filsafat sains islam filsafat sains islam filsafat sains islam filsafat sains islam filsafat sai ns islam filsafat sains islam filsafat sains islam filsafat sains islam filsafat sains islam filsafat sains islam Menelusuri titik-tolak yang teramat penting dari jalan tradisional sains Islam,
sains Barat modern pun berkembang sedemikian rupa sehingga mengadopsi suatu
pijakan filosofis. Pijakan filosofis sains modern yang tak Islami inilah yang harus
dibedakan dengan pijakan filosofis sains Islam. Penelitian ini secara khusus bertujuan
untuk mengetahui dimensi filosofis pijakan sains Islam, interdependensi manusia, alam,
dan Tuhan dalam sains Islam serta perspektif eskatologi tentang sains Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, yaitu
penelitian dilakukan untuk mengetahui dan menggambarkan kenyataan dari kejadian
yang di teliti. Sumber utama penelitian ini adalah tulisan-tulisan para ilmuan yang
berkaitan dengan sains Barat modern dan sains Islam maupun hubungan antar
keduanya, Penulis akan mengelaborasi karya-karya tentang perkembangan filsafat
sains di dunia Islam untuk menjawab tujuan-tujuan dalam penelitian ini.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dimensi filosofis pijakan
sains Islam mengacu kepada struktur keagamaan Islam dan sains. Struktur keagamaan
Islam yaitu, Islam, Iman, dan Ihsan, sedangkan struktur sains yaitu, Kerangka Teori,
Asumsi Dasar, Metodologi dan Tujuan. Penggabungan struktur Islam dan sains melalui
Asumsi Dasar, yang terbagi kepada empat komponen, yaitu Keyakinan yang
dipersepsi, Keyakinan yang diterima secara umum, Pengetahuan empiris berdasarkan
persepsi indra, dan Prinsip intelektual yang diterima secara intuitif. Dalam hal ini,
hanya kebenaran Asumsi Dasar rasional berdasarkan intuisi dan logika yang dapat
membangun kesempurnaan sebuah sains. Prinsip metodologi sains Islam, berkaitan
dengan hubungan esensial antara hierarki pengetahuan manusia, alam dan prinsip yang
mengatur hubungan tersebut, yang berasal dari dua sumber, yakni Wahyu dan Intuisi
Intelektual. Doktrin Tauhid, menegaskan bahwa kesatuan prinsip Ilahi yang
diproyeksikan ke dalam bidang sains sebagai suatu kesatuan esensial. Sains dapat di
defenisikan sebagai Islami, sejauh ia mencerminkan prinsip utama pandangan dunia
Islam. Menelusuri titik-tolak yang teramat penting dari jalan tradisional sains Islam,
sains Barat modern pun berkembang sedemikian rupa sehingga mengadopsi suatu
pijakan filosofis. Pijakan filosofis sains modern yang tak Islami inilah yang harus
dibedakan dengan pijakan filosofis sains Islam. Penelitian ini secara khusus bertujuan
untuk mengetahui dimensi filosofis pijakan sains Islam, interdependensi manusia, alam,
dan Tuhan dalam sains Islam serta perspektif eskatologi tentang sains Islam.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif-deskriptif, yaitu
penelitian dilakukan untuk mengetahui dan menggambarkan kenyataan dari kejadian
yang di teri
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu PemerintahanSri Suwanti
Teks tersebut membahas berbagai metode dan pendekatan dalam ilmu sosial untuk mengukur kebenaran, meliputi pendekatan empiris, rasionalisme, subjektivisme, objektivisme, serta metode penelitian seperti survey, wawancara, observasi, eksperimen, dan studi dokumen.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, sistematis, dan ilmiah serta memberikan wawasan yang luas tentang pelestarian lingkungan hidup. Mata kuliah ini akan membahas tentang konsep dasar ilmu alam, perkembangan ilmu pengetahuan, dan isu-isu lingkungan hidup."
SRI SUWANTI - Kebenaran ilmiah dan metodologinya - Metodologi Ilmu PemerintahanSri Suwanti
Teks tersebut membahas berbagai metode dan pendekatan dalam ilmu sosial untuk mengukur kebenaran, meliputi pendekatan empiris, rasionalisme, subjektivisme, objektivisme, serta metode penelitian seperti survey, wawancara, observasi, eksperimen, dan studi dokumen.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, sistematis, dan ilmiah serta memberikan wawasan yang luas tentang pelestarian lingkungan hidup. Mata kuliah ini akan membahas tentang konsep dasar ilmu alam, perkembangan ilmu pengetahuan, dan isu-isu lingkungan hidup."
