Kasus ini menggambarkan insiden pertengkaran antara dua siswa, Anto dan Dino, yang berujung pada kontak fisik. Kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya dan meminta Dino untuk memperbaiki kesalahannya dengan mengganti kancing seragam Anto yang terlepas akibat tindakannya.
Studi kasus 4 menggambarkan insiden pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket di sekolah. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga copot 3 kancingnya. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan menanyakan perspektif masing-masing serta solusi perbaikan masalah sesuai keyakinan sekolah.
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRestuKuswara3
Contoh Ruang Kolaborasi CGP.
Pada ruang kolaborasi ini kami membahas tentang Budaya Positif yang bisa diterapkan pada siswa sesuatu dengan kasus yang dipaparkan
Kasus ini menggambarkan insiden pertengkaran antara dua siswa, Anto dan Dino, yang berujung pada kontak fisik. Kepala sekolah berupaya menenangkan keduanya dan meminta Dino untuk memperbaiki kesalahannya dengan mengganti kancing seragam Anto yang terlepas akibat tindakannya.
Studi kasus 4 menggambarkan insiden pertengkaran antara Anto dan Dino saat bermain basket di sekolah. Dino menjadi emosi dan menarik paksa kemeja Anto hingga copot 3 kancingnya. Kepala sekolah Ibu Suti berusaha menenangkan keduanya dengan menanyakan perspektif masing-masing serta solusi perbaikan masalah sesuai keyakinan sekolah.
Ruang Kolaborasi 1.4 Kelompok 2 (2).pdfRestuKuswara3
Contoh Ruang Kolaborasi CGP.
Pada ruang kolaborasi ini kami membahas tentang Budaya Positif yang bisa diterapkan pada siswa sesuatu dengan kasus yang dipaparkan
Kasus ini menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di lapangan basket yang menyebabkan 3 kancing kemeja Anto terlepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah memanggil kedua siswa tersebut dan mencoba menenangkan situasi dengan menanyakan keyakinan sekolah serta meminta Dino memperbaiki kesalahannya. Dino setuju untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto.
Kasus 3 mengisahkan tentang Ibu Dani yang sedang mengajar Bahasa Inggris namun Fajar terlihat tidak memperhatikan dan bahkan tertidur. Ibu Dani menyuruh Fajar maju ke depan untuk mengerjakan soal namun Fajar tidak bisa. Ibu Dani kemudian mengambil posisi kontrol sebagai pemberi rasa bersalah dengan mengatakan tidak kasihan pada Ibu Dani.
Ruang Kolaborasi.pptx Tugas Calob Guru Penggerakjohan199969
Assalamualikum wr.wb
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Berikut ini adalah salah satu tugas yang ada pada pendidikan guru penggerak
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Unggah Hasil Diskusi Kelompok
Kasus ini menceritakan tentang pertengkaran antara Dino dan Anto di lapangan basket yang berujung pada kontak fisik dimana Dino menarik kemeja Anto hingga 3 kancingnya lepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metode restitusi dengan bertanya tentang keyakinan sekolah, meminta Dino memperbaiki kesalahannya, dan akhirnya Dino setuju untuk memperbaiki kemeja Anto dengan
1. Posisi kontrol yang diambil Ibu Dani adalah penghukum, hal ini terlihat dari kalimat tegurnya kepada Fajar yang bernada menghukum.
2. Kemungkinan kebutuhan yang dibutuhkan Fajar adalah perhatian dan dukungan, mengingat sikapnya yang acuh tak acuh dan nilai yang kurang baik.
