SlideShare a Scribd company logo
1 of 297
Download to read offline
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN
BIAYA (RAB)
GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI
TUGAS AKHIR
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya
pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dikerjakan oleh :
SUPRIYADI
NIM : I 8508035
PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN STRUKTUR
GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI
TUGAS AKHIR
Dikerjakan Oleh:
SUPRIYADI
NIM : I 8508035
Diperiksa dan disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing
Ir. BUDI UTOMO, MT.
NIP. 19600629 198702 1 002
PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
LEMBAR PENGESAHAN
PERENCANAAN STRUKTUR
GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI
TUGAS AKHIR
Dikerjakan Oleh:
SUPRIYADI
NIM : I 8508035
Dipertahankan didepan tim penguji:
1. Ir. BUDI UTOMO, MT. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP. 19600629 198702 1 002
2. EDY PURWANTO, ST.,MT. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP. 19680912 199702 1 001
3. Ir. SUNARMASTO, MT : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
NIP. 19560717 198703 1 003
Mengetahui,
a.n. Dekan
Pembantu Dekan I
Fakultas Teknik UNS
KUSNO A. SAMBOWO, ST, M.sc, Ph.D
NIP. 19691026 199503 1 002
Mengetahui, Disahkan,
Ketua Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik UNS
Ir.BAMBANG SANTOSA, MT.
NIP. 19590823 198601 1 001
Ketua Program D-III Teknik
Jurusan Teknik Sipil FT UNS
ACHMAD BASUKI, ST.,MT.
NIP. 19710901 199702 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGANTAR
Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ PERENCANAAN STRUKTUR
DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA 2 LANTAI ”
dengan baik.
Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan,
bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Pimpinan Program D3 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Ir. Budi Utomo, MT, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas arahan
dan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini.
5. Endah Safitri, ST,MT selaku dosen pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingannya.
6. Bapak dan ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya beserta
karyawan di Fakultas Teknik UNS yang telah banyak membantu dalam
proses perkuliahan.
7. Ayahanda, Ibunda dan adikku yang telah memberikan dukungan dan
dorongan baik moril maupun materiil dan selalu mendoakan penyusun.
8. Rekan – rekan D3 Teknik Sipil Gedung angkatan 2008 yang telah
membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini.
9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir
ini.
Mudah – mudahan kebaikan Bapak, Ibu, Teman-teman memperoleh balasan yang
lebih mulia dari Allah SWT.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena
itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan
bersifat membangun sangat penyusun harapkan.
Akhirnya, besar harapan penyusun, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan
manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Surakarta, Juli 2011
Penyusun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
MOTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................
LEMBAR KOMUNIKASI DAN PEMANTAUAN ...................................
KATA PENGANTAR .................................................................................
DAFTAR ISI ...............................................................................................
DAFTAR TABEL .......................................................................................
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ………………………………………………………..
1.2. Isi Laporan ……………………………………………………………
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………………………………..
1.4. Metode Perencanaan ………………………………………………….
1.5. Kriteria Perencanaan …………………………………………………
1.6. Peraturan - Peraturan Yang Berlaku ………………………………….
BAB 2 DASAR TEORI
2.1. Dasar Perencanaan ……………………………………………………
2.1.1. Jenis Pembebanan ……………………………………………..........
2.1.2. Sistem Kerjanya Beban …………………………………………….
2.1.3. Provisi Keamanan ……………………………………………..........
2.2. Perencanaan Atap …………………………………………………….
2.2.1. Perencanaan Gording ………………………………………….........
2.2.2. Perencanaan Kuda-kuda ....................................................................
2.3. Perencanaan Beton ...............................................................................
2.3.1. Perencanaan Tangga …………………………………………..........
2.3.2. Perencanaan Pelat Lantai …………………………………………...
2.3.3. Perencanaan Balok ............................................................................
i
ii
iii
iv
v
x
xi
xii
xiii
1
1
1
4
5
5
5
7
7
7
10
10
12
12
13
15
15
16
17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2.3.4. Perencanaan Kolom ...........................................................................
2.4. Perencanaan Pondasi ............................................................................
2.5. Model Perencanaan Struktur ................................................................
2.5.1. Struktur Atap .....................................................................................
2.5.2. Struktur Tangga …………………………………………………….
2.5.3. Struktur Pelat ……………………………………………………….
2.5.4. Struktur Balok ………………………………………………….......
2.5.5. Struktur Footplat ……………………………………………….......
BAB 3 PERENCANAAN ATAP
3.1. Rencana Atap (Sistem Kuda-kuda)…………………………………...
3.2. Dasar Perencanaan…………………………………………………….
3.3. Perencanaan Gording………………………………………………….
3.3.1. Perencanaan Pembebanan…………………………………………..
3.3.2. Perhitungan Pembebanan…………………………………………...
3.3.3. Kontrol Terhadap Tegangan………………………………………...
3.3.4. Kontrol Terhadap Lendutan………………………………………...
3.3.5. Kontrol Terhadap Tegangan………………………………………...
3.3.6. Kontrol Terhadap Lendutan………………………………………
3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda .......................................................
3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-1)….
3.4.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-1)……………………
3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1).......................
3.4.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-1)……………………
3.4.5. Perhitungan Alat Sambung…………………………………………
3.4.6. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-2)….
3.4.7. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-2)……………………
3.4.8. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2).......................
3.4.9. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-2)……………………
3.4.10. Perhitungan Alat Sambung………………………………………..
3.5. Perencanaan Jurai .................................................................................
3.5.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Jurai (KJ-1)………………….
3.5.2. Perhitungan Luasan Jurai (KJ-1)……………………………………
18
20
22
22
23
23
24
24
25
25
26
27
27
27
31
32
36
37
38
38
39
41
47
48
51
52
54
59
61
64
64
65
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3.5.3. Perhitungan Pembebanan Jurai (KJ-1)...............................................
3.5.4. Perencanaan Profil Jurai (K-1)……………………………………...
3.5.5. Perhitungan Alat Sambung…………………………………………
3.5.6. Perhitungan Panjang Batang Rangka Jurai (KJ-2)………………….
3.5.7. Perhitungan Luasan Jurai (KJ-2)……………………………………
3.5.8. Perhitungan Pembebanan Jurai (KJ-2)...............................................
3.5.9. Perencanaan Profil Jurai (K-2)……………………………………...
3.5.10. Perhitungan Alat Sambung………………………………………..
3.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama A (K-1)...............................................
3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Kuda-kuda Utama (K-1)…….
3.6.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama A (K-1)…………
3.6.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A (K-1).......................
3.6.4. Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A (K-1)……………………..
3.6.5. Perhitungan Alat Sambung…………………………………………
3.6.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama B (K-1)............................................
3.6.7. Perhitungan Panjang Batang Rangka Kuda-kuda Utama (K-1)….....
3.6.8. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama B (K-1)………….
3.6.9. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B (K-1).......................
3.6.10. Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B (K-1)……………………
3.6.11. Perhitungan Alat Sambung………………………………………..
BAB 4 PERENCANAAN TANGGA
4.1. Uraian Umum ………………………………………………………...
4.2. Rencana Bentuk Tangga .......................................................................
4.3. Data Perencanaan Tangga ……………………………………………
4.3.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen .....................................................
4.3.2. Perhitungan Beban .............................................................................
4.4. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes ( L ) ..................................
4.4.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan .......................................................
4.4.2. Perhitungan Tulangan Lapangan .......................................................
4.5. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes ( U ) ..................................
4.5.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan .......................................................
4.5.2. Perhitungan Tulangan Lapangan .......................................................
67
73
74
77
78
81
86
88
91
91
92
94
100
102
105
105
106
108
114
115
119
119
119
120
121
122
125
125
127
128
128
130
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4.6. Perencanaan Balok Bordes (L) ………………………………………
4.6.1. Pembebanan Balok Bordes ………………………………………...
4.6.2. Perhitungan tulangan lentur ………………………………………...
4.6.3. Perhitungan Tulangan Geser ………………………………………
4.7. Perencanaan Balok Bordes (U) ……………………………………...
4.7.1. Pembebanan Balok Bordes ………………………………………...
4.7.2. Perhitungan tulangan lentur ………………………………………...
4.7.3. Perhitungan Tulangan Geser ………………………………………
4.8. Perhitungan Pondasi Tangga …………………………………………
4.8.1. Perencanaan kapasitas dukung pondasi …………………………...
4.8.2. Perencanaan kapasitas dukung pondasi …………………………...
BAB 5 PERENCANAAN PLAT LANTAI
5.1. Perencanaan Pelat Lantai ……………………………………………..
5.2. Perhitungan Pembebanan Pelat Lantai ……………………………….
5.3. Perhitungan Momen (Berdasarkan PBI – 1971)……………………...
5.4. Penulangan Pelat Lantai........................................................................
5.5. Rekapitulasi Tulangan...........................................................................
BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK
6.1. Perencanaan Balok Anak ……………………………………………..
6.1.1. Perhitungan Lebar Equivalen ………………………………………
6.1.2. Lebar Equivalen Balok Anak ………………………………………
6.2. Pembebanan Balok Anak As 03’ (A’ - B) ……………………………
6.2.1. Pembebanan ………………………………………………………...
6.2.2. Perhitungan Tulangan ........................................................................
6.3. Pembebanan Balok Anak As A’ (03 - 09) ……………………………
6.3.1. Pembebanan ………………………………………………………...
6.3.2. Perhitungan Tulangan ........................................................................
6.4. Pembebanan Balok Anak As A’’(01’’ - 02) = As 01’’(A’’ - B)……...
6.4.1. Pembebanan………………………………………………………....
6.4.2. Perhitungan Tulangan.........................................................................
6.5. Pembebanan Balok Anak As A’(01’’- 02)……………………………
6.5.1. Pembebanan ………………………………………………………...
131
132
132
134
134
135
135
137
137
138
142
146
146
146
147
149
154
155
155
156
157
157
157
158
161
161
162
166
166
168
172
172
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6.5.2. Perhitungan Tulangan ........................................................................
6.6. Pembebanan Balok Anak As 01’(A’’ - G) …………………………...
6.6.1. Pembebanan ………………………………………………………...
6.6.2. Perhitungan Tulangan.........................................................................
6.7. Pembebanan Balok Anak Kantilever atap As 01’(A - A’’)…………...
6.7.1. Pembebanan…………………………………………………………
6.7.2. Perhitungan Tulangan.........................................................................
6.8. Rekapitulasi Tulangan ………………………………………………..
BAB 7 PERENCANAAN PORTAL
7.1. Perencanaan Balok Portal……………………………………………..
7.1.1. Dasar perencanaan…………………………………………………..
7.1.2. Perencanaan Pembebanan…………………………………………..
7.1.3. Perhitungan luas equivalen untuk plat lantai......................................
7.2. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As A (01’’ - 09)......................
7.2.1. Pembebanan Balok Portal As A (01’’ - 09)........................................
7.3. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As B (01’’ - 10)......................
7.3.1. Pembebanan Balok Portal As B (01’’ - 10)........................................
7.4. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As C (01 - 10).........................
7.4.1. Pembebanan Balok Portal As C (01 - 10)..........................................
7.5. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As D (01 - 03).........................
7.5.1. Pembebanan Balok Portal As D (01 - 03)..........................................
7.6. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As E (01 - 03).........................
7.6.1. Pembebanan Balok Portal As E (01 - 03)...........................................
7.7. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As G (01 - 03).........................
7.7.1. Pembebanan Balok Portal As G (01 - 03)..........................................
7.8. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 01 (A - G)..........................
7.8.1. Pembebanan Balok Portal As 01 (A - G)...........................................
7.9. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 02 (A - H)..........................
7.9.1. Pembebanan Balok Portal As 02 (A - H)...........................................
7.10. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 03 (A - H)........................
7.10.1. Pembebanan Balok Portal As 03 (A - H).........................................
7.11. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As A’’’ (02 - 10)...................
173
177
177
179
183
183
184
187
188
188
189
189
191
191
191
195
195
200
200
205
205
208
208
211
211
215
215
219
219
224
224
228
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7.11.1. Pembebanan Balok Portal As A’’’ (02 - 10)....................................
7.12. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 01’’’ (B - H)....................
7.12.1. Pembebanan Balok Portal As 01’’’ (B - H)......................................
7.13. Penulangan Balok Portal.....................................................................
7.13.1. Perhitungan Tulangan Balok Sloof..................................................
7.13.2. Perhitungan Tulangan Balok Induk..................................................
7.13.3. Perhitungan Tulangan Ring Balk.....................................................
7.13.4. Perhitungan Tulangan Kolom...........................................................
BAB 8 PERENCANAAN PONDASI
8.1. Data Perencanaan……………………………………………………..
8.2. Perencanaan kapasitas dukung pondasi.................................................
8.3. Perencanaan Tulangan Pondasi.............................................................
8.3.1. Perhitungan Tulangan Lentur.............................................................
8.3.2. Perhitungan Tulangan Geser………………………………………..
8.3.3. Perhitungan Tegangan Geser Pons.....................................................
BAB 9 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)
9.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) …………………………………….
9.2. Cara Perhitungan……………………………………………………...
9.3. Perhitungan Volume ………………………………………………….
BAB 10 REKAPITULASI ..........................................................................
BAB 11 KESIMPULAN .............................................................................
PENUTUP ………………………………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………..
LAMPIRAN
228
230
230
232
232
237
241
246
250
250
251
252
252
253
254
255
255
255
255
268
275
279
280
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup...............................................................
Tabel 2.2. Faktor pembebanan U............................................................................
Tabel 2.3. Faktor Reduksi Kekuatan …………………………………………..
Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap jenis 1..............................
Tabel 3.2. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap Jenis 2.............................
Tabel 3.3. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-1)…........
Tabel 3.4. Rekapitulasi beban mati........................................................................
Tabel 3.5. Perhitungan Beban Angin......................................................................
Tabel 3.6. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-1).........................
Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-1).................
Tabel 3.8. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-2)………
Tabel 3.9. Rekapitulasi beban mati........................................................................
Tabel 3.10. Perhitungan Beban Angin....................................................................
Tabel 3.11. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-2).......................
Tabel 3.12. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-2)...............
Tabel 3.13. Perhitungan panjang batang rangka jurai (KJ-1)…………………….
Tabel 3.14. Rekapitulasi Pembebanan Jurai (K-1).................................................
Tabel 3.15. Rekapitulasi pembebanan jurai (K-1) akibat beban angin..................
Tabel 3.16. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai (K-1).................................................
Tabel 3.17. Rekapitulasi perencanaan profil jurai (K-1)........................................
Tabel 3.18. Perhitungan panjang batang rangka jurai (KJ-2)…………………….
Tabel 3.19. Rekapitulasi Pembebanan Jurai (K-2) akibat Beban Mati..................
Tabel 3.20. Rekapitulasi pembebanan jurai (K-2) akibat beban angin..................
Tabel 3.21. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai (K-2).................................................
Tabel 3.22. Rekapitulasi perencanaan profil jurai (K-2)........................................
Tabel 3.23. Perhitungan panjang batang rangka kuda-kuda utama (K-1)………..
Tabel 3.24. Rekapitulasi Beban Mati ....................................................................
Tabel 3.25. Perhitungan Beban Angin....................................................................
Tabel 3.26. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama A (K-1).......................
Tabel 3.27. Rekapitulasi perencanaan profil Kuda-kuda Utama A (K-1)..............
9
11
11
31
36
38
45
46
46
50
51
57
59
59
63
64
71
72
72
76
77
84
86
86
90
91
97
99
100
104
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tabel 3.28. Perhitungan panjang batang rangka kuda-kuda utama (K-1)………..
Tabel 3.29. Rekapitulasi Beban Mati.....................................................................
Tabel 3.30. Perhitungan Beban Angin....................................................................
Tabel 3.31. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama B (K-1).......................
Tabel 3.32. Rekapitulasi perencanaan profil Kuda-kuda Utama B (K-1)..............
Tabel 5.1. Rekapitulasi Perhitungan Pelat Lantai ..................................................
Tabel 5.2. Penulangan pelat lantai..........................................................................
Tabel 6.1. Hitungan Lebar Equivalen…………………………………………….
Tabel 6.2. Penulangan balok anak………………………………………………..
Tabel 7.1. Hitungan Lebar Equivalen ……………………………………………
105
111
113
113
118
148
154
157
187
191
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Pondasi Footplat ...............................................................................
Gambar 2.2. Rangka kuda-kuda …………………………………………………
Gambar 2.3. Tangga “U” ………………………………………………………...
Gambar 2.4. Pelat dua arah ………………………………………………………
Gambar 2.5. Elemen balok dan kolom portal ……………………………………
Gambar 2.6. Pondasi Footplat …………………………………………………...
Gambar 3.1. Rencana Atap……………………………………………………….
Gambar 3.2. Rangka kuda-kuda tipe K-1………………………………………...
Gambar 3.3. Kuda-kuda tipe K-2………………………………………………...
Gambar 3.4. Beban mati………………………………………………………….
Gambar 3.5. Beban hidup………………………………………………………...
Gambar 3.6. Beban angin.......................................................................................
Gambar 3.7. Beban mati………………………………………………………….
Gambar 3.8. Beban hidup………………………………………………………...
Gambar 3.9. Beban angin.......................................................................................
Gambar 3.10. Rangka setengah kuda-kuda (K-1)………………………………..
Gambar 3.11. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-1)…………………………..
Gambar 3.12. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-1)…………………………
Gambar 3.13. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) akibat beban mati...........
Gambar 3.14. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-1) akibat beban angin...........
Gambar 3.15. Rangka setengah kuda-kuda (K-2)………………………………..
Gambar 3.16. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-2)…………………………..
Gambar 3.17. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-2)…………………………
Gambar 3.18. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) akibat beban mati...........
Gambar 3.19. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-2) akibat beban angin...........
Gambar 3.20. Rangka jurai (KJ-1)……………………………………………….
Gambar 3.21. Luasan atap jurai (KJ-1)………………………………………….
Gambar 3.22. Luasan plafon jurai (KJ-1)………………………………………...
Gambar 3.23. Pembebanan jurai (KJ-1) akibat beban mati....................................
Gambar 3.24. Pembebanan Jurai (K-1) Akibat Beban Angin................................
21
22
23
23
24
24
25
26
27
28
29
30
33
34
35
38
39
40
41
45
51
52
53
54
58
64
65
66
68
71
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 3.25. Rangka Jurai (KJ-2).........................................................................
Gambar 3.26. Luasan atap jurai (KJ-2)………………………………………….
Gambar 3.27. Luasan plafon jurai (KJ-2)………………………………………...
Gambar 3.28. Pembebanan jurai (KJ-2) akibat beban mati....................................
Gambar 3.29. Pembebanan Jurai (K-2) Akibat Beban Angin................................
Gambar 3.30. Rangka kuda-kuda utama (K-1)…………………………………...
Gambar 3.31. Luasan atap kuda-kuda utama A (K-1)…………………………...
Gambar 3.32. Luasan plafon setengah kuda-kuda Utama A (K-1)………………
Gambar 3.33. Pembebanan Kuda-kuda Utama A (K-1) akibat beban mati...........
Gambar 3.34. Pembebanan Kuda-Kuda Utama A (K-1) Akibat Beban Angin......
Gambar 3.35. Rangka kuda-kuda utama (K-1)…………………………………...
Gambar 3.36. Luasan atap kuda-kuda utama B (K-1)…………………………...
Gambar 3.37. Luasan plafon setengah kuda-kuda Utama B (K-1)………………
Gambar 3.38. Pembebanan Kuda-kuda Utama B (K-1) akibat beban mati...........
Gambar 3.39. Pembebanan Kuda-Kuda Utama B (K-1) Akibat Beban Angin......
Gambar 4.1. Rencana bentuk tangga “L” dan “U”……………………………….
Gambar 4.2. Detail potongan tangga……………………………………………..
Gambar 4.3. Tebal equivalen……………………………………………………..
Gambar 4.4. Rencana tumpuan tangga ( L )...........................................................
Gambar 4.5. Rencana tumpuan tangga ( U )..........................................................
Gambar 4.6. Rencana Balok Bordes……………………………………………...
Gambar 4.7. Rencana Balok Bordes……………………………………………...
Gambar 4.8. Pondasi Tangga..................................................................................
Gambar 4.9. Pondasi Tangga..................................................................................
Gambar 5.1. Denah pelat lantai…………………………………………………..
Gambar 5.2. Pelat tipe A…………………………………………………………
Gambar 5.3. Perencanaan tinggi efektif.................................................................
Gambar 6.1. Area pembebanan balok anak………………………………………
Gambar 6.2. Lebar Equivalen Balok Anak As 03’ (A’ - B)……………………...
Gambar 6.3. Lebar Equivalen Balok Anak As A’ (03 - 09)……………………...
Gambar 6.4. Lebar Equivalen Balok Anak As A’’(01’’ - 02) = As 01’’(A’’ - B).
Gambar 6.5. Lebar Equivalen Balok Anak As A’ (01’’ - 02)……………………
77
78
80
81
85
91
92
93
94
98
105
106
107
108
112
119
120
121
124
125
131
134
137
141
146
147
149
155
157
161
166
172
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 6.6. Lebar Equivalen Balok Anak As 01’(A’’ - G)……………………..
Gambar 6.7. Lebar Equivalen Balok Anak As 01’(A - A’’)……………………..
Gambar 7.1. Area pembebanan balok portal……………………………………..
Gambar 7.2. Lebar Equivalen Balok Portal As A (01’’ - 09)…………………….
Gambar 7.3. Pembebanan Portal As A (01’’ - 09)……………………………….
Gambar 7.4. Lebar Equivalen Balok Portal As B (01’’ - 10)…………………….
Gambar 7.5. Pembebanan Portal As B (01’’ - 10)………………………………..
Gambar 7.6. Lebar Equivalen Balok Portal As C (01 - 10)………………………
Gambar 7.7. Pembebanan Portal As C (01 - 10)…………………………………
Gambar 7.8. Lebar Equivalen Balok Portal As D (01 - 03)……………………...
Gambar 7.9. Pembebanan Portal As D (01 - 03)…………………………………
Gambar 7.10. Lebar Equivalen Balok Portal As E (01 - 03)……………………..
Gambar 7.11. Pembebanan Portal As D (01 - 03)………………………………..
Gambar 7.12. Lebar Equivalen Balok Portal As G (01 - 03)…………………….
Gambar 7.13. Pembebanan Portal As G (01 - 03)………………………………..
Gambar 7.14. Lebar Equivalen Balok Portal As 01 (A - G)……………………..
Gambar 7.15. Pembebanan Portal As 01 (A - G)………………………………...
Gambar 7.16. Lebar Equivalen Balok Portal As 02 (A - H)……………………..
Gambar 7.17. Pembebanan Portal As 02 (A - H)………………………………...
Gambar 7.18. Lebar Equivalen Balok Portal As 03 (A - H)……………………..
Gambar 7.19. Pembebanan Portal As 03 (A - H)………………………………...
Gambar 7.20. Lebar Equivalen Balok Portal As A’’’ (02 - 10)………………….
Gambar 7.21. Pembebanan Portal As A’’’ (02 - 10)……………………………..
Gambar 7.22. Lebar Equivalen Balok Portal As 01’’’ (B - H)...............................
Gambar 7.23. Pembebanan Portal As 01’’’ (B - H)...............................................
Gambar 7.24. Bidang Momen Portal As 04 (A - C)……………………………...
Gambar 7.25. Bidang Momen Portal As 02 (A - H)……………………………...
Gambar 7.26. Bidang Geser Portal As A (01 - 09)……………………………….
Gambar 7.27. Bidang Momen Portal As 04 (A - C)……………………………...
Gambar 7.28. Bidang Momen Portal As F (01 - 03)……………………………..
Gambar 7.29. Bidang Geser Portal As 08 (A - C)………………………………..
Gambar 7.30. Bidang Momen Portal As C (01 - 10)……………………………..
177
183
188
191
195
195
200
200
204
205
208
208
211
211
214
215
218
219
223
224
228
228
230
230
232
232
233
233
237
237
238
241
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Gambar 7.31. Bidang Momen Portal As A (01 - 09)…………………………….
Gambar 7.32. Bidang Axial Kolom As B (01 - 10)………………………………
Gambar 7.33. Bidang Momen Kolom As D (01 - 03)……………………………
Gambar 7.34. Bidang Geser Kolom As D (01 - 03)……………………………...
Gambar 8.1. Perencanaan Pondasi……………………………………………….
242
246
246
247
250
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL
A = Luas penampang batang baja (cm2
)
B = Luas penampang (m2
)
AS’ = Luas tulangan tekan (mm2
)
AS = Luas tulangan tarik (mm2
)
B = Lebar penampang balok (mm)
C = Baja Profil Canal
D = Diameter tulangan (mm)
Def = Tinggi efektif (mm)
E = Modulus elastisitas(m)
e = Eksentrisitas (m)
F’c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa)
