Dokumen tersebut membahas tentang manajemen mutu terpadu (MMT) dan penerapannya di perguruan tinggi. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain definisi MMT sebagai pola manajemen yang melibatkan seluruh komponen untuk terus meningkatkan mutu, prinsip-prinsip MMT seperti fokus pada pelanggan dan perbaikan berkelanjutan, serta isu-isu strategis dalam manajemen perguruan tinggi seperti efisiensi
2. MMT di PT -- Margono Slamet2
FILOSOFIMUTU KINERJAFILOSOFIMUTU KINERJA
DanDan
PENGERTIAN TENTANG MUTUPENGERTIAN TENTANG MUTU
DaDalamlam
MANAJEMEN MUTU TERPADUMANAJEMEN MUTU TERPADU
OLEH
Margono Slamet
Institut Pertanian Bogor
3. MMT di PT -- Margono Slamet3
MUTU BERAWALDARIDIRIKITA SENDIRIMUTU BERAWALDARIDIRIKITA SENDIRI
Mutu adalah naluri manusia
KITA SELALU MENGHARAP, BAHKAN
MENUNTUT, AGAR ORANG
LAIN MEMBERI DAN MELAYANI KITA SEGALA
SESUATU YANG BERMUTU.
TETAPI, JANGAN LUPA, BAHWA ORANG
LAINPUN JUGA SELALU MENGHARAP DAN
MENUNTUT SEGALA SESUATU YANG
BERMUTU DARI KITA..
KONDISI RESIPROKAL INILAH YANGKONDISI RESIPROKAL INILAH YANG
MEMBUAT KEHIDUPAN INI BERMUTU DANMEMBUAT KEHIDUPAN INI BERMUTU DAN
MENYENANGKAN.MENYENANGKAN.
4. MMT di PT -- Margono Slamet4
FILOSOFI MUTU KINERJAFILOSOFI MUTU KINERJAFILOSOFI MUTU KINERJAFILOSOFI MUTU KINERJA
1. Setiap pekerjaan menghasilkan produk dan/atau jasa.
2. Produk dan jasa itu diproduksi karena ada yang
memerlukan.
3. Orang-orang yang memerlukan produk/jasa itu disebut
pelanggan.
4. Produk dan/atau jasa itu merupakan sesuatu yang
dibutuhkan oleh pelanggannya.
5. Produk atau jasa itu harus dibuat sedemikian rupa agar
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggannya.
6. Produk atau jasa itu disebut bermutu bila dapat meme-
nuhi atau melebihi kebutuhan dan harapan
pelanggannya.
Margono Slamet/MMT/96C:/Filosofi Mutu
5. MMT di PT -- Margono Slamet5
Mutu adalah sifat-sifat yang dimiliki suatu
benda/barang atau jasa yang secara keseluruhan
memberi rasa puas kepada penerima atau
penggunanya karena telah sesuai atau melebihi apa
yang dibutuhkan dan diharapkan para pelanggannya.
PENGERTIAN MUTU
Orang yang bermutu dalam berkinerja selalu berusaha
mengidentifikasi siapa pelanggannya dalam setiap
kegiatan yang dilakukan, dan mengidentifikasi apa
kebutuhan dan harapannya, untukdiusahakan
dipenuhi sejauh mungkin.
6. MMT di PT -- Margono Slamet6
•Tanggung jawab siapa ?
•Tugas siapa ?
•Semua orang yang bekerja di PT ikut
bertanggung-jawab, dan karena itu juga harus
ikut serta dalam pelaksanaannya.
•Pimpinan seperti rektor, dekan, ketua jurusan,
dll bertanggung-jawab memimpin tugas
manajemen itu. Mereka harus bisa menjamin
adanya pengelolaan pendidikan tinggi seperti
seharusnya.
MANAJEMEN PERGURUAN
TINGGI
7. MMT di PT -- Margono Slamet7
PARADIGMA MANAJEMEN
PENDIDIKAN TINGGI
MASALAHUTAMA DIKTI
a. persoalan manajemen perguruan
tinggi.
b. relevansi program pendidikan tinggi
terhadap pasarkerja.
c. perluasan daya tampung.
d. peningkatan dan pemerataan mutu
pendidikan tinggi di seluruh Indonesia.
