SlideShare a Scribd company logo
50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan pembahasan terhadap hasil penelitian yang
diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang dilakukan sehingga diperoleh
suatu kesimpulan berkenaan dengan hipotesis yang diajukan pada bab
sebelumnya. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif hasil
tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri
19 Garut. Pengolahan data kuantitatif kelas eksperimen dan kelas kontrol
berdasarkan hasil Pre-test (tes awal) dan Post-test (tes akhir).
A. Hasil Penelitian
1. Data Pre-test (Tes Awal)
a. Deskripsi Data Hasil Tes Awal
Untuk mengetahui bahwa kedua kelompok ini memiliki kemampuan awal
yang relatif sama atau berbeda, serta untuk mengetahui sejauh mana kompetensi
awal yang dimiliki siswa, pada masing-masing kelompok tersebut diberikan soal
Pre-test.
Data hasil pretest kelas eksperimen diperoleh dari 35 siswa. Rata- rata skor
pretest untuk kelas eksperimen adalah 26,83 dengan skor terendah 16 dan skor
tertinggi 44.
Sementara itu, untuk data pretest kelas kontrol diperoleh dari 36 siswa.
Rata- rata skor pretest untuk kelas kontrol adalah 21,67 dengan skor terendah 9
dan skor tertinggi 40.
51
Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data skor Pre-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif Data Tes Awal
Kelompok
Jumlah
Peserta
Skor
Ideal
Skor
Maksimal
Skor
Minimal
Rata-
rata
Standar
Deviasi
CPS 35 100 44 16 26.83 7.76
Konvensional 36 100 40 9 21.67 8.05
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata skor pre-test kelas
eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 26,83 dan 21,67 , terlihat
memiliki perbedaan selisih yang cukup jauh, sehingga sekilas terlihat bahwa
terdapat perbedaan kemampuan awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Tetapi hasil ini tetap harus diuji kembali dengan pengujian statistik. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran D.1.
b. Analisis Data Hasil Tes Awal
1) Uji Normalitas
Dalam uji normalitas data hasil penelitian ini, peneliti menggunakan uji
Chi-Kuadrat. Hal ini disebabkan data disajikan dalam bentuk interval. Kemudian
berdasarkan hasil uji normalitas seperti yang diuraikan pada lampiran, ternyata
diperoleh hasil sebagai berikut :
52
Tabel 4.2
Hasil Uji Normalitas Data Pre-test (tes awal)
Tes Awal
Nilai 2

Kriteria
CPS 11.06 7.82 Tidak Normal
Konvensional 4.35 7.82 Normal
Berdasarkan perhitungan, diperoleh 2
hitung kelas eksperimen dan kelas
kontrol masing-masing adalah 11,06 dan 4,35. Sedangkan 2
tabel kelas eksperimen
dan kelas kontrol dengan derajat kebebasan 5 % adalah 7,82. Dengan demikian,
karena 2
hitung > 2
tabel, maka data tes awal kelas eksperimen tidak berdistribusi
normal dan kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat
dilihat di lampiran.
Karena sebaran data kelas eksperimen tidak berdistribusi normal dan kelas
kontrol berdistribusi normal, maka pengujian perbedaan rata-rata dilakukan
dengan Uji Mann Whitney.
2) Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney data pre-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
dihitung dengan menggunakan uji z dengan taraf signifikansi 5 %. Dari hasil
perhitungan diperoleh data sebagai berikut :
hitung
2
 tabel
2