3. Jika Ibu Dani mengambil posisi pemantau, ia akan bertanya dengan lembut tentang keadaan Fajar, ap
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptxDevano9
Kasus 4 mencatat insiden perkelahian antara Anto dan Dino di lapangan basket sekolah. Guru piket melerai dan membawa keduanya ke ruang kepala sekolah, Ibu Suti. Ibu Suti berusaha menenangkan Dino yang marah dan mendengarkan keluh kesahnya. Ibu Suti mengingatkan bahwa semua orang bisa melakukan kesalahan namun meminta Dino memikirkan cara lain untuk menyelesaikan masalah di masa depan. Ibu
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
More Related Content
Similar to 1.4.a.5. Ruang Kolaborasi Modul 1.4 Kerja Kelompok 2.pptx
Kasus ini menceritakan tentang perkelahian antara Anto dan Dino di lapangan basket yang menyebabkan 3 kancing kemeja Anto terlepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah memanggil kedua siswa tersebut dan mencoba menenangkan situasi dengan menanyakan keyakinan sekolah serta meminta Dino memperbaiki kesalahannya. Dino setuju untuk memperbaiki kesalahan tersebut dengan menjahitkan kembali kancing kemeja Anto.
Kasus 3 mengisahkan tentang Ibu Dani yang sedang mengajar Bahasa Inggris namun Fajar terlihat tidak memperhatikan dan bahkan tertidur. Ibu Dani menyuruh Fajar maju ke depan untuk mengerjakan soal namun Fajar tidak bisa. Ibu Dani kemudian mengambil posisi kontrol sebagai pemberi rasa bersalah dengan mengatakan tidak kasihan pada Ibu Dani.
Ruang Kolaborasi.pptx Tugas Calob Guru Penggerakjohan199969
Assalamualikum wr.wb
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan Pendampingan selama 6 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Berikut ini adalah salah satu tugas yang ada pada pendidikan guru penggerak
Ruang Kolaborasi Modul 1.4 - Unggah Hasil Diskusi Kelompok
Kasus ini menceritakan tentang pertengkaran antara Dino dan Anto di lapangan basket yang berujung pada kontak fisik dimana Dino menarik kemeja Anto hingga 3 kancingnya lepas. Ibu Suti selaku kepala sekolah menyelesaikan masalah ini dengan menggunakan metode restitusi dengan bertanya tentang keyakinan sekolah, meminta Dino memperbaiki kesalahannya, dan akhirnya Dino setuju untuk memperbaiki kemeja Anto dengan
1. Posisi kontrol yang diambil Ibu Dani adalah penghukum, hal ini terlihat dari kalimat tegurnya kepada Fajar yang bernada menghukum.
2. Kemungkinan kebutuhan yang dibutuhkan Fajar adalah perhatian dan dukungan, mengingat sikapnya yang acuh tak acuh dan nilai yang kurang baik.
3. Jika Ibu Dani mengambil posisi pemantau, ia akan bertanya dengan lembut tentang keadaan Fajar, ap
Tugas 1.4.a.5.1 Ruang Kolaborasi Kel 2.pptxDevano9
Kasus 4 mencatat insiden perkelahian antara Anto dan Dino di lapangan basket sekolah. Guru piket melerai dan membawa keduanya ke ruang kepala sekolah, Ibu Suti. Ibu Suti berusaha menenangkan Dino yang marah dan mendengarkan keluh kesahnya. Ibu Suti mengingatkan bahwa semua orang bisa melakukan kesalahan namun meminta Dino memikirkan cara lain untuk menyelesaikan masalah di masa depan. Ibu
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
5. Guru Matematika dan wali kelas 8, Ibu Santi sakit, sehingga
tidak dapat masuk dan mengajar. Akhirnya dicarikan guru
pengganti, Ibu Eni. Ibu Eni baru 2 tahun menjadi guru SMP.
Beberapa murid perempuan, Fifi dan Natali, mengetahui hal
ini dan mulai menggunakan kesempatan dan bersikap
seenaknya, tertawa dan tidak mengindahkan kehadiran Ibu
Eni. Ibu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah,
sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada
pengerjaan tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu
ditegur Bapak Kepala Sekolah kalau kalian tidak kerjakan
tugas. Tolong bantu Ibu ya?” Namun Fifi dan Natali malah jadi
tertawa, “Ah Ibu, santai saja bu”. Mereka tetap tidak
mengerjakan tugas dan malah mengobrol.