8. MMT di PT -- Margono Slamet8
Format manajemen PT perlu mengacu pada
paradigmabaru manajemen pendidikan tinggi.
Artinyamanajemen PT harusbisamendorong
institusi melaksanakan :
1. Peningkatan Mutu yang berkelanjutan.
2. Melaksanakan Otonomi PTdengan sebaik-baiknya.
3. Memiliki sistem Akuntabilitas Atas Segala
Kegiatannya.
4. Mengikuti Akreditasi PTsecara berkala.
5. Selalu melakukan Evaluasi Diri
secara berkala. MutuMutu
OtonomiOtonomi
AkuntabilitasAkuntabilitas
AkreditasiAkreditasi
EvaluasiEvaluasi
9. MMT di PT -- Margono Slamet9
Menjamin terjadinya pola kerja yang luwes
(fleksibel) dan mandiri untuk merangsang
tumbuhnya kreativitas, ingenuitas, dan
produktivitas PTsesuai dengan kondisi
lokal yang ada.
Hak dan kewenangan yang diberikan
pemerintah kepada suatu PTuntuk
menyelenggarakan fungsinya secara
mandiri selama hal itu tidak bertentangan
dengan peraturan-peraturan yang berlaku di
masyarakat.
OTONOMI
10. MMT di PT -- Margono Slamet10
Menyangkut kewenangan dan tanggung jawab PT dalam :
a.Memilih dan menetapkan dosen.
b. Menyeleksi mahasiswa.
c. Menetapkan kurikulum dan standarkompetensi setiap
program studi yang selenggarakannya.
d. Menentukan program penelitian.
e. Memanfaatkan sumberdaya (dana, manusia,
fasilitas) yang tersedia secara mandiri
sesuai dengan perencanaan yang ditetapkannya.
(LANJUTAN)
11. MMT di PT -- Margono Slamet11
Pertanggungjawaban mengenai penyelenggaraan dan pelaksanaan
misi dan fungsi PT.
Pertanggungjawaban PTbersangkutan dengan berbagai pihak
pemasok sumberdaya (stakeholders).
Tidak hanya menyangkut auditabilitas.
Pertanggungjawaban meliputi hal-hal yang berkaitan dengan fisik-
material, kultural, etika, moral, spiritual, hukum, norma sosial, dll.
Segala sesuatu yang dikerjakan oleh PTharus diper-tang-gung-
jawabkan. Mekanisme pertanggung-jawaban kerja harus
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem kerja.
Bangunlah sistem dan kulturpertanggung-jawaban ini.
AKUNTABILITAS :AKUNTABILITAS :
12. MMT di PT -- Margono Slamet12
Selain auditabilitas, juga menyangkut :
Kesesuaian antara tujuan PTdan norma, etika, serta
nilai-nilai yang ada/berlaku secara lokal, nasional,
dan universal .
Kesesuaian antara tujuan PTdengan program serta
kegiatan-kegiatannya.
Keterbukaan PTuntuk dapat dievaluasi oleh pihak-
pihak yang terkait.
Pertanggungjawaban tentang penggunaan berbagai
sumber-daya (fasilitas, aset, dana, sdm, dll).
Implementasi konsep autonomi dan kebebasan
akademik.
Kesadaran sivitas akademika untuk tidak
mengganggu kegiatan PT.
(LANJUTAN)
13. MMT di PT -- Margono Slamet13
Pengakuan oleh suatu lembaga akreditasi terhadap suatu
lembaga pendidikan yang menjamin standarminimum
sehingga lulusannya mempunyai kualifikasi untuk :
a. Memiliki kompetensi yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat;
b. Melanjutkan ke pendidikan yang
lebih tinggi atau spesialisasi.
c. Mejalankan praktik profesi.
Di Indonesia, akreditasi menyangkut dua pihak:
1. Badan Independen sebagai pihak pemberi
pengakuan, yaitu BAN-PT.
