Kursus ini memperkenalkan didik hibur sebagai kaedah pengajaran alternatif dalam pembelajaran Bahasa Melayu. Ia menekankan penggunaan unsur kreativiti seperti nyanyian, bercerita dan berlakon untuk meningkatkan pemahaman murid secara menyeronokkan. Kursus ini membincangkan definisi, ciri-ciri, dan teknik pelaksanaan didik hibur dalam pengajaran dan pembelajaran.
Narrative Text adalah teks yang isinya merupakan cerita atau kisah tentang sesuatu. Contoh narrative text: cerita rakyat (folktale), cerita binatang (fable), Legenda (legend), cerita pendek (short story), dan sejenisnya. Di dalamnya terdapat konflik/puncak masalah yang diikuti dengan penyelesaian. Sebuah teks naratif adalah teks yang menghibur, menghibur dan berurusan dengan pengalaman nyata atau perwakilan dengan cara yang berbeda.
Struktur dari Narrative Text terdiri atas tiga bagian yakni :
Orientation
Pada bagian Orientation atau pengenalan berisi tentang informasi what, who,where, dan when. Biasanya terletak di paragraf pertama.
Complication
paragraf complication menjadi inti dari sebuah teks Narrative, complication ini menceritakan apa yang terjadi dengan pelaku dalam cerita tersebut. Umumnya, complication ini berisi gesekan antar pelaku peristiwa. Gesekan ini menimbulkan konflik atau pertentangan.
Resolution
Sebuah pertentangan harus ditutup dengan penyelesaian. Dalam sebuah text narrative, resolution bisa dengan penyelesaian yang menyenangkan juga kadang berakhir dengan penyelesaian yang menyedihkan.
Pada Narative Text, terdapat beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
• Mengunakan bentuk Past Tense. Kenapa menggunakan past tense? karena menceritakan suatu kisah atau cerita dalam masa lampau. Misalnya : Climbed, Turned, Brought, dan sebagainya.
• Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu dalam cerita. Misalnya : the king, the queen, dan sebagainya.
• Menggunakan Time Connectives dan Conjunctions untuk mengurutkan kejadian-kejadian. Misalnya : then, before, after, soon, dan sebagainya.
• Kejadian berurutan, setelah kejadian yang satu, kemudian yang kedua, dan selanjutnya.
• Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian atau peristiwa. Misalnya : here, in the mountain, happily ever after, dan sebagainya.
A.Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa narrative text adalah teks yang berisi tentang kisah (fiksi / non fiksi / dongeng / cerita rakyat / dongeng / mitos / epik) dan plot yang terdiri dari klimaks cerita (komplikasi) kemudian diikuti oleh resolusi. Sebuah teks naratif adalah teks yang menghibur, menghibur dan berurusan dengan pengalaman nyata atau perwakilan dengan cara yang berbeda.
Struktur Narrative text ini adalah Orientation: berisi pengenalan tokoh dan tempat. Complication: Berisi puncak konflik/masalah dalam cerita. Resolution: Pemecahan masalah.
B.Saran
Saran yang ingin disampaikan oleh pemakalah adalah materi yang telah kami paparkan mungkin masih jauh dari kata sempurna, namun kami berharap materi yang telah kami paparkan bermanfaat dan berguna bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat kami perlukan berhubung masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Narrative Text adalah teks yang isinya merupakan cerita atau kisah tentang sesuatu. Contoh narrative text: cerita rakyat (folktale), cerita binatang (fable), Legenda (legend), cerita pendek (short story), dan sejenisnya. Di dalamnya terdapat konflik/puncak masalah yang diikuti dengan penyelesaian. Sebuah teks naratif adalah teks yang menghibur, menghibur dan berurusan dengan pengalaman nyata atau perwakilan dengan cara yang berbeda.
Struktur dari Narrative Text terdiri atas tiga bagian yakni :
Orientation
Pada bagian Orientation atau pengenalan berisi tentang informasi what, who,where, dan when. Biasanya terletak di paragraf pertama.
Complication
paragraf complication menjadi inti dari sebuah teks Narrative, complication ini menceritakan apa yang terjadi dengan pelaku dalam cerita tersebut. Umumnya, complication ini berisi gesekan antar pelaku peristiwa. Gesekan ini menimbulkan konflik atau pertentangan.