Fy = Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa)
g = Percepatan grafitasi (m/dt)
h = Tinggi total komponen struktur (cm)
H = Tebal lapisan tanah (m)
I = Momen Inersia (mm2
)
L = Panjang batang kuda-kuda (m)
M = Harga momen (kgm)
Mu = Momen berfaktor (kgm)
N = Gaya tekan normal (kg)
Nu = Beban aksial berfaktor
P’ = Gaya batang pada baja (kg)
q = Beban merata (kg/m)
q’ = Tekanan pada pondasi ( kg/m)
S = Spasi dari tulangan (mm)
Vu = Gaya geser berfaktor (kg)
W = Beban Angin (kg)
Z = Lendutan yang terjadi pada baja (cm)
= Diameter tulangan baja (mm)
= Faktor reduksi untuk beton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
= Ratio tulangan tarik (As/bd)
= Tegangan yang terjadi (kg/cm3
)
= Faktor penampang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
1 BAB 1 Pendahuluan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat
menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila
sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memiliki kualitas pendidikan
yang tinggi, Karena pendidikan merupakan sarana utama bagi kita untuk semakin
siap menghadapi perkembangan ini.
Dalam hal ini bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna
memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga Universitas Sebelas
Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan dalam merealisasikan hal
tersebut memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan gedung bertingkat dengan
maksud agar menghasilkan tenaga yang bersumber daya dan mampu bersaing
dalam dunia kerja.
1.2. Isi Laporan
Isi laporan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah perencanaan struktur. Adapun
secara rinci perencanaan ini meliputi:
1. Perencanaan Atap Baja.
Atap adalah elemen struktur yang berfungsi melindungi bangunan beserta apa
yang ada di dalamnya dari pengaruh panas dan hujan. Bentuk atap tergantung dari
beberapa faktor, misalnya : iklim, arsitektur, modelitas bangunan dan sebagainya
dan menyerasikannya dengan rangka bangunan atau bentuk daerah agar dapat
menambah indah dan anggun serta menambah nilai dari harga bangunan itu.
2. Perencanaan Beton.
a. Tangga
Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan
anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 1 Penahuluan
mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu tangga dengan bentangan arah
horizontal, tangga dengan bentangan ke arah memanjang, tangga terjepit sebelah
(Cantilever Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah., tangga spiral (Helical Stairs),
dan tangga melayang (Free Standing Stairs). Sedangkan tipe tangga yang
digunakan pada gedung kampus ini adalah tangga melayang (Free Standing
Stairs). Pemilihan tipe tangga seperti ini pada gedung kampus ini dikarenakan
tidak membutuhkan ruangan yang besar.
b. Pelat lantai
Pelat merupakan panel-panel beton bertulang yang mungkin tulangannya dua arah
atau satu arah saja, tergantung sistem strukturnya. Kontinuitas penulangan pelat
diteruskan ke dalam balok-balok dan diteruskan ke dalam kolom. Dengan
demikian sistem pelat secara keseluruhan menjadi satu-kesatuan membentuk
rangka struktur bangunan kaku statis tak tentu yang sangat kompleks. Perilaku
masing-masing komponen struktur dipengaruhi oleh hubungan kaku dengan
komponen lainnya. Beban tidak hanya mengakibatkan timbulnya momen, gaya
geser, dan lendutan langsung pada komponen struktur yang menahannya, tetapi
komponen-komponen struktur lain yang berhubungan juga ikut berinteraksi
karena hubungan kaku antar komponen. (Dipohusodo, 1994:207)
Berdasarkan perbandingan antara bentang panjang dan bentang pendek pelat
dibedakan menjadi dua, yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah.
 Pelat satu arah
Pelat satu arah adalah pelat yang didukung pada dua tepi yang berhadapan saja
sehingga lendutan yang timbul hanya satu arah saja yaitu pada arah yang tegak
lurus terhadap arah dukungan tepi. Dengan kata lain pelat satu arah adalah pelat
yang mempunyai perbandingan antara sisi panjang terhadap sisi pendek yang
saling tegak lurus lebih besar dari dua dengan lendutan utama pada sisi yang lebih
pendek (Dipohusodo, 1994:45).
 Pelat dua arah
Pelat dua arah adalah pelat yang didukung sepanjang keempat sisinya dengan
lendutan yang akan timbul pada dua arah yang saling tegak lurus atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 1 Penahuluan
perbandingan antara sisi panjang dan sisi pendek yang saling tegak lurus yang
tidal lebih dari dua (Dipohusodo, 1994:45).
c. Balok.
Balok adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai pendukung beban vertikal
dan horizontal. Beban vertikal berupa beban mati dan beban hidup yang diterima
plat lantai, berat sendiri balok dan berat dinding penyekat yang di atasnya.
Sedangkan beban horizontal berupa beban angin dan gempa. Balok merupakan
bagian struktur bangunan yang penting dan bertujuan untuk memikul beban
tranversal yang dapat berupa beban lentur, geser maupun torsi. Oleh karena itu
perencanaan balok yang efisien, ekonomis dan aman sangat penting untuk suatu
struktur bangunan terutama struktur bertingkat tinggi atau struktur berskala besar
(Sudarmoko, 1996)
d. Kolom.
Definisi kolom menurut SNI-T15-1991-03 adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial desak vertikal dengan bagian tinggi
yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Kolom adalah
batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktur yang memikul beban dari balok
induk maupun balok anak. Kolom meneruskan beban dari elevasi atas ke elevasi
yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui pondasi. Keruntuhan
pada suatu kolom merupakan kondisi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya
(collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh
struktur. Kolom adalah struktur yang mendukung beban dari atap, balok dan berat
sendiri yang diteruskan ke pondasi. Secara struktur kolom menerima beban
vertical yang besar, selain itu harus mampu menahan beban-beban horizontal
bahkan momen atau puntir/torsi akibat pengaruh terjadinya eksentrisitas
pembebanan. hal yang perlu diperhatikan adalah tinggi kolom perencanaan, mutu
beton dan baja yang digunakan dan eksentrisitas pembebanan yang terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 1 Penahuluan
3. Perencanaan Pondasi.
Pondasi adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban
bangunan atas ke tanah yang mampu mendukungnya.
(Sidharta dkk,1999 : 347)
Pondasi umumnya berlaku sebagai komponen struktur pendukung bangunan yang
terbawah dan telapak pondasi berfungsi sebagai elemen terakhir yang meneruskan
beban ke tanah, sehingga telapak pondasi harus memenuhi persyaratan untuk
mampu dengan aman menyebarkan beban-beban yang diteruskan sedemikian rupa
sehingga kapasitas atau daya dukung tanah tidak terlampaui. Perlu diperhatikan
bahwa dalam merencanakan pondasi harus memperhitungkan keadaan yang
berhubungan dengan sifat-sifat mekanika tanah. Dasar pondasi harus diletakkan di
atas tanah kuat pada keadaan cukup tertentu (Dipohusodo, 1994 : 342)
1.3. Maksud dan Tujuan
Dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan
berteknologi, serta derasnya arus globalisasi saat ini, sangat diperlukan seorang
teknisi yang berkualitas. Khususnya dalam bidang teknik sipil, sangat diperlukan
teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya. Fakultas
Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga pendidikan
bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas, bertanggungjawab,
kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat mensukseskan pembangunan
nasional di Indonesia.
Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program D3 Jurusan Teknik Sipil
memberikan tugas akhir dengan maksud dan tujuan :
a. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana
sampai bangunan bertingkat.
b. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian dan
pengalaman dalam merencanakan struktur gedung.
c. Mahasiswa dapat mengembangkan daya pikirnya dalam memecahkan suatu
masalah yang dihadapi dalam perencanaan struktur gedung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 1 Penahuluan
1.4. Metode Perencanaan
Metode perencanaan yang digunakan untuk pembahasan tugas akhir ini meliputi:
a. Sistem struktur.
b. Sistem pembebanan.
c. Perencanaan analisa struktur.
d. Perencanaan analisa tampang.
e. Penyajian gambar arsitektur dan gambar struktur.
f. Perencanaan anggaran biaya.
1.5. Kriteria Perencanaan
a. Spesifikasi Bangunan
1) Fungsi Bangunan : Asrama Mahasiswa
2) Luas Bangunan : 1060 m2
3) Jumlah Lantai : 2 lantai.
4) Elevasi Lantai : 3,42 m.
5) Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja.
6) Penutup Atap : Genteng.
7) Pondasi : Foot Plat.
b. Spesifikasi Bahan
1) Mutu Baja Profil : BJ 37.
2) Mutu Beton (f’c) : 25 MPa.
3) Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos : 240 MPa.
Ulir : 380 MPa.
1.6. Peraturan-Peraturan Yang Berlaku
a. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729-
2002).
b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-
2002).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 1 Penahuluan
c. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung (1983)
d. Daftar Analisa Pekerjaan Gedung Swakelola Tahun 2011 Kota Surakarta (SNI
03-2835-2009)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
7 BAB 2 Dasar teori
BAB 2
DASAR TEORI
2.1 Dasar Perencanaan
2.1.1 Jenis Pembebanan
Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang
mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus
yang bekerja pada struktur bangunan tersebut.
Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Peraturan
Pembebanan Indonesia untuk gedung (1983), beban-beban tersebut adalah :
a. Beban Mati (qd)
Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedung yang bersifat tetap,
termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian–penyelesaian, mesin-mesin serta
peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu. Untuk
merencanakan gedung ini, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan
bangunan dan komponen gedung adalah :
1. Beban Mati pada Atap
-
-
-
-
Baja ………………………………………………………..
Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa
penggantung langit-langit atau pengaku), Terdiri dari :
- Semen asbes (eternit dan bahan lain sejenis), dengan
tebal maksimum 4 mm……………………………………..
penggantung langit-langit (dari kayu) dengan bentang
- maksimum 5 m dan jarak s.k.s minimum 0,8 m.................
Penutup atap genteng dengan reng dan usuk .......................
7850 kg/m3
11 kg/m2
7 kg/m2
50 kg/m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
2. Beban Mati pada Beton
-
-
-
-
Beton bertulang ……………………………………………
Pasir (jenuh air) ……………………………………………
Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton
(tanpa adukan) per cm tebal .................................................
Adukan semen per cm tebal .................................................
2400 kg/m3
1800 kg/m3
24 kg/m2
21 kg/m2
b. Beban Hidup (ql)
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan
suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang
yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung
itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap tersebut.
Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air
hujan.
Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi
bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari :
1. Beban atap.......................................................................................... 100 kg/m2
2. Beban tangga dan bordes ................................................................... 300 kg/m2
3. Beban lantai ....................................................................................... 250 kg/m2
Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua
bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung
tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari
sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan
dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung
yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel 2.1 :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup
Penggunaan Gedung
Koefisien Beban Hidup untuk
Perencanaan Balok Induk
 PERUMAHAN/PENGHUNIAN :
Rumah tinggal, hotel, rumah sakit
 PERDAGANGAN :
Toko,toserba,pasar
 GANG DAN TANGGA :
Perumahan / penghunian
Pendidikan, kantor
Pertemuan umum, perdagangan dan
penyimpanan, industri, tempat
kendaraan
0,75
0,80
0,75
0,75
0,90
Sumber : SNI 03-1727-1989
c. Beban Angin (W)
Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung
yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara.
Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan
negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya
tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2
ini ditentukan dengan
mengalikan tekanan tiup dengan koefisien – koefisien angin. Tekan tiup harus
diambil minimum 25 kg/m2
, kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai
sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum
40 kg/m2
.
Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup :
1) Dinding Vertikal
i. Di pihak angin ................................................................................+ 0,9
ii. Di belakang angin ..........................................................................- 0,4
2) Atap segitiga dengan sudut kemiringan
i. Di pihak angin : < 65 ................................................................0,02 - 0,4
65 < < 90 .................................................+ 0,9
ii. Di belakang angin, untuk semua ................................................- 0,4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
d. Beban Gempa (E)
Beban gempa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu.
Dalam perencanaan ini beban gempa tidak diperhitungkan.
2.1.2 Sistem Kerjanya Beban
Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu
elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di
bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih
besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan
lebih kecil.
Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen struktur gedung
bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut :
Beban pelat lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban
balok portal didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke
tanah dasar melalui pondasi.
2.1.3 Provisi Keamanan
Dalam pedoman beton SNI 03-2847-2002, struktur harus direncanakan untuk
memiliki cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban
normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk
memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi ( ), yaitu untuk
memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat
terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan
penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang
kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari
kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
Seperti diperlihatkan faktor pembebanan (U) pada tabel 2.2. dan faktor reduksi
kekuatan ( ) pada tabel 2.3. :
Tabel 2.2. Faktor pembebanan U
No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U
1.
2.
3.
D
D, L
D, L, W
1,2 D
1,2 D +1,6 L
1,2 D + 1,6 L ± 0,8 W
Keterangan :
D = Beban mati
L = Beban hidup
W = Beban angin
Tabel 2.3. Faktor Reduksi Kekuatan
No GAYA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Lentur tanpa beban aksial
Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur
Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
 Komponen dengan tulangan spiral
 Komponen lain
Geser dan torsi
Tumpuan Beton
Komponen struktur yang memikul gaya tarik
1) Terhadap kuat tarik leleh
2) Terhadap kuat tarik fraktur
Komponen struktur yang memikul gaya tekan
0,80
0,80
0,70
0,65
0,60
0,65
0,9
0,75
0,85
Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural sering kali berisi agregat
kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan
minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
pemisahan material sehingga timbul rongga - rongga pada beton. Sedang untuk
melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka
diperlukan adanya tebal selimut beton minimum.
Beberapa persyaratan utama pada pedoman beton SNI 03-2847-2002 adalah
sebagai berikut :
a. Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang
dari db ataupun 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan.
b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan
pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan
jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm.
Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah:
a. Untuk pelat dan dinding = 20 mm
b. Untuk balok dan kolom = 40 mm
c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm
2.2. Perencanaan Atap
2.2.1. Perencanaan gording
a. Pembebanan
Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja pada gording adalah:
1) Beban mati.
2) Beban hidup.
3) Beban angin.
b. Kontrol terhadap tegangan:
22
Wy
My
Wx
Mx
L
Dimana:
Mx = Momen terhadap arah x Wx = Beban angin terhadap arah x
My = Momen terhadap arah y Wy = Beban angin terhadap arah y
c. Kontrol terhadap lendutan:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
Secara umum, lendutan maksimum akibat beban mati dan beban hidup harus lebih
kecil dari pada balok yang terletak bebas atas dua tumpuan, L adalah
bentang dari balok tersebut, pada balok menerus atau banyak perletakkan, L
adalah jarak antar titik beloknya akibat beban mati,sedangkan pada balok
kantilever L adalah dua kali panjang kantilevernya. (PPBBI pasal 15.1 butir 1)
sedangkan untuk lendutan yang terjadi dapat diketahui dengan rumus:
IyE
LPx
IyE
Lqx
Zx
..48
.
..384
..5 34
IxE
LPy
IxE
Lqy
Zy
..48
.
..384
..5 34
22
ZyZxZ
Dimana:
Z = lendutan pada baja qy = beban merata arah y
Zx = lendutan pada baja arah x Ix = momen inersia arah x
Zy = lendutan pada baja arah y Iy = momen inersia arah y
qx = beban merata arah x
Syarat gording itu dinyatakan aman jika: Z ≤ Z ijin
2.2.2. Perencanaan Kuda-kuda
a. Pembebanan
Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah :
1) Beban mati
2) Beban hidup
3) Beban angin
b. Asumsi Perletakan
1) Tumpuan sebelah kiri adalah sendi.
2) Tumpuan sebelah kanan adalah rol.
c. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002.
e. Perhitungan dimensi profil kuda-kuda.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
1. Batang tarik
ijin
mak
Fn
22
/1600/2400
3
2
cmkgcmkglijin
Fbruto = 1,15 x Fn ……( < F Profil )
Dengan syarat σ terjadi ≤ 0,75 σ ijin
σ terjadi =
Fprofil
mak
.85.0
2. Batang tekan
i
lk
λ
x
2
leleh
leleh
g kg/cm2400σdimana,.......
σ.0,7
E
πλ
λ
λ
λ
g
s
Apabila = λs ≤ 0,25 ω = 1
0,25 < λs < 1,2 ω
s.67,06,1
43,1
λs ≥ 1,2 ω 2
s1,25.
kontrol tegangan :
ijin
Fp
ω.P
σ maks.
3. Sambungan
1. Tebal plat sambung ( )= 0,625 × d
2. Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 × ijin
3. Tegangan tumpuan yang diijinkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
Teg. Tumpuan = 1,5 × ijin
4. Kekuatan baut
Pgeser = 2 . ¼ . . d2
. geser
Pdesak = . d . tumpuan
5. Jumlah mur-baut 
geser
maks
P
P
n
6. Jarak antar baut
Jika 1,5 d S1 3 d S1 = 2,5 d
Jika 2,5 d S2 7 d S2 = 5 d
2.3. Perencanaan Beton
2.3.1. Perencanaan Tangga
a. Pembebanan :
1) Beban mati
2) Beban hidup : 300 kg/m2
b. Asumsi Perletakan
1)Tumpuan bawah adalah jepit.
2)Tumpuan tengah adalah sendi.
3)Tumpuan atas adalah jepit.
c. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
e. Perhitungan untuk penulangan tangga
Mn =
Mu
Dimana = 0,8
m
cf
fy
'.85,0
Rn 2
.db
Mn
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
=
fy
2.m.Rn
11
m
1
b =
fy600
600
..
fy
fc.85,0
max = 0,75 . b
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = 0,0025
As = ada . b . d
2.3.2. Perencanaan Pelat Lantai
a. Pembebanan :
1) Beban mati
2) Beban hidup : 250 kg/m2
b. Asumsi Perletakan : jepit elastis dan jepit penuh
c. Analisa struktur menggunakan tabel 13.3.2 SNI 03-1727-1989.
d. Analisa tampang menggunakan SNI 03-2847-2002.
Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut :
1) Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm
2) Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h
Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah
sebagai berikut :
dimana,
m =
Rn =
=
fy
2.m.Rn
11
m
1
u
n
M
M
80,0
c
y
xf
f
'85,0
2
bxd
Mn
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
b =
fy600
600
..
fy
fc.85,0
max = 0,75 . b
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min = 0,0025
As = ada . b . d
Luas tampang tulangan
As = Jumlah tulangan x Luas
2.3.3. Perencanaan Balok
a. Pembebanan :
1) Beban mati
2) Beban hidup : 250 kg/m2
b. Asumsi Perletakan : jepit jepit
c. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000.
d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002.
Perhitungan tulangan lentur :
dimana,
m =
Rn =
=
fy
2.m.Rn
11
m
1
b =
fy600
600
..
fy
fc.85,0
u
n
M
M
80,0
c
y
xf
f
'85,0
2
bxd
Mn
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
max = 0,75 . b
min = 1,4/fy
min < < maks tulangan tunggal
< min dipakai min
Perhitungan tulangan geser :
Vc = xbxdcfx '
6
1
Vc=0,6 x Vc
Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc
( perlu tulangan geser )
Vu < Vc < 3 Ø Vc
(tidak perlu tulangan geser)
Vs perlu = Vu – Vc
( pilih tulangan terpasang )
Vs ada =
s
dfyAv )..(
( pakai Vs perlu )
2.3.4. Perencanaan Kolom
Didalam merencanakan kolom terdapat 3 macam keruntuhan kolom, yaitu :
1. Keruntuhan seimbang, bila Pn = Pnb.
2. Keruntuhan tarik, bila Pn < Pnb.
3. Keruntuhan tekan, bila Pn > Pnb.
Adapun langkah-langkah perhitungannya :
1. Menghitung Mu, Pu, e =
2. Tentukan f’c dan fy
3. Tentukan b, h dan d
4. Hitung Pnb secara pendekatan As = As’
60,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
Maka Pnb = Cc = 0,85.f’c.ab.b
Dimana: ab = d
fy600
600
1
Hitung Pn perlu =
Bila Pn < Pnb maka terjadi keruntuhan tarik
As =
).(
)
22
.(
i
ddfy
dhePn
bcf
Pn
a
perlu
.'.85,0
Bila Pnperlu > Pnb maka terjadi keruntuhan tekan.
5,0
'
1
dd
e
k
18,1
.3
22
d
he
k
Kc
k
k
Pnk
fy
As perlu ..
1
'
2
1
1
cfhbKc '..
Untuk meyakinkan hasil perencanaan itu harus dicek dengan analisis dan
memenuhi : Pn ≥
Keterangan :
As = Luas tampang baja e = Eksentrisitas
b = Lebar tampang kolom Pn = Kapasitas minimal kolom
d = Tinggi efektif kolom k = faktor jenis struktur
d’ = Jarak tulangan kesisi He = Tebal kolom
luar beton (tekan) f’c = Kuat tekan beton
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
2.4. Perencanaan Pondasi
Dalam perencanaan struktur ini, pondasi yang digunakan adalah pondasi telapak
(footplat) yang termasuk pondasi dangkal. Agar pondasi tidak mengalami
penurunan yang signifikan, maka diperlukan daya dukung tanah yang memadai
yaitu kemampuan tanah untuk menahan beban diatasnya tanpa mengakibatkan
tanah tersebut runtuh. Adapun langkah-langkah perhitungan pondasi yaitu :
a. Menghitung daya dukung tanah
A
Pu
ahtan
ah
Pu
A
tan
ALB
yang terjadi = 2
.).
6
1( Lb
M
A
P totaltotal
tanah yang terjadi < ijin tanah ..........(aman).
Dimana : ijin tanah 1,5 kg/m2
A = Luas penampang pondasi
B = Lebar pondasi
Pu = Momen terfaktor
L = Panjang pondasi
b. Menghitung berat pondasi Vt = (Vu + berat pondasi).
c. Menghitung tegangan kontak pondasi (qu).
2
..
2
1
LquMu
Mu
Mn
cf
fy
m
'.85,0
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
2
.db
Mn
Rn
fy
Rnm
m
..2
11.
1
Jika < tulangan tunggal
Jika > tulangan rangkap
Jika > dipakai = 0,0025
As = ada . b . d
Dimana :
Mn = Momen nominal b = Lebar penampang
Mu = Momen terfaktor d = Jarak ke pusat tulangan tarik
= Faktor reduksi fy = Tegangan leleh
= Ratio tulangan Rn = Kuat nominal
f’c = Kuat tekan beton
d. Perhitungan tulangan geser.
Pondasi footplat, seperti terlihat pada gambar 2.1. :
Gambar 2.1. Pondasi Footplat
Perhitungan :
Mencari P dan ht pada pondasi.
L = 2 (4ht + b + a)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
, maka (tebal footplat cukup, sehingga tidak memerlukan
tulangan geser pons).
Dimana :
ht = Tebal pondasi.
P = Beban yang ditumpu pondasi.
= Tulangan geser pons.
2.5. Model Perencanaan Struktur
2.5.1. Struktur Atap
Dalam perencanaan struktur atap, sebaiknya disesuaikan dengan bentang dan
panjang bangunannya. Seperti terlihat pada gambar 2.2. :
Gambar 2.2. Rangka kuda-kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
2.5.2. Struktur Tangga
Dalam perencanaan bentuk tangga, sebaiknya disesuaikan dengan luas ruangan
yang tersedia pada bangunan, misalnya tangga “U” . Seperti terlihat pada gambar
2.3. :
Gambar 2.3. Tangga “U”
2.5.3. Struktur Pelat
Dalam perencanaan struktur pelat asrama mahasiswa ini menggunakan metode
perhitungan 2 Arah. Dengan ketentuan ≤ 2 (Pelat Dua Arah). Seperti terlihat
pada gambar 2.4. :
Gambar 2.4. Pelat dua arah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 2 Dasar teori
2.5.4. Struktur Balok
Dalam perencanaan sturktur portal digambarkan dalam bentuk garis-garis
horizontal yang disebut balok dan vertikal disebut kolom yang saling
bertemu/berpotongan pada titik buhul (joint). Seperti terlihat pada gambar 3.5. :
Gambar 2.5. Elemen balok dan kolom portal
2.5.5. Struktur Footplat
Dalam perencanaan struktur footplat. Untuk menentukan ukuran pondasinya harus
disesuaikan kondisi tanah dan beban yang ditumpu pondasi. Seperti terlihat pada
gambar 2.6. :
Gambar 2.6. Pondasi Footplat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
25 BAB 3 Perencanaan Atap
BAB 3
PERENCANAAN ATAP
3.1. Rencana Atap (Sistem Kuda-kuda)
Atap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di tempat atau di proyek.
Perhitungan struktur rangka atap didasarkan pada panjang bentangan jarak kuda–
kuda satu dengan yang lainnya. Selain itu juga diperhitungkan terhadap beban
yang bekerja, yaitu meliputi beban mati, beban hidup, dan beban angin. Setelah
diperoleh pembebanan, kemudian dilakukan perhitungan dan perencanaan
dimensi serta batang dari kuda–kuda tersebut. Seperti terlihat pada gambar 3.1. :
Gambar 3.1. Rencana Atap
Keterangan :
K-1 : Kuda-kuda tipe K-1 TS : Track Stang
K-2 : Kuda-kuda tipe K-2 Silang Angin
KJ-1 : Kuda-kuda jurai tipe KJ-1 KJ-2 : Kuda-kuda jurai tipe KJ-2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3.2. Dasar Perencanaan
Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai
berikut :
a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar.
b. Jarak antar kuda-kuda : 4 m
c. Kemiringan atap ( ) : 35o
d. Bahan gording : baja profil lip channels in front to front
arrangement ( )
e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil angels siku sama kaki ( ).
f. Bahan penutup atap : genteng.
g. Alat sambung : baut-mur.
h. Jarak antar gording : 1). Atap jenis 1 = 1.22 m
2). Atap jenis 2 = 1.83 m
i. Bentuk atap : limasan dan piramida
j. Mutu baja profil : Bj-37
σ ijin = 1600 kg/cm2
σ leleh = 2400 kg/cm2
(SNI 03–1729-2002)
1).Rencana rangka kuda-kuda,
seperti terlihat pada gambar 3.2.dan gambar 3.3. :
Gambar 3.2. Rangka kuda-kuda tipe K-1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Gambar 3.3. Kuda-kuda tipe K-2
3.3. Perencanaan Gording
3.3.1. Perencanaan Pembebanan
Pembebanan berdasarkan SNI 03-1727-1989, sebagai berikut :
a. Berat penutup atap = 50 kg/m2
.
b. Beban angin = 25 kg/m2
.
c. Berat hidup (pekerja) = 100 kg.
d. Berat penggantung dan plafond = 18 kg/m2
3.3.2. Perhitungan Pembebanan
a. Atap tipe K-1
Kemiringan atap ( ) = 35 .
Jarak antar gording (s) = 1.22 m.
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in
front to front arrangement ( ) 100 x 100 x 20 x 2,3 pada perencanaan kuda-
kuda dengan data sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
a. Berat gording = 8,12 kg/m.
b. Ix = 161 cm4
.
c. Iy = 140 cm4
.
d. h = 100 mm
e. b = 100 mm
f. ts = 2,3 mm
g. tb = 2,3 mm
h. Zx = 32,2 cm3
.
i. Zy = 28 cm3
.
1). Beban Mati ( titik )
Beban mati (titik), seperti terlihat pada gambar 3.4. :
Gambar 3.4. Beban mati
Berat gording = 8,12 kg/m
Berat penutup atap = (1,22 x 50 ) = 61 kg/m
Berat plafon = ( 1 x 18 ) = 18 kg/m
