Empedu berfungsi untuk mengemulsifikasi lemak dan membantu penyerapan nutrisi, serta membuang limbah seperti bilirubin. Empedu dihasilkan oleh hati dan disimpan di kandung empedu, lalu disekresikan ke usus untuk mendukung pencernaan lemak dan absorbsi vitamin larut lemak.
1. Empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak,dan juga untuk memecah produk produk
hemoglobin,dan memperluas permukaan untuk aktivitasb lipolitik.
materi referensi:
biologi
Empedu memiliki 2 fungsi penting:
- Membantu pencernaan dan penyerapan lemak
- Berperan dalam pembuangan limbah tertentu dari tubuh, terutama hemoglobin yang berasal dari
penghancuran sel darah merah dan kelebihan kolesterol.
1. empedu berfungsi sabagai pengemulsi lemak maksudnya empedu akan memecah mokulekul
lemak yang besar menjadi yang lebih kecil untuk dibawa keseluru tubuh
2. sebagai tempat untuk mengeluarkan bahan-bahan yang dikeluarkan/dibuang oleh hati seperti
bilirubin
EMPEDU
I. EMPEDU
Empedu adalah cairan bersifat basa yang pahit dan berwarna hijau kekuningan, yang
disekresikan oleh hepatosit hati pada sebagian besar vertebrata. Pada beberapa spesies, empedu
disimpan di kantung empedu dan dilepaskan ke usus dua belas jari untuk membantu proses
pencernaan.
Empedu dihasilkan oleh hati.Garam empedu yang dihasilkannya mencegah agregat lemak hingga
memperbesar luas permukaannya. Bentuk micelles (agregat dari asam lemak,kolesterol,dan
monogliresida ) yang dihasilkannya membuat lemak dapat larut dalam air. Hal ini penting dalam
mempercepat proses pemecahan lemak oleh empedu membuat sekresi,ekskresidan reabsorpsi
empedu menjadi bahan yang menarik untuk di bahas di dalam artikel kedokteran ini. Hati dan
kantung empedu merupakan dua bagian yang tak terpisahkan saat kita membahas tentang
empedu.
2. 1. Bagian – Bagian Empedu
Empedu terdiri dari :
- Garam – garam empedu
- Elektrolit
- Pigmen empedu
- Kolesterol
- Lemak
1. Fungsi Empedu
Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah dan kelebihan kolesterol) serta membantu penyerapan lemak.
Nama lain dari kandung empedu adalah Gallbladder, yakni tempat cairan empedu dikumpulkan
sebelum disekresikan kedalam usus halus.
Anatomi dan fisiologi kandung empedu
Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan cairan
empedu (cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati).Kandung
empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7-10 cm dan merupakan membran
berotot.Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati.Kandung empedu terbagi kedalam
sebuah fundus, badan dan leher.
Bagian-bagian dari kandung empedu, terdiri atas:
Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung empedu yang paling akhir setelah korpus
vesikafelea.
Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya berisi getah empedu.
Getah empedu adalah suatu cairan yang disekeresi oleh sel hati sebanyak 500-1000 cc
setiap harinya, sekresinya berjalan terus menerus, jumlah produksi cairan empedu dapat
meningkat pada saat mencerna lemak.
Leher kandung empedu. Merupakan saluran pertama tempat masuknya getah empedu ke
badan kandung empedu lalu berkumpul dan dipekatkan dalam kandung empedu.
3. Duktus sistikus. Panjangnya kurang lebih 3 ¾ cm. berjalan dari leher kandung empedu
dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum.
Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher.
Duktus koledokus saluran yang membawa empedu ke duodenum.
