Dokumen tersebut berisi standar isi kurikulum SMP berdasarkan SNP yang mencakup empat komponen utama yaitu kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum pendidikan umum, beban belajar, dan prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum. Dokumen ini memberikan panduan penilaian terhadap kurikulum SMP melalui 29 indikator dan butir-butir pertanyaan.
Dokumen tersebut berisi standar kompetensi untuk guru dan kepala sekolah SMP berdasarkan Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat delapan komponen standar untuk guru yaitu kualifikasi akademik, kesesuaian latar belakang pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi prof
Dokumen tersebut merupakan instrumen untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama berdasarkan enam standar, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, serta standar pengelolaan. Dokumen tersebut berisi kriteria dan jenis dokumen yang harus dimiliki sekolah untuk memenu
Dokumen tersebut membahas standar isi kurikulum SMK/MAK yang mencakup muatan KTSP, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan, dan praktek kerja lapangan siswa.
Dokumen tersebut berisi standar isi kurikulum SMP berdasarkan SNP yang mencakup empat komponen utama yaitu kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum pendidikan umum, beban belajar, dan prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum. Dokumen ini memberikan panduan penilaian terhadap kurikulum SMP melalui 29 indikator dan butir-butir pertanyaan.
Dokumen tersebut berisi standar kompetensi untuk guru dan kepala sekolah SMP berdasarkan Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Terdapat delapan komponen standar untuk guru yaitu kualifikasi akademik, kesesuaian latar belakang pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, kompetensi prof
Dokumen tersebut merupakan instrumen untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan Standar Nasional Pendidikan di Sekolah Menengah Pertama berdasarkan enam standar, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, serta standar pengelolaan. Dokumen tersebut berisi kriteria dan jenis dokumen yang harus dimiliki sekolah untuk memenu
Dokumen tersebut membahas standar isi kurikulum SMK/MAK yang mencakup muatan KTSP, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan, dan praktek kerja lapangan siswa.
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) membahas standar pembiayaan pendidikan yang mencakup aspek-aspek seperti biaya investasi, biaya operasional, biaya personal, dan transparansi serta akuntabilitas. Dokumen ini memberikan pedoman bagi sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah yang melibatkan berbagai pihak serta mengelola dana secara sistematis dan akuntabel.
[Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) merupakan dokumen penting dalam pengelolaan sekolah. RKS dan RKAS disusun dengan sistematika yang mencakup visi, misi, tujuan, program, anggaran, dan rencana evaluasi, serta mencakup berbagai aspek seperti kurikulum, sarana prasarana, dan sumber daya manusia.]
Dokumen tersebut membahas standar isi dan proses Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Terdapat 16 butir yang mencakup komponen KTSP seperti mata pelajaran, pengembangan kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penilaian, dan kalender akademik.
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) SMP Negeri 2 Rogojampi untuk periode 2008-2012. RKAS ini berisi analisis kondisi lingkungan strategis, pendidikan saat ini, dan kondisi pendidikan masa datang dalam 4 tahun ke depan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain analisis mutu pendidikan, efisiensi, relevansi, dan akses pendidikan serta pengembangan standar nasional pendidikan.
Pelan strategik, tektikal dan operasi hemKak Min Min
Dokumen tersebut merangkum rencana strategi, taktikal dan operasi bidang hal ehwal murid di Sekolah Kebangsaan Temiang untuk tahun 2018 hingga 2020. Rencana tersebut mengandungi analisis lingkungan dan kekuatan serta kelemahan bidang hal ehwal murid, serta pelan taktikal yang meliputi 16 program untuk meningkatkan disiplin, kesihatan, keselamatan dan kepimpinan murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan yang menjabarkan delapan standar nasional pendidikan yang menjadi pedoman untuk penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di Indonesia.
Unit disiplin sekolah merangkum pelan strategik dan operasi untuk tahun 2017 hingga 2021 dengan matlamat meningkatkan kehadiran murid, kecekapan pengawas, dan mengurangkan kesalahan murid. Beberapa program utama termasuk program kehadiran cemerlang, kem kepimpinan untuk pengawas, dan program pemantapan disiplin untuk meningkatkan tahap disiplin murid.