q = 87,12 kg/m
qx
y
x
P
qy
+
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
qx = q sin = 87,12 x sin 35 = 49,97 kg/m.
qy = q cos = 87,12 x cos 35 = 71,36 kg/m.
Mx1 = 1
/8 . qy . L2
= 1
/8 x 71,36 x ( 4 )2
= 142,72 kgm.
My1 = 1
/8 . qx . L2
= 1
/8 x 49,97 x ( 4 )2
= 99,94 kgm.
2). Beban Hidup
Beban hidup, seperti terlihat pada gambar 3.5. :
Gambar 3.5. Beban hidup
P diambil sebesar 100 kg.
Px = P sin = 100 x sin 35 = 57,36 kg.
Py = P cos = 100 x cos 35 = 81,92 kg.
Mx2 = 1
/4 . Py . L = 1
/4 x 81,92 x 4 = 81,92 kgm.
My2 = 1
/4 . Px . L = 1
/4 x 57,36 x 4 = 57,36 kgm.
Px
y
x
P
Py
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3). Beban Angin
Beban angin, seperti terlihat pada gambar 3.6. :
TEKAN HISAP
Gambar 3.6. Beban angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2
(PPIUG 1989)
Koefisien kemiringan atap ( ) = 35
1) Koefisien angin tekan = (0,02 – 0,4)
= (0,02.35 – 0,4)
= 0,3
2) Koefisien angin hisap = – 0,4
Beban angin :
1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 0,3 x 25 x ½ x (1,22+1,22) = 9,15 kg/m.
2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= – 0,4 x 25 x ½ x (1,22+1,22) = -12,2 kg/m.
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :
1) Mx (tekan) = 1
/8 . W1 . L2
= 1
/8 x 9,15 x (4)2
= 18,3 kgm.
2) Mx (hisap) = 1
/8 . W2 . L2
= 1
/8 x -12,2 x (4)2
= -24,4 kgm.
Kombinasi = 1,2D + 1,6L ± 0,8w
1) Mx
Mx (max) = 1,2D + 1,6L + 0,8W
= 1,2(142,72) + 1,6(81,92) + 0,8(18,3) = 316,976 kgm
Mx (min) = 1,2D + 1,6L - 0,8W
= 1,2(142,72) + 1,6(81,92) - 0,8(24,4) = 282,816 kgm
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
2) My
My (max) = My(min)
= 1,2(99,94) + 1,6(57,36) = 211,704 kgm
Rekapitulasi hasil perhitungan kombinasi gaya dalam pada gording atap jenis 1,
seperti terlihat pada tabel 3.1. :
Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap jenis 1
Momen
Beban
Mati
Beban
Hidup
Beban Angin Kombinasi
Tekan Hisap Maksimum Minimum
Mx (kgm)
My (kgm)
142,72
99,94
81,92
57,36
18,3
-
-24,4
-
316,976
211,704
282,816
211,704
3.3.3. Kontrol Terhadap Tegangan
a. Kontrol terhadap tegangan maksimum
Mx = 316,976 kgm = 31697,6 kgcm
My = 211,704 kgm = 21170,4 kgcm
σ =
22
Zy
My
Zx
Mx
=
22
28
21170,4
32,2
31697,6
= 1241,25 kg/cm2
< σ ijin = 1600 kg/cm2
b. Kontrol terhadap tegangan Minimum
Mx = 282,816 kgm = 28281,6 kgcm.
My = 211,704 kgm = 21170,4 kgcm.
σ =
22
Zy
My
Zx
Mx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
=
22
28
21170,4
32,2
28281,6
= 1158,92 kg/cm2
< σ ijin = 1600 kg/cm2
3.3.4. Kontrol Terhadap Lendutan
Di coba profil : 100 x 100 x 20 x 2,3
E = 2,1 x 106
kg/cm2
qy = 0,7136 kg/cm
Ix = 161 cm4
Px = 57,36 kg
Iy = 140 cm4
Py = 81,92 kg
qx = 0,4997 kg/cm
400
250
1
Zijin 1,6 cm
Zx =
y
3
x
y
4
x
48.E.I
.LP
384.E.I
.L5.q
=
14010.1,248
40036,57
x140384x2,1.10
)400(0,49975
6
3
6
4
xx
xxx
= 0,827 cm
Zy =
x
3
y
x
4
y
48.E.I
.LP
384.E.I
.L5.q
=
16110.1,248
40081,92
x161384x2,1.10
)400(0,71365
6
3
6
4
xx
xxx
= 1,027 cm
Z =
2
y
2
x ZZ
= 22
)027,1()827,0( 1,319 cm
Z Zijin
1,319 cm 1,6 cm …………… aman !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Jadi, profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi
100 x 100 x 20 x 2,3 aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk
gording.
b. Atap tipe K-2
Kemiringan atap ( ) = 35 .
Jarak antar gording (s) = 1.83 m.
Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in
front to front arrangement ( ) 100 x 100 x 20 x 2,3 pada perencanaan kuda-
kuda dengan data sebagai berikut :
a. Berat gording = 8,12 kg/m.
b. Ix = 161 cm4
.
c. Iy = 140 cm4
.
d. h = 100 mm
e. b = 100 mm
f. ts = 2,3 mm
g. tb = 2,3 mm
h. Zx = 32,2 cm3
.
i. Zy = 28 cm3
.
1). Beban Mati ( titik )
Beban mati (titik), seperti terlihat pada gambar 3.7. :
Gambar 3.7. Beban mati
qx
y
x
P qy
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Berat gording = 8,12 kg/m
Berat penutup atap = (1.83 x 50 ) = 91,50 kg/m
Berat plafon = ( 1,5 x 18 ) = 27 kg/m
q = 126,62 kg/m
qx = q sin = 126,62 x sin 35 = 72,63 kg/m.
qy = q cos = 126,62 x cos 35 = 103,72 kg/m.
Mx1 = 1
/8 . qy . L2
= 1
/8 x 103,72 x ( 3 )2
= 116,69 kgm.
My1 = 1
/8 . qx . L2
= 1
/8 x 72,63 x ( 3 )2
= 81,71 kgm.
2). Beban Hidup
Beban hidup, seperti terlihat pada gambar 3.8. :
Gambar 3.8. Beban hidup
P diambil sebesar 100 kg.
Px = P sin = 100 x sin 35 = 57,36 kg.
Py = P cos = 100 x cos 35 = 81,92 kg.
Mx2 = 1
/4 . Py . L = 1
/4 x 81,92 x 3 = 61,44 kgm.
My2 = 1
/4 . Px . L = 1
/4 x 57,36 x 3 = 43,02 kgm.
+
Px
y
x
P
Py
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3). Beban Angin
Beban angin, seperti terlihat pada gambar 3.9. :
TEKAN HISAP
Gambar 3.9. Beban angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2
(PPIUG 1989)
Koefisien kemiringan atap ( ) = 35
1). Koefisien angin tekan = (0,02 – 0,4)
= (0,02.35 – 0,4)
= 0,3
2). Koefisien angin hisap = – 0,4
Beban angin :
1). Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= 0,3 x 25 x ½ x (1.83 +1.83) = 13,73 kg/m.
2). Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2)
= – 0,4 x 25 x ½ x (1.83 +1.83) = -18,3 kg/m.
Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx :
1). Mx (tekan) = 1
/8 . W1 . L2
= 1
/8 x 13,73 x (3)2
= 15,45 kgm.
2). Mx (hisap) = 1
/8 . W2 . L2
= 1
/8 x -18,3 x (3)2
= -20,59 kgm.
Kombinasi = 1,2D + 1,6L ± 0,8W
1). Mx
Mx (max) = 1,2D + 1,6L + 0,8W
= 1,2(116,69) + 1,6(61,44) + 0,8(15,45) = 250,69 kgm
Mx (min) = 1,2D + 1,6L - 0,8W
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= 1,2(116,69) + 1,6(61,44) - 0,8(20,59) = 221,86 kgm
2). My
My (max) = My (min)
= 1,2(81,71) + 1,6(43,02) = 166,88 kgm
Rekapitulasi hasil perhitungan kombinasi gaya dalam pada gording atap jenis 2,
seperti terlihat pada tabel 3.2. :
Tabel 3.2. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap Jenis 2
Momen
Beban
Mati
Beban
Hidup
Beban Angin Kombinasi
Tekan Hisap Maksimum Minimum
Mx (kgm)
My (kgm)
116,69
81,71
61,44
43,02
15,45
-
-20,59
-
250,69
166,88
221,86
166,88
3.3.5. Kontrol Terhadap Tegangan
b. Kontrol terhadap tegangan maksimum
Mx = 250,69 kgm = 25069 kgcm
My = 166,88 kgm = 16688 kgcm
σ =
22
Zy
My
Zx
Mx
=
22
28
16688
32,8
25069
= 969,21 kg/cm2
< σ ijin = 1600 kg/cm2
b. Kontrol terhadap tegangan Minimum
Mx = 221,86 kgm = 22186 kgcm.
My = 166,88 kgm = 16688 kgcm.
σ =
22
Zy
My
Zx
Mx
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
=
22
28
16688
32,8
22186
= 901,52 kg/cm2
< σ ijin = 1600 kg/cm2
3.3.6. Kontrol Terhadap Lendutan
Di coba profil : 100 x 100 x 20 x 2,3
E = 2,1 x 106
kg/cm2
qy = 1,0372 kg/cm
Ix = 161 cm4
Px = 57,36 kg
Iy = 140 cm4
Py = 81,92 kg
qx = 0,7263 kg/cm
300
250
1
Zijin 1,2 cm
Zx =
y
3
x
y
4
x
48.E.I
.LP
384.E.I
.L5.q
=
14010.1,248
30036,57
x140384x2,1.10
)300(0,72635
6
3
6
4
xx
xxx
= 0,370 cm
Zy =
x
3
y
x
4
y
48.E.I
.LP
384.E.I
.L5.q
=
16110.1,248
30092,81
x161384x2,1.10
)300(1,03725
6
3
6
4
xx
xxx
= 0,460 cm
Z =
2
y
2
x ZZ
= 22
)460,0()370,0( 0,590 cm
Z Zijin
0,590 cm 1,2 cm …………… aman !
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Jadi, profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi
100 x 100 x 20 x 2,3 aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk
gording.
3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda
a. Setengah kuda-kuda (K-1)
Rangka setengah kuda-kuda (K-1), seperti terlihat pada gambar 3.10. :
Gambar 3.10. Rangka setengah kuda-kuda (K-1)
3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-1)
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel, seperti terlihat
pada tabel 3.3. :
Tabel 3.3. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-1)
Nomor batang Panjang batang (m)
1 1,22
2 1,22
3 1,00
4 1,00
5 0,70
6 1,22
7 1,40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3.4.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-1)
a. Detail luasan atap setengah kuda-kuda (K-1),seperti terlihat pada gambar 3.11. :
Gambar 3.11. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-1)
Panjang atap ac = 3 m
Panjang atap gi = 1,5 m
Panjang atap mo = 0,5 m
Panjang atap hb = 1,22 + (0,5x1,22) = 1,83 m
Panjang atap nh = 1,22 m
Panjang atap pn = 0,61 m
Luas acgi = ½ × (ac + gi) × hb
= ½ × (3 + 1,5) × 1,83
= 4,1175 m2
Luas gimo = ½ × (gi + mo) × nh
= ½ × (1,5 + 0,5) × 1,22
= 1,22 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Luas mop = ½ × mo × pn
= ½ × 0,5 × 0,61
= 0,1525 m2
b. Detail luasan plafon setengah kuda-kuda (K-1),seperti terlihat pada gambar
3.12. :
Gambar 3.12. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-1)
Panjang plafon ac = 2 m
Panjang plafon df = 1,5 m
Panjang plafon jl = 0,5 m
Panjang plafon eb = 0,5 m
Panjang plafon ke = 1 m
Panjang plafon mk = 0,5 m
Luas acdf = ½ × (ac + df) × eb
= ½ × (2 + 1,5) × 0,5
= 0,875 m2
Luas dfjl = ½ × (df + jl) × ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= ½ × (1,5 + 0,5) × 1
= 1 m2
Luas jlm = ½ × jl × mk
= ½ × 0,5 × 0,5
= 0,125 m2
3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1)
Data-data pembebanan :
Berat gording = 8,12 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) akibat beban mati, seperti terlihat pada
gambar 3.13. :
Gambar 3.13. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) akibat beban mati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
a). Perhitungan Beban
1. Beban Mati
Beban P1
Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ac
= 8,12 x 2
= 16,24 kg
Beban atap = Luas atap acgi x Berat atap
= 4,1175 x 50
= 205,88 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,22 + 1) x 25
= 27,75 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 27,75
= 8,325 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 27,75
= 2,775 kg
Beban plafon = Luas plafon acdf x berat plafon
= 0,875 x 18
= 15,75 kg
Beban P2
Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording gi
= 8,12 x 1
= 8,12 kg
Beban atap = Luas atap atap gimo x berat atap
= 1,22 x 50
= 61 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 5+6) x berat profil kuda kuda
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= ½ x (1,22 + 1,22 + 0,70 + 1,22) x 25
= 54,5 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 54,5
= 16,35 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 54,5
= 5,45 kg
Beban P3
Beban atap = Luas atap mop x berat atap
= 0,1525 x 50
= 7,625 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,22 + 1,40 ) x 25
= 32,75 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 32,75
= 9,825 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 32,75
= 3,275 kg
Beban P4
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 + 5) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1 +1 +0,70) x 25
= 33,75 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 33,75
= 3,375 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Beban plafon = Luas plafon dfjl x berat plafon
= 1 x 18
= 18 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 33,75
= 10,125 kg
Beban P5
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 6 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1 +1,22 + 1,40) x 25
= 45,25 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 45,25
= 4,525 kg
Beban plafon = Luas plafon jlm x berat plafon
= 0,125 x 18
= 2,25 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 45,25
= 13,575 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Rekapitulasi perhitungan beban mati, seperti terlihat pada tabel 3.4. :
Tabel 3.4. Rekapitulasi beban mati
Beban
Beban
Atap
(kg)
Beban
gording
(kg)
Beban
Kuda-
kuda
(kg)
Beban
Bracing
(kg)
Beban
Plat
Penyamb
ung
(kg)
Beban
Plafon
(kg)
Jumlah
Beban
(kg)
Input
SAP
2000
( kg )
P1 205.88 16.24 27.75 2.775 8.325 15.75 276.72 277
P2 61 8.12 54.5 5.45 16.35 - 145.42 146
P3 7.625 - 32.75 3.275 9.825 - 53.475 54
P4 - - 33.75 3.375 10.125 18 65,25 65
P5 - - 45.25 4.525 13.575 2.25 65,60 66
2. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3 = 100 kg.
3. Beban Angin
Pembebanan setengah kuda-kuda (K-1) akibat beban angin, seperti terlihat pada
gambar 3.14. :
Gambar 3.14. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-1) akibat beban angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2
(PPIUG 1983)
Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
W1 = luas atap acgi x koef. angin tekan x beban angin
= 4,1175 x 0,3 x 25 = 30,88 kg
W2 = luas atap gimo x koef. angin tekan x beban angin
= 1,22 x 0,3 x 25 = 9,15 kg
W3 = luas atap mop x koef. angin tekan x beban angin
= 0,1525 x 0,3 x 25 = 1,14 kg
Rekapitulasi perhitungan beban angin, seperti terlihat pada tabel 3.5. :
Tabel 3.5. Perhitungan Beban Angin
Beban
Angin
Beban
(kg)
Wx
W.Cos (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
Wy
W.Sin (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
W1 30,88 25,295 25 17,712 18
W2 9,15 7,495 8 5,248 5
W3 1,14 0,934 1 0,654 1
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda (K-1), seperti terlihat
pada tabel 3.6. :
Tabel 3.6. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-1)
Batang
Panjang
batang
Kombinasi Tarik (+) Tekan (-)
Tarik (+)
( kg )
Tekan (-)
( kg ) F.0,85
P
σ maks.
F
ω.P
σ maks.
1 1,22 - 356.50 - 74.27
2 1,22 0.7551 - 0.19 -
3 1,00 271.85 - 66,63 -
4 1,00 271.17 - 66.46 -
5 0,70 75.33 - 18.46 -
6 1,22 - 363.72 - 75,78
7 1,40 - 226.58 - 47.20
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3.4.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-1)
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 271.85 kg
ijin = 1600 kg/cm2
2
ijin
maks.
netto cm0.17
1600
271.85
σ
P
F
Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,17 cm2
= 0,2 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5
F = 1 . 4,80 cm2
= 4,80 cm2
.
F = penampang profil dari tabel profil baja
Kontrol tegangan yang terjadi :
2
maks.
kg/cm63.66
4,80.0,85
271,85
F.0,85
P
σ
0,75 ijin
66,63 kg/cm2
1200 kg/cm2
……. aman !!
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 363.72 kg
lk = 1,22 m = 122 cm
Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5
ix = 1,51 cm
F = 1. 4,80 = 4.80 cm2
795,80
1,51
122
i
lk
λ
x
cm111,02
kg/cm2400σdimana,.......
σ.0,7
E
πλ 2
leleh
leleh
g
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
0,728
111,02
80.795
λ
λ
λ
g
s
Karena s ≤ 1 maka : =1
Kontrol tegangan yang terjadi :
2
maks.
kg/cm75.78
4.80
.1363.72
F
ω.P
σ
ijin
75,78 1600 kg/cm2
………….. aman !!!
3.4.5. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
 Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . ijin
= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
 Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
 Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2
. geser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= 2 . ¼ . . (1,27)2
. 960 = 2430,96 kg
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
15,0
2430,96
363,72
P
P
n
geser
maks.
~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d S1 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
b) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
 Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . ijin = 0,6 . 1600
=960 kg/cm2
 Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . ijin = 1,5 . 1600
= 2400 kg/cm2
 Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2
. geser
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= 2 . ¼ . . (127)2
. 960
= 2430,96 kg
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0,112
2430,96
271,85
P
P
n
geser
maks.
~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d S1 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm
Rekapitulasi perhitungan profil setengah kuda-kuda (K-1), seperti terlihat pada
tabel 3.7. :
Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-1)
Nomor
Batang
Dimensi Profil Baut (mm)
1 50 . 50 . 5 2 12,7
2 50 . 50 . 5 2 12,7
3 50 . 50 . 5 2 12,7
4 50 . 50 . 5 2 12,7
5 50 . 50 . 5 2 12,7
6 50 . 50 . 5 2 12,7
7 50 . 50 . 5 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
b. Setengah kuda-kuda (K-2)
Rangka setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada gambar 3.15. :
Gambar 3.15. Rangka setengah kuda-kuda (K-2)
3.4.6. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-2)
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel, seperti terlihat
pada tabel 3.8. :
Tabel 3.8. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-2)
Nomor batang Panjang batang (m)
1 1,83
2 1,83
3 1,50
4 1,50
5 1,04
6 1,83
7 2,10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3.4.7. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-2)
a. Detail luasan atap setengah kuda-kuda (K-2),seperti terlihat pada gambar 3.16. :
Gambar 3.16. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-2)
Panjang atap ac = 4 m
Panjang atap gi = 2,25 m
Panjang atap mo = 0,75 m
Panjang atap hb = 1,22 + (0,5x1,83) = 2,135 m
Panjang atap nh = 1,83 m
Panjang atap pn = 0,915 m
Luas acgi = ½ × (ac + gi) × hb
= ½ × (4 + 2,25) × 2,135
= 6,672 m2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Luas gimo = ½ × (gi + mo) × nh
= ½ × (2,25 + 0,75) × 1,83
= 2,745 m2
Luas mop = ½ × mo × pn
= ½ × 0,75 × 0,915
= 0,343 m2
b. Detail luasan plafon setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada gambar
3.17. :
Gambar 3.17. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-2)
Panjang plafon ac = 3 m
Panjang plafon df = 2,25 m
Panjang plafon jl = 0,75 m
Panjang plafon eb = 0,915 m
Panjang plafon ke = 1,83 m
Panjang plafon mk = 0,915 m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Luas acdf = ½ × (ac + df) × eb
= ½ × (3 + 2,25) × 0,915
= 2,402 m2
Luas dfjl = ½ × (df + jl) × ke
= ½ × (2,25 + 0,75) × 1,83
= 2,745 m2
Luas jlm = ½ × jl × mk
= ½ × 0,75 × 0,915
= 0,343 m2
3.4.8. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2)
Data-data pembebanan :
Berat gording = 8,12 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) akibat beban mati, seperti terlihat pada
gambar 3.18. :
Gambar 3.18. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) akibat beban mati
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
a). Perhitungan Beban
1. Beban Mati
Beban P1
Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ac
= 8,12 x 3
= 24.36 kg
Beban atap = Luas atap acgi x Berat atap
= 6,672 x 50
= 333,6 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,50) x 25
= 41,625 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 41,625
= 12,488 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 41,625
= 4,1625 kg
Beban plafon = Luas plafon acdf x berat plafon
= 2,402 x 18
= 43,236 kg
Beban P2
Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording gi
= 8.12 x 1,50
= 12.18 kg
Beban atap = Luas atap atap gimo x berat atap
= 2,745 x 50
= 137,25 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 5 + 6) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 1,83 + 1,04 + 1,83) x 25
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= 81,625 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 81,625
= 24,488 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 81,625
= 8,1625 kg
Beban P3
Beban atap = Luas atap mop x berat atap
= 0,343 x 50
= 17,15 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,83 + 2,10) x 25
= 49,125 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 49,125
= 14,738 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 49,125
= 4,9125 kg
Beban P4
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 + 5) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 +1,50 +1,04) x 25
= 50,5 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 50,5
= 5,05 kg
Beban plafon = Luas plafon dfjl x berat plafon
= 2,745 x 18
= 49,41 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 50,5
= 15,15 kg
Beban P5
Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 6 + 7) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,50 +1,83 + 2,10) x 25
= 67,875 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
= 0,1 x 67,875
= 6,7875 kg
Beban plafon = Luas plafon jlm x berat plafon
= 0,343 x 18
= 6,174 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 67,875
= 20,363 kg
Rekapitulasi perhitungan beban mati, seperti terlihat pada tabel 3.9. :
Tabel 3.9. Rekapitulasi beban mati
Beban
Beban
Atap
(kg)
Beban
gording
(kg)
Beban
Kuda-
kuda
(kg)
Beban
Bracing
(kg)
Beban
Plat
Penyamb
ung
(kg)
Beban
Plafon
(kg)
Jumlah
Beban
(kg)
Input
SAP
2000
( kg )
P1 333.6 24.36 41.625 4.1625 12.488 43.236 459.47 460
P2 137.25 12.18 81.625 8.1625 24.488 - 263.71 264
P3 17.15 - 49.125 4.9125 14.738 - 85.93 86
P4 - - 50.5 5.05 15.15 49.41 120.11 120
P5 - - 67.875 6.7875 20.363 6.174 101.2 101
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
2. Beban Hidup
Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3 = 100 kg.
3. Beban Angin
Pembebanan setengah kuda-kuda (K-2) akibat beban angin, seperti terlihat pada
gambar 3.19. :
Gambar 3.19. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-2) akibat beban angin
Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2
(PPIUG 1983)
Koefisien angin tekan = 0,02 0,40
= (0,02 x 35) – 0,40
= 0,3
W1 = luas atap acgi x koef. angin tekan x beban angin
= 6,672 x 0,3 x 25 = 50,04 kg
W2 = luas atap gimo x koef. angin tekan x beban angin
= 2,745 x 0,3 x 25 = 20,588 kg
W3 = luas atap mop x koef. angin tekan x beban angin
= 0,343 x 0,3 x 25 = 2,573 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Rekapitulasi perhitungan beban angin, seperti terlihat pada tabel 3.10. :
Tabel 3.10. Perhitungan Beban Angin
Beban
Angin
Beban
(kg)
Wx
W.Cos (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
Wy
W.Sin (kg)
(Untuk Input
SAP2000)
W1 50,04 40,990 41 28,702 29
W2 20,588 16,865 17 11,809 12
W3 2,573 2,108 2 1,479 2
Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh
gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat
pada tabel 3.11. :
Tabel 3.11. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-2)
Batang
Panjang
batang
Kombinasi Tarik (+) Tekan (-)
Tarik (+)
( kg )
Tekan (-)
( kg ) F.0,85
P
σ maks.
F
ω.P
σ maks.
1 1,83 - 537.79 - 317.89
2 1,83 1.82 - -
3 1,50 407.64 - 99.91 -
4 1,50 407.14 - -
5 1,05 142.17 - -
6 1,83 - 555.22 - 328.19
7 2,10 - 266.25 - 176.11
3.4.9. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-2)
a. Perhitungan profil batang tarik
Pmaks. = 407,64 kg
ijin = 1600 kg/cm2
2
ijin
maks.
netto cm0,25
1600
407,64
σ
P
F
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,25 cm2
= 0,29 cm2
Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5
F = 1 . 4,80 cm2
= 4,80 cm2
.
F = penampang profil dari tabel profil baja
Kontrol tegangan yang terjadi :
2
maks.
kg/cm91,99
4,80.0,85
407,64
F.0,85
P
σ
0,75 ijin
99,91kg/cm2
1200 kg/cm2
……. aman !!
b. Perhitungan profil batang tekan
Pmaks. = 555,22 kg
lk = 1,83 m = 183 cm
Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5
ix = 1,51 cm
F = 1 . 4,80 = 4,80 cm2
19,121
1,51
183
i
lk
λ
x
cm111,02
kg/cm2400σdimana,.......
σ.0,7
E
πλ 2
leleh
leleh
g
1,092
111,02
121,19
λ
λ
λ
g
s
Karena s ≥ 1 maka : 839,2092,1381,22,381. 22
s x
Kontrol tegangan yang terjadi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
2
maks.
kg/cm328,19
4,80
.2,839555,22
F
ω.P
σ
ijin
328,19 1600 kg/cm2
………….. aman !!!
3.4.10. Perhitungan Alat Sambung
a. Batang Tekan
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches)
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d
= 0,625 . 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
 Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . ijin
= 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2
 Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . ijin
= 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2
 Kekuatan baut :
a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2
. geser
= 2 . ¼ . . (1,27)2
. 960 = 2430,96 kg
b) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
23,0
2430,96
555.22
P
P
n
geser
maks.
~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
c) 1,5 d S1 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm = 3 cm
d) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm = 6 cm
b. Batang tarik
Digunakan alat sambung baut-mur.
Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches )
Diameter lubang = 13,7 mm.
Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d
= 0,625 x 12,7 = 7,94 mm.
Menggunakan tebal plat 8 mm
 Tegangan geser yang diijinkan
Teg. Geser = 0,6 . ijin = 0,6 . 1600
=960 kg/cm2
 Tegangan tumpuan yang diijinkan
Teg. tumpuan = 1,5 . ijin = 1,5 . 1600
= 2400 kg/cm2
 Kekuatan baut :
c) Pgeser = 2 . ¼ . . d2
. geser
= 2 . ¼ . . (127)2
. 960
= 2430,96 kg
d) Pdesak = . d . tumpuan
= 0,9 . 1,27. 2400
= 2473,2 kg
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg.
Perhitungan jumlah baut-mur,
0.17
2430,96
407,64
P
P
n
geser
maks.
~ 2 buah baut
Digunakan : 2 buah baut
Perhitungan jarak antar baut :
a) 1,5 d S1 3 d
Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27
= 3,175 cm
= 3 cm
b) 2,5 d S2 7 d
Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27
= 6,35 cm
= 6 cm
Rekapitulasi perhitungan profil setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada
tabel 3.12. :
Tabel 3.12. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-2)
Nomor
Batang
Dimensi Profil Baut (mm)
1 50 . 50 . 5 2 12,7
2 50 . 50 . 5 2 12,7
3 50 . 50 . 5 2 12,7
4 50 . 50 . 5 2 12,7
5 50 . 50 . 5 2 12,7
6 50 . 50 . 5 2 12,7
7 50 . 50 . 5 2 12,7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3.5. Perencanaan Jurai
a. Jurai (K-1)
Rangka jurai (KJ-1), seperti terlihat pada gambar 3.20. :
Gambar 3.20. Rangka jurai (KJ-1)
3.5.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Jurai (KJ-1)
Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel, seperti terlihat
pada tabel 3.13. :
Tabel 3.13. Perhitungan panjang batang rangka jurai (KJ-1)
Nomor batang Panjang batang (m)
1 1,58
2 1,58
3 1,42
4 1,42
5 0,70
6 1,58
7 1,40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
3.5.2. Perhitungan Luasan Jurai (KJ-1)
a. Detail luasan atap jurai (KJ-1),seperti terlihat pada gambar 3.21. :
Gambar 3.21. Luasan atap jurai (KJ-1)
Panjang atap po’ = 0,5 x 1,22 = 0,61m
Panjang atap po’ = o’l’ = l’i’= i’f’
Panjang atap bc = 1,50 m
Panjang atap pf’ = 4 x 0,61 = 2,44 m
Panjang atap ef = 1,00 m
Panjang atap hi = 0,75 m
Panjang atap kl = 0,50 m
Panjang atap no = 0,25 m
a. Luas atap abcghi = (2 x (
2
hibc
x c’i’)
= ( 2 x (
2
75,05,1
x1,83)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
= 4,1175 m2
b. Luas atap ghimno = (2 x (
2
nohi
x i’o’)
= ( 2 x (
2
25,075,0
x 1,22)
= 1,22 m2
c. Luas atap mnop = 2 x ( ½ x no x po’)
= 2 x ( ½ x 0,25 x 0,61)
= 0,1525 m2
Panjang Gording def
= de+ ef
= 1 + 1
= 2 m
Panjang Gording jkl
= jk+ kl
= 0,5 + 0,5
= 1 m
b. Detail luasan plafon jurai (KJ-1),seperti terlihat pada gambar 3.22. :
Gambar 3.22. Luasan plafon jurai (KJ-1)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Panjang plafon bc = 2 m
Panjang plafon ef = 1,5 m
Panjang plafon hi = 0,5 m
Panjang plafon kl = 0,25 m
Panjang plafon c’f’ = 0,5 m
Panjang plafon f’l’ = 1 m
Panjang plafon ml’ = 0,5 m
Luas plafon abcdef = (2 x (
2
efbc
xc’f’)
= ( 2 x (
2
5,12
x 0,5) = 1,75 m2
Luas plafon defjkl = (2 x (
2
klef
x l’f’)
= ( 2 x (
2
25,05,1
x 1) = 1,75 m2
Luas plafon jklm = 2 x ( ½ x kl x ml’)
= 2 x ( ½ x 0,25 x 0,5) = 0,5 m2
3.5.3. Perhitungan Pembebanan Jurai (KJ-1)
Data-data pembebanan :
Berat gording = 8,12 kg/m
Berat penutup atap = 50 kg/m2
Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2
Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
Tugas Akhir
Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung
Asrama Mahasiswa 2 lantai
BAB 3 Perencanaan Atap
Pembebanan jurai (KJ-1) akibat beban mati, seperti terlihat pada gambar 3.23. :
Gambar 3.23. Pembebanan jurai (KJ-1) akibat beban mati
a. Perhitungan Beban
1. Beban Mati
Beban P1
Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording def
= 8,12 x 2
= 16,24 kg
Beban atap = Luas atap abcghi x Berat atap
= 4,1175 x 50
= 205,875 kg
Beban plafon = Luas plafon abcdef x berat plafon
= 1,75 x 18
= 31,5 kg
Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda
= ½ x (1,58+ 1,42) x 25
= 37,5 kg
Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda
= 0,3 x 37,5
= 11,25 kg
Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281
213311011201111281

