PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...Riyan Hidayatullah
Oleh: Dr. Riyan Hidayatullah, M.Pd.
Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang terintegrasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah
Dasar indikator yang ditampilkan di dalam Rapor Pendidikan didasari oleh Surat Kepala Badan, Standar, dan Asesmen Pendidikan nomor 012/H/M/2023 Tahun 2023 tentang Indikator Profil Satuan Pendidikan dan Profil Pendidikan Daerah
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
PEMANFAATAN RAPOR PENDIDIKAN DALAM PERENCANAAN BERBASIS DATA UNTUK SATUAN PEN...Riyan Hidayatullah
Oleh: Dr. Riyan Hidayatullah, M.Pd.
Rapor Pendidikan adalah platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu sebelumnya. Kebijakan evaluasi sistem pendidikan yang baru lebih menekankan pada orientasi terhadap mutu pendidikan dan sistem yang terintegrasi.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan yang kemudian diturunkan menjadi, Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2022 Tentang Evaluasi Sistem Pendidikan Oleh Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah Terhadap Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah
Dasar indikator yang ditampilkan di dalam Rapor Pendidikan didasari oleh Surat Kepala Badan, Standar, dan Asesmen Pendidikan nomor 012/H/M/2023 Tahun 2023 tentang Indikator Profil Satuan Pendidikan dan Profil Pendidikan Daerah
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
01 Kebijakan dan Persiapan Asesmen Nasional 21 -Fin.pptxssuser6385081
Pelaksanaan AN dilakukan di semua sekolah dan evaluasi kinerja tidak hanya berdasarkan skor rerata tetapi juga perubahan skor atau tren dari satu tahun ke tahun berikutnya. AN diselenggarakan setiap tahun dan dilaporkan pada setiap sekolah/madrasah atau pemda. Hasil UN tersebut, lanjut Nadiem, tidak menambah beban siswa kelas 6,9, dan 12 dan tidak dapat digunakan untuk Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Hasil AN dapat ditindaklanjuti oleh sekolah dan AN, tetapi bukan merupakan evaluasi individu siswa. Pelaksanaan AN merupakan pemetaan dan potret kondisi pendidikan yang komprehensif ada saat ini. Pelaksanaan AN terdiri dari asesmen kompetensi minimum, survei karakter, dan survei lingkungan belajar.
Nadiem mengatakan survei karakter memang sulit diukur secara mendalam dalam asesmen berskala besar, tetapi survei karakter dapat memberi informasi tentang sikap, nilai dan kebiasaan yang mencerminkan profil Pancasila. Survei karakter memberi sinyal bahwa sekolah perlu memperhatikan tumbuh kembang siswa secara utuh, mencukupi dimensi kognitif, afektif dan spiritual.
Asesmen Nasional adalah program penilaian terhadap mutu setiap sekolah, madrasah, dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan pendidikan dinilai berdasarkan hasil belajar murid yang mendasar (literasi, numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan pendidikan yang mendukung pembelajaran. Informasi-informasi tersebut diperoleh dari tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan. Asesmen ini dirancang untuk menghasilkan informasi akurat untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan meningkatkan hasil belajar murid. Asesmen Nasional menghasilkan informasi untuk memantau (a) perkembangan mutu dari waktu ke waktu, dan (b) kesenjangan antar bagian di dalam sistem pendidikan (misalnya kesenjangan antarkelompok sosial ekonomi dalam satuan pendidikan, kesenjangan antara satuan Pendidikan negeri dan swasta di suatu wilayah, kesenjangan antardaerah, atau pun kesenjangan antarkelompok berdasarkan atribut tertentu). Asesmen Nasional bertujuan untuk menunjukkan apa yang seharusnya menjadi tujuan utama satuan pendidikan, yakni pengembangan kompetensi dan karakter murid. Asesmen Nasional juga memberi gambaran tentang karakteristik esensial sebuah satuan pendidikan yang efektif untuk mencapai tujuan utama tersebut. Hal ini diharapkan dapat mendorong satuan pendidikan dan Dinas Pendidikan untuk memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu pembelajaran.
Asesmen Nasional dilaksanakan dengan 3 (tiga) instrumen yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM Literasi, Numerasi), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Pada bulan Agustus ini, sekolah-sekolah sudah mulai melaksanakan Survei Lingkungan Belajar, dan pada bulan September nanti akan dimulai pelaksanaan sinkronisasi simulasi Asesmen Nasional.
