SlideShare a Scribd company logo
MODUL 6
STUDI KASUS
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DATA AIR DAN KONSTRUKSI
PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL
PELATILAN PELAKSANAAN KONTRAK
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI
RANCANG DAN BANGUN
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
KASUS AKTUAL DAN PENYELESAIAN PADA
PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG
DAN BANGUN
PENULISAN KERTAS KERJA PEKERJAAN KONTRUKSI
TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN
PRESENTASI DAN WORKSHOP SISTEM KONTRAK
KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN
BANGUN
PENUTUP
2
1. PENDAHULUAN
Deskripsi Singkat
Mata Pelatihan ini berisi Analisis dan Pemecahan Kasus,
Penulisan Kertas Kerja, dan Presentasi Studi Kasus pada
Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan
Bangun.
Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Dasar
Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, para peserta
pelatihan diharapkan mampu Menyelesaikan Kasus-Kasus pada
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.
Indikator Keberhasilan
• Mampu Menganalisis dan Membuat Penyelesaian Kasus pada
Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
• Mampu Menyusun Kertas Kerja Studi Kasus Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun
• Mampu Mempresentasikan Kasus terpilih pada Pekerjaan
Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
Pokok Bahasan
1. Kasus Aktual dan Penyelesaiannya pada Pekerjaan Konstruksi
Terintegrasi Rancang dan Bangun
2. Penulisan Kertas Kerja
3. Presentasi dan Workshop
2. KASUS AKTUAL DAN
PENYELESAIANNYA
Identifikasi Kasus Aktual
• Subyek ilmu yang dipelajari tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dengan ilmu-ilmu
lainnya.
• Materi ajar selalu terkait dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan, khususnya
ditempat kerjanya.
• Keahlian yang dipertoleh dapat diterapkan.
• Dalam penerapan ilmu dan keahliannya mampu bekerja dengan para.ahli alinnya.
• Ilmu dan keahlian yang diperoleh bermanfaat bagi kehidupannya.
• Ilmu yang diperoleh belumlah cukup sehingga harus terus menerus dikembang-
tumbuhkan dalam menghadapi lingkungannya yang terus berubah dengan cepat.
Metodologi pemecahan masalah merupakan suatu proses yang teridiri dari kegiatan-
kegiatan : identifikasi, perumusan definisi, penyusunan strategi pengorganisasian
informasi untuk merumuskan masalah dan tidakan pengalokasian sumberdaya untuk
berbagai alternatif solusi, pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas solusi yang dipilih.
Kegiatan terus berulang, sehingga membentuk lingkaran daur ulang. (Stemberg, 1999)
Untuk memahami suatu permasalahan dalam studi kasus kita melihat pengelolaan
sebagai suatu unsur makro yang utuh yang memunyai keterikatan antara unsur-unsur
dalam sistem makro tersebut.
Perumusan Masalah
• Perumusan masalah dimulai dengan mengelompokkan hasil brainstorming
permasalahan pada pokok masalah yang sama. Pada tahap ini pembimbing
sebaiknya mengarahkan pengelompokan masalah pada mainstream
lingkup pembelajaran.
• Penyaringan Masalah dapat dilakukan dengan sistem skoring dengan
proses sebagai berikut :
– Penentuan Kriteria atau Indikator
– Penentuan Bobot untuk masing-masing Kriteria
– Penentuan Nilai Kepentingan untuk masing-masing Indikator
– Perumusan Masalah secara Konklusif menjadi Rumusan Masalah Utama
Pemilihan Bahan Dasar Studi Kasus
Pemilihan obyek tinjauan baik berupa proyek, lapangan, atau kawasan,
ataupun berupa bahan dasar studi kasus, tidak perlu menunggu
selesainya proses identifikasi dan perumusan masalah oleh peserta
pelatihan dikelas.
Proses Pemilihan Dasar Studi Kasus meliputi:
• Penjelasan obyek studi kasus oleh pejabat terkait sesuai dengan
KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang sebelumnya telah diserahkan
kepada instansi/pejabat terkait dengan obyek studi kasus.
• Pemberian Informasi Detail pada saat Proses Pengumpulan Data
Proses Pengumpulan Data
Hal-hal yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data :
• Menentukan jenis informasi apa yang diperlukan terkait dengan
permasalahan yang dihadapi.
• Bagaimana dan dimana dapat memperoleh informasi tersebut?
• Bagaimana menggunakan informasi tersebut?
• Bagaimana mengolah data yang berhasil dikumpulkan menjadi
informasi?
Pendekatan Analisis dan Pembahasan
Dapat menggunakan Analisis Field Forced Analysis (FFA) dan
Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT).
Berdasarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada
lingkungan internal (Strength and Weakness) serta faktor-faktor
peluang dan tantangan pada lingkungan eksternal (Opportunity