Resolution
Sebuah pertentangan harus ditutup dengan penyelesaian. Dalam sebuah text narrative, resolution bisa dengan penyelesaian yang menyenangkan juga kadang berakhir dengan penyelesaian yang menyedihkan.
Pada Narative Text, terdapat beberapa ciri-ciri antara lain sebagai berikut :
• Mengunakan bentuk Past Tense. Kenapa menggunakan past tense? karena menceritakan suatu kisah atau cerita dalam masa lampau. Misalnya : Climbed, Turned, Brought, dan sebagainya.
• Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu dalam cerita. Misalnya : the king, the queen, dan sebagainya.
• Menggunakan Time Connectives dan Conjunctions untuk mengurutkan kejadian-kejadian. Misalnya : then, before, after, soon, dan sebagainya.
• Kejadian berurutan, setelah kejadian yang satu, kemudian yang kedua, dan selanjutnya.
• Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian atau peristiwa. Misalnya : here, in the mountain, happily ever after, dan sebagainya.
A.Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa narrative text adalah teks yang berisi tentang kisah (fiksi / non fiksi / dongeng / cerita rakyat / dongeng / mitos / epik) dan plot yang terdiri dari klimaks cerita (komplikasi) kemudian diikuti oleh resolusi. Sebuah teks naratif adalah teks yang menghibur, menghibur dan berurusan dengan pengalaman nyata atau perwakilan dengan cara yang berbeda.
Struktur Narrative text ini adalah Orientation: berisi pengenalan tokoh dan tempat. Complication: Berisi puncak konflik/masalah dalam cerita. Resolution: Pemecahan masalah.
B.Saran
Saran yang ingin disampaikan oleh pemakalah adalah materi yang telah kami paparkan mungkin masih jauh dari kata sempurna, namun kami berharap materi yang telah kami paparkan bermanfaat dan berguna bagi para pembaca. Kritik dan saran sangat kami perlukan berhubung masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini.
Kegiatan Pembelajaran Tema 7 subtema 4 kelas 2 yang menggunakan pendekatan cooperative learning time Talking stick, sehingga anak bisa belajar sambil bernyanyi dan bermain, mengemas pembelajaran tematik dalam bentuk pembelajaran yang menyenangkan. merangkai muatan pelajaran Bahasa Indonesia dengan materi kata sapaan dan Muatan Matematika materi pecahan dalam kelompok benda. Dikemas dalam sebuah pembelajaran yang menyenangkan dalam kelompok, berikut p:
Kompetensi Inti
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya, serta cinta tanah air
Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati, dan mencoba menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kritis dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
Bahasa Indonesia
3.9 Menentukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis.
4.9 Menirukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis
Matematika
3.7 Menjelaskan pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari
4.7 Menyajikan pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 yang bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan benda konkret dalam kehidupan sehari-hari
3.9.1 Menemukan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis. (C4)
4.9.1 Menunjukkan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis (P3)
3.7.1 Memecahkan soal pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 pada kelompok benda menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari (C4)
4.7.1 Menentukan pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4yang bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan benda konkret dalam kehidupan sehari-hari (P5)
Tujuan Pembelajaran
Setelah menyimak video dari youtube tentang materi kata sapaan, siswa mampu menemukan kata sapaan dalam dongeng fabel dengan percaya diri (pembelajaran abad 21, PPK, scientific C4, Kompetensi TPACK)
Melalui penugasan, siswa mampu menunjukkan kata sapaan dalam dongeng secara lisan dan tulis dengan tanggung jawab (pembelajaran abad 21, scientific P3, PPK)
Setelah menyimak video dari youtube, siswa mampu memecahkan soal pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 pada kelompok benda menggunakan benda-benda konkret dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti (scientific C4)
Melalui demonstrasi, siswa mampu menentukan pecahan 1/2, 1/3, dan 1/4 yang bersesuaian dengan bagian dari keseluruhan benda konkret dalam kehidupan sehari-hari dengan teliti (pembelajaran abad 21, PPK, P5)
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK)
PPK : Religius, Nasionalis, Mandiri, Gotong-royong, Integritas
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
57343133 didik-hibur-2011
1. LITERASI PERMAINAN
/ DIDIK HIBUR
KURSUS PEMANTAPAN
KURIKULUM DAN
PEDAGOGI
ANJURANዖ
JABATAN PELAJARAN
PERAK
2. PENGENALAN
* Didik hibur - satu kaedah alternatif semasa proses
pengajaran dan pembelajaran
Bahasa Melayu.