El documento describe la importancia de la evaluación continua durante la enseñanza para tomar decisiones que apoyen el aprendizaje de los estudiantes. El profesor debe prestar atención al estado de ánimo, interés y comprensión de los estudiantes para determinar si la técnica o actividad está funcionando y si es necesario cambiar el ritmo o comenzar/terminar una actividad. La evaluación continua provee información para adoptar decisiones que mejoren el proceso de enseñanza.
El documento habla sobre la importancia de la evaluación dentro del proceso educativo. Explica que la enseñanza consiste en tres pasos: identificar objetivos de aprendizaje, seleccionar materiales e impartir la enseñanza, y evaluar si los estudiantes aprendieron. También menciona que la evaluación permite al docente analizar estrategias y modificarlas si es necesario para maximizar el aprendizaje del alumno.
El documento discute la importancia de la evaluación en el proceso educativo. Explica que la enseñanza consiste en tres pasos: identificar objetivos de aprendizaje, seleccionar materiales e impartir la enseñanza, y evaluar si los estudiantes aprendieron. También describe que durante la enseñanza, los maestros evalúan continuamente el desempeño de los alumnos e imparten la lección al mismo tiempo. La evaluación permite identificar áreas de mejora y desarrollar estrategias efectivas para maximizar el aprendizaje de los
El documento describe las 5 etapas en la evolución del concepto de evaluación educativa desde la década de 1930 hasta la actualidad. Inicialmente, la evaluación se centraba en medir diferencias individuales de forma estandarizada, pero luego se enfocó en mejorar los programas educativos mediante objetivos y retroalimentación. Más recientemente, la evaluación se ha vuelto un proceso centrado en tomar decisiones que considera factores contextuales y usa enfoques cualitativos y críticas artísticas para ofrecer representaciones de situaciones educativas a las
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) membahas standar pembiayaan pendidikan yang mencakup aspek-aspek seperti biaya investasi, biaya operasional, biaya personal, dan transparansi serta akuntabilitas. Dokumen ini memberikan pedoman bagi sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah yang melibatkan berbagai pihak serta mengelola dana secara sistematis dan akuntabel.
[Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) merupakan dokumen penting dalam pengelolaan sekolah. RKS dan RKAS disusun dengan sistematika yang mencakup visi, misi, tujuan, program, anggaran, dan rencana evaluasi, serta mencakup berbagai aspek seperti kurikulum, sarana prasarana, dan sumber daya manusia.]
Dokumen tersebut membahas standar isi dan proses Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Terdapat 16 butir yang mencakup komponen KTSP seperti mata pelajaran, pengembangan kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penilaian, dan kalender akademik.
Dokumen tersebut merupakan rencana kerja dan anggaran sekolah (RKAS) SMP Negeri 2 Rogojampi untuk periode 2008-2012. RKAS ini berisi analisis kondisi lingkungan strategis, pendidikan saat ini, dan kondisi pendidikan masa datang dalam 4 tahun ke depan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain analisis mutu pendidikan, efisiensi, relevansi, dan akses pendidikan serta pengembangan standar nasional pendidikan.
Pelan strategik, tektikal dan operasi hemKak Min Min
Dokumen tersebut merangkum rencana strategi, taktikal dan operasi bidang hal ehwal murid di Sekolah Kebangsaan Temiang untuk tahun 2018 hingga 2020. Rencana tersebut mengandungi analisis lingkungan dan kekuatan serta kelemahan bidang hal ehwal murid, serta pelan taktikal yang meliputi 16 program untuk meningkatkan disiplin, kesihatan, keselamatan dan kepimpinan murid.
Dokumen tersebut membahas tentang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan yang menjabarkan delapan standar nasional pendidikan yang menjadi pedoman untuk penyelenggaraan pendidikan yang bermutu di Indonesia.
Unit disiplin sekolah merangkum pelan strategik dan operasi untuk tahun 2017 hingga 2021 dengan matlamat meningkatkan kehadiran murid, kecekapan pengawas, dan mengurangkan kesalahan murid. Beberapa program utama termasuk program kehadiran cemerlang, kem kepimpinan untuk pengawas, dan program pemantapan disiplin untuk meningkatkan tahap disiplin murid.
