SlideShare a Scribd company logo
REPLIKASI DNA
Paramita Cahyaningrum Kuswandi
(email : paramita@uny.ac.id)
FMIPA UNY
2014
Why study DNA replication ?
 Materi genetis : perlu diketahui untuk
melihat pewarisan sifat
 Replikasi materi genetis : perlu diketahui
untuk mengetahui cara materi tersebut
diperbanyak dan diwariskan dari satu sel ke
sel berikutnya dan dari satu generasi ke
generasi baru makhluk hidup
 Bagaimana materi genetis diperbanyak secara
tepat dan cepat ?
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Dimulai dari struktur molekul DNA...
 DNA adalah materi genetis dan membawa
informasi tersebut pada urutan basanya
 Model DNA yang ditemukan oleh Watson
dan Crick menunjukkan bahwa ‘ pasangan
basa dapat menjadi dasar mekanisme
penggandaan molekul DNA ‘
 Karena nukleotida berpasangan maka satu
untai DNA dapat menjadi cetakan (template)
untuk untai yang lain
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2012
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
3 model replikasi yang diusulkan pada
tahun 1950an...
1. Conservative model
2. Semiconservative model
3. Dispersive model
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Conservative model
1. Kedua untai asal
bertindak sebagai
template / cetakan
2. Dihasilkan 2 molekul
DNA :
* 1 molekul asal/parent
* 1 molekul baru
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Semiconservative model
1. Tiap untai bertindak
sebagai cetakan
2. Dihasilkan 2
molekul DNA baru,
masing-masing
terdiri dari 1 untai
asal dan 1 untai
baru
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Dispersive model
1. Molekul DNA
terpotong-potong saat
replikasi
2. Potongan-potongan
tersebut melakukan
replikasi
3. Terbentuk potongan-
potongan baru
4. Potongan DNA asal dan
yang baru membentuk 2
molekul DNA yang
terdiri dari potongan-
potongan DNA baru
dam lama secara acak
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Percobaan Meselson & Stahl
 Tahun 1958, membuktikan model replikasi
semiconservative
 Menggunakan bakteri E.coli
 Bakteri ditumbuhkan pada media yang
mengandung N15 dalam bentuk NH₄Cl.
 Bakteri kemudian ditumbuhkan pada
media yang megandung N14
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
 Sampel bakteri diambil pada waktu
tertentu dan dilihat densitasnya
 Menggunakan equilibrium density gradient
centrifugation
 Densitas lebih besar akan berada di bagian
yang lebih bawah di dalam tabung
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2012
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2012
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Jika model conservative
 Garis densitas yang lebih berat selalu ada
(dari pita DNA asal)
 Tidak ada densitas intermediate/hybrid
 Densitas yang lebih ringan akan selalu
bertambah pada tiap relplikasi
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Jika model dispersive
 Setelah satu kali replikasi akan terlihat
garis intermediate
 Pada replikasi selanjutnya hanya akan
terlihat satu garis (1 densitas)
 Garis tersebut akan semakin keatas
(makin ringan)
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Apa saja yang diperlukan untuk
replikasi DNA ?
 Arthur Kornberg dkk., pada tahun 1955
menemukan suatu enzim yang
dibutuhkan untuk replikasi DNA
 Percobaan dilakukan pada bakteri
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Percobaan Kornberg
 Melakukan sintesis DNA dengan campuran :
1. Fragmen DNA
2. Campuran dNTP (dATP, dGTP, dTTP, dCTP)
= deoxyribonucleic triphosphate precursor.
dNTP diberi label radioaktif untuk
mengukur jumlah DNA yang disintesis
3. Ekstrak E.coli
4. Dilakukan secara in vitro
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Apa hasilnya ???
 Ditemukan enzim yang mampu melakukan
sintesis DNA
 Disebut Kornberg enzyme = DNA polymerase I
(DNA Pol I )
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Percobaan lanjut...
 Dilakukan lagi penelitian secara in vitro :
1. Keempat macam dNTP
2. DNA Pol I
3. DNA E.coli, sebagai template
4. Primer (potongan kecil DNA yang
digunakan untuk memulai sintesis)
5. Ion magnesium supaya kerja Pol I secara
maksimal
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Peran DNA polymerase
 Pada ujung untai DNA yang sedang
terbentuk, DNA polimerase menjadi katalis
untuk pembentukan ikatan fosfodiester
antara 3’-OH dari deoksi dengan 5’-fosfat
nukleotida berikutnya
 Mencari prekursor dNTP yang tepat , yang
komplementer dengan DNA template.
Penambahan sekitar 850 nukleotida tiap
detik pada E.coli dan 60-90 per detik pada