* Pengisian Transformasi Kurikulum Standard
Sekolah Rendah ( KSSR) dalam pelajaran Bahasa
Melayu melalui kemahiran bahasa, aspek didik
hibur dan aspek tatabahasa.
3. MAKSUD DIDIK HIBUR
Didik
Sesuatu pengajaran dan pembelajaran
yang menghiburkan atau
menggirangkan hati.
Hibur
- ajar
- menyenangkan dan
menggirangkan hati
4. DEFINISI DIDIK HIBURDEFINISI DIDIK HIBUR
‡ Didik hibur bermaksud mendidik sambil
menghibur
‡ Kamus Dewan: Didik sebagai pelihara, jaga,
hati-hati dan ajar,
‡ Hibur bermaksud menyenangkan atau
menggirangkan
‡ Rumusan:
Pengajaran bersifat santai, berhibur
komponen jasmani dan rohani
5. CIRICIRI--CIRI DIDIK HIBURCIRI DIDIK HIBUR
‡ Pembelajaran yang seronok dan ceria.
‡‡ MeningkatkanMeningkatkan keyakinankeyakinan,, motivasimotivasi dandan
kesediaankesediaan belajarbelajar muridmurid
‡ Murid boleh berkomunikasi secara verbal
dan non verbal.
‡‡ MenunjukkanMenunjukkan tahaptahap perubahanperubahan tingkahtingkah
lakulaku ±± ((tahutahu,, fahamfaham,, hayatihayati))
‡ Semangat kerjasama, berpasukan dan
toleransi.
6. ObjektifObjektif DidikDidik HiburHibur
i. Mengguna dan memahami lirik lagu secara
didik hibur.
ii. Mengguna dan memahami bahasa yang indah
dan bahasa badan dalam lakonan dan
bercerita.
iii. Mengguna dan memahami pantun dua kerat
secara didik hibur.
Tiga objektif didik hibur dalam pengajaran Bahasa
Malaysia di sekolah rendah.
8. NYANYIANNYANYIAN
‡ Nyanyian ʹ kata-kata yang disampaikan melalui
alunan suara.
‡ Iringan muzik memberi impak pada
nyanyian.Muzik boleh diganti dengan bunyi-
bunyian yang direka.
‡ Suara / vokal penyanyi. DH pentingkan teknik
nyanyian dalam proses P&P.
‡ Proses ingatan bahasa yang dipelajari melalui
nyanyian.
‡ Membantu murid menguasai kosa kata, sebutan,
intonasi, rima dan tekanan, struktur ayat.
‡ Mengukuhkan aspek kemahiran asas berbahasa.
9. PRINSIP NYANYIANPRINSIP NYANYIAN
‡ Lagu yang sesuai (tata bahasa, maksud, bahasa)
‡ Melodi yang mudah diikuti dan yang hampir
dengan pengalaman murid.
‡ Sesuai dengan tahap kesediaan dan pencapaian.
‡ Lagu yang mempunyai jalan cerita, pengajaran,
nilai, motivasi
‡ Seronok dan ceria. Tidak membebankan guru dan
murid.
‡ Berkisar dengan persekitaran dan kecenderungan.
10. KEPENTINGAN NYAYIAN DALAM P&PNYAYIAN DALAM P&P
‡ Mewujudkan suasana belajar yang seronok
dan ceria
10
‡ Membantu murid mengingati apa-apa yang
dipelajari.
‡ Mengukuhkan aspek kefahaman berbahasa.
‡ Membantu murid menguasai kosa kata,
sebutan, intonasi, rima dan tekanan, struktur
ayat.
