Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum pendidikan kejuruan yang meliputi 9 muatan sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pengembangan KTSP melibatkan berbagai pihak, mekanisme penyusunan KTSP melalui beberapa tahapan, dan pelaksanaan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
Dokumen tersebut membahas standar isi kurikulum SMK/MAK yang mencakup muatan KTSP, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan, dan praktek kerja lapangan siswa.
Dokumen tersebut membahas standar isi dan proses Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Terdapat 16 butir yang mencakup komponen KTSP seperti mata pelajaran, pengembangan kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penilaian, dan kalender akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum pendidikan kejuruan yang meliputi 9 muatan sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pengembangan KTSP melibatkan berbagai pihak, mekanisme penyusunan KTSP melalui beberapa tahapan, dan pelaksanaan kurikulum berdasarkan prinsip-prinsip tertentu.
Dokumen tersebut membahas standar isi kurikulum SMK/MAK yang mencakup muatan KTSP, muatan lokal, kegiatan pengembangan diri, pengaturan beban belajar, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan, dan praktek kerja lapangan siswa.
Dokumen tersebut membahas standar isi dan proses Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Terdapat 16 butir yang mencakup komponen KTSP seperti mata pelajaran, pengembangan kurikulum, silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penilaian, dan kalender akademik.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini menjelaskan tentang mekanisme penyusunan KTSP dan langkah-langkah pengembangan silabus.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum pendidikan menengah kejuruan di sekolah tersebut. Mencakup muatan KTSP, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan kompetensi keahlian, dan praktik kerja industri siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum program keahlian yang meliputi 9 muatan KTSP, pengembangan KTSP melibatkan berbagai pihak, dan mekanisme penyusunan KTSP melalui 7 kegiatan pokok.
Dokumen tersebut membandingkan instrumen akreditasi dengan profil SKM/SSN terkait standar isi kurikulum. Beberapa poin perbandingan meliputi penyusunan KTSP yang melibatkan berbagai pihak, komponen-komponen KTSP, pengembangan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP, penerapan prinsip-prinsip tertentu dalam kurikulum, penyusunan silabus, kurikulum muatan lokal, program pengembangan
Dokumen tersebut berisi informasi tentang standar isi, proses, dan kompetensi lulusan kurikulum di sekolah/madrasah tersebut, termasuk mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, KKM, kalender akademik, RPP, proses pembelajaran, prakerin, fasilitas belajar, dan kegiatan siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat akreditasi SD/MI yang terdiri dari instrumen, petunjuk teknis pengisian instrumen, instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung akreditasi, serta pedoman penskoran dan pemeringkatan akreditasi. Dibahas pula keterkaitan antara ketiga komponen tersebut dalam proses akreditasi.
[Ringkasan]
Analisis dokumen mencakup berbagai komponen pengembangan KTSP seperti analisis standar isi, standar kompetensi lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, pengembangan silabus dan RPP, pembelajaran, dan penilaian. Komponen-komponen tersebut dianalisis berdasarkan kondisi ideal, kondisi riil, dan rencana tindak lanjut untuk penyempurnaan.
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) membahas standar pembiayaan pendidikan yang mencakup aspek-aspek seperti biaya investasi, biaya operasional, biaya personal, dan transparansi serta akuntabilitas. Dokumen ini memberikan pedoman bagi sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah yang melibatkan berbagai pihak serta mengelola dana secara sistematis dan akuntabel.
Dokumen tersebut membahas tentang hasil temuan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada sekolah-sekolah, di antaranya bahwa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh guru belum sepenuhnya sesuai standar, pelaksanaan remedial dan pengayaan belum berdasarkan analisis hasil belajar, serta pengembangan bahan ajar oleh guru masih perlu ditingkatkan. Dokumen ini jug
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sebagai kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Dokumen ini menjelaskan tentang mekanisme penyusunan KTSP dan langkah-langkah pengembangan silabus.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum pendidikan menengah kejuruan di sekolah tersebut. Mencakup muatan KTSP, ketuntasan belajar, kriteria kenaikan kelas, penjurusan kompetensi keahlian, dan praktik kerja industri siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang standar isi kurikulum program keahlian yang meliputi 9 muatan KTSP, pengembangan KTSP melibatkan berbagai pihak, dan mekanisme penyusunan KTSP melalui 7 kegiatan pokok.