manusia
 Arah sintesis untai DNA yang baru adalah
dari 5’-3’
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
REPLIKASI DNA PADA PROKARYOT
1. Inisiasi
2. Replikasi DNA
secara
‘semidiscontinuous’
3. Rolling Circle
Replication
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
1. INISIASI
 Inisiasi replikasi dimulai dengan adanya
sekuen DNA yang disebut replicator
 Pada replicator terdapat origin of
replication
 Bagian pada untai DNA yang ‘membuka’
untuk direplikasi, disebut replication
bubble
 Untai DNA yang digunakan sebagai
template/cetakan, disebut template
strands
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
 Saat DNA membuka, terbentuk struktur
seperti sendok, yang disebut replication
fork
 Pada satu replication bubbles, terdapat 2
replication fork
 Secara umum, replikasi DNA berjalan dua
arah = bidirectional
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Inisiasi replikasi pada E.coli
 Replicator pada E.coli adalah oriC (245 bp
DNA)
 oriC terdiri dari : 3 sekuen dengan banyak
AT (13 bp)
 Initiator protein (dihasilkan oleh dnaA gene)
melekat pada replicator dan menghancurkan
daerah yang mengandung AT banyak
 Kemudian DNA helicase dibawa oleh DNA
helicase loader protein, untuk membuka
untai DNA
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
 Kemudian, DNA helicase merekrut DNA
primase (dihasilkan oleh dnaG gene),
membentuk suatu kompleks yang disebut
primosome
 DNA primase berfungsi membentuk RNA
primer (sekitar 5-10 nukleotida) yang kemudian
dilanjutkan oleh DNA polymerase
 Primer berfungsi sebagai untai awal DNA yang
baru
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
2. Semidiscontinuous DNA replication
 Setelah DNA helicase berhasil membuka untai
ganda DNA (disebut DNA denaturation = DNA
melting), protein SSB (single-strand DNA-binding
protein) menempel pada tiap untai DNA yang
sudah membuka, menjaga supaya tidak menutup
lagi
 RNA primer berada pada ujung 5’ untai baru
DNA untuk satu untai template DNA
 RNA primer juga terdapat pada template DNA
yang lain
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
 DNA helicase terus bergerak maju, membuka 2
untai DNA asal/parent
 Terdapat DNA gyrase (enzim topoisomerase) yang
berada di depan replication fork untuk mengurangi
tegangan pada untai DNA
 DNA polymerase III menambah nukleotida pada
RNA primase membentuk untai DNA yang baru
 DNA polymerase hanya dapat menambahkan
nukleotida pada ujung 3’ untai nukleotida sehingga
replikasi DNA berjalan dari arah 5’ 3’
Leading strand & Lagging strand
 Leading strand :
Pada salah satu template DNA (1 untai
DNA yang direplikasi), dengan RNA primase
yang selalu menjauh dari arah replikasi, akan
terbentuk untai baru yang kontinu
 Lagging strand
Pada template yang lain, akan terbentuk
untai baru secara bertahap, terdiri dari
potongan-potongan DNA yang baru
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Pada lagging strand....
 Potongan-potongan DNA baru disebut
Okazaki fragments (ditemukan oleh Reiji &
Tuneko Okazaki, dkk)
 Okazaki fragments membentuk untai DNA
yang utuh dengan bantuan 2 enzim : DNA
polymerase I dan DNA ligase
 DNA polymerase I menghilangkan RNA
primer dan menambah sisa nukleotida yang
dibutuhkan
 DNA ligase memperbaiki celah yang
terbentuk setelah primer dihilangkan
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Semidiscontinuous
 Karena leading strand terbentuk secara
kontinu dan lagging strand terbentuk
secara bertahap maka replikasi DNA
secara keseluruhan bersifat
semidiscontinuous
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Replisome =
mesin replikasi
DNA
 Replisome
terdiri dari
protein-protein
/ enzim yang
diperlukan
dalam replikasi
DNA
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
3. Rolling circle replication
 Biasanya terjadi pada virus e.g. Bacteriophage
λ
 DNA double strand berbentuk cincin /
lingkaran mereplikasi membentuk DNA
linear
 Dibuat suatu celah (nick) pada salah satu
strand DNA
 Ujung 5’ ditarik keluar dari model cincin
untuk membuat replication fork (seperti
pada contoh sebelumnya)
 Ujung 3’ bertindak sebagai primer supaya
DNA polymerase dapat memulai sintesis
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
 Dari ujung 5’ yang keluar dari bentuk
cincin, akan terbentuk untai DNA
baru
 Metode ini merupakan metode
discontinuous karena pembentukan
untai DNA baru dari lagging strand
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014
Paramita Cahyaningrum
Kuswandi/FMIPA UNY/2014

