Dokumen ini membahas tentang tumbuhan, terutama mengenai definisi plantae, klasifikasi tumbuhan yang terdiri dari tumbuhan paku, lumut, dan berbiji. Juga membahas ciri-ciri dan contoh jenis tumbuhan dalam ketiga kelompok tersebut beserta manfaat dan reproduksinya.
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salakJamri Dafrizal
Apa itu metagenesis?, Bagaimana prosesnya pada tumbuhan paku, lumut dan salak?, Apakah perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut?, untuk mengetahui proses dan perbedaannya, lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu.
1. Lumut dan tumbuhan paku memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri seperti berukuran lebih besar, memiliki akar, batang, dan daun sejati serta mampu berbunga dan menghasilkan biji.
2. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnospermae yang bijinya tidak tertutup oleh buah, dan angiospermae yang
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan darat (Plantae) yang dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu lumut (Bryophyta), paku (Pterydophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Jelaskan ciri-ciri umum, siklus hidup, dan peranan masing-masing kelompok tumbuhan tersebut.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok tumbuhan yang lebih maju dibanding lumut karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Daur hidupnya melibatkan pergantian antara generasi gametofit berupa protalium dan generasi sporofit berupa tumbuhan paku dewasa yang lebih lama. Tumbuhan paku memiliki ciri seperti daun majemuk dan mengandung sporangium yang menghasilkan spora."
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan berkormus yang memiliki akar, batang, dan daun sejati seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. Kormus adalah tubuh tumbuhan yang menunjukkan diferensiasi akar, batang, dan daun. Bagian lain tumbuhan seperti bunga dan umbi dianggap sebagai metamorfosis dari bagian pokok. Tumbuhan berkormus memiliki ciri filogenetik seperti sel penyusun multiseluler dan perkembangbi
Metagenesis tumbuhan paku dan lumut dan salakJamri Dafrizal
Apa itu metagenesis?, Bagaimana prosesnya pada tumbuhan paku, lumut dan salak?, Apakah perbedaan metagenesis tumbuhan paku dan lumut?, untuk mengetahui proses dan perbedaannya, lebih jelasnya mari kita bahas satu per satu.
1. Lumut dan tumbuhan paku memiliki ciri-ciri seperti berukuran kecil, tidak memiliki akar, batang, dan daun sejati. Tumbuhan berbiji memiliki ciri-ciri seperti berukuran lebih besar, memiliki akar, batang, dan daun sejati serta mampu berbunga dan menghasilkan biji.
2. Tumbuhan berbiji dibedakan menjadi gymnospermae yang bijinya tidak tertutup oleh buah, dan angiospermae yang
Dokumen tersebut membahas tentang tumbuhan darat (Plantae) yang dibagi menjadi 3 kelompok besar yaitu lumut (Bryophyta), paku (Pterydophyta), dan tumbuhan berbiji (Spermatophyta). Jelaskan ciri-ciri umum, siklus hidup, dan peranan masing-masing kelompok tumbuhan tersebut.
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah kelompok tumbuhan yang lebih maju dibanding lumut karena sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati serta sistem pembuluh. Daur hidupnya melibatkan pergantian antara generasi gametofit berupa protalium dan generasi sporofit berupa tumbuhan paku dewasa yang lebih lama. Tumbuhan paku memiliki ciri seperti daun majemuk dan mengandung sporangium yang menghasilkan spora."
Dokumen ini membahas tentang tumbuhan berkormus yang memiliki akar, batang, dan daun sejati seperti tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji. Kormus adalah tubuh tumbuhan yang menunjukkan diferensiasi akar, batang, dan daun. Bagian lain tumbuhan seperti bunga dan umbi dianggap sebagai metamorfosis dari bagian pokok. Tumbuhan berkormus memiliki ciri filogenetik seperti sel penyusun multiseluler dan perkembangbi
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi, ciri-ciri, dan reproduksi tumbuhan dari kingdom Plantae, khususnya kelompok lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta). Lumut dan paku merupakan tumbuhan yang berperan sebagai peralihan antara tumbuhan tidak berpembuluh dengan tumbuhan berpembuluh. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang meliputi fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan berklorofil dibagi menjadi 3 divisi berdasarkan organ reproduksinya: Lumut (Bryophyta) dengan gametofit dominan, Paku (Pteridophyta) dengan sporofit dominan, dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) dengan bunga atau strobilus sebagai alat reproduksinya.
