Sistem inferensi fuzzy metode Tsukamoto digunakan untuk memprediksi tingkat kompetensi profesional guru berdasarkan delapan komponen utama meliputi kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar, perencanaan pembelajaran, prestasi akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan forum ilmiah, dan penghargaan bidang pendidikan.
Menghitung harga dan membuat tiket penerbangan domestikdiniran
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengajar keterampilan menghitung harga dan membuat tiket penerbangan domestik berdasarkan standar kompetensi nasional. Dokumen tersebut menjelaskan cara-cara pengajaran, penilaian, dan materi pendukung untuk mencapai standar kompetensi tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab II membahas tinjauan pustaka mengenai pendidikan dan pelatihan (diklat), yang mencakup proses, tujuan, manfaat, dan metode diklat. Diklat merupakan kunci manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan keterampilan pegawai. Proses diklat terdiri dari analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Diklat bertujuan meningkatkan kinerja
Menghitung harga dan membuat tiket penerbangan domestikdiniran
Dokumen tersebut memberikan panduan untuk mengajar keterampilan menghitung harga dan membuat tiket penerbangan domestik berdasarkan standar kompetensi nasional. Dokumen tersebut menjelaskan cara-cara pengajaran, penilaian, dan materi pendukung untuk mencapai standar kompetensi tersebut.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Bab II membahas tinjauan pustaka mengenai pendidikan dan pelatihan (diklat), yang mencakup proses, tujuan, manfaat, dan metode diklat. Diklat merupakan kunci manajemen sumber daya manusia untuk meningkatkan keterampilan pegawai. Proses diklat terdiri dari analisis kebutuhan, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Diklat bertujuan meningkatkan kinerja
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi guru (UKG) mata pelajaran matematika untuk satuan pendidikan SMP. Terdiri dari 8 kompetensi inti dan beberapa kompetensi dasar yang terkait dengan pembelajaran matematika SMP. Kompetensi inti meliputi penguasaan karakteristik peserta didik, teori belajar, pengembangan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi, pengemb
Teks ini membahas penilaian berbasis kelas (PBK) dalam pembelajaran matematika. PBK dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dapat berupa unjuk kerja, proyek, portofolio, atau tes tertulis. Salah satu model PBK yang dijelaskan adalah penilaian unjuk kerja, yaitu penilaian yang mengamati kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas nyata seperti pemecahan masalah matematika.
Rangkuman dokumen:
1. Dokumen ini membahas tentang perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk sekolah menengah kejuruan.
2. Terdapat tujuan pembelajaran untuk memahami pengertian dan komponen RPP serta cara menyusun RPP.
3. Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pengertian, komponen, dan langkah penyusunan RPP sesuai pedoman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik SMK. Ia menjelaskan pendekatan dan instrumen penilaian untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik secara berimbang. Berbagai teknik penilaian seperti observasi, tes tulis, dan penugasan digunakan dengan instrumen seperti daftar cek dan lembar penilaian.
Latar Belakang Penyelarasan :
Kesenjangan antara jumlah lulusan dengan jumlah kebutuhan dunia kerja (Dimensi Kuantitas)
Kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja (Dimensi Kualitas)
Wilayah tidak mampu menyerap lulusan dari lokasi setempat, tidak tersedia lulusan yang dibutuhkan di suatu wilayah (Dimensi Lokasi)
Perubahan kondisi (ekonomi) baik lokal, nasional dan global dan lead time pendidikan (Dimensi Waktu)
MANUAL INTERNSHIP PEGAWAI LATIHAN VOKASIONAL VOCATIONAL TRAINING OFFICERGhazally Spahat
Manual ini disediakan untuk memberi panduan kepada intern dalam merancang dan menyempurnakan internship. Ia mengandungi panduan yang akan membantu intern dalam menjalankan aktivitinya serta asas untuk menilai intern ke arah mencapai kecekapan yang diperlukan oleh
seorang Pegawai Latihan Vokasional Tahap 3. Intern hendaklah memahami manual ini sebelum memulakan program internship. Sepanjang program internship, Penyelia yang berkelayakan akan membimbing dan menasihati intern untuk mencapai satu standard yang
ditetapkan.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut berisi kisi-kisi uji kompetensi guru (UKG) mata pelajaran matematika untuk satuan pendidikan SMP. Terdiri dari 8 kompetensi inti dan beberapa kompetensi dasar yang terkait dengan pembelajaran matematika SMP. Kompetensi inti meliputi penguasaan karakteristik peserta didik, teori belajar, pengembangan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, pemanfaatan teknologi, pengemb
Teks ini membahas penilaian berbasis kelas (PBK) dalam pembelajaran matematika. PBK dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar dan dapat berupa unjuk kerja, proyek, portofolio, atau tes tertulis. Salah satu model PBK yang dijelaskan adalah penilaian unjuk kerja, yaitu penilaian yang mengamati kinerja siswa dalam menyelesaikan tugas nyata seperti pemecahan masalah matematika.