Metodologi penelitian program mm kelas bni 2012Reins Tangkowit
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup relevansi metodologi penelitian bagi perguruan tinggi, hasrat ingin tahu manusia dalam hubungannya dengan penelitian dan ilmu pengetahuan, pendekatan dalam memperoleh kebenaran melalui pendekatan ilmiah dan non ilmiah, serta karakteristik kegiatan penelitian yang ilmiah.
Ilmu sosial dan budaya dasar membahas tentang pengertian ilmu sebagai pengetahuan yang disusun secara sistematis berdasarkan pengamatan dan percobaan untuk menentukan hakikat suatu hal, serta ilmu sosial yang mempelajari aktivitas hidup manusia dan hubungan sosialnya. Materi kuliah mencakup topik tentang manusia, masyarakat, kebudayaan, iptek, nilai dan hukum, serta cita-cita masyarakat mad
Filsafat ilmu membahas tiga hal utama:
1. Ontologi, yaitu obyek yang dikaji ilmu
2. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan melalui metode ilmiah
3. Aksiologi, kegunaan pengetahuan ilmu
Filsafat ilmu membahas tiga aspek utama yaitu ontologis (mengkaji apa ilmu), epistemologis (bagaimana cara memperoleh ilmu), dan aksiologis (untuk apa ilmu). Ilmu dibedakan menjadi ilmu pengetahuan alam dan sosial berdasarkan obyek kajiannya. Karakteristik ilmu antara lain bersifat objektif, sistematis, dan relatif bukan mutlak. Matematika memiliki ciri khas berupa obyek abstra
Dokumen membahas tentang asal mula kehidupan, perbedaan benda mati dan makhluk hidup, sel sebagai unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup, reproduksi sel, dan reproduksi seksual dan aseksual pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Filsafat ilmu membahas berbagai aspek pengetahuan, termasuk epistemologi (asal usul dan batasan pengetahuan), ontologi (hakikat segala sesuatu yang ada), aksiologi (nilai penggunaan pengetahuan), dan logika (aturan berpikir). Epistemologi mempelajari cara memperoleh pengetahuan melalui pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, wahyu, dan keyakinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan penalaran manusia dalam memahami alam semesta, mulai dari mitos hingga terbentuknya metode ilmiah. Metode ilmiah dibangun berdasarkan pendekatan rasional dan empiris, dengan menggunakan penalaran induktif dan deduktif secara sistematis untuk mengumpulkan bukti dan menarik kesimpulan. Metode ini memiliki keunggulan dalam mengembangkan sikap ilmiah namun juga
Ringkasan:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya mahasiswa belajar filsafat karena dapat membantu mengembangkan sikap terbuka, toleransi, kritis, dan mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
2. Belajar filsafat memberikan manfaat seperti membantu integrasi pengetahuan dan mencegah sikap arogansi intelektual di kalangan ilmuwan.
3. Filsafat membantu memahami keter
Filsafat berawal dari Yunani Kuno dan berkembang hingga cabang-cabangnya saat ini. Filsafat membahas tentang asal-usul dan sifat dasar pengetahuan manusia, termasuk metafisika, logika, etika, estetika, dan epistemologi.
Metodologi penelitian program mm kelas bni 2012Reins Tangkowit
Dokumen tersebut membahas tentang metodologi penelitian, yang mencakup relevansi metodologi penelitian bagi perguruan tinggi, hasrat ingin tahu manusia dalam hubungannya dengan penelitian dan ilmu pengetahuan, pendekatan dalam memperoleh kebenaran melalui pendekatan ilmiah dan non ilmiah, serta karakteristik kegiatan penelitian yang ilmiah.