El documento describe la importancia de la evaluación continua durante la enseñanza para tomar decisiones que apoyen el aprendizaje de los estudiantes. El profesor debe prestar atención al estado de ánimo, interés y comprensión de los estudiantes para determinar si la técnica o actividad está funcionando y si es necesario cambiar el ritmo o comenzar/terminar una actividad. La evaluación continua provee información para adoptar decisiones que mejoren el proceso de enseñanza.
El documento habla sobre la importancia de la evaluación dentro del proceso educativo. Explica que la enseñanza consiste en tres pasos: identificar objetivos de aprendizaje, seleccionar materiales e impartir la enseñanza, y evaluar si los estudiantes aprendieron. También menciona que la evaluación permite al docente analizar estrategias y modificarlas si es necesario para maximizar el aprendizaje del alumno.
El documento discute la importancia de la evaluación en el proceso educativo. Explica que la enseñanza consiste en tres pasos: identificar objetivos de aprendizaje, seleccionar materiales e impartir la enseñanza, y evaluar si los estudiantes aprendieron. También describe que durante la enseñanza, los maestros evalúan continuamente el desempeño de los alumnos e imparten la lección al mismo tiempo. La evaluación permite identificar áreas de mejora y desarrollar estrategias efectivas para maximizar el aprendizaje de los
El documento describe las 5 etapas en la evolución del concepto de evaluación educativa desde la década de 1930 hasta la actualidad. Inicialmente, la evaluación se centraba en medir diferencias individuales de forma estandarizada, pero luego se enfocó en mejorar los programas educativos mediante objetivos y retroalimentación. Más recientemente, la evaluación se ha vuelto un proceso centrado en tomar decisiones que considera factores contextuales y usa enfoques cualitativos y críticas artísticas para ofrecer representaciones de situaciones educativas a las
Este documento presenta diferentes métodos y estrategias para la planificación didáctica, incluyendo la multidisciplinariedad, interdisciplinariedad y transdisciplinariedad. Describe métodos globalizados como los centros de interés de Decroly, el método de proyectos de Kilpatrick y la investigación del medio. También explica el proceso de enseñanza, características a considerar al planear, directrices para la planificación y la evaluación durante la enseñanza. Finalmente, propone que los equipos elaboren un plan de lección
La evaluación en el salón de clases. Peter W. Airasian. BAM. SEP. México 2002Kayo Israel Herrera
La evaluación en el salón de clases. Peter W. Airasian. BAM. SEP. México 2002
Esta exposición es para la Asignatura de Planeación Educativa en La Escuela Normal de Licenciatura en Educación Primaria de Calkiní
La escuela y los textos Kaufman A.M. Rodriguez M.E.Quest82
Este documento presenta el índice de un libro sobre la enseñanza de la lectura y escritura en la escuela. El libro aborda temas como la tipología de textos, las características lingüísticas de los textos, los textos escolares y la planificación de proyectos didácticos centrados en los textos. El índice incluye la introducción, cuatro capítulos y reflexiones finales, además de un glosario de términos relacionados a la comunicación, lingüística de texto y gramática
1. Funciones del psicólogo escolar en educación secundaria.
1.1. ¿Qué tipo de funciones se le exige desde la administración educativa a os servicios especializados?
1.2. ¿Qué tipo de funciones se le exige desde la administración educativa a los Departamentos de Orientación?
2. Áreas de intervención en enseñanza secundaria
2.1. La Orientación y el asesoramiento del proceso de enseñanza/aprendizaje
2.2. Área de Prevención y Desarrollo
2.3. Atención a la Diversidad
2.4. Asesoramiento Vocacional
3. Programa de intervención
Este documento presenta diferentes perspectivas sobre la evaluación educativa. Se enfatiza que la evaluación debe enfocarse en ayudar al estudiante y no como una forma de etiquetarlo o reprimirlo. También se discuten diversas estrategias, técnicas e instrumentos para evaluar procesos de aprendizaje de manera cualitativa y formativa, así como la importancia de considerar factores contextuales. Finalmente, se define la evaluación por competencias como un proceso para hacer un balance de logros estudiantiles y establecer retos para mejorar de forma continua.