53
Tabel 4.3
Hasil Uji U Mann-Whitney Data Pre-test
Nilai U u T u Zhitung Ztabel
862 630 146,5 86,73 2,73 1,96
Dari tabel di atas maka Zhitung = 2,73 > Ztabel= 1,96. dengan kata lain Zhitung
tidak berada diantara batas interval -1,96 dan 1,96 maka Zhitung berada di daerah
penolakan Ho dan berada di daerah penerimaan Ha. Maka rata-rata kemampuan
awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama (terdapat
perbedaan). Dan dilihat dari rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu 26,83 dan kelas
kontrol yaitu 21,67 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kelas
eksperimen berbeda dengan kemampuan awal kelas kontrol Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.1.
Karena dari analisis data hasil tes awal terdapat perbedaan rata-rata, maka
selanjutnya dilakukan analisis data gain ternormalisasi.
2. Data Gain Ternormalisasi
a. Deskripsi Data Gain
Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar matematika siswa, maka kedua
kelas (eksperimen dan kontrol) diberi tes akhir atau Post-test, dan setelah itu
dihitung gain ternormalisasinya. Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif
data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol.
54
Tabel 4.4
Statistik Deskriptif Data Gain
Kelompok
Jumlah
Peserta
Skor
Ideal
Gain
Maksimal
Gain
Minimal
Rata-
rata
Standar
Deviasi
CPS 35 1.000 1.000 0.366 0.571 0.151
Konvensional 36 1.000 1.000 0.100 0.459 0.184
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata skor kelas eksperimen dan
kelas kontrol masing-masing adalah 0,571 dan 0,459. Sedangkan standar deviasi
yang diperoleh masing-masing kelas tersebut adalah 0,151 dan 0,184. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat di lampiran D.2.
b. Analisis Data Gain
1) Uji Normalitas
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Data Gain
Gain
Nilai
2

Kriteria
CPS 15.50 7.82 Tidak Normal
Konvensional 28.80 7.82 Tidak Normal
Berdasarkan perhitungan, diperoleh 2
hitung kelas eksperimen dan kelas
kontrol masing-masing adalah 15,50 dan 28,80. Sedangkan 2
tabel kelas
eksperimen dan kelas kontrol dengan derajat kebebasan 5 % adalah 7,82. Dengan
demikian, karena 2
hitung > 2
tabel, maka data gain kelas eksperimen dan kelas
kontrol tidak berdistribusi normal. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat di
lampiran D.2.
hitung
2
 tabel
2

