SlideShare a Scribd company logo
Smt VI
Penanaman modal dan pembangunan ekonomi
 Penanaman modal digunakan untuk aktivitas
yang menghasilkan barang dan jasa,
implikasinya:
ada produk
penyerapan tenaga kerja
ada penghasilan
PEMBANGUNAN
NEGARA BUTUH DANA
INVESTASI
LANGSUNG
Kegiatan investasi
berpusat di daerah kota
dan kabupaten
UU
PENANAMAN
MODAL
GLOBALISASI
ARUS MODAL
CEPAT
 Penanaman modal adalah segala bentuk
kegiatan menanam modal, baik oleh
penanam modal dalam negeri maupun
penanam modal asing untuk melakukan
usaha di wilayah RI
 Penanaman modal dibedakan menjadi:
a. Penanam modal dalam negeri
b. Penanam modal asing
 Modal adalah aset dalam bentuk uang atau
bukan uang yang dimiliki oleh penanam
modal yang mempunyai nilai ekonomis
 Ada 2 jenis modal berdasarkan asalnya:
a. Modal dalam negeri
b. Modal asing
 Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan
menanam modal, baik oleh penanam modal
dalam negeri maupun penanam modal asing
untuk melakukan usaha di wilayah negara RI.
 Penanaman modal asing adalah kegiatan
menanam modal untuk melakukan usaha di
wilayah negara RI yang dilakukan oleh penanam
modal asing, baik yang menggunakan modal
asing sepenuhnya maupun yang berpatungan
dengan penanam modal dalam negeri.
 Penanaman modal dalam negeri adalah
kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayahnegara Republik Indonesia
yang dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam
negeri .
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
nasional
2. Menciptakan lapangan pekerjaan
3. Meningkatan pembangunan ekonomi
berkelanjutan
4. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan
teknologi nasional
5. Mendorong pengembangan ekonomi
kerakyatan
6. Mengolah ekonomi potensial menjadi
kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan
dana yang berasal baik dari dalam negeri
maupun luar negeri.
7. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
Penanaman modal langsung
(FDI)
Penanaman modal tidak
langsung (FII)
No FDI FII
1 Transfer aset dari satu
negara ke negara lain
Perpindahan uang dilakukan
dengan cara membeli saham
2 Mendirikan perusahaan Tidak mendirikan perusahaan
3 Perusahaan dikendalikan
seluruh atau sebagian oleh
pemilik
Ada pemisahan ntara pemilik
dengan manajemen
4 Investasi tidak dapat ditarik
setiap saat
Investasi setiap saat dapat
dipindahkan
5 Membutuhkan kehadiran
secara fisik
Tidak perlu hadir secara fisik
6 Dasar hukum UU No. 25
Tahun 2007
Dasar hukum UU No 8 Tahun
1995
7 Pengelola BKPM Pegelola BAPEPAM (Depkeu)
PERIODESASI DASAR HUKUM
Masa sebelum merdeka Penjajahan Belanda 1596-1795
Hadirnya perusahaan asing yang berusaha
di bidang perkebunan dan pengolahan
hasil perkebunan (karet, tebu),
pertambangan, perbankan.
1602 didirikan Verenigde OostIndische
Compagnie atau VOC.
Tahun 1930 nilai investasi asing di Hindia
Belanda mencapai 4 milyar gulden
Setelah Indonesia Merdeka Kabinet Karya di bawah PM Djuanda
mengeluarkan UU No. 78/1958 tentang
Penanaman Modal Asing.
UU tersebut disiapkan sejak tahun 1953.
PERIODESASI DASAR HUKUM
Namun UU No 78/1958 belum dapat
menarik investor asing, karena pada saat
yang sama Pemerintah melakukan
nasionalisasi terhadap perusahaan Belanda.
Kebijakan nasionalisasi menyebabkan
investor asing enggan masuk di Indonesia.
Muncul UU No 15/1960 menggantikan UU
No 78/1958, namun UU tahun 1960 juga
tidak mampu menarik investor karena
adanya kebijakan nasionalisasi perusahaan
Malaysia dan Inggris
Orde baru (1966-1998) UU No 1 Tahun 1967 tentang PMA jo UU No
11/1970
UU tsb berisi berbagai insentif dan jaminan
kepada para calon investor asing.
UU No 6/1968 tentang PMDN jo UU No
12/1970
 Mendorong terciptanya iklim usaha
yang kondusif dan mempercepat
peningkatan penanaman modal
 Memberi perlakuan yang sama (tdk
diskriminasi, most favoured nations)
bagi penanam modal dalam negeri
dan asing (TRiMS) dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.
 Penanaman modal dalam negeri dapat
dilakukan dalam bentuk badan usaha yang
berbentuk badan hukum atau perorangan
 Penanaman modal asing wajib dilakukan oleh
badan usaha yang berbentuk PT berdasarkan
hukum Indonesia dan berkedudukan di
wilayah Indonesia
 Tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi
atau pengambil-alihan hal kepemilikan