Dokumen tersebut membandingkan instrumen akreditasi dengan profil SKM/SSN terkait standar isi kurikulum. Beberapa poin perbandingan meliputi penyusunan KTSP yang melibatkan berbagai pihak, komponen-komponen KTSP, pengembangan kurikulum melalui mekanisme penyusunan KTSP, penerapan prinsip-prinsip tertentu dalam kurikulum, penyusunan silabus, kurikulum muatan lokal, program pengembangan
Dokumen tersebut berisi informasi tentang standar isi, proses, dan kompetensi lulusan kurikulum di sekolah/madrasah tersebut, termasuk mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri, beban belajar, KKM, kalender akademik, RPP, proses pembelajaran, prakerin, fasilitas belajar, dan kegiatan siswa."
Dokumen tersebut membahas tentang perangkat akreditasi SD/MI yang terdiri dari instrumen, petunjuk teknis pengisian instrumen, instrumen pengumpulan data dan informasi pendukung akreditasi, serta pedoman penskoran dan pemeringkatan akreditasi. Dibahas pula keterkaitan antara ketiga komponen tersebut dalam proses akreditasi.
[Ringkasan]
Analisis dokumen mencakup berbagai komponen pengembangan KTSP seperti analisis standar isi, standar kompetensi lulusan, standar kompetensi mata pelajaran, pengembangan silabus dan RPP, pembelajaran, dan penilaian. Komponen-komponen tersebut dianalisis berdasarkan kondisi ideal, kondisi riil, dan rencana tindak lanjut untuk penyempurnaan.
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN) membahas standar pembiayaan pendidikan yang mencakup aspek-aspek seperti biaya investasi, biaya operasional, biaya personal, dan transparansi serta akuntabilitas. Dokumen ini memberikan pedoman bagi sekolah dalam menyusun rencana kerja dan anggaran sekolah yang melibatkan berbagai pihak serta mengelola dana secara sistematis dan akuntabel.
Dokumen tersebut membahas tentang hasil temuan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada sekolah-sekolah, di antaranya bahwa penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) oleh guru belum sepenuhnya sesuai standar, pelaksanaan remedial dan pengayaan belum berdasarkan analisis hasil belajar, serta pengembangan bahan ajar oleh guru masih perlu ditingkatkan. Dokumen ini jug
Dokumen tersebut berisi standar isi kurikulum SMP berdasarkan SNP yang mencakup empat komponen utama yaitu kerangka dasar kurikulum, struktur kurikulum pendidikan umum, beban belajar, dan prinsip-prinsip pelaksanaan kurikulum. Dokumen ini memberikan panduan penilaian terhadap kurikulum SMP melalui 29 indikator dan butir-butir pertanyaan.
Dokumen tersebut membandingkan kurikulum 2004 dan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Perbedaan utama antara kedua kurikulum adalah penamaan, manajemen pengembangan, dan pelaksanaannya. Sementara itu, keduanya sama-sama berbasis kompetensi dan mengacu pada standar nasional pendidikan.
Panduan ini memberikan pedoman bagi satuan pendidikan dalam mengembangkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta memperhatikan potensi dan kebutuhan peserta didik dan lingkungannya. KTSP disusun secara beragam dan terpadu serta tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Dokumen tersebut membahas tentang sosialisasi dan pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tahun 2009 oleh Departemen Pendidikan Nasional. Dokumen ini menjelaskan pengertian silabus, landasan pengembangannya, prinsip-prinsipnya, komponen-komponennya seperti indikator, materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan contoh modelnya.
Pedoman ini membahas pentingnya pendidikan karakter untuk membangun karakter bangsa berdasarkan amanat Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan karakter bertujuan membentuk peserta didik menjadi manusia beriman, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pedoman ini menjelaskan strategi pelaksanaan pendidikan karakter di tingkat nasional, daerah, dan satuan pendidikan mel
1. 1
INSTRUMEN STANDAR ISI
Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi
SMP-SEKOLAH STANDAR NASIONAL (SSN)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SMP
JAKARTA, TAHUN 2010
2. I. STANDAR ISI
KOMPO
NO.