and Threat), selanjutnya dilakukan analisis keterkaitan diantara
keempat faktor tersebut dengan menggunakan analisis keterkaitan
SWOT. SWOT Analysis menghasilkan alternatif strategi untuk
menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi, tetapi tidak
digunakan untuk memilih prioritas penyelesaian dari berbagai
maslah.
SWOT Analysis
Empat strategi yang dihasilkan dari SWOT analysis, adalah :
• Strategi S-O (Aggressive Oriented) yaitu memaksimalkan kekuatan
untuk memaksimalkan peluang.
• Strategi S-T (Diversification Oriented) yaitu memaksimalkan
kekuatan untuk meminimalkan ancaman.
• Strategi W-O (Turn Around Oriented), yaitu meminimalkan
kelemahan untuk memaksimalkan peluang.
• Strategi W-T (Defensive Oriented) yaitu meminimalkan kelemahan
untuk meminimalkan ancaman.
Setelah strategi yang paling layak ditetapkan, proses pemecahan masalah
dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang lebih detail, antara lain
misalnya :
• Rekomendasi penyelesaian masalah baik pada level makro maupun mikro.
• Pengembangan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan
memperhatikan, aspek kelayakan teknis, ekonomis, lingkungan, sosial,
budaya, politik, pertahanan dan keamanan.
• Pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan operasional.
• Pengembalian sistem monitoring dan sistem evaluasi.
Pengembangan berbagai alternatif memerlukan kreatifitas, imajinasi, dan
keterbukaan pada pembaharuan. Prosesnya dapat dilakukan melalui
brainstorming, analisis pohon, analisis tulang ikan, dan kajian konseptual.
LATIHAN-LATIHAN
KASUS
16
Permasalahan
Pada Persiapan Pengadaan adalah sbb :
– Dokumen administrasi yang tidak lengkap dan tidak sesuai.
– Tidak ada Penyedia Jasa (konsultan dan atau kontraktor)
yang memenuhi Klasifikasi dan Kualifikasi yang
disyaratkan untuk sistem kontrak konstruksi terintregasi
rancang bangun.
– Tender Penyedia jasa dilakukan oleh satu orang dengan
badan hukum yang berbeda-beda
– Satu penyedia jasa meminjam bendera penyedia jasa lainnya
– Membuat metode kerja,persyaratan pekerjaan serta
spesifikasi tertentu dalam dokumen tender yang hanya bisa
disuplai oleh penyedia tertentu
18
Pada Pemilihan Penyedia Jasa adalah sbb :
Pada penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Lingkup
kegiatan antara lain : Pengembangan/Renovasi Bangunan
Strategis untuk Stadion Aquatic,Stadion Hoki,Lapangan Sepakbola
ABC dan Penataan Kawasan.
Pada awal tahun 2016, saat dimulainya pelaksanaan proyek
renovasi bangunan dengan sistem kontrak konstruksi
terintegrasi rancang bangun, belum banyak Penyedia Jasa
(perusahaan) konstruksi yang memiliki Sertifikat Badan Usaha
(SBU) terintegrasi di mana Konsultan Perencana (penyedia jasa
perencanaan) tergabung dengan Penyedia jasa kontraktor
19
Pada Persiapan Kontrak adalah sbb :
Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) pada sistem kontrak
konstruksi terintegrasi rancang bangun tidak terlibat dalam
persiapan dokumen lelang.
Kesulitan pada saat Penentuan harga awal, terutama untuk
bangunan yang memiliki klasifikasi bangunan khusus seperti venue
olahraga, monumen, dsb. Akurasi dalam penentuan harga awal
penting untuk diperhatikan karena tidak adanya acuan atau
template yang dapat digunakan seperti bangunan dengan jenis
umum (apartemen, gedung perkantoran, dsb). Hal ini akan
berdampak pada terhambatnya proses pelelangan jika harga yang
diestimasi oleh pengguna jasa jauh melampaui harga yang mampu
ditawar oleh calon penyedia jasa.
20
Pada Pelaksanaan Kontrak adalah sbb (1):
- Pada proyek pengembangan/ renovasi venue Asian Games 2018
terdapat banyak (lebih dari 1) kontrak (kontraktor) pekerjaan
konstruksi rancang bangun sesuai jenis venue yang direnovasi,
dan tiap kontrak memiliki MK tersendiri,sedangkan masing-masing
MK punya standar yang berbeda-beda.Pada akhirnya saat
pelaksanaan kontrak terdapat ketiadaan satu standar mutu yang
digunakan karena masing‐masing MK mempunyai/menggunakan
standar mutu masing-masing.
- Perbedaan konsep pemeriksaan yang dilakukan oleh badan-
badan pemeriksa seperti BPK atau BPKP, di mana pemeriksaan
masih dilakukan terhadap volume pekerjaan secara detail,
sedangkan pada sistem kontrak konstruksi terintegrasi rancang
bangun hanya mengecek kesesuaian fungsional output
pekerjaan secara keseluruhan.
21
Pada Pelaksanaan Kontrak adalah sbb (2):
- Proyek yang sifatnya masih penelitian belum mempunyai
spesifikasi yang sudah baku/standar.
- Pekerjaan Renovasi, bukan bangun baru.
- Pemangku kepentingan- Stake holder- yang banyak pada satu
lokasi (atau satu proyek/bangunan – seperti pemangku
kepentingan pada proyek bangunan gedung berbeda dengan
pemangku kepentingan proyek lanskap bangunan gedung