Dokumen tersebut berisi standar-standar yang harus dipenuhi oleh program keahlian SMK/MAK dalam pengembangan dan pelaksanaan kurikulum. Terdapat 18 indikator yang menilai aspek-aspek seperti pengembangan kurikulum, implementasi kurikulum, pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan penggunaan teknologi informasi dalam pembelajaran.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang penyusunan laporan analisis konteks di SMA yang mencakup analisis standar nasional pendidikan, kondisi sekolah, dan lingkungan sekolah. Laporan ini bertujuan untuk membantu sekolah dalam memahami standar dan merencanakan pendidikan."
Evaluasi kurikulum ditinjau dari permendikbud 81a tahun 2013faizunmarshus76
Evaluasi kurikulum adalah serangkaian tindakan sistematis dalam mengumpulkan informasi, pemberian pertimbangan dan keputusan mengenai nilai dan makna kurikulum.
Dokumen tersebut membahas rencana sosialisasi dan pendampingan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) di sekolah-sekolah model di Sumatera Utara. Sekolah-sekolah model akan didampingi untuk menerapkan SPMI secara mandiri agar mampu meningkatkan mutu pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan secara berkelanjutan.
1. Dokumen tersebut membahas implementasi 8 standar penilaian Badan Standar Nasional Pendidikan di SDN 08 Alang Lawas. Beberapa poin utama yang dijelaskan adalah:
2. Standar penilaian merupakan salah satu bagian dari Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme penilaian hasil belajar siswa.
3. SDN 08 Alang Lawas telah mengimplementasikan beberapa standar penilaian seperti menetapkan standar kompetensi
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) memberikan kerangka dasar dan struktur kurikulum yang ditetapkan pemerintah serta memberikan otonomi kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum sesuai karakteristiknya. Proses penyusunan KOSP melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan menganalisis konteks sekolah.
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 menetapkan standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, serta kepemimpinan sekolah. Dokumen ini memberikan panduan untuk penyusunan visi, misi, tujuan, rencana kerja, kurikulum, struktur organisasi, dan pengelolaan sarana prasarana, sumber daya manusia, keuangan
Standar Pengelolaan Pendidikan Oleh Satuan Pendidik Dasar dan MengengahUNIB
Permendiknas No. 19 Tahun 2007 menetapkan standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah. Standar ini mencakup perencanaan program, pelaksanaan rencana kerja, pengawasan dan evaluasi, kepemimpinan sekolah, serta sistem informasi manajemen. Dokumen ini menjelaskan proses dan aspek-aspek penting dalam pengelolaan pendidikan di sekolah.
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan penilaian KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang mencakup standar penilaian pendidikan, acuan evaluasi KTSP, komponen penilaian berbasis kelas seperti prinsip, teknik, dan komponennya.
Peraturan ini mengatur standar proses pembelajaran untuk satuan pendidikan dasar dan menengah yang mencakup perencanaan proses pembelajaran melalui silabus dan RPP, pelaksanaan proses pembelajaran secara interaktif, dan penilaian hasil pembelajaran.
Kumpulan soal ujian nasional fisika tahun 1991 terdiri dari 31 soal yang meliputi berbagai aspek fisika seperti mekanika, termodinamika, elektromagnetisme, dan optika. Soal-soal tersebut berisi perhitungan, analisis grafik, dan pemilihan jawaban untuk menguji pemahaman konsep-konsep fisika dasar.
Dokumen tersebut berisi soal-soal dan jawaban mengenai medan magnet pada kawat lurus dan melingkar serta imbas elektromagnetik. Pertanyaan-pertanyaannya meliputi menghitung kuat medan magnet pada titik tertentu dari kawat yang dialiri arus, menentukan jarak titik dengan kuat medan magnet tertentu, menghitung jari-jari lingkaran berdasarkan kuat medan magnet di pusatnya, menghitung besar arus agar kuat medan magnet m
Dokumen tersebut berisi 20 soal pemahaman konsep fisika tentang kinematika dan dinamika gerak yang mencakup topik gaya gravitasi, percepatan, kecepatan, dan jarak tempuh pada berbagai sistem mekanik seperti benda jatuh, benda ditembakkan, benda bergerak di bidang miring, dan sistem benda bermassa yang saling berhubungan.
