Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teori dasar percobaan flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia mineral. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja, alat, bahan, dan prosedur percobaan flotasi serta tugas yang meliputi pengisian data hasil percobaan ke dalam tabel dan perhitungan recovery serta ratio of concentration mineral hasil flotasi.
1. Abrasif adalah bahan untuk memoles permukaan keras seperti logam dan kaca, seperti intan, korundum, dan pasir kuarsa.
2. Air bawah tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah.
3. Alat gali adalah peralatan mekanis untuk membongkar tanah atau batuan longgar seperti sekop mekanis dan buldoser.
Proses pemisahan senyawa dapat dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisika atau kimia antar komponen dalam campuran, seperti ukuran partikel, massa jenis, titik didih, dan muatan listrik. Teknik pemisahan meliputi pengayakan, filtrasi, sentrifugasi, kristalisasi, dan destilasi. Analisis kimia digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar zat secara kualitatif maupun kuantitat
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan dan teori dasar percobaan flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia mineral. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip kerja, alat, bahan, dan prosedur percobaan flotasi serta tugas yang meliputi pengisian data hasil percobaan ke dalam tabel dan perhitungan recovery serta ratio of concentration mineral hasil flotasi.
1. Abrasif adalah bahan untuk memoles permukaan keras seperti logam dan kaca, seperti intan, korundum, dan pasir kuarsa.
2. Air bawah tanah adalah air yang terdapat dalam lapisan pengandung air di bawah permukaan tanah.
3. Alat gali adalah peralatan mekanis untuk membongkar tanah atau batuan longgar seperti sekop mekanis dan buldoser.
Proses pemisahan senyawa dapat dilakukan dengan memanfaatkan perbedaan sifat fisika atau kimia antar komponen dalam campuran, seperti ukuran partikel, massa jenis, titik didih, dan muatan listrik. Teknik pemisahan meliputi pengayakan, filtrasi, sentrifugasi, kristalisasi, dan destilasi. Analisis kimia digunakan untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar zat secara kualitatif maupun kuantitat
Makalah ini membahas tentang proses flotasi dalam pemisahan mineral. Flotasi adalah proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat permukaan mineral yang dapat diubah menjadi hidrofobik atau hidrofilik dengan menggunakan zat kimia seperti pengatur pH, depresan, kolektor, dan pembuih. Proses flotasi dilakukan di dalam sel flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotor.
Dokumen tersebut membahas tentang genesa bahan galian, khususnya proses pembentukan endapan primer dan sekunder. Terdapat beberapa jenis endapan primer seperti endapan magmatik, hidrotermal, metasomatik kontak, dan vulkanik. Sedangkan endapan sekunder terbentuk dari proses pelapukan dan sedimentasi."
Dokumen tersebut merangkum proses pembentukan mineral secara internal dan eksternal di alam. Proses internal terjadi akibat kegiatan magma atau faktor endogen dan meliputi proses magmatis, pegmatisme, pneumatolisis, hydrotermal, dan replacement. Proses eksternal atau eksogen meliputi mechanical accumulation, sedimentary precipitates, residual processes, dan secondary enrichment. Dokumen juga menjelaskan manfaat mineral bagi kehidupan manusia.
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranRena Choerunisa
Dokumen tersebut membahas tentang teori pelarutan dan perlintasan membran dalam konteks biofarmasetika. Secara garis besar dibahas tentang kinetika pelarutan zat aktif dari sediaan padat, faktor yang mempengaruhinya, serta penggolongan dan mekanisme perlintasan melalui membran sintetik.
Proses pembentukan endapan secara eksternal terdiri dari 5 bagian utama yaitu akumulasi mekanik, presipitasi sedimen, proses residual, pengayaan sekunder, dan ekshalasi vulkanik. Kelima proses tersebut saling berhubungan dan berperan dalam pembentukan konsentrasi mineral di lapisan bawah permukaan.
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Dokumen tersebut membahas tentang reservoir minyak dan gas bumi. Ia menjelaskan bahwa reservoir terdiri atas batuan reservoir berpori yang mengandung minyak dan gas, dilindungi oleh lapisan penutup impermeabel. Reservoir harus memiliki batuan sumber yang menghasilkan minyak dan gas. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat reservoir seperti porositas, permeabilitas, saturasi, dan kebasahan yang mempengaruhi aliran fluida di reservoir.
