SlideShare a Scribd company logo
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |69
Nefrolitiasis
Ahmad Fauzi1
, Marco Manza Adi Putra2
1
Bagian Ortopedi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
Abstrak
Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah keadaan dimana ditemukannya batu pada ginjal. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan
Dasar Indonesia tahun 2013, salah satu penyakit ginjal yang paling sering terjadi di Indonesia adalah batu ginjal. Prevalensi
penyakit ini diperkirakan lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan. Ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan
aktivitas fisik, pola makan, serta struktur anatomis yang berbeda.Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi
oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor ekstrinsik
yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam urin,pekerjaan, dan sebagainya. Nefrolitiasis
juga dapat di bedakan berdasarkan komposisi zat yang menyusunnya. Berdasarkan komposisi zat yang meyusun batu, batu
dibedakan menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu silikat.
Angka kejadian batu kalsium paling tinggi jika dibandingkan dengan angka kejadian batu lainnya. Penatalaksanaan pasien
nefrolitiasis dapat dilakukan dengan menggunakan metode ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy), PNL
(Percutaneus Shockwave Litholapaxy), bedah terbuka dan terapi konservatif atau terapi ekspulsif medikamentosa (TEM).
Kata kunci : ESWL,nefrolitiasis,PNL, TEM
Nephrolithiasis
Abstract
Nephrolithiasis or kidney stone is a condition where stone is found in kidney. According to Indonesian Primary Health Riset
in 2013 , one of common kidney disease in Indonesia is kidney stone. The prevalence most commonly effects on men than
woman. This condition caused by the differentiation beetwen activity , food, and anatomy structure in men and women.
Kidney stone are formed by intrinsic and extrinsic factor. The intrinsic factor are age, gender and genetic even though
extrinsic factor are geography condition, climate , habitual eating, substance which contain in urine, job and others.
Neprolitiasis can be distinguished by composition of the substances they are calcium stones, struvit stones, uric acid stones,
cystine stone, xanthine stone, triamterene stone and silicate stone. The number of nephrolithiasis caused by calcium stone
are the highest that others. Management of kidney stone are ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy), PNL
(Percutaneus Shockwave Litholapaxy), surgical operation, and medicamentosa.
Keyword: ESWL, nephrolithisis, PNL,TEM
Korespondensi : Marco ManzaAdi Putra, alamat Jl. Kopi Arabika, Gedong Meneng, Bandar Lampung, HP 085279320406, e-
mail marcomanza6@gmail.com
Pendahuluan
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan
salah satu penyakit ginjal, dimana
ditemukannya batu yang mengandung
komponen kristal dan matriks organik yang
merupakan penyebab terbanyak kelainan
saluran kemih.1
Lokasi batu ginjal khas dijumpai di kaliks,
atau pelvis dan bila keluar akan terhenti dan
menyumbat pada daerah ureter (batu ureter)
dan kandung kemih (batu kandung kemih).
Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium, batu
oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat.
Namun yang paling sering terjadi pada batu
ginjal adalah batu kalsium.
Penyebab pasti yang membentuk batu
ginjal belum diketahui, oleh karena banyak
faktor yang dilibatkannya. Diduga dua proses
yang terlibat dalam batu ginjal yakni
supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi
terjadi jika substansi yang menyusun batu
terdapat dalam jumlah besar dalam urin, yaitu
ketika volume urin dan kimia urin yang
menekan pembentukan batu menurun. Pada
proses nukleasi, natrium hidrogen urat, asam
urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti.
Ion kalsium dan oksalat kemudian merekat
(adhesi) di inti untuk membentuk campuran
batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen.
Prevalensi penyakit ini diperkirakan
sebesar 7% pada perempuan dewasa dan 13%
pada laki-laki dewasa. Empat dari lima pasien
adalah laki-laki, sedangkan usia puncak adalah
dekade ketiga sampai ke empat . 2
Di Indonesia sendiri, penyakit ginjal yang
paling sering ditemui adalah gagal ginjal dan
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |70
nefrolitiasis. Prevalensi tertinggi penyakit
nefrolitiasis yaitu di daerah DI Yogyakarta
(1,2%), diikuti Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa
Tengah , dan Sulawesi Tengah masing-masing
(0,8%).3
Isi
Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan
suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih
batu di dalam pelvis atau kaliks dari
ginjal.Secara garis besar pembentukan batu
ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan
ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis
kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor
ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim,
kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam
urin, pekerjaan, dan sebagainya.4
Faktor risiko nefrolitiasis (batu ginjal)
umumnya biasanya karena adanya riwayat
batu di usia muda, riwayat batu pada keluarga,
ada penyakit asam urat, kondisi medis lokal
dan sistemik, predisposisi genetik, dan
komposisi urin itu sendiri. Komposisi urin
menentukan pembentukan batu berdasarkan
tiga faktor, berlebihnya komponen
pembentukan batu, jumlah komponen
penghambat pembentukan batu (seperti sitrat,
glikosaminoglikan) atau pemicu (seperti
natrium, urat). Anatomis traktus anatomis juga
turut menentukan kecendrungan
pembentukan batu.5.6
Nefrolitiasis berdasarkan komposisinya
terbagi menjadi batu kalsium, batu struvit,
batu asam urat, batu sistin, batu xanthine, batu
