Kajian

1. SAFIKA RATNA SARI
18010664003
REVIEW FILM BIG BROTHER 2018
Film ini menceritakan tentang seorang guru bernama Henry Chan, seorang
mantan tentara yang kembali ke kampung halamannya (Hong Kong) untuk
mengajar serta melindungi para muridnya dari kenakalan remaja di sekolah Tak
Chi Secondary Shool. Sekolah Tak Chi Secondary School adalah sekolah dengan
murid paling banyak masalah dan tengah membutuhkan guru profesional yang
mengerti masalah tersebut. Saat melamar menjadi guru, Chen diragukan karena
tidak memiliki pengalaman dalam mengajar namun karena Chen adalah alumni
dari sekolah Tak Chi dan membawa surat dari kepala sekolah Fang akhirnya Chen
diterima sebagai guru. Guru Chen menjadi wali kelas 6B dan sebagai guru
pengetahuan umum. Saat memasuki kelasnya untuk pertama kali, yang di lihat
Guru Chen adalah murid yang memasak mie rebus menggunakan sebungkus
MSG, bermain gitar, tidur, bermain game dan melihat majalah tipe-tipe mobil.
Suasana kelas benar-benar tidak kondusif.
Di kelas 6B ada 5 murid yang menarik perhatian dari Guru Chen. 5 murid
tersebut terdiri dari 4 laki-laki dan 1 perempuan. Xiang Zufa atau biasa di panggil
Fayaz Ahan. Dia hobi bernyanyi dari kecil tetapi setiap naik keatas panggung dia
selalu ditertawakan sebelum bernyanyi. Mereka menertawakan karena bahasa
mandarinnya yang sangat kental dan warna kulit yang hitam terlihat sangat aneh
karena persepsi orang-orang bila berkulit hitam memiliki perilaku kriminal. Xiang
bercita-cita menjadi penyanyi.
Wang Denan, dia perempuan. Saat usia 5 tahun, adek laki-lakinya lahir
dan kasih sayang orang tuanya terbagi. Sejak saat itu, dia membenci dirinya yang
terlahir sebagai perempuan dan dia membenci rambut panjang. Dia menyukai
mobil-mobilan padahal anak perempuan akan suka saat bermain boneka. Wang,
bercita-cita menjadi pembalap hebat dan berkuliah di jurusan teknik.
Guan Qixian, game adalah dunia yang membuat dia menjadi juara tanpa
kalah walaupun dia kalah di dunia game kekalahan itu dapat di ulangi sampai
menjadi juara tidak seperti di kehidupan dunia. Bercita-cita sebagai Programer IT
dan seorang gamers.
Guan Qicheng, terlahir dengan focus yang kurang. Dia merupakan kakak
dari Guan Qixian (kembar). Dia memutuskan untuk giat belajar untuk menjadi
pengusaha sukses menghasilkan uang lalu pergi jauh karena dia sudah cukup

2. muak dengan perilaku ayahnya yang setiap hari mabuk. Sangat ingin bersekolah
diperguruan tinggi ekonomi.
Li welcong, sering tertidur dikelas akibat dari dia bekerja di restorant
sebagai pelayan. Dia bekerja untuk membantu neneknya membayar uang kostan.
Pekerjaan ini dilakukan setelah pulang sekolah sebagai pekerjaan sampingan.
Sampai kemudian, dia bertemu seorang petinju dan mengajak Welcong bekerja
dengannya menjadi assisten dan menyuruh Welcong menjual obat penguat
stamina bernama Mydoclam yang berefek kejang bagi yang pertama kali
mengkonsumsinya dan itu merupakan obat yang illegal.
Semua kehidupan kelima murid ini berubah setelah guru Chen berjuang
menemui orang tua dan mencari tau dasar muridnya berbuat kenakalan di sekolah.
Sampai pada akhirnya Guan Qicheng bunuh diri akibat ketidak fokusannya dalam
mengkonsumsi obat yang menyebabkan dipecatnya guru Chen dari sekolah Tak
Chi. Setelah Guru Chen di pecat, murid-murid seakan mengalami rasa kehilangan
guru terbaik. Sekolah Tak Chi akan ditutup akibat dari menurunnya jumlah
pendaftar dan tidak adanya siswa yang lulus dan diterima di perguruan tinggi.
Sekolah Tak Chi akan di beli oleh milliader dan ingin menjadikannya sebagai
pusat perbelanjaan namun itu tidak dapat terjadi karena guru Chen kembali dan
menyelamatkan dan membebaskan murid-muridnya yang disekap supaya tidak
bisa mengikuti ujian.