2. Perguruan Tinggi (negeri, swasta, kedinasan) sebagai
penerima pengakuan.
AKREDITASI
14. MMT di PT -- Margono Slamet14
HAKEKAT EVALUASI DIRIHAKEKAT EVALUASI DIRI
Mengenal keadaan organisasi / institusi sendiri yang
mencakup :
1. Aset, kekuatan dan kemampuan yang dimiliki.
2. Kekurangan, kelemahan dan ketidakmampuan yang
ada.
3. Tingkat pencapaian tujuan-tujuan organisasi/institusi.
4. Mutu kinerja organisasi/institusi yang dapat dihasilkan.
EVALUASI DIRI BERGUNA UNTUKEVALUASI DIRI BERGUNA UNTUK
1. Merencanakan perbaikan organisasi / institusi.
2. Merencanakan peningkatan mutu kinerja.
3. Meningkatkan kepuasan pelanggan.
4. Memperbaiki citra organisasi / institusi.
EVALUASIDIRIEVALUASIDIRI
15. MMT di PT -- Margono Slamet15
TUJUAN Meningkatkan Mutu Pendidikan Tinggi
adalah Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Eksternal
dan Pelanggan Internal.
Pendidikan Tinggi yang bermutu adalah yang memenuhi
kriteria berikut ini.
1. Relevancy= Relevan dengan kebutuhan masyarakat.
2. Academic Atmosphere= Iklim akademik
3. InternalManagement= Manajemen internal PT.
4. Sustainability= Keberlanjutan
5. Efficiency= Efisiensi internal dan eksternal
6. Leadership= Kepemimpinan yang kondusif
7. Equity= Kemerataan, keadilan.
PENINGKATAN MUTUPENINGKATAN MUTU
16. MMT di PT -- Margono Slamet16
PENGERTIAN PELANGGAN
Pelanggan suatu organisasi adalah fihak eksternal
maupun internal yang menerima barang atau jasa
yang sesuai dengan kebutuhannya, memahami /
menghayati dan menilai barang/jasa itu, menggunakan
barang/jasa itu secara langsung/tidak langsung, serta
memberi imbalan kepada fihak penyedia barang/jasa.
17. MMT di PT -- Margono Slamet17
PELANGGAN PERGURUAN TINGGI
Pelanggan Eksternal
Pelanggan Internal
a. Primer : Mahasiswa.
b. Sekunder : Yang ikut membiayai PT: Ortu Mhs,
Pemerintah, Pemda, Masyarakat,
Pengusaha, donatur, dll
c. Tersier : Pengguna hasil/keluaran PT : Masyara-
kat, Pemerintah, pengusaha, bisnis,
industri, dll
a. Unsur Pimpinan PT ybs.
b. Dosen-dosen
c. Karyawan /Pegawaiu Administrasi / Teknisi
18. MMT di PT -- Margono Slamet18
Kebutuhan Pelanggan
Pelanggan PT yang bermacam-macam tadi masing2
mempunyai jenis kebutuhan yang berbeda-beda.
Kebutuhan masing-masing harus diidentifikasi secara
jelas dan spesifik.
Kebutuhan-kebutuhan pelanggan itu harus diusahakan
untuk dapat dipenuhi secara baik.
Makin banyak kebutuhan dapat dipenuhi, masik
bermutulah PT itu.
Masing-masing kelompok orang yang bekerja di PT
mempunyai pelanggan yang berbeda.
19. MMT di PT -- Margono Slamet19
ISU-ISU INIPERLU DITANGGAPISECARA EFEKTIF
DALAMMANAGEMEN PTAGARPTMENJADILEBIH
BERMUTU.
1. EFISIENSI: keterkaitan antara masukan dan proses;
derajat kehematan penggunaan sumber daya dalam suatu
proses tertentu.
2. PRODUKTIVITAS: keterkaitan antara proses dan
keluaran (hasil), yang menunjukkan laju terjadinya hasil
dari suatu proses dengan menggunakan sumber daya
tertentu.
3. EFEKTIVITAS: keterkaitan antara tujuan dan hasil;
derajat kesesuaian antara tujuan dan hasil.
