Orientasi awal adalah filosofi manajemen yang berfokus pada kualitas produk daripada kebutuhan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan proses orientasi awal melalui 6 tahapan: 1) analisis kelayakan, 2) perancangan produk, 3) pemetaan aliran kerja, 4) perhitungan waktu kegiatan, 5) penentuan jalur kritis, 6) perkiraan waktu penyelesaian proyek. Tahap kritis adalah analisis kelayakan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep dan tahapan manajemen proyek serta pengawasan dan pengendaliannya, termasuk rapat rutin untuk memantau proyek pembangunan dan mengatasi masalah dengan segera.
Analisis proyek pembangunan kehutanan membahas evaluasi proyek melalui analisis pasar, teknis, manajemen, dan keuangan. Evaluasi awal menilai faktor-faktor penghambat sementara evaluasi kelayakan lebih fokus pada aspek pasar, produksi, sumber daya manusia, dan keuangan untuk menentukan kelayakan proyek. Analisis teknis meliputi proses produksi, kapasitas, dan tata letak pabrik. Sedangkan analisis
Dokumen tersebut membahas studi kelayakan proyek konstruksi yang mencakup survei, investigasi, desain, dan analisis berbagai aspek seperti teknis, ekonomi, finansial, lingkungan, dan sosial untuk menilai kelayakan suatu proyek. Studi kelayakan diperlukan untuk memberikan rekomendasi apakah suatu proyek layak dilaksanakan atau ditunda.
Proposal ini memberikan gambaran umum tentang perencanaan proyek sistem informasi yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa. Proposal ini menjelaskan tujuan proyek, metode pelaksanaan yang meliputi tahapan-tahapan SDLC, dan jadwal pengerjaan proyek beserta pembagian tugas kelompok.
Orientasi awal adalah filosofi manajemen yang berfokus pada kualitas produk daripada kebutuhan pelanggan. Dokumen ini menjelaskan proses orientasi awal melalui 6 tahapan: 1) analisis kelayakan, 2) perancangan produk, 3) pemetaan aliran kerja, 4) perhitungan waktu kegiatan, 5) penentuan jalur kritis, 6) perkiraan waktu penyelesaian proyek. Tahap kritis adalah analisis kelayakan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas konsep dan tahapan manajemen proyek serta pengawasan dan pengendaliannya, termasuk rapat rutin untuk memantau proyek pembangunan dan mengatasi masalah dengan segera.
Analisis proyek pembangunan kehutanan membahas evaluasi proyek melalui analisis pasar, teknis, manajemen, dan keuangan. Evaluasi awal menilai faktor-faktor penghambat sementara evaluasi kelayakan lebih fokus pada aspek pasar, produksi, sumber daya manusia, dan keuangan untuk menentukan kelayakan proyek. Analisis teknis meliputi proses produksi, kapasitas, dan tata letak pabrik. Sedangkan analisis
Dokumen tersebut membahas studi kelayakan proyek konstruksi yang mencakup survei, investigasi, desain, dan analisis berbagai aspek seperti teknis, ekonomi, finansial, lingkungan, dan sosial untuk menilai kelayakan suatu proyek. Studi kelayakan diperlukan untuk memberikan rekomendasi apakah suatu proyek layak dilaksanakan atau ditunda.
Proposal ini memberikan gambaran umum tentang perencanaan proyek sistem informasi yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa. Proposal ini menjelaskan tujuan proyek, metode pelaksanaan yang meliputi tahapan-tahapan SDLC, dan jadwal pengerjaan proyek beserta pembagian tugas kelompok.
Proposal ini memberikan gambaran mengenai perencanaan proyek yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa untuk mata kuliah Proyek Sistem Informasi. Proposal ini mencakup tujuan proyek, metode pelaksanaan yang meliputi tahapan-tahapan SDLC, dan jadwal pengerjaan proyek.
Manajemen ruang lingkup proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengontrol cakupan pekerjaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek untuk memastikan keberhasilannya. Proses ini meliputi inisiasi proyek, perencanaan ruang lingkup, definisi ruang lingkup, verifikasi ruang lingkup, dan pengendalian perubahan ruang lingkup.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dalam manajemen proyek perangkat lunak, meliputi pendekatan sistem, pemahaman kultur organisasi, dan penyesuaian siklus produk dengan lingkungan proyek."