pemodal kecuali dengan undang-undang
 Jika pengambil-alihan dilakukan, pemerintah
akan memberikan kompensasi yang
jumlahnya ditetapkan harga pasar.
 Jika tidak ada kata sepakat tentang besarnya
kompensasi , maka peneyelesaiannya
dilakuka melalui arbitrase (Ps 6)
 Penanam modal diberi hak untuk melakukan
transfer dan repratriasi dalam valuta asing, a.l:
a. Terhadap modal
b. Keuntungan, bunga bank, deviden dan
pendapatan lain;
c. Dana yang diperlukan untuk membeli bahan
baku atau mengembalikan modal
d. Royalti atau biaya yang harus dibayar
e. Pendapatan perseorangan warga negara
asing
f. Hasil penjualan atau likuidasi penanaman
modal
g. Kompensasi atas kerugian
h. Kompensasi atas pengambil-alihan
I pembayaran yang dilakukan dalam rangka
biaya teknis, jasa teknik dan manajemen, dsb
j. Hasil penjualan aset
 Mewajibkan kepada pemodal asing untuk
melaporkan pelaksanaan transfer dana
 Menerima pajak dan/atau royalty dan/atau
pendapatan lainnya dari penanam modal
 Pelaksanaan hukum yang melindungi
kreditur
 Pelaksanaan hukum untuk menghindari
kerugian negara.
 Mengutamakan warga negara Indonesia
 Berhak menggunakan tenaga kerja asing
untuk jabatan keahlian tertentu
 Penanam modal wajib meningkatkan
kompetensi tenaga kerja Indonesia melalui
pelatihan.
 Perusahaan yang memperkerjakan tenaga
asing wajib menyelenggarakan transfer
teknologi kepada tenaga kerja Indonesia
 Melalui musyawarah mufakat
 Melalui tripatrit
 Melalui Pengadilan Hubungan Industrial
 semua jenis bidang usaha kecuali:
produk senjata, mesiu, alat
peledak, peralatan perang
bidang usaha yang secara eksplisit
dinyatakan tertutup oleh undang-
undang
 Daftar bidang usaha yang terbuka atau
tertutup bagi penanam modal diatur dalam
Peraturan Presiden
 Berkenaan dengan persyaratan tentang
bidang usaha yang terbuka atau tertutup bagi
penanam modal juga diatur dalam Peraturan
Presiden.
 Peraturan Presiden juga mengatur bidang
usaha yang terbuka hanya untuk UMKMK atau
kemitraan (tidak ada bidang usaha yang
dapat dimiliki secara penuh oleh PMA)
 Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik
(good corporate governance)
 Melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan
 Membuat laporan tentang kegiatan
penanaman modal dan menyampaikan
kepada BKPM
 Menghormati tradisi budaya masyarakat
sekitar lokasi kegiatan usaha penanam modal
 Mematuhi semua ketentuan peraturan
perundangan
 Pengertian GG -- kepemerintahan yang baik
 Corporate governance -- adalah sistem,
proses dan seperangkat peraturan yang
mengatur hubungan antara pihak pemegang
saham,pengurus perusahaan, pihak kreditur,
pemerintah, karyawan serta para pemegang
kepentingan intern dan ekstern lainnya yang
berkaitan dengan hak dan kewajiban mereka.
Tujuan CG adalah untuk menciptakan nilai
tambah bagi semua pihak yang
berkepentingan
1. transparance
2. Kemandirian
3. Akuntabilitas
4. Pertanggungjawaban
5. Kewajaran
 Menjamin tersedianya modal yang berasal
dari sumber yang tidak bertentangan dengan
peraturan per-uu-an
 Menaggung dan menyelesaikan segala
kewajiban dan kerugian jika PM
menghentikan atau meninggalkan kegiatan
usahanya secara sepihak
 Menciptakan iklim persaingan usaha yang
sehat, mencegah praktek monopoli
 Menjaga kelestarian lingkungan hidup
 Menciptakan kesehatan, keselamatan,
kenyamanan dan kesejahteraan pekerja
 Mematuhi semua peraturan per-uu-an
 Khusus bagi PM yang mengusahakan sda
yang tidak terbarukan wajib mengalokasikan
dana untuk memulihkan lokasi yang
memenuhi standar kelayakan lingkungan
hidup.
 Pemerintah akan memberikan fasilitas bagi
penanaman modal yang melakukan perluasan
usaha atau melakukan penanaman modal baru.
 PM yang mendapat fasilitas adalah penanaman
modal yang:
1. menyerap banyak tenaga kerja
2. Melakukan alih teknologi
3. Melakukan industri pionir
4. Berada di daerah terpencil
5. Menjaga kelestarian lingkungan
6. Bermitra dengan usaha mikro
7. dsb
1. Menyangkut tentang pajak / bea
2. Hak atas tanah
3. Fasilitas pelayanan keimigrasian
4. Fasilitas perijinan impor
 Pajak penghasilan melalui pengurangan
penghasilan netto sampai tingkat tertentu
terhadap jumlah penanam modal yang
dilakukan dalam waktu tertentu.
 Pembebasan atau keringanan bea masuk atas
impor barang modal, mesin atau peralatan
lain
 Pembebasan atau keringanan bea masuk
