1. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Kimia
&
Geometri
2. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Energi Ionisasi
• Energi Ionisasi adalah, energi yang dibu-
tuhkan untuk menarik keluar satu elektron
dari suatu atom yang terisolasi dalam fasa
gas.
Li (g) + energi Li+ (g)
3. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Energi Ionisasi
• Logam Alkali umumnya cenderung melepas-
kan elektron, oleh karena itu mempunyai
energi ionisasi kecil (rendah).
• Unsur-Unsur yang berada disebelah kanan
pada sistem periodik unsur, umumnya cen-
derung sangat kuat mempertahankan elek-
tronnya, oleh karena itu energi ionisasinya
besar.
4. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Afinitas Elektron
• Unsur-Unsur Halogen mempunyai kecen-
derungan membentuk ion negativ dengan
cara menangkap elektron untuk mencapai
konfigurasi elektron Gas-Mulia.
• Kecenderungan ini dinamakan sebagai
Afinitas Elektron.
• Afinitas Elektron adalah, Energi yang di-
lepaskan untuk menangkap satu elektron
oleh suatu atom yang terisolasi dalam fasa
Gas.
5. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Elektronegativitas
• Elektronegativitas : ukuran kekuatan Gaya-
Tarik atom terhadap pasangan elektron ikatan
dalam molekul dibandingkan dengan atom lain
di sebelahnya.
H Cl
2.1 3.0
+ -
Skala Pauling
Pada SPU di dalam satu
Perode dari kiri ke ka-
nan bertambah besar
Pada SPU di dalam satu
Golongan, dari bawah
ke atas bertambah
besar.
6. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Kimia
• Unsur-unsur tidak selalu berada sebagai atom
tunggal, melainkan cenderung bergabung
dengan atom unsur sejenis atau berbeda
lainnya.
• Penggabungan atom unsur baik antara atom
unsur sejenis atau berbeda dilakukan agar
atom unsur tersebut mencapai kondisi stabil.
7. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Kondisi Stabil
• Unsur Gas Mulia (golongan VIII A) sangat
stabil.
• Unsur gas mulia memiliki 8 elekron valensi,
kecuali He
• Unsur lain akan berusaha menjadi stabil de-
ngan cara memperoleh konfigurasi elektron
seperti gas mulia sehingga mencapai kesta-
bilan.
8. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Kimia
Aturan OKTET
Unsur cenderung
memiliki 8 elektron
valensi seperti
konfigurasi elektron gas
mulia terdekatnya
Aturan DUPLET
Gas mulia, He memiliki 2
elektron valensi.
Maka unsur-unsur de-
ngan nomor atom kecil
seperti H dan Li berusa-
ha memiliki 2 elektron
valensi supaya stabil.
9. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan ION
Ikatan
KOVALEN KOORDINASI
IKATAN
KIMIA
Ikatan KOVALEN
10. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Model Ikatan Antar Atom Lewis
G.N. Lewis
1875-1946
Ahli Kimia Amerika
Simbol Lewis
Elektron valensi = Bentuk Titik
11. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Lambang Lewis
• Menyatakan jumlah elektron valensi dari
suatu unsur, dengan menggunakan simbol
titik atau silang atau tanda lainnya.
• contoh; H· ·Mg· :Al·
• Maka untuk senyawa NaCl
Na• + ◦Cl
12. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur Lewis
• Kombinasi lambang Lewis yang mewakili ke-
mungkinan ikatan kimia yang terjadi.
Aturan Oktet
Pada pembentukan suatu senyawa, sebuah
atom akan mengikat atau melepaskan elek-
tron, atau menyumbangkan elektronnya un-
tuk dipakai bersama dengan elektron dari
atom lain, sehingga kulit terakhirnya memili-
ki 8 elektron.
13. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur Lewis
H
CH4 metana H : C : H
H
C2H6 etana
H H
.. ..
H :C .. C: H
.. ..
H H
14. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur Lewis
CO2 karbon dioksida
.. ..
: O :: C :: O :
CO carbon monoksida
: C : : : O :
15. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Ionik
• Jika dua buah atom mempunyai perbedaan
nilai ke Elektronegativan, DEN, besar, maka
unsur-unsur tersebut untuk membentuk sua-
tu senyawa Ionik atau atom-atom cenderung
menghasilkan ikatan ionik.
16. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan ION
• Ikatan Ion terbentuk akibat adanya kecenderungan
atom menerima atau melepas elektron agar memiliki
konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekatnya.
• Contoh, ikatan ion pada senyawa NaCl.
# Atom Na (Z=11)
Konfigurasi elektron Na = 2.8.1
Gas mulia terdekatnya Ne
Konfigurasi elektron Ne = 2.8
Maka atom Na akan melepas 1 elektronnya membentuk Na
bermuatan +1 yang disebut ion Na+
Na Na+
+ e-
2.8.1 2.8
17. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
# Atom Cl (Z=17)
Konfigurasi elektron Cl = 2.8.7
Gas mulia terdekatnya Ar
Konfigurasi elektron Ar = 2.8.8
Maka atom Cl akan menangkap 1 elektron yang dilepas oleh
Na sehingga bermuatan -1 dan disebut ion Cl-
Cl + e-
Cl-
2.8.7 2.8.8
• Proses (reaksi Redox) ini terjadi pada saat yang bersa-
maan dan terjadi dengan cepat.
Ikatan ION
Σ elektron yang dilepas = Σ elektron yang diterima
18. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Ionik
Ikatan Ionik ;
• Perbedaan muatan ini menghasilkan gaya tarik menarik
elektrostatik menghasilkan senyawa NaCl
• Setiap ion akan dikelilingi oleh ion yang berbeda muatannya
• Membentuk struktur kristalin
Σ elektron yang dilepas = Σ elektron yang diterima
20. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Konfigurasi Elektron NaCl
21. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
CONTOH
Senyawa apa yang akan terbentuk jika atom Ca (Z=20),
berikatan dengan atom F (Z=9) dan gambarkan lambang
Lewisnya!
Atom Ca (Z=20)
Konfigurasi elektron Ca = 2.8.8.2
Gas mulia terdekatnya Ar
Konfigurasi elektron Ar = 2.8.8
Maka atom Ca akan melepas 2 elektronnya
membentuk Ca bermuatan +2 yang disebut ion Ca2+
Ca Ca2+
+ 2e-
2.8.8.2 2.8.8
22. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Atom F (Z=9)
konfigurasi elektron F = 2.7
Gas mulia terdekatnya adalah Ne.
konfigurasi elektron Ne = 2.8
Maka atom F akan menerima 1 elektron
membentuk atom F bermuatan -1,
yang disebut ion F-
F + e-
F-
2.7 2.8
Oleh karena Ca ingin melepas 2 elektron, sedangkan
F ingin menarik 1 elektron maka 1 atom Ca harus
berikatan dengan 2 atom F.
23. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Kovalen
• Ikatan Kovalen terbentuk karena adanya
pemakaian bersama (sharing) satu atau
lebih pasangan elektron diantara dua atom.
• Ikatan Kovalen terjadi jika perbedaan nilai
ke elektronegativan, DEN antar unsur-unsur
adalah nol atau sangat kecil.
HH H H
24. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan KOVALEN
• terbentuk akibat kecenderungan atom-atom
untuk menggunakan elektron bersama agar
memiliki konfigurasi seperti gas mulia terdekat.
• umumnya yang berikatan kovalen adalah atom-
atom non-logam.
• pasangan elektron yang digunakan bersama
merupakan sumbangan dari kedua atom yang
berikatan.
25. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
• contoh ikatan kovalen adalah molekul unsur H2
atom H (Z=1)
konfigurasi elektron atom H = 1
Gas mulia terdekatnya atom He
konfigurasi atom He = 2
maka untuk mencapai kestabilan (duplet) atom
H membutuhkan 1 elektron. Begitu juga dengan
atom H yang lainnya.
maka kedua atom H yang saling membutuhkan 1
elektron agar stabil saling menyumbangkan 1 elek-
tronnya dan berikatan kovalen.
26. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan kovalen pada H2 digambarkan dengan
lambang Lewis dan struktur Lewis.
H ◦ + • H → H ◦• H → H―H
lambang Lewis struktur Lewis
27. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Contoh ikatan kovalen pada molekul CH4. Atom C
bernomor atom 6 dan H bernomor atom 1.
# konfigurasi atom C = 2.4
gas mulia terdekatnya adalah atom Ne
konfigurasi atom Ne = 2.8
maka atom C membutuhkan 4 elektron lagi agar
menjadi stabil.