Ilmu sosial dan budaya dasar membahas tentang pengertian ilmu sebagai pengetahuan yang disusun secara sistematis berdasarkan pengamatan dan percobaan untuk menentukan hakikat suatu hal, serta ilmu sosial yang mempelajari aktivitas hidup manusia dan hubungan sosialnya. Materi kuliah mencakup topik tentang manusia, masyarakat, kebudayaan, iptek, nilai dan hukum, serta cita-cita masyarakat mad
Filsafat ilmu membahas tiga hal utama:
1. Ontologi, yaitu obyek yang dikaji ilmu
2. Epistemologi, cara memperoleh pengetahuan melalui metode ilmiah
3. Aksiologi, kegunaan pengetahuan ilmu
Filsafat ilmu membahas tiga aspek utama yaitu ontologis (mengkaji apa ilmu), epistemologis (bagaimana cara memperoleh ilmu), dan aksiologis (untuk apa ilmu). Ilmu dibedakan menjadi ilmu pengetahuan alam dan sosial berdasarkan obyek kajiannya. Karakteristik ilmu antara lain bersifat objektif, sistematis, dan relatif bukan mutlak. Matematika memiliki ciri khas berupa obyek abstra
Dokumen membahas tentang asal mula kehidupan, perbedaan benda mati dan makhluk hidup, sel sebagai unit terkecil dalam tubuh makhluk hidup, reproduksi sel, dan reproduksi seksual dan aseksual pada tumbuhan, hewan, dan manusia.
Filsafat ilmu membahas berbagai aspek pengetahuan, termasuk epistemologi (asal usul dan batasan pengetahuan), ontologi (hakikat segala sesuatu yang ada), aksiologi (nilai penggunaan pengetahuan), dan logika (aturan berpikir). Epistemologi mempelajari cara memperoleh pengetahuan melalui pengalaman indra, nalar, otoritas, intuisi, wahyu, dan keyakinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan penalaran manusia dalam memahami alam semesta, mulai dari mitos hingga terbentuknya metode ilmiah. Metode ilmiah dibangun berdasarkan pendekatan rasional dan empiris, dengan menggunakan penalaran induktif dan deduktif secara sistematis untuk mengumpulkan bukti dan menarik kesimpulan. Metode ini memiliki keunggulan dalam mengembangkan sikap ilmiah namun juga
Ringkasan:
1. Dokumen tersebut membahas pentingnya mahasiswa belajar filsafat karena dapat membantu mengembangkan sikap terbuka, toleransi, kritis, dan mampu menerapkan pengetahuan dalam kehidupan nyata.
2. Belajar filsafat memberikan manfaat seperti membantu integrasi pengetahuan dan mencegah sikap arogansi intelektual di kalangan ilmuwan.
3. Filsafat membantu memahami keter
Filsafat berawal dari Yunani Kuno dan berkembang hingga cabang-cabangnya saat ini. Filsafat membahas tentang asal-usul dan sifat dasar pengetahuan manusia, termasuk metafisika, logika, etika, estetika, dan epistemologi.
2. 3/3/2021
2
Kontrak Kuliah
Kontrak Kuliah
Kontrak Kuliah
Kontrak Kuliah
• Acara Kuliah : 14 kali, 1 UTS dan 1 UAS.
• Metode : CTL, PBL dan DL berlangsung Daring
• Setiap perkuliahan diawali Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
• Setiap perkuliahan menampakkan kamera, kecuali jaringan tidak stabil
• Setiap perkuliahan mute - non aktifkan audio bila tidak akan berbicara
• Kehadiran : Minimal 75%, syarat mengikuti UTS dan UAS
• Penilaian : UAS 40%, UTS 20%, TT 20%, dan TM 20%
Faktor pendorong timbulnya Filsafat dan Ilmu
Faktor pendorong timbulnya Filsafat dan Ilmu
Faktor pendorong timbulnya Filsafat dan Ilmu
Faktor pendorong timbulnya Filsafat dan Ilmu
Manusia makhluk yang BERPIKIR, BERAKAL, dan BERBUDI
Manusia memiliki RASA KAGUM (Thauma) pada alam
Manusia memiliki MASALAH
3. 3/3/2021
3
Pengertian Filsafat
Pengertian Filsafat
Pengertian Filsafat
Pengertian Filsafat
Phylosophy (English) – Filsafat
philo (Y) – love of – cinta
sophia (Y) – wisdom – kebajikan/kebenaran/kebijakan
Filsafat (secara etimologis)
– cinta/gemar kebajikan
– hasrat yg besar/berkobar-kobar/sungguh-sungguh
– hasrat/keinginan yg sungguh-sungguh akan kebenaran sejati
– cara berpikir dengan mengupas sesuatu sedalam-dalamnya
diperoleh kesimpulan universal dari kenyataan
partikular/khusus, dari hal yg tersederhana sampai
terkompleks
Karakteristik Filsafat
Karakteristik Filsafat
Karakteristik Filsafat
Karakteristik Filsafat
• Berpikir kritis
• Berpikir sistematis
• Menghasilkan sesuatu yang runut
• Berpikir rasional
• Bersifat komprehensif
4. 3/3/2021
4
Objek Filsafat
Objek Filsafat
Objek Filsafat
Objek Filsafat
Objek materiil
Segala sesuatu yg ada, meliputi ada dalam
kenyataan, ada dalam pikiran, dan ada
dalam kemungkinan.