triamteren, dan batu silikat.
Pembentukan batu pada ginjal umumnya
membutuhkan keadaan supersaturasi. Namun
pada urin normal, ditemukan adanya zat
inhibitor pembentuk batu. Pada kondisi-kondisi
tertentu, terdapat zat reaktan yang dapat
menginduksi pembentukan batu. Adanya
hambatan aliran urin, kelainan bawaan pada
pelvikalises, hiperplasia prostat benigna,
striktura, dan buli bulineurogenik diduga ikut
berperan dalam proses pembentukan batu.7
Batu terdiri atas kristal-kristal yang
tersusun oleh bahan-bahan organik maupun
anorganik yang terlarut dalam urin. Kristal-
kristal tersebut akan tetap berada pada posisi
metastable (tetap terlarut)dalam urin jika tidak
ada keadaan-keadaan yang menyebabkan
presipitasi kristal. Apabila kristal mengalami
presipitasi membentuk inti batu, yang
kemudian akan mengadakan agregasi dan
menarik bahan-bahan yang lain sehingga
menjadi kristal yang lebih besar. Kristal akan
mengendap pada epitel saluran kemih dan
membentuk batu yang cukup besar untuk
menyumbat saluran kemih sehingga nantinya
dapat menimbulkan gejala klinis.
Terdapat beberapa zat yang dikenal
mampu menghambat pembentukan batu.
Diantaranya ion magnesium (Mg), sitrat,
protein Tamm Horsfall (THP) atau uromukoid,
dan glikosaminoglikan. Ion magnesium
ternyata dapat menghambat batu karena jika
berikatan dengan oksalat, akan membentuk
garam oksalat sehingga oksalat yang akan
berikatan dengan kalsium menurun. Demikian
pula sitrat jika berikatan dengan ion kalsium
(Ca) untuk membentuk kalsium sitrat, sehingga
jumlah kalsium oksalat akan menurun.5, 7
Terdapat beberapa jenis variasi dari batu
ginjal, yaitu:
1. Batu Kalsium
Batu yang paling sering terjadi pada kasus
batu ginjal. Kandungan batu jenis ini
terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat,
atau campuran dari kedua unsur tersebut.
Faktor-faktor terbentuknya batu kalsium
adalah:
a. Hiperkalsiuri
Terbagi menjadi hiperkalsiuri
absorbtif, hiperkalsiuri renal, dan
hiperkasiuri resorptif. Hiperkalsiuri
absorbtif terjadi karena adanya
peningkatan absorbsi kalsium melalui
usus, hiperkalsiuri renal terjadi akibat
adanya gangguan kemampuan
reabsorbsi kalsium melalu tubulus
ginjal dan hiperkalsiuri resorptif
terjadi karena adanya peningkatan
resorpsi kalsium tulang.
b. Hiperoksaluri
Merupakan eksresi oksalat urin yang
melebihi 45 gram perhari.
c. Hiperurikosuria
Kadar asam urat di dalam urin yang
melebihi 850mg/24 jam.
d. Hipositraturia
Sitrat yang berfungsi untuk
menghalangi ikatan kalsium dengan
oksalat atau fosfat sedikit.
e. Hipomagnesuria
Magnesium yang bertindak sebagai
penghambat timbulnya batu kalsium
kadarnya sedikit dalam tubuh.
Penyebab tersering hipomagnesuria
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |71
adalah penyakit inflamasi usus yang
diikuti dengan gangguan malabsorbsi.
2. Batu Struvit
Batu yang terbentuk akibat adanya infeksi
saluran kemih.
3. Batu Asam Urat
Biasanya diderita pada pasien-pasien
penyakit gout, penyakit mieloproliferatif,
pasien yang mendapatkan terapi anti
kanker, dan yang banyak menggunakan
obat urikosurik seperti sulfinpirazon,
thiazid, dan salisilat.
4. Batu Jenis Lain
Batu sistin, batu xanthine, batu
triamteran, dan batu silikat sangat jarang
dijumpai.5
Berdasarkan penelitian Martha di RSUP
Prof Dr.R.D. Kandou Manado dengan
menggunakan 35 orang sample, didapatkan
jumlah penderita dengan lokasi batu di pielum
adalah 30 penderita ( 85,75%), lokasi batu di
kaliks adalah 2 penderita (5,7%), dan lokasi
batu di pelviokaliks adalah 3 penderita (8,7%).8
Tabel 1. Lokasi batu
Letak N %
Pielum 30 85,75
Kaliks 2 5,7
Pelviokaliks 3 8,7
Total 35 100
Penderita nefrolitiasis sering
mendapatkan keluhan rasa nyeri pada
pinggang ke arah bawah dan depan. Nyeri
dapat bersifat kolik atau non kolik. Nyeri dapat
menetap dan terasa sangat hebat. Mual dan
muntah sering hadir, namun demam jarang di
jumpai pada penderita. Dapat juga muncul
adanya bruto atau mikrohematuria.5, 9
Selain dari keluhan khas yang didapatkan
pada penderita nefrolitiasis, ada beberapa hal
yang harus dievaluasi untuk menegakkan
diagnosis, yaitu:
1. Evaluasi skrining yang terdiri dari sejarah
rinci medis dan makanan, kimia darah,
dan urin pada pasien. 10
2. Foto Rontgen Abdomen yang digunakan
untuk melihat adanya kemungkinan batu
radio-opak.
3. Pielografi Intra Vena yang bertujuan
melihat keadaan anatomi dan fungsi
ginjal. Pemeriksaan ini dapat terlihat batu
yang bersifat radiolusen.
4. Ultrasonografi (USG) dapat melihat semua
jenis batu.
5. CT Urografi tanpa kontras adalah standar
baku untuk melihat adanya batu di traktus
urinarius.5
Tujuan utama tatalaksana pada pasien
nefrolitiasis adalah mengatasi nyeri,
menghilangkan batu yang sudah ada, dan
mencegah terjadinya pembentukan batu yang
berulang.
1. ESWL (Extracorporeal Shockwave
Lithotripsy)
Alat ini ditemukan pertama kali pada
tahun 1980 oleh Caussy. Bekerja dengan
menggunakan gelombang kejut yang
dihasilkan di luar tubuh untuk
menghancurkan batu di dalam tubuh.
Batu akan dipecah menjadi bagian-bagian
yang kecil sehingga mudah dikeluarkan
melalui saluran kemih 11
ESWLdianggap sebagai
pengobatancukup berhasiluntuk
batuginjalberukuranmenengahdanuntukb
atuginjal berukuran lebihdari20-
30mmpada pasienyang lebih
memilihESWL, asalkan mereka
menerimaperawatanberpotensi lebih.
2. PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy)
Merupakan salah satu tindakan
endourologi untuk mengeluarkan batu
yang berada di saluran ginjal dengan cara
memasukan alat endoskopi ke dalam
kalises melalui insisi pada kulit. Batu
kemudian dikeluarkan atau dipecah
terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen
kecil.
AsosiasiEropaPedomanUrologitentangurol
ithiasismerekomendasikanPNLsebagaipen
gobatan utama untukbatuginjalberukuran
>20mm, sementaraESWLlebih
disukaisebagailini
