Corporate Social Responsibilities (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Petrokimia Gresik menghadapi permasalahan dalam pelaksanaannya, seperti keluhan masyarakat atas program CSR, penyelewengan dana program kesehatan, dan masalah tak terduga seperti kerusakan pabrik. Untuk mengatasinya, perusahaan perlu meningkatkan komunikasi dengan masyarakat dan stakeholder, bekerja sama dengan lembaga terkait, s
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Ryan Tantri Andi
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya
Be dan gg, ryan tantri andi, hapzi ali, implementasi csr di indonesia, umb, 2017Ryan Tantri Andi
CSR (Corporate Social Responsibility) merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya perusahaan adalah memiliki berbagai bentuk tanggung jawab terhadap seluruh pemangku kepentingannya
BE & GG, Rachmad Hidayat, Hapzi Ali, Ethics and Business - Corporate Social R...Rachmad Hidayat
Judul : IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI INDONESIA BERDASARKAN HARAPAN PEMERINTAH DAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Judul : HUBUNGAN ANTARA BOARD OF DIRECTORS DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DAN NORMATIF IMPLEMENTASI DI INDONESIA
Tugas : Forum 5 BE & GG
Nama Mahasiswa : Rachmad Hidayat
Nomor Induk Mahasiswa : 55117110127
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
10, BE & GG, MARISA DOSMA SITANGGANG, HAPZI ALI, CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITIES (CSR), UNIVERSITAS MERCUBUANA, 2018
1. Corporate Social Responsibilities (CSR)
Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial)
A. Pengertian
Corporate Social Responsibility(CSR) dapat didefinisikan sebagai
bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan
melalui berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan
lingkungan, norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai
bentuk tanggung jawab sosial lainnya. Selain definisi diatas masih ada definisi
lain mengenai CSR yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan
ekonomi yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta
keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya,
dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Menurut Commission of The European Communities (2001),
mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan dengan kebijakan
kebijakan perusahaan untukmengintegrasikan penekanan pada bidang sosial
dan lingkungan dalam operasi bisnis mereka dan interaksi dengan
stakeholder.
Menurut Carrol tanggung jawab sosial, dari sudut pandang strategisnya
bahwa suatu perusahaan bisnis perlu mempertimbangkan tanggung jawab
sosialnya bagi masyarakat dimana bisnis menjadi bagiannya.Ketika bisnis
mulai mengabaikan tanggung jawabnya, masyarakat cenderung menanggapi
melalui pemerintah untuk membatasi otonomi bisnis. Carroll menyatakan
bahwa manajer organisasi bisnis memiliki empat tanggung jawab yakni :
1. Tanggung jawab ekonomi yakni memproduksi barang dan jasa yang
bernilai bagi masyarakat.
2. Tanggung jawab hukum yakni perusahaan diharapkan mentaati hukum
yang ditentukan oleh pemerintah
3. Tanggung jawab etika yakni perusahaan diharapkan dapat mengikuti
keyakinan umum mengenai bagaimana orang harus bertindak dalam
suatu masyarakat.
4. Tanggung jawab kebebasan memilih yakni tanggung jawab yang
diasumsikan bersifat sukarela. Dari keempat tanggung jawab tersebut,
tanggung jawab ekonomi dan hukum dinilai sebagai tanggung jawab
dasar yang harus dimiliki perusahaan.Setelah tanggung jawab dasar
terpenuhi maka perusahaan dapat memenuhi tanggung jawab
sosialnya yakni dalam hal etika dan kebebasan memilih.
Terdapat dua pandangan tentang kepada siapa organisasi bertanggung
jawab sosial, yaitu sebagai berikut :
1. Model Pemegang saham (Shareholder) Pandangan tentang tanggung
jawab social yang menyebutkan bahwa sasaran organisasi yang utama
adalah memaksimalkan keuntungan bagi manfaat para pemegang saham.
Lebih spesifik lagi, apabila keuntungan meningkat, maka nilai saham
perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham akan meningkat juga.