More Related Content

Similar to 3-replikasi-dna.pdf

Dna replication
Dna replicationDna replication
Dna replication
Puguh Wicaksana
 
Bahan Gen dan Ekspresinya
Bahan Gen dan EkspresinyaBahan Gen dan Ekspresinya
Bahan Gen dan Ekspresinya
FitriDamayanti9
 
Biomol 5-replication
Biomol 5-replicationBiomol 5-replication
Biomol 5-replication
S'Roni Roni
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
RinceLuluBale
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
RinceLuluBale
 
Microbial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental areaMicrobial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental area
DewiBulan6
 
Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)
Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)
Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)
khairul28
 
pptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdf
pptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdfpptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdf
pptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdf
AgathaHaselvin
 
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1
almansyahnis .
 
replikasi.ppt
replikasi.pptreplikasi.ppt
replikasi.ppt
HSarmiah
 
C12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNAC12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNA
Catatan Medis
 
kelompok 5 Nukleus.pptx
kelompok 5 Nukleus.pptxkelompok 5 Nukleus.pptx
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
Farida Dadari
 
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
mauliza Ahmad
 
Gen dan ekspresi gen
Gen dan ekspresi genGen dan ekspresi gen
Gen dan ekspresi gen
University of ganesha education
 
DNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptx
DNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptxDNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptx
DNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptx
Julfiana Mardatillah
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
RinaApriantiNainggol
 

Similar to 3-replikasi-dna.pdf (20)

Dna replication
Dna replicationDna replication
Dna replication
 
Bahan Gen dan Ekspresinya
Bahan Gen dan EkspresinyaBahan Gen dan Ekspresinya
Bahan Gen dan Ekspresinya
 
Biomol 5-replication
Biomol 5-replicationBiomol 5-replication
Biomol 5-replication
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdfPERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
PERTEMUAN 3 DAN 4 BIOTEKNOLOGI.pdf
 
Microbial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental areaMicrobial genetics from environmental area
Microbial genetics from environmental area
 
Dna
DnaDna
Dna
 
Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)
Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)
Materi genetika (SMA NEGERI 1 RAMBAH SAMO)
 
pptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdf
pptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdfpptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdf
pptmaterigenetika-150105054919-conversion-gate02.pdf
 
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1
RPP BIOLOGI KLS 12 KD 3.1
 
replikasi.ppt
replikasi.pptreplikasi.ppt
replikasi.ppt
 
C12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNAC12 Replikasi DNA
C12 Replikasi DNA
 
kelompok 5 Nukleus.pptx
kelompok 5 Nukleus.pptxkelompok 5 Nukleus.pptx
kelompok 5 Nukleus.pptx
 
DNA replication
DNA replicationDNA replication
DNA replication
 
DNA
DNADNA
DNA
 
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNAKROMOSOM, GEN, DAN DNA
KROMOSOM, GEN, DAN DNA
 
Ppt materi genetika
Ppt materi genetikaPpt materi genetika
Ppt materi genetika
 
Gen dan ekspresi gen
Gen dan ekspresi genGen dan ekspresi gen
Gen dan ekspresi gen
 
DNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptx
DNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptxDNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptx
DNA, GEN, GENOM, GENOM DAN KROMOSOM. pptx
 
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.pptPPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
PPT GENETIKA DNA REKOMBINAN.ppt
 

Recently uploaded

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
OcitaDianAntari
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
AskariB1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
ABDULRASIDSANGADJI1
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
zakkimushoffi41
 

Recently uploaded (20)

RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdfLaporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
Laporan Pembina OSIS UNTUK PMMOK.pdf.pdf
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
7 - Kombinatorial dan Peluang Diskrit.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptxRESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
RESUME DAN REFLEKSI MODUL 1 GURU INFORMATIKA 2024.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
1.4.a.4.5. Restitusi - Lima Posisi Kontrol.pdf
 