keduapengobatan,karenaESWLsering
membutuhkanbeberapa perawatan, dan
memilikirisikoobstruksiureter, serta
kebutuhan adanyaprosedurtambahan. Ini
adalah alasan utama untuk
merekomendasikan bahwa PNL adalah
baris pertama untuk mengobati pasien
nefrolitias. 12
3. Bedah terbuka
Untuk pelayanan kesehatan yang
belum memiliki fasilitas PNL dan ESWL,
tindakan yang dapat dilakukan melalui
bedah terbuka. Pembedahan terbuka itu
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |72
antara lain pielolitotomiataunefrolitotomi
untuk mengambil batu pada saluran ginjal.
4. Terapi Konservatif atau Terapi Ekspulsif
Medikamentosa (TEM)
Terapi dengan mengunakan
medikamentosa ini ditujukan pada kasus
dengan batu yang ukuranya masih kurang
dari 5mm, dapat juga diberikan pada
pasien yang belum memiliki indikasi
pengeluaran batu secara aktif. Terapi
konservatif terdiri dari peningkatan
asupan minum dan pemberian diuretik;
pemberian nifedipin atau agen alfa-
blocker, seperti tamsulosin; manajemen
rasa nyeri pasien, khusunya pada kolik,
dapat dilakukan dengan pemberian
simpatolitik, atau antiprostaglandin,
analgesik; pemantauan berkala setiap 1-
14 hari sekali selama 6 minggu untuk
menilai posisi batu dan derajat
hidronefrosis. 6
Komplikasi pada nefrolitiasis bedakan
menjadi komplikasi akut dan komplikasi jangka
panjang.
1. Komplikasi Akut
Kematian, kehilangan fungsi ginjal,
kebutuhan transfusi dan tambahan invensi
sekunder yang tidak direncanakan.
2. Komplikasi Jangka Panjang
Striktura, obstruksi, hidronefrotis,
berlanjut dangan atau tanpa pionefrosis,
dan berakhir dengan kegagalan faal ginjal
yang terkena.
Ringkasan
Nefrolitiasis merupakan suatu keadaan
dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam
pelvis atau kaliks dari ginjal. Batu-batu ini
berdasarkan komposisinya dibagi menjadi batu
kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu
sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu
silikat. Batu-batu ini terbentuk akibat banyak
faktor, seperti adanya hambatan aliran urin,
kelainan bawaan pada pelvikalises, hiperplasia
prostat benigna, striktura, dan buli
bulineurogenik.
Penyakit ini memiliki gejala yang cukup
khas dengan adanya rasa nyeri di daerah
pinggang ke bawah. Nyeri bersifat kolik atau
non kolik. Nyeri dapat menetap dan terasa
sangat hebat. Mual dan muntah sering hadir,
namun demam jarang dijumpai pada
penderita. Dapat juga muncul adanya bruto
atau mikrohematuria. Penatalaksanakan kasus
ini dapat dilakukan dengan metode ESWL
(Extracorporeal Shockwave Lithotripsy), PCNL
(Percutaneus Nephro Litholapaxy), bedah
terbuka dan terapi konservatif atau terapi
ekspulsif medikamentosa (TEM).
Simpulan
Nefrolitiasis merupakan salah satu
penyakit ginjal, yaitu ditemukannya batu yang
mengandung komponen kristal dan matriks
organik. Nefrolitiasis berdasarkan
komposisinya terbagi menjadi batu kalsium,
batu struvit, batu asam urat, batu sistin, batu
xanthine, batu triamteren, dan batu silikat.
Batu kalsium merupakan kejadian yang paling
banyak terjadi.
Daftar Pustaka
1. Hanley JM, Saigal CS, Scales CD, Smith AC.
Prevalences of kidney stone in the United
States. Journal European Association of
Urology[internet]. 2012[diakses tanggal 28
Oktober 2015]; 62(1):160-5.Tersedia dari:
http://journal.unnes.ac.id/index.php/kem
as
2. HTAI. Penggunaan extracorporeal
shockwave lithotripsy pada batu saluran
kemih. Jakarta: Health Technology
Assasement Indonesia; 2005.
3. Depkes. Laporan riset kesehatan dasar
2013. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia;2013.
4. Krisna DNP. Faktor risiko kejadian penyakit
batu ginjal di wilayah kerja Puskesmas
Margasari kabupaten Tegal tahun 2010
[skripsi]. Semarang: Universitas Negeri
Semarang; 2011.
5. Basuki B. Dasar-dasar urologi.Malang:
Sagung seto; 2015.hlm.93-100.
6. Hasiana L, Chaidir A. Batu saluran kemih.
Dalam: Chris T, Frans L, Sonia H, Eka A,
Editor. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi
keempat jilid I.Jakarta: Media Aesculapius;
2014.hlm. 277-280.
7. Mochammad S. Batu saluran kemih.
Dalam: Aru W, Bambang S,Idrus A,
Marcellus S, Siti S, editors. Ilmu Penyakit
Dalam. Edisi kelima jilid II. Jakarta: Interna
Publishing; 2014. hlm. 1025-1027.
8. Martha.E.B.T. Angka kejadian batu ginjal
di RSUP Prof Dr.R.D. Kandou Manado
periode januari 2010-desember 2012. E-
clinic [internet]. 2014 [diakses tanggal 26
Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis
Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |73
oktober 2015]. Tersedia dari:
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ecli
nic/article/view/3722
9. David S. Goldfarb,MD.In the clinic
nephrolithiasis.American College of
Physicians [internet]. 2009 [diakses
tanggal 27 oktober 2015]. Tersedia dari:
https://www.med.unc.edu/medselect/res
ources/course%20reading/ITC%20nephrol
ithiasis.full.pdf
10. Margaret Sue, David S, Dean G, Gary
Curhan, Cynthia J, Brian R, et al. Medical
management of kidney stone: AUA
guideline [internet]. USA: American
Urological Association; 2014 [diakses
tanggal 28 Oktober 2015]. Tersedia dari:
https://www.auanet.org/common/pdf/ed
ucation/clinical-guidance/Medical-
Management-of-Kidney-Stones.pdf
11. Anisa M, Yogesh S, Deepashri R. Salivary
gland lithotripsy: a non-invasive
alternative. Department of Oral &
Maxillofacial Surgery,Modern Dental&
researh Centre [internet].2009[diakses
tanggal 28 Oktober 2015]. Tersedia dari:
http://www.pjsr.org/Jan09_pdf/Dr.%20An
isha%20Maria%20-%2010.pdf
12. Mohammed H, ahmed R. El-Nahas, Nasr
El-Tabey.Percutaneus nephrolitothomi vs
extracorporeal shockwave lithrotripsy for
treating a 20-20 mm single renal pelvic
stone. Arab journal of Urology[internet].
2015 [diakses tanggal 28 Oktober 2015];
13(3):212-216. Tersedia
dari:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ar
ticles/PMC4563020/