2. Model Pihak yang berkepentingan (Stakeholder) Teori tentang tanggung
2. jawab social perusahaan yang mengatakan bahwa tanggung jawab
manajemen yang terpenting, kelangsungan hidup jangka panjang (bukan
hanya memaksimalkan laba), dicapai dengan memuaskan keinginan berbagai
pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan (bukan hanya pemegang
saham).
B. Alasan Perusahaan Menerapkan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
Ada beberapa alasan mengapa sebuah perusahaan memutuskan untuk
menerapkan CSR sebagai bagian dari aktifitas bisnisnya, yakni :
1. Moralitas : Perusahaan harus bertanggung jawab kepada banyak pihak
yang berkepentingan terutama terkait dengan nilai-nilai moral dan
keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Hal tersebut bersifat
tanpa mengharapkan balas jasa.
2. Pemurnian Kepentingan Sendiri : Perusahaan harus bertanggung
jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan karena pertimbangan
kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai karena tindakan
tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang.
3. Teori Investasi : Perusahaan harus bertanggung jawab terhadap
stakeholder karena tindakan yang dilakukan akan mencerminkan
kinerja keuangan perusahaan.
4. Mempertahankan otonomi : Perusahaan harus bertanggung jawab
terhadap stakeholder untuk menghindari campur tangan kelompok-
kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan
keputusan manajemen.
C. Strategi Pengelolaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.
1. Strategi Reaktif Kegiatan bisnis yang melakukan strategi reaktif dalam
tanggung jawab sosial cenderung menolak atau menghindarkan diri dari
tanggung jawab social, Contohnya, perusahaan tembakau di masa lalu
cenderung untuk menghindarkan diri dari isu yang menghubungkan konsumsi
rokok dengan peluang penyakit kanker. Akan tetapi, karena adanya peraturan
pemerintah unuk mencantumkan bahaya rokok setiap iklan, maka hal tersebut
dilakukan oleh perusahaan rokok.
2. Strategi Defensif Strategi defensif dalam tanggung jawab sosial yang
dilakukan oleh perusahaan terkait dengan penggunaan pendekatan legal atau
jalur hukum untuk menghindarkan diri atau menolak tanggung jawab
social.Perusahaan yang menghindarkan diri dari tanggung jawab limbah saja
berargumen melalui pengacara yang disewanya untuk mempertahankan diri
dari tuntutan hukum dengan berargumen bahwa tidak hanya perusahaannya
saja yang membuang limbah ke sungai ketika lokasi perusahaan tersebut
beroperasi, terdapat juga prusahaan lain yang beroperasi.
3. Strategi Akomodatif Strategi Akomidatif merupakan tanggung jawab sosial
yang dijalankan perusahaan dikarenakan adanya tuntutan dari masyarakat
dan lingkungan sekitar akan hal tersebut.Tindakan seperti ini terkait dengan
strategi akomodatif dalam tanggung jawab sosial.contoh lainnya,perusahaan
perusahaan besar pada era orde baru dituntut untuk memberikan pinjaman
kredit lunak kepada para pengusaha kecil, bukan disebabkan karena adanya
3. kesadaran perusahaan, akan tetapi sebagai langakah akomodatif yang
diambil setelah pemerintah menuntut para korporat untuk lebih
memperhatikan pengusaha kecil.
4. Strategi Proaktif Perusahaanmemandang bahwa tanggung jawab sosial
adalah bagian dari tanggung jawab untuk
memuaskanstakeholders, Jikastakeholders terpuaskan, maka citra positif
terhadap perusahaan akan terbangun.Dalam jangka panjang perusahaan
akan diterima oleh masyarakat dan perusahaan tidak akan khawatir akan
kehilangan pelanggan, justru akan berpotensi untuk menambah jumlah
pelanggan akibat citra positif yangdisandangnya.Langkah yang dapat diambil
oleh perusahaan adalah dengan mengambil inisiatif dalam tanggung jawab
sosial, misalnya dengan membuat khusus penanganan limbah, keterlibatan
dalam setiap kegiatan sociallingkungan masyarakat atau dengan membarikan
pelatihan terhadap masyarakat di sekitar lingkungan masyarakat.