1. Sistem terdiri dari dua silinder yang dihubungkan oleh tali. 2. Tegangan setiap tali sama dan bernilai 1/10 dari berat massa silinder. 3. Percepatan sudut kedua silinder sama.
Dokumen tersebut berisi informasi mengenai instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung akreditasi SMP/MTs. Terdapat empat bagian utama yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, dan lampiran-lampiran pendukung. Dokumen ini digunakan sekolah untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses akreditasi.
Dokumen tersebut berisi pedoman tentang standar isi dan proses kurikulum di sekolah/madrasah. Beberapa poin penting meliputi: sekolah/madrasah wajib melaksanakan kurikulum berdasarkan KTSP dan mengembangkannya bersama pihak terkait, menyusun silabus dan RPP untuk setiap mata pelajaran, serta melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan persyaratan dan langkah-langkah yang telah ditentukan.
Dokumen ini membahas tentang penelitian tindakan kelas (PTK) sebagai salah satu bentuk karya tulis ilmiah yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran di kelas. Dokumen ini menjelaskan tahapan melaksanakan PTK mulai dari identifikasi masalah, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga refleksi. Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan
1. INSTRUMEN STANDAR ISI
Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
JAKARTA, TAHUN 2010
1
2. Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 2/7
I. STANDAR ISI
NO
KOMPONE
N
ASPEK INDIKATOR SNP
NO.
ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)
SKOR
1. Kerangka
Dasar
Kuriku-lum
1.
Muatan Kuriku-
lum
1. Isi muata kurikulum:
(1) Mata Pelajaran.,
(2) Muatan Lokal.,
(3) Kegiatan Pengembangan Diri.,
(4) Pengaturan Beban Belajar,
(5) Ketuntasan Belajar,
(6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan,
(7) Pendidikan Kecakapan Hidup,
(8) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(9) Dan lainnya
1 Isi Kurikulum SNP yang dilaksanakan sekolah terdiri dari muatan:
a. 8-9 muatan
b. 6-7 muatan
c. 5-6 muatan
d. < 5 muatan
2. Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan Muatan kurikulum sekolah, yaitu panduan:
(1) Mata Pelajaran.,
(2) Muatan Lokal.,
(3) Kegiatan Pengembangan Diri.,
(4) Pengaturan Beban Belajar,
(5) Ketuntasan Belajar,
(6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan,
(7) Pendidikan Kecakapan Hidup,
(8) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(9) Dan lainnya
2 Dalam pengembangan/penyusunan kurikulum SNP terdapat panduan
pelaksanaan muatan, dalam tahun terakhir yaitu memenuhi:
a. 8 panduan muatan
b. 6-7 panduan muatan
c. 5-6 panduan muatan
d. < 5 panduan muatan
2.
Prinsip Pe-
ngem-bangan
Kuriku-lum
1. Prinsip/keharusan melibatkan/bersama pihak-pihak terkait (Guru serumpun, MGMPS,
MGMPK, PT, LPMP, Dinas Pendidikan, JarKur, Komite Sekolah, dll)
3 Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dilaksanakan dengan prinsip /
keharusan melibatkan:
a. ≥ 8 lembaga
b. 5-7 lembaga
c. 2-4 lembaga
d. Dilaksanakan sendiri/tidak melibatkan
2. Prinsip/keharusan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan standar isi dengan
pedoman: panduan KURIKULUM, UUSPN 20/2003, PP 19/2005, Permen 22/2006,
Permen 23/2006, Panduan KURIKULUM, dll
4 Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dilaksanakan dengan
berpedoman kepada:
a. ≥ 5 pedoman
b. 3-4 pedoman
c. 1-2 pedoman
d. Tidak berpedoman
1. Prinsip umum yang harus dipergunakan adalah mengacu kepada :
(1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan
lingkungannya.
(2) Beragam dan terpadu.
(3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
(4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
(5) Menyeluruh dan berkesinambungan.
(6) Belajar sepanjang hayat,
(7) Seimbang antara kepentingan pusat dan daerah.