More Related Content

Similar to 1080 1675-1-pb

Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjal
Warnet Raha
 
Urolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnexUrolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnex
Sun Siregar
 
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisLaporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Masykur Khair
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
Pratistha Satyanegara
 
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdfMANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
dhimaspermana1
 
146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal
Desta Indrawan
 
Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Regi Septian
 
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptxPPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
SitiAfifah32
 
Ureterolithiasis asli
Ureterolithiasis asliUreterolithiasis asli
Ureterolithiasis asliMus Lem
 
BATU_SALURAN_KEMIH.pptx
BATU_SALURAN_KEMIH.pptxBATU_SALURAN_KEMIH.pptx
BATU_SALURAN_KEMIH.pptx
AdityaPrambudhi1
 
hiperkalsemia
hiperkalsemiahiperkalsemia
hiperkalsemiaade rizky
 
358484597 ureterolithiasis
358484597 ureterolithiasis358484597 ureterolithiasis
358484597 ureterolithiasis
Elvira Cesarena
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis gustians
 
Renal calculi
Renal calculiRenal calculi
Renal calculikutens
 
Batu Staghorn.pptx
Batu Staghorn.pptxBatu Staghorn.pptx
Batu Staghorn.pptx
VandyIkra1
 

Similar to 1080 1675-1-pb (20)

Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjal
 
Makalah batu ginjal
Makalah batu ginjalMakalah batu ginjal
Makalah batu ginjal
 
Urolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnexUrolithiasis s unnex
Urolithiasis s unnex
 
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasisLaporan pendahuluan nefrolitiasis
Laporan pendahuluan nefrolitiasis
 
Radiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasisRadiology pada urolithiasis
Radiology pada urolithiasis
 
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdfMANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
MANAGEMEN-MASALAH-UROLOGI-YANG-SERING-DIJUMPAI-PADA...BATU-SALURAN-KEMIH.pdf
 
146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal146028713 ta-kolik-renal
146028713 ta-kolik-renal
 
Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013Pembentukan batu kemih 2013
Pembentukan batu kemih 2013
 
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptxPPT URO NYERI PINGGANG.pptx
PPT URO NYERI PINGGANG.pptx
 