KASUS 1
6. Keesokan harinya, Ibu Santi memanggil Fifi dan Natali serta
menanyakan tentang laporan Ibu Eni. Ibu Santi menanyakan
apakah mereka bersedia melakukan memperbaiki
permasalahan yang ada? Fifi dan Natali sempat ragu-ragu dan
membela diri, namun pada akhirnya mengatakan akan
meminta maaf. Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu
boleh saja dilakukan bila mereka sungguh-sungguh ingin
meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan kembali, apa
yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak
dihormati Ibu Santi? Baik Fifi maupun Natali mengakui bahwa
perilaku mereka tidak sesuai dengan Keyakinan Kelas. Ibu
Santi melanjutkan kembali apa yang akan mereka lakukan
untuk memperbaiki masalah, apakah ada gagasan?
LANJUTAN KASUS 1
7. Setelah berpikir sejenak, Natali dan Fifi mengusulkan
bagaimana kalau mereka mengadakan sebuah diskusi
kelompok dengan teman-teman sekelasnya. Tema yang
mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama
tentang sikap saling menghormati dan bagaimana
penerapannya di kehidupan sehari-hari di sekolah. Usulan
kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang
gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni
bahwa mereka telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak
Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan guru, maka mereka
akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
LANJUTAN KASUS 1
8. Langkah-langkah restitusi sudah dijalankan oleh
Ibu Santi yaitu dengan menggunakan Segitiga Restitusi :
KASUS 1
Menstabilkan Identitas :
Ibu Santi menanggapi bahwa tindakan itu boleh saja dilakukan bila mereka
sungguh-sungguh ingin meminta maaf, namun Ibu Santi menanyakan
kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan rasa tidak
dihormati Ibu Santi?
Memvalidasi Tindakan :
Tidak ada
Menanyakan Keyakinan :
Ibu Santi menanyakan kembali, apa yang mereka bisa lakukan untuk menggantikan
rasa tidak dihormati Ibu Santi?
9. Menurut Anda, apakah restitusi yang diusulkan Fifi dan Natali
sudah sesuai dengan pelanggaran yang telah dibuat?
KASUS 1
Restitusi yang diusulkan Fifi & Natali Sudah Sesuai
Langkah-langkahnya : Mereka mengusulkan bagaimana kalau mereka
mengadakan sebuah diskusi kelompok dengan teman-teman sekelasnya.
Tema yang mereka pilih adalah penerapan keyakinan kelas, terutama tentang
sikap saling menghormati dan bagaimana penerapannya di kehidupan sehari-
hari di sekolah. Usulan kedua adalah mengirim email kepada Ibu Eni tentang
gagasan mereka tersebut. Mereka pun memberitahu Ibu Eni bahwa mereka
telah memberitahu Kepala Sekolah, Pak Hasan, bila lain waktu ada ketiadaan
guru, maka mereka akan mengusulkan Ibu Eni sebagai guru pengganti.
10. Dalam kasus 1, posisi apakah yang telah diambil oleh Ibu Eni
dalam menangani Fifi dan Natali?
Posisi sebagai Pembuat Merasa Bersalah seperti tercermin dalam
kalimat “ Bu Eni mencoba menyapa Fifi dan Natali dengan ramah,
sambil mengingatkan mereka untuk tetap fokus pada pengerjaan
tugas, “Ayolah tugasnya dikerjakan, nanti Ibu ditegur Bapak Kepala
Sekolah kalau kalian tidak kerjakan tugas. Tolong bantu Ibu ya?”
Jika Anda adalah Pak Hasan, bagaimana Anda menyikapi langkah
yang ditempuh Ibu Santi? Sudah tepat sesuai dengan langkah-
langkah restitusi yang benar dan mau berbagi praktik baik dengan
rekan sejawat akan tetapi komunikasikan kepada murid untuk
penekanan Keyakinan Kelas nya
11. KASUS 2
Sabrina hari itu bangun terlambat, dan terburu-buru sampai di sekolah. Dia pun akhirnya
sampai di gerbang sekolah, tapi baru menyadari kalau tidak menggunakan sepatu hitam
seperti tertera di peraturan sekolah. Di depan pintu kelas, Bapak Lukman memperhatikan
sepatu Sabrina yang berwarna coklat. Sabrina berusaha menjelaskan bahwa dia terburu-buru
dan salah mengenakan sepatu.