More Related Content

What's hot

472 kelistrikan pesawat udara smk(1)
472 kelistrikan pesawat udara smk(1)472 kelistrikan pesawat udara smk(1)
472 kelistrikan pesawat udara smk(1)
Winarto Winartoap
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Slamet Setiyono
 
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
An Atsa
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Slamet Setiyono
 
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Slamet Setiyono
 
Hidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumiHidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumi
sunarko47
 

What's hot (16)

472 kelistrikan pesawat udara smk(1)
472 kelistrikan pesawat udara smk(1)472 kelistrikan pesawat udara smk(1)
472 kelistrikan pesawat udara smk(1)
 
Hidrologi Terapan
Hidrologi TerapanHidrologi Terapan
Hidrologi Terapan
 
Kelas10 smk tknik_pmbntukan_plat_ambiyar
Kelas10 smk tknik_pmbntukan_plat_ambiyarKelas10 smk tknik_pmbntukan_plat_ambiyar
Kelas10 smk tknik_pmbntukan_plat_ambiyar
 
Contoh proposal-perpustakaan-2016
Contoh proposal-perpustakaan-2016Contoh proposal-perpustakaan-2016
Contoh proposal-perpustakaan-2016
 
Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1Teknik bodi otomotif_jilid_1
Teknik bodi otomotif_jilid_1
 
Sistem Kontrol Terprogram
Sistem Kontrol TerprogramSistem Kontrol Terprogram
Sistem Kontrol Terprogram
 
6d048 modul 3_konservasi_sumber_daya_air (1)
6d048 modul 3_konservasi_sumber_daya_air (1)6d048 modul 3_konservasi_sumber_daya_air (1)
6d048 modul 3_konservasi_sumber_daya_air (1)
 
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan bajaLaporan tugas besar struktur bangunan baja
Laporan tugas besar struktur bangunan baja
 
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan17.mengadministrasi server dalam_jaringan
17.mengadministrasi server dalam_jaringan
 
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
Kkn unusida berdaya 2020 desa tlasih arie ramadhani_dkv17_b24170002_ilmu komp...
 
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_unikuPanduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
Panduan penyusunan skripsi_ta_fkom_uniku
 
Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3Teknik bodi otomotif_jilid_3
Teknik bodi otomotif_jilid_3
 
Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2Teknik bodi otomotif_jilid_2
Teknik bodi otomotif_jilid_2
 
Data tanah
Data tanahData tanah
Data tanah
 
Hidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumiHidrokarbon dan minyak_bumi
Hidrokarbon dan minyak_bumi
 
Proker pat 2018-2019
Proker pat 2018-2019Proker pat 2018-2019
Proker pat 2018-2019
 

Similar to 213311011201111281

TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANGTUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANG
Rizal Budiarta
 
Contoh tugas akhir
Contoh tugas akhirContoh tugas akhir
Contoh tugas akhir
eggi desa
 
membuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basicmembuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basic
whereisindra
 
18 c3-tkj-admin server-xi-2
18 c3-tkj-admin server-xi-218 c3-tkj-admin server-xi-2
18 c3-tkj-admin server-xi-2
Marwan Setiawan
 
Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...
Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...
Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...
AndriArrahman1
 

Similar to 213311011201111281 (20)

12346929 2
12346929 212346929 2
12346929 2
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
contoh skripsi.pdf
contoh skripsi.pdfcontoh skripsi.pdf
contoh skripsi.pdf
 
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANGTUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANG
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN BANJIR KANAL TIMUR GAYAMSARI KOTA SEMARANG
 
Isi komposit
Isi kompositIsi komposit
Isi komposit
 
Contoh tugas akhir
Contoh tugas akhirContoh tugas akhir
Contoh tugas akhir
 
Laporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANILaporan kerja praktek UNJANI
Laporan kerja praktek UNJANI
 
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI BALL BEARING DENGAN METODE ACTIVITY-BASED COSTI...
 
5111310033
51113100335111310033
5111310033
 
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdfPerencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
Perencanaan_Jembatan_Rangka_Baja SAMBUNGAN BAUT.pdf
 
Proposal Mobil Listrik.docx
Proposal Mobil Listrik.docxProposal Mobil Listrik.docx
Proposal Mobil Listrik.docx
 
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedungpenulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
penulangan kolom, balok dan plat bangunan gedung
 
membuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basicmembuat anak dengan visual basic
membuat anak dengan visual basic
 
Tugas akhir
Tugas akhirTugas akhir
Tugas akhir
 
Awal
AwalAwal
Awal
 
contoh kayu balsa.pdf
contoh kayu balsa.pdfcontoh kayu balsa.pdf
contoh kayu balsa.pdf
 
18 c3-tkj-admin server-xi-2
18 c3-tkj-admin server-xi-218 c3-tkj-admin server-xi-2
18 c3-tkj-admin server-xi-2
 
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSARTUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
TUGAS AKHIR TINJAUAN DESAIN BANGUNAN KOLAM RENANG PADA HOTEL WHIZ MAKASSAR
 
Cover mutiara
Cover mutiaraCover mutiara
Cover mutiara
 
Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...
Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...
Analisis perhitungankapasitas daya dukung pondasi tiang pancang diameter 50 c...
 

Recently uploaded

ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
adnijayautama
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Cytotec Asli Di jakarta
 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
dendranov19
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
AhmadAffandi36
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
ssupi412
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
pkmcipakudrive
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang 082223109953 Jual obat aborsi
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
yoodika046
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 

Recently uploaded (16)

ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptxESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
ESTIMASI BIAYA PEMELIHARAAN BANGUNAN BERDASARKAN PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN.pptx
 
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakartaObat Aborsi jakarta WA 082223109953  Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
Obat Aborsi jakarta WA 082223109953 Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di jakarta
 
Electrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manualElectrostatic Precipitator handbook manual
Electrostatic Precipitator handbook manual
 
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufakturBahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
Bahan kuliah elemen mesin semester 2 rekayasa manufaktur
 
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman MadyaPelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Bangun air Limbah Permukiman Madya
 
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdfGambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
Gambar Rencana TOYOMARTO KETINDAN Malang jawa timur.pdf
 
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptxMakalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
Makalah pptMOTOR LISTRIK DAN MOTOR AC.pptx
 
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
Jual Obat Aborsi Denpasar Bali ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik...
 
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptxPPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
PPT PELAKSANA LAPANGAN PERPIPAAN MADYA - IWAN SYAHRONI.pptx
 
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan KonsultasiJual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
Jual Cytotec Di Batam Ori 👙082122229359👙Pusat Peluntur Kandungan Konsultasi
 
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
K3 INSTALASI PENYALUR PETIR PERMEN 31 TH 2015
 
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptxPetunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan SOPHI.pptx
 
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai PenuhObat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
Obat Aborsi Sungai Penuh 082223109953 Jual Cytotec Asli Di Sungai Penuh
 
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
obat aborsi Pangkal pinang Wa 082223109953 Jual obat aborsi Cytotec asli Di P...
 
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptxPresentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
Presentation Bisnis Teknologi Modern Biru & Ungu_20240429_074226_0000.pptx
 
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
Jual Obat Aborsi Batam ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik Jual Ob...
 

