2. BAHTSUL MASAIL NASIONAL MA’HAD ‘ALY KE 4
2
JALSAH PERTAMA
Lajnatut Tashih Lajnatut Tahrir
KH. Zuhrul Anam Hisyam K. Dawam Afandi
KH. A’wani Sya’rowi K. Ahmad Su’udi
KH. Faruq Zain K. Zainal Amin
KH. Khoiron Ags. Hadidul Fahmi
Ags. Haizuz Syarof Dwi Rojab
Moderator Notulen
Abdullah Shofi Darwis Mahasin
1. KONTROVERSI SALAM YAHUDI PIMPINAN PONPES AL ZAYTUN
Ma’had Aly Andalusia - Banyumas
Deskripsi Masalah
Pada acara peringatan 1 Syuro atau 1 Muharram 1444 H. di Pondok Pesantren Al
Zaytun, umat Islam Indonesia digegerkan dengan ucapan Panji Gumilang yang mengajak
tamu undangan mengucapkan salam yang diketahui identik dengan Yahudi, di samping
itu Panji juga meminta hadirin mengucapkan salam tersebut sambil berdiri dan bernyanyi.
Panji menuturkan bahwa salam ini bukanlah salam yang lazim diucapkan umat Muslim
Indonesia, pemimpin yang dikenal dengan panggilan Syaikh Al Zaytun tersebut
mengucapkan hevenu shalom alechem, salam ini diucapkan beberapa kali yang diikuti
oleh para tamu undangan.
Dilansir dari laman Pastorroisipahelut, Shalom atau Syalom dalam Bahasa Indonesia
merupakan sapaan yang digunakan oleh bangsa Yahudi saat menyapa satu dengan yang
lainnya. Salam tersebut diucapkan dalam kalimat shalom alechem yang artinya damai
kiranya menyertaimu.
Shalom ini diterjemahkan secara terbatas dalam Bahasa Indonesia dengan arti damai,
sejahtera, selamat. Kalimat ini juga merupakan bentuk jamak sehingga digunakan untuk
menyalami banyak orang, walaupun bisa misalnya untuk disampaikan kepada satu orang
saja. Shalom alechem ini juga sering digunakan oleh pemeluk Kristen Orthodox Timur
Tengah, terutama oleh komunitas di kawasan Israel, Palestina, Suriah, Lebanon,
Yordania, Turki, Mesir, Maroko dan Rusia. Shalom alechem juga digunakan untuk
3. BAHTSUL MASAIL NASIONAL MA’HAD ‘ALY KE 4
3
ucapan salam saat beribadah. Kemudian Ketika memulai khutbah serta salam kepada
seseorang.
Pertanyaan:
Dalam kacamata fiqih madzahibul arba’ah, bagaimanakah hukum tindakan Panji
mengucapkan salam tersebut dan juga tindakan Panji mengajak untuk bersama-sama
mengucapkan salam tersebut?
Jawaban:
Menimbang ucapan Panji Gumilang adalah Nyanyian Rohani yang mana hal ini
menyimpulkan bahwasanya lafadz tersebut adalah Nafsul Ibadah bagi non muslim, maka
hukum mengucapkan lafadz tersebut dan mengajak hadirin untuk mengucapkan lafadz
tersebut adalah Haram. Selain itu keputusan ini diperkuat dengan beberapa pertimbangan:
• Idzharu sya’airil kufri.
• Iqounnaas fil idhthirob bila faidatin diniyyatin.
• Tadhlilul muslimin.
• Fi’lu ma yata’abbadu bihil kuffar.
• Ta’yidun lissyahshiyyah laha mafasidun wa abathilun.
Catatan:
Sikap kita dalam menyikapi masalah adalah dengan menanggapi Nafsul Masalah dan harus
mempertimbangkan Maalaatul Masalah.
Keterangan:
Shalom Aleichem merupakan nyanyian tradisional yang dinyanyikan pada hari Jum’at
malam pada awal Sabat, yaitu hari Sabat Yahudi. Dalam hal ini, kata-katanya
dimaksudkan untuk menyambut para malaikat. Nyanyian ini dapat dinyanyikan
sekurang-kurangnya dengan empat melodi, tetapi selalu dibawakan dengan sukacita yang
besar.