Pak Lukman menanyakan Sabrina, apa peraturan sekolah tentang seragam warna sepatu.
Sabrina menjawab sudah mengetahui sepatu harus berwarna hitam, namun terburu-buru dan
salah mengenakan sepatu, selain tidak mungkin kembali pulang karena rumahnya jauh sekali.
Pak Lukman tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan, “Ya sudah, kamu
sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah. Sudah terlambat, salah pula warna
sepatunya. Segera buka sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai
peraturan”.
Sabrina meminta maaf dan memohon kembali kepada pak Lukman agar tetap dapat
mengenakan sepatunya dan berjanji tidak akan mengulang kesalahannya. Namun pak Lukman
tidak mau tahu, “Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah, kalau tidak sanggup ambil
sepatu di rumah atau diantarkan sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja
seharian di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa sepatu seharian.”
Sabrina pun dengan berat hati mencopot sepatunya dan memberikannya kepada pak Lukman.
12. Sebagai penghukum, terlihat tegas dalam kalimatnya”Pak Lukman
tetap bersikeras pada peraturan yang berlaku dan mengatakan,
“Ya sudah, kamu sudah melanggar peraturan sekolah. Kamu salah.
Sudah terlambat, salah pula warna sepatunya. Segera buka
sepatumu kalau tidak bisa mengenakan warna sepatu sesuai
peraturan”.“Tidak, kamu telah melanggar peraturan sekolah,
kalau tidak sanggup ambil sepatu di rumah atau diantarkan
sepatu ke sekolah, ya sudah kamu tidak bersepatu saja seharian
di sekolah. Sekarang copot sepatumu dan silakan belajar tanpa
sepatu seharian.”
Dalam kasus 2 ini, sikap posisi apakah yang diambil oleh
Bapak Lukman? Jelaskan, apakah indikatornya?
KASUS 2
13. KASUS 2 Bila Bapak Lukman mengambil posisi seorang Manajer,
apa yang akan dikatakannya, pertanyaan-pertanyaan
seperti apakah yang akan diajukan ke Sabrina? Jelaskan
Pertanyaan-pertanyaan yang dapat di lemparkan
kepada Sabrina
• Kenapa datang terlambat nak!
• Besok bisakah kamu datang tepat waktu?
• Apakah besok akan ada masalah untuk kamu
datang tepat waktu ke sekolah?
• Baik saya hargai usahamu
14. Kira-kira bila Anda adalah Kepala Sekolah di sekolah
tersebut, Nilai kebajikan apa yang ingin dituju oleh
peraturan harus berwarna hitam?
Empati dan kepedulian karna dengan seragam nya warna
sepatu maka memahami perasaan murid yang tidak
mampu membeli sepatu yang berwarna karna lebih mahal
Bagaimana Anda menyikapi langkah yang diambil Pak
Lukman mengenai kasus tersebut?
• Tindakannya sudah benar akan tetapi pelaksanaan
kurang tepat
• Saya setuju Pak Luqman karna ketegasan tetapi
dengan bahasa yang santun
KASUS 2
15. KASUS 3
Ibu Dani sedang menjelaskan pelajaran Bahasa Inggris di papan tulis, namun
beliau memperhatikan bahwa Fajar malah tidur-tiduran dan tampak acuh tak
acuh pada pelajarannya. “Fajar coba jawab pertanyaan nomor 3. Maju ke
depan dan kerjakan di papan tulis”. Fajar pun tampak malas-malasan maju ke
depan, dan sesampai di depan papan tulis pun, Fajar hanya diam terpaku,
sambil memegang buku bahasa Inggrisnya dan memainkan spidol di
tangannya. “Ayo Fajar makanya jangan tidur-tiduran, lain kali perhatikan!