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturkusmira
Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan pembentuk beton dan teori dasar beton. Terdiri dari semen portland, agregat (halus dan kasar), dan air. Semen portland terbentuk dari proses pembakaran klinker pada suhu tinggi yang kemudian digiling untuk menghasilkan semen. Agregat berperan sebagai pengisi dan meningkatkan kekuatan beton.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan tekstur endapan mineral. Terdapat beberapa bentuk endapan bijih seperti tubuh bijih diskordan, konkordan, dan sebaran. Juga dibahas tekstur bijih seperti pengisian, penggantian, dan eksolusi yang dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan bijih.
Air merupakan komponen dasar yang sangat penting dalam kehidupan di Bumi. Air terdiri dari molekul yang terbentuk dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Air dapat berperan sebagai pelarut bagi berbagai zat kimia dalam bentuk larutan ionik atau molekuler, serta dapat mengikat zat kimia melalui ikatan hidrogen. Kadar air mempengaruhi aktivitas air dan daya tahan bahan makanan terhadap serangan mikroba.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan galian yang terdiri dari tiga tahap yaitu preparasi, pemisahan, dan dewatering. Tujuannya adalah memisahkan mineral berharga dari pengotor, mengontrol ukuran partikel, dan meningkatkan kadar mineral. Proses ini bermanfaat untuk mengurangi biaya transportasi dan peleburan serta mengurangi kerugian mineral. Metode pemisahan yang dijelaskan meliputi flotasi, HTS, dan gravitasi.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Makalah ini membahas tentang proses flotasi dalam pemisahan mineral. Flotasi adalah proses pemisahan mineral berdasarkan perbedaan sifat permukaan mineral yang dapat diubah menjadi hidrofobik atau hidrofilik dengan menggunakan zat kimia seperti pengatur pH, depresan, kolektor, dan pembuih. Proses flotasi dilakukan di dalam sel flotasi untuk memisahkan mineral berharga dari pengotor.
Dokumen tersebut membahas tentang genesa bahan galian, khususnya proses pembentukan endapan primer dan sekunder. Terdapat beberapa jenis endapan primer seperti endapan magmatik, hidrotermal, metasomatik kontak, dan vulkanik. Sedangkan endapan sekunder terbentuk dari proses pelapukan dan sedimentasi."
Dokumen tersebut merangkum proses pembentukan mineral secara internal dan eksternal di alam. Proses internal terjadi akibat kegiatan magma atau faktor endogen dan meliputi proses magmatis, pegmatisme, pneumatolisis, hydrotermal, dan replacement. Proses eksternal atau eksogen meliputi mechanical accumulation, sedimentary precipitates, residual processes, dan secondary enrichment. Dokumen juga menjelaskan manfaat mineral bagi kehidupan manusia.
Kelompok 3 aspek teori pelarutan dan perlintasan membranRena Choerunisa
Dokumen tersebut membahas tentang teori pelarutan dan perlintasan membran dalam konteks biofarmasetika. Secara garis besar dibahas tentang kinetika pelarutan zat aktif dari sediaan padat, faktor yang mempengaruhinya, serta penggolongan dan mekanisme perlintasan melalui membran sintetik.
Proses pembentukan endapan secara eksternal terdiri dari 5 bagian utama yaitu akumulasi mekanik, presipitasi sedimen, proses residual, pengayaan sekunder, dan ekshalasi vulkanik. Kelima proses tersebut saling berhubungan dan berperan dalam pembentukan konsentrasi mineral di lapisan bawah permukaan.
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Batuan sedimen terbentuk dari endapan sedimen yang mengalami proses kompaksi dan sementasi. Terdiri dari batuan klastik yang berasal dari erosi batuan lain, dan non-klastik yang berasal dari endapan kimiawi/biokimia. Memiliki ciri berlapis, mengandung fosil, dan terdiri dari fragmen butiran.
Dokumen tersebut membahas tentang reservoir minyak dan gas bumi. Ia menjelaskan bahwa reservoir terdiri atas batuan reservoir berpori yang mengandung minyak dan gas, dilindungi oleh lapisan penutup impermeabel. Reservoir harus memiliki batuan sumber yang menghasilkan minyak dan gas. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat reservoir seperti porositas, permeabilitas, saturasi, dan kebasahan yang mempengaruhi aliran fluida di reservoir.