Tumbuhan dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya, yaitu tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan lumut dan paku menggunakan spora untuk reproduksi seksual, sedangkan tumbuhan berbiji menggunakan biji.
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Modul ini membahas tentang kingdom plantae yang meliputi tumbuhan multiseluler eukariotik yang mampu melakukan fotosintesis. Terdiri atas tumbuhan lumut, paku, dan berbiji. Tumbuhan lumut adalah yang paling sederhana memiliki struktur seperti akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku sudah berpembuluh dan berreproduksi melalui spora. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi gymnospermae dan angiospermae, dengan angiospermae memil
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati dengan sistem pembuluh tisue. Tumbuhan paku dapat hidup di darat dan air, dan bereproduksi secara aseksual melalui spora dan secara seksual. Siklus hidupnya melibatkan fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai klasifikasi, ciri-ciri, dan reproduksi tumbuhan dari kingdom Plantae, khususnya kelompok lumut (Bryophyta) dan paku (Pteridophyta). Lumut dan paku merupakan tumbuhan yang berperan sebagai peralihan antara tumbuhan tidak berpembuluh dengan tumbuhan berpembuluh. Kedua kelompok tumbuhan ini memiliki siklus hidup yang meliputi fase gametofit dan sporofit.
Tumbuhan berklorofil dibagi menjadi 3 divisi berdasarkan organ reproduksinya: Lumut (Bryophyta) dengan gametofit dominan, Paku (Pteridophyta) dengan sporofit dominan, dan Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta) dengan bunga atau strobilus sebagai alat reproduksinya.
Tumbuhan dibagi menjadi 3 kelompok utama berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya, yaitu tumbuhan lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan berbiji. Tumbuhan lumut dan paku menggunakan spora untuk reproduksi seksual, sedangkan tumbuhan berbiji menggunakan biji.
Teks tersebut membahas tentang lumut dan tumbuhan paku. Lumut dijelaskan sebagai tumbuhan yang paling sederhana dengan ciri-ciri tidak memiliki pembuluh xylem dan floem serta bereproduksi dengan spora. Tumbuhan paku dijelaskan sebagai tumbuhan yang lebih kompleks karena sudah memiliki pembuluh xylem dan floem serta memiliki bagian tubuh seperti akar, batang dan daun."
Modul ini membahas tentang kingdom plantae yang meliputi tumbuhan multiseluler eukariotik yang mampu melakukan fotosintesis. Terdiri atas tumbuhan lumut, paku, dan berbiji. Tumbuhan lumut adalah yang paling sederhana memiliki struktur seperti akar, batang, dan daun. Tumbuhan paku sudah berpembuluh dan berreproduksi melalui spora. Tumbuhan berbiji dibagi menjadi gymnospermae dan angiospermae, dengan angiospermae memil
Lumut memiliki siklus hidup yang kompleks dengan pergantian generasi antara gametofit haploid dan sporofit diploid. Gametofit berkembang dari spora dan menghasilkan gamet. Pembuahan gamet menghasilkan zigot yang berkembang menjadi sporofit. Sporofit menghasilkan spora baru untuk melanjutkan siklus.
Tumbuhan biji (Spermatophyta) merupakan divisi tumbuhan yang telah mampu menghasilkan biji. Tumbuhan ini meliputi Gymnospermae dan Angiospermae. Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi tumbuhan berpembuluh yang belum mampu menghasilkan biji melainkan berkembang biak secara aseksual menggunakan spora. Dokumen ini membahas tentang ciri-ciri morfologi dan siklus hidup tumbuhan paku dan
Tumbuhan paku memiliki akar, batang, dan daun sejati dengan sistem pembuluh tisue. Tumbuhan paku dapat hidup di darat dan air, dan bereproduksi secara aseksual melalui spora dan secara seksual. Siklus hidupnya melibatkan fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan paku memiliki manfaat sebagai tanaman hias, sayuran, obat-obatan, dan pupuk hijau.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
2. PENGERTIAN PLANTAE
Plantae ialah salah satu organisme eukariotik multiseluler yang
mempunyai dinding sel dan klorofil.