D. Manfaat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
1. Manfaat bagi Perusahaan Citra Positif Perusahaan di mata masyarakat dan
pemerintah. Kegiatan perushaan dalam jangka panjang akan dianggap
sebagai kontribusi positif di masyarakat. Selain membantu perekonomian
masyarakat, perusahaan juga akan dianggap bersama masyarakat membantu
dalam mewujudkan keadaan lebih baik di masa yang akan datang. Akibatnya
,perusahaan justru akan memperoleh tanggapan yang positif setiap kali
menawarkan sesuatu kepada masyarakat. Perusahaan tidak saja dianggap
sekedar menawarkan produk untuk dibeli masyarakat, tetapi juga dianggap
menawarkan sesuatu yang membawa perbaikan masyarakat.
2. Manfaat bagi Masyarakat Selain kepentingan masyarakat terakomodasi,
hubungan masyarakat dengan perusahaan akan lebih erat dalam situasiwin-
win solution, Artinya terdapat kerjasama yang saling menguntungkan ke dua
pihak. Hubungan bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak
yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan
kemitraan dalam membangun masyarakat lingkungan kebih baik.Tidak hanya
di sector perekonomian, tetapi juga dlam sektor sosial, pembangunan dan
lain-lain.
3. Manfaat bagi Pemerintah Memiliki partner dalam menjalankan misi sosial
dari pemerintah dalam hal tanggung jawab sosial. Pemerintah pada akhirnya
tidak hanya berfungsi sebagai wasit yang menetapkan aturan main dalam
hubungan masyarakat dengan dunia bisnis, dan memberikan sanksi bagi
pihak yang melanggarnya.Pemerintah sebagai pihak yang mendapat
legtimasi untuk mengubah tatanan masyarakat agar ke arah yang lebih
baikakan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat
tersebut.Sebagian tugas pemerintah dapat dilaksanakan oleh anggota
masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi bisnis.
Corporate Social Responsibility(CSR) dapat didefinisikan sebagai bentuk
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan eksternal perusahaan melalui
berbagai kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan,
norma masyarakat, partisipasi pembangunan, serta berbagai bentuk
tanggung jawab sosial lainnya. Selain definisi diatas masih ada definisi lain
mengenai CSR yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi
yang berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta
keluarganya, masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya,
4. dengan tujuan peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Permasalahan dalam Pelaksanaan CSR PT. Petrokimia Gresik
1. Permasalahan pada program bantuan sarana dan prasarana umum yang
timbul karena adanya komplain dari masyarakat yang selalu merasa tidak
puas atas program CSR yang telah dilakukan perusahaan. PT. Petrokimia
Gresik merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
manufaktur produksi pupuk. Dengan keberadaan lokasi perusahaan yang ada
di tengah dan hampir tidak ada celah sedikitpun dengan penduduk, Maka
kenyataannya didalam upaya melayani dan menjalin komunikasi untuk dapat
memahami keinginan masyarakat yang beragam dalam kegiatan CSR, sering
dijumpai kesalahpahaman yang berujung pada pernyataan keluhan atau
pengajuan komplain oleh masyarakat kepada perusahaan. CSR PT.
Petrokimia Gresik dalam bidang pengembangan sarana dan prasarana umum
merupakan wujud CSR dalam bidang fisik. CSR dalam bidang fisik ini bersifat
kolektif, artinya pemanfaatan program tersebut tidak bersifat individual.
Program ini berorientasi pada pembangunan desa.