Digital 122933 r010843-pengaruh pemakaian-literaturkusmira
Dokumen tersebut membahas tentang bahan-bahan pembentuk beton dan teori dasar beton. Terdiri dari semen portland, agregat (halus dan kasar), dan air. Semen portland terbentuk dari proses pembakaran klinker pada suhu tinggi yang kemudian digiling untuk menghasilkan semen. Agregat berperan sebagai pengisi dan meningkatkan kekuatan beton.
Penentuan Konsentrasi Kritis Misel (CMC) Surfaktan bertujuan untuk mengukur nilai konsentrasi misel kritis (CMC) pada berbagai surfaktan. Prinsip dari tegangan permukaan adalah energi tarik menarik antar partikel, sedangkan prinsip dari turbiditas adalah penghamburan cahaya oleh molekul koloid. Metode yang digunakan adalah pengukuran tegangan permukaan dengan metode pipa kapiler dan turbiditas dengan turbidimetri. Hasil yang diperoleh adalah nilai turbiditas surfaktan akan berbanding lurus dengan konsentrasinya, dan nilai tegangan permukaan akan berbanding terbalik dengan konsentrasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur dan tekstur endapan mineral. Terdapat beberapa bentuk endapan bijih seperti tubuh bijih diskordan, konkordan, dan sebaran. Juga dibahas tekstur bijih seperti pengisian, penggantian, dan eksolusi yang dapat memberikan petunjuk tentang proses pembentukan bijih.
Air merupakan komponen dasar yang sangat penting dalam kehidupan di Bumi. Air terdiri dari molekul yang terbentuk dari satu atom oksigen dan dua atom hidrogen. Air dapat berperan sebagai pelarut bagi berbagai zat kimia dalam bentuk larutan ionik atau molekuler, serta dapat mengikat zat kimia melalui ikatan hidrogen. Kadar air mempengaruhi aktivitas air dan daya tahan bahan makanan terhadap serangan mikroba.
Dokumen tersebut membahas proses pengolahan bahan galian yang terdiri dari tiga tahap yaitu preparasi, pemisahan, dan dewatering. Tujuannya adalah memisahkan mineral berharga dari pengotor, mengontrol ukuran partikel, dan meningkatkan kadar mineral. Proses ini bermanfaat untuk mengurangi biaya transportasi dan peleburan serta mengurangi kerugian mineral. Metode pemisahan yang dijelaskan meliputi flotasi, HTS, dan gravitasi.
Istilah dalam-pengolahan-bahan-galian referensi kuliah di kampusAling Syahril
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang terkait dengan pengolahan bahan galian secara fisik dan mekanik, meliputi proses-proses seperti screening, classifying, jigging, dense medium separation, serta alat-alat seperti crusher dan grinding mill.
Dokumen ini membahas tentang modul Falling Film Evaporator yang dilakukan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014. Praktikum dilakukan oleh kelompok VI untuk mengoperasikan peralatan Falling Film Evaporator, memilih temperatur dan tekanan optimum, menghitung koefisien perpindahan panas, dan menerapkan koefisien penggunaan uap sebagai sumber panas. Dokumen ini juga membahas teori dasar Falling Film Evaporator beserta langkah-langkah
Dokumen tersebut membahas tentang daur biogeokimia dan interaksi antar komponen dalam ekosistem. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang proses perpindahan unsur kimia melalui makhluk hidup dan lingkungan abiotik serta beberapa contoh daur seperti daur karbon, nitrogen, air, dan fosfor.
Laporan ini membahas tentang fermentasi karbohidrat dan pemurnian etanol melalui distilasi. Tujuannya adalah mengetahui kadar etanol hasil fermentasi sukrosa oleh ragi dan mengetahui proses pemisahan etanol dari campuran melalui distilasi. Dilakukan fermentasi sukrosa, kemudian hasil fermentasi didistilasi untuk memisahkan etanol. Kadar etanol ditentukan menggunakan metode berat jenis.