Objek formal
Hakikat dari segala sesuatu yg ada.
Sistematika Filsafat
Sistematika Filsafat
Sistematika Filsafat
Sistematika Filsafat
Aliran Filsafat
Realisme, rasionalisme, empirisme,
idealisme, materialisme, eksistensialisme,
positivisme, dsb.
Cabang-cabang Filsafat
Metafisika, epistemologi, logika, estetika,
filsafat sejarah, filsafat politik, dsb.
5. 3/3/2021
5
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
ONTOLOGI
Membahas eksistensi dan ragam dari suatu kenyataan
EPISTEMOLOGI
Mengidentifikasi dasar dan hakikat kebenaran dan
pengetahuan
AKSIOLOGI
Merumuskan suatu teori yang konsisten untuk perilaku
etis
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
ONTOLOGI
Membahas eksistensi dan ragam dari suatu kenyataan.
- Supernaturalisme: terdapat wujud bersifat gaib, wujud tsb lebih
tinggi dan lebih kuasa dibandingkan dg wujud alam nyata.
- Animisme: kepercayaan yg didasarkan pada supernaturalisme,
memandang roh-roh yg bersifat gaib dan terdapat di dalam benda-
benda tertentu (batu, gua, keris, dll.)
- Naturalisme: kepercayaan yg didasarkan pada alam, memandang
gejala-gejala alam tidak disebabkan oleh pengaruh kekuatan gaib,
tetapi disebabkan oleh kekuatan yg terdapat di dalam diri sendiri, yg
dapat dipelajari dan dapat diketahui.
Tokoh: Democritus (460-370 SM)
6. 3/3/2021
6
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
EPISTEMOLOGI
Mengidentifikasi dasar dan hakikat kebenaran dan pengetahuan.
- Bagaimana (how) kita sampai mengetahui (the process)?
- Dapatkah kita mengetahui (Can we know)?
- Tiga posisi epistemologis:
• Dogmatisme
We can and do know – we are certain – certain and uninferred
• Skeptisisme
Not – we don’t know – can’t know
• Fallibilisme
We can know – I can – Possible – Certain
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
EPISTEMOLOGI
Mengidentifikasi dasar dan hakikat kebenaran dan pengetahuan.
• Fallibilisme
Doubting Thomas: manusia hanya akan puas dengan pengetahuan
yg reliable, tidak pernah 100% yakin.
Tidak ada yg dapat diverifikasi melampaui posibilitas-posibilitas
dari keraguan yg mencakup pernyataan tertentu.
Sains senantiasa berada dalam gerak (posture) dan tidak diam.
7. 3/3/2021
7
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
EPISTEMOLOGI
Mengidentifikasi dasar dan hakikat kebenaran dan pengetahuan.
• Fallibilisme
Pengetahuan itu terdiri atas ide.
Ide adalah produk akal (the mind) atau hasil dari proses mental dari
intuisi dan penalaran.
Intuisi –jika bukan nalar- dapat meraih pengetahuan yang pasti.
Analogi GARPUTALA
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Kaum Thomis
- Kepercayaan didasarkan pada wahyu
- Kebenaran dapat ditemukan (truth finding)
- Kebenaran dapat diberikan (truth living)
- Orang bijak adalah orang yang mampu mengambil kedua kebenaran
di atas.
Kaum realis modern, pragmatis, empiris logis, atau naturalis.
Pengetahuan bersifat kontingen dari perubahan serta kebenaran relatif
sesuai dengan kondisinya.