ISU STRATEGISISU STRATEGIS dalamdalam
MANAJEMEN PTMANAJEMEN PT
20. MMT di PT -- Margono Slamet20
4. SUASANA AKADEMIK: derajat kepuasan, motivasi, dan
komitmen sivitasakademikadalam pelaksanaan tugasakademik
untuk mencapai tujuan lembaga; dipengaruhi tujuan, aspirasi,
tatanilai pribadi, dan polamanajemen; ditunjukkan oleh tingkat
interaksi antar-anggotainstitusi.
5. RELEVANSI: tingkat keterkaitan antaratujuan, hasil/ keluaran
dengan kebutuhan msyarakat baik lokal maupun global.
6. AKSES DAN EKUITAS: tingkat kemampuan institusi untuk
meningkatkan dayatampung, mahasiswawanita, dan aksesuntuk
mahasiswadari keluargadengan ekonomi lemah.
7. KEBERLANJUTAN: tingkat kemampuan suatu institusi untuk
mempertahankan/meningkatkan keberlangsungan programnya.
(=sustainability).
8. KEPEMIMPINAN: kemampuan untuk mengarahkan,
menggerakkan, dan mengendalikan orang-orang dalam sistem.
21. MMT di PT -- Margono Slamet21
PENGERTIAN TENTANG
MANAJEMEN MUTU TERPADUMANAJEMEN MUTU TERPADU
( MMT )
MMT = TTotal QQuality MManagement
Total = Semua hal sampai komponen yg paling kecil
(terpadu) dan Dilakukan oleh semua orang.
MMT adalah suatu pola manajemen yang berisi prosedur
agar dalam organisasi setiap orang berusaha keras
secara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses.
MMT bukanlah seperangkat peraturan dan ketentuan
yang kaku dan harus diikuti, melainkan seperangkat
prosedur dan proses untuk memperbaiki kinerja dan
meningkatkan mutu kerja.
22. MMT di PT -- Margono Slamet22
Perintah dari atas diubah menjadi inisiatif dari bawah.
Tugas pimpinan tidak hanya memberi perintah, tetapi
mendorong dan memfasilitasi perbaikan mutu pekerjaan
yang dilakukan oleh anggotanya/bawahannya.
Dalam menerapkan MMT, Pendidikan dipersepsikan
sebagai industri jasa atau industri pelayanan , bukan
sebagai proses produksi.
Penerapan MMT meliputi lima unsur utama :
1. Fokus pada pelanggan.
2. Perbaikan terus-menerus pada proses secara
sistematik.
3. Pemikiran jangka panjang.
4. Pengembangan sumberdaya manusia internal.
5. Komitmen pada mutu.
3
25. MMT di PT -- Margono Slamet25
Prinsip-prinsip
Manajemen Mutu Terpadu
Dan
Penerapannya di Perguruan
Tinggi
Disajikan oleh
Margono Slamet
Forum HEDS
26. MMT di PT -- Margono Slamet26
14 PRINSIP DEMING
UNTUK MANAJEMEN MUTU
1. Tumbuhkan terus tekad yang kuat untuk meraih mutu.
2. Adopsi filosofi yang baru.
3. Hentikan ketergantungan pada pengawasan jika ingin
meraih mutu.
4. Hentikan hubungan kerja yang hanya berdasar harga.
5. Selamanya lakukan terus perbaikan-perbaikan.
6. Lembagakan pelatihan-sambil kerja.
7. Lembagakan kepemimpinan yang membantu.
8. Singkirkan sumber ketakutan.
9. Hilangkan penghalang komunikasi antar bagian.
10. Hilangkan slogan-slogan dan keharusan-keharusan.
11. Hilangkan kuota dan target-target kuantitatif.
12. Hilangkan penghalang-penghalang yang merampas
kebanggaan orang dalam kerjanya.
13. Lembagakan program pendidikan dan pengembangan-diri
secara sungguh-sungguh.