tersebut): mindset yang berbeda-beda, jadwal tumpang tindih,
lingkup pekerjaan tumpang tindih dsb.
3. PENULISAN KERTAS
KERJA
Penentuan Topik/Judul
Cara penentuan topik sebuah studi kasus:
1. Studi Kasus sesuai dengan Penugasan yang bersangkutan
2. Bermanfaat bagi Instansi yang bersangkutan
3. Masalah atau Kasus bersifat baru
4. Tema yang sedang tren
5. Pembelajar mampu menguasai topik
6. Data dari Topik mudah didapatkan
7. Topik penting untuk dibahas
8. Topik menarik untuk dibahas
Proses Penulisan Kertas Kerja
Panduan yang dapat memandu proses penulisan yang dijalankan
• Faham dan dalami topik
• Buat kerangka
• Cari bahan rujukan
• Menulis Kertas Kerja
• Membuat Editing
• Binding dan kemas
Latar Belakang
Latar Belakang perlu mencakup hal-hal berikut:
• Mengapa Studi Kasus dilakukan?
• Bagaimana cara studinya?
• Apa tujuan Studi Kasus?
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Latar Belakang
• Tidak telalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya.
• Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi, dan jurusan si penyusun
usulan penelitian.
• Beroientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan.
• Disusun dan disajikan secara sistematis, ringkas, dan terarah pada
suatu permasalahan yang akan diteliti.
4. PRESENTASI DAN
WORKSHOP
Pembuatan Materi Presentasi
• Prioritaskan menulis konten terlebih dahulu
• Tuliskan Tujuan Presentasi
• Tentukan Audiensi
• Tetapkan Poin Kunci Presentasi
• Buat Poin Pendukung
Workshop
1. Penyelenggara pelatihan perlu menyiapkan ruang dan
perlengkapan yang layak digunakan untuk kegiatan workshop dan
disesuaikan dengan jumlah peserta yang hadir. Konfigurasi ruang
perlu dirancang untuk menghasilkan kegiatan seminar yang efektif.
2. Jadwal presentasi harus sudah tertuang dalam buku pedoman
pelaksanaan. Pengelola mengundang Tim Penilai. Tim penilai
terdiri dari pembimbing penulisan kertas kerja, Widyaiswara dan
narasumber. Pada saat mengundang Tim Penilai sebaiknya
dilampirkan kertas kerja yang akan dipresentasikan, sekurang-
kurangnya berisi tema, judul laporan, permaslahan, lokasi
kunjungan lapangan, metode analisis yang digunakan dan format
penilaian.
3. Pembimbing/Pengelola memberikan arahan persiapan yang harus
dilakukan kepada seluruh peserta pelatihan, antara lain :
• Setiap kelompok harus menunjuk petugas penyaji,moderator,notulen dan
editor Penyaji menyiapkan konsep materi presentasi. Konsep akhir materi
tersebut harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok. Sedangkan tugas
utama moderator adalah mengatur jalannya diskusi khususnya
pengendalian waktu dan pemberian kesempatan bertanya kepada
kelompok penyanggah dan kesempatan menjawab/menjelaskan oleh
masing-masing anggota kelompok.
• Pengaturan waktu diskusi, misalnya 20 menit untuk presentasi, 30 menit
untuk diskusi dengan kelompok lain, 30 menit untuk diskusi dengan Tim
penilai.
• Sistem penilaian presentasi baik nilai individu maupun kelompok.
• Tugas utama Tim Penilai adalah mengajukan pertanyaan, memberikan
penilaian, dan memberikan masukan terkait dengan penyajian dan
substansi. Perioritas pertanyaan diajukan kepada anggota kelompok
penyaji yang belum aktif berpartisipasi. Setelah selesai acara presentasi
hasil penilaian disampaikan kepada penyelenggara pelatihan.
Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran
• Kedisiplinan yang dapat dilihat dari komitmen peserta pelatihan
terhadap kehadiran/absensi.
• Keaktifan peserta pelatihan bekerja dalam kelompok selama proses
bimbingan, aktif setiap menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi
aktif dan partisipasi dalam kelompok, menyelesaikan laporan
individu (keahlian) dan menyelesaikan laporan kelompok.
• Evaluasi terhadap kegiatan presentasi kelompok kerja, hasil
laporan, kegiatan/keaktifan selama proses presentasi.
• Tanggungjawab kelompok untuk menyempurnakan/perbaikan
kertas kerja setelah penyajian /presentasi dan hasil pembahasan
dengan kelompok lain dan peserta workshop.
PENUTUP
Kesimpulan
Pada mata pelatihan Studi Kasus ini secara komprehensif seluruh mata
pelatihan terangkai/terpadu dan pada mata pelatihan ini
menggambarkan sejauh mana keberhasilan dari peserta pelatihan
dalam mengikuti proses pelatihan
Tindak Lanjut
• Topik yang diangkat pada mata pelatihan Studi kasus adalah kasus-
kasus yg terimplementasi dalam tugas pokok dari setiap peserta
pelatihan,sehingga penyelesaian/pemecahan kasus ini menjadi
praktek nyata yang bisa digunakan para peserta ditempat tugasnya
nantinya.
• Studi Kasus ini dapat dijadikan dan dikumpulkan menjadi database
untuk persoalan-persoalan yang serupa ataupun menjadi acuan
pada unit-unit organisasi di Kementerian PUPR lainnya.
34