Rangkuman dokumen:
1. Dokumen ini membahas tentang perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk sekolah menengah kejuruan.
2. Terdapat tujuan pembelajaran untuk memahami pengertian dan komponen RPP serta cara menyusun RPP.
3. Dokumen ini memberikan penjelasan tentang pengertian, komponen, dan langkah penyusunan RPP sesuai pedoman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dokumen tersebut memberikan panduan penilaian pencapaian kompetensi peserta didik SMK. Ia menjelaskan pendekatan dan instrumen penilaian untuk menilai kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik secara berimbang. Berbagai teknik penilaian seperti observasi, tes tulis, dan penugasan digunakan dengan instrumen seperti daftar cek dan lembar penilaian.
Latar Belakang Penyelarasan :
Kesenjangan antara jumlah lulusan dengan jumlah kebutuhan dunia kerja (Dimensi Kuantitas)
Kesenjangan kompetensi lulusan dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja (Dimensi Kualitas)
Wilayah tidak mampu menyerap lulusan dari lokasi setempat, tidak tersedia lulusan yang dibutuhkan di suatu wilayah (Dimensi Lokasi)
Perubahan kondisi (ekonomi) baik lokal, nasional dan global dan lead time pendidikan (Dimensi Waktu)
MANUAL INTERNSHIP PEGAWAI LATIHAN VOKASIONAL VOCATIONAL TRAINING OFFICERGhazally Spahat
Manual ini disediakan untuk memberi panduan kepada intern dalam merancang dan menyempurnakan internship. Ia mengandungi panduan yang akan membantu intern dalam menjalankan aktivitinya serta asas untuk menilai intern ke arah mencapai kecekapan yang diperlukan oleh
seorang Pegawai Latihan Vokasional Tahap 3. Intern hendaklah memahami manual ini sebelum memulakan program internship. Sepanjang program internship, Penyelia yang berkelayakan akan membimbing dan menasihati intern untuk mencapai satu standard yang
ditetapkan.
This document contains code for a music player application with the following key features:
1. It allows users to log in and provides a main menu with options to play music, view requests, view utilities, and exit.
2. The request section allows searching a database to retrieve song information and play the selected song. It also updates the request status in the database.
3. The code includes functions for playing, pausing, stopping music, shuffling songs, and updating the music progress bar.
1. panduan e training guru melek it angkatan 1-3 th 2017 classdojosukani
Dokumen tersebut merupakan panduan pelaksanaan pelatihan online (e-training) guru melek IT selama 10 hari yang bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam pembelajaran."
Model rekayasa ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui intervensi terhadap guru-guru yang kurang kompeten dalam menyampaikan pengajaran dan pembelajaran yang berkesan. Model ini menggunakan tiga domain utama dari Kerangka PdP Danielson yaitu perancangan, pengajaran, dan persekitaran kelas. Model ini dirancang melalui pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk mengumpul data secara komprehensif.
Format Hasil asesmen pembelajaran_Alfathesa Filoza.docxalfathesafiloza
Laporan ini menganalisis hasil penilaian pembelajaran tentang materi gangguan dan kelainan pada sistem gerak yang dilakukan melalui penilaian sikap, keterampilan, dan pengetahuan siswa. Penilaian menunjukkan pencapaian tujuan pembelajaran secara umum namun masih ditemui tantangan seperti waktu dan pemahaman siswa yang beragam. Solusi yang ditempuh adalah kerja sama dengan guru lain, pengulangan materi, dan pen
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi implementasi asesmen paradigma baru kurikulum merdeka di SMA Negeri 7 Lokseumawe. Ringkasannya adalah: (1) dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip penilaian yang adil, valid, dan dapat dipercaya serta digunakan untuk meningkatkan mutu pembelajaran, (2) jenis-jenis asesmen yang dijelaskan adalah asesmen diagnostik, formatif, dan sumatif
Panduan ini memberikan penjelasan tentang penyusunan portofolio untuk sertifikasi guru dalam jabatan. Portofolio berisi bukti pengalaman dan prestasi guru selama menjalankan tugas mengajar. Panduan ini menjelaskan komponen portofolio, cara pengisian instrumen, dan penyusunannya sesuai pedoman.