55
Karena sebaran data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi
normal, maka pengujian perbedaan rata-rata dilakukan dengan Uji Mann Whitney.
2) Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney data gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol
dihitung dengan menggunakan uji z dengan taraf signifikansi 5 %. Dari hasil
perhitungan diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.6
Hasil Uji Mann-Whitney Data Gain
Nilai U u T u Zhitung Ztabel
856.5 630 4 86.94 2.61 1.96
Dari tabel di atas Zhitung = 2,61 > Ztabel = 1,96. dengan kata lain Zhitung berada
di daerah penerimaan Ha. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan
Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional. Perhitungan selengkapnya
dapat lihat lampiran pada lampiran D.2.
B. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian
Dari pembahasan di atas diperoleh hasil-hasil penelitian yaitu sebagai
berikut :
1. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Dengan Pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS)
56
Selama pelaksanaan pembelajaran ini, peneliti menemukan beberapa data
penting, antara lain sebagai berikut :
a) Pada pelaksanaan eksplorasi, pada awal pembelajaran membuat siswa
menjadi kurang aktif dalam pembelajaran matematika yang hanya
menceritakan materi prasyarat dan kegunaan dari materi yang akan
dipelajari. Hal ini disebabkan kurang pahamnya langkah langkah
pembelajaran CPS, dan menjadi fokus membahas langkah-langkah model
pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Namun dengan seiring
berjalannya pembelajaran dari hari kehari semakin terbiasa sesuai dengan
yang direncanakan. Agar lebih jelas dapat dilihat dari gambar dibawah ini.
Gambar 4.1.a
Kegiatan eksplorasi (Pemberian motivasi terhadap siswa)
57
Gambar 4.1.b
Kegiatan Eksplorasi (Pembahasan materi prasyarat)
b) Sama halnya seperti bagian eksplorasi, pada pelaksanaan elaborasi juga
pada awalnya siswa banyak bertanya kepada guru, hal ini disebabkan setiap
kelompok dari siswa mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) tanpa
mendapatkan pembelajaran terlebih dahulu dari guru. Sehingga banyak
pertanyaan-pertanyaan yang harusnya menjadikan motifasi bagi siswa untuk
menjawabnya sendiri dengan mengeluarkan ide-ide atau gagasan-gagasan
kreatifnya. Hal ini sangat wajar karena pembelajaran dengan pembelajaran
CPS masih merupakan sesuatu yang baru bagi siswa. Hal lainnya yaitu dari
segi waktu yang terbatas, sehingga beberapa rencana dilaksanakan sedikit
tergesa-gesa. Namun demikian, proses pembelajaran dipertemuan
selanjutnya secara umum berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Berikut
ini adalah gambar dari 6 kelompok yang sedang memecahkan masalah yang
diberikan.
58
Gambar 4.2.a
Diskusi Kelompok 1
Gambar 4.2.b
Diskusi Kelompok 2
59
Gambar 4.2.c
Diskusi Kelompok 3
Gambar 4.2.d
Diskusi Kelompok 4
60
Gambar 4.2.e
Diskusi Kelompok 5
Gambar 4.2.f
Diskusi Kelompok 6
c) Pada pelaksanaan konfirmasi diambil satu kelompok untuk mengirimkan
perwakilannya untuk menjelaskan hasil dari diskusi kelompoknya didepan
siswa yang lainnya, dengan harapan hasil dari pengumpulan dan pemilihan
ide-ide baru pada saat berdiskusi bisa mendapatkan pengakuan dari siswa
61
yang lainnya. Pada kegiatan ini siswa lebih cepat paham, dikarenakan siswa
telah terbiasa melakukan presentasi pada pembelajaran yang lainnya. Dan
dengan saling bertanya jawab antari siswa dengan siswa maka dihasilkan
kesimpulan langkah langkah yang lebih efektif yang dapat digunakan saat
membahas pelajaran matematika bab diferensial atau turunan. Berikut
gambar beberapa siswa perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil
diskusinya di depan kelas dan guru sedang memberikan kesimpulan di akhir
pembelajaran.
Gambar 4.3.a
Siswa menuliskan hasil diskusi pada papan tulis
Gambar 4.3.b
Siswa menerangkan hasil diskusi di depan kelas
62
Gambar 4.3.c
Siswa membahas hasil diskusi dan mengoreksi hasil yang tidak sesuai
Gambar 4.3.d
Guru memberikan kesimpulan dari diskusi kelompok
d) Tanggapan guru terhadap penerapan pembelajaran matematika dengan
menggunakan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) cukup baik.
Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran Creative Problem Solving (CPS),
siswa diberi bahan ajar yang berisi permasalahan-permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari yang dikerjakan secara berkelompok sehingga siswa
bisa mengembangkan pola pikirnya dengan berbagi ide dengan teman-
temannya.
2. Hasil Belajar Siswa Setelah Mendapatkan Pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS)
63
Berdasarkan data hasil pretest yang diberikan, diperoleh bahwa rata-rata
hasil tes awal pada kelas yang akan diberikan model pembelajaran CPS lebih baik
daripada rata-rata yang akan diberikan model pembelajaran konvensional. Dan
pada hasil posttest-nya pun rata-rata dari kelas yang telah diberikan model
pembelajaran CPS lebih baik daripada rata-rata yang diberikan model
pembelajaran konvensional.
Maka Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang
menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik
dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional. Dan rerata kemampuan awal
kelas eksperimen yaitu siswa yang mendapatkan pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS) lebih baik dibandingkan kemampuan awak kelas kontrol yaitu yang
mendapatkan pembelajaran konvensional, artinya Kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative
Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
Konvensional.
Dengan demikian, pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat
dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.
3. Kesimpulan pembahasan hasil penelitian
Pada pertemuan pertama, siswa tampak belum cukup memahami cara
belajar dengan model Creative Problem Solving (CPS) karena metode ini adalah
metode yang baru bagi mereka. Siswa pada umumnya belum memahami dengan
baik akan tuntutan dari pembelajaran matematika dengan model Creative Problem
64
Solving (CPS). Hal ini sangat wajar karena pembelajaran dengan model Creative
Problem Solving (CPS) masih merupakan sesuatu yang baru bagi siswa. Hal
lainnya yaitu dari segi waktu yang terbatas, sehingga beberapa rencana
dilaksanakan sedikit tergesa-gesa. Namun demikian, proses pembelajaran
dipertemuan selanjutnya secara umum berjalan dengan baik dan sesuai rencana.
Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran Creative Problem
Solving (CPS) lebih baik dari model pembelajaran konvensional, tentunya dengan
didukung oleh faktor-faktor yang memuat 4 langkah dalam model pembelajaran
Creative Problem Solving (CPS) yaitu klasifikasi masalah, pengungkapan
pendapat, evaluasi dan pemilihan, serta implementasi atau penguatan yang
diterapkan saat pembelajaran.