bahan baku atau bahan penolong untuk
jangka waktu tertentu
 HGU selama 60 tahun dapat diperpanjang lagi
35 tahun
 HGB selama 50 tahun dapat diperpanjang 30
tahun
 Hak pakai 45 tahun dapat diperbaharui 25
tahun
Pemberian perpanjangan dimuka dengan
mempertimbangkan kepentingan beberapa
hal.
 Diberikan kepada PM yang membutuhkan
tenaga asing:
 Pemberian ijin tinggal terbatas bagi pemilik
ma selama 2 tahun
 Pemberian alih ijin tinggal terbatas bagi pma
menjadi ijin tinggal tetap setalah tinggal di
Indoneia selam 2 tahun
 Pemberian ijin masuk kembali dengan syarat
 Yang mendapat ijin impor adalah barang yang:
 1. tidak bertentangan dengn peraturan
perundang-undangan yang mengatur
perdagangan barang.
 2. tidak memberikan dampak negatif terhadap
keselamatan, keamanan, kesehatan lingkungan
hidup dan moral bangsa
 3. dalam rangka relokasi pabrik dari luar negeri
ke Indonesia
 4. sebagai modal atau bahan baku untuk
kebutuhan produksi sendiri.
 Pengesahan perusahaan
 Perijinan untuk melakukan usaha
 Pelayanan terpadu satu pintu dilakukan oleh
lembaga yang memilki kewenangan di bidang
penanaman modal
 Koordinasi antar instansi pemerintah
 Koordinasi antar instansi pemerintah dengan
pemerintah daerah
 Koordinasi antara instansi pemerintah dan BI
 Koordinasi antar pemda
1. Melaksanaan tugas dan koordinasi
pelaksanaan kebijakan di bidang
penanaman modal.
2. Mengkaji dan mengusulkan kebijakan
pelayananan penanaman modal
3. Menetapkan norma atau standar dan
prosedur pelaksanaan kegiatan dan
pelayanan PM
4. Mengembangkan peluang dan potensi Pm di
daerah dengan melibatkan badan usaha
 Membuat peta PM di Indonesia
 Mempromosikan PM
 Mengembangkan sektor penanaman modal
melalui pembinaan penanaman modal
 Membantu menyelesaikan berbagai hambatan
dan konsultasi permasalahan yang dihadapi
penanam modal
 Mengkoordinasi PMDN yang menjalankan
kegiatan penenaman modal di luar wil Indonesia
 Mengkoordinasi dan melaksnakan pelayanan
terpadu satu pintu
 Penyelenggaraan PM yang ruang lingkupnya
lintas provinsi menjadi kewenangan
Pemerintah Pusat
 Penyelenggaraan PM yang ruang lingkupnya
lintas kabupaten/kota menjadi urusan
Pemerintah provinsi
 Penyelenggaraan PM yang ruang lingkupnya
berada dalam satu kabupaten/kota menjadi
kewenangan Pemerintah kabupaten/kota
 Terkait dengan SDA yang tidak terbarukan
dengan tingkat resiko kerusakan lingkungan
yang cukup tinggi
 Di bidang industri yang merupakan prioritas
tinggi pada skala nasional
 Terkait pada fungsi pemersatu dan
penghubung antar wilayah /ruang lingkupnya
antar provinsi
 Terkait dengan pelaksanaan stratergi pertahanan
dan keamanan nasional
 PMA dan PM yang menggunakan modal asing
yang berasal dari pemerintah negara lain, yang
didasarkan pada perjanjian yang dibuat oleh
Pemerintah dan pemerintah negara lain
 Bidang PM lain yang menjadi urusan pemerintah
menurut undang-undang ( pemerintah dapat
melakukan sendiri, melimpahkan kepada
gubernur selaku wakil pemerintah atau
menugasi pemerintah kabupaten/kota)
 KEK dibentuk untuk mempercepat
pengembangan ekonomi di wilayah tertentu
yang bersifat strategi bagi pengembangan
ekonomi.
 Pemerintah wajib menetapkan kebijakan PM
tersendiri di KEK
HAL yang disengketa:
 Perizinan;
 Perpajakan;
 Ketenagakerjaan;
 Fasilitas investasi;
 Perlakuan dan kebijakan investasi;
 Materi kontrak perjanjian penanaman modal;
 Nasionalisasi;
 Dll.
 Setiap langkah penyelesaian sengketa harus
merupakan kesepakatan dari para pihak yang
bersengketa;
 Para pihak terlebih dahulu menyelesaikannya
secara musyawarah dan mufakat;
 Apabila langkah tersebut tidak tercapai, maka
penyelesaian sengketa dapat diajukan ke
lembaga arbiterase atau alternatif
penyelesaian sengketa (APS) atau pengadilan;
 Sengketa antara pemerintah dengan investor
dalam negeri diselesaikan melalui arbiterase,
dan apabila gagal, maka maju ke pengadilan.
 Sengketa antara pemerintah dengan investor
asing diselesaikan di arbiterase internasional
yang disepakati oleh para pihak.
Perjanjian investasi tersebut memuat prinsip
 A national treatment clause
 A most favoured nation clause ( warga
negara dari para pihak akan mendapat a fair
and equitable treatment)
Contoh : konvensi jaminan investasi
multilareral 1985
◦Pembatalan perjanjian;
◦Pembatalan kontrak kerja
sama;
◦Administratif
◦Pidana