Dokumen tersebut membahas mengenai implementasi kurikulum Teaching Factory dan Techno Park di SMK, yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan industri dan dunia usaha. Implementasi kurikulum ini mencakup pengembangan kompetensi berpikir tingkat tinggi siswa, kerja sama antara sekolah dan industri, serta pendampingan untuk menyiapkan siswa yang mandiri dan berkualitas.
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
1. Prediksi Tingkat Kompetensi Profesional Pendidik
Menggunakan Sistem Inferensi Fuzzy
Metode Tsukamoto
(Predictionof the Level of Professional Teachers
Competence Using Fuzzy Inference System
Tsukamoto Method)
Tito Pinandita1)dan Ahmad2)
1)
2)
Teknik Informatika – F. Teknik – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Pendidikan Matematika – FKIP – Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Jl. Raya Dukuhwaluh Purwokerto 53182
titop@ump.ac.id
Abstract - The competence of a teacher is absolutely
necessary to demonstrate the quality of teachers in the
exercise of his profession. These competencies will be
realized in the form of mastery of the knowledge and
professionalism. Professional competence is one of
competence as set forth in UUGD 2005 that has several
components. In this study applied fuzzy inference system
Tsukamoto method to predict the level of teachers’s
proffesional competence. Expected with this system, the
level of professional competence of teachers can be
predicted by entering the scores from professional
competencies supporting components.
Keywords: professional competence, Tsukamoto fuzzy
inference system.
I. PENDAHULUAN
Kompetensi berarti kewenangan (kekuasaan) untuk
menentukan atau memutuskan sesuatu hal (Kamus
Umum Bahasa Indonesia). Selain itu disebutkan juga
bahwa kompetensi adalah kemampuan, kecakapan dan
ketrampilan yang dimiliki seseorang berkenaan dengan
tugas jabatan maupun profesinya [7]. Kompetensi
pendidik (dalam hal ini guru) meliputi empat macam
yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional (Undangundang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen).
Penilaian portfolio merupakan salah satu alat uji
kompetensi. Portofolio adalah bukti fisik (dokumen)
yang menggambarkan pengalaman berkarya/prestasi
yang dicapai selama menjalankan tugas profesi sebagai
guru dalam interval waktu tertentu dalam kaitannya
dengan sertifikasi guru [2]. Menurut UU No 14 Tahun
2005 tentang Guru dan Dosen, kompetensi professional
merupakan kemampuan penguasaan materi pengajaran
secara luas dan mendalam.Sedangkan menurut Prof.
Tjokorde Raka Joni seperti yang dikutip oleh [1]
merumuskan kompetensi profesional, artinya bahwa
guru harus memiliki pengetahuan yang luas serta dalam
tentang subject matter (bidang studi) yang akan
diajarkan, serta penguasaan metodologis dalam arti
memiliki pengetahuan konsep teoritik, mampu memilih
metode yang tepat, serta mampu menggunakannya
dalam proses belajar mengajar.Selain itu juga
kemampuan guru dalam pengetahuan isi (content
knowledge), penguasaan terhadap materi pelajaran
secara luas dan mendalam sesuai standar isi program
satuan pendidikan, mata pelajaran, atau kelompok mata
pelajaran yang diampu, dan konsep-konsep dan metode
disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan,
yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan
program satuan pendidikan, mata pelajaran, atau
kelompok mata pelajaran yang diampu [6].
Komponen portofolio guru terdiri dari 10
komponen, yaitu: 1) Kualifikasi akademik, 2)
Pendidikan dan pelatihan, 3) Pengalaman mengajar, 4)
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, 5) Penilaian
JUITA ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 2, Nopember 2012 | Pinandita,T. dan Ahmad
93
2. dari atasan dan pengawas, 6) Prestasi akademik, 7)
Karya pengembangan profesi, 8) Keikutsertaan dalam
forum ilmiah, 9) Pengalaman organisasi di bidang
kependidikan dan sosial, dan 10) Penghargaan yang
relevan dengan bidang pendidikan [2]. Sedangkan
kompetensi profesional mengandungunsur 8 komponen
yaitu komponen ke 1), 2), 3), 4), 6), 7), 8), dan 10).