5 Prinsip-prinsip umum yang dipergunakan oleh sekolah dalam
pengembangan KURIKULUM SNP antara lain:
a. 7 prinsip
b. 5-6 prinsip
c. 3-4 prinsip
d. 1-2 prinsip
3. Prinsip/keharusan ketersediaan referensi 6 Ketersediaan referensi yang memuat prinsip-prinsip pengembangan
KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
4. Prinsip multi strategi dalam pengembangan kurikulum SNP melalui: 7 Strategi, cara, dan mekanisme pengembangan KURIKULUM yang dilakukan
3. Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 3/7
(1) Workshop/seminar orientasi, sosialisasi, dan pemahaman SKL, SI, dan lainnya
yang relevan
(2) Workshop pengembangan/penyusunan kurikulum
(3) Validasi hasil penyusunan KURIKULUM
(4) Workshop review dan penyempurnaan
(5) Pendokumentasian hasil akhir penyusunan KURIKULUM
dalam tahun terakhir melalui kegiatan:
a. 5 kegiatan
b. 4 kegiatan
c. 3 kegiatan
d. 1-2 kegiatan
8 Tingkat keberhasilan kegiatan pengembangan KURIKULUM dalam tahun
terakhir::
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
3. Prinsip
Pelak-sanaan
kuriku-lum
1. Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam bentuk pengajaran
adalah:
(1) Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh
kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis, dan
menyenangkan.
(2) Menegakkan 5 pilar belajar
(3) Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan atau
percepatan.
(4) Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima dan menghargai,
akrab, terbuka, dan hangat.
(5) Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan
teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar.
(6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta kekayaan daerah.
(7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang
cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan.
(8) Penggunaan multimedia dalam pelaksanaan kurikulum
9 KURIKULUM SNP yang akan dilaksanakan/diimplementasikan dalam
pembelajaran berdasarkan pada prinsip-prinsip umum:
a. 7-8 prinsip
b. 5-6 prinsip
c. 3-4 prinsip
d. 1-2 prinsip
2. Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum 10 Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum untuk
implementasi prinsip-prinsip pelaksanaan KURIKULUM SNP di sekolah
dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
2 Struktur
Kuriku-lum
Pendi-
dikan
Umum
1.
Struktur
kurikul-um
1. Isi/muatan struktur kurikulum SNP dan penyusunannya:
a. Memiliki struktur kurikulum yang memuat 10 mata pelajaran umum dengan
alokasi waktu (jumlah jam per mapel) tiap mapel
b. Memiliki struktur kurikulum yang ditambah dengan muatan lokal dan alokasi
waktunya
c. Penyusunan muatan lokal yang melibatkan berbagai pihak
d. Memiliki struktur kurikulum yang memuat program pengembangan diri.
e. Penyusunan program pengembangan diri yang melibatkan berbagai pihak
f. Memiliki struktur kurikulum yang memuat Pendidikan Berbasis Keunggulan
Lokal (PBKL)
g. Penyusunan PBKL melibatkan berbagai pihak
11 Isi/muatan dalam struktur KURIKULUM SNP minimal adalah:
a. 6-7 muatan
b. 4-5 muatan
c. 2-3 muatan
d. 1 muatan
2. Ketersediaan referensi umum 12 Ketersediaan referensi umum sebagai panduan dalam pembuatan struktur
KURIKULUM di sekolah dalam tahun terakhir::
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
3. Keterlaksanaan program muatan lokal 13 Keterlaksanaan program muatan lokal di sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
4. Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 4/7
d. < 70 %
4. Keberadaan program pengembangan diri 14 Keberadaan program pengembangan diri di sekolah bersifat
ekstrakurikuler dalam tahun terakhir:
a. ≥ 5 program
b. 3-4 program
c. 1-2 program
d. Tidak ada
15 Keberadaan program pengembangan diri di sekolah bersifat layanan
konseling dalam tahun terakhir:
a. ≥ 5 program
b. 3-4 program
c. 1-2 program
d. Tidak ada
5. Keterlaksanaan program pengembangan diri 16 Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat ekstrakurikuler di
sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
17 Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat layanan konseling di
sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
6. Keberadaan program PBKL 18 Keberadaan program PBKL di sekolah dalam tahun terakhir:
a. ≥ 5 program
b. 3-4 program
c. 1-2 program
d. Tidak ada
7. Keterlaksanaan program PBKL 19 Keterlaksanaan program PBKL di sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
2.
