Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan mati sekitar 150 juta tahun yg lalu. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut. Sementara itu bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi.
Minyak bumi dan gas alam berasal dari jasad renik lautan, tumbuhan dan hewan mati sekitar 150 juta tahun yg lalu. Sisa-sisa organisme itu mengendap di dasar laut. Sementara itu bakteri anaerob menguraikan sisa-sisa organisme itu sehingga menjadi minyak bumi dan gas yang terperangkap di antara lapisan-lapisan kulit bumi.
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
1. 1.Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi adalah istilah yang meluas dalam kehidupan sehari-hari. Sebelumnya orang
menggunakan istilah minyak tanah atau minyak yang dihasilkan dari dalam tanah namun
istilah yang lazim dipakai sekarang adalah miyak bumi sementara kata ‘minyak tanah’ lazim
digunakan untuk menyebut bahan bakar kompor minyak atau bahasa Inggrisnya kerosene.
Secara harfiah, minyak bumi berarti ‘minyak di dalam perut bumi’. Istilah minyak bumi lebih
tepat karena minyak ini terdapat didalam perut bumi bukan didalam tanah.
Bahasa Inggris minyak bumi adalah petroleum yang berasal dari bahasa Yunani πέτρα (petra)
yang berarti ‘batu’ dan ἔλαιον (elaison) yang berarti minyak. Kata petroleum pertama kali
digunakan dalam karangan De Natura Fossilium yang dikarang pada tahun 1546 oleh Georg
Bauer yang berkebangsaan Jerman.
2 Pengolahan Minyak Bumi
Minyak bumi biasanya berada 3-4 km di bawah permukaan. Minyak bumi diperoleh dengan
membuat sumu bor. Minyak mentah yang diperoleh ditampunga dalam kapal tanker atau
dialirkan melalui pipa ke stasiun tangki atau ke kilang minyak.
Minyak mentah (crude oil) bebentuk caian kental hitam dan berbau tidak sedap. Minyak
mentah belum dapat digunakan sebagai bahan baka maupun keperluan lainnya, tetapi haus
diolah terlebih dahulu. Minyak mentah mengandung sekitar 500 jenis hidrokarbon denagn
jumlah atom C-1 hingga C-50. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui distilasi
bertingkat, dimanaminyak mentah dipisahkan ke dalam kelompok-kelompok dengan rentang
titik didih tertentu.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu 400oC,
kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi dimana akan tejadi pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih. Komponen yang titik didihnya lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan
turun ke bawah, sedangkan yang titik didihnya lebih rendah akan menguap dan naik ke
bagian atas melalui sungkup-sungkup yang disebut sungkup gelembung.
Sementara itu, semakin ke atas, suhu semakin rendah, sehinga setiap kali komponen dengan
titik didih lebih tinggi naik, akan mengembun dan terpisah, sedangkan komponen yang itik
didihnya lebih rendah akan terus naik ke bagian atas yang lebih tinggi. Sehingga komponen
yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar beupa gas.
Komponen berupa gas tadi disebut gas proteleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas
proteleum dicairkan sehingga diperoleh LPG (Liquid Proteleum Gas)
Minyak mentah mengandung berbagai senyawa hidrokarbon dengan berbagai sifat fisiknya.
Untuk memperoleh materi-materi yang berkualitas baik dan sesuai dengan kebutuhan, perlu
dilakukan tahapan pengolahan minyak mentah yang meliputi proses distilasi, cracking,
reforming, polimerisasi, treating, dan blending.
3. Kerosin adalah cairan hidrokarbon yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Kerosin yang
digunakan sebagai bahan bakar kompor minyak disebut minyak tanah, sedangkan untuk
bahan bakar pesawat disebut avtur.
6.5. Nafta
Nafta adalah bahan baku industri petrokimia. Nafta dihasilkan dari pemanasan minyak bumi
pada suhu antara 70-170oC. Nafta tidak dapat menguap pada suhu tersebut dan bagian
minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
6.6. Petroleum Eter dan Bensin
Petroleum eter adalah bahan pelarut dan untuk laundry. Bensin pada umumnya adalah bahan
bakar kendaraan bermotor. Petroleum eter dan bensin dihasilkan dari pemanasan minyak
bumi pada suhu antara 35-75oC. Petroleum eter dan bensin tidak dapat menguap pada suhu
tersebut dan bagian minyak bumi lainnya akan terbawa ke atas untuk diolah kembali.