More Related Content

What's hot

Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
Abu Abdirrahman
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
Siti Romlah
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
VOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Naita Novia Sari
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Sukiman Fitk
 
Tugasan 2 ppp mohd sabal db110503 final
Tugasan 2 ppp mohd sabal db110503  finalTugasan 2 ppp mohd sabal db110503  final
Tugasan 2 ppp mohd sabal db110503 finalmohd sabal
 
P12 uji persyaratan instrumen
P12 uji persyaratan instrumenP12 uji persyaratan instrumen
P12 uji persyaratan instrumen
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6sukatmaputri
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
wantemas
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
Nova Wardany
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
Naita Novia Sari
 
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesisP14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
M. Jainuri, S.Pd., M.Pd
 
3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawanvinaserevina
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasikAgus Suratno
 
Dashboard-dengan-GDS (1).pdf
Dashboard-dengan-GDS (1).pdfDashboard-dengan-GDS (1).pdf
Dashboard-dengan-GDS (1).pdf
Akuhuruf
 
Proposal Thesis Bab iii
Proposal Thesis Bab iiiProposal Thesis Bab iii
Proposal Thesis Bab iii
Aq InMessionate Cweetz
 

What's hot (20)

Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
prosedure penelitian
prosedure penelitianprosedure penelitian
prosedure penelitian
 
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
Bab iii SMA NEGERI 1 RAHA
 
10. bab iv
10. bab iv10. bab iv
10. bab iv
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
 
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil BelajarModul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
Modul 4. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi Hasil Belajar
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Tugasan 2 ppp mohd sabal db110503 final
Tugasan 2 ppp mohd sabal db110503  finalTugasan 2 ppp mohd sabal db110503  final
Tugasan 2 ppp mohd sabal db110503 final
 
P12 uji persyaratan instrumen
P12 uji persyaratan instrumenP12 uji persyaratan instrumen
P12 uji persyaratan instrumen
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
2b diagnostik
2b diagnostik2b diagnostik
2b diagnostik
 
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDSAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
SAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesisP14 teknik analsis data dan uji hipotesis
P14 teknik analsis data dan uji hipotesis
 
3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan3.vina serevina wawan gunawan
3.vina serevina wawan gunawan
 
12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik12 pengantar teori klasik
12 pengantar teori klasik
 
Dashboard-dengan-GDS (1).pdf
Dashboard-dengan-GDS (1).pdfDashboard-dengan-GDS (1).pdf
Dashboard-dengan-GDS (1).pdf
 
Proposal Thesis Bab iii
Proposal Thesis Bab iiiProposal Thesis Bab iii
Proposal Thesis Bab iii
 

Similar to 17. bab iv

KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
Basahbasahproject
 
Pedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdfPedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdf
AsepChuntex
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
Mas Ragil
 
Evaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptx
Evaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptxEvaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptx
Evaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptx
SDNSARENG02
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6rachmasanie
 
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
saomaoma2299
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
badzlan752
 
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docxKEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
EgaEgaDwiPermatasari
 
BAB 4
BAB 4BAB 4
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
Budi Handoyo
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
Jonathan Andreas Saragih
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
ChrodtianTian
 
Pengembangan tes
Pengembangan tesPengembangan tes
Pengembangan tes
AlbertMatondang1
 
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdfIV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
sarwani sarwani
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
kasmuddin nanang
 

Similar to 17. bab iv (20)

KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
 
Pedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdfPedoman penskoran.pdf
Pedoman penskoran.pdf
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Ev.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-dfEv.pend3 hp-df
Ev.pend3 hp-df
 
Evaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptx
Evaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptxEvaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptx
Evaluasi-Pembelajaran-Di-SD-Modul-4.pptx
 
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
Bab 4(PENYUSUNAN INSTRUMEN DAN TEKNIK PENSKORAN) 27/12/13
 
Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6Assessmen pembelajaran 6
Assessmen pembelajaran 6
 
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasanBab iv hasil penelitian dan pembahasan
Bab iv hasil penelitian dan pembahasan
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
 
3
33
3
 
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docxKEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
KEL.12-UJI BEDA DUA RERATA.docx
 
Herlin 3
Herlin 3Herlin 3
Herlin 3
 
BAB 4
BAB 4BAB 4
BAB 4
 
BAB 4 Penelitian
BAB 4 PenelitianBAB 4 Penelitian
BAB 4 Penelitian
 
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatifanalisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
analisis-dan-interpretasi-data-kuantitatif
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
Pengembangan tes
Pengembangan tesPengembangan tes
Pengembangan tes
 