More Related Content

Similar to 9a18d_Modul_06_Rancang_Bangun.pptx

Perancangan proyek
Perancangan proyekPerancangan proyek
Perancangan proyek
D Istigfarin
 
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI..."Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
Kanaidi ken
 
Tugas Pertama Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Makalah Ekonomi TeknikTugas Pertama Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Makalah Ekonomi Teknik
dtree
 
TOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtx
TOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtxTOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtx
TOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtx
kaswadipamungkas1
 
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirMakalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Amir Net
 
Manajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyekManajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyek
Fajar Baskoro
 
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
ssuser70e6c7
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Ferdinand Jason
 
EAS MPPL
EAS MPPLEAS MPPL
Konsep dasar analisis finansial
Konsep dasar analisis finansialKonsep dasar analisis finansial
Konsep dasar analisis finansial
Himpunan Mahasiswa Planologi ITS
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
Samsuri14
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
AsadCungkring97
 
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
LPMITKJ
 
klp4 asesmen.pptx
klp4 asesmen.pptxklp4 asesmen.pptx
klp4 asesmen.pptx
blez2
 
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
Kanaidi ken
 
Analisis proyek full version
Analisis proyek full versionAnalisis proyek full version
Analisis proyek full version
Krisdinar Sumadja
 
Teknik Penyusunan Model Logik
Teknik Penyusunan Model LogikTeknik Penyusunan Model Logik
Teknik Penyusunan Model Logik
Randy Wrihatnolo
 
01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf
KhoirilS1
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen Proyek
AMIK AL MA'SOEM
 
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
Monitoring  And  Evaluation  Slide For  WorkshopMonitoring  And  Evaluation  Slide For  Workshop
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
irwansyah.yahya
 

Similar to 9a18d_Modul_06_Rancang_Bangun.pptx (20)

Perancangan proyek
Perancangan proyekPerancangan proyek
Perancangan proyek
 
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI..."Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
"Pengertian & Konsep Dasar STUDY KELAYAKAN" _PANDUAN dalam Penyusunan FEASIBI...
 