8. 3/3/2021
8
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Dimensi Ilmu
Aksiologi
Merumuskan suatu teori yang kosisten untuk perilaku etis.
Penerapan pengetahuan dan ilmu untuk kehidupan.
1. Pengetahuan
1. Pengetahuan
1. Pengetahuan
1. Pengetahuan
Pengetahuan
• Mengenal sesuatu menggunakan/melalui potensi diri
• Hasil tahu manusia terhadap sesuatu
• Segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek
• Hasil usaha manusia untuk memahami suatu objek
• Kesan dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan
panca indera
9. 3/3/2021
9
Terjadinya Pengetahuan (John Horpers)
Terjadinya Pengetahuan (John Horpers)
Terjadinya Pengetahuan (John Horpers)
Terjadinya Pengetahuan (John Horpers)
Pengalaman indera
Nalar
Otoritas
Intuisi
Wahyu
Keyakinan
Jenis
Jenis
Jenis
Jenis-
-
-
-jenis Pengetahuan (Soejono Soemargono)
jenis Pengetahuan (Soejono Soemargono)
jenis Pengetahuan (Soejono Soemargono)
jenis Pengetahuan (Soejono Soemargono)
Pengetahuan non-ilmiah
Pengetahuan ilmiah
10. 3/3/2021
10
Kumpulan Pengetahuan
Kumpulan Pengetahuan
Kumpulan Pengetahuan
Kumpulan Pengetahuan
Pengetahuan produksi (seni)
Pengetahuan praktis (etika, ekonomi, politik)
Pengetahuan teoritis (fisika, matematika, dan metafisika)
Pengetahuan (Aristoteles): kenyataan yg dapat dihindari
Kenyataan: sesuatu yg merangsang budi kita untuk mengolahnya.
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
ILMU
Pengetahuan sistematis dengan menggunakan kekuatan
pemikiran, pengetahuan yang selalu dapat diperiksa dan
ditelaah secara kritis.
Tujuan ilmu
Mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan.
Adanya hasrat ingin tahu
11. 3/3/2021
11
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
Adanya hasrat ingin tahu Usaha mencari kebenaran
Cara mencari kebenaran:
1. Penemuan secara kebetulan
2. Hal untung-untungan
3. Kewibawaan
4. Usaha spekulatif
5. Pengalaman
6. Penelitian ilmiah
Suatu metode yang bertujuan mempelajari satu atau beberapa gejala dengan
jalan analisis dan pemeriksaan yang mendalam terhadap fakta/masalah yang
sedang diperhatikan, untuk selanjutnya diusahakan penyelesaiannya.
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
2. Pengetahuan Sistematis
Kebenaran ilmiah dibangun dari sejumlah kenyataan/fakta
Kenyataan atau fakta (dalam telaah filosofis)(Muhajir):
1. Empiris sensual – melalui inderawi manusia
2. Empiris logis – melalui ketajaman pikiran manusia dalam
memberi makna atas indikasi empiris
3. Empiris etik – melalui ketajaman akal budi manusia
dalam memberi makna ideal atas indikasi empiris
4. Empiris transenden – melalui persepsi, pemikiran,
kemauan, dan keyakinan di luar kesanggupan /
kemampuan manusia
12. 3/3/2021
12
3. Pemikiran
3. Pemikiran
3. Pemikiran
3. Pemikiran
FAKTA INDERA OTAK
INFORMASI
DISIMPAN
& DIOLAH
PENGALAMAN
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
Enam karakteristik kegiatan dikatakan ilmu (Bahm):
1. Masalah (problem)
2. Sikap (attitude)
3. Metode (methods)
4. Aktivitas (activity)
5. Pemecahan/penyelesaian (solution)
6. Pengaruh (effect)
6
6
6
6
13. 3/3/2021
13
Landasan Pengembangan Ilmu
Landasan Pengembangan Ilmu
Landasan Pengembangan Ilmu
Landasan Pengembangan Ilmu
1. Ontologis
Apa?
Realitas
2. Epistemologis
Bagaimana?
Metodologi
3. Aksiologis
Mengapa? – Untuk apa?
Tujuan - Nilai
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
merupakan keseluruhan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis dan logis.
merupakan pengetahuan yang
mempersyaratkan objek, metode, teori,
hukum, atau prinsip.
merupakan pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ilmiah.