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdfIV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
IV,V,LAMP,I-14-ila-FK.pdf
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 

17. bab iv

  • 1. 50 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan terhadap hasil penelitian yang diperoleh dalam setiap tahapan penelitian yang dilakukan sehingga diperoleh suatu kesimpulan berkenaan dengan hipotesis yang diajukan pada bab sebelumnya. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data kuantitatif hasil tes kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas XI IPA SMA Negeri 19 Garut. Pengolahan data kuantitatif kelas eksperimen dan kelas kontrol berdasarkan hasil Pre-test (tes awal) dan Post-test (tes akhir). A. Hasil Penelitian 1. Data Pre-test (Tes Awal) a. Deskripsi Data Hasil Tes Awal Untuk mengetahui bahwa kedua kelompok ini memiliki kemampuan awal yang relatif sama atau berbeda, serta untuk mengetahui sejauh mana kompetensi awal yang dimiliki siswa, pada masing-masing kelompok tersebut diberikan soal Pre-test. Data hasil pretest kelas eksperimen diperoleh dari 35 siswa. Rata- rata skor pretest untuk kelas eksperimen adalah 26,83 dengan skor terendah 16 dan skor tertinggi 44. Sementara itu, untuk data pretest kelas kontrol diperoleh dari 36 siswa. Rata- rata skor pretest untuk kelas kontrol adalah 21,67 dengan skor terendah 9 dan skor tertinggi 40.
  • 2. 51 Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data skor Pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 4.1 Statistik Deskriptif Data Tes Awal Kelompok Jumlah Peserta Skor Ideal Skor Maksimal Skor Minimal Rata- rata Standar Deviasi CPS 35 100 44 16 26.83 7.76 Konvensional 36 100 40 9 21.67 8.05 Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata skor pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 26,83 dan 21,67 , terlihat memiliki perbedaan selisih yang cukup jauh, sehingga sekilas terlihat bahwa terdapat perbedaan kemampuan awal pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tetapi hasil ini tetap harus diuji kembali dengan pengujian statistik. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran D.1. b. Analisis Data Hasil Tes Awal 1) Uji Normalitas Dalam uji normalitas data hasil penelitian ini, peneliti menggunakan uji Chi-Kuadrat. Hal ini disebabkan data disajikan dalam bentuk interval. Kemudian berdasarkan hasil uji normalitas seperti yang diuraikan pada lampiran, ternyata diperoleh hasil sebagai berikut :
  • 3. 52 Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Data Pre-test (tes awal) Tes Awal Nilai 2  Kriteria CPS 11.06 7.82 Tidak Normal Konvensional 4.35 7.82 Normal Berdasarkan perhitungan, diperoleh 2 hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 11,06 dan 4,35. Sedangkan 2 tabel kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan derajat kebebasan 5 % adalah 7,82. Dengan demikian, karena 2 hitung > 2 tabel, maka data tes awal kelas eksperimen tidak berdistribusi normal dan kelas kontrol berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran. Karena sebaran data kelas eksperimen tidak berdistribusi normal dan kelas kontrol berdistribusi normal, maka pengujian perbedaan rata-rata dilakukan dengan Uji Mann Whitney. 2) Uji Mann-Whitney Uji Mann-Whitney data pre-test untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dihitung dengan menggunakan uji z dengan taraf signifikansi 5 %. Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut : hitung 2  tabel 2 
  • 4. 53 Tabel 4.3 Hasil Uji U Mann-Whitney Data Pre-test Nilai U u T u Zhitung Ztabel 862 630 146,5 86,73 2,73 1,96 Dari tabel di atas maka Zhitung = 2,73 > Ztabel= 1,96. dengan kata lain Zhitung tidak berada diantara batas interval -1,96 dan 1,96 maka Zhitung berada di daerah penolakan Ho dan berada di daerah penerimaan Ha. Maka rata-rata kemampuan awal siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah tidak sama (terdapat perbedaan). Dan dilihat dari rata-rata nilai kelas eksperimen yaitu 26,83 dan kelas kontrol yaitu 21,67 maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan awal kelas eksperimen berbeda dengan kemampuan awal kelas kontrol Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D.1. Karena dari analisis data hasil tes awal terdapat perbedaan rata-rata, maka selanjutnya dilakukan analisis data gain ternormalisasi. 2. Data Gain Ternormalisasi a. Deskripsi Data Gain Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar matematika siswa, maka kedua kelas (eksperimen dan kontrol) diberi tes akhir atau Post-test, dan setelah itu dihitung gain ternormalisasinya. Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol.
