SlideShare a Scribd company logo
1.Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang
menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun
istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim
digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene.
Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih
tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα (petra)
yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali
digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun 1546 oleh Georg
Bauer yang berkebangsaan Jerman.
2 Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus
diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn
jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang
titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik
didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen
yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas.
Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas
proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu
dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking,
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan
viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil dari distilasi minyak bumi
menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi seperti berikut.
6.1. Residu
Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak bumi akan
dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan digunakan sebagai bahan
baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas).
Bagian minyak bumi yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi
minyak bumi lainnya.
Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal adalah senyawa
karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150
per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah
nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa
aspal adalah karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta
sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium.
6.1. Oli
Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan mengurangi gesekan. Oli
dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli
tidak dapat menguap di antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya
akan menguap dan menuju ke atas untuk diolah kembali.
6.3. Solar
Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi
antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi
lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak
solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur kemudahan
menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah
memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX©
(Diesel Environment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53
sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan
tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan
solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm.
6.4. Kerosin dan Avtur
Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan bakar
pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan dari pemanasan minyak bumi
pada suhu antara 170-250oC. Kerosin dan avtur tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan
bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin yang
digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut minyak tanah, sedangkan untuk
bahan bakar pesawat disebut avtur.
6.5. Nafta
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari pemanasan minyak bumi
pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian
minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
6.6. Petroleum Eter dan Bensin
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada umumnya adalah bahan
bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin dihasilkan dari pemanasan minyak
bumi pada suhu antara 35-75oC. Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu
tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar
kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan
oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan
adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana dan isooktan.
Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin Pertamina) yang beredar di pasaran
dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n-
heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan
2% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu:
Premium dengan bilangan oktan 80-88, Pertamax dengan bilangan oktan 91-92, dan
Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95.
Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan
bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan ditambahkan MTBE (Metyl
Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid
yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-
dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak
pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+
bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk
biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin
dapat dilakukan dengan cara:
1. Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Contoh:
2. Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
3. Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar. Seperti dan
6.7. Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku LPG (Liquid
Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat disimpan dalam tempat
yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud
cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu kamar.
LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud gas LPG diubah menjadi cair
dengan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya.
3. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun
dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut,
bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi
senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak
bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat
bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik,
warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam
lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan
mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-
bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan
lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat
suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat
akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau
batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas.
Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan
tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak
bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan
oleum yang artinya minyak.
Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air
asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam
berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis
minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara
komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak
bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-
lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen
karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen
dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung
karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di
delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk
ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai
karbon yang tidak mungkin dimasak.
3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah
batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain
di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam
atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai
bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu
semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini
akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
4.
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting
adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air,
namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki
berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh
sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap
dan siap ditambang.
5. Kegunaan dan Manfaat Minyak Bumi
1. Bensin
Bensin yang merupakan bahan bakar kendaraan bermotor dibuat dari minyak bumi.
Melewati proses distalasi yang memisahkan hidrokarbon pada minyak bumi. Karena
merupakan campuran dari beberapa bahan yang tentu saja membuat kualitas bensin
berbeda beda. Penentuan kualitas bensin ditentukan berdasarkan daya bakar yang bisa
dihasilkan. Daya bakar ini sangat erat kaitannya dengan oktan.
2.Gas Alam
Apakah dirumah kamu memasak dengan bahan bakar Gas Alam atau lebih umum disebut
LPG?? Sudah banyak sekali orang yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar saat
memasak. ternyata LOG atau Gas Alam ini berasal dari minyak bumi juga. Bahan utamanya
biasa bisa didapartkan di daerah yang mengeksplor minyak bumi. Setelah melewat proses
distalasi kita bisa menggunakannya untuk keperluan sehari hari
3. Lilin
Lilin yang biasa kita jumpai ternyata berbahan baku minyak bumi juga. Lilin setelah abad ke
19 sudah tidak menggunakan lemak sapi lagi. Kegunaan lilin setelah ditemukannya lampu
ialah sebagai upacara agama dan juga perayaan ulang tahun.
4.Aspal
Kalau kegunaan yang satu ini sangatlah vital. Semua kendaraan tentu saja butuh aspal
sebagai bahan baku pembuatan jalan. Aspal berasal dari minyak hitam atau minyak bumi.
5.Solar,Kerosin,Nafta,Pelumas
Selain 4 manfaat dan kegunaan diatas Minyak Bumi juga sangat berguna untuk pembuatan
Solar(bahan bakar bermotor), Kerosin(minyak tanah), Nafta(pelarut) dan
pelumas(mengurangi gesekan).
Minyak Bumi
1. Pengertian Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa yang penyusun utamanya berupa
senyawa hidrokarbon terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik.
Minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuk secara alami dalam batuan endapan. Gas
alam adalah campuran gas-gas yang mudah terbakar dan sebagian besar juga terdiri atas
senyawa hidrokarbon. Gas alam biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi di
dalam kerak bumi. Hal ini dikarenakan minyak bumi dan gas alam terbentuk melalui proses
alamiah yang hampir sama.
2. Proses Pembentukan Minyak Bumi Dan Gas Alam
Minyak bumi terbentuk dari penguraian jasad renik lautan, hewan, dan tumbuhan yang
tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam permukaan tanah, sementara gas alam terbentuk
dari plankton (jasad renik air) yang termasuk alga dan protozoa. Ketika mikroorganisme
tersebut mati dan terakumulasi pada lantai lautan (samudra), maka mikroorganisme tersebut
tertimbun secara perlahan dan sisanya mengalami tekanan di bawah lapisan endapan. Selama
lebih dari jutaan tahun, tekanan dan panas yang dialami oleh lapisan tersebut secara kimia
mengubah zat organik dari mikroorganisme tersebut menjadi minyak bumi dan gas alam.
Setelah pembentukan secara berangsur-angsur terjadi di dalam kerak bumi, minyak bumi dan
gas alam secara perlahan mengalir ke dalam lubang-lubang kecil yang terdapat dalam batuan
berpori yang bertindak sebagai tempat penyimpanan (reservoir). Karena batuan berpori ini
sering kali terisi air dan minyak bumi maupun gas alam, keduanya lebih ringan dari pada air
serta lebih rapat (dalam hal ini keduanya mempunyai massa jenis yang lebih besar) dari pada
batuan disekelilingnya, maka minyak bumi dan gas alam bergerak naik melalui batuan.
Akhirnya, sebagian dari hidrokarbon yang bergerak naik ini terperangkap oleh suatu lapisan
batuan kedap atau lapisan batuan tak berpori. Karena gas alam lebih ringan dari pada minyak
bumi, maka gas alam membentuk suatu lapisan di atas minyak bumi. Lapisan ini disebut
dengan sungkup gas.
3. Komponen Penyusun Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, yaitu golongan
alifatik, asiklik, dan aromatik, serta unsur lain dalam jumlah sedikit, misalnya belerang (6%),
oksigen (3,5%), dan nitrogen (0,5%).
Golongan alifatik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon terbuka, baik
rantai lurus maupun rantai bercabang. Alkana rantai lurus merupakan komponen utama dalam
minyak bumi. Contohnya sebagai berikut:
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heptana
Golongan alkana rantai bercabang jumlahnya hanya sedikit.
Contoh sebagai berikut.
CH3 CH3
I I
CH3 – C – CH2 – CH – CH3
I
CH3
2,2,4-trimetilpentana (isooktana)
Golongan alisiklik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon tertutup.
Sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi, antara lain metilsiklopentana dan
etilsikloheksana.
Golongan asiklik merupakan komponen terbesar kedua setelah golongan alifatik.
Golongan aromatik adalah golongan benzena dan turunannya. Golongan aromatik dalam
minyak bumi jumlahnya sangat sedikit.
Contohnya sebagai berikut.
Benzena Toluena
4. Pengolahan Minyak Bumi
a. Proses Destilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yaitu kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
a. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap)
yang memungkinkan uap lewat kefraksi.
b. Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair
yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
c. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah
terkondensasi di bagian atas menara.
b. Proses Konversi
Proses konversi bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas yang
sesuai dengan permintaan pasar.
Contoh: untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai
panjang perlu diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai pendek. Di samping itu, fraksi bensin
harus mengandung lebih banyak hidrokarbon rantai bercabang, alisiklik/aromatik
dibandingkan rantai lurus. Jadi, diperlukan proses konversi untuk penyusunan ulang struktur
molekul hidrokarbon.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