Tugas Pertama Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Makalah Ekonomi TeknikTugas Pertama Makalah Ekonomi Teknik
Tugas Pertama Makalah Ekonomi Teknik
 
TOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtx
TOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtxTOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtx
TOT Diskusi I Gagasan PP Pim3.pp hasil groundtx
 
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amirMakalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
Makalah evaluasi hasil belajar (evaluasi program) amir
 
Manajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyekManajemen ruang-lingkup-proyek
Manajemen ruang-lingkup-proyek
 
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
2 - KONTEKS DAN PROSES MANPRO.pdf
 
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
Evaluasi Akhir Semester - MPPL - Sistem Informasi Administrasi CV. Termitech ...
 
EAS MPPL
EAS MPPLEAS MPPL
EAS MPPL
 
Konsep dasar analisis finansial
Konsep dasar analisis finansialKonsep dasar analisis finansial
Konsep dasar analisis finansial
 
Pengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasiPengembangan sistem informasi
Pengembangan sistem informasi
 
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEKPERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK
 
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
1 Ekotek - Pendahuluan.pptx
 
klp4 asesmen.pptx
klp4 asesmen.pptxklp4 asesmen.pptx
klp4 asesmen.pptx
 
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
Pengertian Study Kelayakan Proyek (PROJECT FEASIBILITY STUDY)
 
Analisis proyek full version
Analisis proyek full versionAnalisis proyek full version
Analisis proyek full version
 
Teknik Penyusunan Model Logik
Teknik Penyusunan Model LogikTeknik Penyusunan Model Logik
Teknik Penyusunan Model Logik
 
01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf01_Konsep dasar management Science.pdf
01_Konsep dasar management Science.pdf
 
Modul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen ProyekModul kuliah Manajemen Proyek
Modul kuliah Manajemen Proyek
 
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
Monitoring  And  Evaluation  Slide For  WorkshopMonitoring  And  Evaluation  Slide For  Workshop
Monitoring And Evaluation Slide For Workshop
 