Kualifikasi akademik adalah ijazah pendidikan tinggi
yang dimiliki oleh guru pada saat yang bersangkutan
mengikuti sertifikasi, baikpendidikan gelar (S-1, S-2,
atau S-3) maupun nongelar (D-IV), baik di dalam
maupun di luar negeri. Pendidikan dan pelatihan adalah
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti
oleh guru dalam rangka pengembangan dan/atau
peningkatan kompetensi selama melaksanakan tugas
sebagai pendidik, baik pada tingkat kecamatan,
kabupaten/kota,
provinsi,
nasional,
maupun
internasional. Pengalaman mengajar adalah masa kerja
sebagai guru pada jenjang, jenis dan satuan pendidikan
formal tertentu.
Perencanaan dan pelaksanaan
pembelajaran adalah persiapan pembelajaran yang akan
dilaksanakan untuk satu topik atau kompetensi tertentu.
Prestasi akademik merupakan prestasi yang dicapai guru
dalam pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik dan agen
pembelajaran yang mendapat pengakuan dari lembaga/panitia
penyelenggara, baik tingkat kecamatan, kabupaten/ kota, provinsi,
nasional, maupun internasional. Karya pengembangan profesi
adalah hasil karya dan/atau aktivitas guru yang menunjukkan
adanya upaya pengembangan profesi. Keikutsertaan dalam
forum ilmiah merupakan partisipasi guru dalam forum ilmiah
(seminar, semiloka, simposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis
forum ilmiah lainnya) pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota,
provinsi, nasional, atau internasional, baik sebagai nara
sumber/pemakalah maupun sebagai peserta. Sedangkan
penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan
adalah penghargaan yang diperoleh guru atas dedikasinya dalam
pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan/atau bertugas di Daerah
Khusus dan memenuhi kriteria kuantitatif (lama waktu, hasil,
lokasi/geografis), dan kualitatif (komitmen, etoskerja), baik
pada tingkat satuan pendidikan, desa atau kelurahan, kecamatan,
kabupaten/kota, provinsi, nasional, maupun internasional.
Melanjutkankajiandari[5]makadalam penelitian ini
diterapkan sistem inferensi fuzzy (fuzzy inference
system/ FIS) metode Tsukamoto untuk memprediksi
tingkat kompetensi professional dari seorang pendidik.
94
FIS merupakan pengembangan dari logika fuzzy yang
telah dikenal sebagai salah satu perkembangan bidang
ilmu kecerdasan buatan, yang mampu memberikan
solusi dengan mengakomodir penggunaan bahasa alami,
yang dihasilkan dari sekumpulan pengetahuan yang
ditransfer ke dalam perangkat lunak melalui inferensi
fuzzy, yang selanjutnya memetakan suatu input menjadi
output berdasarkan IF-THEN rule yang diberikan [4].
Pada metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan
IF – THEN harus direpresentasikan dengan suatu
himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang
monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari
tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp)
berdasarkan α-predikat (fire strength), dengan
menggunakan rata-rata berbobot [3].
II. METODE
Langkah penelitian yang dilakukan meliputi: 1)
mengumpulkan data dari pemetaan komponen portofolio
dalam konteks kompetensi guru sesuai Permendiknas
No. 18 tahun 2007, 2) membentuk himpunan fuzzy
kompetensi profesional, 3) mengaplikasikan fungsi
implikasi dan komposisi aturan kompetensi profesional,
dan 4) proses defuzzy yaitu melakukan evaluasi rule
untuk menentukan keluaran berupa tingkat kompetensi
profesional yang dimiliki oleh seorang pendidik.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Delapan komponen yang menjadi kunci pokok dalam
kompetensi profesional merupakan variabel dalam
sistem fuzzy yang diterapkan. Penentuan himpunan
fuzzy pada setiap variabel didasarkan atas skor masingmasing komponen yang terdapat dalam rubrik penilaian
portofolio sertifikasi guru dalam jabatan (Dirjen Dikti
Kemendiknas, 2010). Dari setiap variabel selanjutnya
termasuk variabel output (tingkat kompetensi
profesional) dibentuk himpunan fuzzy (Gambar 1 s/d 9)
dengan fungsi keanggotaan (persamaan 1 s/d 19) sebagai
berikut:
JUITA ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 2, Nopember 2012 | Pinandita,T. dan Ahmad
3. a.