Materi bahan tayang dengan judul "Penyelenggaraan Asesmen Nasional Tahun 2021" oleh DR. Rahmawati, S.T., M.Ed - Pusat Asesmen dan Pembelajaran Kemendikbud dalam acara webinar nasional tanggal 21 Desember 2020 oleh GTK Dikmen Diksus Kemdikbud RI
BAHAN SOSIALISASI AN PENDATAAN BANDUNG 1.pdfmtsn4clp
contoh KEPUTUSAN
KEPALA SEKOLAH DASAR NEGERI TAMBAHARJO
NOMOR: 421/270/2013
Tentang
PEMBENTUKAN TIM PENGELOLA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
SEKOLAH DASAR NEGERI TAMABAHARJO
Tahun Pelajaran 2013/2014
Kepala Sekolah Dasar Negeri Tambaharjo UPTD DIKPORA Unit Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen:
Menimbang : a. Bahwa untuk mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel;
b. Untuk menyediakan fasilitas informasi yang efesien, efektif dan mudah diakses;
c. Untuk menjamin komunikasi antar warga sekolah di lingkungan sekolah dilaksanakan secara efisien dan efektif.
d. Bahwa untuk kelancaran pengelolaan Sistem Informasi Manajemen Sekolah Sekolah Dasar Negeri Tambaharjo Tahun Pelajaran 2013/2014, maka sangat perlu membentuk Tim Pengelola SIM.
b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, maka perlu menetapkan Keputusan Kepala Sekolah Dasar Negeri Tambaharjo tentang pembentukan Tim Pengelola Sistem Informasi Manajemen Sekolah, Sekolah Dasar Negeri Tambaharjo Tahun Pelajaran 2013/2014.
Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
3. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 036/U/1995 tentang Pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
4. Keputusan Menteri Pendidikan nasional Nomor 044/U/2002 tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.
5. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 060/U/2002 tentang Pedoman Pendirian Sekolah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 tentang Buku Teks Pelajaran.
Memperhatikan : 1. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 036/V/1995 tentang pelaksanaan Wajib Belajar Pendidikan Dasar.
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Pertama : Membentuk Tim Pengelola Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dasar Negeri Tambaharjo Tahun Pelajaran 2013/2014 dengan Susunan Keanggotaan Tim sebagaimana tersebut dalam lampiran ini.
Kedua : Tim Pengelola sebagaimana dimaksud dalam Diktum Pertama mempunyai tugas:
1. Melayani permintaan informasi maupun pemberian informasi atau pengaduan dari masyarakat berkaitan dengan pengelolaan sekolah baik secara lisan maupun tertulis dan semuanya direkam dan didokumentasikan;
2. Melaporkan data informasi sekolah yang telah terdokumentasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten.
Ketiga : Segala biaya yang tibul sebagai akibat ditetapkannya keputusan ini dibebankan pada Anggaran dan Belanja Sekolah Tahun 2013/2014 dan sumber dana lain yang relevan.
Keempat : Keputusan ini mul
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
2. Tujuan Sosialisasi Asesmen Nasional
Sosialisasi Asesmen Nasional bertujuan untuk menginformasikan
bahwa :
1. Asesmen Nasional tidak menilai individu peserta didik
2. Sekolah tidak perlu melakukan persiapan khusus berupa
latihan soal, namun harus menyiapkan infrastruktur yang
dibutuhkan
3. Sekolah tidak perlu melakukan bimbingan khussus kepada
peserta didik untuk dapat menjawab soal Asesmen Nasional
3. Kegiatan Bidang Penilaian untuk
Sosialisasi Asesmen Nasional
Penyiapan
Bahan AN
Kegiatan 6 Angkatan
Tiap Minggu
dilaksanakan 2
angkatan
Peserta terdiri atas
LPMP
Disdik Provinsi
Cabang Dinas
MKPS
MKKS
50 700 − 900
ToT Petugas
Sosialisasi AN
Sosialisasi AN
100
Tim Bid Penilaian
DIT SMA
4. Sasaran dan Tugas Sasaran Sosialisasi AKM
1. Dinas Pendidikan
(Terkait kebijakan AN di sekolah)
2. LPMP
(Pendampingan pelaksaan AN)
3. MKPS