Ureterolithiasis asli
Ureterolithiasis asliUreterolithiasis asli
Ureterolithiasis asli
 
Askep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemihAskep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemih
 
Askep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemihAskep batu saluran kemih
Askep batu saluran kemih
 
BATU_SALURAN_KEMIH.pptx
BATU_SALURAN_KEMIH.pptxBATU_SALURAN_KEMIH.pptx
BATU_SALURAN_KEMIH.pptx
 
hiperkalsemia
hiperkalsemiahiperkalsemia
hiperkalsemia
 
358484597 ureterolithiasis
358484597 ureterolithiasis358484597 ureterolithiasis
358484597 ureterolithiasis
 
Renal kalkuli
Renal kalkuliRenal kalkuli
Renal kalkuli
 
Renal kalkuli AKPER PEMKAB MUNA
Renal kalkuli AKPER PEMKAB MUNA Renal kalkuli AKPER PEMKAB MUNA
Renal kalkuli AKPER PEMKAB MUNA
 
Osteoporosis
Osteoporosis Osteoporosis
Osteoporosis
 
Renal calculi
Renal calculiRenal calculi
Renal calculi
 
Batu Staghorn.pptx
Batu Staghorn.pptxBatu Staghorn.pptx
Batu Staghorn.pptx
 

More from Muhammad Abu Dzar

358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
Muhammad Abu Dzar
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
Muhammad Abu Dzar
 
207386836 abortus-inkomplit-docx
207386836 abortus-inkomplit-docx207386836 abortus-inkomplit-docx
207386836 abortus-inkomplit-docx
Muhammad Abu Dzar
 
faktor stunting
faktor stuntingfaktor stunting
faktor stunting
Muhammad Abu Dzar
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
Muhammad Abu Dzar
 
hubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizihubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizi
Muhammad Abu Dzar
 
07 0719 lgbook
07 0719 lgbook07 0719 lgbook
07 0719 lgbook
Muhammad Abu Dzar
 

More from Muhammad Abu Dzar (7)

358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
358254618 laporan-kasus-gangguan-konversi
 
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
266199956 laporan-kasus-abortus-imminens
 
207386836 abortus-inkomplit-docx
207386836 abortus-inkomplit-docx207386836 abortus-inkomplit-docx
207386836 abortus-inkomplit-docx
 
faktor stunting
faktor stuntingfaktor stunting
faktor stunting
 
841 1526-1-sm
841 1526-1-sm841 1526-1-sm
841 1526-1-sm
 
hubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizihubungan pengetahuan dan status gizi
hubungan pengetahuan dan status gizi
 
07 0719 lgbook
07 0719 lgbook07 0719 lgbook
07 0719 lgbook
 

Recently uploaded

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 

Recently uploaded (20)

BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 

1080 1675-1-pb

  • 1. Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |69 Nefrolitiasis Ahmad Fauzi1 , Marco Manza Adi Putra2 1 Bagian Ortopedi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung 2 Mahasiswa,Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung Abstrak Nefrolitiasis atau batu ginjal adalah keadaan dimana ditemukannya batu pada ginjal. Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar Indonesia tahun 2013, salah satu penyakit ginjal yang paling sering terjadi di Indonesia adalah batu ginjal. Prevalensi penyakit ini diperkirakan lebih sering pada laki-laki dibanding perempuan. Ini terjadi dikarenakan adanya perbedaan aktivitas fisik, pola makan, serta struktur anatomis yang berbeda.Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam urin,pekerjaan, dan sebagainya. Nefrolitiasis juga dapat di bedakan berdasarkan komposisi zat yang menyusunnya. Berdasarkan komposisi zat yang meyusun batu, batu dibedakan menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu silikat. Angka kejadian batu kalsium paling tinggi jika dibandingkan dengan angka kejadian batu lainnya. Penatalaksanaan pasien nefrolitiasis dapat dilakukan dengan menggunakan metode ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy), PNL (Percutaneus Shockwave Litholapaxy), bedah terbuka dan terapi konservatif atau terapi ekspulsif medikamentosa (TEM). Kata kunci : ESWL,nefrolitiasis,PNL, TEM Nephrolithiasis Abstract Nephrolithiasis or kidney stone is a condition where stone is found in kidney. According to Indonesian Primary Health Riset in 2013 , one of common kidney disease in Indonesia is kidney stone. The prevalence most commonly effects on men than woman. This condition caused by the differentiation beetwen activity , food, and anatomy structure in men and women. Kidney stone are formed by intrinsic and extrinsic factor. The intrinsic factor are age, gender and genetic even though extrinsic factor are geography condition, climate , habitual eating, substance which contain in urine, job and others. Neprolitiasis can be distinguished by composition of the substances they are calcium stones, struvit stones, uric acid stones, cystine stone, xanthine stone, triamterene stone and silicate stone. The number of nephrolithiasis caused by calcium stone are the highest that others. Management of kidney stone are ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy), PNL (Percutaneus Shockwave Litholapaxy), surgical operation, and medicamentosa. Keyword: ESWL, nephrolithisis, PNL,TEM Korespondensi : Marco ManzaAdi Putra, alamat Jl. Kopi Arabika, Gedong Meneng, Bandar Lampung, HP 085279320406, e- mail marcomanza6@gmail.com Pendahuluan Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan salah satu penyakit ginjal, dimana ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik yang merupakan penyebab terbanyak kelainan saluran kemih.1 Lokasi batu ginjal khas dijumpai di kaliks, atau pelvis dan bila keluar akan terhenti dan menyumbat pada daerah ureter (batu ureter) dan kandung kemih (batu kandung kemih). Batu ginjal dapat terbentuk dari kalsium, batu oksalat, kalsium oksalat, atau kalsium fosfat. Namun yang paling sering terjadi pada batu ginjal adalah batu kalsium. Penyebab pasti yang membentuk batu ginjal belum diketahui, oleh karena banyak faktor yang dilibatkannya. Diduga dua proses yang terlibat dalam batu ginjal yakni supersaturasi dan nukleasi. Supersaturasi terjadi jika substansi yang menyusun batu terdapat dalam jumlah besar dalam urin, yaitu ketika volume urin dan kimia urin yang menekan pembentukan batu menurun. Pada proses nukleasi, natrium hidrogen urat, asam urat dan kristal hidroksipatit membentuk inti. Ion kalsium dan oksalat kemudian merekat (adhesi) di inti untuk membentuk campuran batu. Proses ini dinamakan nukleasi heterogen. Prevalensi penyakit ini diperkirakan sebesar 7% pada perempuan dewasa dan 13% pada laki-laki dewasa. Empat dari lima pasien adalah laki-laki, sedangkan usia puncak adalah dekade ketiga sampai ke empat . 2 Di Indonesia sendiri, penyakit ginjal yang paling sering ditemui adalah gagal ginjal dan
  • 2. Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |70 nefrolitiasis. Prevalensi tertinggi penyakit nefrolitiasis yaitu di daerah DI Yogyakarta (1,2%), diikuti Aceh (0,9%), Jawa Barat, Jawa Tengah , dan Sulawesi Tengah masing-masing (0,8%).3 Isi Nefrolitiasis (batu ginjal) merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kaliks dari ginjal.Secara garis besar pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor intrinsik yaitu umur, jenis kelamin, dan keturunan, sedangkan faktor ekstrinsik yaitu kondisi geografis, iklim, kebiasaan makan, zat yang terkandung dalam urin, pekerjaan, dan sebagainya.4 Faktor risiko nefrolitiasis (batu ginjal) umumnya biasanya karena adanya riwayat batu di usia muda, riwayat batu pada keluarga, ada penyakit asam urat, kondisi medis lokal dan sistemik, predisposisi genetik, dan komposisi urin itu sendiri. Komposisi urin menentukan pembentukan batu berdasarkan tiga faktor, berlebihnya komponen pembentukan batu, jumlah komponen penghambat pembentukan batu (seperti sitrat, glikosaminoglikan) atau pemicu (seperti natrium, urat). Anatomis traktus anatomis juga turut menentukan kecendrungan pembentukan batu.5.6 Nefrolitiasis berdasarkan komposisinya terbagi menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu silikat. Pembentukan batu pada ginjal umumnya membutuhkan keadaan supersaturasi. Namun pada urin normal, ditemukan adanya zat inhibitor pembentuk batu. Pada kondisi-kondisi tertentu, terdapat