SKOR
N
O NEN
ASPEK INDIKATOR SNP ITEM PERTANYAAN/PERNYATAAN SNP (IKKM)
1. Kerangk 1. 1. Isi muata kurikulum: 1 Isi Kurikulum SNP yang dilaksanakan sekolah terdiri dari
a Dasar Muatan (1) Mata Pelajaran., muatan:
Kuriku- Kuriku-lum (2) Muatan Lokal., a. 8-9 muatan
(3) Kegiatan Pengembangan Diri.,
lum b. 6-7 muatan
(4) Pengaturan Beban Belajar,
(5) Ketuntasan Belajar, c. 5-6 muatan
(6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan, d. < 5 muatan
(7) Pendidikan Kecakapan Hidup,
(8) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(9) Dan lainnya
2. Jumlah atau jenis panduan pelaksanaan Muatan kurikulum 2 Dalam pengembangan/penyusunan kurikulum SNP
sekolah, yaitu panduan: terdapat panduan pelaksanaan muatan, dalam tahun
(1) Mata Pelajaran., terakhir yaitu memenuhi:
(2) Muatan Lokal.,
a. 8 panduan muatan
(3) Kegiatan Pengembangan Diri.,
(4) Pengaturan Beban Belajar, b. 6-7 panduan muatan
(5) Ketuntasan Belajar, c. 5-6 panduan muatan
(6) Kenaikan Kelas dan Kelulusan, d. < 5 panduan muatan
(7) Pendidikan Kecakapan Hidup,
(8) Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal
(9) Dan lainnya
2. 1. Prinsip/keharusan melibatkan/bersama pihak-pihak terkait (Guru 3 Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah
Prinsip Pe- serumpun, MGMPS, MGMPK, PT, LPMP, Dinas Pendidikan, dilaksanakan dengan prinsip / keharusan melibatkan:
ngem- JarKur, Komite Sekolah, dll) a. ≥ 8 lembaga
bangan b. 5-7 lembaga
Kuriku-lum c. 2-4 lembaga
d. Dilaksanakan sendiri/tidak melibatkan
2. Prinsip/keharusan mengacu pada standar kompetensi lulusan dan 4 Pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah
standar isi dengan pedoman: panduan KURIKULUM, UUSPN dilaksanakan dengan berpedoman kepada:
20/2003, PP 19/2005, Permen 22/2006, Permen 23/2006, Panduan a. ≥ 5 pedoman
KURIKULUM, dll
b. 3-4 pedoman
c. 1-2 pedoman
d. Tidak berpedoman
1. Prinsip umum yang harus dipergunakan adalah mengacu kepada 5 Prinsip-prinsip umum yang dipergunakan oleh sekolah
: dalam pengembangan KURIKULUM SNP antara lain:
(1) Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan a. 7 prinsip
kepentingan siswa dan lingkungannya.
b. 5-6 prinsip
(2) Beragam dan terpadu.
(3) Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, c. 3-4 prinsip
teknologi, dan seni. d. 1-2 prinsip
(4) Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
(5) Menyeluruh dan berkesinambungan.
(6) Belajar sepanjang hayat,
(7) Seimbang antara kepentingan pusat dan daerah.
3. Prinsip/keharusan ketersediaan referensi 6 Ketersediaan referensi yang memuat prinsip-prinsip
pengembangan KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun
Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 2/7
3. terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
4. Prinsip multi strategi dalam pengembangan kurikulum SNP 7 Strategi, cara, dan mekanisme pengembangan
melalui: KURIKULUM yang dilakukan dalam tahun terakhir melalui
(1) Workshop/seminar orientasi, sosialisasi, dan pemahaman kegiatan:
SKL, SI, dan lainnya yang relevan
a. 5 kegiatan
(2) Workshop pengembangan/penyusunan kurikulum
(3) Validasi hasil penyusunan KURIKULUM b. 4 kegiatan
(4) Workshop review dan penyempurnaan c. 3 kegiatan
(5) Pendokumentasian hasil akhir penyusunan KURIKULUM d. 1-2 kegiatan
8 Tingkat keberhasilan kegiatan pengembangan
KURIKULUM dalam tahun terakhir::
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
3. Prinsip 1. Prinsip-prinsip umum dalam pelaksanaan kurikulum SNP dalam 9 KURIKULUM SNP yang akan
Pelak- bentuk pengajaran adalah: dilaksanakan/diimplementasikan dalam pembelajaran
sanaan (1) Siswa harus mendapatkan layanan pendidikan yang bermutu, berdasarkan pada prinsip-prinsip umum:
serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan
kuriku-lum a. 7-8 prinsip
dirinya secara bebas, dinamis, dan menyenangkan.