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
Dokumen tersebut merupakan evaluasi akhir semester untuk sistem informasi administrasi CV. Termitech Rizky Abadi. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran sistem aplikasi yang dibuat beserta fiturnya, siklus hidup manajemen proyek, fungsi manajemen proyek dalam pengembangan aplikasi, work breakdown structure (WBS) untuk proyek tersebut, jadwal proyek, anggaran biaya proyek, dan sistem pengontrolan biaya menggunakan kurva
Proyek adalah kegiatan – kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber – sumber untuk mendapatkan keuntungan. Kegiatan – kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi baru seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan, perkebunan, pembukaan hutan, dan sebagainya. Suatu proyek dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah, badan – badan swasta, atau orginasi – orginasi sosial maupun oleh perorangan
Sumber - sumber yang digunakan dalam pelaksanaan proyek dapat berbentuk barang – barang modal, tanah, bahan - bahan setengah jadi, bahan – bahan mentah, tenaga kerja, dan waktu. Sumber – sumber tersebut sebagian, sebagian atau seluruhnya, dapat dianggap sebagai barang atau jasa konsumsi yang dikorbankan dari penggunaan masa sekarang untuk memperoleh benefit yang lebih besar di masa yang akan datang
Benefit tersebut dapat berbentuk tingkat konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbakan tingkat pendidikan atau kesehatan, dan perubahan / perbaikan suatu sistem atau struktur. Suatu proyek dapat dinyatakan berakhir bila sudah pasti atau diduga tidak memberikan benefit lagi.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan berarti bahwa baik sumber – sumber yang dipergunakan dalam satu proyek maupun hasil – hasil proyek tersebut dapat dipisahkan dari sumber – sumber yang dipergunakan dalam satu proyek maupun hasil – hasil proyek tersebut dapat dipisahkan dari sumber – sumber yang dipergunakan oleh dan hasil – hasil dari kegiatan yang lain.
Kegiatan yang dapat direncanakan berarti bahwa :
Baik biaya maupun hasil – hasil pokok dari proyek dapat dihitung atau diperkirakan; dan
Kegiatan – kegiatan dapat disusun sedemikian rupa sehingga dengan penggunnan sumber–sumber yang terbatas dapat diperoleh benefit yang sebesar mungkin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa prinsip dan fase, mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, hingga dukungan.
2. Beberapa prinsip pengembangan sistem yang dikemukakan antara lain melibatkan pemilik dan pengguna, pendekatan pemecahan masalah, tetapkan fase dan aktivitas, serta standar dan evaluasi berkelanjutan.
3. Fase-
Mata kuliah Ekonomi Teknik membahas tentang pengambilan keputusan terbaik berdasarkan analisis ekonomi, dengan mempertimbangkan aspek teknis, hukum, lingkungan, dan ekonomi. Beberapa prinsip pengambilan keputusan adalah menggunakan ukuran yang umum, mempertimbangkan perbedaan, dan mengevaluasi keputusan secara terpisah. Contohnya adalah memilih mesin produksi terbaik antara mesin A
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)Kanaidi ken
Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan mempertimbangkan manfaat finansial, ekonomi, dan sosial proyek. Proses studi kelayakan meliputi pengumpulan data, analisis data, dan rekomendasi untuk mengambil keputusan apakah proyek layak dilaksanakan atau dibatalkan. Intensitas studi kelayakan dipengaruhi oleh besar kecilnya pro
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proyek yang mencakup definisi proyek, tahapan siklus proyek, aspek-aspek kritis dalam formulasi proyek, dan jenis-jenis proyek. Dibahas pula perbedaan antara analisis finansial dan ekonomis serta manfaat dan biaya yang dihasilkan dari suatu proyek."
Teknik Penyusunan Model Logik dan Pemilahan Indikator Kinerja Pembangunan membahas cara menyusun model logik dan memilih indikator kinerja untuk mengevaluasi kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Dokumen ini menjelaskan konsep model logik, manfaatnya untuk evaluasi, dan cara menentukan indikator kinerja dari tingkat dampak hingga input dengan mempertimbangkan tujuan, output, dan hasil yang diharapkan dari kebij
Modul ini membahas tentang manajemen proyek, meliputi pengertian manajemen proyek, tujuan manajemen proyek, perbedaan manajemen proyek dengan manajemen fungsional, organisasi proyek, perencanaan dan pengendalian proyek, serta elemen-elemen penting manajemen proyek seperti lingkup, waktu, dan biaya proyek.