3. Masa remaja adalah masa paling rentan mencari identitas diri. Sering kali
remaja mengalami kebingungan identitas di dalam dirinya. Indentitas versus
kebingungan identitas adalah cara seorang remaja dalam mengembangkan rasa
terhadap dirinya yang koheren termasuk peran yang dimainkan didalam kelompok
(Erikson, 1968). Qixian dan Qicheng sudah menemukan identitas dirinya yang
sebenarnya yaitu seorang gamers dan seorang kutu buku untuk menjadi
pengusaha. Akan tetapi, identitas tersebut di gunakan untuk menutupi dirinya dari
keterpurukan yang menimpah keluarganya.
Masa remaja adalah masa paling sensitif terhadap atmosfer dalam
keluarga di rumah. Di dalam studi, anak laki-laki yang orang tuanya bercerai
cenderung menunjukkan masalah akademis, psikologis, dan perilaku buruk
lainnya sebelum di tinggal bercerai. Remaja yang hidup di lingkungan tanpa
pernikahan (bercerai) cenderung memiliki banyak masalah, tidak dapat mengatur
perilaku dan emosi yang lebih besar sangat berbeda dengan remaja yang hidup di
lingkungan keluarga mereka sangat sedikit masalah dan dapat mengatur serta
menempatkan emosinya (S. L. Brown, 2004).
Mengakhiri pernikahan, bahkan yang tidak bahagia sekalipun dapat
menyakiti kedua pasangan tersebut apabila masih memiliki anak dirumah.
Perceraian memungkinkan terjadinya penurunan kesejahteraan dalam jangka
waktu yang panjang, terutama untuk mereka yang tidak ingin menikah kembali
(Amanto,2000). Perceraian juga menyebabkan pengaruh negatif pada kesehatan
fisik dan mental pada laki-laki. Guan Qixian dan Guan Qicheng merupakan anak
kembar yang ditinggalkan oleh ibunya karena tertarik dengan pria lain dan
sekarang tinggal bersama ayahnya yang pemabuk setelah bercerai dengan istrinya.
Qixian dan Qicheng merasakan bahwa hubungannya dengan Ayahnya tidak baik.
Ayah Guan dan Qixian serta Qicheng tidak pernah berkomunikasi sehingga
menghambat proses pengawasan dan pengasuhan terhadap Qixian dan Qichen.
Hingga timbul individuasi merupakan proses perjuangan remaja guna
memperoleh otonomi dan perbedaan atau identitas personal (Nucci, Hasebe, &
Lins-Dyer, 2005). Tidak adanya pengawasan dan pengasuhan ini membuat Qixian
dan Qicheng masuk kedalam dunia kenakalan remaja (merokok dan berkelahi di
sekolah). Hal inilah yang membuat Qicheng melalukan bunuh diri akibat tidak
kuatnya menanggung beban permasalahan di dalam keluarganya.
Kekosongan di dalam dirinyalah yang membuatnya bertindak tanpa
memikiran konsekuensinya. Qixian yang terlalu fokus dengan game membuatnya
tidak mendapatkan teman untuk berbicara sehingga bunuh diri menjadi tujuan
utamanya serta terlibat dalam kenakalan remaja di sebabkan oleh pengaruh
genetis yaitu pengaruh lingkungan termasuk keluarga, teman sebaya, dan juga

4. sekolah. Serta, kekurangan neurobiologist terutama pada bagian otak yang
mengatur reaksi stres, semakin membuat anak anti sosial (Guo, Roettger, & Cai,
2008).
Cara yang dilakukan untuk menghindari kenakalan remaja di sekolah
mengikut sertakan remaja dalam kegiatan ketrampilan kerja selama waktu bebas
dan berpartisipasi dalam aktivitas ekstrakulikuler sekolah (Mahoney, 2000).