(2) Menegakkan 5 pilar belajar b. 5-6 prinsip
(3) Siswa mendapatkan layanan yang bersifat perbaikan, c. 3-4 prinsip
pengayaan, dan atau percepatan. d. 1-2 prinsip
(4) Suasana hubungan siswa dan guru yang saling menerima
dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat.
(5) Menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,
sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan
memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar.
(6) Mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya, serta
kekayaan daerah.
(7) Diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan
kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan
jenis serta jenjang pendidikan.
(8) Penggunaan multimedia dalam pelaksanaan kurikulum
2. Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya umum 10 Ketersediaan referensi/pedoman/acuan/sumber daya
umum untuk implementasi prinsip-prinsip pelaksanaan
KURIKULUM SNP di sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
2 Struktur 1. 1. Isi/muatan struktur kurikulum SNP dan penyusunannya: 11 Isi/muatan dalam struktur KURIKULUM SNP minimal
Kuriku- Struktur a. Memiliki struktur kurikulum yang memuat 10 mata adalah:
lum kurikul-um pelajaran umum dengan alokasi waktu (jumlah jam per a. 6-7 muatan
mapel) tiap mapel
Pendi- b. 4-5 muatan
b. Memiliki struktur kurikulum yang ditambah dengan muatan
dikan lokal dan alokasi waktunya c. 2-3 muatan
Umum c. Penyusunan muatan lokal yang melibatkan berbagai pihak d. 1 muatan
d. Memiliki struktur kurikulum yang memuat program
Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 3/7
4. pengembangan diri.
e. Penyusunan program pengembangan diri yang melibatkan
berbagai pihak
f. Memiliki struktur kurikulum yang memuat Pendidikan
Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL)
g. Penyusunan PBKL melibatkan berbagai pihak
2. Ketersediaan referensi umum 12 Ketersediaan referensi umum sebagai panduan dalam
pembuatan struktur KURIKULUM di sekolah dalam tahun
terakhir::
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
3. Keterlaksanaan program muatan lokal 13 Keterlaksanaan program muatan lokal di sekolah dalam
tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
4. Keberadaan program pengembangan diri 14 Keberadaan program pengembangan diri di sekolah
bersifat ekstrakurikuler dalam tahun terakhir:
a. ≥ 5 program
b. 3-4 program
c. 1-2 program
d. Tidak ada
15 Keberadaan program pengembangan diri di sekolah
bersifat layanan konseling dalam tahun terakhir:
a. ≥ 5 program
b. 3-4 program
c. 1-2 program
d. Tidak ada
5. Keterlaksanaan program pengembangan diri 16 Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat
ekstrakurikuler di sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
17 Keterlaksanaan program pengembangan diri bersifat
layanan konseling di sekolah dalam tahun terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
6. Keberadaan program PBKL 18 Keberadaan program PBKL di sekolah dalam tahun
terakhir:
a. ≥ 5 program
b. 3-4 program
c. 1-2 program
d. Tidak ada
Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 4/7
5. 7. Keterlaksanaan program PBKL 19 Keterlaksanaan program PBKL di sekolah dalam tahun
terakhir:
a. 90-100 %
b. 80-89 %
c. 70-79 %
d. < 70 %
2. 1. Penjabaran SK dan KD mata pelajaran SNP: untuk 10 mata 20 Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD
Standar pelajaran pokok yaitu: Pendidikan Agama, PKn, Bhs Indonesia, dengan benar dan sesuai Permendiknas No 22/2006,
dan kompe- Bhs Inggris, Matematika, IPA, IPS, Seni Budaya, Pendidikan yaitu untuk:
Jasmani, dan TIK/Keterampilan
tensi dasar a. 10 mata pelajaran
b. 7-9 mata pelajaran
c. 4-6 mata pelajaran
d. ≤ 3 mata pelajaran
2. Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar 21 Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD
(KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: dengan benar untuk mata pelajaran Muatan Lokal:
Muatan Lokal a. Ya
b. Tidak
3. Memiliki dokumen standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar 22 Sekolah menjabarkan mata pelajaran dalam SK dan KD
(KD) untuk setiap mata pelajaran/program pendidikan lain: PBKL, dengan benar untuk mata pelajaran PBKL:
a. Ya
b. Tidak
3 Beban 1. 1. Penerapan kegiatan pembelajaran sesuai dengan ketentuan 23 Beban belajar di sekolah dilaksanakan melalui:
belajar Tatap muka beban belajar yaitu dengan 3 ketentuan tatap muka: a. Tiga (3) cara, yaitu: tatap muka, penugasan
(1) Satu jam pembelajaran tatap muka berlangsung selama 40 terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur
menit.