9a18d_Modul_06_Rancang_Bangun.pptx

  • 1. MODUL 6 STUDI KASUS KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SUMBER DATA AIR DAN KONSTRUKSI PENYUSUNAN KURIKULUM DAN MODUL PELATILAN PELAKSANAAN KONTRAK PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN
  • 2. DAFTAR ISI PENDAHULUAN KASUS AKTUAL DAN PENYELESAIAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN PENULISAN KERTAS KERJA PEKERJAAN KONTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN PRESENTASI DAN WORKSHOP SISTEM KONTRAK KONSTRUKSI TERINTEGRASI RANCANG DAN BANGUN PENUTUP 2
  • 4. Deskripsi Singkat Mata Pelatihan ini berisi Analisis dan Pemecahan Kasus, Penulisan Kertas Kerja, dan Presentasi Studi Kasus pada Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.
  • 5. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar Setelah mengikuti pembelajaran mata pelatihan ini, para peserta pelatihan diharapkan mampu Menyelesaikan Kasus-Kasus pada Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun.
  • 6. Indikator Keberhasilan • Mampu Menganalisis dan Membuat Penyelesaian Kasus pada Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun • Mampu Menyusun Kertas Kerja Studi Kasus Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun • Mampu Mempresentasikan Kasus terpilih pada Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun
  • 7. Pokok Bahasan 1. Kasus Aktual dan Penyelesaiannya pada Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun 2. Penulisan Kertas Kerja 3. Presentasi dan Workshop
  • 8. 2. KASUS AKTUAL DAN PENYELESAIANNYA
  • 9. Identifikasi Kasus Aktual • Subyek ilmu yang dipelajari tidak berdiri sendiri, tetapi saling terkait dengan ilmu-ilmu lainnya. • Materi ajar selalu terkait dengan apa yang terjadi di tengah kehidupan, khususnya ditempat kerjanya. • Keahlian yang dipertoleh dapat diterapkan. • Dalam penerapan ilmu dan keahliannya mampu bekerja dengan para.ahli alinnya. • Ilmu dan keahlian yang diperoleh bermanfaat bagi kehidupannya. • Ilmu yang diperoleh belumlah cukup sehingga harus terus menerus dikembang- tumbuhkan dalam menghadapi lingkungannya yang terus berubah dengan cepat. Metodologi pemecahan masalah merupakan suatu proses yang teridiri dari kegiatan- kegiatan : identifikasi, perumusan definisi, penyusunan strategi pengorganisasian informasi untuk merumuskan masalah dan tidakan pengalokasian sumberdaya untuk berbagai alternatif solusi, pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas solusi yang dipilih. Kegiatan terus berulang, sehingga membentuk lingkaran daur ulang. (Stemberg, 1999) Untuk memahami suatu permasalahan dalam studi kasus kita melihat pengelolaan sebagai suatu unsur makro yang utuh yang memunyai keterikatan antara unsur-unsur dalam sistem makro tersebut.
  • 10. Perumusan Masalah • Perumusan masalah dimulai dengan mengelompokkan hasil brainstorming permasalahan pada pokok masalah yang sama. Pada tahap ini pembimbing sebaiknya mengarahkan pengelompokan masalah pada mainstream lingkup pembelajaran. • Penyaringan Masalah dapat dilakukan dengan sistem skoring dengan proses sebagai berikut : – Penentuan Kriteria atau Indikator – Penentuan Bobot untuk masing-masing Kriteria – Penentuan Nilai Kepentingan untuk masing-masing Indikator – Perumusan Masalah secara Konklusif menjadi Rumusan Masalah Utama
  • 11. Pemilihan Bahan Dasar Studi Kasus Pemilihan obyek tinjauan baik berupa proyek, lapangan, atau kawasan, ataupun berupa bahan dasar studi kasus, tidak perlu menunggu selesainya proses identifikasi dan perumusan masalah oleh peserta pelatihan dikelas. Proses Pemilihan Dasar Studi Kasus meliputi: • Penjelasan obyek studi kasus oleh pejabat terkait sesuai dengan KAK (Kerangka Acuan Kerja) yang sebelumnya telah diserahkan kepada instansi/pejabat terkait dengan obyek studi kasus. • Pemberian Informasi Detail pada saat Proses Pengumpulan Data
  • 12. Proses Pengumpulan Data Hal-hal yang harus dilakukan dalam proses pengumpulan data : • Menentukan jenis informasi apa yang diperlukan terkait dengan permasalahan yang dihadapi. • Bagaimana dan dimana dapat memperoleh informasi tersebut? • Bagaimana menggunakan informasi tersebut? • Bagaimana mengolah data yang berhasil dikumpulkan menjadi informasi?
  • 13. Pendekatan Analisis dan Pembahasan Dapat menggunakan Analisis Field Forced Analysis (FFA) dan Strength, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT). Berdasarkan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada lingkungan internal (Strength and Weakness) serta faktor-faktor peluang dan tantangan pada lingkungan eksternal (Opportunity and Threat), selanjutnya dilakukan analisis keterkaitan diantara keempat faktor tersebut dengan menggunakan analisis keterkaitan SWOT. SWOT Analysis menghasilkan alternatif strategi untuk menyelesaikan suatu masalah yang dihadapi, tetapi tidak digunakan untuk memilih prioritas penyelesaian dari berbagai maslah.
