DNA tersusun dari banyak sekali Nukleotida.Satu nukleotida terdiri dari:1. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa" )2. Satu molekul fosfat.3. Satu molekul basa nitrogen
4. Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut Nukleosida
Rantai DNA memiliki lebar 20 Å
Panjang satu unit nukleotida 3,4 Å.
DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai.
Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda.
Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut.
DNA tersusun dari banyak sekali Nukleotida.Satu nukleotida terdiri dari:1. Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa" )2. Satu molekul fosfat.3. Satu molekul basa nitrogen
4. Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut Nukleosida
Rantai DNA memiliki lebar 20 Å
Panjang satu unit nukleotida 3,4 Å.
DNA dapat memiliki jutaan nukleotida yang terangkai seperti rantai.
Struktur untai komplementer DNA menunjukkan pasangan basa (adenin dengan timin dan guanin dengan sitosin) yang membentuk DNA beruntai ganda.
DNA terdiri atas dua untai yang berpilin membentuk struktur heliks ganda.
Kedua untai pada heliks ganda DNA disatukan oleh ikatan hidrogen antara basa-basa yang terdapat pada kedua untai tersebut.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom.
Mitosis adalah suatu pembelahan sel melalui tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Tujuan mitosis adalah untuk pertumbuhan dan regenerasi yang menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. PENGERTIAN
Pembelahan sel yang menghasilkan sel-sel kelamin (sperma dan
ovum)
Proses di mana jumlah kromosom menjadi setengahnya selama
pembentukan gamet (Pembelahan Reduksi)
Meiosis mengalami pembelahan sel 2 kali. Sehingga satu sel
diploid(2n) akan menghasilkan empat sel haploid (n)
3. CIRI-CIRI
Terjadi pada sel kelamin
Jumlah sel anaknya 4
Jumlah kromosom 1/2 induknya
Pembelahan terjadi 2 kali
4. PROSES MEIOSIS
1. Meiosis I 2. Meiosis II
a) Interfase a) Profase II
b) Profase I b) Metafase II
c) Metafase I c) Anafase II
d) Anafase I d) Telofase II
e) Telofase dan Sitokinesis
dan Sitokinesis
6. INTERFASE
Sel mengalami pertumbuhan dan pertambahan volume.
Pada fase ini, tidak tampak akan terjadi pembelahan. Namun
pada interfase terjadi replikasi DNA sebagai persiapan untuk
pembelahan sel
7. PROFASE 1
Terdiri dari lima tahap, yaitu :
1. Leptoten
Kromatin memendek dan menebal membentuk
kromosom yang mudah menyerap zat warna (di
kromomer)
9. PROFASE 1
3. Pakiten
Tiap kromosom melakukan penggandaan atau
replikasi menjadi dua kromatid dengan sentromer yang
masih tetap menyatu dan belum membelah. Tiap
kromosom yang berpasangan mengandung empat
kromatid disebut tetrad atau bivalen.
12. PROFASE 1
5. Diakinesis
Terbentuk benang-benang spindel dari pergerakan
dua sentriol (hasil pembelahan) ke arah kutub yang
berlawanan. Diakinesis diakhiri dengan menghilangnya
nukleolus dan membran nukleus serta tetrad mulai
bergerak ke bidang ekuator.
13. METAFASE I
Pasangan kromosom homolog bergerak ke bidang
equator.
Pasangan kromosom tersusun pada bidang equator,
dengan satu kromosom pada setiap pasangan
mengahadap ke kutub yang berbeda.
Kedua kromatid dari satu homolog melekat ke
mikrotubulus kinetokor dari salah satu kutub.
Kromatid yang satu lagi melekat pada mikrotubulus
yang berseberangan.
14. ANAFASE I
Pengurangan protein-protein yang menyebabkan
kohesi kromatid saudara memungkinkan homolog-
homolog memisah.
Kedua homolog bergerak ke kutub-kutub yang
berlawanan, dipandu oleh aparatus gelendong.
15. TELOFASE I DAN STOKINESIS
Awalnya, setiap paruhan sel memiliki satu set haploid
lengkap yang terdiri atas kromosom-kromos tereplikasi.
Setiap kromosom terdiri atas dua kromatid saudara.
Salah satu atau kedua kromatid megandung bagian DNA
non saudara
Sitokinesis (pembelahan sitoplasma) terjadi secara
bersamaan dengan telofase I, membentuk 2 sel anakan
haploid
16. TELOFASE I DAN STOKINESIS
Pada sel hewan terbentuk lekukan penyibakan. Pada sel
tumbuhan terbentuk bidang equator.
Pada beberapa spesies kromosom terurai lagi dan
selaput nukleus terbentuk kembali.
Tidak ada fase interfase (replikasi) lagi pada meiosis I
ke meiosis II.
18. PROFASE II
Aparatus gelendong (benang-benang spindel)
terbentuk.
Tahap akhir, masing-masing kromosom terdiri atas 2
kromatid yang tergabung di sentromer, bergerak kearah
bidang equator metafase II.
19. METAFASE II
Kromosom berjejer pada bidang equator.
Karena mengalami crossing over pada meiosis I, 2
kromatid saudara dari masing-masing kromosom tidak
identik secara genetik.
Kinetokor kromatid saudara melekat ke miktotubulus yang
menjulur dari kutub-kutub yang berseberangan.
20. ANAFASE II
Kromosom bergerak menuju ke kutub-kutub.
Kromosom dapat terpisah karena penguraian protein-
protein yang menggabungkan kromatid-kromatid saudara
di sentromer.
21. TELOFASE II DAN SITOKINESIS
Nukleus terbentuk, kromosom mulai terurai, dan
sitokinesis terjadi.
Pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan 4
anakan, masing-masing dengan satu sel haploid
kromosom ( tidak tereplikasi).
Masing-masing dari keempat sel anakan berbeda
secara genetk dari sel-sel anakan lain dan juga dari sel
induk