Standar dan
kompe-tensi
dasar
1. Penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 10 mata pelajaran pokok yaitu:
Pendidikan Agama, PKn, Bhs Indonesia, Bhs Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni
Budaya, Pendidikan Jasmani, dan TIK/Keterampilan
20 Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar dan
sesuai Permendiknas No 22/2006, yaitu untuk:
a. 10 mata pelajaran
b. 7-9 mata pelajaran
c. 4-6 mata pelajaran
d. ≤ 3 mata pelajaran
2. Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
mata pelajaran/program pendidikan lain: Muatan Lokal
21 Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar
untuk mata pelajaran Muatan Lokal:
a. Ya
b. Tidak
3. Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk setiap
mata pelajaran/program pendidikan lain: PBKL,
22 Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD dengan benar
untuk mata pelajaran PBKL:
a. Ya
b. Tidak
5. Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 5/7
3 Beban
belajar
1.
Tatap muka
1. Penerapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan beban belajar yaitu
dengan 3 ketentuan tatap muka:
(1) Satu jam pembelajaran tatap muka berlangsung selama 40 menit.
(2) Jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam.
(3) Junlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu.
23 Beban belajar di sekolah dilaksanakan melalui:
a. Tiga (3) cara, yaitu: tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan
mandiri tidak terstruktur
b. Dua (2) cara
c. Satu (1) cara
d. Tidak sesuai dengan Permendiknas No 22/2006
24 Penerapan pembelajaran mengacu kepada ketentuan tatap muka, yaitu:
a. Tiga (3) ketentuan
b. Dua (2) ketentuan
c. Satu (1) ketentuan
d. Di bawah standar ketentuan dari Permendiknas No 22/2006
2.
Penugasan
terstruktur
1.
Pemberian tugas-tugas terstruktur kepada siswa digunakan untuk :
(1) Mencapai standar kompetensi minimal nasional.
(2) Mendalami materi ajar.
25 Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program penugasan
terstruktur:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
26 Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan terstruktur dari
seluruh mapel SNP adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
3.
Kegi-atan
mandiri tidak
terstruktur
1. Program kegiatan mandiri/tidak terstruktur :
a. Merupakan kegiatan pembelajaran berupa pendalaman materi oleh siswa.
b. Dirancang g uru untuk mencapai kompetensi tertentu.
c. Waktu penyelesaiannya diatur oleh siswa sendiri.
d. Waktu kegiatan bagi siswa maksimal sesuai dengan ketentuan beban belajar
pada tingkat SMP
27 Sekolah memiliki program kegiatan mandiri/tidak terstruktur pada mata
pelajaran SNP memenuhi ketentuan-ketentuan:
a. 4 buah
b. 3 buah
c. 2 buah
d. 1 buah/tidak ada
2. Keberadaan program tidak terstruktur mapel SNP 28 Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program penugasan mandiri /
tidak terstruktur adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
3. Keberadaan tujuan program tidak terstruktur mapel SNP 29 Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan mandiri / tidak
terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
4. Kuriku-
lum
Tingkat
Satuan
Pendi-
dikan
(KTSP)
1. Pengem-
bangan KTSP
Pengembangan KTSP memenuhi ketentuan-ketentuan :
(1) Berdasarkan kerangka dasar kurikulum, standar kompetensi, dan panduan
penyusunan kurikulum.
(2) Di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan yang bersangkutan untuk
SMP.
(3) Sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, dan siswa.
(4) Dilakukan bersama Komite Sekolah.