Petroleum system terdiri dari beberapa elemen dan proses yang saling terkait dalam pembentukan hidrokarbon, meliputi source rock, reservoir rock, seal rock, migrasi hidrokarbon, dan trap. Source rock mengandung material organik yang melalui proses pematangan akan menghasilkan hidrokarbon, yang kemudian bermigrasi ke reservoir rock untuk terakumulasi di trap.
Koagulasi dan flokulasi adalah proses penggumpalan partikel koloid dan pembentukan flok yang lebih besar untuk memudahkan proses pengendapan. Proses ini melibatkan penambahan koagulan seperti tawas untuk mendestabilisasi muatan partikel, diikuti pengadukan cepat dan lambat untuk membentuk dan memperbesar ukuran flok. Faktor seperti dosis koagulan, pH, dan kekeruhan mempengaruhi terbentuknya flo
Bab 9 Tanah dan Keberlangsungan KehidupanLin Hidayati
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup. Dokumen ini menjelaskan peran tanah dan organisme tanah untuk kehidupan, proses pembentukan tanah, komponen-komponen tanah, dan upaya-upaya untuk menjaga kelestarian tanah."
1. Cuaca dan pertanian memiliki kaitan erat karena berbagai proses fisiologi tanaman dan produksi hasil dipengaruhi oleh unsur-unsur iklim seperti suhu, kelembaban, curah hujan, yang merupakan akumulasi dari kondisi cuaca dari waktu ke waktu.
2. Siklus air terdiri dari proses evaporasi, kondensasi, dan presipitasi dimana air berpindah antara laut, udara, dan daratan melalui tanah menjadi air tan
1. M – XI
F L O T A S I
11.1 Tujuan Percobaan
1. Memisahkan mineral berharga dari pengotornya dengan alat Flotasi
berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
2. Menentukan Recovery (perolehan) mineral berharga.
3. Menetukan Ratio of Concentrate mineral berharga.
11.2 Teori Dasar
11.2.1 Pengertian Flotasi
Flotasi merupakan suatu proses pimisahan / konsentrat untuk
memisahkan butiran-butiran mineral yang sangat halus dari butiran - butiran
dengan menggunakan sifat fisik dan kimia dari batasan antara fase padat dari
mineral, fase cair dari air dan fase gas dalam udara.
Frotability (daya apung) adalah kemampuan butiran mineral untuk dapat
mengapung yang ditentukan oleh tendensi (hasrat) dari butiran mineral untuk
melekat (mengikat diri) pada gelembung udara yang relatif besar dan kemudian
mengapung kepermukaan cairan pulp. Daya apung suatu butiran mineral
tergantung pada sifat permukaan butiran mineral tersebut dapat dikontrol dan
diubah-ubah dalam proses flotasi dengan mempergunakan reagen kimia yang
berbeda-beda. Pada proes ini mineral dapat dipandang atau dibedakan menjadi
beberapa bagian :
1. Mineral Benci Air ( Hidrophobik )
Mineral yang mudah melekat pada gelembung udara pada cairan, mineral ini
umumnya mineral yang dikehendaki.
2. Mineral Senang Air ( Hidrophilik )
Mineral yang tidak mudah melekat pada gelembung udara pada cairan.
Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan
lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara.
Prinsip Flotasi :
a. Penempelan partikel ( mineral ) pada gelembung udara
2. b. Gelembung mineral harus stabil
c. Ada sifat Float dan Sink
Syarat Flotasi :
a. Ada gelembung udara dalam cairan (0.5” – 1”)
b. Ukuran bijih harus halus (48 – 50 #)
c. Derajat liberasi yang tinggi
d. Feed dalam bentuk pulp (lumpur)
Syarat-syarat alat flotasi
a. Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran kosentrat.
b. Dapat menghasilkan/ada aliran udara yang dapat dimasukan kedalam sistem
tersebut.
c. Feed harus dalam bentuk pulp.
Gambar 11.1
Flotasi
Dengan adanya perbedaan sifat permukaan (Hidrophobik dan Hidrophilik)
tadi perlu ada suatu reagen kimia untuk merubah permukaan mineral. Reagen
kimia yang digunakan pada proses flotasi terdiri dari :
1. Kolektor (Collector): suatu bahan kimia organik yang gunanya untuk
merubah sifat permukaan mineral yang tadinya senang air menjadi benci air,
hal ini bila mineral yang senang air itu mineral yang diinginkan. Conto :
solar, sabun.
