2. Meningkatkan kemampuan manajerial Kepala Sekolah dan Coaching
3. Meningkatkan komitmen dan tanggung jawab seluruh warga sekolah untuk
menciptakan pembelajaran berfokus pada peserta didik
25. 25
RAPORT PENDIDIKAN TAHUN 2023
NO INDIKATOR SKOR 2022 SKOR 2023 PERUBAHAN
A.1 Kemampuan Literasi 82,22 93,33 Naik 14%
A.2 Kemampuan Numerasi 55,56 77,78 Naik 40%
A.3 Karakter 56,36 60,92 Naik 8%
C.1 Proporsi PTK bersertifikat 60,38 Tidak tersedia Capaian tidak tersedia
C.2 Proporsi PTK Penggerak 0 0 Tidak berubah
C.3 Pengalaman Pelatihan PTK 3,33 70,3 Naik 2011%
26. 26
RAPORT PENDIDIKAN TAHUN 2023
NO INDIKATOR SKOR 2022 SKOR 2023 PERUBAHAN
D.1 Kualitas Pembelajaran 60,11 63,82 Naik 6%
D.2 Refleksi dan perbaikan
Pembelajaran
61,26 59,23 Turun 3%
D.3 Kepemimpinan Instruksional 57,61 58,94 Naik 2%
D.4 Iklim Keamanan Sekolah 83,51 77,84 Turun 7%
D.6 Iklim Kesetaraan Gender Tidak
tersedia
79,02 Indikator baru
D.8 Iklim Kebhinekaan 64,95 73,56 Naik 13%
27. 27
RAPORT PENDIDIKAN TAHUN 2023
NO INDIKATOR SKOR 2022 SKOR 2023 PERUBAHAN
D.10 Iklim Inklusivitas 53,48 57,96 Naik 8%
E.1 Partisipasi Warga Sekolah 70,8 74,62 Naik 5%
E.2 Proporsi pemnafaatan sumber daya
sekolah untuk peningkatan mutu
0 20,36 Naik 100%
E.3 Pemanfaatan TIK untuk
pengelolaan anggaran
17,52 76,3 Naik 336%
E.5 Program dan Kebijakan
Sekolah
Tidak
tersedia
76,96 Indikator baru
28. 28
BERGERAK, MENGGERAKKAN, PERUBAHAN
SMBP : 73 ORG
TH 2022 : 39 ORG
Naik 54%
Prestasi Nasional, Internasional
Akademik dan non akademik
Atlit, Artis, KSNK, Guru Penggerak,
Naik Pangkat