Dokumen ini membahas monitoring dan evaluasi program komunitas dan pendidikan di Aceh. Ia menjelaskan definisi dan tujuan monitoring dan evaluasi serta jenis, manfaat, dan indikator untuk kedua kegiatan tersebut. Dokumen ini juga membandingkan evaluasi konvensional dan partisipatif serta format desain laporan yang direkomendasikan.
Proposal ini memberikan gambaran mengenai perencanaan proyek yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa untuk mata kuliah Proyek Sistem Informasi. Proposal ini mencakup tujuan proyek, metode pelaksanaan yang meliputi tahapan-tahapan SDLC, dan jadwal pengerjaan proyek.
Manajemen ruang lingkup proyek meliputi proses mendefinisikan dan mengontrol cakupan pekerjaan yang termasuk dan tidak termasuk dalam proyek untuk memastikan keberhasilannya. Proses ini meliputi inisiasi proyek, perencanaan ruang lingkup, definisi ruang lingkup, verifikasi ruang lingkup, dan pengendalian perubahan ruang lingkup.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem dalam manajemen proyek perangkat lunak, meliputi pendekatan sistem, pemahaman kultur organisasi, dan penyesuaian siklus produk dengan lingkungan proyek."
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Ferdinand Jason
Dokumen tersebut merupakan evaluasi akhir semester untuk sistem informasi administrasi CV. Termitech Rizky Abadi. Dokumen tersebut membahas tentang gambaran sistem aplikasi yang dibuat beserta fiturnya, siklus hidup manajemen proyek, fungsi manajemen proyek dalam pengembangan aplikasi, work breakdown structure (WBS) untuk proyek tersebut, jadwal proyek, anggaran biaya proyek, dan sistem pengontrolan biaya menggunakan kurva
Proyek adalah kegiatan – kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber – sumber untuk mendapatkan keuntungan. Kegiatan – kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi baru seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan raya atau kereta api, irigasi, bendungan, perkebunan, pembukaan hutan, dan sebagainya. Suatu proyek dapat diselenggarakan oleh instansi pemerintah, badan – badan swasta, atau orginasi – orginasi sosial maupun oleh perorangan
Sumber - sumber yang digunakan dalam pelaksanaan proyek dapat berbentuk barang – barang modal, tanah, bahan - bahan setengah jadi, bahan – bahan mentah, tenaga kerja, dan waktu. Sumber – sumber tersebut sebagian, sebagian atau seluruhnya, dapat dianggap sebagai barang atau jasa konsumsi yang dikorbankan dari penggunaan masa sekarang untuk memperoleh benefit yang lebih besar di masa yang akan datang
Benefit tersebut dapat berbentuk tingkat konsumsi yang lebih besar, penambahan kesempatan kerja, perbakan tingkat pendidikan atau kesehatan, dan perubahan / perbaikan suatu sistem atau struktur. Suatu proyek dapat dinyatakan berakhir bila sudah pasti atau diduga tidak memberikan benefit lagi.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan berarti bahwa baik sumber – sumber yang dipergunakan dalam satu proyek maupun hasil – hasil proyek tersebut dapat dipisahkan dari sumber – sumber yang dipergunakan dalam satu proyek maupun hasil – hasil proyek tersebut dapat dipisahkan dari sumber – sumber yang dipergunakan oleh dan hasil – hasil dari kegiatan yang lain.
Kegiatan yang dapat direncanakan berarti bahwa :
Baik biaya maupun hasil – hasil pokok dari proyek dapat dihitung atau diperkirakan; dan
Kegiatan – kegiatan dapat disusun sedemikian rupa sehingga dengan penggunnan sumber–sumber yang terbatas dapat diperoleh benefit yang sebesar mungkin.
1. Dokumen tersebut membahas tentang siklus hidup pengembangan sistem yang terdiri dari beberapa prinsip dan fase, mulai dari perencanaan, analisis, desain, implementasi, hingga dukungan.
2. Beberapa prinsip pengembangan sistem yang dikemukakan antara lain melibatkan pemilik dan pengguna, pendekatan pemecahan masalah, tetapkan fase dan aktivitas, serta standar dan evaluasi berkelanjutan.