14. Libatkan semua orang dalam mencapai transformasi.
C:TQMDeming2 @ Margono Slamet
27. MMT di PT -- Margono Slamet27
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP
MMT DI PERGURUAN TINGGI
Bertekad menjadi PT yang bermutu.
Adopsi filosofi mutu.
Fokus pada pelanggan.
Semangat kerja-kelompok.
Kepemimpinan yang membantu.
Komitmen pada mutu.
Perbaikan mutu berkelanjutan.
Keputusan berdasar data dan fakta.
T Q MT Q M
C:… New Folder MMT di Kelas
Margono Slamet / 1996
Belajar sambil bekerja.
Alat dan teknik untuk meningkatkan mutu (terukur).
Cegah adanya cacat kerja.
Pengakuan dan penghargaan pada usaha perbaikan mutu.
Perbaikan pada prosedur kerja.
Struktur yang mengundang partisipasi.
@ Margono Slamet
28. MMT di PT -- Margono Slamet28
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIPMMT
DI PERGURUAN TINGGI
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIPMMT
DI PERGURUAN TINGGI
1.1. BERTEKAD MENJADI PT YANG BERMUTUBERTEKAD MENJADI PT YANG BERMUTU
• Menjadi bermutu itu harus dengan niat dan
dilanjutkan dengan melakukan usaha2 yang
nyata ke arah itu.
• Untuk menjadi PT yang baik/bermutu perlu
kesadaran, niat dan usaha.
• Jadilah PT yang baik/bermutu NIKMAT.
• Pengakuan orang lain (mahasiswa & sejawat &
mayarakat) bahwa PT kita adalah PT bermutu
merupakan kunci ke arah masa depan yang cerah.
@ Margono Slamet
29. MMT di PT -- Margono Slamet29
22.. Adopsi filosofi mutuAdopsi filosofi mutu
Perguruan tinggi yang bermutu adalah yang dapat
memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat.
Kebutuhan masyarakat adalah berkembangnya SDM
yang bermutu dan tersedianya informasi, pengetahuan
dan teknologi yang dapat meningkatkan taraf hidup.
Perguruan tinggi yang bermutu adalah
yang secara keseluruhan memberi
kepuasan kepada masyarakat.
Kepuasannya bisa berasal dari :
1. Tujuan2 PT yang bisa dimengerti, dan yang berhu-
bungan dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat.
2. Kegiatan2 PT yang sesuai dengan tujuan2 terse-
but di atas.
@ Margono Slamet
30. MMT di PT -- Margono Slamet30
3. Menyaksikan dan merasakan hasil2 yang dicapai PT ybs :
- Proses belajar-mengajar yang teratur dan lancar;
- Dosen2 yang produktif dan efisien;
- PT berperan aktif dalam memajukan bangsa & negara;
- Lulusan2nya berprestasi cemerlang di masyarakat.
- Dan lain sebagainya.
4. Para lulusannya merasakan manfaat pendidikannya dalam
meniti karirnya masing-masing.
3.3. Fokus pada pelangganFokus pada pelanggan
Perhatian PT selalu dipusatkan pada kebutuhan dan harapan para
pelanggannya: mahasiswa, masyarakat, industri, pemeintah, dll.
Tugas utama PT adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
dan harapan para pelanggannya.
Untuk ini perguruan tinggi harus dapat :
- mengetahui ciri-ciri pelanggan-pelanggannya.
- mengidentifikasi dan menganalisa kebutuhan dan harapan pelanggan.
@ Margono Slamet
31. MMT di PT -- Margono Slamet31
4. Pendekatan kerjasama kelompok4. Pendekatan kerjasama kelompok
Hasil pemikiran dan kerja kelompok selalu lebih baik
dari hasil orang seorang. Prestasi PT bukanlah hasil
individu, tetapi hasil kerja banyak orang. Tumbuh dan
kembangkan sistem kerja kelompok ini.
• Kelompok pimpinan, kelompok dosen, kelompok kar-
yawan, kelompok mahasiswa, dan kelompok campur-
an orang-orang tersebut. Pertemukan orang-orang itu.