More Related Content

Similar to 3 1 A HUKUMPENANAMAN MODAL-1 HUKUMPENANAMAN MODAL.pptx

11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
Ferdy123456789
 
Tugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalTugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modal
mutiariyb
 
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarHBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
Meika Sihombing
 
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negriPresentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
iswah yuni
 
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
Maghfira Arsyfa Ganivy
 
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
Rinytrianas21
 
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912dewimita
 
Modal asing luar negri
Modal asing luar negriModal asing luar negri
Modal asing luar negri
abdul ajid
 
13 modal asing luar negri
13 modal asing luar negri13 modal asing luar negri
13 modal asing luar negri
Dede Ridwan Nurul Falah
 
Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi ali,penanaman modal dalam negri dan ...
Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi  ali,penanaman modal dalam negri dan ...Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi  ali,penanaman modal dalam negri dan ...
Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi ali,penanaman modal dalam negri dan ...
Muhammad Ramadhan
 
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
BellaTriOktaviana2
 
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
An Nisa Rizki Yulianti
 
13. modal asing dan utang luar negri
13. modal asing dan utang luar negri13. modal asing dan utang luar negri
13. modal asing dan utang luar negri
Fahmi Me
 
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
Teuku Alvin Putra Rezalino
 
Cara Pengisian LKPM.pdf
Cara Pengisian LKPM.pdfCara Pengisian LKPM.pdf
Cara Pengisian LKPM.pdf
cadangan02akunku
 
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaMateri Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
IkbalAdytiaNst
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
JancokKoe1
 
perpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.ppt
perpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.pptperpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.ppt
perpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.ppt
AdeliaFebrianti4
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
AprizalOmpusunggu
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
abifarizka
 

Similar to 3 1 A HUKUMPENANAMAN MODAL-1 HUKUMPENANAMAN MODAL.pptx (20)

11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
11, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universita...
 
Tugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modalTugas hukum penanaman_modal
Tugas hukum penanaman_modal
 
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benarHBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
HBL,Mei Ika Sihombing, Hapzi Ali.Hukum bisnis dan lingkungan yang benar
 
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negriPresentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
Presentation13.pptx modal asing dan hutang luar negri
 
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
11. hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asi...
 
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
HBL11, Riny Triana Savitri, Prof. Hapzi Ali, Penanaman Modal dalam Negeri dan...
 
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
Pajak 1-konsep pajak-penghasilan_100912
 
Modal asing luar negri
Modal asing luar negriModal asing luar negri
Modal asing luar negri
 
13 modal asing luar negri
13 modal asing luar negri13 modal asing luar negri
13 modal asing luar negri
 
Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi ali,penanaman modal dalam negri dan ...
Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi  ali,penanaman modal dalam negri dan ...Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi  ali,penanaman modal dalam negri dan ...
Modul hbl,muhammad rizal ramadhan,hapzi ali,penanaman modal dalam negri dan ...
 
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
Hbl 11, bella tri oktaviana, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri dan pena...
 
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
11,hbl,an nisa rizki,hapzi ali,penanaman modal dalam negeri dan asing, pasar ...
 
13. modal asing dan utang luar negri
13. modal asing dan utang luar negri13. modal asing dan utang luar negri
13. modal asing dan utang luar negri
 
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
11 Hbl, teuku alvin putra rezalino, hapzi ali, penanaman modal dalam negeri d...
 
Cara Pengisian LKPM.pdf
Cara Pengisian LKPM.pdfCara Pengisian LKPM.pdf
Cara Pengisian LKPM.pdf
 
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada BundaMateri Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
Materi Pajak Penghasilan_Zul Afdal_Yayasan Pendidikan Persada Bunda
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
perpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.ppt
perpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.pptperpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.ppt
perpajakan_Bentuk_Usaha_Tetap.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 
05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt05-Pajak-Penghasilan.ppt
05-Pajak-Penghasilan.ppt
 

Recently uploaded

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
Annisa Syahfitri
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
ahyani72
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
RUBEN Mbiliyora
 

Recently uploaded (20)

Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPALANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
ANALISIS PENCEMARAN UDARA AKIBAT PABRIK ASPAL
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
Materi 1_Bagaimana Kita Memaknai Sekolah yang Berkualitas_ (ss versi kab_kot)...
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docxLaporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
Laporan Pembina Pramuka sd format doc.docx
 