Referensi:
1. Husnus Sair Fi Bayani Ahkami Anwa’it Tasyabbuh Bil Ghoir
2. Majmu’ Fatawa Wa Rosail
3. Assunan Wal Atsar Fin Nahyi ‘Anit Tasyabbuh Bil Kuffar
4. Bughyatul Mustarsyidin
8. BAHTSUL MASAIL NASIONAL MA’HAD ‘ALY KE 4
8
2. MENARIK KEMBALI ONH
Ma’had Aly Al Mubarok - Wonosobo
Deskripsi Masalah
Bukan hal yang asing bahwa antri melaksanakan haji pada saat ini semakin lama
durasinya. Kabar terbaru, dikutip dari suara.com (15/06/22) bahwa pendaftar haji di Prov.
Jatim pada tahun 2022 akan berangkat ke Mekah pada tahun 2058 (harus menunggu 32
tahun). Sebut saja Pak Bandi (bapaknya Mas Joko & Mbak Ajeng), saat ini sudah berusia
68 tahun, tiga tahun yang lalu beliau telah daftar melaksanakan haji dengan masa tunggu
sekitar 24 tahun lamanya.
Kemarin lusa, baru saja dicek oleh anaknya melalui laman resmi kementrian agama
bahwasanya Pak Bandi akan bisa berangkat ibadah haji pada tahun 2043. Setelah
dipertimbangkan matang-matang bersama anggota keluarganya, Pak Bandi berencana
menarik kembali uangnya di dinas terkait dengan pertimbangan mayoritas orang berusia
90 tahun biasanya sudah meninggal sehingga ada kekhawatiran kalau ia akan tutup usia
sebelum berangkat. Setelah diambil, uang tersebut rencananya akan digunakan untuk
melaksanakan ibadah umroh supaya diakhir hayatnya bisa terkabulkan rencana sowan ke
baitullah.
Pertanyaan:
Bolehkah ONH yang telah disetorkan kepada lembaga haji ditarik kembali melaksanakan
umroh dengan alasan seperti dalam deskripsi?
Jawaban:
Dari diskursus Adab lebih baik Pak Bandi jangan menarik kembali uang pendaftarannya
karena kewajiban Umroh masih di perkhilafkan. Namun kacamata Fiqh mengatakan
hukumnya Boleh ditarik kembali sebab Pak Bandi belum distatuskan Istitho’ah, dengan
pertimbangan adanya antrian yang menghilangkan syarat Imkanus Sair dalam pembahasan
Istith’oah.
Catatan:
Setelah mendaftar Pak Bandi bisa di posisikan sebagai orang yang istitho’ah akan tetapi
hanya dihukumi potensial [القوة حيث ]من, namun [الفعل حيث ]من atau gambaran nyatanya Pak
Bandi belum bisa merealisasikan ibadah Haji pada waktu itu.
11. BAHTSUL MASAIL NASIONAL MA’HAD ‘ALY KE 4
11
JALSAH KEDUA
Lajnatut Tashih Lajnatut Tahrir
KH. Zuhrul Anam Hisyam K. Dawam Afandi
KH. A’wani Sya’rowi K. Ahmad Su’udi
KH. Faruq Zain K. Zainal Amin
KH. Khoiron Ags. Hadidul Fahmi
Ags. Haizuz Syarof Dwi Rojab
Moderator Notulen
M. Minanu Rouf Darwis Mahasin
3. INTERPRETASI AYAT AL QUR’AN DENGAN TEORI SAINS
Ma’had ‘Aly Lirboyo - Kediri
Deskripsi masalah
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi di abad ini, muncul
banyak cendekiawan muslim yang mencoba membuktikan teori-teori sains dengan
menggunakan ayat-ayat kauniyah dalam Al-Qur`an yang selama ini masih bersifat misteri.