Kelompok Pengajar harus bekerjasama menyusun strategi
untuk bisa membelajarkan mahasiswa secara efektif dan
efisien. Satu atau dua pengajar saja yang “mengajar” seca-
ra baik tidaklah cukup. Semua pengajar seharusnya beker-
jasama agar semuanya dapat menjadi pengajar yang baik.
Contoh :
@ Margono Slamet
32. MMT di PT -- Margono Slamet32
Kelompok Pengajar-Mahasiswa : Pengajar dan mahasiswanya
harus bisa bekerja sebagai tim yang efektif untuk mencapai
tujuan belajar-mengajar.
Pengajar dan mahasiswa mempunyai tujuan yang sama
dari proses belajar-mengajar.
Pengajar ingin menjadi pengajar yang baik, dan mahasiswa
ingin belajar secara efektif.
Pengajar tidak bisa dikatakan sebagai pengajar yang
baik bila mahasiswanya tidak bisa belajar dengan baik.
Sebaliknya mahasiswa akan sulit belajar dengan baik
bila pengajarnya tidak baik.
Sebagai anggotakelompokatautimmerekaharus kenal
satusamalainsecarabaikmelalui interaksiyangsering
dan intensif, yangkemudianakanmenghasilkanadanya
Proses Belajar-Mengajaryangefektif danefisien.
@ Margono Slamet
33. MMT di PT -- Margono Slamet33
Tim Perbaikan Mutu :
Sesuatu yang perlu diperbaiki mutunya bisa
menjadi obyek penugasan bagi sekelompok
dosen/karyawan yang akan bekerjasama dalam
suatu tim.
Tim ini diberi kewenangan untuk mencari upaya
agar mutu dari sesuatu tadi menjadi lebih baik. Bila
cara perbaikan itu kemudian disetujui oleh
pimpinan, maka tim itu ditugasi untuk melakukan
perbaikan.
Tim-tim itu sebelumnya dilatih bagaimana cara
bekerja- sama yang efektif dan efisien dalam
tim.
@ Margono Slamet
34. MMT di PT -- Margono Slamet34
5.5. Kepemimpinan yang membantuKepemimpinan yang membantu
Bekerja yang bermutu itu tidak mudah, apalagi kalau harus
bekerja sendiri. Karena itu ada pimpinnan yang bertugas
memotivasi, mengarahkan dan mempermudah serta mem-
percepat proses perbaikan mutu kinerja bagi orang-orang itu.
Bekerja perlu motivasi; motivasi bisa berasal dari dalam
diri sendiri (intrinsic motivation), tetapi juga bisa berasal
dari luar (extrinsic motivation). Yang dari luar ini antara-
nya berasal dari pimpinan.
Dengan motivasi yang kuat, proses belajar bekerja
yang bermutu dapat berjalan dengan cepat dan lancar.
Pimpinan bertugas sebagaiPimpinan bertugas sebagai motivator dan fasilitatormotivator dan fasilitator bagibagi
orang-orang yang bekerja di bawah pengawasannya.orang-orang yang bekerja di bawah pengawasannya.
@ Margono Slamet
35. MMT di PT -- Margono Slamet35
Dalam organisasi setiap atasan berfungsi sebagai pemim-
pin. Dialah yang diharapkan mempengaruhi perilaku kerja
dari orang-orang yang dipimpinnya . Oleh karena itu dia
harus memiliki kepemimpinan.
M UTU
Kepemimpinan dalam organisasi ti-
dak asal bisa mempengaruhi peri-
laku orang, tetapi pengaruh yang
bersifat memberdayakan orang. Ke-
pemimpinan atasan seharusnya
memberdayakan orang-orang, se-
hingga mereka akan menjadi lebih
mampu melaksanakan tugas peker-
jaannya dengan cara yang lebih baik
dan hasil yang lebih bermutu.
Kepemimpinan yang membuat orang merasa lebih
berdaya adalah kepemimpinan yang membantu.
@ Margono Slamet
36. MMT di PT -- Margono Slamet36
6.6. Komitmen pada MutuKomitmen pada Mutu
Harus ada kesadaran dan keyakinan akan perlunya
mutu kinerja; dan karenanya perlu ada tekat dan rasa
keterikatan yang kuat untuk menjaga dan mening-
katkan mutu kerja.