a.Perengkahan (cracking)
Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya,
perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin, kerosin, dan minyak
solar/diesel.
b.Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang,
alisiklik/aroamatik. Sebagai contoh, komponen rantai lurus (C5 – C6) dari fraksi bensin
diubah menjadi aromatik.
c. Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin.
d.Coking
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dalam
proses ini, dihasilkan kokas (coke) yang digunakan dalam indrustri aluminium sebagai
electrode untuk ekstraksi logam Al.
c. Pemisahan Pengotor dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa organik yang mengandung
S, N, O ; air ; logam ; dan garam organik. Pengotor dapat dipisahkan dengan cara
melewatkan fraksi melalui :
a. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa
nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
b. Menara absorpsi, yang mengandung pengering untuk memisahkan air.
c. Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang.
d. Pencampuran Fraksi
Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang
diinginkan.
Contoh :
a. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang, alisiklik/aromatik dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
b.Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu.
c. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia. Selanjutnya,
produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, serta pengisian bahan bakar dan
industri petrokimia.
5. Kegunaan Fraksi Minyak Bumi
Kegunaan dari fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya (seperti titik didih) dan
juga sifat kimianya.
Tabel. Kegunaan Minyak Bumi
Fraksi Jumlah atom
C
Titik didih
(oC)
Kegunaan
Gas C1 – C4 < 20 Sebagai bahan bakar elpiji (LPG – Liquefield
Petroleum Gas)
Bensin
(gasoline)
C5 – C10 40 – 180 Bahan bakar kendraan bermotor
Nafta C6 – C10 70 – 180 Industri petrokimia (pembuatan plastik, karet sintetis,
deterjen, cat, dan sebagainya
Kerosin /
paraffin
C11 – C14 180 – 250 Sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar
kompor parafin
Minyak
solar dan
diesel
C15 – C17 250 – 300 Minyak solar sebagai bahan bakar kendaraan bermesin
diesel dengan rotasi tinggiMinyak diesel sebagai
bahan bakar kendaraan bermesin diesel dengan rotasi
sedang/rendah.
Minyak
pelumas
C18 – C20 300 – 350 Sebagai minyak pelumas
Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, lilin batik,
bahan pengkilap (seperti semir sepatu), dan vaselin
Minyak
bakar
> C20 > 400 Bahan bakar kapal laut, industri
Bitumen /
aspal
> C20 > 350 Materi aspal jalan, atap bangunan. Sebagai lapisan
anti korosi, isolasi listrik.
6. Bensin dan Bilangan Oktan
Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama digunakan sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran dalam,
misalnya mobil dan sepeda motor. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar tidak terlepas dari
besarnya energi yang dihasilkan dari pembakaran bensin tersebut. Pada dasarnya, bensin
merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon yang terdiri dari isomer-isomer heptana
(C7H16) dan oktana (C8H18). Jika bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mesin tersebut
terdiri dari n-heptana dan n-oktana, maka di dalam mesin, bensin tersebut tidak terbakar
dengan sempurna, sehingga menimbulkan bunyi ketukan (knocking) yang mengganggu
gerakan piston di dalam mesin. Hal ini menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan baik
(kehilangan sejumlah energi), dan pada tahap selanjutnya dapat merusak mesin. Sementara
itu, bila bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mesin terdiri dari heptana dan oktana
yang bercabang, maka pembakaran yang terjadi di dalam mesin sangat efektif ( menghasilkan
energi yang besar), sehingga jumlah ketukan mesin dapat dikurangi.
Kualitas bensin dapat ditentukan berdasarkan jumlah ketukan yang ditimbulkannya, dan
dinyatakan dengan bilangan oktan. Jika bensin mempunyai bilangan oktan tinggi, maka
bensin tersebut berkualitas baik dan sebaliknya, bensin yang mempunyai bilangan oktan
rendah merupakan bensin yang tidak baik digunakan sebagai bahan bakar. Bilangan oktan
pada bensin dinyatakan dengan angka 0 sampai 100.
Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan dua jenis senyawa sebagai pembanding, yaitu
n – heptana (alkana rantai lurus) dan isooktana (alkana rantai bercabang) yang keduanya
merupakan senyawa yang terdapat pada bensin.
7. Dampak Dari Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan
a. Sumber Bahan Pencemar
 Pembakaran tidak sempurana
Pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan biasanya berlangsung tidak sempurna,
sehingga asap kendaraan akan mengandung karbon monoksida (CO, partikel karbon dan sisa
bahan bakar).
 Pengotor Dalam Bahan Bakar
Bahan bakar fosil, khususnya batu bara, biasanya mengandung sedikit belerang. Pembakaran
belerang menghasilkan oksida belerang SO2 dan SO3.
 Bahan Aditif Dalam Bahan Bakar
Untuk menaikan bilangan oktan kedalam bensin ditambahkan TEL. Pembakaran TEL akan
menghasilkan timbal oksida (PbO).
b. Dampak dari Bahan Pencemar
 Karbondioksida (CO2)
Gas karbondioksida tergolong gas rumah kaca, dimana gas CO2 bersifat seperti kaca yang
transparan terhadap sinar ultra violet dan sinar tampak. Peningkatan kadar CO2 di udara dapat
menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca).
 Karbon monoksida (CO)
Gas CO bersifat racun, menimbulkan rasa sakit pada mata, menggangu pernafasan, denyut
nadi dan tekanan darah. Hal ini sisebabkan karena senyawa CO dapat membentuk
persenyawaan dengan hemoglobin dalam barah. Hemoglobin yang seharusnya bereaksi denga
oksigen membentuk oksihemiglobin dan membawa oksigen ke sel-sel jaringan tubuh akan di
serang oleh CO, sehingga CO menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi
tubuh.
 Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Jika gas SO2 dan SO3 bereaksi dengan air di udara lembab, akan membentuk asam yang
sifatnya korosif terhadap logam-logam dan berbahaya bagi kesehatan. Gas SO2 jika bereaksi
dengan oksigen di udara akan membentuk gas SO3. Gas SO3 mudah larut dalam air dan di
udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya. Asam sulfat di udara lembab
dapat membentuk aerosol yang mudah larut dalam air hujan yang dapat menyebabkan hujan
asam.
 Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Gas NO terbentuk dari gas N2 yang terbakar di udara pada suhu tinggi. Gas NO pada
kosentrasi tinggi dapat menimbulkan keracunan, jika gas NO bereaksi dengan gas O2 maka
akan di hasilkan gas NO2. Gas NO2 merupakan gas beracun yang merupakan pemicu
terjadinya kanker.
 Pencemaran Partikel-Partikel Padat
Partikel padat berupa asap dan debu. Partikel ini akan menimbulkan gangguan pernafasan
pada manusia dan menganggu fotosintesis pada tumbuhan.