Kandung empedu tidak memiliki submukosa. Pembungkus pada kandung empedu terdiri dari
tiga lapis, yakni permukaan luar dari kandung empedu adalah Visceral peritoneum, pada bagian
tengah, otot dari dindingnya terdiri dari serat otot halus (sel), dan disebelah dalam merupakan
membran mukosa yang tersambung dengan lapisan saluran empedu. Membran mukosanya terdiri
atas sel-sel epitel sederhana yang berbentuk sel tiang (silinder), disusun menyerupai epitel pada
permukaan lambung yang mengeluarkan sekret musin dan cepat mengabsorpsi air dan elektrolit,
tetapi tidak mensekresikan garam-garam empedu dan pigmen, karena itu, cairan empedu menjadi
pekat. Kontraksi dari otot tersebut dipengaruhi oleh sistem hormonal yang menyebabkan isi dari
kandung empedu (cairan empedu) masuk ke pembuluh cystic.
Letak Kandung Empedu
Fungsi kandung empedu
Kandung empedu memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan cairan empedu dan memekatkan
cairan empedu yang ada didalamnya dengan cara mengabsorpsi air dan elektrolit. Cairan empedu
ini adalah cairan elektrolit yang dihasilkan oleh sel hati.
Pada individu normal, cairan empedu mengalir ke kandung empedu pada saat katup Oddi
tertutup.Dalam kandung empedu, cairan empedu dipekatkan dengan mengabsorpsi air.Derajat
pemekatannya diperlihatkan oleh peningkatan konsentrasi zat-zat padat. Cairan empedu yang
dihasilkan oleh hati mengandung 97% air, sedangkan kadar rata-rata air yang terkandung dalam
cairan empedu yang telah tersimpan didalam kandung empedu adalah 89%. Bila saluran empedu
dan duktus sistikus dijepit, maka tekanan dalam saluran empedu akan naik sampai kira-kira 30
mm cairan empedu dalam 30 menit dan sekresi empedu berhenti. Akan tetapi bila saluran
empedu dijepit dan duktus sistikus dibiarkan terbuka, air akan diabsorspi dalam kandung empedu
dan tekanan intrafilier naik hanya kira-kira 100 mm cairan empedu selama beberapa jam.
4. Cairan yang disekresikan oleh sel-sel hepatosit dalam organ hati adalah cairan yang berwarna
kekuningan atau kecoklatan atau kuning kehijauan yang disekresikan oleh sel-sel hati. Setiap
hari sel-sel hati mensekresikan 800-1000 ml cairan empedu dengan pH sekitar 7,6-8,6. Cairan
empedu sebagian besar terdiri atas air, garam-garam empedu, kolesterol, dan sebuah fosfolipid
(lesitin), pigmen-pigmen empedu dan beberapa ion-ion, serta zat-zat lain yang ada dalam larutan
elektrolit alkali yang mirip dengan getah pankreas.
Fungsi empedu adalah untuk membuang limbah tubuh tertentu (terutama pigmen hasil
pemecahan sel darah merah dan kelebihan kolesterol) serta membantu pencernaan dan
penyerapan lemak.Garam empedu menyebabkan meningkatnya kelarutan kolesterol, lemak dan
vitamin yang larut dalam lemak, sehingga membantu penyerapannya dari usus.Hemoglobin yang
berasal dari penghancuran sel darah merah diubah menjadi bilirubin (pigmen utama dalam
empedu) dan dibuang ke dalam empedu.
Berbagai protein yang memegang peranan penting dalam fungsi empedu juga disekresi dalam
empedu.
Proses pembentukkan empedu
Empedu sebagian besar adalah hasil dari excretory dan sebagian adalah sekresi dari pencernaan.