(Monitoring dan Supervisi)
4. MKKS
(Penyiapan infrastruktur yang dibutuhkan)
5. 1
Tahapan Waktu Persiapan dan
Pelaksanaan Sosialisasi
Asesmen Nasional
Penyiapan
Bahan AN
ToT Penyiapan
Petugas
25-28 Okt 2020
6-9 Okt 20-23 Okt
2
3
4
5
6
3-6 Nov 2020
3-6 Nov 2020
10-13 Nov 2020
10-13 Nov 2020
17-20 Nov 2020
Sosialisasi
AN
7. •Konsisten sebagai salah satu
negara dengan peringkat hasil
PISA terendah
•Skor PISA yang stagnan dalam
10-15 tahun terakhir
•Namun demikian, selisih skor
dengan rata- rata skor OECD
sudah sedikit meningkat
Skor PISA dan Peringkat (#; 2000-2018)
1 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
1995 2000 2005 2010 2015 2020
525
475
425 +122
+129
Membaca 375
+139 +115
500
450
400
Matematika350
Sains
1995 2000 2005 2010 2015 2020
1995 2000 2005 2010 2015 2020
500
450
400
+101
OECD Indonesia
2018 Peringkat: 72 dari 77
2018 Peringkat: 72 dari 78
2018 Peringkat: 70 dari 78
70% siswa berada di
bawah kompetensi
minimum
71% siswa berada di
bawah kompetensi
minimum
60% siswa berada di
bawah kompetensi
minimum
Latar Belakang
8. Perundungan
(% siswa; 2018)
41%
23%
41% siswa Indonesia dilaporkan
mengalami perundungan beberapa
kali dalam sebulan (vs. 23% rata-rata
OECD)
Siswa yang sering mengalami
perundungan memiliki skor 21 poin
lebih rendah dalam membaca1,
merasa sedih, ketakutan, dan
kurang puas dengan hidupnya.
Mereka jugamemiliki
kecenderungan membolos sekolah
Pola pikiruntuk
berkembang
(% siswa; 2018)
29%
63%
Siswa dengan pola pikir berkembang
memiliki skor 32 poin lebih tinggi
dalam membaca1, mengekspresikan
ketakutan terhadap kegagalan
yang lebih rendah,
lebih termotivasi dan ambisius,
menjadikan
pendidikan sebagai hal yang penting
Hanya 29% siswa Indonesia setuju
bahwa ‘kepandaian adalah sesuatu
yang bisa berubah banyak’ (vs. 63%
rata-rata OECD)
2 Tren dan permasalahan hasil belajar pendidikan dasar dan menengah
9. Pokok-pokok Kebijakan Merdeka Belajar
Ujian Sekolah
Berstandar
Nasional (USBN)
Ujian Nasional
(UN)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Peraturan
Penerimaan
Peserta Didik Baru
(PPDB) Zonasi
11. Asesmen Nasional 2021 adalah pemetaan mutu pendidikan pada
seluruh sekolah, madrasah, dan program kesetaraan jenjang dasar
dan menengah.
Mengukur kualitas
pembelajaran dan iklim
sekolah yang
menunjang
pembelajaran
Mutu diukur menggunakan 3 instrumen.
Asesmen
Kompetensi
Minimum
Survei Karakter
Survei Lingkungan
Belajar
Mengukur literasi
membaca dan
numerasi sebagai
hasil belajar kognitif
Mengukur sikap,
kebiasaan, nilai-nilai
(values) sebagai
hasil belajar non-
kognitif
12. Apa yang diukur Asesmen Kompetensi Minimum?
Literasi Membaca
Kemampuan untuk memahami,
menggunakan, mengevaluasi,
merefleksikan berbagai jenis teks
untuk menyelesaikan masalah dan
mengembangkan kapasitas individu
sebagai warga Indonesia dan warga
dunia agar dapat berkontribusi secara
produktif di masyarakat.
Numerasi
Kemampuan berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat
matematika untuk menyelesaikan
masalah sehari-hari pada berbagai
jenis konteks yang relevan untuk
individu sebagai warga negara
Indonesia dan dunia.
13. Komponen AKM
13
Literasi Membaca
Konten
Teks Informasi
Teks Sastra
Proses kognitif
Menemukan infomasi
Interpretasi dan integrasi
Evaluasi dan Refleksi
Konteks
Personal
Sosial budaya
Saintifik
Numerasi
Konten
Bilangan
Pengukuran dan Geometri
Data dan Uncertainty
Aljabar
Proses kognitif
Pemahaman
Aplikasi
Penalaran
Konteks
Personal
Sosial kultural
Saintifik
Bentuk Soal
Bentuk soal
Objektif
Pilihan Ganda
(hanya 1 jawaban
benar)
Pilihan Ganda kompleks
(jawaban benar lebih
dari 1)
Menjodohkan
Isian Singkat (angka,
nama/ benda yang
sudah fixed)
Non- Objektif (essay)
14. Karakter : Profil Pelajar Pancasila
Apa yang diukur Survei Karakter?