  • 14. SWOT Analysis Empat strategi yang dihasilkan dari SWOT analysis, adalah : • Strategi S-O (Aggressive Oriented) yaitu memaksimalkan kekuatan untuk memaksimalkan peluang. • Strategi S-T (Diversification Oriented) yaitu memaksimalkan kekuatan untuk meminimalkan ancaman. • Strategi W-O (Turn Around Oriented), yaitu meminimalkan kelemahan untuk memaksimalkan peluang. • Strategi W-T (Defensive Oriented) yaitu meminimalkan kelemahan untuk meminimalkan ancaman.
  • 15. Setelah strategi yang paling layak ditetapkan, proses pemecahan masalah dapat dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang lebih detail, antara lain misalnya : • Rekomendasi penyelesaian masalah baik pada level makro maupun mikro. • Pengembangan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan memperhatikan, aspek kelayakan teknis, ekonomis, lingkungan, sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan. • Pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan operasional. • Pengembalian sistem monitoring dan sistem evaluasi. Pengembangan berbagai alternatif memerlukan kreatifitas, imajinasi, dan keterbukaan pada pembaharuan. Prosesnya dapat dilakukan melalui brainstorming, analisis pohon, analisis tulang ikan, dan kajian konseptual.
  • 17. Permasalahan Pada Persiapan Pengadaan adalah sbb : – Dokumen administrasi yang tidak lengkap dan tidak sesuai. – Tidak ada Penyedia Jasa (konsultan dan atau kontraktor) yang memenuhi Klasifikasi dan Kualifikasi yang disyaratkan untuk sistem kontrak konstruksi terintregasi rancang bangun. – Tender Penyedia jasa dilakukan oleh satu orang dengan badan hukum yang berbeda-beda – Satu penyedia jasa meminjam bendera penyedia jasa lainnya – Membuat metode kerja,persyaratan pekerjaan serta spesifikasi tertentu dalam dokumen tender yang hanya bisa disuplai oleh penyedia tertentu
  • 18. 18 Pada Pemilihan Penyedia Jasa adalah sbb : Pada penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta. Lingkup kegiatan antara lain : Pengembangan/Renovasi Bangunan Strategis untuk Stadion Aquatic,Stadion Hoki,Lapangan Sepakbola ABC dan Penataan Kawasan. Pada awal tahun 2016, saat dimulainya pelaksanaan proyek renovasi bangunan dengan sistem kontrak konstruksi terintegrasi rancang bangun, belum banyak Penyedia Jasa (perusahaan) konstruksi yang memiliki Sertifikat Badan Usaha (SBU) terintegrasi di mana Konsultan Perencana (penyedia jasa perencanaan) tergabung dengan Penyedia jasa kontraktor
  • 19. 19 Pada Persiapan Kontrak adalah sbb : Konsultan Manajemen Konstruksi (MK) pada sistem kontrak konstruksi terintegrasi rancang bangun tidak terlibat dalam persiapan dokumen lelang. Kesulitan pada saat Penentuan harga awal, terutama untuk bangunan yang memiliki klasifikasi bangunan khusus seperti venue olahraga, monumen, dsb. Akurasi dalam penentuan harga awal penting untuk diperhatikan karena tidak adanya acuan atau template yang dapat digunakan seperti bangunan dengan jenis umum (apartemen, gedung perkantoran, dsb). Hal ini akan berdampak pada terhambatnya proses pelelangan jika harga yang diestimasi oleh pengguna jasa jauh melampaui harga yang mampu ditawar oleh calon penyedia jasa.
  • 20. 20 Pada Pelaksanaan Kontrak adalah sbb (1): - Pada proyek pengembangan/ renovasi venue Asian Games 2018 terdapat banyak (lebih dari 1) kontrak (kontraktor) pekerjaan konstruksi rancang bangun sesuai jenis venue yang direnovasi, dan tiap kontrak memiliki MK tersendiri,sedangkan masing-masing MK punya standar yang berbeda-beda.Pada akhirnya saat pelaksanaan kontrak terdapat ketiadaan satu standar mutu yang digunakan karena masing‐masing MK mempunyai/menggunakan standar mutu masing-masing. - Perbedaan konsep pemeriksaan yang dilakukan oleh badan- badan pemeriksa seperti BPK atau BPKP, di mana pemeriksaan masih dilakukan terhadap volume pekerjaan secara detail, sedangkan pada sistem kontrak konstruksi terintegrasi rancang bangun hanya mengecek kesesuaian fungsional output pekerjaan secara keseluruhan.
  • 21. 21 Pada Pelaksanaan Kontrak adalah sbb (2): - Proyek yang sifatnya masih penelitian belum mempunyai spesifikasi yang sudah baku/standar. - Pekerjaan Renovasi, bukan bangun baru. - Pemangku kepentingan- Stake holder- yang banyak pada satu lokasi (atau satu proyek/bangunan – seperti pemangku kepentingan pada proyek bangunan gedung berbeda dengan pemangku kepentingan proyek lanskap bangunan gedung tersebut): mindset yang berbeda-beda, jadwal tumpang tindih, lingkup pekerjaan tumpang tindih dsb.