Bensin akhir-akhir ini menjadi perhatian utama karena pemakaiannya untuk bahan bakar
kendaraan bermotor sering menimbulkan masalah. Kualitas bensin ditentukan oleh bilangan
oktan, yaitu bilangan yang menunjukkan jumlah isooktan dalam bensin. Bilangan oktan
adalah ukuran kemampuan bahan bakar mengatasi ketukan ketika terbakar dalam mesin.
Bensin merupakan fraksi minyak bumi yang mengandung senyawa n-heptana dan isooktan.
Misalnya bensin Premium (salah satu produk bensin Pertamina) yang beredar di pasaran
dengan bilangan oktan 80 berarti bensin tersebut mengandung 80% isooktan dan 20% n-
heptana. Bensin super mempunyai bilangan oktan 98 berarti mengandung 98% isooktan dan
2% n-heptana. Pertamina meluncurkan produk bensin ke pasaran dengan 3 nama, yaitu:
Premium dengan bilangan oktan 80-88, Pertamax dengan bilangan oktan 91-92, dan
Pertamax Plus dengan bilangan oktan 95.
Penambahan zat antiketikan pada bensin bertujuan untuk memperlambat pembakaran bahan
bakar. Untuk menaikkan bilangan oktan antara lain dengan ditambahkan MTBE (Metyl
Tertier Butil Eter), tersier butil alkohol, benzena, atau etanol. Penambahan zat aditif Etilfluid
yang merupakan campuran 65% TEL (Tetra Etil Lead/Tetra Etil Timbal), 25% 1,2-
dibromoetana dan 10% 1,2-dikloro etana sudah ditinggalkan karena menimbulkan dampak
pencemaran timbal ke udara. Timbal (Pb) bersifat racun yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan seperti pusing, anemia, bahkan kerusakan otak. Anemia terjadi karena ion Pb2+
bereaksi dengan gugus sulfhidril (-SH) dari protein sehingga menghambat kerja enzim untuk
biosintesis hemoglobin.
Permintaan pasar terhadap bensin cukup besar maka untuk meningkatkan produksi bensin
dapat dilakukan dengan cara:
1. Cracking (perengkahan), yaitu pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul
kecil. Contoh:
2. Reforming, yaitu mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang.
4. 3. Alkilasi atau polimerisasi, yaitu penggabungan molekul-molekul kecil menjadi
molekul besar. Seperti dan
6.7. Gas
Hasil olahan minyak bumi yang terakhir adalah gas. Gas merupakan bahan baku LPG (Liquid
Petroleum Gas) yaitu bahan bakar kompor gas. Supaya gas dapat disimpan dalam tempat
yang lebih kecil, gas didinginkan pada suhu antara -160 sampai -40oC supaya dapat berwujud
cair.
Sebenarnya, senyawa alkana yang terkandung dalam LPG berwujud gas pada suhu kamar.
LPG dibuat dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Wujud gas LPG diubah menjadi cair
dengan cara menambah tekanan dan menurunkan suhunya.
3. Proses Pembentukan Minyak Bumi
Minyak bumi terbentuk dari penguraian senyawa-senyawa organik dari jasad
mikroorganisme jutaan tahun yang lalu di dasar laut atau di darat. Sisa-sisa tumbuhan dan
hewan tersebut tertimbun oleh endapan pasir, lumpur, dan zat-zat lain selama jutaan tahun
dan mendapat tekanan serta panas bumi secara alami. Bersamaan dengan proses tersebut,
bakteri pengurai merombak senyawa-senyawa kompleks dalam jasad organik menjadi
senyawa-senyawa hidrokarbon. Proses penguraian ini berlangsung sangat lamban sehingga
untuk membentuk minyak bumi dibutuhkan waktu yang sangat lama. Itulah sebabnya minyak
bumi termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui, sehingga dibutuhkan
kebijaksanaan dalam eksplorasi dan pemakaiannya.
Hasil peruraian yang berbentuk cair akan menjadi minyak bumi dan yang berwujud gas
menjadi gas alam. Untuk mendapatkan minyak bumi ini dapat dilakukan dengan pengeboran.