15. Mengapa juga mengukur karakter?
● Pendidikan bertujuan mengembangkan potensi murid secara utuh.
● Asesmen nasional mendorong mengembangkan sikap, nilai (values), dan
perilaku yang mencirikan Pelajar Pancasila.
16. Iklim belajar dan iklim satuan pendidikan
Iklim keamanan sekolah:
Keamanan dan well being siswa
Sikap dan keyakinan guru
Kebijakan & program sekolah
Iklim kebhinekaan sekolah:
Praktik multikultural di kelas
Sikap & keyakinan guru/kepsek
Kebijakan & program sekolah
Indeks Sosial Ekonomi
• Pendidikan orang tua
• Profesi orang tua
• Fasiilitas belajar di rumah
Kualitas Pembelajaran:
Manajemen kelas
Dukungan afektif
Aktivasi kognitif
Pengembangan Guru
• Refeksi dan perbaikan pembelajaran
• Dukungan untuk refleksi guru
Apa yang diukur Survei Lingkungan Belajar?
17. Sasaran Asesmen Nasional
Siswa
Guru
Survei Karakter
Survei
Lingkungan
Belajar
AKM Literasi-
Numerasi
Hasil belajar
kognitif
Hasil belajar
sosial-emosional
Karakteristik
input dan
proses
pembelajaran
Kepala Sekolah
Kelas 5, 8, 11
17
18. Asesmen Nasional ...
Murid kelas 5, 8, dan 11
Maksimal 30 murid SD dan
45 murid SMP/SMA/SMK
akan dipilih secara acak
oleh Kemendikbud untuk
menjadi responden. Tes
dan kuesioner murid
diadministrasikan
menggunakan komputer
dalam kondisi terawasi
(proctored),
18
Guru SD, SMP, dan SMA
Semua guru menjadi
responden. Untuk mengurangi
beban administratif, guru
diberi waktu 2 minggu untuk
mengisi kuesioner. Pengisian
kuesioner dilakukan secara
daring tanpa pengawasan
(mandiri).
Kepala SD, SMP, dan SMA
Semua kepala sekolah
menjadi responden. Sama
dengan guru, kepala sekolah
diberi waktu 2 minggu
untuk mengisi kuesioner.
Pengisian kuesioner
dilakukan secara daring
tanpa pengawasan (mandiri).
20. Asesmen untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan
Asesmen
20
Kualitas
pembelajaran
Hasil belajar
siswa
Asesmen nasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan dan
sekaligus menghasilkan informasi untuk perbaikan kualitas belajar-mengajar,
yang kemudian diharapkan berdampak pada karakter dan kompetensi siswa.
Informasi
21. Asesmen Nasional sebagai penunjuk arah tujuan dan
praktik pembelajaran
Kompetensi dan karakter murid sebagai tujuan
Asesmen Nasional menunjukkan apa yang seharusnya
menjadi tujuan utama sekolah, yakni pengembangan
karakter dan kompetensi siswa. Hal ini diharap dapat
mendorong sekolah dan dinas pendidikan untuk
memfokuskan sumber daya pada perbaikan mutu
pembelajaran.
21
22. 22
Sekolah yang efektif: memiliki ciri mulai dari pengajaran
yang baik, sampai program dan kebijakan sekolah yang
membentuk iklim akademik, sosial, dan keamanan yang
kondusif).
Asesmen Nasional memberi gambaran tentang karakteristik
esensial sebuah sekolah yang efektif
Membantu sekolah lebih memahami
apa yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
23. 23
Mutu sekolah meliputi: mutu input, proses, dan hasil belajar yang
mencerminkan kinerja sekolah, sebagai umpan balik berkala yang objektif dan
komprehensif bagi manajemen sekolah, dinas pendidikan, dan Kemendikbud.
Asesmen Nasional untuk memotret mutu sekolah
Input sekolah Proses pembelajaran Hasil belajar
25. Pelaksanaan Asesmen Nasional dikoordinasi oleh Kemendikbud bekerja
sama dengan Dinas Pendidikan dan Kanwil dan Kantor Kemenag.
