2. Pemerintah menetapkan kebijakan membalik rasio
jumlah peserta didik SMK:SMA yang sebelumnya berada
pada proporsi 30:70 pada tahun 2004 menjadi 67:33
pada tahun 2014
Kebijakan peningkatan jumlah peserta didik SMK
tersebut menuntut kesiapan tiap-tiap pemerintah
daerah untuk menyelenggarakannya
Studi kelayakan kebijakan peningkatan jumlah peserta
didik SMK ini penting untuk memberi masukan kepada
pemerintah tentang berapa proporsi jumlah peserta
didik SMK:SMA yang ideal
3. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian bertjuan untuk mengetahui:
1. Animo masyarakat untuk mengakses pendidikan
di SMK,
2. Pencapaian proporsi SMK:SMA sebesar 67:33
3. Kelayakan pengembangan program studi
keahlian SMK
4. Cara peningkatan jumlah peserta didik SMK
5. Daya serap lulusan SMK,
6. Kesiapan sekolah untuk memperluas program
studi keahlian SMK
7. Dukungan Pemerintah terhadap kebijakan
peningkatan peserta didik SMK
4. Jenis penelitian:
Meta-analisis yaitu penelitian yang dilakukan
dengan cara merangkum, mereview dan
menganalisis data penelitian dari beberapa hasil
penelitian sebelumnya (Neill, 2006).
Sumber data penelitian:
Kesiapan Pemerintah DIY terhadap kebijakan perluasan
SMK yang diteliti oleh Hajar Pamadhi, dkk;
Pemetaan Guru SMK se Indonesia yang diteliti oleh
Sudji Munadi, dkk; dan
Relevansi spektrum pasar kerja dengan program studi
yang ada di SMK se kabupaten Bantul yang diteliti oleh
Suparman, dkk.
5. HASIL PENELITIAN
Animo masyarakat terhadap SMK
ANIMO TINGGI ANIMO RENDAH
Kelompok teknologi Kelompok Seni
dan rekayasa Pertunjukkan
Mekanik Otomotif Seni tari
Multimedia Seni pedalangan
Kelompok Bisnis Seni karawitan
Akuntansi Kelompok pertanian
Kelompok Pariwisata Budidaya Ternak
6. PROPORSI SMK : SMA
PESERTA DIDIK
PROPORSI SMK:SMA
SMK:SMA
70 70
60 60
50 50
40
40
30
20 30
10 SMK 20 SMK
0 SMA 10 SMA
0
7. Kelayakan Pengembangan Jenis
Kompetensi Keahlian
Teknologi dan Rekayasa: Mekanik Otomotif dibuka oleh
46 SMK
Teknologi Informasi dan Komunikasi: Multimedia 27
SMK dan TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan) dibuka
oleh 23 SMK.
Seni, Kerajinan dan Pariwisata: Tata Busana Butik (25),
Kriya Kayu (7), Akomodasi Perhotelan (7) dan jasa Boga
(6) SMK.
Bisnis dan Manajemen: Akuntansi (36) dan Pemasaran
(21) SMK.
Agrobisnis dan Kesehatan tidak banyak berkembang di
DIY, namun PT yang membuka program studi Kesehatan
dan Pertanian cukup banyak.
8. TINGGI > 90% RENDAH < 33%
Tata Kecantikan Seni Tari
Rekayasa Perangkat Seni Karawitan
Lunak; Teknik gambar bangunan
Broadcast, Teknik Listrik Pemakaian
Budidaya Tanaman
THP Perikanan.
Tata Busana
9. Penambahan program studi keahlian
baru SMK (terus menerus dilakukan oleh
SMK yang potensial)
Alih fungsi SMA menjadi SMK (beberapa
SMA swasta)
Penambahan unit SMK baru
Bantul = 3 USB
Gunung Kidul : 2 USB
Kulonprogo : 1 USB yaitu SMKN Panjatan
10. SARAN KEBIJAKAN
•Membuat pemetaan kompetensi keahlian SMK
•Membatasi daya tampung kompetensi keahlian
DINAS
PENDIDIKAN yang favorit
•Membuat proyeksi kebutuhan tenaga kerja
Selalu meningkatkan mutu SMK
SMK •Memberi keterampilan berwirausaha
•Mendirikan miniatur usaha
•Selalu meningkatkan kompetensinya
SISWA SMK •Tidak terlalu fanatik dengan kompetensi keahlian
yang favorit
•Membekali diri dengan keterampilan ganda