  • 5. 54 Tabel 4.4 Statistik Deskriptif Data Gain Kelompok Jumlah Peserta Skor Ideal Gain Maksimal Gain Minimal Rata- rata Standar Deviasi CPS 35 1.000 1.000 0.366 0.571 0.151 Konvensional 36 1.000 1.000 0.100 0.459 0.184 Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa rata-rata skor kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 0,571 dan 0,459. Sedangkan standar deviasi yang diperoleh masing-masing kelas tersebut adalah 0,151 dan 0,184. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat di lampiran D.2. b. Analisis Data Gain 1) Uji Normalitas Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas Data Gain Gain Nilai 2  Kriteria CPS 15.50 7.82 Tidak Normal Konvensional 28.80 7.82 Tidak Normal Berdasarkan perhitungan, diperoleh 2 hitung kelas eksperimen dan kelas kontrol masing-masing adalah 15,50 dan 28,80. Sedangkan 2 tabel kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan derajat kebebasan 5 % adalah 7,82. Dengan demikian, karena 2 hitung > 2 tabel, maka data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal. Perhitungan selanjutnya dapat dilihat di lampiran D.2. hitung 2  tabel 2 
  • 6. 55 Karena sebaran data kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak berdistribusi normal, maka pengujian perbedaan rata-rata dilakukan dengan Uji Mann Whitney. 2) Uji Mann-Whitney Uji Mann-Whitney data gain untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol dihitung dengan menggunakan uji z dengan taraf signifikansi 5 %. Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut : Tabel 4.6 Hasil Uji Mann-Whitney Data Gain Nilai U u T u Zhitung Ztabel 856.5 630 4 86.94 2.61 1.96 Dari tabel di atas Zhitung = 2,61 > Ztabel = 1,96. dengan kata lain Zhitung berada di daerah penerimaan Ha. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional. Perhitungan selengkapnya dapat lihat lampiran pada lampiran D.2. B. Pembahasan dan Diskusi Hasil Penelitian Dari pembahasan di atas diperoleh hasil-hasil penelitian yaitu sebagai berikut : 1. Pelaksanaan Pembelajaran Matematika Dengan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
  • 7. 56 Selama pelaksanaan pembelajaran ini, peneliti menemukan beberapa data penting, antara lain sebagai berikut : a) Pada pelaksanaan eksplorasi, pada awal pembelajaran membuat siswa menjadi kurang aktif dalam pembelajaran matematika yang hanya menceritakan materi prasyarat dan kegunaan dari materi yang akan dipelajari. Hal ini disebabkan kurang pahamnya langkah langkah pembelajaran CPS, dan menjadi fokus membahas langkah-langkah model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS). Namun dengan seiring berjalannya pembelajaran dari hari kehari semakin terbiasa sesuai dengan yang direncanakan. Agar lebih jelas dapat dilihat dari gambar dibawah ini. Gambar 4.1.a Kegiatan eksplorasi (Pemberian motivasi terhadap siswa)
  • 8. 57 Gambar 4.1.b Kegiatan Eksplorasi (Pembahasan materi prasyarat) b) Sama halnya seperti bagian eksplorasi, pada pelaksanaan elaborasi juga pada awalnya siswa banyak bertanya kepada guru, hal ini disebabkan setiap kelompok dari siswa mendapatkan Lembar Kerja Siswa (LKS) tanpa mendapatkan pembelajaran terlebih dahulu dari guru. Sehingga banyak pertanyaan-pertanyaan yang harusnya menjadikan motifasi bagi siswa untuk menjawabnya sendiri dengan mengeluarkan ide-ide atau gagasan-gagasan kreatifnya. Hal ini sangat wajar karena pembelajaran dengan pembelajaran CPS masih merupakan sesuatu yang baru bagi siswa. Hal lainnya yaitu dari segi waktu yang terbatas, sehingga beberapa rencana dilaksanakan sedikit tergesa-gesa. Namun demikian, proses pembelajaran dipertemuan selanjutnya secara umum berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Berikut ini adalah gambar dari 6 kelompok yang sedang memecahkan masalah yang diberikan.