2. Permasalahan pada program bantuan kesehatan masyarakat yang masih
adanya penyelewengan dalam penyaluran dana yang dilakukan oleh lembaga
desa terkait. Dana yang berasal dari perusahaan yang seharusnya
diperuntukan bagi pemberdayaan masyarakat dan lingkungan hidup, justru
dihambur-hamburkan yang tidak mengalir tepat pada sasaran. Tingkat
pendidikan dan rasa tanggung jawab masyarakat yang masih rendah
menyebabkan tujuan program CSR PT. Petrokimia Gresik tidak bisa berjalan
sebagaimana mestinya. Kurangnya komunikasi secara baik dan intensif
dengan masyarakat, merupakan penyebab utama permasalahan dari
lingkungan eksternal perusahaan. Hal tersebut menjadikan penghambat dari
kegiatan perusahaan dalam upaya memberikan kesejahteraan yang lebih dan
bermanfaat.
3. Munculnya masalah yang tidak terduga dalam pelaksanaan program CSR
yang mengganggu program bantuan kesehatan masyarakat.
Masalah yang tidak terduga ini terjadi ketika ada kerusakan pabrik. Usia
pabrik PT. Petrokimia Gresik yang sudah berumur 41 tahun berpotensi untuk
bermasalah. Masyarakat yang berada di sekitar perusahaan harus dilindungi
dari pengaruh-pengaruh buruk yang mungkin ditimbulkan oleh industrialisasi
dari kemungkinan pengotoran udara, air dan kerusakan pada lingkungan dari
perusahaan-perusahaan industri. Perusahaan harus memperhatikan
kemungkinan adanya pencemaran lingkungan, yang dapat mengganggu
kehidupan masyarakat.
Contoh implementsi Corporate Social Responsibilities
(CSR) Pemecahan Masalah Pelaksanaan CSR PT.
Petrokimia Gresik
1. Meningkatkan intensitas komunikasi dengan masyarakat dan melakukan
diskusi dengan stakeholder-stakeholder utama.
Langkah yang dilakukan perusahaan untuk mengatasi permasalahan tersebut
yaitu meningkatkan intensitas komunikasi dengan masyarakat supaya
antisipasi jauh dari awal bisa dilakukan. Jika perusahaan akan melakukan
5. kegiatan CSR yang menyangkut masyarakat terkait harus sebelumnya
terlebih dahulu mensosialisasikan program-programnya dan mengundang
lembaga desa dan tokoh masyarakat secara rutin untuk membicarakan
kegiatan yang akan dilakukan oleh perusahaan. Dengan hasil dari
pembicaraan tersebut maka diharapkan terjadinya sinkronisasi antara
perusahaan dengan masyarakat dalam melakukan kegiatan CSR tersebut
sehingga akan ada yang mendukung, melindungi, memonitoring dari pihak
terkait demi kelancaran program CSR ini. Dan dari adanya kegiatan tersebut
perusahaan dapat mengetahui tingkat kebutuhan, jenis pelatihan dan jenis
bantuan apa saja yang harus dipenuhi oleh perusahaan dan program-
programnya harus sesuai.
Selain perusahaan melakukan intensitas komunikasi dengan masyarakat,
maka diperlukan untuk melakukan diskusi dengan stakeholder utama.
Stakeholder utama yaitu pemerintah dan masyarakat secara umum. A.B
Susanto (2009:55) melakukan diskusi dengan stakeholder utama adalah
sangat bermanfaat untuk melakukan pendekatan guna menjangkau pihak-
pihak yang lebih luas yang terkena dampak dari aktivitas perusahaan, seperti
pelanggan, organisasi-organisasi perburuhan dan lingkungan,
kelompokkelompok komunitas dan pemerintah. Hal ini dapat membantu
mengkonfirmasi presepsi awal mengenai kepentingan dan kepedulian
mereka, sehingga memungkinkan semakin bertambahnya orang-orang dan
organisasi yang membantu perusahaan membangun komitmen.
2. Perusahaan harus bekerjasama dengan lembaga terkait dan memonitoring
dengan melibatkan karyawan dan juga pihak-pihak lain yang menjadi sasaran
dari komitmen CSR. Perusahaan harus bekerjasama dengan lembaga terkait
antara lain Lembaga Sosial Masyarakat (LSM), Kepala Desa, pihak
Kecamatan dan Kepolisian setempat untuk melakukan kontrol terutama dalam
proses penyaluran dana. Dalam hal itu perusahaan perlu melakukan
perjanjian kontrak dan harus disepakati dahulu mulai dari pola, kegiatan dan
sebagainya yang sesuai dengan kepentingan masyarakat.