Sudah sana, duduk kembali, kira-kira siapa yang bisa?”Fajar pun kembali
duduk di bangkunya. Hal seperti ini sudah seringkali terjadi pada Fajar, seperti
tidak memperhatikan, acuh tak acuh, dan nilai-nilainya pun tidak terlalu baik
untuk pelajaran Bahasa Inggris. Pada saat ditegur oleh Ibu Dani, Fajar hanya
menjawab,“Tidak tahu Bu”. Ibu Dani pun menjawab lirih,
“Gimana kamu Fajar, kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-
capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama Ibu?” dan Fajar pun diam
membisu.
16. KASUS 3 Posisi kontrol apa yang diambil oleh Ibu Dani
dalam pendekatannya kepada Fajar?
Pembuat orang merasa bersalah terlihat dari kata
kata ibu dani " “Ayo Fajar makanya jangan tidur-
tiduran, lain kali perhatikan!“Gimana kamu Fajar,
kamu tidak kasihan sama Ibu ya, Ibu sudah capek-
capek mengajarkan kamu. Tidak kasihan sama
Ibu?”
17. KASUS 3
Membaca sikap Fajar, kira-kira kebutuhan apa yang
diperlukan oleh Fajar?
lebih cenderung cinta dan kasih sayang juga bisa
kebutuhan kebebasan
18. KASUS 3
Bilamana Ibu Dani mengambil posisi Pemantau, apa yang
akan dilakukan atau dikatakan olehnya? Pertanyaan-
pertanyaan seperti apa yang akan diajukan? Jelaskan.
Fajar, tahukah kamu kewajiban siswa itu apa?, lalu
benarkah tidur-tiduran dan acuh di kelas itu
sesuai dengan kewajiban di kelas?, apa kamu tidak takut
kalau nanti tidak paham akan pelajaran
bahasa inggris
19. KASUS 3
Apabila Anda adalah kepala sekolah di sekolah
Fajar dan mengetahui hal ini, bagaimana tindak
lanjut Anda?
Mencari tahu latar belakang dan alasan tindakan
dari fajar, melakukan tindak lanjut dengan
homevisit agar ada perbaikan dari fajar,
memfasilitasi adanya bimbingan dan konseling
20. KASUS 4
Anto dan Dino sedang bermain bersama di lapangan
basket, dan tiba-tiba terlibat dalam sebuah
pertengkaran adu mulut. Dino pun menjadi emosi dan
mengadakan kontak fisik, menarik kemeja Anto dengan
kasar, sampai 3 kancingnya terlepas. Pada saat itu guru
piket langsung melerai mereka, dan membawa mereka
ke ruang kepala sekolah. Ibu Suti sebagai kepala sekolah
berupaya menenangkan keduanya, terutama Dino. “Dino
sepertinya kamu saat ini sedang marah sekali.”
Mendengar itu, Dino pun mengalir bercerita tentang
kekesalan hatinya. Ibu Suti pun melanjutkan bahwa ...
21. KASUS 4
membuat kesalahan adalah hal yang manusiawi, dan
bahwa mempertahankan diri adalah hal yang penting.
Namun meminta Dino memikirkan cara lain yang
mungkin lebih efektif, karena saat ini Dino berada di
ruang kepala sekolah. Ibu Suti melanjutkan bertanya
tentang keyakinan sekolah yang disepakati, serta
apakah Dino bersedia memperbaiki kesalahan yang
telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya
perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya
kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan Dino untuk
memperbaiki masalah.
22. KASUS 4
Anto menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu.