11. NYANYIAN 1 : LAGU TIGA KUPANG
Lagu tiga kupang
Sagu penuh padi
Enam ekor burung
Masuk dalam kuali
11
Dayang tepi kolam
Mahu jemur tepung
Datang burung hitam
Patuk batang hidung
Raja dalam rumah
Buat kira-kira
Suri dalam dapur
Makan roti gula«..HEY
Bila sudah masak
Burung nyanyi saja
Tentu sedap makan
Beri pada raja
12. NYANYIAN 2 : AIR PASANG PAGI
Air pasang pagi
Surut pukul lima
Bangun pagi-pagi
Siram pokok bunga
Pokok bunga melur
Tanam tepi batas
Itik dah bertelur
Ayam dah menetas
13. NYANYIAN 3 : Lagu Oh Bulan
Oh bulan mana bintang
Atas pucuk kayu ara
Oh tuan mana hilang
Dalam dapur atas para
Sorong papan tarik papan
Buah keranji dalam perahu
Suruh makan engkau makan
Suruh ngaji engkau tak tahu
14. CONTOH NYANYIAN
Lompat si katak lompat
Lompat dalam perigi
Cepatlah adik cepat
Pergi mandi cuci gigi
Lompat si katak lompat
Lompat dalam perigi
Cepatlah adik cepat
Cepatlah bangun pagi
15. Ayun-ayun tangan
Sambil pegang bahu
Waktu pergi taman
Ingat pesan ibu
Ayun-ayun tangan
Jalan hentak kaki
Waktu pergi taman
Mesti hati-hati
Ayun-ayun tangan
Pusing kanan kiri
Waktu pergi taman
Pandai jaga diri
NYANYIAN 5 : Pesan Ibu
16. BERCERITABERCERITA
‡ Cerita - sesuatu yang dicakap, dibual,
diungkap secara langsung kepada
murid
‡ Kanak-kanak suka mendengar cerita.
‡ Guru perlu bersedia, bercerita secara
natural
‡ Cerita boleh memberikan pengajaran,
panduan, nilai murni, dan
menyuburkan imaginasi.
17. ‡ Masa bercerita yang sesuai
‡ Ruang dan suasana yang kondusif. (Sudut
bercerita)
‡ Peralatan cerita yang menarik digunakan.
‡ Bentuk dan jenis cerita harus ringkas.
‡ Mesej yang jelas serta bermakna.
‡ Berupaya meningkatkan bahasa dan
kemahiran asas berbahasa murid.
‡ Penglibatan menyeluruh murid
CIRI-CIRI TEKNIK BERCERITA
18. JENIS CERITA
TANPA ALAT
- Kekuatan vokal ( contoh)
- Bahasa badan / aksi
MENGGUNAKAN ALATAN
- Tali - Kertas
- Boneka - Kain
- Lakaran
20. Prinsip Bercerita Tanpa Alat
‡ Ekspresi muka perlulah sesuai dengan emosi
yang digambarkan dalam cerita seperti terkejut,
marah dan gembira.
‡ Nada suara dan mimik yang beri gambaran watak,
suasana dan emosi. (sejuk, sayang, takut dll)
‡ Bahasa yang mudah dan berulang-ulang.
‡ Elakkan cerita yang sukar digarap oleh kanak-
kanak.
‡ Hubungan mata antara pencerita dengan
pendengar.
21. Prinsip Bercerita Tanpa Alat
‡ Kemahiran dalam menggerakkan anggota
badan tertentu dapat menjelaskan isi cerita.
‡ Pencerita atau guru perlu peka terhadap
reaksi kanak-kanak. Halangan atau
gangguan terhadap tumpuan kanak-kanak
hendaklah diatasi agar tidak berpanjangan.
‡ Libatkan kanak-kanak dalam penceritaan.
22. Pemotong kayu dan Kapaknya
Pemotong kayu sudah tua sedang menebang pokok
dengan sebilah kapak besi yang buruk. Tiba-tiba kapaknya
tercampak ke dalam kolam. Dia meratap kesedihan. Tidak
lama kemudian, turun pari-pari dari kayangan dan
sanggup menolong PK itu. Pari pari membawa sebilah
kapak emas dari kolam tersebut. PK tidak mahu kerana
kapak itu bukan miliknya. Kemudian, Pari pari membawa
sebilah kapak perak, Namun, PK masih tidak mahu
menerimanya. Akhirnya, pari pari membawa sebilah
kapak besi. Kalinya PK menerima kapaknya dengan rasa
gembira sekali. Pari pari memberikan kapak emas dan
perak kepada PK kerana kejujurannya itu.