3. Fase-
Mata kuliah Ekonomi Teknik membahas tentang pengambilan keputusan terbaik berdasarkan analisis ekonomi, dengan mempertimbangkan aspek teknis, hukum, lingkungan, dan ekonomi. Beberapa prinsip pengambilan keputusan adalah menggunakan ukuran yang umum, mempertimbangkan perbedaan, dan mengevaluasi keputusan secara terpisah. Contohnya adalah memilih mesin produksi terbaik antara mesin A
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)Kanaidi ken
Studi kelayakan proyek merupakan penelitian tentang layak atau tidaknya suatu proyek dilaksanakan dengan mempertimbangkan manfaat finansial, ekonomi, dan sosial proyek. Proses studi kelayakan meliputi pengumpulan data, analisis data, dan rekomendasi untuk mengambil keputusan apakah proyek layak dilaksanakan atau dibatalkan. Intensitas studi kelayakan dipengaruhi oleh besar kecilnya pro
Dokumen tersebut membahas tentang analisis proyek yang mencakup definisi proyek, tahapan siklus proyek, aspek-aspek kritis dalam formulasi proyek, dan jenis-jenis proyek. Dibahas pula perbedaan antara analisis finansial dan ekonomis serta manfaat dan biaya yang dihasilkan dari suatu proyek."
Teknik Penyusunan Model Logik dan Pemilahan Indikator Kinerja Pembangunan membahas cara menyusun model logik dan memilih indikator kinerja untuk mengevaluasi kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan. Dokumen ini menjelaskan konsep model logik, manfaatnya untuk evaluasi, dan cara menentukan indikator kinerja dari tingkat dampak hingga input dengan mempertimbangkan tujuan, output, dan hasil yang diharapkan dari kebij
Modul ini membahas tentang manajemen proyek, meliputi pengertian manajemen proyek, tujuan manajemen proyek, perbedaan manajemen proyek dengan manajemen fungsional, organisasi proyek, perencanaan dan pengendalian proyek, serta elemen-elemen penting manajemen proyek seperti lingkup, waktu, dan biaya proyek.
Dokumen ini membahas monitoring dan evaluasi program komunitas dan pendidikan di Aceh. Ia menjelaskan definisi dan tujuan monitoring dan evaluasi serta jenis, manfaat, dan indikator untuk kedua kegiatan tersebut. Dokumen ini juga membandingkan evaluasi konvensional dan partisipatif serta format desain laporan yang direkomendasikan.
Similar to 9a18d_Modul_06_Rancang_Bangun.pptx (20)
1. MODUL 6
STUDI KASUS
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DATA AIR DAN KONSTRUKSI
PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL
PELATILAN PELAKSANAAN KONTRAK
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI
RANCANG DAN BANGUN
2. DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
KASUS AKTUAL DAN PENYELESAIAN PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG
DAN BANGUN
PENULISAN KERTAS KERJA PEKERJAAN KONTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN
PRESENTASI DAN WORKSHOP SISTEM KONTRAK
KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN
BANGUN
PENUTUP
2
4. Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini berisi Analisis dan Pemecahan Kasus,
Penulisan Kertas Kerja, dan Presentasi Studi Kasus pada
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan
Bangun.
5. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, para peserta
pelatihan diharapkan mampu Menyelesaikan Kasus-Kasus pada
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.
6. Indikator Keberhasilan
• Mampu Menganalisis dan Membuat Penyelesaian Kasus pada
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
• Mampu Menyusun Kertas Kerja Studi Kasus Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun
• Mampu Mempresentasikan Kasus terpilih pada Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
7. Pokok Bahasan
1. Kasus Aktual dan Penyelesaiannya pada Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun
2. Penulisan Kertas Kerja
3. Presentasi dan Workshop
9. Identifikasi Kasus Aktual
• Subyek ilmu yang dipelajari tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dengan ilmu-ilmu
lainnya.
• Materi ajar selalu terkait dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan, khususnya
ditempat kerjanya.
• Keahlian yang dipertoleh dapat diterapkan.
• Dalam penerapan ilmu dan keahliannya mampu bekerja dengan para.ahli alinnya.
• Ilmu dan keahlian yang diperoleh bermanfaat bagi kehidupannya.
• Ilmu yang diperoleh belumlah cukup sehingga harus terus menerus dikembang-
tumbuhkan dalam menghadapi lingkungannya yang terus berubah dengan cepat.
Metodologi pemecahan masalah merupakan suatu proses yang teridiri dari kegiatan-
kegiatan : identifikasi, perumusan definisi, penyusunan strategi pengorganisasian
informasi untuk merumuskan masalah dan tidakan pengalokasian sumberdaya untuk
berbagai alternatif solusi, pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas solusi yang dipilih.