Bukan tidak mungkin, seorang ilmuwan seperti Albert Einstein pun dengan
penalarannya yang cemerlang, sampai pada kesimpulan yang sangat spektakuler pada
masanya, bahwa “Sains tanpa agama lumpuh, dan agama tanpa sains buta.”
Statement ini sangat populer di kalangan ulama. Karena dengan ini, pemahaman yang
saling menunjang antara agama dengan sains menemukan titik temu, dan saling terkait
erat antara keduanya. Sejalan dengan perkembangan ini, upaya memahami ayat-ayat
kauniyah dalam Al-Qur`an dilakukan juga oleh para ulama dan ilmuwan muslim, dengan
bantuan teori-teori ilmu pengetahuan yang telah dicapai.
Sehingga Al-Qur`an bukan saja semata-mata dimengerti sebagai sumber keyakinan
tauhid, petunjuk jalan kehidupan yang benar, dan akhlak yang mulia. Tetapi juga
memberi panduan dalam memberi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan fundamental yang
berkaitan dengan dunia sains.
Contoh saja, dalam bidang sains dikenal sebuah teori yang dianggap sebagai
interpretasi teks agama (Al-Qur`an dan hadits). Seperti teori Big Bang, yang diklaim
sebagai teori penciptaan alam semesta yang paling mendekati Al-Qur`an. Contoh lainnya
seperti konsep embriologi yang bersumber dari QS. Al-Hajj ayat 5 yang berbunyi:
12. BAHTSUL MASAIL NASIONAL MA’HAD ‘ALY KE 4
12
ٍ
بير ِ
يف متـنكنِإ اسالن اهـيأ اي
و ٍ
ةقلخم ٍ
ةغضم نِ
م ث ٍ
ةقلع نِ
م ث ٍ
ةفطن نِ
م ث ٍ
ابرـت نِ
م ماكنقلخ انِ
إف ِ
ثعـبال نِ
م
و مكل ِ
يبـنِل ٍ
ةقلخم ِ
ريغ
ِ
يف رِ
قن
أ ىلِإ اءشن ام ِ
امحراأل
ث ًالفِ
ط مكجِ
رخن ث ىًّ
مسم ٍ
لج
مكدشأ اوغلـبـتِل
.
Selain itu ada juga teori proses terjadinya hujan melalui penyerapan matahari terhadap
air laut yang diklaim sebagai tafsir QS. Al-Furqon ayat 48 yang berbunyi:
رأ يِ
ذال وهو
حايِ
الر لس
اً
ورهط ًاءم ِ
اءمالس نِ
م انلزـنأو ِ
هِتمحر يدي يب اً
رشب
.
Namun metodologi tafsir kauniyah tersebut membuka peluang penyalahan
terhadap Al-Qur`an dan hadits. Karena tidak menutup kemungkinan hasil penafsiran dari
ayat-ayat kauniyah yang selaras dengan teori sains pada saat ini, dipatahkan oleh teori-
teori sains baru, mengingat pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Misalkan saja teori Flat Earth (bumi datar) yang dulu dianggap sebagai sebuah kebenaran,
ternyata diruntuhkan olah teori bumi bulat yang dicetuskan ilmuwan setelahnya.
Sehingga ketika ada teori sains yang dikaitkan dengan Al-Qur`an terbukti salah di
masa mendatang, maka hal tersebut dapat menjadi alasan bahwa Al-Qur`an tidak sesuai
dengan data empiris dan fakta ilmiah. Padahal Al-Qur`an adalah sesuatu yang absolut dan
tidak diragukan lagi kebenarannya.
Pertimbangan:
• Teori sains yang terus berkembang.
• Membuka peluang penyalahan terhadap al-qur’an dan hadis
• Tafsir kauniyah menunjukkan bahwa al-Qur’an sesuai dengan fakta ilmiah dan
tidak perlu diragukan
Pertanyaan:
Bagaimana hukum menafsirkan teks agama (Al-Qur’an/hadis) dengan pendekatan sains
sebagaimana pertimbangan dalam deskripsi di atas?