3-replikasi-dna.pdf

  • 1. REPLIKASI DNA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2014
  • 2. Why study DNA replication ?  Materi genetis : perlu diketahui untuk melihat pewarisan sifat  Replikasi materi genetis : perlu diketahui untuk mengetahui cara materi tersebut diperbanyak dan diwariskan dari satu sel ke sel berikutnya dan dari satu generasi ke generasi baru makhluk hidup  Bagaimana materi genetis diperbanyak secara tepat dan cepat ? Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 4. Dimulai dari struktur molekul DNA...  DNA adalah materi genetis dan membawa informasi tersebut pada urutan basanya  Model DNA yang ditemukan oleh Watson dan Crick menunjukkan bahwa ‘ pasangan basa dapat menjadi dasar mekanisme penggandaan molekul DNA ‘  Karena nukleotida berpasangan maka satu untai DNA dapat menjadi cetakan (template) untuk untai yang lain Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 7. 3 model replikasi yang diusulkan pada tahun 1950an... 1. Conservative model 2. Semiconservative model 3. Dispersive model Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 8. Conservative model 1. Kedua untai asal bertindak sebagai template / cetakan 2. Dihasilkan 2 molekul DNA : * 1 molekul asal/parent * 1 molekul baru Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 9. Semiconservative model 1. Tiap untai bertindak sebagai cetakan 2. Dihasilkan 2 molekul DNA baru, masing-masing terdiri dari 1 untai asal dan 1 untai baru Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 10. Dispersive model 1. Molekul DNA terpotong-potong saat replikasi 2. Potongan-potongan tersebut melakukan replikasi 3. Terbentuk potongan- potongan baru 4. Potongan DNA asal dan yang baru membentuk 2 molekul DNA yang terdiri dari potongan- potongan DNA baru dam lama secara acak Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 11. Percobaan Meselson & Stahl  Tahun 1958, membuktikan model replikasi semiconservative  Menggunakan bakteri E.coli  Bakteri ditumbuhkan pada media yang mengandung N15 dalam bentuk NH₄Cl.  Bakteri kemudian ditumbuhkan pada media yang megandung N14 Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 12.  Sampel bakteri diambil pada waktu tertentu dan dilihat densitasnya  Menggunakan equilibrium density gradient centrifugation  Densitas lebih besar akan berada di bagian yang lebih bawah di dalam tabung Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 17. Jika model conservative  Garis densitas yang lebih berat selalu ada (dari pita DNA asal)  Tidak ada densitas intermediate/hybrid  Densitas yang lebih ringan akan selalu bertambah pada tiap relplikasi Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 18. Jika model dispersive  Setelah satu kali replikasi akan terlihat garis intermediate  Pada replikasi selanjutnya hanya akan terlihat satu garis (1 densitas)  Garis tersebut akan semakin keatas (makin ringan) Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 19. Apa saja yang diperlukan untuk replikasi DNA ?  Arthur Kornberg dkk., pada tahun 1955 menemukan suatu enzim yang dibutuhkan untuk replikasi DNA  Percobaan dilakukan pada bakteri Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 20. Percobaan Kornberg  Melakukan sintesis DNA dengan campuran : 1. Fragmen DNA 2. Campuran dNTP (dATP, dGTP, dTTP, dCTP) = deoxyribonucleic triphosphate precursor. dNTP diberi label radioaktif untuk mengukur jumlah DNA yang disintesis 3. Ekstrak E.coli 4. Dilakukan secara in vitro Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 21. Apa hasilnya ???  Ditemukan enzim yang mampu melakukan sintesis DNA  Disebut Kornberg enzyme = DNA polymerase I (DNA Pol I ) Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 22. Percobaan lanjut...  Dilakukan lagi penelitian secara in vitro : 1. Keempat macam dNTP 2. DNA Pol I 3. DNA E.coli, sebagai template 4. Primer (potongan kecil DNA yang digunakan untuk memulai sintesis) 5. Ion magnesium supaya kerja Pol I secara maksimal Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 23. Peran DNA polymerase  Pada ujung untai DNA yang sedang terbentuk, DNA polimerase menjadi katalis untuk pembentukan ikatan fosfodiester antara 3’-OH dari deoksi dengan 5’-fosfat nukleotida berikutnya  Mencari prekursor dNTP yang tepat , yang komplementer dengan DNA template. Penambahan sekitar 850 nukleotida tiap detik pada E.coli dan 60-90 per detik pada manusia  Arah sintesis untai DNA yang baru adalah dari 5’-3’ Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 25. REPLIKASI DNA PADA PROKARYOT 1. Inisiasi 2. Replikasi DNA secara ‘semidiscontinuous’ 3. Rolling Circle Replication Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 26. 