zat reaktan yang dapat menginduksi pembentukan batu. Adanya hambatan aliran urin, kelainan bawaan pada pelvikalises, hiperplasia prostat benigna, striktura, dan buli bulineurogenik diduga ikut berperan dalam proses pembentukan batu.7 Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik yang terlarut dalam urin. Kristal- kristal tersebut akan tetap berada pada posisi metastable (tetap terlarut)dalam urin jika tidak ada keadaan-keadaan yang menyebabkan presipitasi kristal. Apabila kristal mengalami presipitasi membentuk inti batu, yang kemudian akan mengadakan agregasi dan menarik bahan-bahan yang lain sehingga menjadi kristal yang lebih besar. Kristal akan mengendap pada epitel saluran kemih dan membentuk batu yang cukup besar untuk menyumbat saluran kemih sehingga nantinya dapat menimbulkan gejala klinis. Terdapat beberapa zat yang dikenal mampu menghambat pembentukan batu. Diantaranya ion magnesium (Mg), sitrat, protein Tamm Horsfall (THP) atau uromukoid, dan glikosaminoglikan. Ion magnesium ternyata dapat menghambat batu karena jika berikatan dengan oksalat, akan membentuk garam oksalat sehingga oksalat yang akan berikatan dengan kalsium menurun. Demikian pula sitrat jika berikatan dengan ion kalsium (Ca) untuk membentuk kalsium sitrat, sehingga jumlah kalsium oksalat akan menurun.5, 7 Terdapat beberapa jenis variasi dari batu ginjal, yaitu: 1. Batu Kalsium Batu yang paling sering terjadi pada kasus batu ginjal. Kandungan batu jenis ini terdiri atas kalsium oksalat, kalsium fosfat, atau campuran dari kedua unsur tersebut. Faktor-faktor terbentuknya batu kalsium adalah: a. Hiperkalsiuri Terbagi menjadi hiperkalsiuri absorbtif, hiperkalsiuri renal, dan hiperkasiuri resorptif. Hiperkalsiuri absorbtif terjadi karena adanya peningkatan absorbsi kalsium melalui usus, hiperkalsiuri renal terjadi akibat adanya gangguan kemampuan reabsorbsi kalsium melalu tubulus ginjal dan hiperkalsiuri resorptif terjadi karena adanya peningkatan resorpsi kalsium tulang. b. Hiperoksaluri Merupakan eksresi oksalat urin yang melebihi 45 gram perhari. c. Hiperurikosuria Kadar asam urat di dalam urin yang melebihi 850mg/24 jam. d. Hipositraturia Sitrat yang berfungsi untuk menghalangi ikatan kalsium dengan oksalat atau fosfat sedikit. e. Hipomagnesuria Magnesium yang bertindak sebagai penghambat timbulnya batu kalsium kadarnya sedikit dalam tubuh. Penyebab tersering hipomagnesuria
  • 3. Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |71 adalah penyakit inflamasi usus yang diikuti dengan gangguan malabsorbsi. 2. Batu Struvit Batu yang terbentuk akibat adanya infeksi saluran kemih. 3. Batu Asam Urat Biasanya diderita pada pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, pasien yang mendapatkan terapi anti kanker, dan yang banyak menggunakan obat urikosurik seperti sulfinpirazon, thiazid, dan salisilat. 4. Batu Jenis Lain Batu sistin, batu xanthine, batu triamteran, dan batu silikat sangat jarang dijumpai.5 Berdasarkan penelitian Martha di RSUP Prof Dr.R.D. Kandou Manado dengan menggunakan 35 orang sample, didapatkan jumlah penderita dengan lokasi batu di pielum adalah 30 penderita ( 85,75%), lokasi batu di kaliks adalah 2 penderita (5,7%), dan lokasi batu di pelviokaliks adalah 3 penderita (8,7%).8 Tabel 1. Lokasi batu Letak N % Pielum 30 85,75 Kaliks 2 5,7 Pelviokaliks 3 8,7 Total 35 100 Penderita nefrolitiasis sering mendapatkan keluhan rasa nyeri pada pinggang ke arah bawah dan depan. Nyeri dapat bersifat kolik atau non kolik. Nyeri dapat menetap dan terasa sangat hebat. Mual dan muntah sering hadir, namun demam jarang di jumpai pada penderita. Dapat juga muncul adanya bruto atau mikrohematuria.5, 9 Selain dari keluhan khas yang didapatkan pada penderita nefrolitiasis, ada beberapa hal yang harus dievaluasi untuk menegakkan diagnosis, yaitu: 1. Evaluasi skrining yang terdiri dari sejarah rinci medis dan makanan, kimia darah, dan urin pada pasien. 10 2. Foto Rontgen Abdomen yang digunakan untuk melihat adanya kemungkinan batu radio-opak. 3. Pielografi Intra Vena yang bertujuan melihat keadaan anatomi dan fungsi ginjal. Pemeriksaan ini dapat terlihat batu yang bersifat radiolusen. 4. Ultrasonografi (USG) dapat melihat semua jenis batu. 5. CT Urografi tanpa kontras adalah standar baku untuk melihat adanya batu di traktus urinarius.5 Tujuan utama tatalaksana pada pasien nefrolitiasis adalah mengatasi nyeri, menghilangkan batu yang sudah ada, dan mencegah terjadinya pembentukan batu yang berulang. 1. ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy) Alat ini ditemukan pertama kali pada tahun 1980 oleh Caussy. Bekerja dengan menggunakan gelombang kejut yang dihasilkan di luar tubuh untuk menghancurkan batu di dalam tubuh. Batu akan dipecah menjadi bagian-bagian yang kecil sehingga mudah dikeluarkan melalui saluran kemih 11 ESWLdianggap sebagai pengobatancukup berhasiluntuk batuginjalberukuranmenengahdanuntukb atuginjal berukuran lebihdari20- 30mmpada pasienyang lebih memilihESWL, asalkan mereka menerimaperawatanberpotensi lebih. 2. PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy) Merupakan salah satu tindakan endourologi untuk mengeluarkan batu yang berada di saluran ginjal dengan cara memasukan alat endoskopi ke dalam kalises melalui insisi pada kulit. Batu kemudian dikeluarkan atau dipecah terlebih dahulu menjadi fragmen-fragmen kecil. AsosiasiEropaPedomanUrologitentangurol ithiasismerekomendasikanPNLsebagaipen gobatan utama untukbatuginjalberukuran >20mm, sementaraESWLlebih disukaisebagailini keduapengobatan,karenaESWLsering membutuhkanbeberapa perawatan, dan memilikirisikoobstruksiureter, serta kebutuhan adanyaprosedurtambahan. Ini adalah alasan utama untuk merekomendasikan bahwa PNL adalah baris pertama untuk mengobati pasien nefrolitias. 12 3. Bedah terbuka Untuk pelayanan kesehatan yang belum memiliki fasilitas PNL dan ESWL, tindakan yang dapat dilakukan melalui bedah terbuka. Pembedahan terbuka itu