Garam-garam empedu termasuk ke dalam kelompok garam natrium dan kalium dari asam
empedu yang berkonjugasi dengan glisin atau taurin suatu derifat atau turunan dari sistin,
mempunyai peranan sebagai pengemulsi, penghancuran dari molekul-molekul besar lemak
menjadi suspensi dari lemak dengan diameter ± 1 m dan absorpsi dari lemak, tergantung dari
sistem pencernaannya. Terutama setelah garam-garam empedu bergabung dengan lemak dan
membentuk Micelles (agergat dari asam lemak, kolesterol dan monogliserida), kompleks yang
larut dalam air sehingga lemak dapat lebih mudah terserap dalam sistem pencernaan (efek
hidrotrofik).Ukuran lemak yang sangat kecil sehingga mempunyai luas permukaan yang lebar
sehingga kerja enzim lipase dari pankreas yang penting dalam pencernaan lemak dapat berjalan
dengan baik.Kolesterol larut dalam empedu karena adanya garam-garam empedu dan lesitin.
Bagian-bagian Kandung Empedu
Zat-zat yang dibentuk dalam empedu antara lain adalah:
Bilirubin, yang juga dikenal sebagai pigmen empedu, merupakan hasil dari metabolisme hem.
Hem, yang merupakan bagian nonprotein dari hemoglobin, akan mengalami perubahan lagi
menjadi biliverdin, lalu bilirubin. Keseluruhan proses perubahan ini berlangsung di hati. Sekitar
5. 70-80% bilirubin diperoleh dari pemecahan hem yang berasal dari hemoglobin ini, dan 20-25%
berasal dari protein hem lain seperti mioglobin, sitokrom (yang mengandung hem) dan katalase.
Sebagian kecil diperoleh dari penghancuran sel eritroid muda (akibat eritropoesis yang tidak
efektif).
Dalam metabolismenya, struktur bilirubin yang dihasilkan dari perubahan-perubahan
hemoglobin itu bersifat tidak larut dalam air, tetapi sangat larut dalam lemak.Karena sifat tidak
larut dalam air ini, maka di dalam plasma darah, bilirubin harus diangkut dengan bantuan suatu
pembawa (karier), dan karier fisiologis tersebut adalah albumin serum. Bilirubin dalam bentuk
ikatan bilirubin-albumin akan beredar di dalam sirkulasi darah, untuk kemudian masuk ke dalam
sel hati. Pada permukaan sinusoid hati, bilirubin tidak terkonjugasi akan melepaskan diri dari
ikatannya dengan albumin, dan masuk melalui membran sel hati dengan cara difusi (facilitated
diffusion).
Di dalam sel hati (hepatosit), bilirubin diikat oleh 2 protein intraseluler utama dalam sitoplasma,
protein sitosolik Y (misalnya, ligandin atau glutathione S-transferase B) dan protein sitosolik z
(dikenal juga sebagai fatty acid–binding protein [FABP]).
Agar bilirubin dapat diekskresikan ke dalam empedu (untuk kemudian dikeluarkan ke usus),
terlebih dulu ia harus dibuat dapat larut dalam air. Untuk mencapai maksud tersebut, maka di
dalam sel parenkim hati, sebagian besar bilirubin akan dikonjugasikan dengan asam glukuronat.
Dua asam empedu utama (primer) yang dibentuk dalam hati adalah asam kolat dan asam
kenodeoksikolat.Dalam usus besar, bakteri mengubah asam kenodoeksikolat dan asam
deoksikolat menjadi asam litokolat.Karena asam deoksikolat dan asam litokolat di bentuk oleh
kerja bakteri, asam deoksikolat dan asam litokolat dinamakan asam empedu sekunder.Konjugasi
asam-asam terjadi dalam empedu dan konjugatnya, misalnya asam glikokolat dan asam
taurokolat membentuk garam natrium dan garam kalium dalam empedu hati yang bersifat alkali.
Air 97,0%
Garam empedu 0,7%
Pigmen empedu 0,2%
Kolesterol 0.06%
Garam anorganik 0.7%
Asam lemak 0.15%
Lesitin 0.1%
Lemak 0.1%
Alkali fosfatase ....
Artikel Terkait
sma xi
Proses Defekasi; Bagaimana Makanan dicerna?
Struktur dan Anatomi Usus Halus
Proses Sekresi Empedu