213311011201111281

  • 1. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Ahli Madya pada Program D-III Teknik Sipil Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta Dikerjakan oleh : SUPRIYADI NIM : I 8508035 PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
  • 2. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI TUGAS AKHIR Dikerjakan Oleh: SUPRIYADI NIM : I 8508035 Diperiksa dan disetujui Oleh : Dosen Pembimbing Ir. BUDI UTOMO, MT. NIP. 19600629 198702 1 002 PROGRAM D-III TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
  • 3. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LEMBAR PENGESAHAN PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG ASRAMA DUA LANTAI TUGAS AKHIR Dikerjakan Oleh: SUPRIYADI NIM : I 8508035 Dipertahankan didepan tim penguji: 1. Ir. BUDI UTOMO, MT. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19600629 198702 1 002 2. EDY PURWANTO, ST.,MT. : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19680912 199702 1 001 3. Ir. SUNARMASTO, MT : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . NIP. 19560717 198703 1 003 Mengetahui, a.n. Dekan Pembantu Dekan I Fakultas Teknik UNS KUSNO A. SAMBOWO, ST, M.sc, Ph.D NIP. 19691026 199503 1 002 Mengetahui, Disahkan, Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UNS Ir.BAMBANG SANTOSA, MT. NIP. 19590823 198601 1 001 Ketua Program D-III Teknik Jurusan Teknik Sipil FT UNS ACHMAD BASUKI, ST.,MT. NIP. 19710901 199702 1 001
  • 4. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENGANTAR Segala puji syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ PERENCANAAN STRUKTUR DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA GEDUNG ASRAMA 2 LANTAI ” dengan baik. Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penyusun banyak menerima bimbingan, bantuan dan dorongan yang sangat berarti dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Pimpinan Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2. Pimpinan Jurusan Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Pimpinan Program D3 Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret Surakarta. 4. Ir. Budi Utomo, MT, selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir atas arahan dan bimbingannya selama dalam penyusunan tugas ini. 5. Endah Safitri, ST,MT selaku dosen pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingannya. 6. Bapak dan ibu dosen pengajar yang telah memberikan ilmunya beserta karyawan di Fakultas Teknik UNS yang telah banyak membantu dalam proses perkuliahan. 7. Ayahanda, Ibunda dan adikku yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik moril maupun materiil dan selalu mendoakan penyusun. 8. Rekan – rekan D3 Teknik Sipil Gedung angkatan 2008 yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini. 9. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan Tugas Akhir ini. Mudah – mudahan kebaikan Bapak, Ibu, Teman-teman memperoleh balasan yang lebih mulia dari Allah SWT.
  • 5. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan. Oleh karena itu, kritik dan saran maupun masukan yang membawa kearah perbaikan dan bersifat membangun sangat penyusun harapkan. Akhirnya, besar harapan penyusun, semoga Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya. Surakarta, Juli 2011 Penyusun
  • 6. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... MOTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. LEMBAR KOMUNIKASI DAN PEMANTAUAN ................................... KATA PENGANTAR ................................................................................. DAFTAR ISI ............................................................................................... DAFTAR TABEL ....................................................................................... DAFTAR GAMBAR .................................................................................. DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL ……………………………………… BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………………….. 1.2. Isi Laporan …………………………………………………………… 1.3. Maksud dan Tujuan ………………………………………………….. 1.4. Metode Perencanaan …………………………………………………. 1.5. Kriteria Perencanaan ………………………………………………… 1.6. Peraturan - Peraturan Yang Berlaku …………………………………. BAB 2 DASAR TEORI 2.1. Dasar Perencanaan …………………………………………………… 2.1.1. Jenis Pembebanan …………………………………………….......... 2.1.2. Sistem Kerjanya Beban ……………………………………………. 2.1.3. Provisi Keamanan …………………………………………….......... 2.2. Perencanaan Atap ……………………………………………………. 2.2.1. Perencanaan Gording …………………………………………......... 2.2.2. Perencanaan Kuda-kuda .................................................................... 2.3. Perencanaan Beton ............................................................................... 2.3.1. Perencanaan Tangga ………………………………………….......... 2.3.2. Perencanaan Pelat Lantai …………………………………………... 2.3.3. Perencanaan Balok ............................................................................ i ii iii iv v x xi xii xiii 1 1 1 4 5 5 5 7 7 7 10 10 12 12 13 15 15 16 17
  • 7. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2.3.4. Perencanaan Kolom ........................................................................... 2.4. Perencanaan Pondasi ............................................................................ 2.5. Model Perencanaan Struktur ................................................................ 2.5.1. Struktur Atap ..................................................................................... 2.5.2. Struktur Tangga ……………………………………………………. 2.5.3. Struktur Pelat ………………………………………………………. 2.5.4. Struktur Balok …………………………………………………....... 2.5.5. Struktur Footplat ………………………………………………....... BAB 3 PERENCANAAN ATAP 3.1. Rencana Atap (Sistem Kuda-kuda)…………………………………... 3.2. Dasar Perencanaan……………………………………………………. 3.3. Perencanaan Gording…………………………………………………. 3.3.1. Perencanaan Pembebanan………………………………………….. 3.3.2. Perhitungan Pembebanan…………………………………………... 3.3.3. Kontrol Terhadap Tegangan………………………………………... 3.3.4. Kontrol Terhadap Lendutan………………………………………... 3.3.5. Kontrol Terhadap Tegangan………………………………………... 3.3.6. Kontrol Terhadap Lendutan……………………………………… 3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda ....................................................... 3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-1)…. 3.4.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-1)…………………… 3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1)....................... 3.4.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-1)…………………… 3.4.5. Perhitungan Alat Sambung………………………………………… 3.4.6. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-2)…. 3.4.7. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-2)…………………… 3.4.8. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2)....................... 3.4.9. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-2)…………………… 3.4.10. Perhitungan Alat Sambung……………………………………….. 3.5. Perencanaan Jurai ................................................................................. 3.5.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Jurai (KJ-1)…………………. 3.5.2. Perhitungan Luasan Jurai (KJ-1)…………………………………… 18 20 22 22 23 23 24 24 25 25 26 27 27 27 31 32 36 37 38 38 39 41 47 48 51 52 54 59 61 64 64 65
  • 8. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3.5.3. Perhitungan Pembebanan Jurai (KJ-1)............................................... 3.5.4. Perencanaan Profil Jurai (K-1)……………………………………... 3.5.5. Perhitungan Alat Sambung………………………………………… 3.5.6. Perhitungan Panjang Batang Rangka Jurai (KJ-2)…………………. 3.5.7. Perhitungan Luasan Jurai (KJ-2)…………………………………… 3.5.8. Perhitungan Pembebanan Jurai (KJ-2)............................................... 3.5.9. Perencanaan Profil Jurai (K-2)……………………………………... 3.5.10. Perhitungan Alat Sambung……………………………………….. 3.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama A (K-1)............................................... 3.6.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Kuda-kuda Utama (K-1)……. 3.6.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama A (K-1)………… 3.6.3. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama A (K-1)....................... 3.6.4. Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama A (K-1)…………………….. 3.6.5. Perhitungan Alat Sambung………………………………………… 3.6.6. Perencanaan Kuda-kuda Utama B (K-1)............................................ 3.6.7. Perhitungan Panjang Batang Rangka Kuda-kuda Utama (K-1)…..... 3.6.8. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda Utama B (K-1)…………. 3.6.9. Perhitungan Pembebanan Kuda-kuda Utama B (K-1)....................... 3.6.10. Perencanaan Profil Kuda-kuda Utama B (K-1)…………………… 3.6.11. Perhitungan Alat Sambung……………………………………….. BAB 4 PERENCANAAN TANGGA 4.1. Uraian Umum ………………………………………………………... 4.2. Rencana Bentuk Tangga ....................................................................... 4.3. Data Perencanaan Tangga …………………………………………… 4.3.1. Perhitungan Tebal Plat Equivalen ..................................................... 4.3.2. Perhitungan Beban ............................................................................. 4.4. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes ( L ) .................................. 4.4.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan ....................................................... 4.4.2. Perhitungan Tulangan Lapangan ....................................................... 4.5. Perhitungan Tulangan Tangga dan Bordes ( U ) .................................. 4.5.1. Perhitungan Tulangan Tumpuan ....................................................... 4.5.2. Perhitungan Tulangan Lapangan ....................................................... 67 73 74 77 78 81 86 88 91 91 92 94 100 102 105 105 106 108 114 115 119 119 119 120 121 122 125 125 127 128 128 130
  • 9. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4.6. Perencanaan Balok Bordes (L) ……………………………………… 4.6.1. Pembebanan Balok Bordes ………………………………………... 4.6.2. Perhitungan tulangan lentur ………………………………………... 4.6.3. Perhitungan Tulangan Geser ……………………………………… 4.7. Perencanaan Balok Bordes (U) ……………………………………... 4.7.1. Pembebanan Balok Bordes ………………………………………... 4.7.2. Perhitungan tulangan lentur ………………………………………... 4.7.3. Perhitungan Tulangan Geser ……………………………………… 4.8. Perhitungan Pondasi Tangga ………………………………………… 4.8.1. Perencanaan kapasitas dukung pondasi …………………………... 4.8.2. Perencanaan kapasitas dukung pondasi …………………………... BAB 5 PERENCANAAN PLAT LANTAI 5.1. Perencanaan Pelat Lantai …………………………………………….. 5.2. Perhitungan Pembebanan Pelat Lantai ………………………………. 5.3. Perhitungan Momen (Berdasarkan PBI – 1971)……………………... 5.4. Penulangan Pelat Lantai........................................................................ 5.5. Rekapitulasi Tulangan........................................................................... BAB 6 PERENCANAAN BALOK ANAK 6.1. Perencanaan Balok Anak …………………………………………….. 6.1.1. Perhitungan Lebar Equivalen ……………………………………… 6.1.2. Lebar Equivalen Balok Anak ……………………………………… 6.2. Pembebanan Balok Anak As 03’ (A’ - B) …………………………… 6.2.1. Pembebanan ………………………………………………………... 6.2.2. Perhitungan Tulangan ........................................................................ 6.3. Pembebanan Balok Anak As A’ (03 - 09) …………………………… 6.3.1. Pembebanan ………………………………………………………... 6.3.2. Perhitungan Tulangan ........................................................................ 6.4. Pembebanan Balok Anak As A’’(01’’ - 02) = As 01’’(A’’ - B)……... 6.4.1. Pembebanan……………………………………………………….... 6.4.2. Perhitungan Tulangan......................................................................... 6.5. Pembebanan Balok Anak As A’(01’’- 02)…………………………… 6.5.1. Pembebanan ………………………………………………………... 131 132 132 134 134 135 135 137 137 138 142 146 146 146 147 149 154 155 155 156 157 157 157 158 161 161 162 166 166 168 172 172
  • 10. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6.5.2. Perhitungan Tulangan ........................................................................ 6.6. Pembebanan Balok Anak As 01’(A’’ - G) …………………………... 6.6.1. Pembebanan ………………………………………………………... 6.6.2. Perhitungan Tulangan......................................................................... 6.7. Pembebanan Balok Anak Kantilever atap As 01’(A - A’’)…………... 6.7.1. Pembebanan………………………………………………………… 6.7.2. Perhitungan Tulangan......................................................................... 6.8. Rekapitulasi Tulangan ……………………………………………….. BAB 7 PERENCANAAN PORTAL 7.1. Perencanaan Balok Portal…………………………………………….. 7.1.1. Dasar perencanaan………………………………………………….. 7.1.2. Perencanaan Pembebanan………………………………………….. 7.1.3. Perhitungan luas equivalen untuk plat lantai...................................... 7.2. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As A (01’’ - 09)...................... 7.2.1. Pembebanan Balok Portal As A (01’’ - 09)........................................ 7.3. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As B (01’’ - 10)...................... 7.3.1. Pembebanan Balok Portal As B (01’’ - 10)........................................ 7.4. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As C (01 - 10)......................... 7.4.1. Pembebanan Balok Portal As C (01 - 10).......................................... 7.5. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As D (01 - 03)......................... 7.5.1. Pembebanan Balok Portal As D (01 - 03).......................................... 7.6. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As E (01 - 03)......................... 7.6.1. Pembebanan Balok Portal As E (01 - 03)........................................... 7.7. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As G (01 - 03)......................... 7.7.1. Pembebanan Balok Portal As G (01 - 03).......................................... 7.8. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 01 (A - G).......................... 7.8.1. Pembebanan Balok Portal As 01 (A - G)........................................... 7.9. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 02 (A - H).......................... 7.9.1. Pembebanan Balok Portal As 02 (A - H)........................................... 7.10. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 03 (A - H)........................ 7.10.1. Pembebanan Balok Portal As 03 (A - H)......................................... 7.11. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As A’’’ (02 - 10)................... 173 177 177 179 183 183 184 187 188 188 189 189 191 191 191 195 195 200 200 205 205 208 208 211 211 215 215 219 219 224 224 228
  • 11. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7.11.1. Pembebanan Balok Portal As A’’’ (02 - 10).................................... 7.12. Perhitungan Pembebanan Balok Portal As 01’’’ (B - H).................... 7.12.1. Pembebanan Balok Portal As 01’’’ (B - H)...................................... 7.13. Penulangan Balok Portal..................................................................... 7.13.1. Perhitungan Tulangan Balok Sloof.................................................. 7.13.2. Perhitungan Tulangan Balok Induk.................................................. 7.13.3. Perhitungan Tulangan Ring Balk..................................................... 7.13.4. Perhitungan Tulangan Kolom........................................................... BAB 8 PERENCANAAN PONDASI 8.1. Data Perencanaan…………………………………………………….. 8.2. Perencanaan kapasitas dukung pondasi................................................. 8.3. Perencanaan Tulangan Pondasi............................................................. 8.3.1. Perhitungan Tulangan Lentur............................................................. 8.3.2. Perhitungan Tulangan Geser……………………………………….. 8.3.3. Perhitungan Tegangan Geser Pons..................................................... BAB 9 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) 9.1. Rencana Anggaran Biaya (RAB) ……………………………………. 9.2. Cara Perhitungan……………………………………………………... 9.3. Perhitungan Volume …………………………………………………. BAB 10 REKAPITULASI .......................................................................... BAB 11 KESIMPULAN ............................................................................. PENUTUP ………………………………………………………………... DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. LAMPIRAN 228 230 230 232 232 237 241 246 250 250 251 252 252 253 254 255 255 255 255 268 275 279 280
  • 12. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup............................................................... Tabel 2.2. Faktor pembebanan U............................................................................ Tabel 2.3. Faktor Reduksi Kekuatan ………………………………………….. Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap jenis 1.............................. Tabel 3.2. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap Jenis 2............................. Tabel 3.3. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-1)…........ Tabel 3.4. Rekapitulasi beban mati........................................................................ Tabel 3.5. Perhitungan Beban Angin...................................................................... Tabel 3.6. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-1)......................... Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-1)................. Tabel 3.8. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-2)……… Tabel 3.9. Rekapitulasi beban mati........................................................................ Tabel 3.10. Perhitungan Beban Angin.................................................................... Tabel 3.11. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-2)....................... Tabel 3.12. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-2)............... Tabel 3.13. Perhitungan panjang batang rangka jurai (KJ-1)……………………. Tabel 3.14. Rekapitulasi Pembebanan Jurai (K-1)................................................. Tabel 3.15. Rekapitulasi pembebanan jurai (K-1) akibat beban angin.................. Tabel 3.16. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai (K-1)................................................. Tabel 3.17. Rekapitulasi perencanaan profil jurai (K-1)........................................ Tabel 3.18. Perhitungan panjang batang rangka jurai (KJ-2)……………………. Tabel 3.19. Rekapitulasi Pembebanan Jurai (K-2) akibat Beban Mati.................. Tabel 3.20. Rekapitulasi pembebanan jurai (K-2) akibat beban angin.................. Tabel 3.21. Rekapitulasi Gaya Batang Jurai (K-2)................................................. Tabel 3.22. Rekapitulasi perencanaan profil jurai (K-2)........................................ Tabel 3.23. Perhitungan panjang batang rangka kuda-kuda utama (K-1)……….. Tabel 3.24. Rekapitulasi Beban Mati .................................................................... Tabel 3.25. Perhitungan Beban Angin.................................................................... Tabel 3.26. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama A (K-1)....................... Tabel 3.27. Rekapitulasi perencanaan profil Kuda-kuda Utama A (K-1).............. 9 11 11 31 36 38 45 46 46 50 51 57 59 59 63 64 71 72 72 76 77 84 86 86 90 91 97 99 100 104
  • 13. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Tabel 3.28. Perhitungan panjang batang rangka kuda-kuda utama (K-1)……….. Tabel 3.29. Rekapitulasi Beban Mati..................................................................... Tabel 3.30. Perhitungan Beban Angin.................................................................... Tabel 3.31. Rekapitulasi Gaya Batang Kuda-kuda Utama B (K-1)....................... Tabel 3.32. Rekapitulasi perencanaan profil Kuda-kuda Utama B (K-1).............. Tabel 5.1. Rekapitulasi Perhitungan Pelat Lantai .................................................. Tabel 5.2. Penulangan pelat lantai.......................................................................... Tabel 6.1. Hitungan Lebar Equivalen……………………………………………. Tabel 6.2. Penulangan balok anak……………………………………………….. Tabel 7.1. Hitungan Lebar Equivalen …………………………………………… 105 111 113 113 118 148 154 157 187 191
  • 14. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1. Pondasi Footplat ............................................................................... Gambar 2.2. Rangka kuda-kuda ………………………………………………… Gambar 2.3. Tangga “U” ………………………………………………………... Gambar 2.4. Pelat dua arah ……………………………………………………… Gambar 2.5. Elemen balok dan kolom portal …………………………………… Gambar 2.6. Pondasi Footplat …………………………………………………... Gambar 3.1. Rencana Atap………………………………………………………. Gambar 3.2. Rangka kuda-kuda tipe K-1………………………………………... Gambar 3.3. Kuda-kuda tipe K-2………………………………………………... Gambar 3.4. Beban mati…………………………………………………………. Gambar 3.5. Beban hidup………………………………………………………... Gambar 3.6. Beban angin....................................................................................... Gambar 3.7. Beban mati…………………………………………………………. Gambar 3.8. Beban hidup………………………………………………………... Gambar 3.9. Beban angin....................................................................................... Gambar 3.10. Rangka setengah kuda-kuda (K-1)……………………………….. Gambar 3.11. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-1)………………………….. Gambar 3.12. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-1)………………………… Gambar 3.13. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) akibat beban mati........... Gambar 3.14. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-1) akibat beban angin........... Gambar 3.15. Rangka setengah kuda-kuda (K-2)……………………………….. Gambar 3.16. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-2)………………………….. Gambar 3.17. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-2)………………………… Gambar 3.18. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) akibat beban mati........... Gambar 3.19. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-2) akibat beban angin........... Gambar 3.20. Rangka jurai (KJ-1)………………………………………………. Gambar 3.21. Luasan atap jurai (KJ-1)…………………………………………. Gambar 3.22. Luasan plafon jurai (KJ-1)………………………………………... Gambar 3.23. Pembebanan jurai (KJ-1) akibat beban mati.................................... Gambar 3.24. Pembebanan Jurai (K-1) Akibat Beban Angin................................ 21 22 23 23 24 24 25 26 27 28 29 30 33 34 35 38 39 40 41 45 51 52 53 54 58 64 65 66 68 71