Contoh Cerita :
24. TEKNIK IKATAN / TALI
ʇʇ Fungsi tali semasa bercerita
ÙMembentuk imej
ÙMenggambarkan peristiwa / keadaan
ÙMenjelaskan cerita
ʇʇ Tujuan
ÙMencungkil kreativiti seni ikatan ketika bercerita
ÙMenarik minat
ÙMeningkatkan kemahiran mendengar
ÙMencerna minda, daya imaginasi, berfikir secara kreatif dan kritis
ʇʇKeperluan
ÙTali (panjang 100 cm)
ÙBahan cerita yang sesuai
25. CERITA REKAAN : KISAH PEMOTONG KAYU
‡ Pada suatu masa dahulu, ada sebuah kampung yang bernama
Kampung Pinang Sebatang. Dulunya, kampung ini sangat harmoni
dan aman damai. Namun, sejak kebelakangan ini, penduduk
kampung berada dalam ketakutan dan hidup dalam kebimbangan.
Hal ini disebabkan kejadian kecurian yang kian menjadi-jadi.
‡ Di kampung ini ada seorang pemotong kayu yang sangat miskin dan
tinggal di sebuah rumah yang sangat buruk. Kerjanya hanya mencari
kayu di hutan dan kayu-kayu ini dijual di pasar untuk menyara dirinya.
Walau pun miskin, Antong sangat berani dan rajin berusaha.
‡ Pada suatu hari, dia membawa sebilah kapak dan seutas tali ke hutan
untuk mencari kayu. Setelah beberapa jam, Antong telah memotong
dan mengumpulkan kayu-kayu tersebut. Kayu-kayu ini diikat dengan
kemas untuk dibawa ke pasar.
‡ Dalam perjalanan pulang, dia ternampak sebuah perigi buta. Dia
berasa hairan kerana perigi ditutupi dengan daun-daun kering dan
kulit-kulit kayu. ͞kenapa macam ni?͟, fikir Antong kehairanan. Dia
cuba menghampiri perigi. Selangkah demi selangkah. Tiba-tiba ͙
26. CERITA REKAAN : KISAH PEMOTONG KAYU
y ͞Hoi, apa kau buat ni? Kau ganggu kerja aku. Nanti kau..͟ Serjah lelaki
separuh umur itu. Lelaki itu cuba menangkap Antong. Antong lari. Tetapi,
kakinya tersandung akar kayu lalu dia terjatuh ke dalam perigi buta.
Lelaki itu menyangka Antong sudah melarikan diri.
y Di dalam perigi, Antong dapati banyak barang. Dia mengesaki bahawa
barang-barang tersebut merupakan hasil pencurian lelaki tadi. Lelaki itu
menyembunyi barang-barang itu di dalam perigi.
y Antong berfikir bagaimana untuk keluar daripada perigi itu. Dia teringat
akan segulung tali yang dibawanya. Dia ikat badannya dan melemparkan
hujung tali ke arah sebatang pokok yang berdekatan. Antong keluar
daripada perigi dengan menggunakan tali tersebut.
y Sampai di atas, dia terlihat pencuri sedang tertidur. Antong mengikat
pencuri itu dengan talinya. Namun, pencuri itu dapat melepaskan dirinya
dengan mudah sekali. Pencuri cuba menangkap Antong. Tetapi, kali ini
Antong lebih bersedia. Dia mengikat pencuri itu dengan rantai / tali yang
lebih kuat.
y Antong mengheret pencuri mengadap raja. Raja sangat suka hati. Raja
memberikan hadiah kepada Antong. Kini, Antong tidak miskin lagi.
27. TEKNIK LIPATAN : KAIN / KERTAS
ŻWatak dan jalan ceritaŹ
Ź Haiwan cth burung, ikan, ketam dan arnab
ƀ Pemilihan haiwan kerana fitrah psikologi kanak-
kanak
Ź Watak manusia atau tumbuhan boleh juga
digunakan.
ƀ Jalan cerita perlulah bersesuaian dengan tahap
pemikiran kanak-kanak
Ź Setiap cerita perlu ada penerapan kemahiran dan
aktiviti p&p
ƀ Origami ± seni lipatan kertas yang popular.
28. CONTOH CERITA TEKNIK LIPATAN KAIN
Mak Leha hendak melipat kain.
Dia membentangkan sehelai kain. Tiba-tiba Mak Leha
terkejut. Kain yang dibentang tadi bergerak-gerak.