b. Dua (2) cara
(2) Jumlah jam pembelajaran per minggu minimal 32 jam.
(3) Junlah minggu efektif per tahun minimal 34 minggu. c. Satu (1) cara
d. Tidak sesuai dengan Permendiknas No 22/2006
24 Penerapan pembelajaran mengacu kepada ketentuan
tatap muka, yaitu:
a. Tiga (3) ketentuan
b. Dua (2) ketentuan
c. Satu (1) ketentuan
d. Di bawah standar ketentuan dari Permendiknas No
22/2006
2. 1. 25 Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program
Penugasan Pemberian tugas-tugas terstruktur kepada siswa digunakan untuk : penugasan terstruktur:
terstruktur (1) Mencapai standar kompetensi minimal nasional. a. (76-100)%
(2) Mendalami materi ajar.
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
26 Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan
terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
3. 1. Program kegiatan mandiri/tidak terstruktur : 27 Sekolah memiliki program kegiatan mandiri/tidak
Kegi-atan a. Merupakan kegiatan pembelajaran berupa pendalaman terstruktur pada mata pelajaran SNP memenuhi
Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 5/7
6. mandiri materi oleh siswa. ketentuan-ketentuan:
tidak b. Dirancang g uru untuk mencapai kompetensi tertentu. a. 4 buah
terstruktur c. Waktu penyelesaiannya diatur oleh siswa sendiri. b. 3 buah
d. Waktu kegiatan bagi siswa maksimal sesuai dengan
c. 2 buah
ketentuan beban belajar pada tingkat SMP
d. 1 buah/tidak ada
2. Keberadaan program tidak terstruktur mapel SNP 28 Mata pelajaran SNP keseluruhan yang berisi program
penugasan mandiri / tidak terstruktur adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
3. Keberadaan tujuan program tidak terstruktur mapel SNP 29 Keberadaan/pencantuman tujuan pemberian penugasan
mandiri / tidak terstruktur dari seluruh mapel SNP adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
4. Kuriku- 1. Pengembangan KTSP memenuhi ketentuan-ketentuan : 30 Dalam mengimplementasikan penyusunan mapel SNP,
lum Pe-ngem- (1) Berdasarkan kerangka dasar kurikulum, standar kompetensi, maka dilakukan dengan memenuhi ketentuan-ketentuan:
Tingkat bangan dan panduan penyusunan kurikulum. a. 4-5 ketentuan
(2) Di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan yang
Satuan KTSP b. 3 ketentuan
bersangkutan untuk SMP.
Pendi- (3) Sesuai dengan potensi daerah, sosial budaya masyarakat, dan c. 2 ketentuan
dikan siswa. d. 1 ketentuan atau tidak sama sekali
(KTSP) (4) Dilakukan bersama Komite Sekolah.