More Related Content

What's hot

Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan TitoTeknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Ryan Tito
 
Makalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiMakalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiWidya Fisty Windany
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
JasonCundrawijaya
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
Muhammad Iqbal
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Ernalia Rosita
 
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
gis nargis
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
085753889956
 
Makalah bensin
Makalah bensinMakalah bensin
Makalah bensin
Pepen Zaleha
 
Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1
Alfian Isnan
 
Ekosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docxEkosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docx
Syamsul Bahari
 
Ppt energi biomassa
Ppt energi biomassaPpt energi biomassa
Ppt energi biomassa
niesha05_bugsbunny
 
15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika
Shelvy S.Mardiany
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
EkoNurcahyaningrum1
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketanKurnia Wati
 
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Pandu Adi
 
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
gis nargis
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
Nazrizza Alba
 

What's hot (20)

Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan TitoTeknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
Teknologi pengolahan kelapa sawit - pengepresan kelapa sawit by Ryan Tito
 
Makalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumiMakalah kimia tentang minyak bumi
Makalah kimia tentang minyak bumi
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
 
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
10 Contoh Kritik Karya Seni Rupa Lengkap Beserta Gambarnya (masbabal.com).pdf
 
Makalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumiMakalah manfaat minyak bumi
Makalah manfaat minyak bumi
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMIPENGOLAHAN MINYAK BUMI
PENGOLAHAN MINYAK BUMI
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
Makalah bensin
Makalah bensinMakalah bensin
Makalah bensin
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1Minyak Bumi - Kelompok 1
Minyak Bumi - Kelompok 1
 
Ekosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docxEkosistem pantai.docx
Ekosistem pantai.docx
 
Presentasi Industri Cpo
Presentasi Industri CpoPresentasi Industri Cpo
Presentasi Industri Cpo
 
Ppt energi biomassa
Ppt energi biomassaPpt energi biomassa
Ppt energi biomassa
 
15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika15 contoh rekayasa genetika
15 contoh rekayasa genetika
 
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratoriumAlat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
Alat alat keselamatan kerja dan simbol-simbol laboratorium
 
Makalah tape ketan
Makalah tape ketanMakalah tape ketan
Makalah tape ketan
 
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
Laporan Karya Tari (Lengger Lenggasor - Purbalingga, Jateng)
 
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumiMakalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
Makalah kimia tentang pengolahan minyak bumi
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 

Viewers also liked

Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Ariyandi Yuda Prahara
 
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumi
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumiProduk yang di hasilkan oleh minyak bumi
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumiHerlina Gunawan
 
Petroleum dan gas asli
Petroleum dan gas asliPetroleum dan gas asli
Petroleum dan gas aslishaqirah
 
1
11
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar itriyanidesi
 
Bab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenaga
Bab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenagaBab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenaga
Bab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenaga
AlFakir Fikri AlTakiri
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Rifki Ristiovan
 
Teknik produksi migas 3
Teknik produksi migas 3Teknik produksi migas 3
Teknik produksi migas 3
Abidatur Rofifah
 
Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannyaBenzena dan turunannya
Benzena dan turunannyaUni Handayani
 
PENGKELASAN SEKTOR EKONOMI
PENGKELASAN SEKTOR EKONOMIPENGKELASAN SEKTOR EKONOMI
PENGKELASAN SEKTOR EKONOMI
Asmawi Abdullah
 
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagusKelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Izmy Mu'affifah
 
Pkh(perd),bab 1 pengenalan kepada perniagaan
Pkh(perd),bab  1 pengenalan kepada perniagaanPkh(perd),bab  1 pengenalan kepada perniagaan
Pkh(perd),bab 1 pengenalan kepada perniagaanNazie War
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
daniel
 
Sumber semula jadi dan kegunaannya
Sumber semula jadi dan kegunaannyaSumber semula jadi dan kegunaannya
Sumber semula jadi dan kegunaannyaDebbie Tcy
 
Unit 6 dan 7 sumber
Unit 6 dan 7 sumberUnit 6 dan 7 sumber
Unit 6 dan 7 sumberNinie Aziz
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Muhammad Febriyan Firdaus
 
Perencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambangPerencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambang
Willya Hendra
 

Viewers also liked (20)

Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumiBuku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
Buku Pintar MIGAS INDONESIA - Kilang minyak bumi
 
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumi
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumiProduk yang di hasilkan oleh minyak bumi
Produk yang di hasilkan oleh minyak bumi
 
Kesetimbangan
KesetimbanganKesetimbangan
Kesetimbangan
 
Minyak bumi
Minyak bumiMinyak bumi
Minyak bumi
 
Kelompok tambang
Kelompok tambangKelompok tambang
Kelompok tambang
 
Petroleum dan gas asli
Petroleum dan gas asliPetroleum dan gas asli
Petroleum dan gas asli
 
1
11
1
 
Bank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar iBank soal kimia dasar i
Bank soal kimia dasar i
 
Bab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenaga
Bab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenagaBab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenaga
Bab6jana ekonomi malaysia dgn minyak gas dan tenaga
 