Disamping perusahaan bekerjasama dengan lembaga terkait, maka
melibatkan karyawan juga penting dalam mengawasi dan mengevaluasi CSR
yang ditujukan untuk program dan pemberdayaan masyarakat. A. B. Susanto
(2009:60) Melibatkan karyawan dan juga pihak lain yang menjadi sasaran
komitmen CSR diimplementasikan adalah sebuah cara untuk membangun
rasa kepemilikan serta kebanggaan terhadap aktivitas CSR perusahaan.
Dukungan karyawan antara lain memasukkan elemen-elemen kinerja CSR ke
dalam uraian pekerjaan dan evaluasi kinerja, menyediakan update secara
berkala mengenai perkembangan pelaksanaan CSR, seperti dalam rapat atau
dalam newsletter perusahaan, mengembangkan insentif seperti penghargaan
bagi saran-saran yang dianggap terbaik, dan menghilangkan atau
mengurangi disinsentif.
3. Perusahaan sebaiknya memberikan pemahaman bagi masyarakat jika
terjadi hal yang tidak diinginkan dan menyusun rencana aksi apabila terjadi
bencana.
Perusahaan harus sering bersosialisasi dengan masyarakat dan memberikan
pengertian atau langkahlangkah apa yang seharusnya mereka lakukan ketika
terjadi permasalahan seperti adanya ledakan pabrik. Menurut A. B. Susanto
(2009:78) Dalam tahap kewaspadaan, pemimpin organisasi, baik pemerintah
6. maupun swasta, menyusun rencana aksi yang harus dilakukan apabila
bencana terjadi, antara lain: Sensitivitas bencana, sistem peringatan dini,
sistem informasi, dan pendidikan dan pelatihan.
Kesimpulan
Sebagaimana telah ditetapkan dalam peraturan undang-undang No. 40
Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) dan UU No. 25 Tahun 2007
tentang penanaman modal (UU PM). Pasal 74 UU PT yang menyebutkan
bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan
atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung
jawab sosial dan lingkungan. Dan Surat Keputusan Direksi PT. Petrokimia
Gresik Nomor : 0243/TU.04.02/30/SK/2007 tanggal 12 Juli tentang
Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT. Petrokimia
Gresik. Dalam hal ini PT. Petrokimia Gresik berkomitmen untuk
mensejahterakan masyarakat sekitar melalui kegiatan CSR yang berupa
program kemitraan dan bina lingkungan. Dalam proses pelaksanaan
programprogram yang dilakukan PT. Petrokimia Gresik tersebut sudah
berjalan secara maksimal, tetapi masih adanya permasalahan-permasalahan
yang dihadapi dan sewaktu-waktu bisa menghambat proses kegiatan CSR,
antara lain :
1. Permasalahan pada program bantuan sarana dan prasarana umum yang
timbul karena adanya komplain dari masyarakat yang selalu merasa tidak
puas atas program CSR yang telah dilakukan perusahaan.
2. Permasalahan pada program bantuan kesehatan masyarakat yang masih
adanya penyelewengan dalam penyaluran dana yang dilakukan oleh lembaga
desa terkait.
3. Munculnya masalah yang tidak terduga dalam pelaksanaan program CSR
yang mengganggu program bantuan kesehatan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA :
PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PT.PETROKIMIA
GRESIK (Studi Proses Sosial Disosiatif di Desa Tlogopojok dan Desa
Lumpur), PDF
http://digilib.uinsby.ac.id/6336/2/Bab%201.pdf
http://download.portalgaruda.org/article.php?article=189003&val=6467&title=I
mplementasi%20Strategi%20CSR%20(Corporate%20Social%20Responsibilit
y)%20Pada%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%20%2
0%20PT.%20Petrokimia%20Gresik