# konfigurasi elektron atom H = 1
Gas mulia terdekatnya atom He
konfigurasi atom He = 2
# Aturan oktet dan duplet dapat dipenuhi apabila 1
atom C bergabung dengan 4 atom H membentuk
ikatan kovalen C-H.
28. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Gambar Struktur Lewis CH4
29. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
CONTOH
Senyawa apa yang terbentuk jika atom H (Z=1) dan atom
O (Z=8) berikatan dan gambarkan struktur Lewisnya!
Jawab:
- Konfigurasi elektron atom H = 1
atom H membutuhkan 1 elektron untuk mencapai konfi-
gurasi elektron atom He (2) yang stabil.
- Konfigurasi elektron atom O = 2.6
atom O membutuhkan 2 elektron untuk mencapai konfi-
gurasi elektron atom Ne (2.8) yang stabil.
Atom O dapat memperoleh 2 elektron tambahan jika terjadi
penggunaan pasangan elektron bersama dengan 2 atom H.
Atau dengan kata lain 1 atom O harus berikatan dengan 2
atom H.
31. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan KOVALEN RANGKAP
Ikatan kovalen yang melibatkan penggunaan
bersama 2 atau lebih pasangan elektron oleh
2 atom yang berikatan
RANGKAP 2
Penggunaan bersama 2
pasangan elektron
RANGKAP 3
Penggunaan bersama 3
pasangan elektron
32. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan RANGKAP 2
• menggunakan bersama 2 pasangan elektron oleh
2 atom yang berikatan
• terdapat 2 pasangan elektron ikatan
• contoh; molekul O2 (O memilki nomor atom 8)
# Konfigurasi elektron atom O = 2.6
masing-masing atom O membutuhkan 2 elektron
untuk mencapai kestabilan seperti atom Ne (2.8)
# maka untuk mencapai kestabilan masing-masing
atom O menyumbangkan 2 elektronnya untuk
digunakan bersama.
33. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan RANGKAP 3
• menggunakan bersama 3 pasangan elektron oleh
2 atom yang berikatan
• terdapat 3 pasangan elektron ikatan
• contoh; molekul N2 ( N memilki nomor atom 7)
# Konfigurasi elektron atom N = 2. 5
masing-masing atom N membutuhkan 3
elektron untuk mencapai kestabilan seperti
atom Ne (2. 8)
# maka untuk mencapai kestabilan masing-masing
atom N menyumbangkan 3 elektronnya untuk
digunakan bersama.
36. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan KOVALEN KOORDINASI
• Pada ikatan kovalen biasa, pasangan
elektron berasal dari masing-masing atom
yang berikatan.
• Pada ikatan kovalen koordinasi,
pasangan elektron yang digunakan bersama
hanya berasal dari salah satu atom yang ber-
ikatan.
• contoh; ion poliatom NH4
+
, yang terbentuk
dari NH3 dan ion H+
.
37. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Gambar NH4
+
H
H N H
H
38. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Senyawa Koordinasi Cobalt
39. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Pengecualian Aturan Oktet
NO nitrogen monoksida
.. ..
.N :: O:
Oktet berkembang
PF5 ..
:F:
.. .. ..
:F : P :F:
.. .. .. ..
:F: :F:
.. ..
41. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Karakter Ikatan
Kovalen
Simetris
Kovalen
Polar
Ionik
X X Y:-
X+ -
Y
X
: :
42. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan Logam
• Logam memegang elektron valensi
sangat lemah
• Sehingga ikatan logam dapat
digambarkan sebagai ;
– Muatan positiv yang berenang di dalam
lautan elektron
43. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Lautan Elektron
• Elektron bebas bergerak melalui padatan logam.
• Logam mengalirkan arus listrik
+ + + +
+ + + +
+ + + +
44. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Logam Dapat Ditempa
Logam dapat di ;
• Tempa (Malleable) = dipalu hingga menjadi
bentuk tertentu (dibengkokkan).
• Tarik (Ductile) = ditarik menjadi panjang
atau menjadi kawat.
46. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ditempa
+ + + +
+ + + +
+ + + +
• Elektron mengizinkan atom-atom bergeser.
47. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan &
Pasangan
e-
Bebas
48. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
H Cl
••
•
•
••
lone pair (LP)
shared or
bond pair
Struktur titik elektron LEWIS.