3 1 A HUKUMPENANAMAN MODAL-1 HUKUMPENANAMAN MODAL.pptx

  • 2. Penanaman modal dan pembangunan ekonomi  Penanaman modal digunakan untuk aktivitas yang menghasilkan barang dan jasa, implikasinya: ada produk penyerapan tenaga kerja ada penghasilan
  • 3. PEMBANGUNAN NEGARA BUTUH DANA INVESTASI LANGSUNG Kegiatan investasi berpusat di daerah kota dan kabupaten UU PENANAMAN MODAL GLOBALISASI ARUS MODAL CEPAT
  • 4.  Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah RI  Penanaman modal dibedakan menjadi: a. Penanam modal dalam negeri b. Penanam modal asing
  • 5.  Modal adalah aset dalam bentuk uang atau bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis  Ada 2 jenis modal berdasarkan asalnya: a. Modal dalam negeri b. Modal asing
  • 6.  Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara RI.  Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah negara RI yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.
  • 7.  Penanaman modal dalam negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayahnegara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri .
  • 8. 1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional 2. Menciptakan lapangan pekerjaan 3. Meningkatan pembangunan ekonomi berkelanjutan 4. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional 5. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan
  • 9. 6. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan menggunakan dana yang berasal baik dari dalam negeri maupun luar negeri. 7. Meningkatkan kesejahteraan rakyat
  • 11. No FDI FII 1 Transfer aset dari satu negara ke negara lain Perpindahan uang dilakukan dengan cara membeli saham 2 Mendirikan perusahaan Tidak mendirikan perusahaan 3 Perusahaan dikendalikan seluruh atau sebagian oleh pemilik Ada pemisahan ntara pemilik dengan manajemen 4 Investasi tidak dapat ditarik setiap saat Investasi setiap saat dapat dipindahkan 5 Membutuhkan kehadiran secara fisik Tidak perlu hadir secara fisik 6 Dasar hukum UU No. 25 Tahun 2007 Dasar hukum UU No 8 Tahun 1995 7 Pengelola BKPM Pegelola BAPEPAM (Depkeu)
  • 12. PERIODESASI DASAR HUKUM Masa sebelum merdeka Penjajahan Belanda 1596-1795 Hadirnya perusahaan asing yang berusaha di bidang perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan (karet, tebu), pertambangan, perbankan. 1602 didirikan Verenigde OostIndische Compagnie atau VOC. Tahun 1930 nilai investasi asing di Hindia Belanda mencapai 4 milyar gulden Setelah Indonesia Merdeka Kabinet Karya di bawah PM Djuanda mengeluarkan UU No. 78/1958 tentang Penanaman Modal Asing. UU tersebut disiapkan sejak tahun 1953.
  • 13. PERIODESASI DASAR HUKUM Namun UU No 78/1958 belum dapat menarik investor asing, karena pada saat yang sama Pemerintah melakukan nasionalisasi terhadap perusahaan Belanda. Kebijakan nasionalisasi menyebabkan investor asing enggan masuk di Indonesia. Muncul UU No 15/1960 menggantikan UU No 78/1958, namun UU tahun 1960 juga tidak mampu menarik investor karena adanya kebijakan nasionalisasi perusahaan Malaysia dan Inggris Orde baru (1966-1998) UU No 1 Tahun 1967 tentang PMA jo UU No 11/1970 UU tsb berisi berbagai insentif dan jaminan kepada para calon investor asing. UU No 6/1968 tentang PMDN jo UU No 12/1970
  • 14.  Mendorong terciptanya iklim usaha yang kondusif dan mempercepat peningkatan penanaman modal  Memberi perlakuan yang sama (tdk diskriminasi, most favoured nations) bagi penanam modal dalam negeri dan asing (TRiMS) dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional.
  • 15.  Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum atau perorangan  Penanaman modal asing wajib dilakukan oleh badan usaha yang berbentuk PT berdasarkan hukum Indonesia dan berkedudukan di wilayah Indonesia
  • 16.  Tidak akan melakukan tindakan nasionalisasi atau pengambil-alihan hal kepemilikan pemodal kecuali dengan undang-undang  Jika pengambil-alihan dilakukan, pemerintah akan memberikan kompensasi yang jumlahnya ditetapkan harga pasar.  Jika tidak ada kata sepakat tentang besarnya kompensasi , maka peneyelesaiannya dilakuka melalui arbitrase (Ps 6)