Beberapa bagian jasad renik mengandung minyak dan lilin. Minyak dan lilin ini dapat
bertahan lama di dalam perut bumi. Bagian-bagian tersebut akan membentuk bintik-bintik,
warnanya pun berubah menjadi cokelat tua. Bintink-bintik itu akan tersimpan di dalam
lumpur dan mengeras karena terkena tekanan bumi. Lumpur tersebut berubah menjadi batuan
dan terkubur semakin dalam di dalam perut bumi. Tekanan dan panas bumi secara alami akan
mengenai batuan lumpur sehingga mengakibatkan batuan lumpur menjadi panas dan bintin-
bintik di dalam batuan mulai mengeluarkan minyak kental yang pekat. Semakin dalam batuan
terkabur di perut bumi, minyak yang dihasilkan akan semakin banyak. Pada saat batuan
lumpur mendidih, minyak yang dikeluarkan berupa minyak cair yang bersifat encer, dan saat
suhunya sangat tinggi akan dihasilkan gas alam. Gas alam ini sebagian besar berupa metana.
Sementara itu, saat lempeng kulit bumi bergerak, minyak yang terbentuk di berbagai tempat
akan bergerak. Minyak bumi yang terbentuk akan terkumpul dalam pori-pori batu pasir atau
batu kapur. Oleh karena adanya gaya kapiler dan tekanan di perut bumi lebih besar
dibandingkan dengan tekanan di permukaan bumi, minyak bumi akan bergerak ke atas.
Apabila gerak ke atas minyak bumi ini terhalang oleh batuan yang kedap cairan atau batuan
tidak berpori, minyak akan terperangkap dalam batuan tersebut. Oleh karena itu, minyak
bumi juga disebut petroleum. Petroleum berasal dari bahasa Latin, petrus artinya batu dan
oleum yang artinya minyak.
5. Daerah di dalam lapisan tanah yang kedap air tempat terkumpulnya minyak bumi disebut
cekungan atau antiklinal. Lapisan paling bawah dari cekungan ini berupa air tawar atau air
asin, sedangkan lapisan di atasnya berupa minyak bumi bercampur gas alam. Gas alam
berada di lapisan atas minyak bumi karena massa jenisnya lebih ringan daripada massa jenis
minyak bumi. Apabila akumulasi minyak bumi di suatu cekungan cukup banyak dan secara
komersial menguntungkan, minyak bumi tersebut diambil dengan cara pengeboran. Minyak
bumi diambil dari sumur minyak yang ada di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi-
lokasi sumur-sumur minyak diperoleh setelah melalui proses studi geologi analisis sedimen
karakter dan struktur sumber.
Berikut adalah langkah-langkah proses pembentukan minyak bumi beserta gamar ilustrasi:
1. Ganggang hidup di danau tawar (juga di laut). Mengumpulkan energi dari matahari dengan
fotosintesis.
2. Setelah ganggang-ganggang ini mati, maka akan terendapkan di dasar cekungan sedimen
dan membentuk batuan induk (source rock). Batuan induk adalah batuan yang mengandung
karbon (High Total Organic Carbon). Batuan ini bisa batuan hasil pengendapan di danau, di
delta, maupun di dasar laut. Proses pembentukan karbon dari ganggang menjadi batuan induk
ini sangat spesifik. Itulah sebabnya tidak semua cekungan sedimen akan mengandung minyak
atau gas bumi. Jika karbon ini teroksidasi maka akan terurai dan bahkan menjadi rantai
karbon yang tidak mungkin dimasak.
6. 3. Batuan induk akan terkubur di bawah batuan-batuan lainnya yang berlangsung selama
jutaan tahun. Proses pengendapan ini berlangsung terus menerus. Salah satu batuan yang
menimbun batuan induk adalah batuan reservoir atau batuan sarang. Batuan sarang adalah
batu pasir, batu gamping, atau batuan vulkanik yang tertimbun dan terdapat ruang berpori-
pori di dalamnya. Jika daerah ini terus tenggelam dan terus ditumpuki oleh batuan-batuan lain
di atasnya, maka batuan yang mengandung karbon ini akan terpanaskan. Semakin kedalam
atau masuk amblas ke bumi, maka suhunya akan bertambah. Minyak terbentuk pada suhu
antara 50 sampai 180 derajat Celsius. Tetapi puncak atau kematangan terbagus akan tercapai
bila suhunya mencapat 100 derajat Celsius. Ketika suhu terus bertambah karena cekungan itu
semakin turun dalam yang juga diikuti penambahan batuan penimbun, maka suhu tinggi ini
akan memasak karbon yang ada menjadi gas.