● Asesmen Nasional dilaksanakan
menggunakan komputer dan secara
daring
● Murid mengerjakan pada sesi dengan
jadwal yang ditentukan dan dengan
diawasi.
● Guru dan kepala satuan pendidikan
mengerjakan survei secara mandiri
dengan periode waktu yang cukup
panjang
Berbasis komputer dan daring
● Pemetaan dan penyiapan komputer
dan sarana pendukung.
● Pemetaaan sekolah secara spasial
untuk sharing resources.
● Penyiapan teknisi TIK terutama untuk
jenjang SD.
Koordinasi yang diperlukan
26. 1.Tes literasi membaca
2.Tes numerasi
3.Survei karakter
4.Survei lingkungan belajar
PELAPORAN
PESERTA PELAKSANAN
SD/ MI, maks 30 per sekolah
Berbasis komputer dan adaptif Tidak untuk individual siswa
SMA, SMK, MA, maks 45 per
sekolah
● Kelas 5, materi sampai kelas 4
SMP/ MTs, maks 45 per sekolah
● Kelas 8, materi sampai kelas 8
Tahun 2021 tidak ada
paket tes khusus, hanya
dapat diselenggarakan
bagi peserta tanpa
akomodasi khusus
Adaptif: soal yang ditempuh
akan tergantung dari performa
pada soal awal
Setiap peserta mengerjakan:
Laporan pada level sekolah dan
daerah Sebagai alat refleksi diri
sekolah dan pemda
Tidak untuk me-ranking sekolah
Setiap peserta mengerjakan
asesmen selama 2 hari
● Kelas 11, materi sampai kelas
10
Rencana Pelaksanaan
SMP, MSA, SMK : Maret 2021
SD : Agustus 2021
14
27. Hari ke-1
Jenjang Hari ke-2
27
ALOKASI WAKTU
SD
• Tes literasi 75 menit • Tes numerasi 75 menit
• Survey karakter 20 menit • Survey lingkungan belajar 20
menit
SMP
SMA
SMK
• Tes literasi 90 menit • Tes numerasi 90 menit
• Survey karakter 30 menit • Turvey lingkungan belajar 30
menit
30. Hasil Asesmen Nasional 2021 digunakan sebagai (1) pemetaan awal (baseline)
mutu sistem, serta (2) penyetaraan hasil belajar bagi peserta didik program
kesetaraan.
● Hasil Asesmen Nasional 2021 tidak
digunakan untuk menilai prestasi
murid ataupun kinerja guru dan
sekolah.
● Laporan hasil Asesmen Nasional 2021
diberikan kepada guru dan sekolah
sebagai alat untuk melakukan evaluasi
diri dan perbaikan pembelajaran.
● Murid, orangtua, guru, dan sekolah
tidak perlu cemas dan tidak perlu
melakukan persiapan khusus untuk
menghadapi Asesmen Nasional.
1. Pemetaan mutu sistem pendidikan 2. Ujian penyetaraan
● Khusus untuk program pendidikan
kesetaraan, Asesmen Nasional memiliki
fungsi ganda, yaitu sebagai alat
pemetaan mutu dan ujian penyetaraan
hasil belajar bagi peserta didik yang
memerlukan.
● Yang digunakan sebagai ujian
penyetaraan adalah AKM Literasi dan
AKM Numerasi.
34. Mengajar Sesuai Tingkat Kompetensi (Teaching at The Right Level)
Tingkat Literasi Membaca Tingkat Kompetensi Numerasi
Perlu Intervensi Khusus
Peserta didik belum mampu menemukan dan mengambil
informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat
interpretasi sederhana.
Perlu Intervensi Khusus
Peserta didik hanya memiliki pengetahuan matematika
yang terbatas. Peserta didik menunjukkan penguasaan
konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang
terbatas.
Dasar/Minimal
Peserta didik mampu menemukan dan mengambil
informasi eksplisit yang ada dalam teks serta membuat
interpretasi sederhana.
Dasar/Minimal
Peserta didik memiliki keterampilan dasar matematika;
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung,
konsep dasar terkait geometrid an statistika, serta
menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik
Peserta didik mampu membuat interpretasi dan informasi
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan
dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Cakap/Baik
Peserta didik mampu mengaplikasikan pengetahuan
matematikayang dimiliki dalam konteks yang lebih
beragam.
