Dokumen tersebut membahas tentang proses pembelahan sel, yang terdiri atas pembelahan amitosis, mitosis, dan meiosis. Pembelahan sel merupakan proses memperbanyak diri sel induk menjadi sel-sel anakan. Pembelahan mitosis menghasilkan sel-sel anakan yang identik dengan sel induk, sedangkan meiosis menghasilkan sel-sel gamet yang haploid untuk reproduksi seksual.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Laporan praktikum kimia-faktor yang mempengaruhi laju reaksianggundiantriana
Berikut adalah laporan praktikum kimia tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. saya berharap laporan tersebut dapat membantu praktikum lain yang akan datang.
Mitosis adalah suatu pembelahan sel melalui tahap-tahap profase, metafase, anafase, dan telofase. Tujuan mitosis adalah untuk pertumbuhan dan regenerasi yang menghasilkan dua sel anak yang identik dengan sel induk semula
Telofase adl salah satu masa pada proses pembelahan sel,simak penjelasan lengkapnya di atas. Mohon maaf bila ada salah kata atau pun kekurangan materi.
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. PEMBELAHAN SEL
Daniel Christianto Setyo P.
XII IPA 8 / 06
Kharisma Resti Kurnia D.S.
XII IPA 8 / 17
Muhammad Rizqi Sanyoto
XII IPA 8 / 23
Zahroh Nur Laily
XII IPA 8 / 29
2. Pembelahan Sel
Merupakan proses memperbanyak diri, di mana
sel yang membelah disebut sel induk, sedangkan
hasil pembelahan disebut sel anak
Tidak langsung
PEMBELAHAN
SEL
P. Amitosis
Mitosis
Langsung
Meiosis
3. Pembelahan Amitosis
Terjadi secara langsung tanpa melalui tahapan
pembelahan sel.
Biasa terjadi pada reproduksi aseksual organisme
prokariotik.
Diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti
dengan pembelahan kromosom atau inti.
Setelah itu, terjadi pembelahan
sitoplasma, sehingga terbentuk dua sel anakan
yang identik.
5. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis menghasilkan sel anakan yang
jumlah kromosomnya sama dengan jumlah kromosom
sel induknya.
Pembelahan mitosis terjadi pada sel somatis (sel
penyusun tubuh).
Pembelahan mitosis dibedakan atas dua fase, yaitu
kariokinesis dan sitokinesis.
1.
Kariokinesis adalah proses pembagian materi inti. Ada
beberapa tahap: profase, metafase, anafase, telofase.
2.
Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada
dua sel anak hasil pembelahan.
7. Kariokinesis - Profase
1.
Benang – benang kromatin berubah menjadi kromosom.
Kemudian setiap kromosom membelah menjadi kromatid
dengan satu sentromer.
2.
Dinding inti (nukleus) dan anak inti (nukleolus)
menghilang.
3.
Pasangan sentriol yang terdapat dalam sentrosom berpisah
dan bergerak menuju kutub yang berlawanan.
4.
Serat – serat gelendong atau benang – benang spindel
terbentuk diantara kedua kutub pembelahan.
9. Kariokinesis - Metafase
Setiap kromosom yang terdiri dari sepasang kromatida
menuju ke tengah sel dan berkumpul pada bidang
pembelahan (bidang ekuator), dan menggantung pada serat
gelendong melalui sentromer atau kinetokor.
11. Kariokinesis - Anafase
Sentromer dari setiap kromosom membelah menjadi dua
dengan masing – masing satu kromatida.
Kemudian setiap kromatida berpisah dengan pasangannya
dan menuju ke kutub yang berlawanan.
Pada akhir anafase, semua kromatida sampai pada kutub
masing – masing.
13. Kariokinesis - Telofase
Kromatida yang berada pada kutub berubah menjasadi
benang – benang kromatin kembali.
Terbentuk kembali dinding inti dan nukleolus membentuk
dua inti baru.
Serat – serat gelendong menghilang.
Terjadi pembelahan sitoplasma (sitokinesis) menjadi dua
bagian, dan terbentuk membran sel pemisah di tengah
bidang pembelahan.
Akhirnya, terbentuk dua sel anak yang mempunyai jumlah
kromosom yang sama dengan kromosom induknya.
14. Kariokinesis - Telofase
Hasil mitosis:
1. Satu sel induk yang diploid
(2n) menjadi 2 sel anakan
yang masing–masing diploid.
2. Jumlah kromosom sel anak
sama dengan jumlah
kromosom sel induknya.
15. Sitokinesis
Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan
dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil
yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian tengah
sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur
pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel
anak. Masing – masing sel anak yang terbentuk ini
mengandung inti sel, beserta organel – organel selnya.
Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan terbentuknya
dinding pemisah ditengah – tengah sel. Tahap sitokinesis
ini biasanya dimasukkan dalam tahap telofase.
17. Interfase
Pada fase ini inti sel mempersiapkan diri untuk
pembelahan lagi dengan mengumpulkan materi dan
energi.
Interfase dibagi menjadi 3 tahap:
1.
Fase G1 : Sel hasil pembelahan memasuki pertumbuhan sel
baru dan terus menerus melakukan pembelahan organel.
2.
Fase S : Dalam sel terjadi proses replikasi DNA sebagai
materi genetik yang akan diturunkan.
3.
Fase G2 : Sel tumbuh membesar dan menyiapkan segala
keperluan untuk pembelahan sel.
18. Pembelahan Meiosis
Meiosis (pembelahan reduksi) adalah pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah
kromosom setengah dari jumlah kromosom sel induk.
Pembelahan meiosis sangat penting bagi organisme
yang berkembang biak secara seksual, yaitu dalam
proses pembentukan gamet (gametogenesis).