KERJA (pengajaran, penelitian, administrasi, dll) yang
tak bermutu kadang-kadang sama nilainya dengan tanpa
kerja. Pendidikan dan penelitian yang tak bermutu bisa
berakibat lebih jelek dari tanpa pendidikan & penelitian.
Komitmen yang kuat pada mutu PT akan menggerak-
kan usaha yang terus-menerus untuk meningkatkan
mutu, dan tidak akan menyerah pada kendala-kendala
dan kesulitan-kesulitan lain yang menghadang.
IJASAH
------------
----------------
-----------------
-----------
@ Margono Slamet
37. MMT di PT -- Margono Slamet37
7.7. Memperbaiki Mutu Perguruan TinggiMemperbaiki Mutu Perguruan Tinggi
secara berkelanjutansecara berkelanjutan
Tekad untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi harus
dibuktikan dengan adanya usaha-usaha nyata memper-
baiki mutu. Tidak hanya sekali memperbaiki dan selesai,
tetapi sedikit demi sedikit secara terus-menerus.
Mutu perguruan tinggi tidak ada
langit-langitnya, karena itu tidak
mungkin meningkatkan mutu
sekaligus dan selesai.
Setiap kali perlu ditetapkan standar mutu dari sesuatu
yang ingin dicapai. Standar mutu tridarma dan admi-
nistrasi PT ini perlu ditingkatkan sedikit demi sedikit
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
@ Margono Slamet
38. MMT di PT -- Margono Slamet38
8.8. Keputusan berdasarkan data dan faktaKeputusan berdasarkan data dan fakta
Sebelum melakukan berbagai perbaikan mutu pendidik-
an/pengajaran harus melewati bermacam pengambilan
kesimpulan, penilaian, dan keputusan.
Semua itu harus diambil/dibuat berdasarkan
fakta yang ada dan/atau data yang tersedia.
Tanpa itu kesimpulan dan keputusan itu akan
mengandung kelemahan dan keraguan, se-
hingga pelaksanaannyapun akan ragu-ragu.
Mengidentifikasi masalah pengajaran di kelas juga perlu di-
dasari oleh berbagai data dan fakta. Misalnya nilai rata-rata
kelas, jumlah mahasiswa yang bertanya waktu kuliah, jum-
lah kehadiram MHS, buku yang tersedia di perpustakaan,
dll. Biasakanlah mengumpulkan data !!!Biasakanlah mengumpulkan data !!!
@ Margono Slamet
39. MMT di PT -- Margono Slamet39
9.9. Program belajar sambil bekerjaProgram belajar sambil bekerja
Pekerjaan di PT jangan dilihat sebagai pekerjaan rutin
yang sama saja dari waktu ke waktu. Ini bisa membosan-
kan. Sebaliknya bila kerja akademis dan administrasi itu
dilihat sebagai tantangan yang harus dicermati, maka
selain akan selalu menarik juga akan menggugah pelaku-
nya untuk mencari dan mencoba prosedur-prosedurprosedur-prosedur lain
yang sekiranya akan lebih efektiflebih efektif dan lebih baik mutunyalebih baik mutunya..
Setiap kegiatan di PT direncanakan
dengan baik, dilaksanakan dengan cer-
mat, dan hasilnya dievaluasi dibanding-
kan dengan standar mutu yang ditentu-
kan sebelumnya.
Carilah instruktur atau tutor untuk Anda.
Meliputi materi, metoda, prosedur, dll.
Ini menarik, dan jauh dari membosankan.
@ Margono Slamet
40. MMT di PT -- Margono Slamet40
1212
10.10. Alat dan Teknik untuk perbaikan mutuAlat dan Teknik untuk perbaikan mutu
Data dan fakta yang ada dapat disajikan dengan berbagai
alat dan teknik untuk bisa dianalisa dan disimpulkan.