  • 15. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Gambar 3.25. Rangka Jurai (KJ-2)......................................................................... Gambar 3.26. Luasan atap jurai (KJ-2)…………………………………………. Gambar 3.27. Luasan plafon jurai (KJ-2)………………………………………... Gambar 3.28. Pembebanan jurai (KJ-2) akibat beban mati.................................... Gambar 3.29. Pembebanan Jurai (K-2) Akibat Beban Angin................................ Gambar 3.30. Rangka kuda-kuda utama (K-1)…………………………………... Gambar 3.31. Luasan atap kuda-kuda utama A (K-1)…………………………... Gambar 3.32. Luasan plafon setengah kuda-kuda Utama A (K-1)……………… Gambar 3.33. Pembebanan Kuda-kuda Utama A (K-1) akibat beban mati........... Gambar 3.34. Pembebanan Kuda-Kuda Utama A (K-1) Akibat Beban Angin...... Gambar 3.35. Rangka kuda-kuda utama (K-1)…………………………………... Gambar 3.36. Luasan atap kuda-kuda utama B (K-1)…………………………... Gambar 3.37. Luasan plafon setengah kuda-kuda Utama B (K-1)……………… Gambar 3.38. Pembebanan Kuda-kuda Utama B (K-1) akibat beban mati........... Gambar 3.39. Pembebanan Kuda-Kuda Utama B (K-1) Akibat Beban Angin...... Gambar 4.1. Rencana bentuk tangga “L” dan “U”………………………………. Gambar 4.2. Detail potongan tangga…………………………………………….. Gambar 4.3. Tebal equivalen…………………………………………………….. Gambar 4.4. Rencana tumpuan tangga ( L )........................................................... Gambar 4.5. Rencana tumpuan tangga ( U ).......................................................... Gambar 4.6. Rencana Balok Bordes……………………………………………... Gambar 4.7. Rencana Balok Bordes……………………………………………... Gambar 4.8. Pondasi Tangga.................................................................................. Gambar 4.9. Pondasi Tangga.................................................................................. Gambar 5.1. Denah pelat lantai………………………………………………….. Gambar 5.2. Pelat tipe A………………………………………………………… Gambar 5.3. Perencanaan tinggi efektif................................................................. Gambar 6.1. Area pembebanan balok anak……………………………………… Gambar 6.2. Lebar Equivalen Balok Anak As 03’ (A’ - B)……………………... Gambar 6.3. Lebar Equivalen Balok Anak As A’ (03 - 09)……………………... Gambar 6.4. Lebar Equivalen Balok Anak As A’’(01’’ - 02) = As 01’’(A’’ - B). Gambar 6.5. Lebar Equivalen Balok Anak As A’ (01’’ - 02)…………………… 77 78 80 81 85 91 92 93 94 98 105 106 107 108 112 119 120 121 124 125 131 134 137 141 146 147 149 155 157 161 166 172
  • 16. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Gambar 6.6. Lebar Equivalen Balok Anak As 01’(A’’ - G)…………………….. Gambar 6.7. Lebar Equivalen Balok Anak As 01’(A - A’’)…………………….. Gambar 7.1. Area pembebanan balok portal…………………………………….. Gambar 7.2. Lebar Equivalen Balok Portal As A (01’’ - 09)……………………. Gambar 7.3. Pembebanan Portal As A (01’’ - 09)………………………………. Gambar 7.4. Lebar Equivalen Balok Portal As B (01’’ - 10)……………………. Gambar 7.5. Pembebanan Portal As B (01’’ - 10)……………………………….. Gambar 7.6. Lebar Equivalen Balok Portal As C (01 - 10)……………………… Gambar 7.7. Pembebanan Portal As C (01 - 10)………………………………… Gambar 7.8. Lebar Equivalen Balok Portal As D (01 - 03)……………………... Gambar 7.9. Pembebanan Portal As D (01 - 03)………………………………… Gambar 7.10. Lebar Equivalen Balok Portal As E (01 - 03)…………………….. Gambar 7.11. Pembebanan Portal As D (01 - 03)……………………………….. Gambar 7.12. Lebar Equivalen Balok Portal As G (01 - 03)……………………. Gambar 7.13. Pembebanan Portal As G (01 - 03)……………………………….. Gambar 7.14. Lebar Equivalen Balok Portal As 01 (A - G)…………………….. Gambar 7.15. Pembebanan Portal As 01 (A - G)………………………………... Gambar 7.16. Lebar Equivalen Balok Portal As 02 (A - H)…………………….. Gambar 7.17. Pembebanan Portal As 02 (A - H)………………………………... Gambar 7.18. Lebar Equivalen Balok Portal As 03 (A - H)…………………….. Gambar 7.19. Pembebanan Portal As 03 (A - H)………………………………... Gambar 7.20. Lebar Equivalen Balok Portal As A’’’ (02 - 10)…………………. Gambar 7.21. Pembebanan Portal As A’’’ (02 - 10)…………………………….. Gambar 7.22. Lebar Equivalen Balok Portal As 01’’’ (B - H)............................... Gambar 7.23. Pembebanan Portal As 01’’’ (B - H)............................................... Gambar 7.24. Bidang Momen Portal As 04 (A - C)……………………………... Gambar 7.25. Bidang Momen Portal As 02 (A - H)……………………………... Gambar 7.26. Bidang Geser Portal As A (01 - 09)………………………………. Gambar 7.27. Bidang Momen Portal As 04 (A - C)……………………………... Gambar 7.28. Bidang Momen Portal As F (01 - 03)…………………………….. Gambar 7.29. Bidang Geser Portal As 08 (A - C)……………………………….. Gambar 7.30. Bidang Momen Portal As C (01 - 10)…………………………….. 177 183 188 191 195 195 200 200 204 205 208 208 211 211 214 215 218 219 223 224 228 228 230 230 232 232 233 233 237 237 238 241
  • 17. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Gambar 7.31. Bidang Momen Portal As A (01 - 09)……………………………. Gambar 7.32. Bidang Axial Kolom As B (01 - 10)……………………………… Gambar 7.33. Bidang Momen Kolom As D (01 - 03)…………………………… Gambar 7.34. Bidang Geser Kolom As D (01 - 03)……………………………... Gambar 8.1. Perencanaan Pondasi………………………………………………. 242 246 246 247 250
  • 18. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user DAFTAR NOTASI DAN SIMBOL A = Luas penampang batang baja (cm2 ) B = Luas penampang (m2 ) AS’ = Luas tulangan tekan (mm2 ) AS = Luas tulangan tarik (mm2 ) B = Lebar penampang balok (mm) C = Baja Profil Canal D = Diameter tulangan (mm) Def = Tinggi efektif (mm) E = Modulus elastisitas(m) e = Eksentrisitas (m) F’c = Kuat tekan beton yang disyaratkan (Mpa) Fy = Kuat leleh yang disyaratkan (Mpa) g = Percepatan grafitasi (m/dt) h = Tinggi total komponen struktur (cm) H = Tebal lapisan tanah (m) I = Momen Inersia (mm2 ) L = Panjang batang kuda-kuda (m) M = Harga momen (kgm) Mu = Momen berfaktor (kgm) N = Gaya tekan normal (kg) Nu = Beban aksial berfaktor P’ = Gaya batang pada baja (kg) q = Beban merata (kg/m) q’ = Tekanan pada pondasi ( kg/m) S = Spasi dari tulangan (mm) Vu = Gaya geser berfaktor (kg) W = Beban Angin (kg) Z = Lendutan yang terjadi pada baja (cm) = Diameter tulangan baja (mm) = Faktor reduksi untuk beton
  • 19. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user = Ratio tulangan tarik (As/bd) = Tegangan yang terjadi (kg/cm3 ) = Faktor penampang
  • 20. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai 1 BAB 1 Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan dunia teknik sipil menuntut bangsa Indonesia untuk dapat menghadapi segala kemajuan dan tantangan. Hal itu dapat terpenuhi apabila sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia memiliki kualitas pendidikan yang tinggi, Karena pendidikan merupakan sarana utama bagi kita untuk semakin siap menghadapi perkembangan ini. Dalam hal ini bangsa Indonesia telah menyediakan berbagai sarana guna memenuhi sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai salah satu lembaga pendidikan dalam merealisasikan hal tersebut memberikan Tugas Akhir sebuah perencanaan gedung bertingkat dengan maksud agar menghasilkan tenaga yang bersumber daya dan mampu bersaing dalam dunia kerja. 1.2. Isi Laporan Isi laporan dalam penyusunan tugas akhir ini adalah perencanaan struktur. Adapun secara rinci perencanaan ini meliputi: 1. Perencanaan Atap Baja. Atap adalah elemen struktur yang berfungsi melindungi bangunan beserta apa yang ada di dalamnya dari pengaruh panas dan hujan. Bentuk atap tergantung dari beberapa faktor, misalnya : iklim, arsitektur, modelitas bangunan dan sebagainya dan menyerasikannya dengan rangka bangunan atau bentuk daerah agar dapat menambah indah dan anggun serta menambah nilai dari harga bangunan itu. 2. Perencanaan Beton. a. Tangga Tangga merupakan suatu komponen struktur yang terdiri dari plat, bordes dan anak tangga yang menghubungkan satu lantai dengan lantai di atasnya. Tangga
  • 21. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 2 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 1 Penahuluan mempunyai bermacam-macam tipe, yaitu tangga dengan bentangan arah horizontal, tangga dengan bentangan ke arah memanjang, tangga terjepit sebelah (Cantilever Stairs) atau ditumpu oleh balok tengah., tangga spiral (Helical Stairs), dan tangga melayang (Free Standing Stairs). Sedangkan tipe tangga yang digunakan pada gedung kampus ini adalah tangga melayang (Free Standing Stairs). Pemilihan tipe tangga seperti ini pada gedung kampus ini dikarenakan tidak membutuhkan ruangan yang besar. b. Pelat lantai Pelat merupakan panel-panel beton bertulang yang mungkin tulangannya dua arah atau satu arah saja, tergantung sistem strukturnya. Kontinuitas penulangan pelat diteruskan ke dalam balok-balok dan diteruskan ke dalam kolom. Dengan demikian sistem pelat secara keseluruhan menjadi satu-kesatuan membentuk rangka struktur bangunan kaku statis tak tentu yang sangat kompleks. Perilaku masing-masing komponen struktur dipengaruhi oleh hubungan kaku dengan komponen lainnya. Beban tidak hanya mengakibatkan timbulnya momen, gaya geser, dan lendutan langsung pada komponen struktur yang menahannya, tetapi komponen-komponen struktur lain yang berhubungan juga ikut berinteraksi karena hubungan kaku antar komponen. (Dipohusodo, 1994:207) Berdasarkan perbandingan antara bentang panjang dan bentang pendek pelat dibedakan menjadi dua, yaitu pelat satu arah dan pelat dua arah.  Pelat satu arah Pelat satu arah adalah pelat yang didukung pada dua tepi yang berhadapan saja sehingga lendutan yang timbul hanya satu arah saja yaitu pada arah yang tegak lurus terhadap arah dukungan tepi. Dengan kata lain pelat satu arah adalah pelat yang mempunyai perbandingan antara sisi panjang terhadap sisi pendek yang saling tegak lurus lebih besar dari dua dengan lendutan utama pada sisi yang lebih pendek (Dipohusodo, 1994:45).  Pelat dua arah Pelat dua arah adalah pelat yang didukung sepanjang keempat sisinya dengan lendutan yang akan timbul pada dua arah yang saling tegak lurus atau
  • 22. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 3 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 1 Penahuluan perbandingan antara sisi panjang dan sisi pendek yang saling tegak lurus yang tidal lebih dari dua (Dipohusodo, 1994:45). c. Balok. Balok adalah bagian struktur yang berfungsi sebagai pendukung beban vertikal dan horizontal. Beban vertikal berupa beban mati dan beban hidup yang diterima plat lantai, berat sendiri balok dan berat dinding penyekat yang di atasnya. Sedangkan beban horizontal berupa beban angin dan gempa. Balok merupakan bagian struktur bangunan yang penting dan bertujuan untuk memikul beban tranversal yang dapat berupa beban lentur, geser maupun torsi. Oleh karena itu perencanaan balok yang efisien, ekonomis dan aman sangat penting untuk suatu struktur bangunan terutama struktur bertingkat tinggi atau struktur berskala besar (Sudarmoko, 1996) d. Kolom. Definisi kolom menurut SNI-T15-1991-03 adalah komponen struktur bangunan yang tugas utamanya menyangga beban aksial desak vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak tiga kali dimensi lateral terkecil. Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka (frame) struktur yang memikul beban dari balok induk maupun balok anak. Kolom meneruskan beban dari elevasi atas ke elevasi yang lebih bawah hingga akhirnya sampai ke tanah melalui pondasi. Keruntuhan pada suatu kolom merupakan kondisi kritis yang dapat menyebabkan runtuhnya (collapse) lantai yang bersangkutan dan juga runtuh total (total collapse) seluruh struktur. Kolom adalah struktur yang mendukung beban dari atap, balok dan berat sendiri yang diteruskan ke pondasi. Secara struktur kolom menerima beban vertical yang besar, selain itu harus mampu menahan beban-beban horizontal bahkan momen atau puntir/torsi akibat pengaruh terjadinya eksentrisitas pembebanan. hal yang perlu diperhatikan adalah tinggi kolom perencanaan, mutu beton dan baja yang digunakan dan eksentrisitas pembebanan yang terjadi.
  • 23. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 4 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 1 Penahuluan 3. Perencanaan Pondasi. Pondasi adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk meneruskan beban-beban bangunan atas ke tanah yang mampu mendukungnya. (Sidharta dkk,1999 : 347) Pondasi umumnya berlaku sebagai komponen struktur pendukung bangunan yang terbawah dan telapak pondasi berfungsi sebagai elemen terakhir yang meneruskan beban ke tanah, sehingga telapak pondasi harus memenuhi persyaratan untuk mampu dengan aman menyebarkan beban-beban yang diteruskan sedemikian rupa sehingga kapasitas atau daya dukung tanah tidak terlampaui. Perlu diperhatikan bahwa dalam merencanakan pondasi harus memperhitungkan keadaan yang berhubungan dengan sifat-sifat mekanika tanah. Dasar pondasi harus diletakkan di atas tanah kuat pada keadaan cukup tertentu (Dipohusodo, 1994 : 342) 1.3. Maksud dan Tujuan Dalam menghadapi pesatnya perkembangan jaman yang semakin modern dan berteknologi, serta derasnya arus globalisasi saat ini, sangat diperlukan seorang teknisi yang berkualitas. Khususnya dalam bidang teknik sipil, sangat diperlukan teknisi-teknisi yang menguasai ilmu dan keterampilan dalam bidangnya. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta sebagai lembaga pendidikan bertujuan untuk menghasilkan ahli teknik yang berkualitas, bertanggungjawab, kreatif dalam menghadapi masa depan serta dapat mensukseskan pembangunan nasional di Indonesia. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Program D3 Jurusan Teknik Sipil memberikan tugas akhir dengan maksud dan tujuan : a. Mahasiswa dapat merencanakan suatu konstruksi bangunan yang sederhana sampai bangunan bertingkat. b. Mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengetahuan, pengertian dan pengalaman dalam merencanakan struktur gedung. c. Mahasiswa dapat mengembangkan daya pikirnya dalam memecahkan suatu masalah yang dihadapi dalam perencanaan struktur gedung.
  • 24. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 5 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 1 Penahuluan 1.4. Metode Perencanaan Metode perencanaan yang digunakan untuk pembahasan tugas akhir ini meliputi: a. Sistem struktur. b. Sistem pembebanan. c. Perencanaan analisa struktur. d. Perencanaan analisa tampang. e. Penyajian gambar arsitektur dan gambar struktur. f. Perencanaan anggaran biaya. 1.5. Kriteria Perencanaan a. Spesifikasi Bangunan 1) Fungsi Bangunan : Asrama Mahasiswa 2) Luas Bangunan : 1060 m2 3) Jumlah Lantai : 2 lantai. 4) Elevasi Lantai : 3,42 m. 5) Konstruksi Atap : Rangka kuda-kuda baja. 6) Penutup Atap : Genteng. 7) Pondasi : Foot Plat. b. Spesifikasi Bahan 1) Mutu Baja Profil : BJ 37. 2) Mutu Beton (f’c) : 25 MPa. 3) Mutu Baja Tulangan (fy) : Polos : 240 MPa. Ulir : 380 MPa. 1.6. Peraturan-Peraturan Yang Berlaku a. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729- 2002). b. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847- 2002).
  • 25. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 6 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 1 Penahuluan c. Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung (1983) d. Daftar Analisa Pekerjaan Gedung Swakelola Tahun 2011 Kota Surakarta (SNI 03-2835-2009)
  • 26. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai 7 BAB 2 Dasar teori BAB 2 DASAR TEORI 2.1 Dasar Perencanaan 2.1.1 Jenis Pembebanan Dalam merencanakan struktur suatu bangunan bertingkat, digunakan struktur yang mampu mendukung berat sendiri, gaya angin, beban hidup maupun beban khusus yang bekerja pada struktur bangunan tersebut. Beban-beban yang bekerja pada struktur dihitung menurut Peraturan Pembebanan Indonesia untuk gedung (1983), beban-beban tersebut adalah : a. Beban Mati (qd) Beban mati adalah berat dari semua bagian suatu gedung yang bersifat tetap, termasuk segala unsur tambahan, penyelesaian–penyelesaian, mesin-mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian tak terpisahkan dari gedung itu. Untuk merencanakan gedung ini, beban mati yang terdiri dari berat sendiri bahan bangunan dan komponen gedung adalah : 1. Beban Mati pada Atap - - - - Baja ……………………………………………………….. Langit-langit dan dinding (termasuk rusuk-rusuknya, tanpa penggantung langit-langit atau pengaku), Terdiri dari : - Semen asbes (eternit dan bahan lain sejenis), dengan tebal maksimum 4 mm…………………………………….. penggantung langit-langit (dari kayu) dengan bentang - maksimum 5 m dan jarak s.k.s minimum 0,8 m................. Penutup atap genteng dengan reng dan usuk ....................... 7850 kg/m3 11 kg/m2 7 kg/m2 50 kg/m2
  • 27. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 8 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori 2. Beban Mati pada Beton - - - - Beton bertulang …………………………………………… Pasir (jenuh air) …………………………………………… Penutup lantai dari ubin semen portland, teraso dan beton (tanpa adukan) per cm tebal ................................................. Adukan semen per cm tebal ................................................. 2400 kg/m3 1800 kg/m3 24 kg/m2 21 kg/m2 b. Beban Hidup (ql) Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan suatu gedung, termasuk beban-beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah, mesin-mesin serta peralatan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung itu, sehingga mengakibatkan perubahan pembebanan lantai dan atap tersebut. Khususnya pada atap, beban hidup dapat termasuk beban yang berasal dari air hujan. Beban hidup yang bekerja pada bangunan ini disesuaikan dengan rencana fungsi bangunan tersebut. Beban hidup untuk bangunan ini terdiri dari : 1. Beban atap.......................................................................................... 100 kg/m2 2. Beban tangga dan bordes ................................................................... 300 kg/m2 3. Beban lantai ....................................................................................... 250 kg/m2 Berhubung peluang untuk terjadi beban hidup penuh yang membebani semua bagian dan semua unsur struktur pemikul secara serempak selama unsur gedung tersebut adalah sangat kecil, maka pada perencanaan balok induk dan portal dari sistem pemikul beban dari suatu struktur gedung, beban hidupnya dikalikan dengan suatu koefisien reduksi yang nilainya tergantung pada penggunaan gedung yang ditinjau, seperti diperlihatkan pada tabel 2.1 :
  • 28. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori Tabel 2.1 Koefisien reduksi beban hidup Penggunaan Gedung Koefisien Beban Hidup untuk Perencanaan Balok Induk  PERUMAHAN/PENGHUNIAN : Rumah tinggal, hotel, rumah sakit  PERDAGANGAN : Toko,toserba,pasar  GANG DAN TANGGA : Perumahan / penghunian Pendidikan, kantor Pertemuan umum, perdagangan dan penyimpanan, industri, tempat kendaraan 0,75 0,80 0,75 0,75 0,90 Sumber : SNI 03-1727-1989 c. Beban Angin (W) Beban Angin adalah semua beban yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang disebabkan oleh selisih dalam tekanan udara. Beban Angin ditentukan dengan menganggap adanya tekanan positif dan tekanan negatif (hisapan), yang bekerja tegak lurus pada bidang yang ditinjau. Besarnya tekanan positif dan negatif yang dinyatakan dalam kg/m2 ini ditentukan dengan mengalikan tekanan tiup dengan koefisien – koefisien angin. Tekan tiup harus diambil minimum 25 kg/m2 , kecuali untuk daerah di laut dan di tepi laut sampai sejauh 5 km dari tepi pantai. Pada daerah tersebut tekanan hisap diambil minimum 40 kg/m2 . Sedangkan koefisien angin untuk gedung tertutup : 1) Dinding Vertikal i. Di pihak angin ................................................................................+ 0,9 ii. Di belakang angin ..........................................................................- 0,4 2) Atap segitiga dengan sudut kemiringan i. Di pihak angin : < 65 ................................................................0,02 - 0,4 65 < < 90 .................................................+ 0,9 ii. Di belakang angin, untuk semua ................................................- 0,4
  • 29. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 10 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori d. Beban Gempa (E) Beban gempa adalah semua beban statik equivalen yang bekerja pada gedung atau bagian gedung yang menirukan pengaruh dari gerakan tanah akibat gempa itu. Dalam perencanaan ini beban gempa tidak diperhitungkan. 2.1.2 Sistem Kerjanya Beban Bekerjanya beban untuk bangunan bertingkat berlaku sistem gravitasi, yaitu elemen struktur yang berada di atas akan membebani elemen struktur di bawahnya, atau dengan kata lain elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih besar akan menahan atau memikul elemen struktur yang mempunyai kekuatan lebih kecil. Dengan demikian sistem bekerjanya beban untuk elemen-elemen struktur gedung bertingkat secara umum dapat dinyatakan sebagai berikut : Beban pelat lantai didistribusikan terhadap balok anak dan balok portal, beban balok portal didistribusikan ke kolom dan beban kolom kemudian diteruskan ke tanah dasar melalui pondasi. 2.1.3 Provisi Keamanan Dalam pedoman beton SNI 03-2847-2002, struktur harus direncanakan untuk memiliki cadangan kekuatan untuk memikul beban yang lebih tinggi dari beban normal. Kapasitas cadangan ini mencakup faktor pembebanan (U), yaitu untuk memperhitungkan pelampauan beban dan faktor reduksi ( ), yaitu untuk memperhitungkan kurangnya mutu bahan di lapangan. Pelampauan beban dapat terjadi akibat perubahan dari penggunaan untuk apa struktur direncanakan dan penafsiran yang kurang tepat dalam memperhitungkan pembebanan. Sedang kekurangan kekuatan dapat diakibatkan oleh variasi yang merugikan dari kekuatan bahan, pengerjaan, dimensi, pengendalian dan tingkat pengawasan.
  • 30. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 11 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori Seperti diperlihatkan faktor pembebanan (U) pada tabel 2.2. dan faktor reduksi kekuatan ( ) pada tabel 2.3. : Tabel 2.2. Faktor pembebanan U No. KOMBINASI BEBAN FAKTOR U 1. 2. 3. D D, L D, L, W 1,2 D 1,2 D +1,6 L 1,2 D + 1,6 L ± 0,8 W Keterangan : D = Beban mati L = Beban hidup W = Beban angin Tabel 2.3. Faktor Reduksi Kekuatan No GAYA 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Lentur tanpa beban aksial Aksial tarik dan aksial tarik dengan lentur Aksial tekan dan aksial tekan dengan lentur  Komponen dengan tulangan spiral  Komponen lain Geser dan torsi Tumpuan Beton Komponen struktur yang memikul gaya tarik 1) Terhadap kuat tarik leleh 2) Terhadap kuat tarik fraktur Komponen struktur yang memikul gaya tekan 0,80 0,80 0,70 0,65 0,60 0,65 0,9 0,75 0,85 Karena kandungan agregat kasar untuk beton struktural sering kali berisi agregat kasar berukuran diameter lebih dari 2 cm, maka diperlukan adanya jarak tulangan minimum agar campuran beton basah dapat melewati tulangan baja tanpa terjadi