Ibu saya akan sangat marah kalau melihat kancing baju
saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu Suti pun
kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan
untuk menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas? Dino
berpikir sejenak, namun menjawab, “Wah tidak tahu bu,
saya lem kembali mungkin ya bu?” Ibu Suti berpikir
sebentar dan menanggapi, “Kalau di lem akan mudah
terlepas kembali Dino. Bagaimana kalau kamu
menjahitkan saja, bersediakah kamu?” Dino tampak
ragu-ragu dan menanggapi, “Menjahit? Mana saya tau b
23. KASUS 4
bagaimana menjahit bu.” Ibu Suti meneruskan,
“Apakah kamu bersedia belajar menjahit?” Dino
berpikir sejenak, memandang kemeja Anto, dan
menanggapi, “Yang mengajari saya siapa bu?” Dengan
cepat Ibu Suti menjawab, “Pak Irfan, guru Tata
Busana”. Dino kembali diam sejenak, memandang
kemeja Anto yang tanpa kancing. Akhirnya Dino
mengangguk tanda menyetujui dan sepanjang siang
itu Dino belajar menjahit dan memperbaiki kemeja
Anto. Terakhir kali terlihat kedua anak laki-laki
tersebut, Dino dan Anto pada jam pulang sekolah,
mereka sudah bercengkrama dan bersenda gurau
24. KASUS 4
Posisi kontrol apa yang telah dipraktikkan oleh Kepala
Sekolah Ibu Suti?
Posisi Manager
25. KASUS 4
Hal-hal apa saja yang dilakukannya
sehingga Anda berkesimpulan demikian?
Menstabilkan identitas : Dino pun mengalir bercerita
tentang kekesalan hatinya. Ibu Suti pun
melanjutkan bahwa membuat kesalahan adalah hal
yang manusiawi, dan bahwa mempertahankan diri
adalah hal yang penting. Namun meminta Dino
memikirkan cara lain yang mungkin lebih efektif, karena
saat ini Dino berada di ruang kepala sekolah
26. KASUS 4
Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga
Anda berkesimpulan demikian?
Memvalidasi tindakan : Ibu Suti sebagai kepala
sekolah berupaya menenangkan keduanya,
terutama Dino. “Dino sepertinya kamu saat ini
sedang marah sekali.”
27. KASUS 4 Hal-hal apa saja yang dilakukannya sehingga
Anda berkesimpulan demikian?
Menanyakan keyakinan : Ibu Suti melanjutkan bertanya tentang keyakinan
sekolah yang disepakati, serta apakah Dino bersedia memperbaiki
kesalahan yang telah dilakukan terhadap Anto? Dino pun akhirnya
perlahan mengangguk. Kemudian Ibu Suti balik bertanya kepada Anto, hal
apa yang bisa dilakukan Dino untuk memperbaiki masalah. Anto
menjawab, “Saya perlu kancing saya diperbaiki bu. Ibu saya akan sangat
marah kalau melihat kancing baju saya sampai copot 3 kancing begini.” Ibu
Suti pun kembali bertanya ke Dino apakah yang akan dia lakukan untuk
menggantikan 3 kancing Anto yang terlepas?
28. Menanyakan kebutuhan masing-masing
Dino dikuatkan dengan cara "Dino sepertinya kamu
saat ini sedang marah sekali".
Anto dikuatkan dengan cara : Ibu Suti balik
bertanya kepada Anto, hal apa yang bisa dilakukan
Dino untuk memperbaiki masalah.
KASUS 4
Dalam kasus tersebut, bagaimana Dino dikuatkan,
bagaimana Anto dikuatkan oleh Ibu Suti?
29. KASUS 4
Kira-kira nilai-nilai kebajikan (keyakinan sekolah) apa yang
dituju dalam kasus tersebut? Jelaskan!
Saling Peduli : Dino mau menjahitkan kancing baju Anto yang
lepas karena Dino juga peduli dengan Anto, karna kalau tidak
dijatkan kembali maka Anto akan dimarahi Ibunya
Tenggang Rasa : Didalam satu tim ataupun pertemanan
seharusnya mencerminkan rasa menghargai dan menghormati
orang lain. Bisa dilakukan dengan menjaga ucapan, perbuatan,
serta tingkah laku
Tanggung Jawab : Dino memperbaiki kancing baju Anto
mencerminkan sikap tanggung jawab atas perbuatannya.