Kualifikasi akademik (KA)
Kurang
1
Kurang
Bagus
{˲{
_
110
200
KA (Kualifikasi Akademik)
Gambar 1.Himpunan fuzzy Kualifikasi Akademik
1;
˲ ≤ 110
{˲{ = Ӣ
; 110 < ˲ < 200 ..... (1)
$"" ##"
0;
200 ≤ ˲
d.
$""
_
{˲{ = Ӣ
_
b.
{˲{ = Ӣ
_
Bagus
0;
##"
$"" ##"
1;
≤ ˲ ≤ 110
; 110 < ˲ < 200
200 ≤ ˲
1;
'
'
165 ≤ ˲
0 ≤ ˲ ≤ 85
85 < ˲ < 205 ...... (6)
;
5 ≤ ˲ ≤ 220
Bagus
1
{˲{
..... (2)
0
120150 160
PPP (Perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran)
Gambar 4.Himpunan fuzzy Perencanaan dan Pelaksanaan
Pembelajaran
{˲{ = Ӣ
_
3
60
PP (Pendidikan dan Pelatihan)
Gambar 2.Himpunan fuzzy Pendidikan dan Pelatihan
{˲{ = Ӣ
_
_
1;
"
" %
0;
{˲{ = Ӣ
0;
;
%
" %
1;
0≤˲≤3
3 < ˲ < 60 ..... (3)
;
60 ≤ ˲
0≤˲≤3
3 < ˲ < 60 ..... (4)
60 ≤ ˲
Pengalaman mengajar (PM)
_
e.
#'"
#'" #$"
0;
0;
#$"
#'" #$"
1;
0 ≤ ˲ ≤ 120
120 < ˲ < 150 .... (7)
;
150 ≤ ˲
0 ≤ ˲ ≤ 120
120 < ˲ < 150 .... (8)
;
50 ≤ ˲ ≤ 160
Prestasi akademik (PA)
Kurang
Bagus
1
{˲{
0
12
100
PA (Prestasi Akademik)
Bagus
{˲{
1;
{˲{ = Ӣ
1
0
0;
;
Bagus
{˲{
Kurang
'
0;
$"'
Kurang
1
c.
$"'
0 ≤ ˲ ≤ 85
85 < ˲ < 205 ..... (5)
Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
(PPP)
Pendidikan dan pelatihan (PP)
Kurang
{˲{ = Ӣ
1;
$"'
Gambar 5.Himpunan fuzzy Prestasi Akademik
85205
220
PM (Pengalaman Mengajar)
Gambar 3.Himpunan fuzzy Pengalaman Mengajar
_
{˲{ = Ӣ
1;
#""
#"" #$
0;
;
0 ≤ ˲ ≤ 12
12 < ˲ < 100 .... (9)
JUITA ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 2, Nopember 2012 | Pinandita,T. dan Ahmad
100 ≤ ˲
95
4. {˲{ = Ӣ
_
f.
0;
#$
#"" #$
1;
;
0 ≤ ˲ ≤ 12
12 < ˲ < 100 .... (10)
h.
100 ≤ ˲
Kurang
Karya pengembangan profesi (KPP)
Kurang
Penghargaan yang
pendidikan (PBP)
bidang
Bagus
{˲{
Bagus
{˲{
0
0
0
1
30
PBP (Penghargaan Bidang
Pendidikan)
0
250
KPP (Karya Pengembangan
Profesi)
Gambar 8.Himpunan fuzzy Penghargaan Bidang Pendidikan
{˲{ = Ӣ
1;
'"
_
_
'" $
{˲{ = Ӣ
0;
0;
$
'" $
1;
;
;
0≤˲≤2
2 < ˲ < 50 .... (11)
50 ≤ ˲
0≤˲≤2
2 < ˲ < 50 .... (12)
50 ≤ ˲
Keikutsertaan dalam forum ilmiah (KFI)
Kurang
{˲{ = Ӣ
_
Gambar 6.Himpunan fuzzy Karya Pengembangan Profesi
%" #
{˲{ = Ӣ
_
i.
1;
%"
0;
0;
#
%" #
1;
0≤˲≤1
1 < ˲ < 30 .... (15)
;
30 ≤ ˲
0≤˲≤1
1 < ˲ < 30 .... (16)
;
30 ≤ ˲
Kompetensi Profesional (KOMP PROF.)