  • 17.  Penanam modal diberi hak untuk melakukan transfer dan repratriasi dalam valuta asing, a.l: a. Terhadap modal b. Keuntungan, bunga bank, deviden dan pendapatan lain; c. Dana yang diperlukan untuk membeli bahan baku atau mengembalikan modal d. Royalti atau biaya yang harus dibayar e. Pendapatan perseorangan warga negara asing
  • 18. f. Hasil penjualan atau likuidasi penanaman modal g. Kompensasi atas kerugian h. Kompensasi atas pengambil-alihan I pembayaran yang dilakukan dalam rangka biaya teknis, jasa teknik dan manajemen, dsb j. Hasil penjualan aset
  • 19.  Mewajibkan kepada pemodal asing untuk melaporkan pelaksanaan transfer dana  Menerima pajak dan/atau royalty dan/atau pendapatan lainnya dari penanam modal  Pelaksanaan hukum yang melindungi kreditur  Pelaksanaan hukum untuk menghindari kerugian negara.
  • 20.  Mengutamakan warga negara Indonesia  Berhak menggunakan tenaga kerja asing untuk jabatan keahlian tertentu  Penanam modal wajib meningkatkan kompetensi tenaga kerja Indonesia melalui pelatihan.  Perusahaan yang memperkerjakan tenaga asing wajib menyelenggarakan transfer teknologi kepada tenaga kerja Indonesia
  • 21.  Melalui musyawarah mufakat  Melalui tripatrit  Melalui Pengadilan Hubungan Industrial
  • 22.  semua jenis bidang usaha kecuali: produk senjata, mesiu, alat peledak, peralatan perang bidang usaha yang secara eksplisit dinyatakan tertutup oleh undang- undang
  • 23.  Daftar bidang usaha yang terbuka atau tertutup bagi penanam modal diatur dalam Peraturan Presiden  Berkenaan dengan persyaratan tentang bidang usaha yang terbuka atau tertutup bagi penanam modal juga diatur dalam Peraturan Presiden.  Peraturan Presiden juga mengatur bidang usaha yang terbuka hanya untuk UMKMK atau kemitraan (tidak ada bidang usaha yang dapat dimiliki secara penuh oleh PMA)
  • 24.  Menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance)  Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan  Membuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikan kepada BKPM  Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanam modal  Mematuhi semua ketentuan peraturan perundangan
  • 25.  Pengertian GG -- kepemerintahan yang baik  Corporate governance -- adalah sistem, proses dan seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pihak pemegang saham,pengurus perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya yang berkaitan dengan hak dan kewajiban mereka. Tujuan CG adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan
  • 26. 1. transparance 2. Kemandirian 3. Akuntabilitas 4. Pertanggungjawaban 5. Kewajaran
  • 27.  Menjamin tersedianya modal yang berasal dari sumber yang tidak bertentangan dengan peraturan per-uu-an  Menaggung dan menyelesaikan segala kewajiban dan kerugian jika PM menghentikan atau meninggalkan kegiatan usahanya secara sepihak  Menciptakan iklim persaingan usaha yang sehat, mencegah praktek monopoli  Menjaga kelestarian lingkungan hidup
  • 28.  Menciptakan kesehatan, keselamatan, kenyamanan dan kesejahteraan pekerja  Mematuhi semua peraturan per-uu-an  Khusus bagi PM yang mengusahakan sda yang tidak terbarukan wajib mengalokasikan dana untuk memulihkan lokasi yang memenuhi standar kelayakan lingkungan hidup.
  • 29.  Pemerintah akan memberikan fasilitas bagi penanaman modal yang melakukan perluasan usaha atau melakukan penanaman modal baru.  PM yang mendapat fasilitas adalah penanaman modal yang: 1. menyerap banyak tenaga kerja 2. Melakukan alih teknologi 3. Melakukan industri pionir 4. Berada di daerah terpencil 5. Menjaga kelestarian lingkungan 6. Bermitra dengan usaha mikro 7. dsb
  • 30. 1. Menyangkut tentang pajak / bea 2. Hak atas tanah 3. Fasilitas pelayanan keimigrasian 4. Fasilitas perijinan impor
  • 31.  Pajak penghasilan melalui pengurangan penghasilan netto sampai tingkat tertentu terhadap jumlah penanam modal yang dilakukan dalam waktu tertentu.  Pembebasan atau keringanan bea masuk atas impor barang modal, mesin atau peralatan lain  Pembebasan atau keringanan bea masuk bahan baku atau bahan penolong untuk jangka waktu tertentu
  • 32.  HGU selama 60 tahun dapat diperpanjang lagi 35 tahun  HGB selama 50 tahun dapat diperpanjang 30 tahun  Hak pakai 45 tahun dapat diperbaharui 25 tahun Pemberian perpanjangan dimuka dengan mempertimbangkan kepentingan beberapa hal.