7. 4.
Karbon terkena panas dan bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrokarbon. Minyak yang
dihasilkan oleh batuan induk yang telah matang ini berupa minyak mentah. Walaupun berupa
cairan, ciri fisik minyak bumi mentah berbeda dengan air. Salah satunya yang terpenting
adalah berat jenis dan kekentalan. Kekentalan minyak bumi mentah lebih tinggi dari air,
namun berat jenis minyak bumi mentah lebih kecil dari air. Minyak bumi yang memiliki
berat jenis lebih rendah dari air cenderung akan pergi ke atas. Ketika minyak tertahan oleh
sebuah bentuk batuan yang menyerupai mangkok terbalik, maka minyak ini akan tertangkap
dan siap ditambang.
8. 5. Kegunaan dan Manfaat Minyak Bumi
1. Bensin
Bensin yang merupakan bahan bakar kendaraan bermotor dibuat dari minyak bumi.
Melewati proses distalasi yang memisahkan hidrokarbon pada minyak bumi. Karena
merupakan campuran dari beberapa bahan yang tentu saja membuat kualitas bensin
berbeda beda. Penentuan kualitas bensin ditentukan berdasarkan daya bakar yang bisa
dihasilkan. Daya bakar ini sangat erat kaitannya dengan oktan.
2.Gas Alam
Apakah dirumah kamu memasak dengan bahan bakar Gas Alam atau lebih umum disebut
LPG?? Sudah banyak sekali orang yang menggunakan LPG sebagai bahan bakar saat
memasak. ternyata LOG atau Gas Alam ini berasal dari minyak bumi juga. Bahan utamanya
biasa bisa didapartkan di daerah yang mengeksplor minyak bumi. Setelah melewat proses
distalasi kita bisa menggunakannya untuk keperluan sehari hari
3. Lilin
Lilin yang biasa kita jumpai ternyata berbahan baku minyak bumi juga. Lilin setelah abad ke
19 sudah tidak menggunakan lemak sapi lagi. Kegunaan lilin setelah ditemukannya lampu
ialah sebagai upacara agama dan juga perayaan ulang tahun.
4.Aspal
Kalau kegunaan yang satu ini sangatlah vital. Semua kendaraan tentu saja butuh aspal
sebagai bahan baku pembuatan jalan. Aspal berasal dari minyak hitam atau minyak bumi.
9. 5.Solar,Kerosin,Nafta,Pelumas
Selain 4 manfaat dan kegunaan diatas Minyak Bumi juga sangat berguna untuk pembuatan
Solar(bahan bakar bermotor), Kerosin(minyak tanah), Nafta(pelarut) dan
pelumas(mengurangi gesekan).
10. Minyak Bumi
1. Pengertian Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa yang penyusun utamanya berupa
senyawa hidrokarbon terutama alkana, sikloalkana, dan senyawa aromatik.
Minyak bumi adalah minyak mentah yang terbentuk secara alami dalam batuan endapan. Gas
alam adalah campuran gas-gas yang mudah terbakar dan sebagian besar juga terdiri atas
senyawa hidrokarbon. Gas alam biasanya ditemukan bersama-sama dengan minyak bumi di
dalam kerak bumi. Hal ini dikarenakan minyak bumi dan gas alam terbentuk melalui proses
alamiah yang hampir sama.
2. Proses Pembentukan Minyak Bumi Dan Gas Alam
Minyak bumi terbentuk dari penguraian jasad renik lautan, hewan, dan tumbuhan yang
tertimbun selama berjuta-juta tahun di dalam permukaan tanah, sementara gas alam terbentuk
dari plankton (jasad renik air) yang termasuk alga dan protozoa. Ketika mikroorganisme
tersebut mati dan terakumulasi pada lantai lautan (samudra), maka mikroorganisme tersebut
tertimbun secara perlahan dan sisanya mengalami tekanan di bawah lapisan endapan. Selama
lebih dari jutaan tahun, tekanan dan panas yang dialami oleh lapisan tersebut secara kimia
mengubah zat organik dari mikroorganisme tersebut menjadi minyak bumi dan gas alam.