Rendah
1
Sedang
Tinggi
{˳{
Bagus
1
{˲{
334
602
870
KOMP PROF.: Kompetensi Pedagogik
0
150
KFI (Keikutsertaan Forum Ilmiah)
0
Gambar 7.Himpunan fuzzy Keikutsertaan Forum Ilmiah
{˲{ = Ӣ
_
_
{˲{ = Ӣ
1;
'"
'" #
0;
0;
#
'" #
1;
;
;
Gambar 9.Himpunan fuzzy Kompetensi Profesional
0≤˲≤1
1 < ˲ < 50 .... (13)
_
50 ≤ ˲
0≤˲≤1
1 < ˲ < 50 ..... (14)
50 ≤ ˲
{˲{ = Ӣ
{˲{ =
_
_
96
dengan
1
1
g.
relevan
1;
1;
"$
"$ %%&
0;
%%&
"$ %%&
"
0;
{˲{ = Ӣ
"
0;
"
1;
"$
;
;
;
0 ≤ ˲ < 334
334 ≤ ˲ < 602 .. (17)
602 ≤ ˲
˲ = 602
4 ≤ ˲ < 602
602 < ˲ < 870
˲ < 334 IˮI˯ 870 ≤ ˲
"$
"$
;
.. (18)
˲ < 602
602 ≤ ˲ < 870 ..(19)
870 ≤ ˲
JUITA ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 2, Nopember 2012 | Pinandita,T. dan Ahmad
5. Pembentukan fungsi implikasi fungsi didasarkan
pada inferensi fuzzy berbasis pengetahuan dalam bentuk
fungsi implikasi fuzzy Mamdani dengan prosedur
inferensi GMP (Generallized Modus Ponens). GMP
adalah inferensi maju berdasarkan fakta masukan
yang disebut juga penalaran langsung. Komposisi aturan
(rule) yang terbentu berjumlah 256 aturan sebagai
berikut (Gambar 10):
R1
:
R2
:
IF
Kurang
Kurang
Kurang
Kurang
KA
AND
AND
AND
THEN
Kurang
AND
PM
Kurang
PA
Kurang
KFI
Kurang
KOMP PROF.
PP
AND
AND
AND
Rendah
PPP
KPP
PBP
IF
Kurang
Kurang
Kurang
Bagus
KA
AND
AND
AND
THEN
Kurang
AND
PM
Kurang
PA
Kurang
KFI
Kurang
KOMP PROF.
PP
AND
AND
AND
Rendah
PPP
KPP
PBP
IF
Kurang
Bagus
Bagus
Kurang
KA
AND
AND
AND
THEN
Kurang
AND
PM
Kurang
PA
Bagus
KFI
Bagus
KOMP PROF.
PP
AND
AND
AND
Sedang
PPP
KPP
PBP
IF
Bagus
Bagus
Bagus
Bagus
KA
AND
AND
AND
THEN
Kurang
AND
PM
Bagus
PA
Bagus
KFI
Bagus
KOMP PROF.
PP
AND
AND
AND
Tinggi
PPP
KPP
PBP
…
R31
:
…
R256:
Keterangan:
KA : Kualifikasi Akademik
PP : Pendidikan dan pelatihan
PM: Pengalaman mengajar
PPP: Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
PA: Prestasi akademik
KPP: Karya pengembangan profesi
KFI: Keikutsertaan dalam forum ilmiah
PBP: Penghargaan yang relevan dengan bidang
pendidikan
KOMP PROF.: Kompetensi Profesional
Gambar 10. Aturan fuzzy untuk menentukan tingkat
kompetensi profesional
Proses defuzzy dilakukan dengan mengevaluasi
setiap rule berdasarkan skor-skor pada setiap komponen
(delapan komponen) dalam kompetensi profesional.