Dia perhatikan betul-betul. Mak Leha menggulung hujung
kain tersebut. Gulung sedikit demi sedikit. Tapi masih
bergerak-gerak lagi.
Mak leha terus menggulung kain. Masih ada yang
bergerak. Terus menggulung atas dan bawah. Berselang
seli. Setelah selesai menggulung kain, Mak Leha terus
mencari benda yang bergerak itu.
Dibelek-belek kain tersebut. Akhirnya, Mak Leha
terjumpa͙͙
29. CONTOH CERITA TEKNIK LIPATAN KERTAS 2
Anak Ikan dan Anak Ketam
y Anak ikan dan anak ketam berkawan baik sejak kecil lagi. Mereka bermain-
main di pantai pada setiap hari. Ibu ikan dan ketam selalu melarang mereka
bermain terlalu jauh kerana bimbang tentang keselamatan.
y Pada suatu petang, mereka berjumpa dengan seekor burung. Anak ikan dan
anak ketam teringin untuk terbang. Burung bersetuju membawa mereka
terbang.
y Burung menggigit sebatang kayu. Anak ketam menyepit kayu sebelah kanan
dan anak ikan menggigit kayu sebelah kiri. Maka, mereka pun terbang tinggi.
y Anak ikan dan anak ketam begitu seronok dengan bernyanyi-nyanyi.
Rupanya, kegembiraan mereka tidak lama. Tidak disangka-sangka
««««««««««««««««««««««««««««««««««
««««««««««««««««««««««««««««««««««
«.. (selesaikan)
30. TEKNIK LAKARAN / LUKISAN
‡ Proses pemindahan maklumat kepada
bentuk grafik
‡ Kanak-kanak mentafsir maklumat
‡ Menggalakkan permainan minda
‡ Pengamatan : Sensori deria
‡ Jalan cerita mudah ± sesuai dengan tahap
pemikiran kanak-kanak
‡ Pelibatan kanak-kanak yang menyeluruh
31. CONTOH CERITA TEKNIK LAKARAN
Siti, murid tahun Dua. Dia suka berangan-angan.
Ada sebuah rumah kecil dua tingkat. Ada pintu di
tingkat bawah dan sepasang tingkap di tingkat
atas. Dikelilingi pelbagai jenis bunga-bunga yang
berwarna-warni. Di kiri dan kanan rumah itu
ditanam pokok ru yang cantik. Batu-batu pelbagai
saiz dijadikan jalan pemijak hingga ke pintu rumah.
33. LAKONANLAKONAN
i. Aktiviti atau pergerakan tubuh badan, atau
segala perlakuan manusia.
ii. Dilakonkan oleh watak-watak tertentu yang
mencerminkan keadaan sebenar atau
meniru gaya kegiatan manusia dalam
masyarakat.
iii.Kamus Dewan (2000) mentakrifkan lakonan
sebagai perihal memainkan sesuatu drama,
sandiwara dan sebagainya.
34. KEBAIKAN LAKONAN
‡ Membolehkan murid-murid bertutur dengan gaya,
suara, intonasi, nada dan sebutan yang betul.
‡ Menggunakan bahasa dalam situasi dan konteks
tertentu dengan cara yang betul.
‡ Membolehkan murid-murid bertutur
menggunakan bahasa yang kemas dan teratur.
‡ Membolehkan mereka berinteraksi atau
berhubung dengan orang lain untuk menyatakan
perasaan, kehendak, pengalaman dan fikiran
mereka.
35. ‡ Melatih murid-murid mendengar dengan baik dan
dapat memahami apa yang didengarinya itu secara
tepat.
‡ Menyuburkan semangat kekitaan,bertanggungjawab
dan boleh bekerjasama dalam satu kumpulan.
‡ Mendorong pembentukan pemikiran yang lebih aktif
dan kreatif dalam kalangan murid.
‡ Mengikis perasaan rendah diri, sifat malu dan
pelbagai sifat negetif lain.
‡ Melatih murid-murid memahami semua aspek
kehidupan apabila mereka menghadapi keadaan
sebenar.
KEBAIKAN LAKONAN
36. PRINSIP LAKONAN
‡ Menepati objektif pengajaran, iaitu untuk
mempertingkat kemahiran dan kebolehan berbahasa
dalam kalangan murid.