Setelah pembentukan secara berangsur-angsur terjadi di dalam kerak bumi, minyak bumi dan
gas alam secara perlahan mengalir ke dalam lubang-lubang kecil yang terdapat dalam batuan
berpori yang bertindak sebagai tempat penyimpanan (reservoir). Karena batuan berpori ini
sering kali terisi air dan minyak bumi maupun gas alam, keduanya lebih ringan dari pada air
serta lebih rapat (dalam hal ini keduanya mempunyai massa jenis yang lebih besar) dari pada
batuan disekelilingnya, maka minyak bumi dan gas alam bergerak naik melalui batuan.
Akhirnya, sebagian dari hidrokarbon yang bergerak naik ini terperangkap oleh suatu lapisan
batuan kedap atau lapisan batuan tak berpori. Karena gas alam lebih ringan dari pada minyak
bumi, maka gas alam membentuk suatu lapisan di atas minyak bumi. Lapisan ini disebut
dengan sungkup gas.
3. Komponen Penyusun Minyak Bumi
Minyak bumi merupakan campuran dari berbagai senyawa hidrokarbon, yaitu golongan
alifatik, asiklik, dan aromatik, serta unsur lain dalam jumlah sedikit, misalnya belerang (6%),
oksigen (3,5%), dan nitrogen (0,5%).
Golongan alifatik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon terbuka, baik
rantai lurus maupun rantai bercabang. Alkana rantai lurus merupakan komponen utama dalam
minyak bumi. Contohnya sebagai berikut:
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH2 – CH3 n-heptana
Golongan alkana rantai bercabang jumlahnya hanya sedikit.
Contoh sebagai berikut.
11. CH3 CH3
I I
CH3 – C – CH2 – CH – CH3
I
CH3
2,2,4-trimetilpentana (isooktana)
Golongan alisiklik adalah golongan hidrokarbon dengan rantai atom karbon tertutup.
Sikloalkana yang terdapat pada minyak bumi, antara lain metilsiklopentana dan
etilsikloheksana.
Golongan asiklik merupakan komponen terbesar kedua setelah golongan alifatik.
Golongan aromatik adalah golongan benzena dan turunannya. Golongan aromatik dalam
minyak bumi jumlahnya sangat sedikit.
Contohnya sebagai berikut.
Benzena Toluena
4. Pengolahan Minyak Bumi
a. Proses Destilasi Bertingkat
Dalam proses distilasi bertingkat, minyak mentah tidak dipisahkan menjadi komponen-
komponen murni melainkan ke dalam fraksi-fraksi, yaitu kelompok-kelompok yang
mempunyai kisaran titik didih tertentu. Hal ini dikarenakan jenis komponen hidrokarbon
begitu banyak dan isomer-isomer hidrokarbon mempunyai titik didih yang berdekatan.
a. Dalam menara distilasi, uap minyak mentah bergerak ke atas melewati pelat-pelat (tray).
Setiap pelat memiliki banyak lubang yang dilengkapi dengan tutup gelembung (bubble cap)
yang memungkinkan uap lewat kefraksi.
b. Dalam pergerakannya, uap minyak mentah akan menjadi dingin. Sebagian uap akan
mencapai ketinggian di mana uap tersebut akan terkondensasi membentuk zat cair. Zat cair
yang diperoleh dalam suatu kisaran suhu tertentu ini disebut fraksi.
c. Fraksi yang mengandung senyawa-senyawa dengan titik didih tinggi akan terkondensasi di
bagian bawah menara distilasi. Sedangkan fraksi senyawa-senyawa dengan titik didih rendah
terkondensasi di bagian atas menara.
b. Proses Konversi
12. Proses konversi bertujuan untuk memperoleh fraksi-fraksi dengan kuantitas dan kualitas yang
sesuai dengan permintaan pasar.
Contoh: untuk memenuhi kebutuhan fraksi bensin yang tinggi, maka sebagian fraksi rantai
panjang perlu diubah/dikonversi menjadi fraksi rantai pendek. Di samping itu, fraksi bensin
harus mengandung lebih banyak hidrokarbon rantai bercabang, alisiklik/aromatik
dibandingkan rantai lurus. Jadi, diperlukan proses konversi untuk penyusunan ulang struktur
molekul hidrokarbon.
Beberapa jenis proses konversi dalam kilang minyak adalah :
a.Perengkahan (cracking)
Perengkahan adalah pemecahan molekul besar menjadi molekul-molekul kecil. Contohnya,
perengkahan fraksi minyak ringan/berat menjadi fraksi gas, bensin, kerosin, dan minyak
solar/diesel.
b.Reforming
Reforming bertujuan mengubah struktur molekul rantai lurus menjadi rantai bercabang,
alisiklik/aroamatik. Sebagai contoh, komponen rantai lurus (C5 – C6) dari fraksi bensin
diubah menjadi aromatik.
c. Polimerisasi
Polimerisasi adalah penggabungan molekul-molekul kecil menjadi molekul besar.