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
Reaksi, Aplikasi, dan Titrasi Asam Basa (Kimia Kelas XI)
 
Teknik produksi migas 3
Teknik produksi migas 3Teknik produksi migas 3
Teknik produksi migas 3
 
Benzena dan turunannya
Benzena dan turunannyaBenzena dan turunannya
Benzena dan turunannya
 
PENGKELASAN SEKTOR EKONOMI
PENGKELASAN SEKTOR EKONOMIPENGKELASAN SEKTOR EKONOMI
PENGKELASAN SEKTOR EKONOMI
 
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagusKelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
Kelas10 sma kimia_budi_utami_bagus
 
Pkh(perd),bab 1 pengenalan kepada perniagaan
Pkh(perd),bab  1 pengenalan kepada perniagaanPkh(perd),bab  1 pengenalan kepada perniagaan
Pkh(perd),bab 1 pengenalan kepada perniagaan
 
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
Soal bahas kimia uas kls 10 sem 2
 
Sumber semula jadi dan kegunaannya
Sumber semula jadi dan kegunaannyaSumber semula jadi dan kegunaannya
Sumber semula jadi dan kegunaannya
 
Unit 6 dan 7 sumber
Unit 6 dan 7 sumberUnit 6 dan 7 sumber
Unit 6 dan 7 sumber
 
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
Peralatan Produksi Lepas Pantai (Offshore Production Facility)
 
Perencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambangPerencanaan eksplorasi tambang
Perencanaan eksplorasi tambang
 

Similar to 2 pengolahan minyak bumi

Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Rizka Aprilia
 
minyak bumi
minyak bumi minyak bumi
minyak bumi
yantowiyulyanto
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
Nadiyah Rahmasari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
Warnet Raha
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
Gracia Andini
 
264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf
264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf
264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf
shigate
 
Minyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptx
Minyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptxMinyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptx
Minyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptx
taufiqurrahman771
 
Teknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumiTeknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumi
Evelyta Kusumawardhani
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
Septian Muna Barakati
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Kurnia Kim
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Paranody
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel Immanuella
 

Similar to 2 pengolahan minyak bumi (20)

Fraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak BumiFraksi-fraksi Minyak Bumi
Fraksi-fraksi Minyak Bumi
 
minyak bumi
minyak bumi minyak bumi
minyak bumi
 
Minyak Bumi
Minyak BumiMinyak Bumi
Minyak Bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Ppt minyak bumi
Ppt minyak bumiPpt minyak bumi
Ppt minyak bumi
 
264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf
264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf
264563438 sel-bahan-bakar-hidrogen-pdf
 
Minyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptx
Minyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptxMinyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptx
Minyak Bumi pemanfaatannya di lingkungan.pptx
 
Teknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumiTeknologi minyak bumi
Teknologi minyak bumi
 
Makalah minya bumi umk kendari
Makalah  minya bumi umk kendariMakalah  minya bumi umk kendari
Makalah minya bumi umk kendari
 
Minyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan ManfaatnyaMinyak Bumi dan Manfaatnya
Minyak Bumi dan Manfaatnya
 
Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)Minyak bumi (pretoleum)
Minyak bumi (pretoleum)
 
Tugas kimia minyak bumi 2
Tugas kimia minyak bumi 2Tugas kimia minyak bumi 2
Tugas kimia minyak bumi 2
 
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumiYoel immanuella ~ makalah minyak bumi
Yoel immanuella ~ makalah minyak bumi
 

Recently uploaded

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
gloriosaesy
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdfLaporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
Laporan Piket Guru untuk bukti dukung PMM.pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