  • 31. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 12 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori pemisahan material sehingga timbul rongga - rongga pada beton. Sedang untuk melindungi dari karat dan kehilangan kekuatannya dalam kasus kebakaran, maka diperlukan adanya tebal selimut beton minimum. Beberapa persyaratan utama pada pedoman beton SNI 03-2847-2002 adalah sebagai berikut : a. Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang dari db ataupun 25 mm, dimana db adalah diameter tulangan. b. Jika tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapisan atas harus diletakkan tepat diatas tulangan di bawahnya dengan jarak bersih tidak boleh kurang dari 25 mm. Tebal selimut beton minimum untuk beton yang dicor setempat adalah: a. Untuk pelat dan dinding = 20 mm b. Untuk balok dan kolom = 40 mm c. Beton yang berhubungan langsung dengan tanah atau cuaca = 50 mm 2.2. Perencanaan Atap 2.2.1. Perencanaan gording a. Pembebanan Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja pada gording adalah: 1) Beban mati. 2) Beban hidup. 3) Beban angin. b. Kontrol terhadap tegangan: 22 Wy My Wx Mx L Dimana: Mx = Momen terhadap arah x Wx = Beban angin terhadap arah x My = Momen terhadap arah y Wy = Beban angin terhadap arah y c. Kontrol terhadap lendutan:
  • 32. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 13 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori Secara umum, lendutan maksimum akibat beban mati dan beban hidup harus lebih kecil dari pada balok yang terletak bebas atas dua tumpuan, L adalah bentang dari balok tersebut, pada balok menerus atau banyak perletakkan, L adalah jarak antar titik beloknya akibat beban mati,sedangkan pada balok kantilever L adalah dua kali panjang kantilevernya. (PPBBI pasal 15.1 butir 1) sedangkan untuk lendutan yang terjadi dapat diketahui dengan rumus: IyE LPx IyE Lqx Zx ..48 . ..384 ..5 34 IxE LPy IxE Lqy Zy ..48 . ..384 ..5 34 22 ZyZxZ Dimana: Z = lendutan pada baja qy = beban merata arah y Zx = lendutan pada baja arah x Ix = momen inersia arah x Zy = lendutan pada baja arah y Iy = momen inersia arah y qx = beban merata arah x Syarat gording itu dinyatakan aman jika: Z ≤ Z ijin 2.2.2. Perencanaan Kuda-kuda a. Pembebanan Pada perencanaan atap ini, beban yang bekerja adalah : 1) Beban mati 2) Beban hidup 3) Beban angin b. Asumsi Perletakan 1) Tumpuan sebelah kiri adalah sendi. 2) Tumpuan sebelah kanan adalah rol. c. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000. d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-1729-2002. e. Perhitungan dimensi profil kuda-kuda.
  • 33. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 14 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori 1. Batang tarik ijin mak Fn 22 /1600/2400 3 2 cmkgcmkglijin Fbruto = 1,15 x Fn ……( < F Profil ) Dengan syarat σ terjadi ≤ 0,75 σ ijin σ terjadi = Fprofil mak .85.0 2. Batang tekan i lk λ x 2 leleh leleh g kg/cm2400σdimana,....... σ.0,7 E πλ λ λ λ g s Apabila = λs ≤ 0,25 ω = 1 0,25 < λs < 1,2 ω s.67,06,1 43,1 λs ≥ 1,2 ω 2 s1,25. kontrol tegangan : ijin Fp ω.P σ maks. 3. Sambungan 1. Tebal plat sambung ( )= 0,625 × d 2. Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 × ijin 3. Tegangan tumpuan yang diijinkan
  • 34. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 15 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori Teg. Tumpuan = 1,5 × ijin 4. Kekuatan baut Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser Pdesak = . d . tumpuan 5. Jumlah mur-baut  geser maks P P n 6. Jarak antar baut Jika 1,5 d S1 3 d S1 = 2,5 d Jika 2,5 d S2 7 d S2 = 5 d 2.3. Perencanaan Beton 2.3.1. Perencanaan Tangga a. Pembebanan : 1) Beban mati 2) Beban hidup : 300 kg/m2 b. Asumsi Perletakan 1)Tumpuan bawah adalah jepit. 2)Tumpuan tengah adalah sendi. 3)Tumpuan atas adalah jepit. c. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000. d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002. e. Perhitungan untuk penulangan tangga Mn = Mu Dimana = 0,8 m cf fy '.85,0 Rn 2 .db Mn
  • 35. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 16 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori = fy 2.m.Rn 11 m 1 b = fy600 600 .. fy fc.85,0 max = 0,75 . b min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min = 0,0025 As = ada . b . d 2.3.2. Perencanaan Pelat Lantai a. Pembebanan : 1) Beban mati 2) Beban hidup : 250 kg/m2 b. Asumsi Perletakan : jepit elastis dan jepit penuh c. Analisa struktur menggunakan tabel 13.3.2 SNI 03-1727-1989. d. Analisa tampang menggunakan SNI 03-2847-2002. Pemasangan tulangan lentur disyaratkan sebagai berikut : 1) Jarak minimum tulangan sengkang 25 mm 2) Jarak maksimum tulangan sengkang 240 atau 2h Penulangan lentur dihitung analisa tulangan tunggal dengan langkah-langkah sebagai berikut : dimana, m = Rn = = fy 2.m.Rn 11 m 1 u n M M 80,0 c y xf f '85,0 2 bxd Mn
  • 36. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 17 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori b = fy600 600 .. fy fc.85,0 max = 0,75 . b min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min = 0,0025 As = ada . b . d Luas tampang tulangan As = Jumlah tulangan x Luas 2.3.3. Perencanaan Balok a. Pembebanan : 1) Beban mati 2) Beban hidup : 250 kg/m2 b. Asumsi Perletakan : jepit jepit c. Analisa struktur menggunakan program SAP 2000. d. Analisa tampang menggunakan peraturan SNI 03-2847-2002. Perhitungan tulangan lentur : dimana, m = Rn = = fy 2.m.Rn 11 m 1 b = fy600 600 .. fy fc.85,0 u n M M 80,0 c y xf f '85,0 2 bxd Mn
  • 37. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 18 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori max = 0,75 . b min = 1,4/fy min < < maks tulangan tunggal < min dipakai min Perhitungan tulangan geser : Vc = xbxdcfx ' 6 1 Vc=0,6 x Vc Φ.Vc ≤ Vu ≤ 3 Φ Vc ( perlu tulangan geser ) Vu < Vc < 3 Ø Vc (tidak perlu tulangan geser) Vs perlu = Vu – Vc ( pilih tulangan terpasang ) Vs ada = s dfyAv )..( ( pakai Vs perlu ) 2.3.4. Perencanaan Kolom Didalam merencanakan kolom terdapat 3 macam keruntuhan kolom, yaitu : 1. Keruntuhan seimbang, bila Pn = Pnb. 2. Keruntuhan tarik, bila Pn < Pnb. 3. Keruntuhan tekan, bila Pn > Pnb. Adapun langkah-langkah perhitungannya : 1. Menghitung Mu, Pu, e = 2. Tentukan f’c dan fy 3. Tentukan b, h dan d 4. Hitung Pnb secara pendekatan As = As’ 60,0
  • 38. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 19 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori Maka Pnb = Cc = 0,85.f’c.ab.b Dimana: ab = d fy600 600 1 Hitung Pn perlu = Bila Pn < Pnb maka terjadi keruntuhan tarik As = ).( ) 22 .( i ddfy dhePn bcf Pn a perlu .'.85,0 Bila Pnperlu > Pnb maka terjadi keruntuhan tekan. 5,0 ' 1 dd e k 18,1 .3 22 d he k Kc k k Pnk fy As perlu .. 1 ' 2 1 1 cfhbKc '.. Untuk meyakinkan hasil perencanaan itu harus dicek dengan analisis dan memenuhi : Pn ≥ Keterangan : As = Luas tampang baja e = Eksentrisitas b = Lebar tampang kolom Pn = Kapasitas minimal kolom d = Tinggi efektif kolom k = faktor jenis struktur d’ = Jarak tulangan kesisi He = Tebal kolom luar beton (tekan) f’c = Kuat tekan beton
  • 39. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 20 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori 2.4. Perencanaan Pondasi Dalam perencanaan struktur ini, pondasi yang digunakan adalah pondasi telapak (footplat) yang termasuk pondasi dangkal. Agar pondasi tidak mengalami penurunan yang signifikan, maka diperlukan daya dukung tanah yang memadai yaitu kemampuan tanah untuk menahan beban diatasnya tanpa mengakibatkan tanah tersebut runtuh. Adapun langkah-langkah perhitungan pondasi yaitu : a. Menghitung daya dukung tanah A Pu ahtan ah Pu A tan ALB yang terjadi = 2 .). 6 1( Lb M A P totaltotal tanah yang terjadi < ijin tanah ..........(aman). Dimana : ijin tanah 1,5 kg/m2 A = Luas penampang pondasi B = Lebar pondasi Pu = Momen terfaktor L = Panjang pondasi b. Menghitung berat pondasi Vt = (Vu + berat pondasi). c. Menghitung tegangan kontak pondasi (qu). 2 .. 2 1 LquMu Mu Mn cf fy m '.85,0
  • 40. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 21 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori 2 .db Mn Rn fy Rnm m ..2 11. 1 Jika < tulangan tunggal Jika > tulangan rangkap Jika > dipakai = 0,0025 As = ada . b . d Dimana : Mn = Momen nominal b = Lebar penampang Mu = Momen terfaktor d = Jarak ke pusat tulangan tarik = Faktor reduksi fy = Tegangan leleh = Ratio tulangan Rn = Kuat nominal f’c = Kuat tekan beton d. Perhitungan tulangan geser. Pondasi footplat, seperti terlihat pada gambar 2.1. : Gambar 2.1. Pondasi Footplat Perhitungan : Mencari P dan ht pada pondasi. L = 2 (4ht + b + a)
  • 41. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 22 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori , maka (tebal footplat cukup, sehingga tidak memerlukan tulangan geser pons). Dimana : ht = Tebal pondasi. P = Beban yang ditumpu pondasi. = Tulangan geser pons. 2.5. Model Perencanaan Struktur 2.5.1. Struktur Atap Dalam perencanaan struktur atap, sebaiknya disesuaikan dengan bentang dan panjang bangunannya. Seperti terlihat pada gambar 2.2. : Gambar 2.2. Rangka kuda-kuda
  • 42. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 23 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori 2.5.2. Struktur Tangga Dalam perencanaan bentuk tangga, sebaiknya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia pada bangunan, misalnya tangga “U” . Seperti terlihat pada gambar 2.3. : Gambar 2.3. Tangga “U” 2.5.3. Struktur Pelat Dalam perencanaan struktur pelat asrama mahasiswa ini menggunakan metode perhitungan 2 Arah. Dengan ketentuan ≤ 2 (Pelat Dua Arah). Seperti terlihat pada gambar 2.4. : Gambar 2.4. Pelat dua arah
  • 43. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 24 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 2 Dasar teori 2.5.4. Struktur Balok Dalam perencanaan sturktur portal digambarkan dalam bentuk garis-garis horizontal yang disebut balok dan vertikal disebut kolom yang saling bertemu/berpotongan pada titik buhul (joint). Seperti terlihat pada gambar 3.5. : Gambar 2.5. Elemen balok dan kolom portal 2.5.5. Struktur Footplat Dalam perencanaan struktur footplat. Untuk menentukan ukuran pondasinya harus disesuaikan kondisi tanah dan beban yang ditumpu pondasi. Seperti terlihat pada gambar 2.6. : Gambar 2.6. Pondasi Footplat
  • 44. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai 25 BAB 3 Perencanaan Atap BAB 3 PERENCANAAN ATAP 3.1. Rencana Atap (Sistem Kuda-kuda) Atap direncanakan dari struktur baja yang dirakit di tempat atau di proyek. Perhitungan struktur rangka atap didasarkan pada panjang bentangan jarak kuda– kuda satu dengan yang lainnya. Selain itu juga diperhitungkan terhadap beban yang bekerja, yaitu meliputi beban mati, beban hidup, dan beban angin. Setelah diperoleh pembebanan, kemudian dilakukan perhitungan dan perencanaan dimensi serta batang dari kuda–kuda tersebut. Seperti terlihat pada gambar 3.1. : Gambar 3.1. Rencana Atap Keterangan : K-1 : Kuda-kuda tipe K-1 TS : Track Stang K-2 : Kuda-kuda tipe K-2 Silang Angin KJ-1 : Kuda-kuda jurai tipe KJ-1 KJ-2 : Kuda-kuda jurai tipe KJ-2
  • 45. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 26 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3.2. Dasar Perencanaan Secara umum data yang digunakan untuk perhitungan rencana atap adalah sebagai berikut : a. Bentuk rangka kuda-kuda : seperti tergambar. b. Jarak antar kuda-kuda : 4 m c. Kemiringan atap ( ) : 35o d. Bahan gording : baja profil lip channels in front to front arrangement ( ) e. Bahan rangka kuda-kuda : baja profil angels siku sama kaki ( ). f. Bahan penutup atap : genteng. g. Alat sambung : baut-mur. h. Jarak antar gording : 1). Atap jenis 1 = 1.22 m 2). Atap jenis 2 = 1.83 m i. Bentuk atap : limasan dan piramida j. Mutu baja profil : Bj-37 σ ijin = 1600 kg/cm2 σ leleh = 2400 kg/cm2 (SNI 03–1729-2002) 1).Rencana rangka kuda-kuda, seperti terlihat pada gambar 3.2.dan gambar 3.3. : Gambar 3.2. Rangka kuda-kuda tipe K-1
  • 46. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 27 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Gambar 3.3. Kuda-kuda tipe K-2 3.3. Perencanaan Gording 3.3.1. Perencanaan Pembebanan Pembebanan berdasarkan SNI 03-1727-1989, sebagai berikut : a. Berat penutup atap = 50 kg/m2 . b. Beban angin = 25 kg/m2 . c. Berat hidup (pekerja) = 100 kg. d. Berat penggantung dan plafond = 18 kg/m2 3.3.2. Perhitungan Pembebanan a. Atap tipe K-1 Kemiringan atap ( ) = 35 . Jarak antar gording (s) = 1.22 m. Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) 100 x 100 x 20 x 2,3 pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai berikut :
  • 47. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 28 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap a. Berat gording = 8,12 kg/m. b. Ix = 161 cm4 . c. Iy = 140 cm4 . d. h = 100 mm e. b = 100 mm f. ts = 2,3 mm g. tb = 2,3 mm h. Zx = 32,2 cm3 . i. Zy = 28 cm3 . 1). Beban Mati ( titik ) Beban mati (titik), seperti terlihat pada gambar 3.4. : Gambar 3.4. Beban mati Berat gording = 8,12 kg/m Berat penutup atap = (1,22 x 50 ) = 61 kg/m Berat plafon = ( 1 x 18 ) = 18 kg/m q = 87,12 kg/m qx y x P qy +
  • 48. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 29 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap qx = q sin = 87,12 x sin 35 = 49,97 kg/m. qy = q cos = 87,12 x cos 35 = 71,36 kg/m. Mx1 = 1 /8 . qy . L2 = 1 /8 x 71,36 x ( 4 )2 = 142,72 kgm. My1 = 1 /8 . qx . L2 = 1 /8 x 49,97 x ( 4 )2 = 99,94 kgm. 2). Beban Hidup Beban hidup, seperti terlihat pada gambar 3.5. : Gambar 3.5. Beban hidup P diambil sebesar 100 kg. Px = P sin = 100 x sin 35 = 57,36 kg. Py = P cos = 100 x cos 35 = 81,92 kg. Mx2 = 1 /4 . Py . L = 1 /4 x 81,92 x 4 = 81,92 kgm. My2 = 1 /4 . Px . L = 1 /4 x 57,36 x 4 = 57,36 kgm. Px y x P Py
  • 49. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 30 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3). Beban Angin Beban angin, seperti terlihat pada gambar 3.6. : TEKAN HISAP Gambar 3.6. Beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2 (PPIUG 1989) Koefisien kemiringan atap ( ) = 35 1) Koefisien angin tekan = (0,02 – 0,4) = (0,02.35 – 0,4) = 0,3 2) Koefisien angin hisap = – 0,4 Beban angin : 1) Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2) = 0,3 x 25 x ½ x (1,22+1,22) = 9,15 kg/m. 2) Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2) = – 0,4 x 25 x ½ x (1,22+1,22) = -12,2 kg/m. Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx : 1) Mx (tekan) = 1 /8 . W1 . L2 = 1 /8 x 9,15 x (4)2 = 18,3 kgm. 2) Mx (hisap) = 1 /8 . W2 . L2 = 1 /8 x -12,2 x (4)2 = -24,4 kgm. Kombinasi = 1,2D + 1,6L ± 0,8w 1) Mx Mx (max) = 1,2D + 1,6L + 0,8W = 1,2(142,72) + 1,6(81,92) + 0,8(18,3) = 316,976 kgm Mx (min) = 1,2D + 1,6L - 0,8W = 1,2(142,72) + 1,6(81,92) - 0,8(24,4) = 282,816 kgm
  • 50. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 31 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 2) My My (max) = My(min) = 1,2(99,94) + 1,6(57,36) = 211,704 kgm Rekapitulasi hasil perhitungan kombinasi gaya dalam pada gording atap jenis 1, seperti terlihat pada tabel 3.1. : Tabel 3.1 Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap jenis 1 Momen Beban Mati Beban Hidup Beban Angin Kombinasi Tekan Hisap Maksimum Minimum Mx (kgm) My (kgm) 142,72 99,94 81,92 57,36 18,3 - -24,4 - 316,976 211,704 282,816 211,704 3.3.3. Kontrol Terhadap Tegangan a. Kontrol terhadap tegangan maksimum Mx = 316,976 kgm = 31697,6 kgcm My = 211,704 kgm = 21170,4 kgcm σ = 22 Zy My Zx Mx = 22 28 21170,4 32,2 31697,6 = 1241,25 kg/cm2 < σ ijin = 1600 kg/cm2 b. Kontrol terhadap tegangan Minimum Mx = 282,816 kgm = 28281,6 kgcm. My = 211,704 kgm = 21170,4 kgcm. σ = 22 Zy My Zx Mx
  • 51. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 32 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 22 28 21170,4 32,2 28281,6 = 1158,92 kg/cm2 < σ ijin = 1600 kg/cm2 3.3.4. Kontrol Terhadap Lendutan Di coba profil : 100 x 100 x 20 x 2,3 E = 2,1 x 106 kg/cm2 qy = 0,7136 kg/cm Ix = 161 cm4 Px = 57,36 kg Iy = 140 cm4 Py = 81,92 kg qx = 0,4997 kg/cm 400 250 1 Zijin 1,6 cm Zx = y 3 x y 4 x 48.E.I .LP 384.E.I .L5.q = 14010.1,248 40036,57 x140384x2,1.10 )400(0,49975 6 3 6 4 xx xxx = 0,827 cm Zy = x 3 y x 4 y 48.E.I .LP 384.E.I .L5.q = 16110.1,248 40081,92 x161384x2,1.10 )400(0,71365 6 3 6 4 xx xxx = 1,027 cm Z = 2 y 2 x ZZ = 22 )027,1()827,0( 1,319 cm Z Zijin 1,319 cm 1,6 cm …………… aman !
  • 52. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 33 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Jadi, profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi 100 x 100 x 20 x 2,3 aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording. b. Atap tipe K-2 Kemiringan atap ( ) = 35 . Jarak antar gording (s) = 1.83 m. Dicoba menggunakan gording dengan dimensi baja profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) 100 x 100 x 20 x 2,3 pada perencanaan kuda- kuda dengan data sebagai berikut : a. Berat gording = 8,12 kg/m. b. Ix = 161 cm4 . c. Iy = 140 cm4 . d. h = 100 mm e. b = 100 mm f. ts = 2,3 mm g. tb = 2,3 mm h. Zx = 32,2 cm3 . i. Zy = 28 cm3 . 1). Beban Mati ( titik ) Beban mati (titik), seperti terlihat pada gambar 3.7. : Gambar 3.7. Beban mati qx y x P qy
  • 53. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 34 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Berat gording = 8,12 kg/m Berat penutup atap = (1.83 x 50 ) = 91,50 kg/m Berat plafon = ( 1,5 x 18 ) = 27 kg/m q = 126,62 kg/m qx = q sin = 126,62 x sin 35 = 72,63 kg/m. qy = q cos = 126,62 x cos 35 = 103,72 kg/m. Mx1 = 1 /8 . qy . L2 = 1 /8 x 103,72 x ( 3 )2 = 116,69 kgm. My1 = 1 /8 . qx . L2 = 1 /8 x 72,63 x ( 3 )2 = 81,71 kgm. 2). Beban Hidup Beban hidup, seperti terlihat pada gambar 3.8. : Gambar 3.8. Beban hidup P diambil sebesar 100 kg. Px = P sin = 100 x sin 35 = 57,36 kg. Py = P cos = 100 x cos 35 = 81,92 kg. Mx2 = 1 /4 . Py . L = 1 /4 x 81,92 x 3 = 61,44 kgm. My2 = 1 /4 . Px . L = 1 /4 x 57,36 x 3 = 43,02 kgm. + Px y x P Py
  • 54. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 35 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3). Beban Angin Beban angin, seperti terlihat pada gambar 3.9. : TEKAN HISAP Gambar 3.9. Beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2 (PPIUG 1989) Koefisien kemiringan atap ( ) = 35 1). Koefisien angin tekan = (0,02 – 0,4) = (0,02.35 – 0,4) = 0,3 2). Koefisien angin hisap = – 0,4 Beban angin : 1). Angin tekan (W1) = koef. Angin tekan x beban angin x 1/2 x (s1+s2) = 0,3 x 25 x ½ x (1.83 +1.83) = 13,73 kg/m. 2). Angin hisap (W2) = koef. Angin hisap x beban angin x 1/2 x (s1+s2) = – 0,4 x 25 x ½ x (1.83 +1.83) = -18,3 kg/m. Beban yang bekerja pada sumbu x, maka hanya ada harga Mx : 1). Mx (tekan) = 1 /8 . W1 . L2 = 1 /8 x 13,73 x (3)2 = 15,45 kgm. 2). Mx (hisap) = 1 /8 . W2 . L2 = 1 /8 x -18,3 x (3)2 = -20,59 kgm. Kombinasi = 1,2D + 1,6L ± 0,8W 1). Mx Mx (max) = 1,2D + 1,6L + 0,8W = 1,2(116,69) + 1,6(61,44) + 0,8(15,45) = 250,69 kgm Mx (min) = 1,2D + 1,6L - 0,8W
  • 55. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 36 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 1,2(116,69) + 1,6(61,44) - 0,8(20,59) = 221,86 kgm 2). My My (max) = My (min) = 1,2(81,71) + 1,6(43,02) = 166,88 kgm Rekapitulasi hasil perhitungan kombinasi gaya dalam pada gording atap jenis 2, seperti terlihat pada tabel 3.2. : Tabel 3.2. Kombinasi Gaya Dalam Pada Gording Atap Jenis 2 Momen Beban Mati Beban Hidup Beban Angin Kombinasi Tekan Hisap Maksimum Minimum Mx (kgm) My (kgm) 116,69 81,71 61,44 43,02 15,45 - -20,59 - 250,69 166,88 221,86 166,88 3.3.5. Kontrol Terhadap Tegangan b. Kontrol terhadap tegangan maksimum Mx = 250,69 kgm = 25069 kgcm My = 166,88 kgm = 16688 kgcm σ = 22 Zy My Zx Mx = 22 28 16688 32,8 25069 = 969,21 kg/cm2 < σ ijin = 1600 kg/cm2 b. Kontrol terhadap tegangan Minimum Mx = 221,86 kgm = 22186 kgcm. My = 166,88 kgm = 16688 kgcm. σ = 22 Zy My Zx Mx
  • 56. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 37 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 22 28 16688 32,8 22186 = 901,52 kg/cm2 < σ ijin = 1600 kg/cm2 3.3.6. Kontrol Terhadap Lendutan Di coba profil : 100 x 100 x 20 x 2,3 E = 2,1 x 106 kg/cm2 qy = 1,0372 kg/cm Ix = 161 cm4 Px = 57,36 kg Iy = 140 cm4 Py = 81,92 kg qx = 0,7263 kg/cm 300 250 1 Zijin 1,2 cm Zx = y 3 x y 4 x 48.E.I .LP 384.E.I .L5.q = 14010.1,248 30036,57 x140384x2,1.10 )300(0,72635 6 3 6 4 xx xxx = 0,370 cm Zy = x 3 y x 4 y 48.E.I .LP 384.E.I .L5.q = 16110.1,248 30092,81 x161384x2,1.10 )300(1,03725 6 3 6 4 xx xxx = 0,460 cm Z = 2 y 2 x ZZ = 22 )460,0()370,0( 0,590 cm Z Zijin 0,590 cm 1,2 cm …………… aman !
  • 57. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 38 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Jadi, profil tipe lip channels in front to front arrangement ( ) dengan dimensi 100 x 100 x 20 x 2,3 aman dan mampu menerima beban apabila digunakan untuk gording. 3.4. Perencanaan Setengah Kuda-kuda a. Setengah kuda-kuda (K-1) Rangka setengah kuda-kuda (K-1), seperti terlihat pada gambar 3.10. : Gambar 3.10. Rangka setengah kuda-kuda (K-1) 3.4.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-1) Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel, seperti terlihat pada tabel 3.3. : Tabel 3.3. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-1) Nomor batang Panjang batang (m) 1 1,22 2 1,22 3 1,00 4 1,00 5 0,70 6 1,22 7 1,40
  • 58. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 39 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3.4.2. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-1) a. Detail luasan atap setengah kuda-kuda (K-1),seperti terlihat pada gambar 3.11. : Gambar 3.11. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-1) Panjang atap ac = 3 m Panjang atap gi = 1,5 m Panjang atap mo = 0,5 m Panjang atap hb = 1,22 + (0,5x1,22) = 1,83 m Panjang atap nh = 1,22 m Panjang atap pn = 0,61 m Luas acgi = ½ × (ac + gi) × hb = ½ × (3 + 1,5) × 1,83 = 4,1175 m2 Luas gimo = ½ × (gi + mo) × nh = ½ × (1,5 + 0,5) × 1,22 = 1,22 m2