Kegiatan terus berulang, sehingga membentuk lingkaran daur ulang. (Stemberg, 1999)
Untuk memahami suatu permasalahan dalam studi kasus kita melihat pengelolaan
sebagai suatu unsur makro yang utuh yang memunyai keterikatan antara unsur-unsur
dalam sistem makro tersebut.
10. Perumusan Masalah
• Perumusan masalah dimulai dengan mengelompokkan hasil brainstorming
permasalahan pada pokok masalah yang sama. Pada tahap ini pembimbing
sebaiknya mengarahkan pengelompokan masalah pada mainstream
lingkup pembelajaran.
• Penyaringan Masalah dapat dilakukan dengan sistem skoring dengan
proses sebagai berikut :
– Penentuan Kriteria atau Indikator
– Penentuan Bobot untuk masing-masing Kriteria
– Penentuan Nilai Kepentingan untuk masing-masing Indikator
– Perumusan Masalah secara Konklusif menjadi Rumusan Masalah Utama
11. Pemilihan Bahan Dasar Studi Kasus
Pemilihan obyek tinjauan baik berupa proyek, lapangan, atau kawasan,
ataupun berupa bahan dasar studi kasus, tidak perlu menunggu
selesainya proses identifikasi dan perumusan masalah oleh peserta
pelatihan dikelas.
Proses Pemilihan Dasar Studi Kasus meliputi:
• Penjelasan obyek studi kasus oleh pejabat terkait sesuai dengan
KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang sebelumnya telah diserahkan
kepada instansi/pejabat terkait dengan obyek studi kasus.
• Pemberian Informasi Detail pada saat Proses Pengumpulan Data
12. Proses Pengumpulan Data
Hal-hal yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data :
• Menentukan jenis informasi apa yang diperlukan terkait dengan
permasalahan yang dihadapi.
• Bagaimana dan dimana dapat memperoleh informasi tersebut?
• Bagaimana menggunakan informasi tersebut?
• Bagaimana mengolah data yang berhasil dikumpulkan menjadi
informasi?
13. Pendekatan Analisis dan Pembahasan
Dapat menggunakan Analisis Field Forced Analysis (FFA) dan
Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT).
Berdasarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada
lingkungan internal (Strength and Weakness) serta faktor-faktor
peluang dan tantangan pada lingkungan eksternal (Opportunity
and Threat), selanjutnya dilakukan analisis keterkaitan diantara
keempat faktor tersebut dengan menggunakan analisis keterkaitan
SWOT. SWOT Analysis menghasilkan alternatif strategi untuk
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi, tetapi tidak
digunakan untuk memilih prioritas penyelesaian dari berbagai
maslah.
14. SWOT Analysis
Empat strategi yang dihasilkan dari SWOT analysis, adalah :
• Strategi S-O (Aggressive Oriented) yaitu memaksimalkan kekuatan
untuk memaksimalkan peluang.
• Strategi S-T (Diversification Oriented) yaitu memaksimalkan
kekuatan untuk meminimalkan ancaman.
• Strategi W-O (Turn Around Oriented), yaitu meminimalkan
kelemahan untuk memaksimalkan peluang.
• Strategi W-T (Defensive Oriented) yaitu meminimalkan kelemahan
untuk meminimalkan ancaman.
15. Setelah strategi yang paling layak ditetapkan, proses pemecahan masalah
dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang lebih detail, antara lain
misalnya :
• Rekomendasi penyelesaian masalah baik pada level makro maupun mikro.
• Pengembangan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan
memperhatikan, aspek kelayakan teknis, ekonomis, lingkungan, sosial,
budaya, politik, pertahanan dan keamanan.
• Pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan operasional.
• Pengembalian sistem monitoring dan sistem evaluasi.
Pengembangan berbagai alternatif memerlukan kreatifitas, imajinasi, dan
keterbukaan pada pembaharuan. Prosesnya dapat dilakukan melalui
brainstorming, analisis pohon, analisis tulang ikan, dan kajian konseptual.
17. Permasalahan
Pada Persiapan Pengadaan adalah sbb :
– Dokumen administrasi yang tidak lengkap dan tidak sesuai.
– Tidak ada Penyedia Jasa (konsultan dan atau kontraktor)
yang memenuhi Klasifikasi dan Kualifikasi yang
disyaratkan untuk sistem kontrak konstruksi terintregasi
rancang bangun.