2 pengolahan minyak bumi

  • 1. 1.Pengertian Minyak Bumi Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene. Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah. Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα (petra) yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun 1546 oleh Georg Bauer yang berkebangsaan Jerman. 2 Pengolahan Minyak Bumi Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak. Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang titik didih tertentu. Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung. Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas. Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas) Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya. Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking, reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
  • 2. Kegunaan fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya seperti titik didih dan viskositasnya (kekentalan), dan juga sifat kimianya. Hasil dari distilasi minyak bumi menghasilkan beberapa fraksi minyak bumi seperti berikut. 6.1. Residu Saat pertama kali minyak bumi masuk ke dalam menara distilasi, minyak bumi akan dipanaskan dalam suhu diatas 500oC. Residu tidak menguap dan digunakan sebagai bahan baku aspal, bahan pelapis antibocor, dan bahan bakar boiler (mesin pembangkit uap panas). Bagian minyak bumi yang menguap akan naik ke atas dan kembali diolah menjadi fraksi minyak bumi lainnya. Aspal digunakan untuk melapisi permukaan jalan. Kandungan utama aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik, dan aromatik yang mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Unsur-unsur selain hidrogen dan karbon yang juga menyusun aspal adalah nitrogen, oksigen, belerang, dan beberapa unsur lain. Secara kuantitatif, biasanya 80% massa aspal adalah karbon, 10% hidrogen, 6% belerang, dan sisanya oksigen dan nitrogen, serta sejumlah renik besi, nikel, dan vanadium. 6.1. Oli Oli adalah pelumas kendaraan bermotor untuk mencegak karat dan mengurangi gesekan. Oli dihasilkan dari hasil distilasi minyak bumi pada suhu antara 350-500oC. Itu dikarenakan oli tidak dapat menguap di antara suhu tersebut. Kemudian, bagian minyak bumi yang lainnya akan menguap dan menuju ke atas untuk diolah kembali. 6.3. Solar Solar adalah bahan bakar mesin diesel. Solar adalah hasil dari pemanasan minyak bumi antara 250-340oC. Solar tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali. Umumnya, solar mengandung belerang dengan kadar yang cukup tinggi. Kualitas minyak solar dinyatakan dengan bilangan setana. Angka setana adalah tolak ukur kemudahan menyala atau terbakarnya suatu bahan bakar di dalam mesin diesel. Saat ini, Pertamina telah memproduksi bahan bakar solar ramah lingkungan dengan merek dagang Pertamina DEX© (Diesel Environment Extra). Angka setana DEX dirancang memiliki angka setana minimal 53 sementara produk solar yang ada di pasaran adalah 48. Bahan bakar ramah lingkungan tersebut memiliki kandungan sulfur maksimum 300 ppm atau jauh lebih rendah dibandingkan solar di pasaran yang kandungan sulfur maksimumnya mencapai 5.000 ppm. 6.4. Kerosin dan Avtur Kerosin (minyak tanah) adalah bahan bakar kompor minyak. Avtur adalah bahan bakar pesawat terbang bermesin jet. Kerosin dan avtur dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 170-250oC. Kerosin dan avtur tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
  • 3. Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin yang digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut minyak tanah, sedangkan untuk bahan bakar pesawat disebut avtur. 6.5. Nafta Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali. 6.6. Petroleum Eter dan Bensin Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada umumnya adalah bahan bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin dihasilkan dari pemanasan minyak bumi pada suhu antara 35-75oC. Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali. Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin. Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana dan isooktan. Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin Pertamina) yang beredar di pasaran dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n- heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan 2% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu: Premium dengan bilangan oktan 80-88, Pertamax dengan bilangan oktan 91-92, dan Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95. Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan ditambahkan MTBE (Metyl Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2- dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+ bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk biosintesis hemoglobin. Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin dapat dilakukan dengan cara: 1. Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contoh: 2. Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
  • 4. 3. Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Seperti dan 6.7. Gas Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku LPG (Liquid Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat disimpan dalam tempat yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud cair. Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu kamar. LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud gas LPG diubah menjadi cair dengan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya. 3. Proses Pembentukan Minyak Bumi Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut, bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya. Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran. Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik, warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin- bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana. Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas. Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan oleum yang artinya minyak.
  • 5. Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi- lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen karakter dan struktur sumber. Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi: 1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan fotosintesis. 2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai karbon yang tidak mungkin dimasak.
  • 6. 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori- pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