(5) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kab/kota untuk SMP
30 Dalam mengimplementasikan penyusunan mapel SNP, maka dilakukan
dengan memenuhi ketentuan-ketentuan:
a. 4-5 ketentuan
b. 3 ketentuan
c. 2 ketentuan
d. 1 ketentuan atau tidak sama sekali
6. Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 6/7
31 Jumlah atau perentase isi KTSP yang memenuhi beberapa ketentuan dalam
pengembangan adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
2.Pengem-
bangan Silabus
1. Ketentuan penyusunan silabus mapel SNP adalah:
Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP sekolah, MGMP di
luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006
Disahkan sesuai dengan ketentuan
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah
Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan
32 Sekolah dalam mengembangkan silabus dari seluruh mata pelajaran SNP
dilakukan memenuhi ketentuan-ketentuan:
a. 4-5 ketentuan
b. 3 ketentuan
c. 2 ketentuan
d. 1 ketentuan atau tidak ada
2. Penggandaan dan kepemilikian silabus mapel SNP didistribusikan kepada:
Guru yang bersangkutan
Kepala sekolah/sekolah
Dinas Pendidikan Kab/Kota
Lainnya yang memerlukan
33 Keberadaan dan penggandaan silabus dari semua mapel SNP memenuhi:
a. ≥ 3 jenis
b. 2 jenis
c. 1 jenis
d. Tidak ada
1. Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah:
Bentuk cetakan
Bentuk file
Oleh semua pihak terkait
34 Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah memenuhi ketentuan:
a. 3 ketentuan
b. 2 ketentuan
c. 1 ketentuan
d. Tidak ada
3.
Pengembangan
RPP
1. Ketentuan penyusunan RPP mapel SNP adalah:
Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP sekolah, MGMP
di luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No 22/2006
Dikembangkan berdasarkan silabus masing-masing mapel
Disahkan sesuai dengan ketentuan
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah
Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan
35 Sekolah dalam mengembangkan RPP dari seluruh mata pelajaran SNP
dilakukan memenuhi ketentuan-ketentuan:
a. 4-6 ketentuan
b. 3 ketentuan
c. 2 ketentuan
d. 1 ketentuan atau tidak ada
2. Penggandaan dan kepemilikian RPP mapel SNP didistribusikan kepada:
Guru yang bersangkutan
Kepala sekolah/sekolah
Dinas Pendidikan Kab/Kota
Lainnya yang memerlukan
36 Keberadaan dan penggandaan RPP dari semua mapel SNP memenuhi:
a. ≥ 3 jenis
b. 2 jenis
c. 1 jenis
d. Tidak ada
1. Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah:
Bentuk cetakan
Bentuk file
Oleh semua pihak terkait
37 Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah memenuhi ketentuan:
a. 3 ketentuan
b. 2 ketentuan
c. 1 ketentuan
d. Tidak ada
4.
Kriteria Ketun-
tasan Minimal
(KKM)
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) =75 untuk setiap mata pelajaran yang ditetapkan 38 Besarnya KKM yang ditetapkan oleh sekolah terhadap semua mata
pelajaran adalah:
a. ≥ 10 mapel dengan KKM ≥ 75
b. 6-9 mapel dengan KKM ≥ 75
c. 2-5 mapel dengan KKM ≥ 75
d. 1 mapel atau tidak ada dengan KKM ≥ 75
7. Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 7/7
Faktor-faktor sebagai dasar menetapkan KKM untuk setiap mata pelajaran SNP 39 Faktor-faktor yang dipergunakan sebagai dasar/landasan dalam penentuan
KKM tiap mapel adalah: karakteristik peserta didik, karakteristik mapel,
dan kondisi sekolah, terpenuhi:
a. 3 faktor
b. 2 faktor
c. 1 faktor
d. Tidak ada
5. Kalen-der
Pendi-
dikan
1.Alokasi waktu
dan penetapan
kalen-der
pendi-dikan
Ketentuan dalam menyusun kalender pendidikan Sekolah. :
(1) Mencantumkan awal tahun pelajaran.
(2) Mengalokasikan minggu efektif belajar.
(3) Mengalokasikan waktu pembelajaran efektif
(4) Mencantumkan hari libur.
(5) Disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan ketentuan dari
pemerintah/pemerintah daerah.
40 Sekolah menyusun kalender pendidikan telah memenuhi ketentuan-
ketentuan:
a. 4-5 ketentuan
b. 3 ketentuan
c. 2 ketentuan
d. 1 ketentuan atau tidak memenuhi semua ketentuan