– Tender Penyedia jasa dilakukan oleh satu orang dengan
badan hukum yang berbeda-beda
– Satu penyedia jasa meminjam bendera penyedia jasa lainnya
– Membuat metode kerja,persyaratan pekerjaan serta
spesifikasi tertentu dalam dokumen tender yang hanya bisa
disuplai oleh penyedia tertentu
18. 18
Pada Pemilihan Penyedia Jasa adalah sbb :
Pada penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Lingkup
kegiatan antara lain : Pengembangan/Renovasi Bangunan
Strategis untuk Stadion Aquatic,Stadion Hoki,Lapangan Sepakbola
ABC dan Penataan Kawasan.
Pada awal tahun 2016, saat dimulainya pelaksanaan proyek
renovasi bangunan dengan sistem kontrak konstruksi
terintegrasi rancang bangun, belum banyak Penyedia Jasa
(perusahaan) konstruksi yang memiliki Sertifikat Badan Usaha
(SBU) terintegrasi di mana Konsultan Perencana (penyedia jasa
perencanaan) tergabung dengan Penyedia jasa kontraktor
19. 19
Pada Persiapan Kontrak adalah sbb :
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) pada sistem kontrak
konstruksi terintegrasi rancang bangun tidak terlibat dalam
persiapan dokumen lelang.
Kesulitan pada saat Penentuan harga awal, terutama untuk
bangunan yang memiliki klasifikasi bangunan khusus seperti venue
olahraga, monumen, dsb. Akurasi dalam penentuan harga awal
penting untuk diperhatikan karena tidak adanya acuan atau
template yang dapat digunakan seperti bangunan dengan jenis
umum (apartemen, gedung perkantoran, dsb). Hal ini akan
berdampak pada terhambatnya proses pelelangan jika harga yang
diestimasi oleh pengguna jasa jauh melampaui harga yang mampu
ditawar oleh calon penyedia jasa.
20. 20
Pada Pelaksanaan Kontrak adalah sbb (1):
- Pada proyek pengembangan/ renovasi venue Asian Games 2018
terdapat banyak (lebih dari 1) kontrak (kontraktor) pekerjaan
konstruksi rancang bangun sesuai jenis venue yang direnovasi,
dan tiap kontrak memiliki MK tersendiri,sedangkan masing-masing
MK punya standar yang berbeda-beda.Pada akhirnya saat
pelaksanaan kontrak terdapat ketiadaan satu standar mutu yang
digunakan karena masing‐masing MK mempunyai/menggunakan
standar mutu masing-masing.
- Perbedaan konsep pemeriksaan yang dilakukan oleh badan-
badan pemeriksa seperti BPK atau BPKP, di mana pemeriksaan
masih dilakukan terhadap volume pekerjaan secara detail,
sedangkan pada sistem kontrak konstruksi terintegrasi rancang
bangun hanya mengecek kesesuaian fungsional output
pekerjaan secara keseluruhan.
21. 21
Pada Pelaksanaan Kontrak adalah sbb (2):
- Proyek yang sifatnya masih penelitian belum mempunyai
spesifikasi yang sudah baku/standar.
- Pekerjaan Renovasi, bukan bangun baru.
- Pemangku kepentingan- Stake holder- yang banyak pada satu
lokasi (atau satu proyek/bangunan – seperti pemangku
kepentingan pada proyek bangunan gedung berbeda dengan
pemangku kepentingan proyek lanskap bangunan gedung
tersebut): mindset yang berbeda-beda, jadwal tumpang tindih,
lingkup pekerjaan tumpang tindih dsb.
23. Penentuan Topik/Judul
Cara penentuan topik sebuah studi kasus:
1. Studi Kasus sesuai dengan Penugasan yang bersangkutan
2. Bermanfaat bagi Instansi yang bersangkutan
3. Masalah atau Kasus bersifat baru
4. Tema yang sedang tren
5. Pembelajar mampu menguasai topik
6. Data dari Topik mudah didapatkan
7. Topik penting untuk dibahas
8. Topik menarik untuk dibahas
24. Proses Penulisan Kertas Kerja
Panduan yang dapat memandu proses penulisan yang dijalankan
• Faham dan dalami topik
• Buat kerangka
• Cari bahan rujukan
• Menulis Kertas Kerja
• Membuat Editing
• Binding dan kemas
25. Latar Belakang
Latar Belakang perlu mencakup hal-hal berikut:
• Mengapa Studi Kasus dilakukan?