  • 4. Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |72 antara lain pielolitotomiataunefrolitotomi untuk mengambil batu pada saluran ginjal. 4. Terapi Konservatif atau Terapi Ekspulsif Medikamentosa (TEM) Terapi dengan mengunakan medikamentosa ini ditujukan pada kasus dengan batu yang ukuranya masih kurang dari 5mm, dapat juga diberikan pada pasien yang belum memiliki indikasi pengeluaran batu secara aktif. Terapi konservatif terdiri dari peningkatan asupan minum dan pemberian diuretik; pemberian nifedipin atau agen alfa- blocker, seperti tamsulosin; manajemen rasa nyeri pasien, khusunya pada kolik, dapat dilakukan dengan pemberian simpatolitik, atau antiprostaglandin, analgesik; pemantauan berkala setiap 1- 14 hari sekali selama 6 minggu untuk menilai posisi batu dan derajat hidronefrosis. 6 Komplikasi pada nefrolitiasis bedakan menjadi komplikasi akut dan komplikasi jangka panjang. 1. Komplikasi Akut Kematian, kehilangan fungsi ginjal, kebutuhan transfusi dan tambahan invensi sekunder yang tidak direncanakan. 2. Komplikasi Jangka Panjang Striktura, obstruksi, hidronefrotis, berlanjut dangan atau tanpa pionefrosis, dan berakhir dengan kegagalan faal ginjal yang terkena. Ringkasan Nefrolitiasis merupakan suatu keadaan dimana terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau kaliks dari ginjal. Batu-batu ini berdasarkan komposisinya dibagi menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu silikat. Batu-batu ini terbentuk akibat banyak faktor, seperti adanya hambatan aliran urin, kelainan bawaan pada pelvikalises, hiperplasia prostat benigna, striktura, dan buli bulineurogenik. Penyakit ini memiliki gejala yang cukup khas dengan adanya rasa nyeri di daerah pinggang ke bawah. Nyeri bersifat kolik atau non kolik. Nyeri dapat menetap dan terasa sangat hebat. Mual dan muntah sering hadir, namun demam jarang dijumpai pada penderita. Dapat juga muncul adanya bruto atau mikrohematuria. Penatalaksanakan kasus ini dapat dilakukan dengan metode ESWL (Extracorporeal Shockwave Lithotripsy), PCNL (Percutaneus Nephro Litholapaxy), bedah terbuka dan terapi konservatif atau terapi ekspulsif medikamentosa (TEM). Simpulan Nefrolitiasis merupakan salah satu penyakit ginjal, yaitu ditemukannya batu yang mengandung komponen kristal dan matriks organik. Nefrolitiasis berdasarkan komposisinya terbagi menjadi batu kalsium, batu struvit, batu asam urat, batu sistin, batu xanthine, batu triamteren, dan batu silikat. Batu kalsium merupakan kejadian yang paling banyak terjadi. Daftar Pustaka 1. Hanley JM, Saigal CS, Scales CD, Smith AC. Prevalences of kidney stone in the United States. Journal European Association of Urology[internet]. 2012[diakses tanggal 28 Oktober 2015]; 62(1):160-5.Tersedia dari: http://journal.unnes.ac.id/index.php/kem as 2. HTAI. Penggunaan extracorporeal shockwave lithotripsy pada batu saluran kemih. Jakarta: Health Technology Assasement Indonesia; 2005. 3. Depkes. Laporan riset kesehatan dasar 2013. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;2013. 4. Krisna DNP. Faktor risiko kejadian penyakit batu ginjal di wilayah kerja Puskesmas Margasari kabupaten Tegal tahun 2010 [skripsi]. Semarang: Universitas Negeri Semarang; 2011. 5. Basuki B. Dasar-dasar urologi.Malang: Sagung seto; 2015.hlm.93-100. 6. Hasiana L, Chaidir A. Batu saluran kemih. Dalam: Chris T, Frans L, Sonia H, Eka A, Editor. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi keempat jilid I.Jakarta: Media Aesculapius; 2014.hlm. 277-280. 7. Mochammad S. Batu saluran kemih. Dalam: Aru W, Bambang S,Idrus A, Marcellus S, Siti S, editors. Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima jilid II. Jakarta: Interna Publishing; 2014. hlm. 1025-1027. 8. Martha.E.B.T. Angka kejadian batu ginjal di RSUP Prof Dr.R.D. Kandou Manado periode januari 2010-desember 2012. E- clinic [internet]. 2014 [diakses tanggal 26
  • 5. Marco Manza Adi Putra dan Ahmad Fauzi | Nefrolitiasis Majority | Volume 5 | Nomor 2 | April 2016 |73 oktober 2015]. Tersedia dari: http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/ecli nic/article/view/3722 9. David S. Goldfarb,MD.In the clinic nephrolithiasis.American College of Physicians [internet]. 2009 [diakses tanggal 27 oktober 2015]. Tersedia dari: https://www.med.unc.edu/medselect/res ources/course%20reading/ITC%20nephrol ithiasis.full.pdf 10. Margaret Sue, David S, Dean G, Gary Curhan, Cynthia J, Brian R, et al. Medical management of kidney stone: AUA guideline [internet]. USA: American Urological Association; 2014 [diakses tanggal 28 Oktober 2015]. Tersedia dari: https://www.auanet.org/common/pdf/ed ucation/clinical-guidance/Medical- Management-of-Kidney-Stones.pdf 11. Anisa M, Yogesh S, Deepashri R. Salivary gland lithotripsy: a non-invasive alternative. Department of Oral & Maxillofacial Surgery,Modern Dental& researh Centre [internet].2009[diakses tanggal 28 Oktober 2015]. Tersedia dari: http://www.pjsr.org/Jan09_pdf/Dr.%20An isha%20Maria%20-%2010.pdf 12. Mohammed H, ahmed R. El-Nahas, Nasr El-Tabey.Percutaneus nephrolitothomi vs extracorporeal shockwave lithrotripsy for treating a 20-20 mm single renal pelvic stone. Arab journal of Urology[internet]. 2015 [diakses tanggal 28 Oktober 2015]; 13(3):212-216. Tersedia dari:http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/ar ticles/PMC4563020/