‡ Mempunyai tema yang sesuai dengan pengalaman
dan kebolehan murid.
‡ Dialog dalam lakonan haruslah menggunakan bahasa
yang sesuai. (mudah, jelas, ringkas, dan senang
difahami)
‡ Mudah dilaksanakan.
‡ Semua murid diberi peluang ikut kebolehan.
‡ Merangsang kemahiran intelek, emosi dan fizikal.
37. CADANGAN LAKONAN
‡ Membuat lakonan ringkas. (cth : beri ucap selamat, tahniah)
‡ Meniru aksi (cth : pemburu, pendaki)
‡ Melakonkan semula situasi (cth : penjual ikan)
‡ Melakonkan dialog yang disediakan.
‡ Meniru aksi yang pernah dilihat
‡ Melakonkan semula adegan yang pernah dilihat ( cth : filem)
‡ Melakonkan adegan berdasarkan dialog / skrip mudah dengan
menggunakan perkataan sendiri.
‡ Melakonkan dengan menggunakan alatan (cth : boneka, buah
/ sayur)
‡ Lakonan dan nyanyian ( contoh)
39. PUISI TAHUN 1 KSSR
Teknik Penyampaian
- Lagu puisi
- Sajak
- Bacaan berirama
Teknik Penyampaian
- Pantun
- Gurindam
PUISI TAHUN 1 KSSR
40. PANTUN DALAM KSSRPANTUN DALAM KSSR
‡ Pantun merupakan bentuk puisi tradisi lisan
masyarakat Melayu.
‡ Pantun menggambarkan atau merupakan
refleksi minda, sosial, budaya dan
kemasyarakat Melayu lama.
‡ Pantun adalah puisi berangkap.
‡ Ada beberapa jenis pantun: pantun dua
rangkap, empat rangkap, enam rangkap dan
lapan rangkap.
41. PRINSIP BERPANTUNPRINSIP BERPANTUN
i. Aktiviti dirancang supaya menepati objektif
pengajaran Bahasa Malaysia.
ii. Pantun sebagai medium untuk
memperkembang bakat seni yang ada dalam
diri murid- beri peluang kepada semua murid
yang terlibat dalam aktiviti berpantun.
iii. Pilih pantun yang mudah.
iv. Guru membimbing murid mencipta pantun.
42. V. Guru pilih pantun yang mempunyai maksud
yang senang diingat, diucap dan mempunyai
makna khusus.
VI. Guru bimbing murid mengujar dan
mengucapkan pantun dengan sebutan yang
jelas dan intonasi yang betul.
V. Pantun diajar secara didik hibur supaya murid
minat mempelajari bahasa Malaysia.
43. CONTOH PANTUN DUA KERAT
Singgah di gerai bersama Amar,
Jagalah sungai jangan tercemar.
Subur bercambah daun semalu,
Kutip sampah janganlah malu.
Tanam sirih waktu petang,
Sungai bersih cantik dipandang.
Tumbuh di sawah pohon ara,
Sungai indah hati gembira.
Dicelah batu ikan kelisa,
Bantu-membantu hidup selesa.
44. CONTOH PANTUN DUA KERAT
Banyak udang banyak garam,
Banyak orang banyak ragam.
Dahulu parang sekarang besi,
Dahulu sayang sekarang benci.
Pagi petang siang malam,
Hati terang senang faham.
Gendang gendut tali kecapi,
Kenyang perut suka hati.
Anak dara pergi ke kedai,
Rindu di hati rasa nak longlai.
45. Contoh Lagu untuk Konstruk 4
Tanya Sama Pokok
Tanya sama pokok
Apa sebab goyang
Nanti jawab pokok
Angin yang goncang.
Tanya sama angin
Apa sebab hujan
Nanti jawab angin
Tanyalah awan.
Awan nanti kata
Aku kandung air
Sampai tempat sejuk
Aku pun cair
Lihat dalam air
Nampak bayang-bayang
Campak satu batu
Bayang pun hilang.
46. Renungan
Ɔ Kalau jadi guru biar serba tahu
Ɔ Kalau jadi pendidik biar serba selidik
Ɔ Kalau jadi pengajar biar serba belajar
Ɔ Kalau jadi penerang
jangan sekali berang
Ɔ Kalau jadi penyumbang
jangan berlangkah sumbang