(5) Disahkan oleh Dinas Pendidikan kab/kota untuk SMP
31 Jumlah atau perentase isi KTSP yang memenuhi
beberapa ketentuan dalam pengembangan adalah:
a. (76-100)%
b. (51-75)%
c. (26-50)%
d. < 26 %
2. 1. Ketentuan penyusunan silabus mapel SNP adalah: 32 Sekolah dalam mengembangkan silabus dari seluruh
Pe-ngem- Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, MGMP mata pelajaran SNP dilakukan memenuhi ketentuan-
bangan sekolah, MGMP di luar sekolah. Dinas Pendidikan , pihak lain ketentuan:
Silabus seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb a. 4-5 ketentuan
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No
b. 3 ketentuan
22/2006
Disahkan sesuai dengan ketentuan
c. 2 ketentuan
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah d. 1 ketentuan atau tidak ada
Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan
2. Penggandaan dan kepemilikian silabus mapel SNP didistribusikan 33 Keberadaan dan penggandaan silabus dari semua mapel
kepada: SNP memenuhi:
Guru yang bersangkutan a. ≥ 3 jenis
Kepala sekolah/sekolah b. 2 jenis
Dinas Pendidikan Kab/Kota
c. 1 jenis
Lainnya yang memerlukan
d. Tidak ada
1. Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah: 34 Pendokumentasian silabus mapel SNP oleh sekolah
Bentuk cetakan memenuhi ketentuan:
Bentuk file a. 3 ketentuan
Oleh semua pihak terkait
Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 6/7
7. b. 2 ketentuan
c. 1 ketentuan
d. Tidak ada
3. 1. Ketentuan penyusunan RPP mapel SNP adalah: 35 Sekolah dalam mengembangkan RPP dari seluruh mata
Pengemban Penyusun/pengembang silabus mapel SNP: guru sendiri, pelajaran SNP dilakukan memenuhi ketentuan-
gan RPP MGMP sekolah, MGMP di luar sekolah. Dinas Pendidikan , ketentuan:
pihak lain seperti: Puskur, Dit. PSMP, dsb a. 4-6 ketentuan
Dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Permendiknas No
b. 3 ketentuan
22/2006
Dikembangkan berdasarkan silabus masing-masing mapel
c. 2 ketentuan
Disahkan sesuai dengan ketentuan d. 1 ketentuan atau tidak ada
Sesuai dengan kondisi dan kemampuan sekolah
Penggunaan referensi, buku, dan pendukung relevan
2. Penggandaan dan kepemilikian RPP mapel SNP didistribusikan 36 Keberadaan dan penggandaan RPP dari semua mapel
kepada: SNP memenuhi:
Guru yang bersangkutan a. ≥ 3 jenis
Kepala sekolah/sekolah b. 2 jenis
Dinas Pendidikan Kab/Kota
c. 1 jenis
Lainnya yang memerlukan
d. Tidak ada
1. Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah: 37 Pendokumentasian RPP mapel SNP oleh sekolah
Bentuk cetakan memenuhi ketentuan:
Bentuk file a. 3 ketentuan
Oleh semua pihak terkait b. 2 ketentuan
c. 1 ketentuan
d. Tidak ada
4. Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) =75 untuk setiap mata pelajaran 38 Besarnya KKM yang ditetapkan oleh sekolah terhadap
Kriteria yang ditetapkan semua mata pelajaran adalah:
Ketun- a. ≥ 10 mapel dengan KKM ≥ 75
tasan b. 6-9 mapel dengan KKM ≥ 75
Minimal c. 2-5 mapel dengan KKM ≥ 75
(KKM) d. 1 mapel atau tidak ada dengan KKM ≥ 75
Faktor-faktor sebagai dasar menetapkan KKM untuk setiap mata 39 Faktor-faktor yang dipergunakan sebagai dasar/landasan
pelajaran SNP dalam penentuan KKM tiap mapel adalah: karakteristik
peserta didik, karakteristik mapel, dan kondisi sekolah,
terpenuhi:
a. 3 faktor
b. 2 faktor
c. 1 faktor
d. Tidak ada
5. Kalen- 1. Ketentuan dalam menyusun kalender pendidikan Sekolah. : 40 Sekolah menyusun kalender pendidikan telah memenuhi
der Alokasi (1) Mencantumkan awal tahun pelajaran. ketentuan-ketentuan:
Pendi- waktu dan (2) Mengalokasikan minggu efektif belajar. a. 4-5 ketentuan
(3) Mengalokasikan waktu pembelajaran efektif
dikan penetapan b. 3 ketentuan
(4) Mencantumkan hari libur.
kalen-der (5) Disusun berdasarkan standar isi dengan memperhatikan c. 2 ketentuan
pendi-dikan ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. d. 1 ketentuan atau tidak memenuhi semua ketentuan
Instrumen Supervisi, Monitoring, dan Evaluasi berdasarkan SNP oleh Dit.PSMPDitjend Mandikdasmen hal. 7/7