  • 7. 4. Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air, namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap dan siap ditambang.
  • 8. 5. Kegunaan dan Manfaat Minyak Bumi 1. Bensin Bensin yang merupakan bahan bakar kendaraan bermotor dibuat dari minyak bumi. Melewati proses distalasi yang memisahkan hidrokarbon pada minyak bumi. Karena merupakan campuran dari beberapa bahan yang tentu saja membuat kualitas bensin berbeda beda. Penentuan kualitas bensin ditentukan berdasarkan daya bakar yang bisa dihasilkan. Daya bakar ini sangat erat kaitannya dengan oktan. 2.Gas Alam Apakah dirumah kamu memasak dengan bahan bakar Gas Alam atau lebih umum disebut LPG?? Sudah banyak sekali orang yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar saat memasak. ternyata LOG atau Gas Alam ini berasal dari minyak bumi juga. Bahan utamanya biasa bisa didapartkan di daerah yang mengeksplor minyak bumi. Setelah melewat proses distalasi kita bisa menggunakannya untuk keperluan sehari hari 3. Lilin Lilin yang biasa kita jumpai ternyata berbahan baku minyak bumi juga. Lilin setelah abad ke 19 sudah tidak menggunakan lemak sapi lagi. Kegunaan lilin setelah ditemukannya lampu ialah sebagai upacara agama dan juga perayaan ulang tahun. 4.Aspal Kalau kegunaan yang satu ini sangatlah vital. Semua kendaraan tentu saja butuh aspal sebagai bahan baku pembuatan jalan. Aspal berasal dari minyak hitam atau minyak bumi.
  • 9. 5.Solar,Kerosin,Nafta,Pelumas Selain 4 manfaat dan kegunaan diatas Minyak Bumi juga sangat berguna untuk pembuatan Solar(bahan bakar bermotor), Kerosin(minyak tanah), Nafta(pelarut) dan pelumas(mengurangi gesekan).
  • 10. Minyak Bumi 1. Pengertian Minyak Bumi dan Gas Alam Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa yang penyusun utamanya berupa senyawa hidrokarbon terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik. Minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuk secara alami dalam batuan endapan. Gas alam adalah campuran gas-gas yang mudah terbakar dan sebagian besar juga terdiri atas senyawa hidrokarbon. Gas alam biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi di dalam kerak bumi. Hal ini dikarenakan minyak bumi dan gas alam terbentuk melalui proses alamiah yang hampir sama. 2. Proses Pembentukan Minyak Bumi Dan Gas Alam Minyak bumi terbentuk dari penguraian jasad renik lautan, hewan, dan tumbuhan yang tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam permukaan tanah, sementara gas alam terbentuk dari plankton (jasad renik air) yang termasuk alga dan protozoa. Ketika mikroorganisme tersebut mati dan terakumulasi pada lantai lautan (samudra), maka mikroorganisme tersebut tertimbun secara perlahan dan sisanya mengalami tekanan di bawah lapisan endapan. Selama lebih dari jutaan tahun, tekanan dan panas yang dialami oleh lapisan tersebut secara kimia mengubah zat organik dari mikroorganisme tersebut menjadi minyak bumi dan gas alam. Setelah pembentukan secara berangsur-angsur terjadi di dalam kerak bumi, minyak bumi dan gas alam secara perlahan mengalir ke dalam lubang-lubang kecil yang terdapat dalam batuan berpori yang bertindak sebagai tempat penyimpanan (reservoir). Karena batuan berpori ini sering kali terisi air dan minyak bumi maupun gas alam, keduanya lebih ringan dari pada air serta lebih rapat (dalam hal ini keduanya mempunyai massa jenis yang lebih besar) dari pada batuan disekelilingnya, maka minyak bumi dan gas alam bergerak naik melalui batuan. Akhirnya, sebagian dari hidrokarbon yang bergerak naik ini terperangkap oleh suatu lapisan batuan kedap atau lapisan batuan tak berpori. Karena gas alam lebih ringan dari pada minyak bumi, maka gas alam membentuk suatu lapisan di atas minyak bumi. Lapisan ini disebut dengan sungkup gas. 3. Komponen Penyusun Minyak Bumi Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, yaitu golongan alifatik, asiklik, dan aromatik, serta unsur lain dalam jumlah sedikit, misalnya belerang (6%), oksigen (3,5%), dan nitrogen (0,5%). Golongan alifatik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon terbuka, baik rantai lurus maupun rantai bercabang. Alkana rantai lurus merupakan komponen utama dalam minyak bumi. Contohnya sebagai berikut: CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heptana Golongan alkana rantai bercabang jumlahnya hanya sedikit. Contoh sebagai berikut.
  • 11. CH3 CH3 I I CH3 – C – CH2 – CH – CH3 I CH3 2,2,4-trimetilpentana (isooktana) Golongan alisiklik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon tertutup. Sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi, antara lain metilsiklopentana dan etilsikloheksana. Golongan asiklik merupakan komponen terbesar kedua setelah golongan alifatik. Golongan aromatik adalah golongan benzena dan turunannya. Golongan aromatik dalam minyak bumi jumlahnya sangat sedikit. Contohnya sebagai berikut. Benzena Toluena 4. Pengolahan Minyak Bumi a. Proses Destilasi Bertingkat Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen- komponen murni melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yaitu kelompok-kelompok yang mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan. a. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray). Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap) yang memungkinkan uap lewat kefraksi. b. Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi. c. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah terkondensasi di bagian atas menara. b. Proses Konversi
  • 12. Proses konversi bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas yang sesuai dengan permintaan pasar. Contoh: untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai panjang perlu diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai pendek. Di samping itu, fraksi bensin harus mengandung lebih banyak hidrokarbon rantai bercabang, alisiklik/aromatik dibandingkan rantai lurus. Jadi, diperlukan proses konversi untuk penyusunan ulang struktur molekul hidrokarbon. Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah : a.Perengkahan (cracking) Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya, perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin, kerosin, dan minyak solar/diesel. b.Reforming Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang, alisiklik/aroamatik. Sebagai contoh, komponen rantai lurus (C5 – C6) dari fraksi bensin diubah menjadi aromatik. c. Polimerisasi Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar. Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin. d.Coking Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dalam proses ini, dihasilkan kokas (coke) yang digunakan dalam indrustri aluminium sebagai electrode untuk ekstraksi logam Al. c. Pemisahan Pengotor dalam Fraksi Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa organik yang mengandung S, N, O ; air ; logam ; dan garam organik. Pengotor dapat dipisahkan dengan cara melewatkan fraksi melalui : a. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal. b. Menara absorpsi, yang mengandung pengering untuk memisahkan air. c. Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang. d. Pencampuran Fraksi