Ikatan dan Pasangan e- Bebas
• Pada ikatan Kovalen elektron terdistribusi seba-
gai pasangan elektron yang dipakai bersama di-
antara dua atom atau elektron ikatan dan
elektron yang tidak dipakai bersama atau
pasangan elektron bebas.
49. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur Lewis
O
H H
C
H
H
H
H
Cl
H
N
H H
H
50. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur Lewis
Carbonic acid
Methanal
Acetylene
Ethylene
••
••
••
••
••
••
••
••
H
C C
H
C C H
H
H
O
C
C
H
O
H
O
H
H
H
O
C2H4 (12)
C2H2 (10)
CH2O (12) H2CO3 (24)
51. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Polaritas
Molekul
Kovalen
52. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Elektronegativitas
Elektronegativitas
adalah, ukuran ke-
mampuan suatu
atom di dalam mole-
kul, untuk menarik
elektron mendekati
atom tersebut.
Linus Pauling
1901-1994
53. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Elektronegativitas
• Atom yang berada
pada bagian kiri sis-
tem periodik unsur
(Logam), memiliki
daya tarik elektron
yang kurang kuat
dibandingkan unsur
dibagian sebelah
kanan (non-Logam).
54. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Polaritas Ikatan dan Efek Induksi
• Ikatan Kovalen non-Polar : ikatan antar
atom dengan EN
yang sama (mirip).
• Ikatan Kovalen Polar : ikatan antar atom
yang mempunyai
perbedaan EN < 2
• Ikatan Ionik : ikatan antar atom dengan
perbedaan EN > 2
55. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jenis Ikatan Sesuai ΔEN
56. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Perbedaan ke-
Elektronegativan
Jenis
Ikatan
Zero
Intermediate
Large
Kovalen
Kovalen
Polar
Ionik
Sifat
Kovalent
Berkurang
Sifat
Ionik
Bertambah
57. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Ikatan C–H, relativ nonpolar
Ikatan C-O, C-X (unsur lebih elektronegativ)
polar
• Elektron ikatan lebih dekat pada atom yang elektro-
negativ
C memerlukan muatan parsial positiv = +
Atom Elektronegativ perlu muatan parsial
negativ = -
• Efek Induksi : pergeseran pasangan elektron
dalam suatu ikatan akibat ke EN
dari atom sebelahnya yang
berdekatan.
Polaritas Ikatan dan Efek Induksi
58. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Polaritas Ikatan
• HCl = POLAR sebab
molekulnya mempu-
nyai ujung positiv dan
ujung negativ.
• Polaritas terjadi kare-
na atom Cl memiliki
elektronegativitas
lebih besar dibanding
atom H.
Cl
H
59. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Polaritas Ikatan
Model ini memperlihatkan bahwa kerapatan
elektron lebih besar (banyak) di sekitar atom
Cl dibanding sekitar atom H.
60. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Polaritas Ikatan
Molekul Polar di dalam Medan Listrik
61. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur Geometry Molekul
Struktur Molekul
62. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Valence Shell Electron Pair Repulsion =
Tolakan Pasangan Elektron Valensi
Digunakan untuk menentukan geometri struktur
3-D suatu molekul.
Dari nama kita sudah dapat mengetahui Teori-nya.
Valence shell = orbital valensi = elektron terluar.
Electron Pair repulsion = Tolakan pasangan elek-
tron = pasangan elektron akan mencoba menem-
pati posisi sejauh mungkin.
Digunakan untuk menentukan sudut ikatan.
Teori VSEPR
(Valence-Shell Electron-Pair Repulsion)
63. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
• Jenis Pasangan elektron ;
– Pasangan elektron Ikatan – e- ikatan
– Pasangan elektron Bebas – e- non-ikatan
e- non-ikatan men-
dorong lebih kuat
dibanding pasangan e-
ikatan!!!
64. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
• Atom berikatan satu dengan lainnya melalui pa-
sangan elektron dari orbital valensi
• Elektron mempunyai muatan negativ dan cende-
rung tolak menolak dengan sesamanya
• Pasangan elektron ikatan juga cenderung tolak
menolak dengan pasangan elektron ikatan lain-
nya.
• Elektron atau pasangan elektron bebas yang ter-
dapat pada atom pusat di dalam molekul, juga
akan tolak menolak dengan pasangan elektron
ikatan
65. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
(Valence-Shell Electron-Pair Repulsion)
Teori tolakan pasangan elektron valensi.