• Bagaimana cara studinya?
• Apa tujuan Studi Kasus?
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Latar Belakang
• Tidak telalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.
• Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi, dan jurusan si penyusun
usulan penelitian.
• Beroientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan.
• Disusun dan disajikan secara sistematis, ringkas, dan terarah pada
suatu permasalahan yang akan diteliti.
27. Pembuatan Materi Presentasi
• Prioritaskan menulis konten terlebih dahulu
• Tuliskan Tujuan Presentasi
• Tentukan Audiensi
• Tetapkan Poin Kunci Presentasi
• Buat Poin Pendukung
28. Workshop
1. Penyelenggara pelatihan perlu menyiapkan ruang dan
perlengkapan yang layak digunakan untuk kegiatan workshop dan
disesuaikan dengan jumlah peserta yang hadir. Konfigurasi ruang
perlu dirancang untuk menghasilkan kegiatan seminar yang efektif.
2. Jadwal presentasi harus sudah tertuang dalam buku pedoman
pelaksanaan. Pengelola mengundang Tim Penilai. Tim penilai
terdiri dari pembimbing penulisan kertas kerja, Widyaiswara dan
narasumber. Pada saat mengundang Tim Penilai sebaiknya
dilampirkan kertas kerja yang akan dipresentasikan, sekurang-
kurangnya berisi tema, judul laporan, permaslahan, lokasi
kunjungan lapangan, metode analisis yang digunakan dan format
penilaian.
3. Pembimbing/Pengelola memberikan arahan persiapan yang harus
dilakukan kepada seluruh peserta pelatihan, antara lain :
29. • Setiap kelompok harus menunjuk petugas penyaji,moderator,notulen dan
editor Penyaji menyiapkan konsep materi presentasi. Konsep akhir materi
tersebut harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok. Sedangkan tugas
utama moderator adalah mengatur jalannya diskusi khususnya
pengendalian waktu dan pemberian kesempatan bertanya kepada
kelompok penyanggah dan kesempatan menjawab/menjelaskan oleh
masing-masing anggota kelompok.
• Pengaturan waktu diskusi, misalnya 20 menit untuk presentasi, 30 menit
untuk diskusi dengan kelompok lain, 30 menit untuk diskusi dengan Tim
penilai.
• Sistem penilaian presentasi baik nilai individu maupun kelompok.
• Tugas utama Tim Penilai adalah mengajukan pertanyaan, memberikan
penilaian, dan memberikan masukan terkait dengan penyajian dan
substansi. Perioritas pertanyaan diajukan kepada anggota kelompok
penyaji yang belum aktif berpartisipasi. Setelah selesai acara presentasi
hasil penilaian disampaikan kepada penyelenggara pelatihan.
30. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran
• Kedisiplinan yang dapat dilihat dari komitmen peserta pelatihan
terhadap kehadiran/absensi.
• Keaktifan peserta pelatihan bekerja dalam kelompok selama proses
bimbingan, aktif setiap menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi
aktif dan partisipasi dalam kelompok, menyelesaikan laporan
individu (keahlian) dan menyelesaikan laporan kelompok.
• Evaluasi terhadap kegiatan presentasi kelompok kerja, hasil
laporan, kegiatan/keaktifan selama proses presentasi.
• Tanggungjawab kelompok untuk menyempurnakan/perbaikan
kertas kerja setelah penyajian /presentasi dan hasil pembahasan
dengan kelompok lain dan peserta workshop.
32. Kesimpulan
Pada mata pelatihan Studi Kasus ini secara komprehensif seluruh mata
pelatihan terangkai/terpadu dan pada mata pelatihan ini
menggambarkan sejauh mana keberhasilan dari peserta pelatihan
dalam mengikuti proses pelatihan
33. Tindak Lanjut
• Topik yang diangkat pada mata pelatihan Studi kasus adalah kasus-
kasus yg terimplementasi dalam tugas pokok dari setiap peserta
pelatihan,sehingga penyelesaian/pemecahan kasus ini menjadi
praktek nyata yang bisa digunakan para peserta ditempat tugasnya
nantinya.
• Studi Kasus ini dapat dijadikan dan dikumpulkan menjadi database
untuk persoalan-persoalan yang serupa ataupun menjadi acuan
pada unit-unit organisasi di Kementerian PUPR lainnya.