Sebagai contoh:
- KA: ijazah S-1 non kependidikan sesuai bidang studi
(mapel) memiliki skor 130
- PP: memiliki 2 sertifikat diklat tingkat nasional,
relevan dengan bidang ilmu selama 16 jam, memiliki
skor 50
- PM: telah mengajar selama 6 tahun, skor 85
- PPP: perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
memperoleh skor 140
- PA: membimbing 1 kegiatan siswa dalam lomba tidak
mencapai juara dalam bidang studi yang relevan, skor
3
- KPP: membuat 2 media pembelajaran, skor 7
- KFI: memiliki 3 sertifikat peserta seminar tingkat
kabupaten dalam bidang yang relevan dengan bidang
ilmu, skor 12
- PBP: tidak memiliki penghargaan, skor 0
Berdasarkan data skor yang diperoleh, selanjutnya
dilakukan evaluasi rule dimulai dari rule pertama yaitu
IF KA Kurang AND PP Kurang AND PM Kurang
AND PPP Kurang AND PA Kurang AND KPP
Kurang AND KFI Kurang AND PBP Kurang
THEN
KOMP PROF. Rendah
sampai dengan rule terakhir (rule ke-256) yaitu
IF KA Kurang AND PP Bagus AND PM Bagus
AND PPP Bagus AND PA Bagus AND KPP Bagus
AND KFI Bagus AND PBP Bagus THEN KOMP
PROF. Tinggi.
dengan menggunakan skor sebagai masukan dalam
fungsi keanggotaan pada persamaan 1 s/d 19 diperoleh
α_predikat1=0,175 dan z1=554.982, α_predikat2=0,175
dan z2=554.982, …, α_predikat256=0,000 dan
z256=602,000, sehingga hasil akhir sebagai output
diperoleh z_rata-rata=481.455 yang menjadi anggota
himpunan rendah dengan nilai keanggotaan 0,473 dan
anggota himpunan sedang dengan nilai keanggotaan
0,527. Dengan kata lain pendidik tersebut memiliki
tingkat kompetensi sedang sebesar 52,7%.
IV. PENUTUP
A. Simpulan
Prediksi tingkat kompetensi profesional pendidik
bisa diketahui dengan menerapkan Sistem Inferensi
Fuzzy (Fuzzy Inference System/FIS) metode Tsukamoto.
Dengan mengetahui skor setiap komponen pada elemen
kompetensi profesional, dapat diprediksi tingkat
JUITA ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 2, Nopember 2012 | Pinandita,T. dan Ahmad
97
6. kompetensinya yang meliputi kategori rendah, sedang,
atau tinggi.
B. Saran
Saran yang disampaikan adalah bisa dikembangkan
sistem inferensi fuzzy menggunakan metode yang lain
seperti Mamdani atau Sugeno.
1.
2.
3.
4.
98
UCAPAN TERIMA KASIH
DP2M Dirjen DIKTI Departemen Pendidikan
Nasional melalui Kopertis Wilayah VI yang telah
memberikan dana dalam pelaksanaan penelitian ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang
telah memberi berbagai dorongan dan kemudahan
dalam penelitian ini.
Ketua LPPM yang telah memberi persetujuannya,
sehingga penelitian ini berjalan dengan baik.
Dekan Fakultas Teknik yang telah memberi
kesempatan dan fasilitas dalam penelitianini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Arikunto,S. 1990. Manajemen Pengajaran Secara
Manusiawi. Jakarta: Rineka Cipta.
[2] Dirjendikti, 2010, Sertifikasi Guru dalam Jabatan Buku 3
Pedoman Penyusunan Portofolio, Jakarta, Kemendiknas.
[3] Kusumadewi, S. dan Purnomo, H., 2004, Aplikasi Logika
Fuzzy untuk Pendukung Keputusan, Yogyakarta, Graha
Ilmu.
[4] Naba, A., 2009, Belajar Cepat Fuzzy Logic Menggunakan
MATLAB, Yogyakarta, Andi.
[5] Pinandita, T., Ahmad, Mustafidah, H., 2012, Sistem
Inferensi Fuzzy Tsukamoto untuk Menentukan Tingkat
Kompetensi Pedagogik, Prosiding Seminar Nasional
Informatika dan Call for Paper STMIK Potensi Utama
Medan dalam rangka Rakornas APTIKOM, 19 Oktober
2012, ISBN: 2088-9747 halaman 432 – 436.
[6] Saliman. 2008. STANDAR KOMPETENSI GURU SERI
MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO
2008.
http://www.slideshare.net/guestc6f390/standarkompetensi-guru. diakses 14 Mei 2010.
[7] Trianto,dkk., 2006, Tinjauan Yuridis Hak serta Kewajiban
Pendidik Menurut UU Guru dan Dosen, Jakarta, Prestasi
Pustaka.
JUITA ISSN: 2086-9398 Vol. II Nomor 2, Nopember 2012 | Pinandita,T. dan Ahmad