  • 9. 58 Gambar 4.2.a Diskusi Kelompok 1 Gambar 4.2.b Diskusi Kelompok 2
  • 10. 59 Gambar 4.2.c Diskusi Kelompok 3 Gambar 4.2.d Diskusi Kelompok 4
  • 11. 60 Gambar 4.2.e Diskusi Kelompok 5 Gambar 4.2.f Diskusi Kelompok 6 c) Pada pelaksanaan konfirmasi diambil satu kelompok untuk mengirimkan perwakilannya untuk menjelaskan hasil dari diskusi kelompoknya didepan siswa yang lainnya, dengan harapan hasil dari pengumpulan dan pemilihan ide-ide baru pada saat berdiskusi bisa mendapatkan pengakuan dari siswa
  • 12. 61 yang lainnya. Pada kegiatan ini siswa lebih cepat paham, dikarenakan siswa telah terbiasa melakukan presentasi pada pembelajaran yang lainnya. Dan dengan saling bertanya jawab antari siswa dengan siswa maka dihasilkan kesimpulan langkah langkah yang lebih efektif yang dapat digunakan saat membahas pelajaran matematika bab diferensial atau turunan. Berikut gambar beberapa siswa perwakilan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas dan guru sedang memberikan kesimpulan di akhir pembelajaran. Gambar 4.3.a Siswa menuliskan hasil diskusi pada papan tulis Gambar 4.3.b Siswa menerangkan hasil diskusi di depan kelas
  • 13. 62 Gambar 4.3.c Siswa membahas hasil diskusi dan mengoreksi hasil yang tidak sesuai Gambar 4.3.d Guru memberikan kesimpulan dari diskusi kelompok d) Tanggapan guru terhadap penerapan pembelajaran matematika dengan menggunakan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) cukup baik. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran Creative Problem Solving (CPS), siswa diberi bahan ajar yang berisi permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang dikerjakan secara berkelompok sehingga siswa bisa mengembangkan pola pikirnya dengan berbagi ide dengan teman- temannya. 2. Hasil Belajar Siswa Setelah Mendapatkan Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS)
  • 14. 63 Berdasarkan data hasil pretest yang diberikan, diperoleh bahwa rata-rata hasil tes awal pada kelas yang akan diberikan model pembelajaran CPS lebih baik daripada rata-rata yang akan diberikan model pembelajaran konvensional. Dan pada hasil posttest-nya pun rata-rata dari kelas yang telah diberikan model pembelajaran CPS lebih baik daripada rata-rata yang diberikan model pembelajaran konvensional. Maka Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional. Dan rerata kemampuan awal kelas eksperimen yaitu siswa yang mendapatkan pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan kemampuan awak kelas kontrol yaitu yang mendapatkan pembelajaran konvensional, artinya Kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang menggunakan model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran Konvensional. Dengan demikian, pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dapat dijadikan salah satu alternatif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. 3. Kesimpulan pembahasan hasil penelitian Pada pertemuan pertama, siswa tampak belum cukup memahami cara belajar dengan model Creative Problem Solving (CPS) karena metode ini adalah metode yang baru bagi mereka. Siswa pada umumnya belum memahami dengan baik akan tuntutan dari pembelajaran matematika dengan model Creative Problem
  • 15. 64 Solving (CPS). Hal ini sangat wajar karena pembelajaran dengan model Creative Problem Solving (CPS) masih merupakan sesuatu yang baru bagi siswa. Hal lainnya yaitu dari segi waktu yang terbatas, sehingga beberapa rencana dilaksanakan sedikit tergesa-gesa. Namun demikian, proses pembelajaran dipertemuan selanjutnya secara umum berjalan dengan baik dan sesuai rencana. Sehingga diperoleh kesimpulan bahwa model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) lebih baik dari model pembelajaran konvensional, tentunya dengan didukung oleh faktor-faktor yang memuat 4 langkah dalam model pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) yaitu klasifikasi masalah, pengungkapan pendapat, evaluasi dan pemilihan, serta implementasi atau penguatan yang diterapkan saat pembelajaran.