• Pasangan elektron yang tidak berikatan umum-
nya menata diri untuk mencapai keadaan dima-
na Gaya Tolak menolak yang ada sangat kecil
(minimal).
66. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
Seperti Balon yang terikat bersama, maka balon akan tersusun
dalam susunan yang mempunyai faktor sterik terkecil terhadap
tetangganya.
67. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
• Berdasarkan jumlah pasangan elektron valensi
baik elektron ikatan maupun non-ikatan.
• Contoh ; Kita lihat struktur CH4
CH4 - gambarkan struktur formula-nya
Mempunyai ; 4 + 4(1) = 8
Keinginan ; 8 + 4(2) = 16
Jumlah ikatan = (16-8)/2 = 4 ikatan
68. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
• Seluruh C-H mempu-
nyai Ikatan tunggal.
• Terdapat 4 pasang
elektron saling tolak
menolak.
• Jarak terjauh yang
dapat dicapai adalah,
109.5º.
C H
H
H
H
69. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
CH4 = 4 Atom Berikatan
• Bentuk dasar adalah
tetrahedral.
• Suatu piramid
dengan dasar
triangular.
• Semua yang mem-
punyai 4 pasang
e- ikatan, akan
mempunyai ben-
tuk yang sama.
C
H H
H
H
109.5º
70. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
3 Ikatan - 1 Pasang e- Bebas
N H
H
H
N
H H
H
<109.5º
• Bentuk dasar tetap sama yaitu, tetrahedral, jum-
lah ikatan yang terbentuk hanya 3 dan terdapat 1
pasang e- bebas.
• Shape is called
trigonal pyramidal.
71. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
2 Ikatan - 2 Pasangan e- Bebas
O
H
H
O H
H
<109.5º
• Bentuk tetrahedral, namun terdapat 2 ikatan
dan 2 pasang e- bebas.
• Bentuknya disebut mem-
bentuk sudut
(bent).
72. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Teori VSEPR
• Pasangan e- Bebas akan mengurangi sudut
ikatan diantara atom-atom.
Bond Angle
73. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
• Pertama gambarkan struktur Lewis.
• Lihat pasangan e- pada atom pusat.
– Ikatan tunggal, rangkap 2 or 3
– Pasangan e- bebas
• Bentuk Molekul sangat ditentukan oleh #
pasangan elektron ikatan dan e- bebas.
Harus mengetahui 8 bentuk molekul
yang umum & sudut ikatan!
Bentuk Molekul
74. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Bentuk Molekul
Jumlah pasangan e = 2
Pasangan e- ikatan = 2
Pasangan e- Bebas = 0
LINEAR
180°
BeH2
75. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e =3
Pasangan e- ikatan = 3
Pasangan e- bebas = 0
TRIGONAL PLANAR
120°
BF3
Bentuk Molekul Umum
76. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e = 3
Pasangan e ikatan = 2
Pasangan e bebas = 1
Membentuk sudut
(Bent) <120°
SO2
Bentuk Molekul Umum
77. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e = 4
Pasangan e ikatan = 4
Pasangan e bebas = 0
TETRAHEDRAL
109.5°
CH4
Bentuk Molekul Umum
78. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e = 4
Pasangan e ikatan = 3
Pasangan e bebas = 1
TRIGONAL PIRAMIDAL
107°
NH3
Bentuk Molekul Umum
79. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e = 4
Pasangan e ikatan = 2
Pasangan e bebas = 2
Membentuk Sudut (Bent)
104.5°
H2O
Bentuk Molekul Umum
80. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e = 5
Pasangan e ikatan = 5
Pasangan e bebas = 0
Trigonal Bipiramidal
120°/90°
PCl5
Bentuk Molekul Umum
81. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Jumlah pasangan e = 6
Pasangan e ikatan = 6
Pasangan e bebas = 0
Oktahedral
90°
SF6
Bentuk Molekul Umum
82. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
PF3
Jumlah pasangan e = 4
Pasangan e ikatan = 3
Pasangan e bebas = 1
Trigonal Piramidal
107°
F P F
F
Contoh ;
83. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
CO2
O C O
Jumlah pasangan e = 4
Pasangan e ikatan = 4
Pasangan e bebas = 0
LINEAR
180°
Contoh ;
84. Dr. Ridla Bakri, MPhiL. Dept. Kimia FMIPA-UI
Struktur C-O & Panjang Ikatan