Mahir
Peserta didik mampu mengintegrasikan beberapa
informasi lintas teks, mengevaluasi isi, kualitas, cara
penulisan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap isi
teks
Mahir
Peserta didik mampu bernalar untuk menyelesaikan
masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep
matematika yang dimilikinya.
36. Hasil AKM untuk strategi membangun kompetensi: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Dasar/Minimal: Siswa memiliki keterampilan dasar matematika:
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar
terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah
matematika sederhana yang rutin.
Cakap/Baik: Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
Mahir. Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika yang
dimilikinya.
Siswa diberikan contoh hasil pertandingan satu group yang
rumpang dan kondisi pemenang, siswa diminta menjabarkan
kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang tersebut.
Siswa diberikan hasil pertandingan dua group yang rumpang serta
kondisi pertandingan babak selanjutnya. Siswa diminta menjabarkan
kemungkinan hasil pertandingan yang rumpang.
Siswa diminta mengestimasi kemungkinan pemenang di babak
selanjutnya berdasarkan hasil pertandingan empat group di
babak sebelumnya.
Siswa diberikan beberapa contoh hasil yang lengkap,
kemudian siswa diminta menjabarkan nilai setiap tim dalam
satu group dan menentukan pemenangnya.
Contoh guru olahraga memberikan bacaan mengenai aturan penentuan pemenang klasemen sepak bola
Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki
pengetahuan matematika yang terbatas. Siswa
menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan
keterampilan komputasi yang terbatas.
37. Hasil AKM untuk strategi penguasaan konten: Implikasi pembelajaran lintas matapelajaran
Contoh guru fisika melakukan aktivitas percobaan dan siswa akan melakukan pencatatan data, penyajian data,
melakukan interpretasi serta menarik kesimpulan hasil percobaan.
Minimal/Dasar Siswa memiliki keterampilan dasar matematika:
komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep
dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan
masalah matematika sederhana yang rutin.
Perlu Intervensi Khusus. Siswa hanya memiliki pengetahuan
matematika yang terbatas. Siswa menunjukkan penguasaan konsep
yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.
Baik/Cakap Siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan
matematika yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
Mahir Siswa mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah
kompleks serta non rutin berdasarkan konsep matematika
yang dimilikinya.
Siswa diberikan contoh-contoh cara menyajikan data untuk
menuangkan data hasil catatannya ke dalam bentuk penyajian
yang tepat dan akurat. Interpretasi holistic mengenai data
sebelum menarik kesimpulan dilakukan dalam diskusi
bersama
Siswa selain menginterpretasi data hasil catatannya diminta pula
membandingkan datanya dengan data kelompok lainnya kemudian
membuat simpulan umum hasil penelitian dalam satu kelas. Siswa
dibimbing dalam menjustifikasi data yang sifatnya anomali
Siswa diminta membandingkan data dirinya, data kelompok
lainnya dan data dari jurnal ilmiah yang relevan kemudian
membuat generalisasi hasil percobaan yang dilakukan dengan
menyandingkan beragam data.
Siswa didampingi mulai dari pencatatan data dan
dilakukan diskusi untuk memvalidasi hasil pencatatan data.
Validasi ini dapat dilakukan dalam bentuk diskusi dengan
teman yang kompetensi numerasinya baik ataupun mahir
39. Juli
Agustus Januari-April
April-Mei
Desiminasi hasil
asesmen
SMP, SMA, SMK
Pendampingan satuan
pendidikan memaknai hasil
SMP, SMA, SMK
2021
Penguatan satuan
pendidikan merancang
program tindak lanjut
SMP, SMA, SMK
Agustus-November
November
Disemnasi hasil SD
Pendampingan
satuan pendidikan
memaknai hasil SD
Desember
Monev program
tindak lanjut
SMP, SMA, SMK
2022
Penguatan satuan
pendidikan merancang
program tindak lanjut SD
Monev
program
tindak lanjut
SD
Rancangan Tindak Lanjut Asesmen Nasional
39
40. Diskusi Kelas
1. Pengamatan terhadap video (mandiri)
Link Video
• https://www.youtube.com/watch?v=BFAyS2xMryg
• https://www.youtube.com/watch?v=qX42kfDBMoE
• https://www.youtube.com/watch?v=ukNxwCtGzZU
2. Diskusi permasalahan-permasalahan yang muncul terkait kebijakan
Asesmen Nasional
3. Diskusi solusi terkait permasalahan berdasarkan informasi resmi
4. Hasil diskusi dirangkum sebagai kesamaan persepsi (oleh Pembahas).