Jawaban:
Diperbolehkan, dengan catatan:
• Harus sesuai dengan kaidah-kaidah Ilmu Tafsir, baik dalam segi Tafsirnya maupun
Mufassirnya.
• Tidak bertentangan dengan Nash-Nash Al-Qur’an atau Al Hadits, akan tetapi
ketika bertentangan maka harus di dukung dengan Dalil Aqli yang Qoth’iy atau
Dalil Dzonniy yang memberikan Natijah Yaqin.
13. BAHTSUL MASAIL NASIONAL MA’HAD ‘ALY KE 4
13
• Tidak memberikan klaim bahwa hasil tafsirnya adalah hakikat murod dari ayat-ayat
Al Qur’an, karena bagiamanpun hasil tersebut adalah dugaan, mempertimbangkan
kalangan yang memiliki klaim bahwasanya Tafsir mereka adalah Hakikatul Murod
padahal masih dalam fase Nadzoriyyah.
Catatan:
Menafsiri Al-Qur’an dengan bantuan teori-teori sains justru bisa menunjukkan bahwa
Al-Qur’an benar-benar Absolut. Mengutip arahan Muharrir bahwasanya Syaikh Usamah
mengatakan “Al-Qur’an adalah penggerak bagi setiap pembahasan-pembahasan Ilmiyah,
namun Al-Qur’an tidaklah masuk dalam pembahasan terperincinya, sehingga setiap kali
teori sains berubah karena adanya problem banyak yang justru menyalahkan Al-Qur’an”
dan disinilah letak kesalahan pakar sains dalam memahami Al-Qur’an. Dengan ini yang
betul adalah menghubungkan antara penemuan Ilmiyah dengan Ayat-ayat Al-Qur’an.
Referensi:
1. Al Husun Al Hamidiyyah
2. Ittijahatut Tafsir Fil Qornir Robi’a ‘Asyara
3. Al Itqon Fi ‘Ulumil Qur’an
4. Lamhaatun Fits Tsaqofah Al Islamiyyah
•
احل
احلميدية صون
النصوص أتويل لنا جيوز وال ،معانيها فهم يف اجلمهور عليه ما اعتمادو ،الشرعية النصوص اهروظ اعتقاد علينا جيب أنه لك تقدم قد :قلنا
تقليد لنا جيوز وال ،النصوص اهرولظ املناقض القاطع العقلي الدليل قيام وهو ٍ
يقو ٍ
لداع إال اهرهاوظ عن فهاروص
اإل علماء
س
أمر يف الم
اهم؟وس مبن فكيف ،اًّيشرع أو اًعقلي ًالدلي لنا اورِ
هظي أن غري من االعتقاد
عدي اليت املسائل من مسألة كليثبت قاطع عقلي دليل غري من ينراملتأخ الفلكيي لئكوأ الوأق املسلمي معشر منا بلغه فمن هذا وعلى
اوهن
ال ظين بدليل أو ،تقدم فيما
ال ينتج
يق
أ فعليه ،ي
،نقلها تقدم اليت الشرعية النصوص اهروظ تعطيه ما اعتقاد عن يتحول وال لكالمهم يلتفت ال
.االختالل من إلميانه احلافظو ،عليه اجبوال هو هذا .منها اإلسالم علماء مجهور فهمه ما على اعتماده يهمل وال
إقامت مع املتقدم كالمهم منا اً
أحد بلغ إذا أماو
الد له هم
لي
ال العقلي ل
ويكون ،مسائلهم من املذكورة املسائل من مسألة كل على الدال قاطع
:وهي ،يرهارتق لنا تقدم اليت الكلية القاعدة إىل حينئذ يرجع أن فعليه ،املسائل تلك خبصوص تقدمت اليت النصوص اهرولظ ًامناقض ذلك
معا احتمال إىل اهرهاوظ عن وصرفها النصوص تلك أتويل
تناسب ٍ
ن
ما
عليه قامت
يف عليه ضرر وال ،اليقينية القطعية العقلية القوم لئكوأ أدلة
.فيه شبهة ال الذي اليقي وإفادهتا أدلتهم صحة يتحقق أن بعد ذلك