Contohnya, penggabungan molekul propena dan butena menjadi komponen fraksi bensin.
d.Coking
Coking adalah proses perengkahan fraksi residu padat menjadi fraksi minyak bakar dalam
proses ini, dihasilkan kokas (coke) yang digunakan dalam indrustri aluminium sebagai
electrode untuk ekstraksi logam Al.
c. Pemisahan Pengotor dalam Fraksi
Fraksi-fraksi mengandung berbagai pengotor, antara lain senyawa organik yang mengandung
S, N, O ; air ; logam ; dan garam organik. Pengotor dapat dipisahkan dengan cara
melewatkan fraksi melalui :
a. Menara asam sulfat, yang berfungsi untuk memisahkan hidrokarbon tidak jenuh, senyawa
nitrogen, senyawa oksigen, dan residu padat seperti aspal.
b. Menara absorpsi, yang mengandung pengering untuk memisahkan air.
c. Scrubber, yang berfungsi untuk memisahkan belerang/senyawa belerang.
d. Pencampuran Fraksi
13. Pencampuran fraksi dilakukan untuk mendapatkan produk akhir sesuai dengan yang
diinginkan.
Contoh :
a. Fraksi bensin dicampur dengan hidrokarbon rantai bercabang, alisiklik/aromatik dan
berbagai aditif untuk mendapatkan kualitas tertentu.
b.Fraksi minyak pelumas dicampur dengan berbagai hidrokarbon dan aditif untuk
mendapatkan kualitas tertentu.
c. Fraksi nafta dengan berbagai kualitas (grade) untuk industri petrokimia. Selanjutnya,
produk-produk ini siap dipasarkan ke berbagai tempat, serta pengisian bahan bakar dan
industri petrokimia.
5. Kegunaan Fraksi Minyak Bumi
Kegunaan dari fraksi-fraksi minyak bumi terkait dengan sifat fisisnya (seperti titik didih) dan
juga sifat kimianya.
Tabel. Kegunaan Minyak Bumi
Fraksi Jumlah atom
C
Titik didih
(oC)
Kegunaan
Gas C1 – C4 < 20 Sebagai bahan bakar elpiji (LPG – Liquefield
Petroleum Gas)
Bensin
(gasoline)
C5 – C10 40 – 180 Bahan bakar kendraan bermotor
Nafta C6 – C10 70 – 180 Industri petrokimia (pembuatan plastik, karet sintetis,
deterjen, cat, dan sebagainya
Kerosin /
paraffin
C11 – C14 180 – 250 Sebagai bahan bakar pesawat udara dan bahan bakar
kompor parafin
Minyak
solar dan
diesel
C15 – C17 250 – 300 Minyak solar sebagai bahan bakar kendaraan bermesin
diesel dengan rotasi tinggiMinyak diesel sebagai
bahan bakar kendaraan bermesin diesel dengan rotasi
sedang/rendah.
Minyak
pelumas
C18 – C20 300 – 350 Sebagai minyak pelumas
Lilin > C20 > 350 Sebagai lilin parafin untuk membuat lilin, lilin batik,
bahan pengkilap (seperti semir sepatu), dan vaselin
Minyak
bakar
> C20 > 400 Bahan bakar kapal laut, industri
Bitumen /
aspal
> C20 > 350 Materi aspal jalan, atap bangunan. Sebagai lapisan
anti korosi, isolasi listrik.
6. Bensin dan Bilangan Oktan
14. Bensin merupakan salah satu fraksi minyak bumi yang banyak digunakan dalam kehidupan
sehari-hari, terutama digunakan sebagai bahan bakar pada mesin pembakaran dalam,
misalnya mobil dan sepeda motor. Penggunaan bensin sebagai bahan bakar tidak terlepas dari
besarnya energi yang dihasilkan dari pembakaran bensin tersebut. Pada dasarnya, bensin
merupakan campuran senyawa-senyawa hidrokarbon yang terdiri dari isomer-isomer heptana
(C7H16) dan oktana (C8H18). Jika bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mesin tersebut
terdiri dari n-heptana dan n-oktana, maka di dalam mesin, bensin tersebut tidak terbakar
dengan sempurna, sehingga menimbulkan bunyi ketukan (knocking) yang mengganggu
gerakan piston di dalam mesin. Hal ini menyebabkan mesin tidak berfungsi dengan baik
(kehilangan sejumlah energi), dan pada tahap selanjutnya dapat merusak mesin. Sementara
itu, bila bensin yang digunakan sebagai bahan bakar mesin terdiri dari heptana dan oktana
yang bercabang, maka pembakaran yang terjadi di dalam mesin sangat efektif ( menghasilkan
energi yang besar), sehingga jumlah ketukan mesin dapat dikurangi.