Klorofil yaitu zat hijau daun
yang fungsinya untuk
fotosintesis yang sehingga
tumbuhan mampu membuat
makanannya sendiri atau
yang sifatnya autotrof.
3. KLASIFIKASI PLANTAE
Tumbuhan Paku (Pteridophyta)
Bereproduksi dengan
spora
Tumbuhan Lumut (Bryophyta)
Bereproduksi dengan
spora
Tumbuhan Berbiji (Spermatophyta)
Berproduksi dengan biji &
bunga
01
02
03
Terbagi berdasarkan alat reproduksi yang digunakan :
5. Ciri-ciri Tumbuhan Lumut 01
02
03
04
05
06
1) Tubuhnya berbentuk Talofita (tidak bisa dibedakan akar,batang,daun)
dan bentuk Kormofita (bisa dibedakan akar, batang, daun)
2) Memiliki klorofil untuk menghasilkan makanan sendiri (Fotoautotrof)
3) Tumbuhan pelopor (vegetasi perintis) yang tumbuh disuatu tempat
sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh
4) Memiliki kemampuan untuk melunakkan tanah dan bebatuan,
sehingga keberadaan lumut bisa menyebabkan tersedia cukup nutrisi
untuk tanaman lain bisa tumbuh dan berkembang
5) Berukuran Makroskopis : 1 s/d 2 cm
6) Mengalami metagenesis (pergiliran keturunan) antara fase gametofit
(fase penghasil gamet) dan fase sporofit (fase penghasil spora).
7) Habitatnya tinggal di tempat yang lembap
6. KLASIFIKASI TUMBUHAN LUMUT
Lumut terdiri dari 3
divisio, yaitu :
a) Lumut Daun
(Bryophyta)
b) Lumut Hati
(Hepaticophyta)
c) Lumut Tanduk
(Anthocerophyta)
01
02
03
04
05
06
7. Lumut Daun (Bryophyta)
Lumut daun merupakan lumut yang paling banyak
dikenal, mempunyai struktur akar yang disebut
rizoid, batang, dan daun. Tubuh fase gametofit lumut
daun memiliki gametangium di bagian atasnya.
Pada fase sporofit, gamet betina akan tumbuh spora
yang menempel. Setelah dewasa berubah menjadi
warna kecoklatan.
Jika spora lumut sampai ke lingkungan yang sesuai,
spora itu akan berkecambah dan tumbuh menjadi
filamen yang disebut Protonema
01
02
03
04
05
06
9. Lumut Hati (Hepaticophyta)
Bentuk tubuh gamet lumut hati berbentuk pipih
seperti hati. Bentuk tumbuhannya talus (tidak bisa
dibedakan akar,batang, daun).
Siklus hidupnya mirip lumut daun hanya bentuk
tubuhnya berbeda. Memiliki sporangium (kotak
spora) yang terdapat sel berbentuk gulungan disebut
elatera. Saat terbuka akan memancarkan spora.
Gamet lumjut hatia da pada batang. Dan dapat
melakukan reproduksi aseksual dengan sel yang
disebut gemma yang berbentuk seperti mangkok
01
02
03
04
05
06
11. Lumut Tanduk (Anthocerophyta)
Lumut tanduk mempunyai gametofit mirip dengan
gametofit lumut hati, perbedaannya hanya terletak
pada sporofitnya. Sporofit lumut tanduk mempunyai
kapsul memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari
gametofit.
Ciri unik dari lumut tanduk adalah sporofit akan
terus tumbuh selama masa hidup gametofit.