  • 13. Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang diinginkan. Contoh : a. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang, alisiklik/aromatik dan berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu. b.Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu. c. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia. Selanjutnya, produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, serta pengisian bahan bakar dan industri petrokimia. 5. Kegunaan Fraksi Minyak Bumi Kegunaan dari fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya (seperti titik didih) dan juga sifat kimianya. Tabel. Kegunaan Minyak Bumi Fraksi Jumlah atom C Titik didih (oC) Kegunaan Gas C1 – C4 < 20 Sebagai bahan bakar elpiji (LPG – Liquefield Petroleum Gas) Bensin (gasoline) C5 – C10 40 – 180 Bahan bakar kendraan bermotor Nafta C6 – C10 70 – 180 Industri petrokimia (pembuatan plastik, karet sintetis, deterjen, cat, dan sebagainya Kerosin / paraffin C11 – C14 180 – 250 Sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar kompor parafin Minyak solar dan diesel C15 – C17 250 – 300 Minyak solar sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel dengan rotasi tinggiMinyak diesel sebagai bahan bakar kendaraan bermesin diesel dengan rotasi sedang/rendah. Minyak pelumas C18 – C20 300 – 350 Sebagai minyak pelumas Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, lilin batik, bahan pengkilap (seperti semir sepatu), dan vaselin Minyak bakar > C20 > 400 Bahan bakar kapal laut, industri Bitumen / aspal > C20 > 350 Materi aspal jalan, atap bangunan. Sebagai lapisan anti korosi, isolasi listrik. 6. Bensin dan Bilangan Oktan
  • 14. Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, terutama digunakan sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran dalam, misalnya mobil dan sepeda motor. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar tidak terlepas dari besarnya energi yang dihasilkan dari pembakaran bensin tersebut. Pada dasarnya, bensin merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon yang terdiri dari isomer-isomer heptana (C7H16) dan oktana (C8H18). Jika bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mesin tersebut terdiri dari n-heptana dan n-oktana, maka di dalam mesin, bensin tersebut tidak terbakar dengan sempurna, sehingga menimbulkan bunyi ketukan (knocking) yang mengganggu gerakan piston di dalam mesin. Hal ini menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan baik (kehilangan sejumlah energi), dan pada tahap selanjutnya dapat merusak mesin. Sementara itu, bila bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mesin terdiri dari heptana dan oktana yang bercabang, maka pembakaran yang terjadi di dalam mesin sangat efektif ( menghasilkan energi yang besar), sehingga jumlah ketukan mesin dapat dikurangi. Kualitas bensin dapat ditentukan berdasarkan jumlah ketukan yang ditimbulkannya, dan dinyatakan dengan bilangan oktan. Jika bensin mempunyai bilangan oktan tinggi, maka bensin tersebut berkualitas baik dan sebaliknya, bensin yang mempunyai bilangan oktan rendah merupakan bensin yang tidak baik digunakan sebagai bahan bakar. Bilangan oktan pada bensin dinyatakan dengan angka 0 sampai 100. Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan dua jenis senyawa sebagai pembanding, yaitu n – heptana (alkana rantai lurus) dan isooktana (alkana rantai bercabang) yang keduanya merupakan senyawa yang terdapat pada bensin. 7. Dampak Dari Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan a. Sumber Bahan Pencemar  Pembakaran tidak sempurana Pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan biasanya berlangsung tidak sempurna, sehingga asap kendaraan akan mengandung karbon monoksida (CO, partikel karbon dan sisa bahan bakar).  Pengotor Dalam Bahan Bakar Bahan bakar fosil, khususnya batu bara, biasanya mengandung sedikit belerang. Pembakaran belerang menghasilkan oksida belerang SO2 dan SO3.  Bahan Aditif Dalam Bahan Bakar Untuk menaikan bilangan oktan kedalam bensin ditambahkan TEL. Pembakaran TEL akan menghasilkan timbal oksida (PbO). b. Dampak dari Bahan Pencemar  Karbondioksida (CO2)
  • 15. Gas karbondioksida tergolong gas rumah kaca, dimana gas CO2 bersifat seperti kaca yang transparan terhadap sinar ultra violet dan sinar tampak. Peningkatan kadar CO2 di udara dapat menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca).  Karbon monoksida (CO) Gas CO bersifat racun, menimbulkan rasa sakit pada mata, menggangu pernafasan, denyut nadi dan tekanan darah. Hal ini sisebabkan karena senyawa CO dapat membentuk persenyawaan dengan hemoglobin dalam barah. Hemoglobin yang seharusnya bereaksi denga oksigen membentuk oksihemiglobin dan membawa oksigen ke sel-sel jaringan tubuh akan di serang oleh CO, sehingga CO menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi tubuh.  Oksida Belerang (SO2 dan SO3) Jika gas SO2 dan SO3 bereaksi dengan air di udara lembab, akan membentuk asam yang sifatnya korosif terhadap logam-logam dan berbahaya bagi kesehatan. Gas SO2 jika bereaksi dengan oksigen di udara akan membentuk gas SO3. Gas SO3 mudah larut dalam air dan di udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya. Asam sulfat di udara lembab dapat membentuk aerosol yang mudah larut dalam air hujan yang dapat menyebabkan hujan asam.  Oksida Nitrogen (NO dan NO2) Gas NO terbentuk dari gas N2 yang terbakar di udara pada suhu tinggi. Gas NO pada kosentrasi tinggi dapat menimbulkan keracunan, jika gas NO bereaksi dengan gas O2 maka akan di hasilkan gas NO2. Gas NO2 merupakan gas beracun yang merupakan pemicu terjadinya kanker.  Pencemaran Partikel-Partikel Padat Partikel padat berupa asap dan debu. Partikel ini akan menimbulkan gangguan pernafasan pada manusia dan menganggu fotosintesis pada tumbuhan.