Kualitas bensin dapat ditentukan berdasarkan jumlah ketukan yang ditimbulkannya, dan
dinyatakan dengan bilangan oktan. Jika bensin mempunyai bilangan oktan tinggi, maka
bensin tersebut berkualitas baik dan sebaliknya, bensin yang mempunyai bilangan oktan
rendah merupakan bensin yang tidak baik digunakan sebagai bahan bakar. Bilangan oktan
pada bensin dinyatakan dengan angka 0 sampai 100.
Untuk menentukan bilangan oktan, digunakan dua jenis senyawa sebagai pembanding, yaitu
n – heptana (alkana rantai lurus) dan isooktana (alkana rantai bercabang) yang keduanya
merupakan senyawa yang terdapat pada bensin.
7. Dampak Dari Pembakaran Bahan Bakar Terhadap Lingkungan
a. Sumber Bahan Pencemar
Pembakaran tidak sempurana
Pembakaran yang terjadi dalam mesin kendaraan biasanya berlangsung tidak sempurna,
sehingga asap kendaraan akan mengandung karbon monoksida (CO, partikel karbon dan sisa
bahan bakar).
Pengotor Dalam Bahan Bakar
Bahan bakar fosil, khususnya batu bara, biasanya mengandung sedikit belerang. Pembakaran
belerang menghasilkan oksida belerang SO2 dan SO3.
Bahan Aditif Dalam Bahan Bakar
Untuk menaikan bilangan oktan kedalam bensin ditambahkan TEL. Pembakaran TEL akan
menghasilkan timbal oksida (PbO).
b. Dampak dari Bahan Pencemar
Karbondioksida (CO2)
15. Gas karbondioksida tergolong gas rumah kaca, dimana gas CO2 bersifat seperti kaca yang
transparan terhadap sinar ultra violet dan sinar tampak. Peningkatan kadar CO2 di udara dapat
menyebabkan peningkatan suhu permukaan bumi (efek rumah kaca).
Karbon monoksida (CO)
Gas CO bersifat racun, menimbulkan rasa sakit pada mata, menggangu pernafasan, denyut
nadi dan tekanan darah. Hal ini sisebabkan karena senyawa CO dapat membentuk
persenyawaan dengan hemoglobin dalam barah. Hemoglobin yang seharusnya bereaksi denga
oksigen membentuk oksihemiglobin dan membawa oksigen ke sel-sel jaringan tubuh akan di
serang oleh CO, sehingga CO menghalangi fungsi vital Hb untuk membawa oksigen bagi
tubuh.
Oksida Belerang (SO2 dan SO3)
Jika gas SO2 dan SO3 bereaksi dengan air di udara lembab, akan membentuk asam yang
sifatnya korosif terhadap logam-logam dan berbahaya bagi kesehatan. Gas SO2 jika bereaksi
dengan oksigen di udara akan membentuk gas SO3. Gas SO3 mudah larut dalam air dan di
udara lembab membentuk asam sulfat yang lebih berbahaya. Asam sulfat di udara lembab
dapat membentuk aerosol yang mudah larut dalam air hujan yang dapat menyebabkan hujan
asam.
Oksida Nitrogen (NO dan NO2)
Gas NO terbentuk dari gas N2 yang terbakar di udara pada suhu tinggi. Gas NO pada
kosentrasi tinggi dapat menimbulkan keracunan, jika gas NO bereaksi dengan gas O2 maka
akan di hasilkan gas NO2. Gas NO2 merupakan gas beracun yang merupakan pemicu
terjadinya kanker.
Pencemaran Partikel-Partikel Padat
Partikel padat berupa asap dan debu. Partikel ini akan menimbulkan gangguan pernafasan
pada manusia dan menganggu fotosintesis pada tumbuhan.