1. INISIASI  Inisiasi replikasi dimulai dengan adanya sekuen DNA yang disebut replicator  Pada replicator terdapat origin of replication  Bagian pada untai DNA yang ‘membuka’ untuk direplikasi, disebut replication bubble  Untai DNA yang digunakan sebagai template/cetakan, disebut template strands Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 29.  Saat DNA membuka, terbentuk struktur seperti sendok, yang disebut replication fork  Pada satu replication bubbles, terdapat 2 replication fork  Secara umum, replikasi DNA berjalan dua arah = bidirectional Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 32. Inisiasi replikasi pada E.coli  Replicator pada E.coli adalah oriC (245 bp DNA)  oriC terdiri dari : 3 sekuen dengan banyak AT (13 bp)  Initiator protein (dihasilkan oleh dnaA gene) melekat pada replicator dan menghancurkan daerah yang mengandung AT banyak  Kemudian DNA helicase dibawa oleh DNA helicase loader protein, untuk membuka untai DNA Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 33.  Kemudian, DNA helicase merekrut DNA primase (dihasilkan oleh dnaG gene), membentuk suatu kompleks yang disebut primosome  DNA primase berfungsi membentuk RNA primer (sekitar 5-10 nukleotida) yang kemudian dilanjutkan oleh DNA polymerase  Primer berfungsi sebagai untai awal DNA yang baru Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 34. 2. Semidiscontinuous DNA replication  Setelah DNA helicase berhasil membuka untai ganda DNA (disebut DNA denaturation = DNA melting), protein SSB (single-strand DNA-binding protein) menempel pada tiap untai DNA yang sudah membuka, menjaga supaya tidak menutup lagi  RNA primer berada pada ujung 5’ untai baru DNA untuk satu untai template DNA  RNA primer juga terdapat pada template DNA yang lain Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 37. Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014  DNA helicase terus bergerak maju, membuka 2 untai DNA asal/parent  Terdapat DNA gyrase (enzim topoisomerase) yang berada di depan replication fork untuk mengurangi tegangan pada untai DNA  DNA polymerase III menambah nukleotida pada RNA primase membentuk untai DNA yang baru  DNA polymerase hanya dapat menambahkan nukleotida pada ujung 3’ untai nukleotida sehingga replikasi DNA berjalan dari arah 5’ 3’
  • 38. Leading strand & Lagging strand  Leading strand : Pada salah satu template DNA (1 untai DNA yang direplikasi), dengan RNA primase yang selalu menjauh dari arah replikasi, akan terbentuk untai baru yang kontinu  Lagging strand Pada template yang lain, akan terbentuk untai baru secara bertahap, terdiri dari potongan-potongan DNA yang baru Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 40. Pada lagging strand....  Potongan-potongan DNA baru disebut Okazaki fragments (ditemukan oleh Reiji & Tuneko Okazaki, dkk)  Okazaki fragments membentuk untai DNA yang utuh dengan bantuan 2 enzim : DNA polymerase I dan DNA ligase  DNA polymerase I menghilangkan RNA primer dan menambah sisa nukleotida yang dibutuhkan  DNA ligase memperbaiki celah yang terbentuk setelah primer dihilangkan Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 41. Semidiscontinuous  Karena leading strand terbentuk secara kontinu dan lagging strand terbentuk secara bertahap maka replikasi DNA secara keseluruhan bersifat semidiscontinuous Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 42. Replisome = mesin replikasi DNA  Replisome terdiri dari protein-protein / enzim yang diperlukan dalam replikasi DNA Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 44. 3. Rolling circle replication  Biasanya terjadi pada virus e.g. Bacteriophage λ  DNA double strand berbentuk cincin / lingkaran mereplikasi membentuk DNA linear  Dibuat suatu celah (nick) pada salah satu strand DNA  Ujung 5’ ditarik keluar dari model cincin untuk membuat replication fork (seperti pada contoh sebelumnya)  Ujung 3’ bertindak sebagai primer supaya DNA polymerase dapat memulai sintesis Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014
  • 45.  Dari ujung 5’ yang keluar dari bentuk cincin, akan terbentuk untai DNA baru  Metode ini merupakan metode discontinuous karena pembentukan untai DNA baru dari lagging strand Paramita Cahyaningrum Kuswandi/FMIPA UNY/2014