2. Modifier : bahan kimia an-organik yang fungsinya untuk
mempengaruhi kerja kolektor.
3. Frother (Pembusa) : suatu zat untuk menstabilkan gelembung-
gelembung udara dalam air, contohnya : deterjen.
3. Syarat – syarat alat flotasi :
− Mempunyai penerima pulp dan pengeluaran konsentrat.
− Dapat menghasilkan atau ada aliran udara yang dapat dimasukan
kedalam sistem tersebut.
− Feed harus dalam bentuk pulp.
11.2.2 Macam-Macam Sel Flotasi
Sel flotasi berfungsi untuk menerima pulp dan dilakukan proses flotasi.
Jenis sel mendasarkan atas pemasukan udara, adalah :
1. Agitation Cell
Alat ini jarang digunakan, sebab adanya perkembangan dengan
diketemukannya sub aeration cell. Udara masuk ke dalam cell flotasi karena
putaran pengaduk.
2. Sub Aeration Cell
Udara masuk akibat hisapan putaran pengaduk. Alat ini paling praktis
sehingga banyak digunakan.
3. Pneumatic Cell
Alat ini jarang sekali yang menggunakan, udara langsung dihembuskan ke
dalam cell
4. Vacum and Pressure Cell
Udara masuk karena tangki dibuat vakum oleh pompa penghisap dan udara
dimasukkan oleh pompa injeksi.
5. Cascade Cell
Udara masuk karena jatuhnya mineral.
11.3. Alat dan Bahan
11.3.1 Alat
a. Timbangan
b. Splitter
c. Alas plastik / karpet
d. Sendok
e. Nampan
f. Kantong plastik
g. Mikroskop / loope
4. h. Corong
i. Papan Grain Counting
j. Pan pemanas
k. Pemanas ( oven )
l. Ember
m. Gelas ukur
n. Stop Watch
o. Alat flotasi
11.3.2 Bahan
a. Batubara, ukuran – 200 #, sebanyak 250 gr.
b. Mineral kuarsa ( SiO2 ), sebanyak 400 gr.
c. Minyak tanah.
11.4. Prosedur Percobaan
a. Lakukan mixing antara batubara dengan kuarsa.
b. Tentukan kadar batubaranya.
c. Lakukan pengkondisian dengan menambah minyak tanah kurang lebih
100 ml.
d. Campur batubara dan kuarsa dengan air dan diaduk sampai merata.
e. Ukur debit air yang keluar.
f. Isi alat flotasi dengan air sampai penuh.
g. Hidupkan kompresor dan atur supaya debit udara yang keluar
kurang lebih 0.5 l / menit.
h. Masukkan feed di atas pada feeder alat Flotasi setiap 15 detik.
i. Atur kecepatan air sampai feed habis seluruhnya.
j. Tampung konsentrat ( over flow ) dan tailing ( under flow), kemudian
saring.
k. Masukkan ke pan pemanas dan keringkan pada suhu 100 – 105 C
sampai airnya hilang.
l. Timbang berat konsentrat.
m. Tentukan kadar konsentrat ( batubara ) dengan grain counting.
n. Tentukan berat tailing ( T ) dan kadarnya (t), dengan rumus :.
a. Material balance
5. b. Metallurgical Balance
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
11.5. Tugas
a. Isi tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Perhitungan Kadar Feed
Mineral
Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Kuarsa
Kasiterit
b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :
R =
fF
cC
×
×
x 100%
c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :
K =
C
F
F = C + T
F . f = C . c + T . t
6. b. Metallurgical Balance
Dimana : F = Berat Feed (gr)
f = Kadar Feed (%)
C = Berat Konsentrat (gr)
c = Kadar Konsentrat (%)
T = Berat Tailing (gr)
t = Kadar Tailing (%)
11.5. Tugas
a. Isi tabel dibawah ini :
Tabel 11.1
Perhitungan Kadar Feed
Mineral
Feed (F) Kosentrat (K) Tailing (T)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Berat
(gr)
Kadar
(%)
Kuarsa
Kasiterit
b. Tentukan Recovery (R) kasiterit dengan rumus :
R =
fF
cC
×
×
x 100%
c. Tentukan Ratio of Concentration (K) dengan rumus :
K =
C
F
F = C + T
F . f = C . c + T . t