  • 23. Penentuan Topik/Judul Cara penentuan topik sebuah studi kasus: 1. Studi Kasus sesuai dengan Penugasan yang bersangkutan 2. Bermanfaat bagi Instansi yang bersangkutan 3. Masalah atau Kasus bersifat baru 4. Tema yang sedang tren 5. Pembelajar mampu menguasai topik 6. Data dari Topik mudah didapatkan 7. Topik penting untuk dibahas 8. Topik menarik untuk dibahas
  • 24. Proses Penulisan Kertas Kerja Panduan yang dapat memandu proses penulisan yang dijalankan • Faham dan dalami topik • Buat kerangka • Cari bahan rujukan • Menulis Kertas Kerja • Membuat Editing • Binding dan kemas
  • 25. Latar Belakang Latar Belakang perlu mencakup hal-hal berikut: • Mengapa Studi Kasus dilakukan? • Bagaimana cara studinya? • Apa tujuan Studi Kasus? Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun Latar Belakang • Tidak telalu muluk-muluk sehingga jauh dari konteks permasalahannya. • Berorientasi pada profesi, fungsi, bidang studi, dan jurusan si penyusun usulan penelitian. • Beroientasi pada maksud dan konteks penelitian yang akan dilakukan. • Disusun dan disajikan secara sistematis, ringkas, dan terarah pada suatu permasalahan yang akan diteliti.
  • 27. Pembuatan Materi Presentasi • Prioritaskan menulis konten terlebih dahulu • Tuliskan Tujuan Presentasi • Tentukan Audiensi • Tetapkan Poin Kunci Presentasi • Buat Poin Pendukung
  • 28. Workshop 1. Penyelenggara pelatihan perlu menyiapkan ruang dan perlengkapan yang layak digunakan untuk kegiatan workshop dan disesuaikan dengan jumlah peserta yang hadir. Konfigurasi ruang perlu dirancang untuk menghasilkan kegiatan seminar yang efektif. 2. Jadwal presentasi harus sudah tertuang dalam buku pedoman pelaksanaan. Pengelola mengundang Tim Penilai. Tim penilai terdiri dari pembimbing penulisan kertas kerja, Widyaiswara dan narasumber. Pada saat mengundang Tim Penilai sebaiknya dilampirkan kertas kerja yang akan dipresentasikan, sekurang- kurangnya berisi tema, judul laporan, permaslahan, lokasi kunjungan lapangan, metode analisis yang digunakan dan format penilaian. 3. Pembimbing/Pengelola memberikan arahan persiapan yang harus dilakukan kepada seluruh peserta pelatihan, antara lain :
  • 29. • Setiap kelompok harus menunjuk petugas penyaji,moderator,notulen dan editor Penyaji menyiapkan konsep materi presentasi. Konsep akhir materi tersebut harus disetujui oleh seluruh anggota kelompok. Sedangkan tugas utama moderator adalah mengatur jalannya diskusi khususnya pengendalian waktu dan pemberian kesempatan bertanya kepada kelompok penyanggah dan kesempatan menjawab/menjelaskan oleh masing-masing anggota kelompok. • Pengaturan waktu diskusi, misalnya 20 menit untuk presentasi, 30 menit untuk diskusi dengan kelompok lain, 30 menit untuk diskusi dengan Tim penilai. • Sistem penilaian presentasi baik nilai individu maupun kelompok. • Tugas utama Tim Penilai adalah mengajukan pertanyaan, memberikan penilaian, dan memberikan masukan terkait dengan penyajian dan substansi. Perioritas pertanyaan diajukan kepada anggota kelompok penyaji yang belum aktif berpartisipasi. Setelah selesai acara presentasi hasil penilaian disampaikan kepada penyelenggara pelatihan.
  • 30. Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran • Kedisiplinan yang dapat dilihat dari komitmen peserta pelatihan terhadap kehadiran/absensi. • Keaktifan peserta pelatihan bekerja dalam kelompok selama proses bimbingan, aktif setiap menjawab pertanyaan-pertanyaan, diskusi aktif dan partisipasi dalam kelompok, menyelesaikan laporan individu (keahlian) dan menyelesaikan laporan kelompok. • Evaluasi terhadap kegiatan presentasi kelompok kerja, hasil laporan, kegiatan/keaktifan selama proses presentasi. • Tanggungjawab kelompok untuk menyempurnakan/perbaikan kertas kerja setelah penyajian /presentasi dan hasil pembahasan dengan kelompok lain dan peserta workshop.
  • 32. Kesimpulan Pada mata pelatihan Studi Kasus ini secara komprehensif seluruh mata pelatihan terangkai/terpadu dan pada mata pelatihan ini menggambarkan sejauh mana keberhasilan dari peserta pelatihan dalam mengikuti proses pelatihan
  • 33. Tindak Lanjut • Topik yang diangkat pada mata pelatihan Studi kasus adalah kasus- kasus yg terimplementasi dalam tugas pokok dari setiap peserta pelatihan,sehingga penyelesaian/pemecahan kasus ini menjadi praktek nyata yang bisa digunakan para peserta ditempat tugasnya nantinya. • Studi Kasus ini dapat dijadikan dan dikumpulkan menjadi database untuk persoalan-persoalan yang serupa ataupun menjadi acuan pada unit-unit organisasi di Kementerian PUPR lainnya.
  • 34. 34