14. 3/3/2021
14
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU (The Liang Gie)
dapat dipandang sebagai proses, prosedur, dan produk.
Sebagai proses ilmu terwujud dalam aktivitas penelitian
Sebagai prosedur ilmu merupakan metode ilmiah
Sebagai produk ilmu merupakan pengetahuan yang
tersusun secara sistematis
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
AKTIVITAS
PENGETAHUAN
METODE
ILMU
15. 3/3/2021
15
ILMU
ILMU
ILMU
ILMU
HAKIKAT ILMU (The Liang Gie)
Ilmu sebagai aktivitas
1. Rasional proses pemikiran yg berpegang pada kaidah
logika
2. Kognitif proses mengetahui dan memperoleh
pengetahuan
3. Teleologis mencapai kebenaran, memperoleh
pemahaman, memberikan penjelasan,
melakukan penerapan melalui peramalan atau
pengendalian
5. OBJEK ILMU
5. OBJEK ILMU
5. OBJEK ILMU
5. OBJEK ILMU
FUNGSI ILMU
1. Deskriptif menggambarkan objek secara jelas, lengkap,
dan terperinci
2. Prediktif memperkirakan tentang apa yg akan terjadi
berkenaan dengan objek telaahannya
3. Pengendalian menjauhkan atau menghindar dari hal-hal
yang tidak diharapkan serta mengarahkan
pada hal-hal yg diharapkan
16. 3/3/2021
16
5. OBJEK ILMU
5. OBJEK ILMU
5. OBJEK ILMU
5. OBJEK ILMU
6 MACAM FENOMENA OBJEK MATERIIL
(The Liang Gie)
1. Ide abstrak
2. Benda fisik
3. Jasad hidup
4. Gejala rohani
5. Peristiwa sosial
6. Proses tanda
6. BENTUK PERNYATAAN
6. BENTUK PERNYATAAN
6. BENTUK PERNYATAAN
6. BENTUK PERNYATAAN
Penjelasan ilmiah, terdiri dari 4 bentuk:
1. Deskripsi – menggambarkan
2. Preskripsi – petunjuk / ketentuan
3. Eksposisi pola – pemaparan pola
4. Rekonstruksi historis – penggambaran secara
kronologis
17. 3/3/2021
17
7. RAGAM PROPOSISI
7. RAGAM PROPOSISI
7. RAGAM PROPOSISI
7. RAGAM PROPOSISI
Penjelasan ilmiah, terdiri dari 4 bentuk:
1. Asas ilmiah – proposisi yang mengandung kebenaran
umum berdasarkan fakta-fakta yg telah diamati, diteliti, dan
dibuktikan.
2. Kaidah ilmiah – proposisi yg mengungkapkan keajegan atau
hubungan tertib yg dapat diuji kebenarannya.
3. Teori ilmiah – sekumpulan proposisi yg saling berkaitan
secara logis berkenaan dengan penjelasan terhadap
sejumlah fenomena.
7. RAGAM PROPOSISI
7. RAGAM PROPOSISI
7. RAGAM PROPOSISI
7. RAGAM PROPOSISI
Fungsi teori ilmiah:
1. Kerangka pedoman
2. Memberikan suatu skema atau rencana sementara
3. Acuan dalam pengkajian suatu masalah
4. Dasar dalam merusmuskan kerangka teoritis penelitian
5. Dasar dalam merumuskan hipotesis
6. Informasi untuk menetapkan cara pengujian hipotesis
7. Mendapatkan informasi historis dan perspektif permasalahan yg
akan diteliti
8. Memperkaya ide-ide baru
9. Mengetahui peneliti dan pengguna lain di bidang yg sama
18. 3/3/2021
18
8. CIRI
8. CIRI
8. CIRI
8. CIRI-
-
-
-CIRI POKOK ILMU
CIRI POKOK ILMU
CIRI POKOK ILMU
CIRI POKOK ILMU
1. Sistematis – tersusun sbg suatu sistem
2. Keumuman (generality) – merangkum berbagai fenomena
3. Rasionalitas – bersumber pada pemikiran rasional
4. Objektivitas – sesuai keberadaanya/faktanya
5. Verifiabilitas – dapat diperiksa kebenarannya
6. Komunalitas – milik umum (public knowledge)
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
Terima kasih
Jadilah sebagai diri sendiri, jangan seperti diri sendiri