01
02
03
04
05
06
13. Reproduksi Tumbuhan Lumut
- Secara generatif (seksual) = Pembentukan spora
melalui pembelahan sel di dalam sporangium (kotak
spora). Kemudian spora tumbuh menjadi gametofit
- Sevara vegetative (aseksual) = pembentukan tunas
dengan gemma dan fragmentasi
- Zigot tersebut akan tumbuh menjadi sporofit. Sporofit
berumur pendek; sekitar 3 – 6 bulan.
- Yang biasanya kita lihat dalam bentuk tumbuhan lumut
itu adalah pada fase GAMETOFIT
01
02
03
04
05
06
16. CIRI-CIRI TUMBUHAN PAKU
- Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
- Terjadi metagenesis.
- Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur Panjang
dan merupakan keturunan generatif.
- Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai
akar sejati, serta
- Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
- Akar paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra
- Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil,
tetapi dapat juga dibedakan menjadi sporofil dan tropofil
17. REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU
- Reproduksi aseksual
dilakukan dengan
pembentukan spora di
dalam sporangium dan
menggunakan rizom.
Rizom akan membentuk
tunas-tunas tumbuhan
paku yang berkoloni.
18. REPRODUKSI TUMBUHAN PAKU
Reproduksi seksual
dilakukan dengan
pembentukan
spermatozoid di
dalam anteridium dan
ovum di dalam
arkegonium. Fertilisasi
antara spermatozoid
dan ovum akan
menghasilkan zigot
yang akan tumbuh
menjadi sporofit atau
tumbuhan paku
19. JENIS SPORA TUMBUHAN PAKU
a) Paku Homospora =
Menghasilkan satu
jenis spora. Cth : Paku
Kawat
b) Paku Heterospora = Menghasilkan
dua jenis spora dengan ukuran
berbeda yaitu Mikrospora (jantan) &
Makrospora (Betina). Cth : Semanggi
20. JENIS SPORA TUMBUHAN PAKU
C) Paku Peralihan =
Menghasilkan spora
dengan ukuran sama
dan memiliki fungsi
menjadi jantan & Betina
25. MANFAAT TUMBUHAN PAKU
- Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku
tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum
cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).
- Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan
Lycopodium clavatum (paku kawat).
- Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata
(paku semanggi).
- Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena
azollae.
- Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia
linearis
27. CIRI-CIRI TUMBUHAN BERBIJI 01
02
03
04
05
06
- Memiiki biji.
- Memiliki berkas pengangkut (xilem dan floem)
- Merupakan tumbuhan kormophyta (memiliki akar, batang dan
daun sejati)
- Ada yang memiliki bunga dan tidak
- Bersifat autotrof.
- Alat perkembangbiakan sudah jelas antara jantan dan betina
yang berupa bunga atau strobilus.
- Generasi saprofitnya berupa tumbuhan dan generasi
gametofitnya berupa bunga.
30. GYMNOSPERMAE (Berbiji Terbuka)
Disebut biji terbuka karena bijinya tidak ditutupi oleh daging buah.
Gymnospremae umumnya memiliki struktur daun tebal, banyak
cabang, tudung daun membentuk kerucut, dan belum memiliki
bunga sesungguhnya.
Ciri-ciri gymnospermae:
1) Memiliki bakal biji yang tidak tertutup oleh daun buah.
2) Berupa perdu atau pohon, batang dapat tumbuh membesar
dan bercabang-cabang.
3) Belum memiliki bunga sejati (hanya berupa strobilus jantan dan
betina).
32. ANGIOSPERMAE (Berbiji Tertutup)
Disebut biji tertutup karena bijinya terbungkus oleh daging buah.
Memiliki alat reproduksi berupa bunga sempurna (benang sari,
putik, bakal buah, bakal biji, mahkota, kelopak, dan tangkai).
Ciri-ciri Angiospermae:
a. Bakal biji diselubungi daun buah yang merupakan bakal buah.
b. Berupa herba, perdu, atau pohon.
c. Mempunyai organ yang berupa bunga lengkap (terdapat
kelopak bunga, mahkota bunga, serta alat kelamin berupa
benang sari dan putik).