  • 59. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 40 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Luas mop = ½ × mo × pn = ½ × 0,5 × 0,61 = 0,1525 m2 b. Detail luasan plafon setengah kuda-kuda (K-1),seperti terlihat pada gambar 3.12. : Gambar 3.12. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-1) Panjang plafon ac = 2 m Panjang plafon df = 1,5 m Panjang plafon jl = 0,5 m Panjang plafon eb = 0,5 m Panjang plafon ke = 1 m Panjang plafon mk = 0,5 m Luas acdf = ½ × (ac + df) × eb = ½ × (2 + 1,5) × 0,5 = 0,875 m2 Luas dfjl = ½ × (df + jl) × ke
  • 60. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 41 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = ½ × (1,5 + 0,5) × 1 = 1 m2 Luas jlm = ½ × jl × mk = ½ × 0,5 × 0,5 = 0,125 m2 3.4.3. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) Data-data pembebanan : Berat gording = 8,12 kg/m Berat penutup atap = 50 kg/m2 Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2 Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) akibat beban mati, seperti terlihat pada gambar 3.13. : Gambar 3.13. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-1) akibat beban mati
  • 61. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 42 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap a). Perhitungan Beban 1. Beban Mati Beban P1 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ac = 8,12 x 2 = 16,24 kg Beban atap = Luas atap acgi x Berat atap = 4,1175 x 50 = 205,88 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,22 + 1) x 25 = 27,75 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 27,75 = 8,325 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 27,75 = 2,775 kg Beban plafon = Luas plafon acdf x berat plafon = 0,875 x 18 = 15,75 kg Beban P2 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording gi = 8,12 x 1 = 8,12 kg Beban atap = Luas atap atap gimo x berat atap = 1,22 x 50 = 61 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 5+6) x berat profil kuda kuda
  • 62. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 43 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = ½ x (1,22 + 1,22 + 0,70 + 1,22) x 25 = 54,5 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 54,5 = 16,35 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 54,5 = 5,45 kg Beban P3 Beban atap = Luas atap mop x berat atap = 0,1525 x 50 = 7,625 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 7) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,22 + 1,40 ) x 25 = 32,75 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 32,75 = 9,825 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 32,75 = 3,275 kg Beban P4 Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 + 5) x berat profil kuda kuda = ½ x (1 +1 +0,70) x 25 = 33,75 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 33,75 = 3,375 kg
  • 63. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 44 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Beban plafon = Luas plafon dfjl x berat plafon = 1 x 18 = 18 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 33,75 = 10,125 kg Beban P5 Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 6 + 7) x berat profil kuda kuda = ½ x (1 +1,22 + 1,40) x 25 = 45,25 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 45,25 = 4,525 kg Beban plafon = Luas plafon jlm x berat plafon = 0,125 x 18 = 2,25 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 45,25 = 13,575 kg
  • 64. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 45 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Rekapitulasi perhitungan beban mati, seperti terlihat pada tabel 3.4. : Tabel 3.4. Rekapitulasi beban mati Beban Beban Atap (kg) Beban gording (kg) Beban Kuda- kuda (kg) Beban Bracing (kg) Beban Plat Penyamb ung (kg) Beban Plafon (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP 2000 ( kg ) P1 205.88 16.24 27.75 2.775 8.325 15.75 276.72 277 P2 61 8.12 54.5 5.45 16.35 - 145.42 146 P3 7.625 - 32.75 3.275 9.825 - 53.475 54 P4 - - 33.75 3.375 10.125 18 65,25 65 P5 - - 45.25 4.525 13.575 2.25 65,60 66 2. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3 = 100 kg. 3. Beban Angin Pembebanan setengah kuda-kuda (K-1) akibat beban angin, seperti terlihat pada gambar 3.14. : Gambar 3.14. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-1) akibat beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2 (PPIUG 1983) Koefisien angin tekan = 0,02 0,40 = (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3
  • 65. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 46 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap W1 = luas atap acgi x koef. angin tekan x beban angin = 4,1175 x 0,3 x 25 = 30,88 kg W2 = luas atap gimo x koef. angin tekan x beban angin = 1,22 x 0,3 x 25 = 9,15 kg W3 = luas atap mop x koef. angin tekan x beban angin = 0,1525 x 0,3 x 25 = 1,14 kg Rekapitulasi perhitungan beban angin, seperti terlihat pada tabel 3.5. : Tabel 3.5. Perhitungan Beban Angin Beban Angin Beban (kg) Wx W.Cos (kg) (Untuk Input SAP2000) Wy W.Sin (kg) (Untuk Input SAP2000) W1 30,88 25,295 25 17,712 18 W2 9,15 7,495 8 5,248 5 W3 1,14 0,934 1 0,654 1 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda (K-1), seperti terlihat pada tabel 3.6. : Tabel 3.6. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-1) Batang Panjang batang Kombinasi Tarik (+) Tekan (-) Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) F.0,85 P σ maks. F ω.P σ maks. 1 1,22 - 356.50 - 74.27 2 1,22 0.7551 - 0.19 - 3 1,00 271.85 - 66,63 - 4 1,00 271.17 - 66.46 - 5 0,70 75.33 - 18.46 - 6 1,22 - 363.72 - 75,78 7 1,40 - 226.58 - 47.20
  • 66. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 47 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3.4.4. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-1) a. Perhitungan profil batang tarik Pmaks. = 271.85 kg ijin = 1600 kg/cm2 2 ijin maks. netto cm0.17 1600 271.85 σ P F Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,17 cm2 = 0,2 cm2 Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5 F = 1 . 4,80 cm2 = 4,80 cm2 . F = penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : 2 maks. kg/cm63.66 4,80.0,85 271,85 F.0,85 P σ 0,75 ijin 66,63 kg/cm2 1200 kg/cm2 ……. aman !! b. Perhitungan profil batang tekan Pmaks. = 363.72 kg lk = 1,22 m = 122 cm Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5 ix = 1,51 cm F = 1. 4,80 = 4.80 cm2 795,80 1,51 122 i lk λ x cm111,02 kg/cm2400σdimana,....... σ.0,7 E πλ 2 leleh leleh g
  • 67. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 48 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 0,728 111,02 80.795 λ λ λ g s Karena s ≤ 1 maka : =1 Kontrol tegangan yang terjadi : 2 maks. kg/cm75.78 4.80 .1363.72 F ω.P σ ijin 75,78 1600 kg/cm2 ………….. aman !!! 3.4.5. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches) Diameter lubang = 13,7 mm. Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d = 0,625 . 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm  Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 . ijin = 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2  Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan = 1,5 . ijin = 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2  Kekuatan baut : a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser
  • 68. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 49 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 2 . ¼ . . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg b) Pdesak = . d . tumpuan = 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, 15,0 2430,96 363,72 P P n geser maks. ~ 2 buah baut Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 1,5 d S1 3 d Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27 = 3,175 cm = 3 cm b) 2,5 d S2 7 d Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27 = 6,35 cm = 6 cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches ) Diameter lubang = 13,7 mm. Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d = 0,625 x 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm  Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 . ijin = 0,6 . 1600 =960 kg/cm2  Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan = 1,5 . ijin = 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2  Kekuatan baut : a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser
  • 69. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 50 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 2 . ¼ . . (127)2 . 960 = 2430,96 kg b) Pdesak = . d . tumpuan = 0,9 . 1,27. 2400 = 2473,2 kg P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, 0,112 2430,96 271,85 P P n geser maks. ~ 2 buah baut Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 1,5 d S1 3 d Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27 = 3,175 cm = 3 cm b) 2,5 d S2 7 d Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27 = 6,35 cm = 6 cm Rekapitulasi perhitungan profil setengah kuda-kuda (K-1), seperti terlihat pada tabel 3.7. : Tabel 3.7. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-1) Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm) 1 50 . 50 . 5 2 12,7 2 50 . 50 . 5 2 12,7 3 50 . 50 . 5 2 12,7 4 50 . 50 . 5 2 12,7 5 50 . 50 . 5 2 12,7 6 50 . 50 . 5 2 12,7 7 50 . 50 . 5 2 12,7
  • 70. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 51 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap b. Setengah kuda-kuda (K-2) Rangka setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada gambar 3.15. : Gambar 3.15. Rangka setengah kuda-kuda (K-2) 3.4.6. Perhitungan Panjang Batang Rangka Setengah Kuda-kuda (K-2) Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel, seperti terlihat pada tabel 3.8. : Tabel 3.8. Perhitungan panjang batang rangka setengah kuda-kuda (K-2) Nomor batang Panjang batang (m) 1 1,83 2 1,83 3 1,50 4 1,50 5 1,04 6 1,83 7 2,10
  • 71. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 52 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3.4.7. Perhitungan Luasan Setengah Kuda-kuda (K-2) a. Detail luasan atap setengah kuda-kuda (K-2),seperti terlihat pada gambar 3.16. : Gambar 3.16. Luasan atap setengah kuda-kuda (K-2) Panjang atap ac = 4 m Panjang atap gi = 2,25 m Panjang atap mo = 0,75 m Panjang atap hb = 1,22 + (0,5x1,83) = 2,135 m Panjang atap nh = 1,83 m Panjang atap pn = 0,915 m Luas acgi = ½ × (ac + gi) × hb = ½ × (4 + 2,25) × 2,135 = 6,672 m2
  • 72. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 53 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Luas gimo = ½ × (gi + mo) × nh = ½ × (2,25 + 0,75) × 1,83 = 2,745 m2 Luas mop = ½ × mo × pn = ½ × 0,75 × 0,915 = 0,343 m2 b. Detail luasan plafon setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada gambar 3.17. : Gambar 3.17. Luasan plafon setengah kuda-kuda (K-2) Panjang plafon ac = 3 m Panjang plafon df = 2,25 m Panjang plafon jl = 0,75 m Panjang plafon eb = 0,915 m Panjang plafon ke = 1,83 m Panjang plafon mk = 0,915 m
  • 73. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 54 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Luas acdf = ½ × (ac + df) × eb = ½ × (3 + 2,25) × 0,915 = 2,402 m2 Luas dfjl = ½ × (df + jl) × ke = ½ × (2,25 + 0,75) × 1,83 = 2,745 m2 Luas jlm = ½ × jl × mk = ½ × 0,75 × 0,915 = 0,343 m2 3.4.8. Perhitungan Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) Data-data pembebanan : Berat gording = 8,12 kg/m Berat penutup atap = 50 kg/m2 Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2 Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) akibat beban mati, seperti terlihat pada gambar 3.18. : Gambar 3.18. Pembebanan Setengah Kuda-kuda (K-2) akibat beban mati
  • 74. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 55 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap a). Perhitungan Beban 1. Beban Mati Beban P1 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording ac = 8,12 x 3 = 24.36 kg Beban atap = Luas atap acgi x Berat atap = 6,672 x 50 = 333,6 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,83 + 1,50) x 25 = 41,625 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 41,625 = 12,488 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 41,625 = 4,1625 kg Beban plafon = Luas plafon acdf x berat plafon = 2,402 x 18 = 43,236 kg Beban P2 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording gi = 8.12 x 1,50 = 12.18 kg Beban atap = Luas atap atap gimo x berat atap = 2,745 x 50 = 137,25 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg (1 + 2 + 5 + 6) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,83 + 1,83 + 1,04 + 1,83) x 25
  • 75. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 56 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 81,625 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 81,625 = 24,488 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 81,625 = 8,1625 kg Beban P3 Beban atap = Luas atap mop x berat atap = 0,343 x 50 = 17,15 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg (2 + 7) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,83 + 2,10) x 25 = 49,125 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 49,125 = 14,738 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 49,125 = 4,9125 kg Beban P4 Beban kuda-kuda = ½ x Btg (3 + 4 + 5) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,50 +1,50 +1,04) x 25 = 50,5 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 50,5 = 5,05 kg Beban plafon = Luas plafon dfjl x berat plafon = 2,745 x 18 = 49,41 kg
  • 76. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 57 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 50,5 = 15,15 kg Beban P5 Beban kuda-kuda = ½ x Btg (4 + 6 + 7) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,50 +1,83 + 2,10) x 25 = 67,875 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda = 0,1 x 67,875 = 6,7875 kg Beban plafon = Luas plafon jlm x berat plafon = 0,343 x 18 = 6,174 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 67,875 = 20,363 kg Rekapitulasi perhitungan beban mati, seperti terlihat pada tabel 3.9. : Tabel 3.9. Rekapitulasi beban mati Beban Beban Atap (kg) Beban gording (kg) Beban Kuda- kuda (kg) Beban Bracing (kg) Beban Plat Penyamb ung (kg) Beban Plafon (kg) Jumlah Beban (kg) Input SAP 2000 ( kg ) P1 333.6 24.36 41.625 4.1625 12.488 43.236 459.47 460 P2 137.25 12.18 81.625 8.1625 24.488 - 263.71 264 P3 17.15 - 49.125 4.9125 14.738 - 85.93 86 P4 - - 50.5 5.05 15.15 49.41 120.11 120 P5 - - 67.875 6.7875 20.363 6.174 101.2 101
  • 77. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 58 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 2. Beban Hidup Beban hidup yang bekerja pada P1, P2, P3 = 100 kg. 3. Beban Angin Pembebanan setengah kuda-kuda (K-2) akibat beban angin, seperti terlihat pada gambar 3.19. : Gambar 3.19. Pembebanan setengah kuda-kuda (K-2) akibat beban angin Beban angin kondisi normal, minimum = 25 kg/m2 (PPIUG 1983) Koefisien angin tekan = 0,02 0,40 = (0,02 x 35) – 0,40 = 0,3 W1 = luas atap acgi x koef. angin tekan x beban angin = 6,672 x 0,3 x 25 = 50,04 kg W2 = luas atap gimo x koef. angin tekan x beban angin = 2,745 x 0,3 x 25 = 20,588 kg W3 = luas atap mop x koef. angin tekan x beban angin = 0,343 x 0,3 x 25 = 2,573 kg
  • 78. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 59 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Rekapitulasi perhitungan beban angin, seperti terlihat pada tabel 3.10. : Tabel 3.10. Perhitungan Beban Angin Beban Angin Beban (kg) Wx W.Cos (kg) (Untuk Input SAP2000) Wy W.Sin (kg) (Untuk Input SAP2000) W1 50,04 40,990 41 28,702 29 W2 20,588 16,865 17 11,809 12 W3 2,573 2,108 2 1,479 2 Dari perhitungan mekanika dengan menggunakan program SAP 2000 diperoleh gaya batang yang bekerja pada batang setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada tabel 3.11. : Tabel 3.11. Rekapitulasi Gaya Batang Setengah Kuda-kuda (K-2) Batang Panjang batang Kombinasi Tarik (+) Tekan (-) Tarik (+) ( kg ) Tekan (-) ( kg ) F.0,85 P σ maks. F ω.P σ maks. 1 1,83 - 537.79 - 317.89 2 1,83 1.82 - - 3 1,50 407.64 - 99.91 - 4 1,50 407.14 - - 5 1,05 142.17 - - 6 1,83 - 555.22 - 328.19 7 2,10 - 266.25 - 176.11 3.4.9. Perencanaan Profil Setengah Kuda- kuda (K-2) a. Perhitungan profil batang tarik Pmaks. = 407,64 kg ijin = 1600 kg/cm2 2 ijin maks. netto cm0,25 1600 407,64 σ P F
  • 79. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 60 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Fbruto = 1,15 . Fnetto = 1,15 . 0,25 cm2 = 0,29 cm2 Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5 F = 1 . 4,80 cm2 = 4,80 cm2 . F = penampang profil dari tabel profil baja Kontrol tegangan yang terjadi : 2 maks. kg/cm91,99 4,80.0,85 407,64 F.0,85 P σ 0,75 ijin 99,91kg/cm2 1200 kg/cm2 ……. aman !! b. Perhitungan profil batang tekan Pmaks. = 555,22 kg lk = 1,83 m = 183 cm Dicoba, menggunakan baja profil 50 . 50 . 5 ix = 1,51 cm F = 1 . 4,80 = 4,80 cm2 19,121 1,51 183 i lk λ x cm111,02 kg/cm2400σdimana,....... σ.0,7 E πλ 2 leleh leleh g 1,092 111,02 121,19 λ λ λ g s Karena s ≥ 1 maka : 839,2092,1381,22,381. 22 s x Kontrol tegangan yang terjadi :
  • 80. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 61 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 2 maks. kg/cm328,19 4,80 .2,839555,22 F ω.P σ ijin 328,19 1600 kg/cm2 ………….. aman !!! 3.4.10. Perhitungan Alat Sambung a. Batang Tekan Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches) Diameter lubang = 13,7 mm. Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d = 0,625 . 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm  Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 . ijin = 0,6 . 1600 = 960 kg/cm2  Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan = 1,5 . ijin = 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2  Kekuatan baut : a) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser = 2 . ¼ . . (1,27)2 . 960 = 2430,96 kg b) Pdesak = . d . tumpuan = 0,9 . 1,27 . 2400 = 2743,20 kg P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur,
  • 81. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 62 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 23,0 2430,96 555.22 P P n geser maks. ~ 2 buah baut Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : c) 1,5 d S1 3 d Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27 = 3,175 cm = 3 cm d) 2,5 d S2 7 d Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27 = 6,35 cm = 6 cm b. Batang tarik Digunakan alat sambung baut-mur. Diameter baut ( ) = 12,7 mm ( ½ inches ) Diameter lubang = 13,7 mm. Tebal pelat sambung ( ) = 0,625 . d = 0,625 x 12,7 = 7,94 mm. Menggunakan tebal plat 8 mm  Tegangan geser yang diijinkan Teg. Geser = 0,6 . ijin = 0,6 . 1600 =960 kg/cm2  Tegangan tumpuan yang diijinkan Teg. tumpuan = 1,5 . ijin = 1,5 . 1600 = 2400 kg/cm2  Kekuatan baut : c) Pgeser = 2 . ¼ . . d2 . geser = 2 . ¼ . . (127)2 . 960 = 2430,96 kg d) Pdesak = . d . tumpuan = 0,9 . 1,27. 2400 = 2473,2 kg
  • 82. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 63 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap P yang menentukan adalah Pgeser = 2430,96 kg. Perhitungan jumlah baut-mur, 0.17 2430,96 407,64 P P n geser maks. ~ 2 buah baut Digunakan : 2 buah baut Perhitungan jarak antar baut : a) 1,5 d S1 3 d Diambil, S1 = 2,5 d = 2,5 . 1,27 = 3,175 cm = 3 cm b) 2,5 d S2 7 d Diambil, S2 = 5 d = 5 . 1,27 = 6,35 cm = 6 cm Rekapitulasi perhitungan profil setengah kuda-kuda (K-2), seperti terlihat pada tabel 3.12. : Tabel 3.12. Rekapitulasi perencanaan profil setengah kuda-kuda (K-2) Nomor Batang Dimensi Profil Baut (mm) 1 50 . 50 . 5 2 12,7 2 50 . 50 . 5 2 12,7 3 50 . 50 . 5 2 12,7 4 50 . 50 . 5 2 12,7 5 50 . 50 . 5 2 12,7 6 50 . 50 . 5 2 12,7 7 50 . 50 . 5 2 12,7
  • 83. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 64 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3.5. Perencanaan Jurai a. Jurai (K-1) Rangka jurai (KJ-1), seperti terlihat pada gambar 3.20. : Gambar 3.20. Rangka jurai (KJ-1) 3.5.1. Perhitungan Panjang Batang Rangka Jurai (KJ-1) Perhitungan panjang batang selanjutnya disajikan dalam tabel, seperti terlihat pada tabel 3.13. : Tabel 3.13. Perhitungan panjang batang rangka jurai (KJ-1) Nomor batang Panjang batang (m) 1 1,58 2 1,58 3 1,42 4 1,42 5 0,70 6 1,58 7 1,40
  • 84. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 65 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap 3.5.2. Perhitungan Luasan Jurai (KJ-1) a. Detail luasan atap jurai (KJ-1),seperti terlihat pada gambar 3.21. : Gambar 3.21. Luasan atap jurai (KJ-1) Panjang atap po’ = 0,5 x 1,22 = 0,61m Panjang atap po’ = o’l’ = l’i’= i’f’ Panjang atap bc = 1,50 m Panjang atap pf’ = 4 x 0,61 = 2,44 m Panjang atap ef = 1,00 m Panjang atap hi = 0,75 m Panjang atap kl = 0,50 m Panjang atap no = 0,25 m a. Luas atap abcghi = (2 x ( 2 hibc x c’i’) = ( 2 x ( 2 75,05,1 x1,83)
  • 85. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 66 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap = 4,1175 m2 b. Luas atap ghimno = (2 x ( 2 nohi x i’o’) = ( 2 x ( 2 25,075,0 x 1,22) = 1,22 m2 c. Luas atap mnop = 2 x ( ½ x no x po’) = 2 x ( ½ x 0,25 x 0,61) = 0,1525 m2 Panjang Gording def = de+ ef = 1 + 1 = 2 m Panjang Gording jkl = jk+ kl = 0,5 + 0,5 = 1 m b. Detail luasan plafon jurai (KJ-1),seperti terlihat pada gambar 3.22. : Gambar 3.22. Luasan plafon jurai (KJ-1)
  • 86. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 67 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Panjang plafon bc = 2 m Panjang plafon ef = 1,5 m Panjang plafon hi = 0,5 m Panjang plafon kl = 0,25 m Panjang plafon c’f’ = 0,5 m Panjang plafon f’l’ = 1 m Panjang plafon ml’ = 0,5 m Luas plafon abcdef = (2 x ( 2 efbc xc’f’) = ( 2 x ( 2 5,12 x 0,5) = 1,75 m2 Luas plafon defjkl = (2 x ( 2 klef x l’f’) = ( 2 x ( 2 25,05,1 x 1) = 1,75 m2 Luas plafon jklm = 2 x ( ½ x kl x ml’) = 2 x ( ½ x 0,25 x 0,5) = 0,5 m2 3.5.3. Perhitungan Pembebanan Jurai (KJ-1) Data-data pembebanan : Berat gording = 8,12 kg/m Berat penutup atap = 50 kg/m2 Berat plafon dan penggantung = 18 kg/m2 Berat profil kuda-kuda = 25 kg/m
  • 87. perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 68 Tugas Akhir Perencanaan Struktur dan Rencana Anggaran Biaya Gedung Asrama Mahasiswa 2 lantai BAB 3 Perencanaan Atap Pembebanan jurai (KJ-1) akibat beban mati, seperti terlihat pada gambar 3.23. : Gambar 3.23. Pembebanan jurai (KJ-1) akibat beban mati a. Perhitungan Beban 1. Beban Mati Beban P1 Beban gording = Berat profil gording x Panjang Gording def = 8,12 x 2 = 16,24 kg Beban atap = Luas atap abcghi x Berat atap = 4,1175 x 50 = 205,875 kg Beban plafon = Luas plafon abcdef x berat plafon = 1,75 x 18 = 31,5 kg Beban kuda-kuda = ½ x Btg ( 1 + 3 ) x berat profil kuda kuda = ½ x (1,58+ 1,42) x 25 = 37,5 kg Beban plat sambung = 30 x beban kuda-kuda = 0,3 x 37,5 = 11,25 kg Beban bracing = 10 x beban kuda-kuda