  • 33.  Diberikan kepada PM yang membutuhkan tenaga asing:  Pemberian ijin tinggal terbatas bagi pemilik ma selama 2 tahun  Pemberian alih ijin tinggal terbatas bagi pma menjadi ijin tinggal tetap setalah tinggal di Indoneia selam 2 tahun  Pemberian ijin masuk kembali dengan syarat
  • 34.  Yang mendapat ijin impor adalah barang yang:  1. tidak bertentangan dengn peraturan perundang-undangan yang mengatur perdagangan barang.  2. tidak memberikan dampak negatif terhadap keselamatan, keamanan, kesehatan lingkungan hidup dan moral bangsa  3. dalam rangka relokasi pabrik dari luar negeri ke Indonesia  4. sebagai modal atau bahan baku untuk kebutuhan produksi sendiri.
  • 35.  Pengesahan perusahaan  Perijinan untuk melakukan usaha  Pelayanan terpadu satu pintu dilakukan oleh lembaga yang memilki kewenangan di bidang penanaman modal
  • 36.  Koordinasi antar instansi pemerintah  Koordinasi antar instansi pemerintah dengan pemerintah daerah  Koordinasi antara instansi pemerintah dan BI  Koordinasi antar pemda
  • 37. 1. Melaksanaan tugas dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang penanaman modal. 2. Mengkaji dan mengusulkan kebijakan pelayananan penanaman modal 3. Menetapkan norma atau standar dan prosedur pelaksanaan kegiatan dan pelayanan PM 4. Mengembangkan peluang dan potensi Pm di daerah dengan melibatkan badan usaha
  • 38.  Membuat peta PM di Indonesia  Mempromosikan PM  Mengembangkan sektor penanaman modal melalui pembinaan penanaman modal  Membantu menyelesaikan berbagai hambatan dan konsultasi permasalahan yang dihadapi penanam modal  Mengkoordinasi PMDN yang menjalankan kegiatan penenaman modal di luar wil Indonesia  Mengkoordinasi dan melaksnakan pelayanan terpadu satu pintu
  • 39.  Penyelenggaraan PM yang ruang lingkupnya lintas provinsi menjadi kewenangan Pemerintah Pusat  Penyelenggaraan PM yang ruang lingkupnya lintas kabupaten/kota menjadi urusan Pemerintah provinsi  Penyelenggaraan PM yang ruang lingkupnya berada dalam satu kabupaten/kota menjadi kewenangan Pemerintah kabupaten/kota
  • 40.  Terkait dengan SDA yang tidak terbarukan dengan tingkat resiko kerusakan lingkungan yang cukup tinggi  Di bidang industri yang merupakan prioritas tinggi pada skala nasional  Terkait pada fungsi pemersatu dan penghubung antar wilayah /ruang lingkupnya antar provinsi
  • 41.  Terkait dengan pelaksanaan stratergi pertahanan dan keamanan nasional  PMA dan PM yang menggunakan modal asing yang berasal dari pemerintah negara lain, yang didasarkan pada perjanjian yang dibuat oleh Pemerintah dan pemerintah negara lain  Bidang PM lain yang menjadi urusan pemerintah menurut undang-undang ( pemerintah dapat melakukan sendiri, melimpahkan kepada gubernur selaku wakil pemerintah atau menugasi pemerintah kabupaten/kota)
  • 42.  KEK dibentuk untuk mempercepat pengembangan ekonomi di wilayah tertentu yang bersifat strategi bagi pengembangan ekonomi.  Pemerintah wajib menetapkan kebijakan PM tersendiri di KEK
  • 43. HAL yang disengketa:  Perizinan;  Perpajakan;  Ketenagakerjaan;  Fasilitas investasi;  Perlakuan dan kebijakan investasi;  Materi kontrak perjanjian penanaman modal;  Nasionalisasi;  Dll.
  • 44.  Setiap langkah penyelesaian sengketa harus merupakan kesepakatan dari para pihak yang bersengketa;  Para pihak terlebih dahulu menyelesaikannya secara musyawarah dan mufakat;  Apabila langkah tersebut tidak tercapai, maka penyelesaian sengketa dapat diajukan ke lembaga arbiterase atau alternatif penyelesaian sengketa (APS) atau pengadilan;
  • 45.  Sengketa antara pemerintah dengan investor dalam negeri diselesaikan melalui arbiterase, dan apabila gagal, maka maju ke pengadilan.  Sengketa antara pemerintah dengan investor asing diselesaikan di arbiterase internasional yang disepakati oleh para pihak.
  • 46. Perjanjian investasi tersebut memuat prinsip  A national treatment clause  A most favoured nation clause ( warga negara dari para pihak akan mendapat a fair and equitable treatment) Contoh : konvensi jaminan investasi multilareral 1985
  • 47. ◦Pembatalan perjanjian; ◦Pembatalan kontrak kerja sama; ◦Administratif ◦Pidana