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II.
Pada meiosis I terjadi reduksi (pengurangan) jumlah
kromosom, sedangkan pada meiosis II terjadi proses
sama dengan pembelahan mitosis
19. Tahap Pembelahan Meiosis
Tahap-tahap pembelahan meiosis antara lain:
1.
Meiosis I
Profase I → Metafase I → Anafase I → Telofase I
2.
Meiosis II
Profase II → Metafase II → Anafase II → Telofase II
20. Meiosis I Profase I
Leptoten : merupakan tahap pertama profase, kromatin
membentuk benang halus leptonema (kromosom)
sehingga kromosom tampak seperti massa yang tidak
teratur.
21. Meiosis I Profase I
Zigoten : Proses penebalan berjalan terus dan
kromosom mulai berpasangan dengan homolognya.
22. Meiosis I Profase I
Pakiten : Kromosom yang homolog terdiri atas 4
kromatid yang disebut tetrad. Pasangan 2 kromosom
homolog disebut bivalen. Pasangan 3 atau 4 kromosom
homolog disebut trivalen atau tetravalen.
23. Meiosis I Profase I
Diploten : Kromatid pada kromosom homolog dapat
saling melilit dan bertukar ruas satu dengan yang
lain, disebut pindah silang. Dua kromatin yang
disatukan oleh satu sentromer disebut kromatid
bersaudara. Kontak antar kromatin bersaudara disebut
kiasma.
24. Meiosis I Profase I
Diakinesis : Tahap akhir profase I, membran inti
melarut.
25. Meiosis I Metafase I
Benang spindel keluar dari kutub
yang berlawanan dan mengait
pada sentromer kromosom yang
telah berpasangan. Semua
bivalen terletak pada bidang
ekuator.
26. Meiosis I Anafase I
Kromosom homolog bergerak
ke arah kutub yang
berlawanan dengan dua
kromatid bersaudara masih
tetap terikat pada
sentromernya.
27. Meiosis I Telofase I
Dua kelompok gugus kromosom
tiba di dua kutub yang
berlawanan, masing-masing
memiliki separuh jumlah gugus
kromosom sel induk. Masingmasing kromosom masih
membawa dua kromatid
bersaudara. Selaput inti mulai
terbentuk dan sel-sel anakan
memisah.
28. Meiosis II Profase II
Selaput inti dan nukleus
dalam sel mulai menghilang
dan benang-benang spindel
menarik sentromer kedua
kutub yang berbeda.
29. Meiosis II Metafase II
Kromosom terletak pada
bidang equator dan setiap
sentromer pada kromosom
diikat oleh benang spindel.
30. Meiosis II Anafase II
Sentromer membelah dan
dua kromatid
berpisah, kemudian bergerak
ke arah berlawanan menuju
kutub.
31. Meiosis II Telofase II
Kromosom berkumpul pada
kutub yang berbeda, dan
membran inti muncul
membungkus kelompok
kromosom tersebut.
Setelah melewati 2 kali
pembelahan, maka dari satu
sel akan dihasilkan 4 sel
dengan masing-masing sel
mengandung kromosom
separuh jumlah sel induknya.
34. Spermatogenesis
Sel induk sperma atau spermatogonium bersifat
diploid.
Satu sel spermatogonium mengalami diferensiasi
menjadi spermatosit primer yang diploid.
Spermatosit primer membelah menjadi 2 sel
spermatosit sekunder yang haploid.
Setiap sel spermatosit sekunder membelah secara
meiosis membentuk 2 sel spermatid haploid.
Jadi, 1 spermatosit primer akan menjadi 4 spermatid
yang haploid
36. Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur.
Pembentukan sel telur dimulai ketika sel germinal
primordial mengadakan pembelahan secara mitosis
menjadi 4 sel oogonia (2n) (tunggal oogonium).
Pada banyak hewan betina, pembelahan mitosis ini
terjadi pada awal perkembangan individu. Pada
mamalia, hal ini terjadi sebelum dilahirkan.
37. Oogenesis
Setiap satu sel oogonium akan mengalami pematangan
menjadi oosit primer.
Selanjutnya, oosit primer melakukan pembelahan meiosis I
menjadi 1 oosit sekunder (n) dan 1 sel badan polar (n).
Oosit sekunder dan sel badan polar mengalami
pembelahan meiosis II. Oosit sekunder menjadi 1 ootid (n)
dan 1 badan polar (n), 1 sel badan polar (n) akan
membelah menjadi 2 sel badan polar (n).
Secara keseluruhan dari 1 sel oogonium (2n), dihasilkan 1
ootid (n) dan 3 badan polar (n). Selanjutnya, ootid akan
mengalami pematangan menjadi sel telur (ovum).
39. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau
antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari
yang di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk
sari atau sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang
diploid.
40. Mikrosporogenesis
Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.
1. Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah meiosis I
dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2. Sepasang sel haploid membelah meiosis II menghasilkan 4
mikrospora haploid yang berkelompok menjadi satu
disebut tetrad.
3. Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran
serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti
generatif.
4. Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis
sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk
sari tidak membelah.
42. Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau
ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau
ovulum yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum
dilindungi oleh integumen luar dan integumen dalam.
Bakal biji berhubungan dengan buluh serbuk melalui
lubang mikrofil.
Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
43. Megasporogenesis
Proses megasporogenesis pada Angiospermae
1. Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam
ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel haploid.
2. Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora
haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi.
3. Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali kariokinesis
tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar (kandung lembaga
muda) dan delapan inti haploid.
4. Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan empat
inti lainnya di dekat mikrofil.
5. Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu
membentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.
6. Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti di
bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel
telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.