- Flowchart - Diagram tulang ikan
- Tabel - Diagram Pareto
- Gantt Chart - Medan Gaya
- Histogram - Afinitas
- Matrik - Check Sheet
- Brainstorming - Lain-lain.
Akibat
OrangPeralatan
Material Prosedur
@ Margono Slamet
41. MMT di PT -- Margono Slamet41
11.11. Perbaikan Proses yang PreventifPerbaikan Proses yang Preventif
Rendahnya mutu biasanya lebih banyak disebabkan
oleh kurang tepatnya prosedur yang menghasilkan
adanya proses yang tidak mengeluarkan hasil seperti
yang diharapkan.
Oleh karena itu dari waktu ke waktu prosedur kerja yang di-
gunakan di PT perlu ditinjau apakah mendatangkan hasil
yang diharapkan. Bila tidak maka prosedur itu perlu diubah
dengan yang lebih baik dan sesuai.
Setiap prosedur kerja baru harus dicoba lebih dahulu.
Kalau hasilnya memuaskan baru diadopsi. Dengan begitu
dapat dicegah adanya kegagalandicegah adanya kegagalan yang tidak perlu.
@ Margono Slamet
42. MMT di PT -- Margono Slamet42
12.12. Pengakuan dan PenghargaanPengakuan dan Penghargaan
Bagi pengajar, mahasiswa atau pegawai yang telahtelah
berusahaberusaha memperbaiki mutu pendidikan/pengajaran/
pekerjaannya perlu diberi pengakuan dan penghar-
gaan agar semua yang bersangkutan dengan pergu-
ruan tinggi itu terdorong untuk terus melakukan
usaha-usaha perbaikan .
Dosen-2 muda dan karyawan dapat saja mencoba
cara-cara kerja baru dan ternyata lebih efektif.
Kalau ini terjadi maka seyogyanya usaha mereka
itu diakui dan diberi penghargaan sepantasnya.
Usaha Perbaikan mutu perguruan tinggi bukan mono-
poli pengajar dan pimpinan perguruan tinggi saja. Untuk
mengajak partisipasi dari semua fihak, adanya sistem
pengakuan dan penghargaan ini sangat penting.
@ Margono Slamet
43. MMT di PT -- Margono Slamet43
13.13. Perbaikan Prosedur Antar FungsionalPerbaikan Prosedur Antar Fungsional
Perguruan tinggi yang bermutu bukan hasil karya
orang secara individual, tetapi hasil kerjasama bebe-
rapa orang yang bekerjasama. Orang-orang yang be-
kerjasama itu mungkin berbeda status dan fungsinya.
Karena itu perlu ditingkatkan prosedur-prosedur yang
menghasilkan kerjasama antar fungsi itu.
Misalnya perlu dikembangkan prosedur yang lebih
memudahkan kerjasama antar pengajar dengan
mahasiswa, dengan teknisi, laboran, pustakawan,
pegawai administrasi, dan dengan sesama
pengajar.
Prosedur yang memudahkan interaksi antar me-
reka ini perlu dikembangkan dan diperbaiki.
@ Margono Slamet
44. MMT di PT -- Margono Slamet44
14.14. Struktur yang mengundang partsipasiStruktur yang mengundang partsipasi
Struktur adalah cara pengaturan yang mantap, yang
memungkinkan sebanyak mungkin orang untuk ber-
partisipasi memperbaiki perguruan tinggi.
Misalny a : rencanakan dan tradisikan adanya pertemuan
antar pengajar dan mahasiswa untuk mereview proses
B-M, dan berdiskusi dalam rangka mencari cara-cara
yang lebih baik dan lebih efektif untuk mencapai pendi-
dikan/pengajaran yang bermutu.
Demikian pula pertemuan antara para pengajar dengan
orang tua mahasiswa , alumni, para pengusaha, unsur
pemerintah, tokoh masyarakat, dan para donatur.
@ Margono Slamet
45. MMT di PT -- Margono Slamet45
@ Margono Slamet
46. MMT di PT -- Margono Slamet46
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP
MMT
DI PERGURUAN TINGGI
Disajikan oleh
Margono Slamet
Institut Pertanian Bogor